Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI BANK SAMPAH

HIJAU SELARAS MANDIRI


Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penyehatan yang diampu oleh
Prof. Dr. Henita Rahmayanti, M.Si

Oleh:
Faris Agung Nur Wibowo (5415160473)
Fathin Rayhan (5415162679)
Fauzan Apriyanto (541516)
Annisa Us Salamah (5415161613)
Ayu Putri Kenyo Jati (5415162058)
Pelagia Lia Andarista (541516)
U’thia Naila Rahmah (5415165340)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan laporan observasi
ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis selesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Penyehatan. Semoga laporan ini memenuhi syarat seperti yang diharapkan.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan YME.
2. Ibu Esti Sumarwati selaku narasumber kami.
3. Prof. Dr. Henita Rahmayanti, M.Si. selaku dosen mata kuliah Teknik Penyehatan.
4. Bang Dhywa Darmawan, S.Pd. selaku asisten dosen mata kuliah Teknik Penyehatan.
5. Teman-teman sekalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan
ini, oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan untuk masa mendatang.

Jakarta, 12 Juli 2019

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………...………..........…………………..ii


DAFTAR ISI ……......………………………………………………………............iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….......1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………...1
B. Tujuan Observasi ………………………………………………………...……....1
C. Sasaran Observasi ..........................….…………………………………………....1
D. Lokasi Observasi ...................................................................................................1
E. Waktu Pelaksanaan Observasi ...........................................................................1
F. Metode Observasi ...................................................................................................1
BAB II ISI ..........................................................................................................................2
A. Hasil Observasi ..................................................................................................2
B. Pembahasan ..............................................................................................................3
BAB III PENUTUP .............................................................................................................4
A. Kesimpulan .............................................................................................................4
B. Saran .........................................................................................................................4
DOKUMENTASI .............................................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan
sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah
akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul
sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang
dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar
lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan
hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun
anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah,
sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang
berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu
membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi
masyarakat.
Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani
pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk
menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah
juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam
masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.
B. Tujuan Observasi
Tujuan dari pelaksanaan observasi ini yaitu;
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan.
2. Untuk menambah wawasan tentang bank sampah.
3. Untuk mengetahui kondisi bank sampah “Hijau Selaras Mandiri”.
C. Sasaran Observasi
Sasaran observasi ini yaitu Ibu Esti Sumarwati selaku pendiri bank sampah
“Hijau Selaras Mandiri”.
D. Lokasi Observasi
Lokasi observasi ini yaitu Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri Jl. Komp.
Angkasa Pura No.7, RT.14/RW.11, Kb. Kosong, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1063
E. Waktu Pelaksanaan Observasi
Waktu pelaksanaan observasi ini yaitu tanggal 4 juli 2019.
F. Metode Observasi
Metode observasi ini yaitu dengan pengamatan secara langsung ke bank
sampah Hijau Selaras Mandiri dan wawancara yang dilakukan bersama narasumber
yaitu Ibu Esti Sumarwati.

1
BAB II
ISI

A. Hasil Observasi
Narasumber kami bernama Ibu Esti Sumarwati atau yang biasa dipanggil Ibu
Slamet selaku pendiri Bank Sampah “Hijau Selaras Mandiri”. Tujuan didirikannya
bank sampah ini yaitu agar mengurangi sampah yang ada. Berikut adalah pertanyaan
dan jawaban interview kelompok kami yang kami rangkum dengan narasumber:
Penanya Narasumber
1. Sejak kapan bank sampah hijau Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri ini
selaras mandiri berdiri? didirikan pada tanggal 1 Juni 2013 dan
diresmikan pada tanggal 10 November
2013.
2. Apa tujuan didirikannya bank Mengurangi sampah yang ada disekitar,
sampah? dan meningkatkan kesadaran
masyarakat khususnya generasi muda
tentang sampah
3. Program apa saja yang terdapat Beberapa bulan ini, bank sampah hijau
di bank sampah hijau selaras selaras mandiri bekerjasama dengan
mandiri? pegadaian dengan mengadakan program
baru yaitu program tabungan emas
pegadaian. Tabungan yang biasanya
hanya bernilai uang, sekarang dapat
ditukarkan menjadi emas.
4. Berapa jumlah nasabah yang Jumlah nasabah ± 120 orang, namun
terdapat di bank hijau selaras hanya sebagian saja dari nasabah yang
mandiri? benar benar aktif. Rata-rata nasabah
bank sampah hijau selaras mandiri
sendiri adalah masyarakat sekitar dan
ada juga yang berasal dari Tanah Abang
dan Pademangan.
5. Bagaimana proses pengolahan Sebelum disetor ke bank sampah,
bank sampah hijau selaras nasabah memilah sampah organik dan
mandiri? anorganik di rumah, setelah itu dibawa
ke bank sampah untuk disetor dengan
ditimbang dan dicatat beratnya. Untuk
sampah organik akan diolah menjadi
pupuk dan anorganik dijual ke
pengepul.
6. Berapa banyak sampah yang Satu hari bisa mencapai 20kg dan
diterima oleh bank sampah hijau akumulasi untuk sebulan bisa mencapai
selaras mandiri setiap hari dan 1 ton.
setiap bulannya?
7. Apa saja hambatan-hambatan Kurangnya SDM dan kurangnya
yang dialami selama mengelola kesadaran akan pentingnya mengelola
bank sampah hijau selaras sampah khususnya anak-anak muda.

2
mandiri? Selain itu hambatannya, terkadang
terdapat produk-produk olahan bank
sampah yang tidak laku seperti pupuk.

B. Pembahasan Observasi
Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri bekerja sama dengan Pegadaian,
mengambil tema ”The Gade Clean & Gold”. The Gade Clean & Gold sendiri adalah
suatu program pembelajaran tentang berinvestasi emas di pegadaian seraya dengan
menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang benar dan
memberikan nilai dimana sampah yang dikelola dan dipilah bisa dijual yang hasilnya
dapat ditukar menjadi emas. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan agar kesadaran
masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan akan meningkat.
Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri memiliki 121 nasabah yang sudah
terdaftar. Nasabah tersebut tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga
dari daerah lain. Misalnya, Tanah Abang dan Pademangan. Awal mula Bank Sampah
beroperasi, antusias masyarakat tidak terlalu tertarik. Karena masih asing dengan
adanya bank sampah tersebut. Bu Esti selaku narasumber, melakukan sosialiasi
melalui arisan ibu-ibu maupun pengajian. Dengan memberitahukan manfaat adanya
bank sampah tersebut. Sampah yang tadinya tidak benilai menjadi tabungan emas.
Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri termasuk ke dalam bagian eduwisata,
selain bank sampah terdapat pula edukasi memberi makan unggas, edukasi tanaman
obat, edukasi memberi makan kelinci serta edukasi-edukasi lainnya. Jadi, selain
berkunjung ke Bank Sampah, pengunjung dapat belajar edukasi-edukasi lainnya.
Pengunjung yang dating pun tidak hanya dari dalam negeri, tetapi ada juga yang
dating dari luar negeri seperti Malaysia dan Australia.
Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri pun memiliki beberapa hambatan seperti
yang disebutkan pada hasil wawancara di atas. Hambatan tersebut salah satunya
adalah kurang lakunya produk hasil olahan seperti pupuk. Jika hal itu terjadi, biasanya
pupuk digunakan untuk tanaman-tanaman yang terdapat pada taman eduwisata.
Kerugian pasti ada, namun Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri masih dapat
menutupi kerugian tersebut karena terdapat beberapa nasabah yang hanya menyetor
sampah yang mereka kumpulkan saja tetapi tidak ingin mengambil uangnya.
Walaupun tidak ingin ditarik uangnya, Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri tetap
mencatat pemasukan yang didapatkan dari nasabah-nasabah tersebut. Subsidi ini
cukup membantu menutupi kerugian-kerugian yang ada di bank sampah ini.
Selain mengolah sampah menjadi pupuk, Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri
juga mengolah sampah-sampah menjadi kreasi pakaian-pakaian adat yang dilombakan
dan dipertontonkan kepada publik setiap perlombaan yang diadakan oleh Unilever
setiap tahun di bulan September. Hasilnya, Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri
memiliki banyak sekali piala serta piagam penghargaan. Penghargaannya pun
bermacam-macam, mulai dari kreasi olahan bank sampah sampai penilaian contoh
bank sampah terbaik.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank sampah Selaras Hijau Mandiri merupakan salah satu bank sampah di
Kemayoran yang berdiri sejak tanggal 1 Juni 2013 dan diresmikan pada tanggal 10
November 2013 dengan tujuan mengurangi sampah yang ada disekitar, dan meningkatkan
kesadaran masyarakat khususnya generasi muda tentang sampah. Bank sampah ini
bekerja sama dengan pihak pegadaian dengan mengambil tema ”The Gade Clean &
Gold”. Hasil pengolahan dari sampah yang disetor yaitu dijadikan kompos cair dan padat
untuk sampah organik, sedangkan sampah anorganik dijual peda pegepul. Beberapa
hambatan yang dilalaui bank sampah ini yaitu kurangnya SDM pengelola bank sampah
dan kurang lakunya kompos yang telah diolah.
B. Saran
Kerjasama pemerintah seharusnya terus berjalan tidak hanya sekali saja.
Selanjutnya peranan pihak produsen seperti unilever dll dapat membeli sampahnya
sendiri dan untuk para generasi muda dihimabau agar lebih peduli serta dapat
berkontribusi pada bank sampah yang ada, dengan begitu maka lingkungan yang ada
dapat terperihara kesehatan lingkungan itu sendiri.

4
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai