Anda di halaman 1dari 2

Persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengambil

keputusan yang tepat. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat
produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun jasa,
namun lebih kepada kualitas produk atau jasa tersebut yaitu berupa kenyamanan,
kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam pencapaiannya.Pada era
globalisasi, kualitas dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mampu
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, atau kesesuaian antara kebutuhan
pelanggan dan penawaran pihak perusahaan. semakin tinggi kualitas produk maka
semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan atas produk tersebut.

Trade-off adalah keputusan situasional yang melibatkan pengurangan atau kehilangan


satu kualitas dari satu set atau desain dengan imbalan keuntungan dalam aspek lain.
Sederhananya, pengorbanan adalah di mana satu hal meningkat, dan yang lain harus
menurun. Konsep tradeoff menyarankan pilihan taktis atau strategis yang dibuat
dengan pemahaman penuh tentang keuntungan dan kerugian dari setiap pengaturan.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa trade-off di dalam perusahaan


tentu ada. Namun jika dilihat dari paradigma baru yang mengatakan bahwa quality
has no cost yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya untuk membuat
suatu produk yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara
menghilangkan segala bentuk pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan
karena perusahaan menghasilkan produk yang ternyata cacat sehingga harus diadakan
perbaikan atau harus dibuang. Dalam paradigma baru juga dijelaskan bahwa
peningkatan kualitas pasti diiringi dengan peningkatan produktivitas. Hal tersebut
dapat terjadi jika perusahaan mampu dan berhasil menghilangkan pemborosan,
dimana kualitas tidak berdampak pada peningkatan biaya kualitas bahkan akan
menghemat biaya tersebut. Biaya yang dihemat berupa biaya yang harus dikeluarkan
karena perusahaan menghasilkan produk cacat. Maka dengan melihat paradigma baru
manajemen kualitas, trade-off dalam perusahaan pun menjadi tidak ada.

Jika saya menjadi seorang pemimpin perusahaan, tentunya saya akan


memprioritaskan kualitas dibandingkan dengan produktivitas. Tujuan dari organisasi
ataupun perusahaan selain untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, namun juga
untuk memperoleh kepuasan pelanggan, sehingga pelanggan akan tetap setia dan
percaya untuk memilih produknya dalam perusahaan tersebut Kepuasan pelanggan
biasanya dapat diukur dari keunggulan dan kualitas produk dan pelayanan
perusahaan. Jika perusahaan mampu memenuhi harapan pelanggan, maka tingkat
kepercayaan pelanggan dan masyarakat akan bertambah, dan perusahaan tersebut
akan lebih dihargai. Hal itulah yang mendorong konsumen untuk membeli dan
membeli lagi produk atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar pun meningkat.
Dengan meningkatnya pangsa pasar, produktivitas perusahaan pun meningkat dan
perusahaan akan lebih dikenal dan dipercaya. Sehingga setinggi apapun harga jual
yang dipasarkan, jika kualitasnya baik, pembeli akan tetap membeli produk dari
perusahaan tersebut.Hal itulah yang membuat perusahaan tetap bertahan dan unggul
dalam pasar persaingan, sehingga terpenuhi lah sudah tujuan dari perusahaan yaitu
dengan memperoleh laba dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian kualitas dan
produktivitas pun bukan menjadi pilihan karena kedua hal tersebut dapat berjalan
dengan beriringan jika kita memprioritaskan kualitas terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai