Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV

Nama : Naura Elfebrita Lika Ayuka

NIM : P07133219080

Kelas : SANDUS 2 (B)

A. Merumuskan 20 masalah Kesehatan Lingkungan di sekitar rumah


1. Masalah : Lamanya jangka waktu pengangkutan sampah dari tiap rumah adalah 4 hari
sekali. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di depan rumah,
menimbulkan bau yang tidak sedap, dan mengganggu pemandangan sekitar.
Das sein : Jangka waktu pengangkutan sampah dari tiap rumah 4 hari sekali.
Das sollen : Jangka waktu pengangkutan sampah dari tiap rumah maksimal 2 hari sekali
menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah.

2. Masalah : Ukuran kamar mandi/WC yang terlalu sempit menyebabkan kurangnya


sirkulasi udara yang baik..
Das sein : Ukuran kamar mandi/WC di dalam rumah berukuran 1m x 1m.
Das sollen : Ukuran kamar mandi/WC di dalam rumah berukuran minimal 1,5m x 1,5m
menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah.

3. Masalah : Vektor penyakit di dalam rumah. Adanya beberapa vector di dalam rumah
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Das sein : Ditemukan lalat, nyamuk, dan tikus yang bersarang di dalam rumah.
Das sollen : Tidak ada vector penyakit (lalat, nyamuk, dan tikus) yang bersarang di dalam
rumah berdasarkan Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman
menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999.
4. Masalah : Pengolahan sampah rumah tangga yang dibakar tidak sesuai persyaratan
dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria. Ketidaksesuaian
persyaratan tersebut meliputi pembakaran sampah tidak menggunakan alat yang tepat,
membakar sampah dilahan terbuka, menimbulkan banyak asap yang dapat mencemari
udara, merusak lingkungan dan dapat menimbulkan masalah penyakit pernapasan
dilingkungan sekitar. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Das sein : Sampah rumah tangga di bakar tidak sesuai persyaratan.
Das sollen : Larangan membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
pengelolaan sampah menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah.

5. Masalah : Kegiatan penanganan sampah rumah tangga yang tidak dipilah dengan baik.
Das sein : Semua jenis sampah dibuang dalam satu tempat tanpa adanya pemilahan.
Das sollen : Pembuangan sampah dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah
sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah menurut Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

6. Masalah : jarak antara sumber air bersih dengan saluran pembuangan (saptictank) terlalu
dekat.
Das sein : jarak antara sumber air bersih dengan saluran pembuangan (saptictank) terlalu
hanya sekitar 8 meter.
Das sollen : Jarak antara sumber air bersih dengan saluran pembuangan (saptictank)
minimal 11 meter menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2961-1992 tentang
Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air Bersih.

7. Masalah : Langit-langit rumah tidak dipasang plafon PVC.


Das sein : Langit-langit rumah yang sulit dibersihkan dan rawan terjadi kecelakaan jika
genteng pecah.
Das sollen : Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan menurut
Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Keputusan
Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999.

8. Masalah : Kurangnya pepohonan dilingkungan rumah.


Das Sein : Pepohonan jarang ditemui dilingkungan rumah karena terletak di
perumahan yang sebagian besar halaman sudah di conblock.
Das Solen : Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan
pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam
(Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
tentang persyaratan kesehatan perumahan).

9. Masalah : Sirkulasi udara dalam kamar berkurang serta menimbulkan


ketidaknyamanan pada saat tidur
Das Sein : masih terdapat rumah yang kamar tidurnya hanya memiliki luas 6 m2,
dan satu kamar digunakan untuk tidur 3 orang.
Das Solen : Luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari
dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan)

10. Masalah : Asap dari kayu yang terbakar dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Das Sein : Ruang dapur didalam rumah tidak terdapat sarana pembuangan asap.
Das Solen : Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
(Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
tentang persyaratan kesehatan perumahan)

11. Masalah : akibat dari hal tersebut maka menimbulkan terjadinya genangan air yang
menyebabkan akumulasi air ditanah, selain itu juga apabila turun air hujan airnya
menjadi tidak terkendali
Das Sein : Sarana drainase yang terdapat sampah sehingga menimbulkan bau dan
tempat perindukan vektor
Das Solen : Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan).

12. Masalah : Pencemaran air akibat limbah cair rumah tangga.


Das Sein : Masih terdapat rumah yang membuang limbah cair rumah tangga
disungai sehingga menimbulkan bau.
Das Solen : Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah berdasarkan (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan)

13. Masalah : Jembatan yang dapat membahayakan pengguna jalan.


Das sein : Terdapat jembatan yang berlubang dan tidak ada batas pagar.
Das sollen : Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman berdasarkan (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan).

14. Masalah : Penyimpanan makanan di dekat tempat sampah.


Das sein : Sarana penyimpanan makan yang kurang higienis dan aman.
Das sollen : Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman menurut (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan).

15. Masalah : Perilaku masyarakat di lingkungan pasar yang tidak berpola hidup bersih
dan sehat.
Das Sein : Masih ditemukan beberapa pengunjung yang membuang sampah
sembarangan, dan tidak berpola hidup bersih dan sehat.
Das Solen : Berpola hidup bersih dan sehat, seperti : tidak buang sampah sebarangan,
tidak merokok, tidak meludah dan buang dahak sembarangan dll (KEPUTUSAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR:519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PASAR SEHAT)

16. Masalah : Berdasarkan keberadaan jentik yang bersarang pada bak mandi tersebut
maka dapat memicu timbulnya perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Biasanya
nyamuk betina akan bertelur pada dinding bak yang berisi air.
Das Sein : Di dalam kamar mandi di pasar gamping masih ditemukan jentik di
dalam bak airnya karena pengurasan yang dilakukan secara tidak teratur
Das Solen : Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah yg
cukup dan bebas jentik (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR:519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT).

17. Masalah : Keberadaan vektor di pasar dapat mempengaruhi kondisi kesehatan para
pedagang dan pengunjung.
Das Sein : Binatang penular penyakit (vektor) masih ditemukan di los makanan siap
saji dan bahan pangan Pasar Sorogenen.
Das Solen : Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat,
kecoa dan tikus (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT)

18. Masalah : Kurangnya ventilasi udara.


Das sein : Ventilasi salah satu kamar yang lebaranya tidak memenuhi standar kesehatan
sehingga pergerakan udara di kamar tersebut tidak maksimal.
Das sollen : Syarat ventilasi udara (tetap) yaitu minimal 5 % dari luas lantai ruangan dan
ventilasi (buka dan tutup) yaitu 5% dari luas lantai. Sehingga luas keduanya menjadi 10%
dari luas lantai (Suyuno, dkk.2011).
19. Masalah : Limbah cair deterjen yang tidak diolah dengan baik. Proses pengamanan
limbah cair yang aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya
genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan. Untuk
menyalurkan limbah cair rumah tangga diperlukan sarana berupa sumur resapan dan
saluran pembuangan air limbah rumah tangga. Limbah cair rumah tangga yang berupa
tinja dan urine disalurkan ke tangki septik yang dilengkapi dengan sumur resapan.
Limbah cair rumah tangga yang berupa air bekas yang dihasilkan dari buangan dapur,
kamar mandi, dan sarana cuci tangan disalurkan ke saluran pembuangan air limbah.
Das sein : Limbah cair deterjen dari limbah rumah tangga langsung dibuang tanpa diolah
terlebih dahulu.
Das sollen : Limbah deterjen seharusnya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
lingkungan, misalnya melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga melalui
sumur resapan dan saluran pembuangan air limbah, menyediakan dan menggunakan
penampungan limbah cair rumah tangga, dan memelihara saluran pembuangan dan
penampungan limbah cair rumah tangga menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

20. Masalah : Menyimpan bahan makanan baik bahan makanan tidak dikemas maupun dalam
kemasan harus memperhatikan tempat penyimpanan, cara penyimpanan, waktu/lama
penyimpanan dan suhu penyimpanan. Penyimpanan makanan kurang higienis dengan
menaruh makanan di sembarang tempat tanpa penutup.
Das sein : Penyimpanan makanan yang kurang higienis.
Das sollen : Tempat pengolahan makanan atau dapur harus memenuhi persyaratan teknis
higiene sanitasi untuk mencegah risiko pencemaran terhadap makanan serta dapat
mencegah masuknya serangga, binatang pengerat, vektor dan hewan lainnya. Mengolah
makanan yag baik dengan cara mengolah sayuran, dicuci terlebih dahulu, baru dipotong
potong, Disimpan dalam lemari makanan, Menutup dengan tudung saji apabila disimpan
diatas meja makan, Lalat atau jenis serangga/binatang tidak menghinggapi makanan
sebelum dikonsumsi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
B. Teknik Skoring

No Masalah E F GM EB T ∑
Pengolahan sampah buangan rumah
1. 10 6 8 9 9 42
tangga yang kurang baik.
Limbah cair deterjen rumah tangga yang
2. 9 6 8 8 8 39
tidak diolah dengan baik.

 Masalah 1 : Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.

Variabel
No Komponen Masalah E F GM EB T ∑
Diagram
Kurangnya pengetahuan 6 8 7 7 5 33
Pendidikan kurang 6 8 7 7 5 33
Ekonomi kurang 6 7 7 9 5 34
Kurangnya kesadaran
8 7 8 8 6 37
masyarakat
Sikap malas 8 7 8 7 6 36
Kurang kepedulian
8 7 8 7 6 36
terhadap lingkungan
Fish Kurangnya penegak
7 7 8 8 7 37
1. Borne aturan
Diagrame Masyarakat berani
membuang sampah
7 7 8 8 7 37
sembarangan tanpa takut
dihukum
Keterbatasan sarana
9 9 8 9 8 43
prasarana
Kurangnya fasilitas dari
9 7 7 8 7 38
pemerintah
Keterbatasan transportasi 7 8 7 8 7 37
Kurangnya sosialisasi ke
7 7 7 7 6 34
masyarakat
Masyarakat skeptic,
sampah akan dicampur 7 7 8 7 5 34
kembali
Kurang dukungan dari
7 7 8 7 4 33
pemerintah
Menyebabkan kerusakan
9 8 8 8 5 38
ekologis
Kerusakan tanaman 7 7 7 7 5 33
Kerusakan habitat hewan 7 7 7 7 5 33
Terganggunya suatu
8 7 8 7 4 34
estetik daerah
Tidak enak dipandang 8 7 8 7 4 34
Mengganggu
8 7 8 8 4 35
pemandangan
Tree
Menimbulkan bencana 7 6 7 8 4 32
2. Borne
Terjadi penumpukan
Diagrame
sampah yang 7 6 7 8 7 35
menimbulkan longsor
Menimbulkan banjir 7 6 7 8 3 31
Menyebabkan bau tidak
8 8 8 7 3 34
sedap atau bau busuk
Penghuni tidak nyaman 8 8 8 7 6 37
Menyebabkan penyakit 8 7 8 8 3 34
Dapat menyebabkan
7 6 7 8 3 31
kematian

Kesimpulan :
 Prioritas penyebab yang ditimbulkan pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang
baik adalah keterbatasan sarana prasarana.
 Prioritas akibat yang ditimbulkan pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang
baik adalah menyebabkan kerusakan ekologis disekitar.

 Masalah 2 : Limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.

Variabel
No Komponen Masalah E F GM EB T ∑
Diagram
Kurangnya pengetahuan 7 5 6 4 5 27
Pendidikan kurang 7 5 5 4 5 26
Ekonomi kurang 7 5 5 4 5 26
Kurangnya kesadaran
8 6 5 4 7 30
masyarakat
Sikap masyarakat kurang
8 6 5 4 7 30
baik
Sikap malas 8 7 5 4 7 31
Kurang kepedulian
8 7 7 4 7 33
terhadap lingkungan
Fish Kurangnya penegak
8 6 7 4 7 32
1. Borne aturan pemerintah
Diagrame Masyarakat berani
membuang limbah rumah
8 6 7 4 7 32
tangga sembarangan
tanpa takut dihukum
Keterbatasan sarana
7 8 8 7 9 39
prasarana
Tidak adanya saluran
9 8 9 8 9 43
khusus limbah (IPAL)
Kurangnya sosialisasi ke
7 8 5 6 5 31
masyarakat
Kurang dukungan dari 7 8 5 6 5 31
pemerintah
Menyebabkan kerusakan
8 9 7 5 5 34
ekologis
Kerusakan tanaman 8 6 6 5 6 31
Terganggunya habitat
8 6 6 5 6 31
hewan
Terganggunya suatu
5 5 6 5 5 26
estetik daerah
Tidak enak dipandang 5 5 6 4 5 25
Tree Mengganggu
5 5 6 4 5 25
2. Borne pemandangan
Diagrame Pencemaran lingkungan 9 7 8 8 9 41
Timbulnya bahan beracun 7 7 5 6 5 30
Timbulnya bahan kimia 7 7 5 5 5 29
Menyebabkan bau tidak
6 5 5 5 5 26
sedap atau bau busuk
Penghuni tidak nyaman 5 5 5 5 5 25
Menyebabkan penyakit 6 5 4 4 4 23
Dapat menyebabkan
5 5 4 4 3 21
kematian

Kesimpulan :
 Prioritas penyebab yang ditimbulkan limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah
dengan baik adalah tidak adanya saluran khusus limbah (IPAL) di lingkungan sekitar.
 Prioritas akibat yang ditimbulkan limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah
dengan baik adalah menyebabkan pencemaran lingkungan.
C. Fish bone diagrame d Tree bone diagrame

Masalah 1
Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.

 Fish bone diagrame → mencari penyebab.


Pertanyaan bantu : kenapa terjadi masalah ini?

Ekonomi
kurang
Sikap Kurang kepedulian
Pendidikan malas terhadap lingkungan
Kurangnya
kurang
penegakan aturan
pemerintah
Kurangnya pengetahuan Kurang kesadaran masyarakat
Masyarakat berani
membuang sampah
sembarangan tanpa
takut dihukum
Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.

Kurangnya sosialisasi ke masyarakat


Keterbatasan sarana prasarana
Kurang
Keterbatasan dukungan dari
transportasi pemerintah
Kurangnya
fasilitas dari Masyarakat skeptic,
pemerintah sampah akan dicampur
kembali
 Tree diagrame → mencari akibat.
Pertanyaan bantu : masalah ini akan dapat mengakibatkan apa?

Terjadi penumpukan Menimbulkan bencana


sampah yang
menimbulkan
Mengganggu pemandangan longsor Menimbulkan banjir
Terganggunya suatu estetik
Dll Penghuni tidak nyaman
daerah
Tidak enak dipandang Menyebabkan bau tidak sedap/bau
busuk
terganggunya habitat hewan Dapat menimbulkan kematian
Menyebabkan kerusakan ekologis Menyebabkan penyakit

Kerusakan tanaman

Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.


Masalah 2
Limbah rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.
 Fish bone diagrame → mencari penyebab.
Pertanyaan bantu : kenapa terjadi masalah ini?

Ekonomi Kurangnya kesdaran


kurang masyarakat
Sikap
Pendidikan malas
Kurang kepedulian
kurang
terhadap lingkungan

Kurangnya pengetahuan Sikap masyarakat kurang baik

Masyarakat berani
membuang limbah
Limbah rumah tangga yang tidak diolah dengan baik. sembarangan tanpa
takut dihukum

Kurangnya sosialisasi ke masyarakat


Keterbatasan sarana prasarana Kurangnya
penegakan
Kurang aturan
dukungan dari
pemerintah
pemerintah
Tidak adanya
saluran khusus
limbah (IPAL)
 Tree diagrame → mencari akibat.
Pertanyaan bantu : masalah ini akan dapat mengakibatkan apa?

Timbulnya Pencemaran lingkungan


bahan beracun

Mengganggu pemandangan Timbulnya bahan kimia


Terganggunya suatu estetik
Dll Penghuni tidak nyaman
daerah
Tidak enak dipandang Menyebabkan bau tidak sedap/bau
busuk
Terganggunya habitat hewan Dapat menimbulkan kematian
Menyebabkan kerusakan ekologis Menyebabkan penyakit

Kerusakan tanaman

Limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.
D. Rumusan Tujuan
Masalah 1 : Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.

Tujuan :
a. membudayakan perilaku memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya dan
membuang sampah rumah tangga di luar rumah secara rutin
b. melakukan pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pengolahan kembali
(recycle)
c. menyediakan dan memelihara sarana pembuangan sampah rumah tangga di luar rumah.
d. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis,
jumlah, dan/atau sifat sampah.
e. pemilahan sampah dilakukan terhadap 2 (dua) jenis sampah, yaitu organik dan
nonorganik. Untuk itu perlu disediakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis
sampah tersebut. Tempat sampah harus tertutup rapat.

Masalah 2 : Limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.
Tujuan :
a. melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga melalui sumur resapan dan
saluran pembuangan air limbah
b. menyediakan dan menggunakan penampungan limbah cair rumah tangga
c. memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah cair rumah tangga.
d. Saluran dengan pipa disambungkan dengan pembuangan secara tertutup
e. Saluran terbuka dengan pasangan kedap air disambungkan ke tempat penampungan
tertutup
E. Pemilihan Tujuan
Masalah 1 : Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.

No Tujuan SD SDM DT DA EB SM Jml


Membudayakan perilaku
memilah sampah rumah
tangga sesuai dengan
1 8 8 8 8 7 8 47
jenisnya dan membuang
sampah rumah tangga di
luar rumah secara rutin
Melakukan pengurangan
(reduce), penggunaan
2 kembali (reuse), dan 7 7 8 8 7 8 45
pengolahan kembali
(recycle)
Menyediakan dan
memelihara sarana
3 pembuangan sampah 9 8 8 8 9 8 50
rumah tangga di luar
rumah.
Pemilahan dalam bentuk
pengelompokan dan
pemisahan sampah
4 8 8 8 8 7 7 46
sesuai dengan jenis,
jumlah, dan/atau sifat
sampah.
Pemilahan sampah
dilakukan terhadap 2
5. (dua) jenis sampah, yaitu 9 8 8 8 7 8 48
organik dan nonorganik.
Untuk itu perlu
disediakan tempat
sampah yang berbeda
untuk setiap jenis
sampah tersebut. Tempat
sampah harus tertutup
rapat.

Masalah 2 : Limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.

No Tujuan SD SDM DT DA EB SM Jml


Melakukan pemisahan
saluran limbah cair
rumah tangga melalui
1 9 8 8 9 7 9 50
sumur resapan dan
saluran pembuangan air
limbah
Menyediakan dan
menggunakan
2 9 8 8 9 9 8 51
penampungan limbah
cair rumah tangga
Memelihara saluran
pembuangan dan
3 8 8 8 9 8 8 49
penampungan limbah
cair rumah tangga.
Saluran dengan pipa
disambungkan dengan
4 8 8 8 9 7 8 48
pembuangan secara
tertutup
Saluran terbuka dengan
5. pasangan kedap air 8 8 8 9 7 8 48
disambungkan ke tempat
penampungan tertutup

Masalah 1 : Pengolahan sampah buangan rumah tangga yang kurang baik.


Tujuan :
a. membudayakan perilaku memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya dan
membuang sampah rumah tangga di luar rumah secara rutin.
 Sasaran : Seluruh warga Desa Sambisari
 Target : Seluruh warga Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari

b. menyediakan dan memelihara sarana pembuangan sampah rumah tangga di luar


rumah.
 Sasaran : Seluruh RT di Desa Sambisari
 Target : Rumah di Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari

c. pemilahan sampah dilakukan terhadap 2 (dua) jenis sampah, yaitu organik dan
nonorganik. Untuk itu perlu disediakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis
sampah tersebut. Tempat sampah harus tertutup rapat.
 Sasaran : Satu tempat pemilahan sampah tiap 5 KK di sepanjang jalan Desa
Sambisari
 Target : Seluruh warga Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari
Masalah 2 : Limbah cair deterjen rumah tangga yang tidak diolah dengan baik.
Tujuan :
a. melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga melalui sumur resapan dan
saluran pembuangan air limbah.
 Sasaran : Seluruh rumah di Desa Sambisari
 Target : Seluruh warga Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari

b. menyediakan dan menggunakan penampungan limbah cair rumah tangga


 Sasaran : Tiap RT di Desa Sambisari
 Target : Seluruh rumah Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari

c. memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah cair rumah tangga.


 Sasaran : Seluruh warga Desa Sambisari
 Target : Seluruh warga Desa Sambisari
 Cakupan : Desa Sambisari

Anda mungkin juga menyukai