Anda di halaman 1dari 2

Pengertian RUTAN dapat kita temui di dalam Pasal 1 angka 2 PP No.

27 Tahun 1983 tentang


Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, disebutkan bahwa:

“Rumah Tahanan Negara selanjutnya disebut RUTAN adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan
selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang Pengadilan”.

Sementara, mengenai pengertian LAPAS diatur pada Pasal 1 angka 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan yang berbunyi:

“Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan
pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan”.

RUTAN merupakan tempat menahan tersangka atau terdakwa untuk sementara waktu sebelum
keluarnya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Sementara, LAPAS merupakan tempat
untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.

Berdasarkan penjelasan singkat di atas, seorang narapidana harus ditempatkan di dalam LAPAS untuk
mendapatkan pembinaan, tetapi pada kenyataannya karena keterbatasan kapasitas RUTAN di
Indonesia membuat fungsi LAPAS berubah menjadi RUTAN. Beberapa LAPAS yang seharusnya menjadi
tempat membina narapidana tersebut digunakan untuk menahan tersangka atau terdakwa. Perubahan
fungsi ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. M.04.UM.01.06 Tahun 1983
tentang Penetapan Lembaga Pemasyarakatan Tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada
Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehakiman tersebut terdapat daftar LAPAS yang juga dapat menjadi
RUTAN. 

Berkaitan dengan pertanyaan “seorang terpidana yang seharusnya berada dalam


LAPAS boleh ditempatkan di rumah tahanan”, pada Pasal 2 Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No.: M.01-PK.02.01 Tahun 1991 tentang
Pemindahan Narapidana Anak Didik dan Tahanan disebutkan:
Pemindahan narapidana, anak didik dan tahanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dapat dilakukan:
a.     Di dalam suatu wilayah hukum Kantor Wilayah Departemen Kehakiman,
atau
b.     antar wilayah hukum Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.
 
Berdasarkan penjelasan pasal-pasal tersebut di atas, maka seorang Narapidana
yang sudah berada di LAPAS tidak dapat dipindahkan ke RUTAN, karena sesuai
dengan fungsinya LAPAS yaitu tempat untuk melakukan pembinaan narapidana.
Kalaupun narapidana harus dipindahkan, maka narapidana tersebut hanya dapat
dipindahkan ke LAPAS wilayah lain dan bukan ke RUTAN, sesuai dengan Pasal 2
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.: M.01-PK.02.01 Tahun
1991 tentang Pemindahan Narapidana Anak Didik dan Tahanan. Fungsi RUTAN bukanlah untuk
membina narapidana, tetapi untuk menahan sementara seorang tersangka atau terdakwa.

Demikian penjelasan dari kami semoga menjawab pertanyaan Anda.

Dasar hukum:

1.    Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

2.    Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana

3.    Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. M.04.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Penetapan Lembaga
Pemasyarakatan Tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara

Anda mungkin juga menyukai