Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat

kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas

tentang “POTENSI DIRI” ini meupakan salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca

pada umumnya.

Binong, Maret 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5

2.1 Pengetian PotensiDiri............................................................ 5

2.2 Macam-Macam Potensi Diri................................................. 7

2.3 Cara Mengenali Potensi Diri................................................. 8

2.4 Membangun Potensi Diri...................................................... 11

2.5 Usaha-Usaha Pengembangan Potensi Diri............................ 12

2.6 Hambatan-Hambatan Dalam Pencapaian Potensi Diri..... 14

BAB III PENUTUP....................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan........................................................................... 17

3.2 Saran..................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Telah lama diteliti bahwa selama hidupnya, manusia hanya menggunakan

kurang dari 10% potensi diri yang tersembunyi di dalam otak. Bahkan sebagian besar

manusia menggunakannya di bawah bilangan 5%. Lalu kemana yang 90% ?

Jawabannya adalah potensi diri tersebut menunggu untuk digali. Dua dekade

terakhir, penelitian tentang potensi diri manusia mengalami peningkatan yang

signifikan. Semakin banyak metode-metode up to date dengan hasil penelitian yang

mengungkap potensi diri dengan cara pengembangan potensi otak manusia.

Bagaimanakah hubungan antara potensi diri atau potensi otak ini dengan kehidupan

anda ? Pada realitasnya keduanya mempunyai hubungan yang erat sekali. Hal ini

berarti, kemampuan anda untuk mengoptimalkan daya otak anda akan sangat

membantu anda untuk meraih target kesuksesan anda.

Potensi diri manusia sungguh luar biasa dahsyatnya. Lihatlah hasil karya

potensi diri manusia di muka bumi ini. Meliputi berbagai bidang disiplin ilmu

mengeksplorasi luasnya jagad besar (makrokosmos), teori-teori fisika dan kimia

yang membuat manusia mampu pergi menjelajah ke bulan, mengeksplorasi luasnya

angkasa luar, meluncurkan satelit dengan kemampuan membaca setiap detil peta

bumi secara lengkap dan jelas, menciptakan pesawat terbang super canggih, pesawat

ulang alik nan menghebohkan, menciptakan kapal selam super power, menemukan

jejaring internet yang membuat dunia ini serasa mengkerut seolah-olah bagaikan

dalam genggaman tangan.

Begitu juga eksplorasi ke dalam jagad kecil (mikrokosmos) yang teramat rumit

dan njelimet, temuan-temuan dalam bidang ilmu biologi, neuro science, neurologi,

fisiologi, kimia mikro dan teknologi medis yang membuat manusia

mampu menciptakan organ-organ tubuh imitasi yang dapat mengganti fungsi organ

1
ciptaan Tuhan yang telah rusak. Ilmu ekonomi yang mampu membuat imperium

bisnis sangat besar dan kuat, digabung dengan ilmu sosial dan politik mampu

menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara belahan

bumi Eropa, Amerika dan Asia. Semua itu merupakan buah karya potensi otak

manusia. Dahulu, sesuatu yang dianggap sebagai kodrat (harga mati) yang tak bisa

lagi dirubah (diwiradat), kini manusia semakin membuktikan diri mampu membuat

temuan-temuan dan hasil karya yang menakjubkan, boleh jadi dianggap mukjizat.

Meciptakan lensa mata imitasi menggantikan lensa asli yang rusak terkena katarak

atau aksiden, menganti jantung manusia dengan jantung binatang, bahkan dengan

alat pemacu kerja jantung membuat seseorang mampu bertahan hidup puluhan tahun

lagi.

Bukankah tugas manusia di bumi ini untuk membaca, memahami, lalu

menghayati bahasa dan ilmu Tuhan yang Mahaluas tiada batasnya itu. Bukankah

setiap ada kesulitan, manusia selalu tertantang berikhtiar menemukan jalan keluarnya

? Maka tak heran bila dalam teknologi elektronika-metafisika, manusia telah

menemukan alat penyadap keberadaan roh halus dan eksistensi makhluk gaib

lainnya. Bahkan mungkin manusia masa depan akan mampu mendeteksi dan

menshooting dengan kamera khusus yang dapat menangkap berbagai wujud makhluk

halus.

Perkembangan potensi manusia tentunya tidak akan berkembang pesat apabila

mental spiritual, dan pola pikirannya masih terbelenggu oleh sistem nilai yang diam-

diam mengikat kesadaran dari dalam alam bawah sadar Anda sendiri. Agama pun

sesungguhnya bukan untuk mengungkung mental, mengurung kesadaran dan

kebebasan berfikir, serta membelenggu kemampuan jelajah spiritual

manusia. Sebaliknya, sungguh ideal di saat mana agama dipahami sebagai guidance

(pemandu jalan) agar potensi dan prestasi manusia mampu mengembangkan

kemampuan pikirnya secara maksimal, dengan orientasi yang terarah, bermanfaat

sebagai berkah bagi alam semesta dan seluruh isinya. Pada hakekatnya peran semua

agama bukan bertujuan untuk membatasi perkembangan potensi diri, kreatifitas dan

2
kreativitas inovasi manusia. Melainkan menjaganya agar jangan sampai inovasi

manusia disalahgunakan sehingga membuat kerusakan-kehancuran di muka bumi.

Sebagai contoh, bila Anda percaya bahwa Tuhan itu berkah bagi alam semesta maka

dinamit bukan untuk digunakan membunuh manusia lainnya, melainkan untuk

menciptakan energi yang dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat, serta menjaga dan

melestarikan anugrah Tuhan berupa lingkungan alam.

Dapat dibayangkan besarnya prestasi apabila manusia mampu

mendayagunakan potensi diri yang lebih besar lagi, hingga mencapai 50 % nya saja.

Sebab biar seberapapun kemajuan dan kedahsyatan potensi manusia seperti contoh di

atas, kenyataannya bagian yang 90% potensi masih terpendam di dalam diri dan

dibiarkan sia-sia begitu saja. Maka tugas masing-masing kita adalah bisa membuka,

menggali, mengenali, mengembangkan, lalu memanfaatkan potensi diri lebih baik

daripada hari ini. Bukan untuk mengejar kepentingan pribadi, melainkan untuk

menggapai kebaikan yang lebih utama, yakni menghayati makna berkah bagi alam

semesta, dengan berprinsip memanfaatkan hidup kita agar berguna bagi sesama,

seluruh makhluk, dan lingkungan alam. Apabila prinsip ini Anda terapkan dalam

lembaga terkecil keluarga, niscaya keluarga anda akan harmonis, tenteram, selamat,

sejahtera, dan selalu kecukupan rejeki. Kalis ing rubeda, nir ing sambekala.

Terlindung dari segala kefakiran ; fakir kesehatan, fakir harta, fakir ilmu, fakir hati

nurani, fakir budi pekerti.

Secara teknis, untuk menjemput anugerah memerlukan kesadaran diri untuk

mengembangkan potensi dalam diri. Untuk mengembangkan potensi diri, kita harus

terlebih dahulu memahami 3 unsur utama yang mempengaruhi kepribadian manusia.

Ketiga unsur tersebut sangat menentukan potensi diri dan menjadi faktor penentu

kesuksesan seseorang, adalah sebagai berikut :

1. Data InPut. Data input di antaranya mencakup sistem kepercayaan, ilmu

pengetahuan, tradisi, budaya, lingkungan pergaulan dan pengalaman hidup.

Semua itu merupakan faktor yang menentukan pola pikir (mind set) seseorang.

Sistem kepercayaan mencakup seperangkat nilai, sesuatu yang dianggap

3
berharga, segala sesuatu yang diyakini, dan segala sesuatu yang dianggap benar.

Cara pandang agama dalam memahami kehidupan ini akan berpengaruh terhadap

cara pandang atau pola pikir (mind set) yang dimiliki para penganutnya. Demikian

pula ilmu pengetahuan, tradisi, budaya, pengalaman hidup semuanya merangkum

seperangkat nilai yang berisi bagaimana tingkat kesadaran manusia memahami

setiap lini kehidupan ini. Tingkat kesadaran ini tercermin dalam pola pikir setiap

individu.

2. Pola Pikir (mind set) atau dalam ilmu Jawa disebut Båwå : disebut pula sistem

berfikir merupakan faktor penentu sistem perilaku atau kepribadian seseorang

(behavior). Menentukan bagaimana seseorang mengambil atau menentukan suatu

rencana tindakan. Pola pikir akan menentukan respon terhadap segala sesuatu

yang terjadi di dalam diri (inner world) maupun lingkungan sosial dan lingkungan

alamnya. Pola pikir setiap individu dipengaruhi oleh tingkat kesadarannya.

Tingkat kesadaran ditentukan oleh pengalaman pribadi, lingkup pergaulan, ilmu

pengetahuan, sistem kepercayaan, mitologi, dan kebudayaan. Pola pikir ini

kemudian akan menentukan pola perilaku atau sistem perilaku.

3. Sistem perilaku / Kepribadian (behavior) atau dalam ilmu Jawa disebut Solah

: adalah faktor yang menentukan tata cara berinteraksi, bertindak, berbuat atau

penentu perbuatan terhadap dunia luar, lingkungannya, atau segala sesuatu

peristiwa di dalam diri maupun lingkungan sosialnya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Pengertian potensi diri

b. Macam-macam potensi diri

c. Bagamainakah cara mengenali potensi diri ?

d. Bagaimana cara embangun potensi diri

e. Usaha-usaha untuk mengembangkan potensi diri

f. Apa saja hambatan-hambatan dalammengembangkan potensi diri ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Potensi Diri

Potensi berasal dari kata bahasa Inggris to potent yang berarti keras, kuat.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud potensi adalah

kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang,

namun belum dipergunakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya

yang dimiliki oleh manusia, tetapi daya tersebut masih terpendam dalam diri

yang bersangkutan. Setiap manusia pada dasrnya memiliki potensi, tetapi tidak

setiap manusia berkehendak dan mau bekerja keras untuk mendayagunakan

potensi tersebut.

Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi

(individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam

berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap

orang, setiap orang memilikinya. Potensi diri ada yang positif dan ada yang

negatif. Potensi diri yang positif seperti :

a. memiliki idealisme

b. dinamis dan kreatif

c. keberanian mengambil resiko

d. optimis dan kegairahan semangat

e. 5.kemandirian dan disiplin murni

f. fisik yang kuat dan sehat

g. sikap ksatria

h. terampi dalam menerapkan iptek

i. kompetitif

j. daya pikir yang kuat

k. memiliki bakat

5
Selain potensi diri yang positif setiap manusia juga memiliki potensi diri yang

negatif seperti :

a. mudah diadu domba

b. kurang berhati-hati

c. emosional

d. kurang percaya diri

e. kurang mempunyai motivasi

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun

yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau

dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan

berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau

melakukan suatu usaha..

Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

• Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan

daya tangkap.

• Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap

tekanan.

• Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta

kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang

ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu

sebagai berikut:

1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata,

baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh

para sastrawan, editor, dan jurnalis.

2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan

bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.

3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal

bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara

6
cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan

pemburu.

4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk

mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor,

penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.

5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan

menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada

pencipta lagu dan penyanyi.

6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka

terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang

dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.

7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan

keseimbangan diri.

8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna

dengan baik.

9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab

persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup,

mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena

potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan

dan mewujudkanya.

2.2 Macam-Macam Potensi Diri

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun

yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau

dipergunakan secara maksimal. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan

menjadi 5 macam, yaitu:

7
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)

Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk

berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata

untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain. Potensi

diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau,

tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata

untuk melihat.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama

otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu,

menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat

di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab,

mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia

yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma,

tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)

Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam

diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang

yang tinggi.

2.3 Cara Mengenali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing.

Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya

8
sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika

diasah dengan baik.

Berikut ini adalah cara mengetahui potensi diri, yaitu :

1. Bidang apa saja yang kita senangi. Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita

lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh. Anda akan melakukannya secara

sukarela tanpa dibayar, bahkan anda mau mengeluarkan uang untuk apa yang anda

lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi. Seseorang yang punya hobi tertentu

akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara

tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela

mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan

semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do

what we love, then money will follow.

2. Bertanya kepada orang terdekat. Orang yang paling tahu diri anda adalah orang

terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah

yang tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa

potensi diri anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu

orang lain untuk membantu menyadarkan.

3. Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini.

Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita

untuk melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita

lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan

mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini

tersembunyi.

4. Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi

dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa

jadi adalah sebuah potensi. Jika anda suka membaca perkembangan dunia

komputer, internet dan semacamnya. Anda bisa menjadi ahlinya, asalkan terus

konsisten untuk menambah pengetahuan.

9
5. Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang

anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja

kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif.

Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan

anda.

6. Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka

panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan

kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh

semangat untuk mencapainya.

7. Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya.

Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat anda untuk

menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan dukungan

moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.

8. Hilangkan negative thinking

Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah anda mencapai

tujuan. Setiap kali anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain.

Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu yang perlu

diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika anda telah menemukan jalan

yang mantap.

9. Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan anda, jangan

menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang

waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai

pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

10
Potensi diri itu harus digali, sama seperti minyak bumi. Tidak ada minyak yang

berada di atas tanah. Kita harus mencari lokasi yang tepat untuk menggali minyak.

Kedalamannya pun tidak selalu sama. Ada yang cepat ditemukan, ada juga yang

perlu menggali lama karena minyaknya ada jauh di kedalaman.

Tidak ada manusia yang lahir ke dunia langsung menjadi ahli di bidang tertentu.

Semua harus diraih dengan proses. Jika anda sudah tahu potensi diri anda, itulah

modal kesuksesan. Jika anda bisa mengembangkan potensi anda menjadi prestasi,

kesuksesan sudah menanti.

2.4 Membangun Potensi Diri

Kita sebagai insan diberikan kelebihan dari yang lainnya, oleh karena itu

pertahankanlah potensi diri dan berusaha untuk menambahnya, bukan berada dalam

kebinasaan.

Allah swt berfirman dalam surah Al baqarah ayat 195 yang artinya “Dan

belanjakanlah harta bendamu dijalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu

sendiri kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah kamu karena Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik”.

Aktifitas yang terus menerus dilakukan siang dan malam hendaknya selalu diisi

dengan perbuatan yang baik dan sesuai norma agama, sehingga benar-benar

menggambarkan pribadi yang dibimbing pada amal shaleh, lain halnya dengan

pribadi yang langkah kaki dan pikirannya yang diselimuti nafsu angkara murka,

tingkah laku yang dikuasai nafsu jahat tentu akan mendatangkan perkataan dan

perbuatan jahat dan kejam.

Pikiran yang jauh dari mengingat Allah akan berpengaruh pada jiwanya, sehingga

prilakunya tidak bisa dikendalikannya lagi, yang dianggap penting adalah kepuasan

pribadinya terpenuhi, jalan pentas selalu ditempuh tanpa memperhatikan hak dan

kewajiban sebagaimana layaknya hidup seorang muslim, mereka inilah orang yang

akal pikirannya dikuasai syaitan, sebagaimana firman Allah pada surah Al mujadalah

ayat 19 yang artinya :Syaitan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa

11
mengingat Allah mereka itulah golongan syaitan, ketahuilah bahwa sesungguhnya

golongan syaitan itulah golongan yang merugi”.

Kalau setan sudah menguasai diri seseorang, eh apa yang terjadi, tentu tumbuh

dan suburnya berbagai penyakit rohani seperti iri hati, malas, dengki, suka berlaku

kejam berbohong dan lainnya. Atas pribadi yang dilanda penyakit tersebut mari kita

hilangkan dengan berangsur-angsur minta pertolongan Allah dan mengisi diri dengan

kegiatan yang mendatangkan manfaat bagi pribadi dan orang lain.

Kini kita berada dibulan penuh rahmat, maka sepantasnya sifat jahat kita

tinggalkan, kita bakar perbuatan angkara murka dan membakar kemungkaran yang

membelenggu jiwa raga manusia, meninggalkan dalam pikiran yang jahat serta

tindakan yang hampa nilai hakikat dan tujuan hidup bahkan lupa kepada Allah yang

menciptakan alam semesta dengan tekad yang kuat akan kembali pada prilaku baik

tentunya jiwa kita diisi dengan bentuk kebaikan, menghiasi diri degan akhlak terpuji,

sehingga prilaku yang diperankan ditengah masyarakat membawa kedamaian dan

kesejahteraan baik bagi dirinya sendiri terlebih lagi aman bagi orang lain.

Kesamaan dalam menjaga kedamaian tentunya memudahkan bagi setiap orang

dalam melakukan kegiatan sehari-hari, inilah gambaran akhlak baik mendatangkan

masyarakat yang baik pula, sehingga satu sama lain dapat dijadikan contoh teladan

dalam hidup bermasyarakat.

2.5 Usaha-Usaha Pengembangan Potensi Diri.


Setiap bangsa di dunia ini tentu memiliki kekhasan yang berbeda satu

dengan yang lain. Tidak terkecuali dengan bangsa dan negara Indonesia. Sejak

berdirinya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah memiliki

prestasi diri yang tidak sedikit. Prestasi diri adalah suatu kebanggaan yang

telah dimiliki/diraih oleh suatu bangsa. Prestasi diri dapat dimiliki oleh

individu maupun kelompok bahkan bangsa. Seperti baru-baru ini Human

Development Index Indonesia tahun 2007 menduduki peringkat 107 dunia,

12
atau mengalami peningkatan prestasi dalam menangani korupsi dan tidak lagi

menjadi negara terkorup seperti sebelumnya.

Apakah mereka dapat disebut telah berprestasi ? Coba bandingkan

pemahaman kalian tentang aktivitas dan hubungannya dengan prestasi diri

dengan paparan berikut ini. Setiap manusia apapun profesinya tentu akan

mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi

seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan

hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika

memang bisa. Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan,

diperoleh atau dikerjakan.

Potensi tiap orang tidak akan sama, ada yang berpotensi dalam hal :

a. melukis

b. berolahraga

c. irama musik

d. cepat menghitung

e. puisi

f. pemimpin

g. menyesuaikan diri

h. tampil menawan dan lain-lain

Manakah yang paling bagus potensinya? Tidak mungkin terjawab dengan

tepat, karena masing-masing peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki

kecerdasan dalam bentuk yang berbeda-beda. Potensi antara orang satu

dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin

menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi

potensinya. Mengapa demikian? Pada hakikatnya manusia adalah individu

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri yang berbeda satu

dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan

13
sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu

yang unik (berbeda satu dengan lainnya).

Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha

berprestasi demi keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat

membanggakan jika kita dapat berprestasi seperti Taufik Hidayat, Susi Susanti,

Gita Gutawa Juara menyanyi di Mesir tahun 2007, Usman Hasan Saputra,

Hermawan Kertajaya, Prof Dr Ir BJ Habibie, Dahlan Iskan atau Ir Ciputra, serta

masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semua

berprestasi sesuai bidangnya masing-masing. Ada yang di bidang olah raga,

seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan serta enterpreneur (wiraswasta).

Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita tidak atau

belum mampu berprestasi seperti mereka ?

2.6 Hambatan-Hambatan Dalam Pencapaian Potensi Diri


Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak tergantung

pada pribadi dan lingkungan. Banyak hanbatan yang menyebabkan potensi

diri menjadi tidak terasah. Sementara menurut Mike Woodcook dan Dave

Francis, hambatan-hambatan pengembangan potensi diri tersebut adalah

sebagai berikut :

KETERANGAN CIRI-CIRI PELAKU

Ketidakmampuan Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur,

mengatur diri tidak menerima suatu kegagalan, merasa diri

lemah

Nilai pribadi yang tidak Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak

jelas berbeda dari nilai yang dianut, mengambil sikap

pasif terhadap kehidupan, menghindari umpan

balik, menghindari tanggung jawab

Tujuan pribadi yang Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung

14
tidak jelas mengubah arah, tidak mengukur kemampuan,

menghindari resioko, tidak punya keseimbangan

pribadi, tidak mempunyai tujuan jelas

Pribadi yang kerdil Menghindari tanggung jawab untuk belajar,

menghindari tantangan, tidak menguji diri,

menyembunyikan perasaannya, menghindari

umpan balik

Kemampuan yang tidak Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan,

memadai untuk menggunakan teknik yang kurang tepat,

memecahkan masalah pendekatan yang tidak sistematis

Kreativitas rendah Menghindari resiko, tidak belajar dari kesalahan,

puas dengan kedudukan yang ada, cenderung

tidak menyelesaikan tugas, tidak yakin akan

kemampuan diri

Wibawa rendah Merasa kurang dihargai, kurang bisa

mengungkapkan pendapat, citra diri rendah,

tidak mampu mengatur diri sendiri dan tidak

mampu mengatur orang lain

Kemampuan Kurang menganalisis kemampuan sendiri,

pemahaman manajerial mengikuti saja gaya kepemimpinan yang sudah

rendah umum, menciptakan suasana kerja yang negatif

Kemampuan menyelia Lalai memberikan pandangan positif terhadap

rendah kerja karyawan, membiarkan hasil kerja jelek,

membiarkan karyawan kerja tanpa pengawasan

Kemampuan latih Tidak memandang penting aspek pelatihan suatu

rendah tugas, tidak tahu kebutuhan orang lain, tidak

memberikan tugas yang memberikan tantangan,

15
kurang memperhatikan potensi orang lain

Kemampuan membina Tidak dapat bekerja dalam sebuah tim,

tim rendah cenderung merasa paling mampu, mengabaikan

kemampuan atau pendapat orang lain, kurang

menghargai orang lain

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa kita harus mencapai prestasi

setinggi tingginya tak peduli sesulit apapun. Termasuk untuk kita generasi

muda, kitalah yang wajib mengangkat derajat bangsa ini dimata dunia baik

berprestasi dalam bidang politik ataupun olahraga dan lain lain.

3.2 Saran

Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca dapat lebih

termotivasi untuk menggapai prestasi setinggi tingginya. Tak ada yang sulit jika

kita punya motivasi dan semangat yang cukup, lakukan segalanya sesuai

kemampuan dan tak usah memaksakan diri jika memang tak mampu untuk

meraih itu, berprestasilah dibidang yang kalian minati karena Pada hakikatnya

manusia adalah individu ciptaanTuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi

diri yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang

tentu tidak akan sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa

adalah individu yang unik

17
DAFTAR PUSTAKA

http://ilhammarzukidotcom.wordpress.com/2012/03/17/makalah-tentang-
kewirausahaan-potensi-diri-dalam-kewirausahaan/

http://sabdalangit.wordpress.com/2010/09/26/tune-up-potensi-diri/

18

Anda mungkin juga menyukai