Anda di halaman 1dari 26

Pengembangan Transportasi Umum

Berbasis Aplikasi Menuju Kota ( Smart City )


Dosen Pengampu :

Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom

Disusun oleh:

Novendri Wahyudy 11850115024

Rifaldo Abdul Rahman 11950115200

Sari Annisyah 11950125217

Tiara Ramayanti 11950125230

Trisia Intan Berliana 11950125232

Yulia Harni 11950121752

Zakiyul Fahmi 11950115237

Zaky Idhafi 11950110021

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan
judul “ Pengembangan Transportasi Berbasis Aplikasi Menunjang Kota ( Smart City )”
ini. Shalawat beriring salam penulis persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.

Terima kasih kepada Yth. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah ini, yang mana beliau telah membimbing dan memberikan
tugas ini kepada kami, agar kami dapat mengetahui bagaimana mengetahui perkembangan
tentang kota yang smart City di bidang transportasi

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi
penyempurnaan untuk masa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
kembalikan semua urusan dan dengan segala kerendahan hati. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, Aamiin.

Pekanbaru, 27 Oktober 2021

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

2.1.  Pengertian dan Definisi Smart City................................................................................4

2.2.  Pengertian dan Definisi Sistem Transportasi.................................................................6

2.3.  Konsep pengembangan Sistem Transportasi Umum...................................................13

2.4.  Layanan Sistem Transportasi Berbasis Aplikasi..........................................................16

2.5.  Implementasi Smart City di Bidang Transportasi........................................................18

BAB III.....................................................................................................................................22

PENUTUP................................................................................................................................22

3.1. Kesimpulan................................................................................................................22

3.2. Saran..........................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23

TTD..........................................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini membawa perubahan yang sangat


signifikan. Manusia menciptakan teknologi dengan motivasi dan dorongan agar hidup
menjadi lebih baik. Seiring dengan waktu pemerintah pun mulai melirik pemanfaatan
teknologi informasi untuk memberikan pelayanan masyarakat yang lebih maksimal
bahkan optimal. Implementasi sistem informasi dan teknologi komunikasi menjadi
berkembang dengan sangat pesat di dunia birokrasi dan perusahaan. Hal tersebut
akhirnya memunculkan ide besar berupa penciptaan tata kelola masyarakat termasuk
masyarakat perkotaan yang cenderung lebih siap dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan. Ide besar dan langkah kreatif pun muncul dengan hadirnya istilah smart city
(dikenal dengan kota yang cerdas) Sistem transportasi dalam masyarakat yang
berkelanjutan juga sangat penting dalam konsep “ Smart City”, karena memiliki
dampak langsung terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Kota-kota masa
depan diharapkan untuk merangkul teknologi baru dan perencanaan kegiatan terkait
operasional. Termasuk diantaranya alat transportasiPerencana kota akan dapat
bereaksi terhadap perubahan permintaan yang muncul dalam waktu yang jauh lebih
singkat.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian dari Smart City ?


2. Bagaimana Pengertian dari Sistem Transportasi ?
3. Bagaimana Konsep Sistem Transportasi Umum ?
4. Bagaimana Layanan Sistem Transportasi Berbasis Aplikasi ?
5. Bagaimana Pengimplementasian Smart City di Bidang Transportasi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui Pengertian dari Smart City


2. Mengetahui Pengertian dari Sistem Transportasi
3. Mengetahui Konsep Sistem Transportasi Umum

3
4. Mengetahui Layanan Sistem Transportasi Berbasis Aplikasi
5. Mengetahui Pengimplementasian Smart City di Bidang Transportasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian dan Definisi Smart City

Smart City merupakan suatu kota yang telah mengintegrasikan teknologi


informasi dan komunikasi dalam proses pengelolaan kotanya sehari-hari. Smart city
juga diartikan sebagai sebuah konsep kota yang memanfaatkan teknologi informasi
untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah kepada
warga masyarakat.

Integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan berkat keberadaan


internet of things, yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan
mampu mengirim data ataupun melakukan tindak lanjut dengan campur tangan
manusia yang minimal.

Tujuan Smart City adalah untuk meningkatkan efisiensi layanan publik,


memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Sebuah kota
bisa disebut sebagai kota pintar atau smart city jika sudah mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam proses tata kelola dan
operasional kota sehari-hari.
Konsep Smart city telah menjadi isu besar di berbagai penjuru dunia hingga saat
ini. Konsep ini pada awalnya dibuat oleh perusahaan IBM pada tahun 1990-an setelah
sebelumnya sempat dibahas para ahli dunia dengan nama digital city.

IBM memberikan definisi awal bahwa smart city adalah kota yang setiap
instrumennya saling berhubungan dan berfungsi secara cerdas. Kemudian pengertian
ini diperluas dan memberikan jaminan untuk membuat semakin banyak kota di seluruh
dunia memiliki konsep yang cerdas dengan mengimplementasikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam pembangunan dan pengelolaan kota untuk meningkatkan
kualitas hidup warganya.

Boyd Cohen telah melakukan penelitian mengenai smart city sejak tahun 2011
dan mencoba untuk memahami konsep dari smart city ini, serta mengamati
transformasi beberapa kota yang telah menerapkannya. Ia telah menyimpulkan bahwa
ada 3 (tiga) fase penting yang berbeda tentang tahap-tahap dimana teknologi mulai
diimplementasikan dalam pembangunan kota.

Boyd Cohen mengamati dari masa dimana teknologi hanya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar, saat pemerintahan mulai digerakkan oleh teknologi, dan
terakhir ketika warga masyarakat digerakkan oleh teknologi dalam hidup sehari-hari.
Hal inilah yang kemudian memunculkan istilah Smart City 1.0, 2.0, dan 3.0.

1. Smart City 1.0: Technology Driven


Smart City 1.0 dicirikan oleh penyedia teknologi yang mendorong teknologi
sebagai solusi yang tepat dalam pengelolaan kota dan menekankan bahwa teknologi
dapat mempengaruhi kualitas hidup warga.

2. Smart City 2.0: Technology Enabled, City-Led


Pada fase ini, kota telah dipimpin oleh walikota beserta administrator kota yang
berpikiran maju. Dalam hal ini administrator kota membantu pemimpin untuk
menentukan masa depan kota dan berperan dalam menerapkan teknologi cerdas dan

5
inovasi-inovasi yang cemerlang. Mereka akan fokus untuk menemukan solusi agar
teknologi dapat menjadi sarana utama untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

3. Smart City 3.0: Citizen co-creation


Pada tahun 2014, model baru telah mulai muncul, dimana kota-kota yang
menerapkan konsep smart city mulai merangkul warganya untuk mendorong generasi
masa depan menciptakan model kota yang lebih cerdas (smart) lagi.

4. Smart City 4.0 : Industrial Revolution


Konsep terbaru smart city yaitu Smart City 4.0 baru saja hadir pada tahun 2017
yang diluncurkan oleh Grup Innovation Acceleration dari Universitas Berkeley
California, Amerika Serikat. Konsep Smart City 4.0 muncul sebagai aksi dari adanya
Revolusi Industri 4.0 dengan membawa inisiatif untuk mengembangkan keterampilan
para inovator dan pengusaha muda di bidang industri teknologi. Smart City 4.0
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan untuk revolusi industri 4.0 dan
mempercepat pengembangan teknologi bagi inovator-inovator muda, start-up, dan
perusahaan-perusahaan teknologi untuk menciptakan solusi terbaik untuk menjadikan
kota semakin cerdas (smart), aman, dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk turut
berkontribusi pada Agenda PBB tahun 2030, khususnya dalam Sustainable
Development Goals.

2.2.  Pengertian dan Definisi Sistem Transportasi


Pengertian mengenai angkutan umum diatur dalam Undang-Undang nomor 22
Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Kendaraan bermotor umum adalah
setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan
dipungut bayaran. Angkutan umum ini dijalankan atau disediakan oleh perusahaan
angkutan umum, yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan
kendaraan bermotor umum. Dalam menyediakan angkutan umum, perusahaan
angkutan umum harus memenuhi standar pelayanan yang diberikan kepada
penumpang, nih. Standar pelayanan ini meliputi keamanan, keselamatan,
kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan.

Pengertian angkutan umum menurut beberapa sumber :

1. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1993 Tentang


Angkutan Jalan angkutan umum adalah pemindahan orang dan atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan untuk umum dengan dipungut bayaran.

2. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.35 tahun 2003 tentang


Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum: Angkutan
adalah angkutan dari pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

3. Warpani (1990) angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang yang


dilakukan dengan sistem sewa atau bayar dan tujuan diselenggarakannya angkutan
umum adalah memberikan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi
masyarakat.

4. Vuchic (1981) menyatakan bahwa angkutan kota adalah sarana transportasi


penumpang perkotaan yang biasanya dijalankan di jalan raya pada kondisi lalu
lintas campuran (mixed trafffic) yang disediakan oleh swasta atau operator umum
dan berada dalam kelompok dan rute tertentu.

7
Pengertian umum di sini adalah penumpang atau orang secara umum, tidak
membedakan strata sosial, umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Siapapun boleh
menaiki angkutan umum asal mampu membayar ongkos sesuai rute yang ditempuh ke
tempat yang dituju. Demikian pula halnya untuk angkutan barang, siapapun boleh
melakukan angkutan barang dengan kendaraan umum sesuai dengan tempat yang
dituju asal mampu untuk membayar ongkosnya .

Moda transportasi publik di antaranya bus kota, trem (atau kereta api ringan)


dan kereta api, kereta cepat (metro/subway/bawah tanah, dsb.) serta feri. Angkutan
umum antar kota didominasi oleh maskapai penerbangan, bus antarkota, kereta api,
dan kereta antarkota. Jaringan kereta berkecepatan tinggi sedang dikembangkan di
banyak belahan dunia. Sebagian besar sistem transportasi umum berjalan di sepanjang
rute tetap dengan titik pemberhentian dengan jadwal yang telah diatur sebelumnya.
Taksi berbagi menawarkan layanan berdasarkan-permintaan di banyak bagian dunia,
dan beberapa layanan akan menunggu sampai kendaraan penuh sebelum taksi tersebut
berangkat.

Jenis-Jenis Angkutan Umum

Angkutan umum adalah transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum


yang memiliki jadwal, rute, dan biaya yang sudah ditetapkan. Ada tiga jenis angkutan
umum yang tersedia dan dapat kita gunakan, yaitu angkutan darat, angkutan laut, dan
angkutan udara.

Angkutan umum darat

- Bus
Angkutan umum darat yang umum kita lihat adalah bus, karena angkutan
umum jenis ini menggunakan jalur atau jalan yang sama dengan kendaraan
pribadi yang biasanya kita gunakan. Bus adalah angkutan umum yang digunakan
untuk mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dengan jarak tempuh yang
pendek.

Layanan bus menggunakan bus di jalan-jalan konvensional untuk membawa


penumpang banyak dalam perjalanan yang memiliki jarak pendek. Bus beroperasi
dengan kapasitas rendah (dibandingkan dengan trem atau kereta), dan dapat
beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang relatif murah berhenti
untuk melayani penumpang. Oleh karenanya bus merupakan transportasi umum
yang digunakan di kota kecil dan kawasan perkotaan besar, di daerah pedesaan
juga dilengkapi layanan shuttle untuk menuju kota-kota besar.

- Kereta

Berbeda dengan bus, kereta menggunakan jalur khusus untuk bisa beroperasi,
yang disebut dengan rel. Ada beberapa jenis kereta yang digunakan sebagai
angkutan umum, yaitu kereta api yang melayani perjalanan jarak jauh, kereta
komuter yang merupakan alat transportasi di area perkotaan, dan kereta ringan
yang dapat beroperasi di jalan kota namun tetap memiliki jalur rel.

Kereta komuter merupakan bagian dari transportasi publik di wilayah


perkotaan, tetapi memberikan layanan yang lebih cepat untuk pinggiran kota dan

9
kota-kota tetangga dan desa. Kereta berhenti di semua stasiun, yang berada di sana
untuk melayani penumpang di pusat pinggiran kota atau kota kecil. Stasiun sering
dikombinasikan dengan shuttle bus atau sistem parkir dan menumpang di setiap
stasiun. Frekuensi kereta ini memungkinkan hingga beberapa kali per jam, dan
sistem rel komuter dapat berupa bagian dari kereta nasional, atau dioperasikan
oleh agen transit lokal.

Kereta api antarkota adalah layanan penumpang jarak jauh yang


menghubungkan beberapa wilayah perkotaan. Mereka memiliki beberapa stasiun
pemberhentian, dan bertujuan pada kecepatan rata-rata tinggi, biasanya hanya
membuat satu dari beberapa pemberhentian per kota. Layanan ini mungkin juga
dapat bersifat internasional, menghubungkan kota antarnegara.

Kereta cepat adalah kereta penumpang yang beroperasi lebih cepat secara


signifikan dari rel-konvensional, biasanya setidaknya berkecepatan 200 kilometer
per jam (120 mph). Sistem yang paling dominan telah dibangun di Eropa
dan Jepang, dan dibandingkan dengan perjalanan udara, menawarkan perjalanan
kereta jarak jauh secepat layanan udara, memiliki harga yang lebih rendah untuk
bersaing lebih efektif dan menggunakan listrik bukan pembakaran.

- Sepeda Motor

Selain merupakan kendaraan pribadi, sepeda motor juga dapat digunakan


sebagai angkutan umum, atau yang disebut ojek. Meski merupakan salah satu
angkutan umum, alat transportasi berupa motor ini masih belum memiliki izin
operasi yang sah.
Ojek adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda
motor atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal
karena keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk
pengoperasiannya. Penumpang biasanya satu orang namun terkadang bisa berdua.
Dengan harga yang ditentukan dengan tawar-menawar dengan sopirnya terlebih
dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan
penumpangnya.

- Becak

Becak merupakan angkutan umum darat yang memiliki tiga roda dan bisa
ditemukan di beberapa negara di Asia. Ada dua jenis becak, yaitu becak yang
dikayuh dengan tenaga manusia, maupun becak otomatis yang menggunakan
motor.

Becak otomatis membawa orang dan barang di banyak negara berkembang.


Juga dikenal sebagai kendaraan roda tiga, Samosa, Tempo, Tuk-Tuk, becak, bajaj,
rickshaw, taksi motor, babytaxi atau lapa dalam bahasa populer, mereka adalah
versi bermotor dari becak tradisional yang ditarik atau becak roda. Mereka adalah
bentuk penting bagi transportasi perkotaan, baik sebagai kendaraan untuk disewa
serta untuk penggunaan pribadi, di banyak negara berkembang, dan bentuk
transportasi baru di banyak negara-negara Timur.
- Taksi

11
Taksi adalah jenis kendaraan untuk disewa dengan sopir, yang digunakan oleh
seorang penumpang tunggal atau sekelompok kecil penumpang. Sebuah taksi
mengantarkan penumpang ke lokasi pilihan mereka. Dalam mode angkutan
umum, lokasi penangkutan dan penurunan penumpang ditentukan oleh penyedia
layanan, bukan oleh penumpang, meskipun permintaan transportasi responsif dan
saham taksi memberikan modus bus/taksi hibrida.
Angkutan Umum Laut
o Kapal Feri

Kapal feri adalah angkutan umum berukuran sedang, ini artinya tidak terlalu
kecil maupun tidak terlalu besar. Fungsi kapal feri adalah untuk membawa
penumpang dan barang, atau menyeberangkan penumpang melewati perairan.
Kapal feri sering digunakan di wilaya pesisir yang tidak memiliki akses jembatan
penyeberangan. Biasanya, kapal feri dipilih karena biaya yang murah dan mampu
mengangkut banyak penumpang, meski kecepatan melajunya yang lebih rendah
dibandingkan angkutan umum air lainnya.

o Kapal Laut
Jika dibandingkan dengan kapal feri, kapal laut berukuran lebih besar, yang
mampu membawa barang dan penumpang lebih banyak. Selain itu, kapal laut
memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan kapal feri. Hal ini
disebabkan karena kapal laut seperti kapal pesiar juga membawa perahu kecil
seperti sekoci, yang dapat digunakan jika terjadi kerusakan pada kapal.

Angkutan Umum Udara

Angkutan umum yang beroperasi di udara adalah pesawat terbang komersial.


Meski ada berbagai jenis pesawat, yang bisa digunakan sebagai angkutan umum
adalah pesawat terbang komersial, baik yang berukuran besar maupun berukuran
kecil. Salah satu keuntungan angkutan umum pesawat adalah mampu menempuh
jarak yang jauh dengan waktu tempuh yang singkat dan kecepatan tinggi. Penggunaan
jenis pesawat disesuaikan dengan bandara tempat tujuan pesawat itu.

2.3.  Konsep pengembangan Sistem Transportasi Umum

13
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia, hewan, maupun mesin.

Transportasi umum (dikenal pula sebagai transportasi publik atau transportasi


massal) adalah layanan angkutan penumpang oleh sistem perjalanan kelompok yang
tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum, biasanya dikelola sesuai jadwal,
dioperasikan pada rute yang ditetapkan, dan dikenakan biaya untuk setiap perjalanan.

Prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat
bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan; dan sebagai prasarana
bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di
daerah perkotaan tersebut. Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di atas, peran
pertama sering digunakan oleh perencana pengembang wilayah untuk dapat
mengembangkan wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan
dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan pernah
ada peminatnya bila wilayah tersebut tidak disediakan sistem prasarana transportasi.
Sehingga pada kondisi tersebut, parsarana transportasi akan menjadi penting untuk
aksesibilitas menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada tingginya minat
masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Permodelan transportasi sangat bermanfaat bagi perencanaan transportasi,


karena melalui permodelan tersebut proses perencanaan dan pengambilan keputusan
dari berbagai masalah transportasi dapat disederhanakan, terdapat beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dalam menentukan permodelan analisis transportasi, yaitu:

1. Struktur Model, yaitu suatu model dapat saja memiliki struktur yang
sederhana yang berupa fungsi dari beberapa alternatif yang saling tidak berhubungan,
atau struktur yang kompleks sehingga perlunya dihitung peluang dari suatu kejadian
transportasi yang pernah terjadi. Dengan berkembangnya model kontemporer maka
dapat dimungkinkan untuk menyusun model yang sangat umum dengan banyak
peubah atau variabel.

2. Bentuk Fungsional, yaitu bentuk model yang dapat memecahkan masalah


dalam bentuk linear atau non-linear. Pemecahan masalah yang tidak linear
mencerminkan realita masalah yang lebih tepat namun membutuhkan banyak sumber
daya dan teknik untuk proses kalibrasi bagi model tersebut.

3. Spesifikasi Variabel, yaitu menetapkan spesifikasi variabel yang dapat


digunakan dan bagaimana variabel tersebut berhubungan satu sama lain. dalam suatu
model. Sehingga untuk menjelaskannya perlu proses tertentu dalam menentukan
variabel yang dominan, antara lain melalui proses kalibrasi dan keabsahan.

Sistem transportasi tersebut terdiri dari :

1. Sistem kegiatan,

2. Sistem jaringan prasarana transportasi

3. Sistem pergerakan lalu lintas,

4. Sistem kelembagaan.

Konsep Transportasi Mobility

15
Smart City merupakan Kawasan Perkotaan yang telah mengintegrasikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan
mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan
kesejahteraan warga. Teknologi berfungsi membawa kemudahan akses informasi bagi
masyarakat. Smart City merupakan sebuah program yang dapat diakses dengan cepat
oleh masyarakat dengan bantuan sebuah aplikasi.

Sedangkan Smart Mobility sebuah sistem transportasi yang memungkinkan


masyarakat untuk bergerak seminimal dan secepat mungkin, dengan hambatan yang
rendah untuk mencapai kebutuhannya.

Sekarang yang terjadi masyarakat di kawasan perkotaan cenderung lebih


memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan massal. Akibatnya
muncul permasalahan seperti kemacetan dan polusi udara. Untuk itu, perbaikan sistem
transportasi perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat layak hidup masyarakat,
perekonomian dan juga kualitas lingkungan di kawasan perkotaan. Hal itu bisa
terwujud melalui konsep Smart City dan Smart Mobility.

Konsep smart city and smart mobility menggabungkan sistem transportasi


yang smart, integrated, dan sustainable yang dapat membuat angkutan umum massal
dan angkutan yang ramah lingkungan menjadi pilihan utamaAdapun konsep smart
mobility terlihat dari tersedianya sejumlah fasilitas pendukung, misalnya: terdapat
sejumlah moda transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sistem
pembayaran menggunakan satu kartu, tersedianya smart parking untuk mengakomodir
pengguna kendaraan pribadi dengan mengatur zona wilayah (semakin ke pusat kota,
biaya parkir semakin mahal), tersedianya pilihan moda transportasi micro seperti :
otoped, sepeda dan kendaraan kecil lainnya yang dapt memudahkan mobilitas,
tersedia bike sharing,aplikasi gojek dan terdapat Advance Traffic Management
System yaitu manajemen lalu lintas yang terintegrasi yang dapat memastikan
kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan. 

2.4.  Layanan Sistem Transportasi Berbasis Aplikasi

Kata transportation diartikan oleh Black Law Dictionary sebagai the removal
of goods or persons from one place to another by a carrier, dimana dalam bahasa
Indonesia lebih kurang diartikan sebagai perpindahan barang maupun orang dari satu
tempat ke tempat lain dengan mengenakan kendaraan. Kata selanjutnya ialah kata
online yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai“ dalam jaringan”,
maupun yang lebih dikenal dalam singkatan„daring‟. Pengertian online ialah keadaan
komputer yang terkoneksi maupun terhubung ke jaringan internet.

Penafsiran transportasi online ialah pelayanan jasa transportasi yang berbasis


internet dalam setap kegiatan transaksinya, mulai dari pemesanan, pemantauan jalur,
pembayaran dan penilaian terhadap pelayanan jasa itu sendiri. Transportasi online
ialah salah satu bentuk dari penyelenggara setelah itu lintas dan angkutan jalan yang
berjalan dengan menjajaki serta memakai perkembangan ilmu
pengetahuan( teknologi).

Transportasi online yakni transportasi yang berbasis suatu aplikasi tertentu,


dimana konsumen memesan suatu sarana transportasi melalui sistem aplikasi di dalam
smartphone. Disaat konsumen melakukan pemesanan dengan mengenakan aplikasi,
detail pemesanan semacam jarak tempuh, harga, fakta diri pengemudi, lama waktu
pengemudi tiba ke posisi konsumen, serta data industri hestanto. web. id

Pengelolanya sudah langsung tersaji pada layar smartphone konsumen.


Seluruh fakta diri pengemudi sudah diketahui secara pasti karenan industri pengelola
telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu dikala saat sebelum melakukan
kerja sama kemitraan dengan pengemudi.

Dengan adanya transportasi online, para penumpang dikala ini tidak perlu lagi
menghadiri pangkalan ojek ataupun tidak perlu lagi menunggu di pinggir jalan buat
mendapatkan taksi. Tidak cuma itu, para penumpang pula tidak harus turut dan dalam
proses tawar- menawar karena tarif yang sudah ditentukan bersumber pada jarak
tempuh. Kala terjebak kemacetan di jalan, penumpang tidak perlu khawatir mengenai
tarif yang membengkak semacam pada disaat menaiki transportasi berargometer,
karena tarif yang sudah ditentukan di dini ekspedisi dengan bersumber pada jarak
tempuh.

17
Tidak bisa dipungkiri, masyarakat di kota- kota besar dikala ini lagi
menggandrungi transportasi online dengan mengenakan aplikasi smartphone. Tidak
cuma bisa mengirit waktu, transportasi online pula bisa mengirit uang karena
banyaknya promo yang ditawarkan. Cukup dengan mengunduh aplikasi di
smartphone, setelah itu melakukan registrasi pada aplikasi tersebut, sehabis itu
mencantumkan posisi penjemputan dan pengantaran, sampai dalam hitungan menit
pelakon jasa transportasi siap mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Pergantian
gaya hidup inilah yang dimanfaatkan oleh para pelakon usaha buat memulai
persaingan usaha dalam bisnis transportasi online.

Tujuan dan Manfaat Transportasi Online

Ada pula tujuan serta khasiat lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi online
merupakan selaku berikut:

1. Instan serta gampang digunakan, layanan jasa transportasi berbasis aplikasi


online ini lumayan memakai telepon pintar yang telah memakai internet serta aplikasi
jasa transportasi online yang terdapat di dalamnya, kita bisa melaksanakan pemesanan
layanan jasa transportasi.

2. Transparan, dengan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini pula


membolehkan pelanggan mengenali dengan tentu tiap data jasa transportasi online
secara perinci semacam nama driver, no kendaraan, posisi kendaraan yang hendak
dipakai, waktu ekspedisi, lisensi pengendara serta lain sebagainya.

3. Lebih terpercaya, artinya di mari lebih terpercaya merupakan para


pengemudi ataupun driver telah terdaftar di dalam industri jasa transportasi berbasis
aplikasi online ini berbentuk bukti diri lengkap serta peralatan berkendara yang cocok
Standar Nasional Indonesia( SNI) sehingga bisa meminimalisir resiko kerugian
terhadap pengguna jasa transportasi ini.
4. Terdapatnya asuransi musibah untuk pengguna serta pengemudi, salah satu
industri jasa transportasi berbasis aplikasi online dalam membagikan proteksi asuransi
musibah bagai para pengguna jasa transportasi.

2.5.  Implementasi Smart City di Bidang Transportasi

Implementasi Smart City di bidang Transportasi dalam Mewujudkan Mobilitas


Cerdas memiliki permasalahan seperti kurangnya kepatuhan masyarakat dalam
berlalu lintas, kemacetan lalu lintas yang masih terjadi, jumlah kendaraan yang terus
bertambah, moda angkutan yang umum yang sudah tidak layak jalan, oknum supir
angkutan umum yang tidak tertib. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat di


bidang lalu lintas dan transportasi serta efisiensi dengan memperbaiki manajemen
pelayanan transportasi umum, koordinasi instansi terkait berjalan baik namun sumber
daya yang disediakan belum memadai.

Penduduk perkotaan yang cenderung memiliki tingkat mobilitas yang tinggi,


tentu membutuhkan sistem transportasi yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan.
Oleh karena itu, smart mobility menjadi salah satu indikator kota pintar yang wajib
dipenuhi. Berikut ini contoh pengaplikasian teknologi transportasi sesuai kebutuhan
warganya sehingga kota-kota tersebut diakui dunia sebagai smart city. Dan contoh
sebagai berikut :

1. Barcelona

Sebagai salah satu inisiator smart city, kota di Spanyol ini menerapkan
beberapa cara untuk mendukung tercapainya indikator smart mobility. Untuk bidang
transportasi, Barcelona memiliki Transports Metropolitan de Barcelona (TMB) yang

19
menggunakan bus hybrid. Sistem transportasi yang diklaim sebagai salah satu yang
paling ramah lingkungan di dunia ini juga dilengkapi dengan halte yang
menggunakan solar panel untuk penyedia energi bagi layar informasi interaktif yang
dilengkapi dengan touchscreen and USB port.

Barcelona juga menyediakan lahan parkir yang dilengkapi dengan sensor


cahaya dan metal untuk mendeteksi ketersediaan tempat. Pengguna fasilitas tersebut
juga dapat menentukan lokasi parkir sesuai kebutuhan dengan bantuan ApparkB.
Selain mendeteksi tempat parkir yang tersedia, aplikasi ApparkB juga digunakan
sebagai alat pembayaran.

Fasilitas lain yang disediakan untuk memudahkan mobilitas warganya adalah


Bicing. Layanan ini menyediakan 6.000 sepeda yang tersebar di 400 tempat. Setiap
orang bisa memakai sepeda-sepeda tersebut dengan membayar biaya tahunan dan
melakukan transaksi menggunakan kartu. Untuk mengecek ketersediaan sepeda dan
tempat parkir, pengguna juga bisa memantaunya secara real time melalui Bicing App.

2. London

Pemerintah London memiliki suatu badan yang bertanggung jawab atas sistem
transportasi bernama Transport for London atau TfL. Beberapa moda transportasi
yang ditangani oleh TfL antara lain adalah bus, Tube atau kereta listrik, London’s
railways, dan trem.

Setiap hari, sebanyak 1,3 juta perjalanan dilakukan oleh orang dengan
disabilitas dan 700.000 perjalanan dilakukan oleh orang dengan usia di atas 75 tahun.
Oleh karena itu, London menyediakan 8.500 unit bus yang memiliki akses untuk kursi
roda dan iBus yang merupakan sistem audio visual untuk membantu penumpang yang
memiliki kekurangan fungsi penglihatan atau pendengaran. Pengelolaan bus di
London juga dilengkapi dengan London Buses Command and Control Centre, sebuah
pusat kontrol yang beroperasi 24 jam.

Sedangkan Tube menyediakan layanan selama 24 jam untuk hari Jumat dan
Sabtu pada jalur-jalur tertentu. TfL juga berencana akan menggunakan kereta yang
beroperasi secara otomastis dan melengkapi armadanya dengan layanan Wi-Fi. Selain
menambah jumlah dan fitur-fitur angkutan publiknya, London juga menjalankan
rencana modernisasi jalan. Bukan hanya untuk mengatasi kemacetan, proyek tersebut
juga dilakukan untuk menciptakan ruang publik yang lebih baik, mendukung
pertumbuhan ekonomi, memperbaiki fasilitas pedestrian dan jalur khusus bagi
pengguna sepeda, serta untuk membuat jalan-jalan di London semakin aman dan
menarik.
3. Seoul

Angkutan umum yang menggunakan energi ramah lingkungan rupanya


menjadi andalan Seoul. Bus yang menggunakan tenaga listrik juga didukung dengan
infrastruktur canggih bernama OLEV (Online Electric Vehicle). Teknologi ini
dipasang di jalan-jalan Kota Seoul dan memungkinkan terbentuknya medan magnet
untuk transfer energi listrik tanpa kabel ke kendaraan-kendaraan yang melewatinya.
OLEV juga mampu mengenali kendaraan reguler dan akan mematikan fungsinya
secara otomatis saat tidak digunakan.

Sistem pembayaran elektronik dan terpadu juga sudah diterapkan untuk


pembayaran angkutan umum seperti bus dan kereta bawah tanah (subway). Sistem
pembayaran bernama Automated Fare Collection (AFC) memungkinkan pengguna
angkutan umum untuk menikmati satu tarif perjalanan yang terpadu menggunakan
bus dan subway selama waktu transfer antar moda transportasi tidak lebih dari 30
menit.

21
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Smart City juga diartikan sebagai sebuah konsep kota yang memanfaatkan
teknologi informasi untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari
pemerintah kepada warga masyarakat. Tujuan Smart City adalah untuk meningkatkan
efisiensi layanan publik, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan
kesejahteraan warga. Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau smart city jika
sudah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu
dalam proses tata kelola dan operasional kota sehari-hari. Smart Mobility sebuah sistem
transportasi yang memungkinkan masyarakat untuk bergerak seminimal dan secepat
mungkin, dengan hambatan yang rendah untuk mencapai kebutuhannya. Model
transportasi publik di antaranya bus kota, trem (atau kereta api ringan) dan kereta
api, kereta cepat (metro/subway/bawah tanah, dsb.) serta feri. Angkutan umum antar
kota didominasi oleh maskapai penerbangan, bus antarkota, kereta api, dan kereta
antarkota.

3.1. Saran
Dalam usaha untuk mendukung perkembangan teknologi kita harus
menggunakan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya dan kita juga harus bisa
mempelajari dan mengenal teknologi tersebut, jangan sampai kita menyalahgunakan
teknologi tersebut, agar kedepannya teknologi bisa terus berkembang dan terus
berkembang sehingga teknologi bisa memanjakan kita sebagai pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.techinasia.com/apa-itu-smart-city-dan-penerapan-di-indonesia

https://binus.ac.id/malang/2021/04/sejarah-dan-konsep-smart-city-dalam-dunia-
teknologi-informasi/

https://bobo.grid.id/read/082504897/pengertian-serta-jenis-jenis-angkutan-umum-
darat-air-dan-udara?page=all

https://www.belajarsipil.com/2014/01/16/pengertian-angkutan-umum/

https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi_umum

https://www.hestanto.web.id/bisnis-transportasi-online/

https://smartcity.jakarta.go.id/blog/211/sistem-transportasi-yang-membuat-kota-kota-
di-dunia-ini-dinobatkan-sebagai-smart-city

http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/10822/140903131.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-informatika/article/download/859/648

23
TTD

Kelompok 5 :

Zakiyul Fahmi Rifaldo Abdul Rahman

Novendri Wahyudy Zaky Idhafi

Yulia Harni Sari Annisyah


Tiara Ramayanti Trisia Intan Berliana

25

Anda mungkin juga menyukai