Anda di halaman 1dari 153

RENCANA KERJA SEKOLAH

(RKS)
SDN 07 TOBOH PALABAH

SEKOLAH DASAR NEGERI 07 TOBOH PALABAH


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KECAMATAN PARIAMAN SELATAN
KOTA PARIAMAN
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


SEKOLAH DASAR NEGERI 07 TOBOH
PALABAH KECAMATAN PARIAMAN
SELATAN

Ditetapkan di : Marunggi
Pada Tanggal : 02 Januari 2017

Disusun Oleh:

Ketua Komite Sekolah

RKS SDN 07 TOBOH PALABAH Page i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SDN 07 Toboh Palabah Tahun Pelajaran
2016/2017.
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini berdasarkan atas kebutuhan dan
harapan warga sekolah beserta pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mengelola SDN
07 Toboh Palabah. Pertimbangan yang lainnya adalah bekerja dengan perencanaan yang jelas
akan memudahkan warga sekolah dan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bekerja
secara jelas dan lebih terarah. Berbeda jika bekerja tanpa perencanaan sama halnya
menciptakan kegagalan sehingga menimbulkan tumpah tindihnya kegiatan.
Pengembangan program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah. Hal ini bermaksud
agar program kerja ini dapat dikembangkan secara fleksibel, dinamis, efesien dan efektif
tanpa keluar dari pokok program yang telah ditetapkan.
Kami menyadari program ini dapat diselesaikan atas kerjasama semua pihak yang
terkait. Karena itu kami sampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.
Harapan kami kepada para pembaca semoga berkenan memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan program ini.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Landasan Hukum.............................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan RKS.................................................................................3
D. Manfaat............................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.................................................................................................4
BAB II VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH............5
A. Visi Sekolah.....................................................................................................5
B. Misi Sekolah....................................................................................................5
C. Tujuan Sekolah................................................................................................5
D. Sasaran Sekolah...............................................................................................6
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI........................................11
A. Rapor Mutu Sekolah......................................................................................11
B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional
22
Pendidikan.....................................................................................................
C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah........................................................23
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
24
INDIKATOR KINERJA...................................................................................
A. Program Kerja dan Penaggungjawabnya.......................................................24
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH..................25
A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.....................................25
BAB VI RUMUSAN RKT DAN RKAS............................................................................27
A. Rencana Kerja Tahunan...........................................................................27
1. Menetapkan program/kegiatan tahun 2018/2019
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah...............................................27
1. Rencana pendapatan tahunan
2. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
BAB VII PENUTUP...........................................................................................................30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen.
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman telah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan
Sekolah, dalam penyusunan program kerja tersebut sepenuhnya berdasarkan analisis
lingkungan strategis yang berpedoman kepada indikator mutu yang sudah ditetapkan
oleh BNSP.
Untuk itu sekolah berupaya menyusun Rencana Kerja Sekolah secara matang
dengan mempertimbangkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
ada di sekolah.Penyusunan Rencana Kerja Sekolah menerapkan prinsip-prinsip:
memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik,
mengakomodasi semua kebutuhan, keterpaduan, tersistem, transparansi dan keterkaitan
serta kesepadanan.Rencana Kerja Sekolah yang telah tersusunakan memberi arah dan
bimbingan para stakeholder sekolah dalam rangka menuju sekolah yang mempunyai
budaya mutu untuk menuju standard nasional pendidikan yang lebih baik dengan resiko
yang kecil dan untuk mengurangi ketidak pastian masa depan.

Akan tetapi kondisi yang dialami oleh SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19
tahun 2007. Dari kedelapan standar ada beberapa standar yang belum dapat terpenuhi.

4
Pada beberapa standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional. Berangkat dari kesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah.

Rencana Kerja Jangka Menengah ini sebagai acuan Pendidikan di satuan


pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SDN 07
Toboh Palabah Kota Pariaman pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja Jangka Menengah ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SDN
07 Toboh Palabah Kota Pariaman dalam mengembangkan berbagai kegiatan
pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah
secara akademik maupun non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan program


selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan
8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana
dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan program
peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari pemangku
kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur dinas
pendidikan. Penyususnan RKS juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis
kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

5
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
laboran Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
C. Tujuan penyusunan RKS
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar stakeholder
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agarmemberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Manfaat Penyusunan RKS

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;


2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah, serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah untuk untuk mencapai target-target peningkatan kualitas
pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran, dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan
mutu pendidikan disekolah.
E. Ruang Lingkup
1. Pendahuluan
2. Profil sekolah
3. Proses Penyusunan RKS
4. Rencana Kerja
5. Penutup
BAB II
VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH

A. Visi Sekolah SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman

“MEWUJUDKAN SISWA BERKARAKTER, KREATIF, INOVATIF, CERDAS, DAN CINTA


LINGKUGAN”.
Adapun indikator untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Unggul dalam perolehan hasil UASBN
2. Unggul dalam persaingan melanjutkan kesekolah favorit.
3. Unggul dalam OSN,O2SN, FL2SN untuk tingkat Gugus, Kota, Provinsi, dan Nasional
4. Unggul dalam aktifitas keagamaan.
5. Unggul dalam kepedulian sosial
6. Unggul dalam aksi peduli lingkungan hidup
7. Unggul dalam mencapai sekolah adiwiyata
8. Unggul menuju sekolah siaga bencana
9. Unggul dalam penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi.

B. Misi Sekolah
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman menyusun misi sebagai berikut:
1. Menanamkan sikap Akhlaqul Karimah dan giat dalam beribadah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan proses pembelajaran PAIKEM.
3. Menumbuhkan minat baca siswa.
4. Mendorong dan memfasilitasi siswa dalam membuat keterampilan dari barang bekas.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, indah, dan sehat.
6. Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan yang positif.
7. Membiasakan hidup bersih dan sehat.
8. Mengembangkan materi ajar berbasis lingkungan hidup.

C. Tujuan Satuan Pendidikan

1. Menjadikan peserta didik memiliki daya saing yang kompetitor.


2. Menjadikan peserta didik memiliki dasar – dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Terwujudnya siswa berprestasi di bidang Olimpiade, seni, agama dan olah raga.
4. Meningkatkan kompetensi lulusan agar bisa melanjutkan ke sekolah yang bermutu.
5. Terlaksananya program ekstrakurikuler (pramuka)
6. Menjadikan peserta didik memiliki keterampilan, kepribadian dan kesenian untuk
kehidupannya nanti.
7. Menjadikan peserta didik yang memiliki karakter dan berbudi luhur.
8. Menjadikan peserta didik yang santun dalam berbicara, sopan dan bertindak.
9. Menjadikan peserta didik selalu taat beribadah kepada Allah dan berakhlak mulia.
10. Menjadikan peserta didik yang sehat rohani maupun jasmani.
11. Terlaksananya lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Ramah, dan Indah) di
lingkungan sekolah.

D. Sasaran dan Indikator Kinerja.


Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai
berikut:
1. Pada tahun 2017
Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran
SKL Memiliki perilaku Kompetensi sikap ini sudah Kepala sekolah,
yang mencerminkan mulai diintegrasikan dengan guru, siswa,
sikap beriman dan baik dalam kegiatan komite sekolah
bertakwa kepada pembelajaran di sekolah dan orang tua
Tuhan YME namun perlu ditingkatkan.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap berkarakter sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Kepala sekolah, guru, tenaga Kepala sekolah,
yang mencerminkan kependidikan bisa dijadikan guru, siswa, dan
sikap disiplin teladan oleh siswa. orang tua
SI Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi sikap penyusunan perangkat guru,pengawas
pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik .
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
keterampilan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
rencana dengan menyusun RPP secara guru, pengawas
lengkap dan sistematis mandiri. sekolah
Standar Menggunakan jenis Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian teknik penilaian yang peraturan yang berkaitan guru, pengawas
obyektif dan dengan penilaian. sekolah
akuntabel
Memiliki perangkat Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
teknik penilaian peraturan yang berkaitan guru, pengawas
lengkap dengan penilaian. sekolah
Memiliki bentuk Pemahaman pendidik Kepala sekolah,
pelaporan sesuai terhadap proses penilaian guru, pengawas
dengan ranah sudah mulai maksimal. sekolah

2. Pada tahun 2019

Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap jujur sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap peduli sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sikap santun dan sikap sudah mulai orang tua
terfokus
dan terencanakan dengan
optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
mulai menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah menyusun Kepala sekolah,
rencana dengan RPP secara mandiri. guru, pengawas
lengkap dan sistematis sekolah
Standar Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,
Penilaian instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek sikap penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek pengetahuan penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek keterampilan penilaian dengan benar. sekolah

3. Pada tahun 2020

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa,
sikap percaya diri dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap sikap sudah terfokus dan komite sekolah
bertanggungjawab terencanakan dengan optimal. dan orang tua

Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,


pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sepanjang hayat. dan sikap sudah terfokus orang tua
dan
terencanakan dengan optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah baik. sekolah
Memuat karakteristik Sekolah sudah baik Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mendorong siswa Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
Proses mencari tahu memahami model guru, pengawas
pembelajaran berbasis sekolah
penyingkapan /penelitian.
Mengarahkan pada Sudah mulai menentukan Kepala sekolah,
penggunaan strategi pembelajaran yang guru, pengawas
pendekatan ilmiah mampu mengarahkan dan sekolah
memfasilitasi pembelajaran.
Melakukan Sudah mulai menemukan Kepala sekolah,
pembelajaran berbasis strategi yang tepat untuk guru, pengawas
kompetensi mengatasi siswa yang terken- sekolah
dala dalam menguasai
pembelajaran.
Standar Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
penyelenggara sesuai dengan penilaian. sekolah
prosedur
Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
berdasarkan ranah peraturan yang berkaitan guru, pengawas
sesuai prosedur dengan penilaian sekolah
Menentukan kelulusan Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
siswa berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
pertimbangan yang dengan penilaian sekolah
sesuai .

4. Pada Tahun 2021

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa,
sepanjang hayat dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
sehat jasmani dan pengembangan perilaku guru, siswa,
rohani dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki pengetahuan Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
faktual, prosedural, pengembangan perilaku dan guru, siswa, dan
konseptual, sikap sudah terfokus dan orang tua
metakognitif terencanakan dengan optimal.
SI Melibatkan pemangku Sistem informasi manajemen Kepala sekolah,
kepentingan dalam yang dimiliki sekolah sudah guru,pengawas
pengembangan memberikan akses kepada sekolah
kurikulum pemangku kepentingan.
Melewati tahapan Kesibukan tim pengembang Kepala sekolah,
operasional kurikulum sekolah sehingga guru, pengawas
pengembangan waktu yang dimiliki terbatas sekolah
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
Melaksanakan Pendidik yang memiliki Kepala sekolah,
kegiatan kompetensi sesuai bidang guru, pengawas
pengembangan diri pembinaan siswa tidak sekolah
siswa terbatas.
Standar Melaksanakan Tidak ada kendala dalam Kepala sekolah,
Proses pembelajaran dengan pemilihan permasalahan yang guru, pengawas
jawaban yang dapat dijadikan sebagai studi sekolah
kebenarannya multi kasus dalam pembelajaran
dimensi;
Melaksanakan Kreatifitas pendidik dalam Kepala sekolah,
pembelajaran menuju mengembangkan kreatifitas guru, pengawas
pada keterampilan siswa baik. sekolah
aplikatif

Mengutamakan Guru memperhatikan bahwa Kepala sekolah,


pemberdayaan siswa dirinya merupakan teladan guru, pengawas
sebagai pembelajar bagi siswa. sekolah
sepanjang hayat

Standar Menggunakan jenis Sekolah mampu Kepala sekolah,


Penilaian teknik penilaian yang mengembangkan perangkat guru, pengawas
obyektif dan penilaian. sekolah
akuntabel

Memiliki perangkat Sekolah mampu Kepala sekolah,


teknik penilaian mengembangkan perangkat guru, pengawas
lengkap penilaian secara mandiri. sekolah

Menindaklanjuti hasil Pemahaman pendidik Kepala sekolah,


pelaporan penilaian terhadap proses penilaian guru, pengawas
sudah maksimal. sekolah
.
BAB III

IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. Rapor Mutu Sekolah


1. Radar Mutu

2. Deskrispsi capaian

No Standar Indikator Deskripsi Ringkas Capaian Mutu


(Narasi peta mutu per standar)
1 SKL Lulusan memiliki kompetensi  Kepala sekolah, guru, tenaga
pada dimensi sikap kependidikan bisa dijadikan
teladan oleh siswa.
 Kompetensi sikap ini telah
diintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pem-belajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Komunikasi yang baik antara
Komite dan orangtua/wali siswa
dalam menga-malkan
pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
 Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan
sikap telah ter-fokus dan
terencanakan dengan optimal.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi pengetahuan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru memiliki kompetensi yang
sesuai standar dan tersertifikasi
sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan mengarah pada
bakat, minta dan kemampuan
belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana telah memadai, dan
lainnya.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi keterampilan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru sudah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Kompetensi keterampilan ini
telah diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Pengelolaan sekolah terkait
fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa telah
terfokus dan terencanakan
dengan optimal.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang memadai, dan
lainnya.
2 Standar Perangkat pembelajaran sesuai  Kualifikasi dan latar belakang
Isi rumusan kompetensi lulusan pendidikan guru telah selaras
dengan mata pelajaran yang
diampu.
 Guru telah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan telah
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
telah sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan telah mengarah
pada bakat, minta dan
kemampuan belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang telah memadai,
dan lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan  Komitmen sekolah rendah dalam
Pendidikan dikembangkan melibatkan pemangku
sesuai prosedur kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah.
 Unsur dalam tim pengembang
kurikulum tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
 Sekolah kurang mendapatkan
informasi tentang perubahan
acuan dan kerangka dasar dalam
pengembangan KTSP.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah perlu
menyediakan informasi terkait
acuan kerangka dasar
penyusunan.
 Motivasi sekolah rendah untuk
memahami acuan kerangka dasar
penyusu-nan KTSP.
 Ketergantungan sekolah dengan
pihak lain dalam penyusunan
KTSP.
 Sekolah kurang memahami
bahwa ada tahapan yang harus
dilalui dalam pengembangan
KTSP.
 Kesibukan tim pengembang
kurikulum sekolah sehingga
waktu yang dimiliki terbatas
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Jumlah perangkat yang
dikembangkan banyak.
 Kemmapuan tim pengembang
kurikulum terbatas.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
menyediakan akses terhadap
perangkat KTSP.
Sekolah melaksanakan  Hari efektif pembelajaran telah
kurikulum sesuai ketentuan memenuhi alokasi waktu yang
ditentukan.
 Kompetensi pedagogik pendidik
telah optimal.
 Pendidik telah menyusun sendiri
rencana pembelajaran.
 Bentuk pendalaman materi yang
diketahui pendidik terbatas.
 Bukan merupakan mata
pelajaran wajib sehingga kurang
diprioritaskan.
 Pendidik yang memiliki
kompetensi sesuai bidang
pembinaan siswa terbatas.
 Dana sekolah untuk
menyediakan tenaga
pembimbing ekstra kurikuler
terbatas.
3 Standar Sekolah merencanakan proses  Sekolah telah mengembangkan
Proses pembelajaran sesuai ketentuan silabus.
 Tidak ketergantungan kepada
sumber lain dalam
pengembangan silabus.
 Pendidik telah menyusun RPP
secara mandiri dan tidak
menjiplak dari pendidik lainnya.
 Pendidik telah paham
mekanisme penyusunan RPP.
 Pendidik telah mendapat
kesempatan aktualisasi diri
dalam menyusun RPP.
 Pengawasan proses pembelajaran
telah berjalan dengan optimal.
 Kompetensi supervisi kepala
sekolah dan pengawas telah
sesuai standar.
Proses pembelajaran  Ruang kelas yang tersedia di
dilaksanakan dengan tepat sekolah kuantitasnya sesuai rasio
yang ditentukan.
 RPP disusun secara lengkap dan
sistematis.
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah
 Pendidik telah paham dalam
dalam mendorong siswa mencari
tahu.
 Pendidik memahami model
pembelajaran berbasis
penyingkapan /penelitian.
 Perencanaan pembelajaran yang
disusun telah memuat secara
menyeluruh dalam mengarahkan
dan memfasilitasi pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
 Kemampuan penilaian telah
optimal.
 Telah menemukan strategi yang
tepat untuk mengatasi siswa
yang terkendala dalam
menguasai pembelajaran.
 Pembinaan karakter siswa telah
terintegrasi dengan baik dalam
pembelajaran intrakurikuler.
 Guru memperhatikan bahwa
dirinya merupakan teladan bagi
siswa.
 Sarana dan prasarana yang
memadai.
 Telah mampu memilih metode
pembelajaran yang sesuai.
 Pendidik telah memanfaatkan
sumberdaya yang ada.
 Pendidik telah menemukan
metode pemanfaatan sumber
belajar yang tepat
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah.
Pengawasan dan penilaian  Telah memahami prosedur
otentik dilakukan dalam proses penilaian otentik dengan baik.
pembelajaran  Instrumen yang digunakan
banyak.
 Guru dapat melakukan penilaian
otentik secara komprehensif.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
 Kunjungan dan pembinaan dari
pengawas sekolah berkala dan
berkelanjutan.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
4 Standar Aspek penilaian sesuai ranah  Perangkat penilaian terutama
Penilaian kompetensi untuk penilaian sikap memiliki
indikator penilaian yang lengkap
 Kemampuan pendidik untuk
mendeskripsikan capaian siswa
dalam bentuk kalimat yang
mendidik42 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian telah maksimal.
Teknik penilaian obyektif dan  Pemahaman pendidik terhadap
akuntabel proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian secara man-diri.
Penilaian pendidikan  Sering terjadinya perubahan
ditindaklanjuti peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.

Instrumen penilaian  Pendidik pada umumnya belum


menyesuaikan aspek mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
 Pendidik pada umumnya belum
mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
Penilaian dilakukan mengikuti  Pemahaman pendidik terhadap
prosedur proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
5 Standar Ketersediaan dan kompetensi  Masih ada guru kurang
Tendik guru sesuai ketentuan termotivasi untuk meningkatkan
kualifikasi akademik.
 Komitmen dari penyelenggara
pendidikan dalam merekrut guru
dengan kualifikasi minimum.
 Biaya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1/D4
terbatas.
 Lokasi perguruan tinggi yang
jauh dari tempat tinggal.
 Kurangnya komitmen
penyelenggara pendidikan dalam
mewujudkan rasio guru terhadap
rombongan belajar.
 Penyelenggara pendidikan masih
memperhitungkan kepentingan
bisnis.
 Adanya kuota terhadap jumlah
guru yang disertifikasi.
 Biaya PLPG yang cukup besar.
 Kurangnya tenaga untuk
menyelenggarakan diklat guru.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi pedagogi.
 Paradigma guru dalam
pengembangan belum
berkembang.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru dalam
mengembangan kompetensi
kepribadian masih be-lum
terbentuk.
 Kurangnya komitmen lembaga
penjamin mutu untuk melakukan
penyegaran kepada para guru.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru terhadap
kompetensi sosial belum
terbentuk.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
Ketersediaan dan kompetensi  Kurangnya komitmen
kepala sekolah sesuai ketentuan penyelenggara sekolah dalam
merekrut kepala sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala
sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Kepala sekolah tidak memiliki
cukup waktu untuk mengurus
kepangkatan.
 Kualifikasi akademik Kepala
Sekolah belum terpenuhi.
 Birokrasi pengajuan kenaikan
pangkat tidak mudah dilakukan.
 Komitmen perekrutan kepala
sekolah seringkali belum
mengikuti aturan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi kepribadian
belum terbentuk.
 Kurangnya komitmen kepala
sekolah.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi manajerial.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi manajerial
masih belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kewirausahaan.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi
kewirausahaan belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi sosial yang harus
dimiliki kepala sekolah.
Ketersediaan dan kompetensi  Masih banyak sekolah yang tidak
tenaga administrasi sesuai memiliki kepala TAS, karena
ketentuan pertimbangan biaya.
 Tenaga administrasi yang ada di
sekolah diberi beban ganda,
misalnya men-jalankan tugas
selain administrasi.
 Lembaga sertifikasi untuk tenaga
kependidikan masih terbatas.
 Penyelenggara pendidikan selalu
pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
tenaga pelaksana ad-ministrasi.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
laboran sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga labor-atorium.
 Ruang laboratorium kurang
memadai.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
pustakawan sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga pustakawan.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
6 Standar Kapasitas daya tampung  Jarak tempuh dan lokasi sekolah
Sapras sekolah memadai tidak stategis akibat peraturan
zonasi dalam perencanaan tata
ruang wilayah kurang optimal.
 Mutu sekolah di bawah standar.
 Kurangnya pemahaman
penyelenggara pendidikan terkait
batasan kapasitas rombongan
belajar dan penentuan
pembangunan unit sekolah baru.
 Besarnya bantuan operasional
untuk sekolah ditentukan oleh
jumlah siswa sehingga sekolah
mengupayakan penerimaan
siswa sebanyak mungkin.
 Kesulitan mencari lahan untuk
pembangunan unit sekolah baru.
 Kurangnya pembinan dari
penyelenggara pendidikan
kepada sekolah yang kurang
diminati masyarakat.
 Kebijakan pengaturan
penerimaan siswa di sekolah
belum dilaksanaka dan kurang
terpantau.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pembelajaran yang terbatas.
lengkap dan layak  Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas 80
Indikator Mutu Pendidikan.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pendukung yang terbatas.
lengkap dan layak  Proses pembangunan tidak
dilakukan secara profesional.
 Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah 81 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
7 Standar Sekolah melakukan  Kepala sekolah mampu
Pengelol perencanaan pengelolaan menjalankan tugas
aan kepemimpinan.
 Ada sosialisasi dalam proses
perumusan.
Program pengelolaan  Warga sekolah dan pihak terkait
dilaksanakan sesuai ketentuan tdilibatkan dalam perencanaan
program pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan.
 Sistem informasi manajemen
sekolah terkelola dengan baik.
 Komitmen penanggungjawab
kegiatan.
 Kegiatan layanan kesiswaan
tercakup dalam rencana kerja
sekolah.
Kepala sekolah berkinerja baik  Program pendayagunaan
dalam melaksanakan tugas pendidik dan tenaga
kepemimpinan kependidikan tidak terencanakan
dalam rencana kerja sekolah.
 Dewan pendidik dilibatkan
dalam perencanaan pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinannya.
 Mampu mengembangkan
prosedur evaluasi diri secara
mandiri.
 Bergantung pada instrumen yang
diberikan oleh penyelenggara
Pendidikan.
 Memahami manfaat dari evaluasi
diri sekolah
Sekolah mengelola sistem  Sumber daya manusia
informasi manajemen berkompeten yang terbatas untuk
ditugaskan mengelola sistem
informasi.
 SIM identik berbasis teknologi
yang canggih dimana sarana
prasarana sekolah masih minim.
 Beban guru/tenaga kependidikan
tidak mencakup pada
pengelolaan informasi.
8 Standar Sekolah memberikan layanan  Sekolah memiliki data siswa
Pembiay subsidi silang tidak mampu.
aan  Sumber dana untuk pembebasan
biaya yang dimiliki oleh sekolah
terbatas.
Beban operasional sekolah  Sumber dana yang dimiliki oleh
sesuai ketentuan sekolah terbatas.
 Terdapat biaya operasional lain
yang sifatnya lebih
diprioritaskan sekolah.
 Sekolah mengetahui kebutuhan
dana yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sekolah.
Sekolah melakukan  Sistem informasi manajemen
pengelolaan dana dengan baik tidak terkelola dengan baik
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik
 Hubungan antara sekolah dan
pemangku kepentingan
harmonis.

B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional Pendidikan

Prop.
Kota SDN 07
No Standar Nasional Pendidikan Nasional Sumatera
Pariaman Toboh
Barat
Palabah
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,53 5,82 5,71 6,05
2 Standar Isi 5,17 5,43 5,1 5,45
3 Standar Proses 5,95 6,26 6,13 6,59
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,79 5,67 5,61 6,01
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,95 4,34 4,44 3,6
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4 4,11 4,13 4,38
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,21 5,51 5,18 5,85
8 Standar Pembiayaan 5,4 5,6 5,51 5,87

C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah

No Standar Tantangan Kekuatan


1
2
3
4
5
6
7
8
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
No Standar Rekomendasi Program Kegiatan Indikator Tahun
keberhasilan 2019 2020 2021 2022
1
2
3
4
5
6
7
8

24
BAB V

RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH

A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

1. Bagian ini menjelaskan rencana pendapatan sekolah secara

global Contoh..

SumberPenda 2017 2019 2020 2021


NO
Patan (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 99.200.000,- - - -

1.2 Dana Alokasi Khusus - - - -

1.3 APBD Propinsi - - - -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota - - - -

2. Bantuan Masyarakat - - - -

2.1 Bantuan Masyarakat - - - -

2.2 Bantuan Alumni - - - -

3. Pendapatan Asli - - - -
Sekolah

3.1 Bantuan Komite Sekolah - - - -

3.2 Bantuan siswa baru - - - -

4. Lain-Lain - - - -

4.1 Beasiswa - - - -

TOTAL Rp. 99.200.000,- - - -

2. Bagian ini berisi rancangan biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan selama
empat tahun rencana peningkatan mutu sekolah
No Program Kegiatan Biaya Sumber pendapatan
BOS KOMITE DAK DAU SDL
1
2
3
4

25
5
6
7
8
BAB VI

RUMUSAN RKT DAN RKAS

A. Rencana kerja tahunan

1. Menetapkan program/kegiatan tahun …….

Bagian ini menjelaskan tentang program tahunan atau rencana kerja tahunan sekolah.
Pada bagian ini isinya adalah jabaran dari identfikasi program jangka menengah sekolah

Penanggun
Indikator Jadwal
No Standar Program Kegiatan g jawab
Keberhasila kegiatan
Kegiatan
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

1. Rencana pendapatan tahunan

Bagian ini merupakan deskripsi perencanaan pendapatan yang telah diperkirakan pada
rancangan RKJM

2017
NO Sumber Pendapatan
(Rp. 000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 99.200.000,-

1.2 Dana AlokasiKhusus -

1.3 APBD Propinsi -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota -

2. Bantuan Masyarakat -

2.1 BantuanMasyarakat -

2.2 Bantuan Alumni -

3. Pendapatan Asli Sekolah -


3.1 BantuanKomiteSekolah -

3.2 Bantuansiswabaru -

4. Lain-Lain -

4.1 Beasiswa -

TOTAL Rp. 99.200.000,-


3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Bagian ini menjelaskan rencana pembiayaan kegiatan yang berasal dari identisikasi rencana kerja tahunan sekolah

Biaya Sumber dana Jadwal Kegiatan


Indikator
No Standar Program Kegiatan
Keberhasila D D S
n Vol Satuan Jumlah BOS Komite A A D
U K
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
JUMLAH

29
BAB VII
PENUTUP

Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas


SDM peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh
satuan pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang
matang dan sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.

Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap
sekolah masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi
lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak
internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.

A. KESIMPULAN

1. Semua rencana yang disusun mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan serta
situasi dan kondisi SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.
2. Semua rencana kegiatan disusun dengan tujuan meningkatkan mutu Pendidikan
khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.

B. SARAN – SARAN

1. Penanggung jawab kegiatan program Pengembangan 8 Standar Nasional Pendidikan


diharapkan dapat melaksanakan tugas secara optimal, sehingga pada akhirnya mutu
pendidikan pada SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman dapat lebih ditingkatkan,
seiring optimalnya Program Kegiatan yang dilaksanakan.
2. Diharapkan pada masa yang akan datang program ini dijadikan kegiatan rutin tiap
tahun selama 4 tahun ke depan dengan dukungan dana yang lebih besar lagi,
sehingga mutu pendidikan khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
semakin lebih baik dan meningkat.

30
RENCANA KERJA SEKOLAH
(RKS)
SDN 07 Toboh Palabah

SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh Palabah


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KECAMATAN PARIAMAN SELATAN
KOTA PARIAMAN
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh
Palabah KECAMATAN PARIAMAN
SELATAN

Ditetapkan di : Marunggi
Pada Tanggal : 02 Januari 2018

Disusun Oleh:

Ketua Komite Sekolah

RKS SDN 08 Page i


MARUNGGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SDN 07 Toboh Palabah Tahun Pelajaran
2017/2018.
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini berdasarkan atas kebutuhan dan
harapan warga sekolah beserta pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mengelola SDN
07 Toboh Palabah. Pertimbangan yang lainnya adalah bekerja dengan perencanaan yang jelas
akan memudahkan warga sekolah dan pemangku kepentingan (stakeholder)dalam bekerja
secara jelas dan lebih terarah. Berbeda jika bekerja tanpa perencanaan sama halnya
menciptakan kegagalan sehingga menimbulkan tumpah tindihnya kegiatan.
Pengembangan program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah. Hal ini bermaksud
agar program kerja ini dapat dikembangkan secara fleksibel, dinamis, efesien dan efektif
tanpa keluar dari pokok program yang telah ditetapkan.
Kami menyadari program ini dapat diselesaikan atas kerjasama semua pihak yang
terkait. Karena itu kami sampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.
Harapan kami kepada para pembaca semoga berkenan memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan program ini.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Landasan Hukum.............................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan RKS.................................................................................3
D. Manfaat............................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.................................................................................................4
BAB II VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH............5
A. Visi Sekolah.....................................................................................................5
B. Misi Sekolah....................................................................................................5
C. Tujuan Sekolah................................................................................................5
D. Sasaran Sekolah...............................................................................................6
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI........................................11
A. Rapor Mutu Sekolah......................................................................................11
B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional
22
Pendidikan.....................................................................................................
C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah........................................................23
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
24
INDIKATOR KINERJA...................................................................................
A. Program Kerja dan Penaggungjawabnya.......................................................24
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH..................25
A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.....................................25
BAB VI RUMUSAN RKT DAN RKAS..........................................................................27
A. Rencana Kerja Tahunan...........................................................................27
1. Menetapkan program/kegiatan tahun 2018/2019
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah...............................................27
1. Rencana pendapatan tahunan
2. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
BAB VII PENUTUP..........................................................................................................30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen.
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman telah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan
Sekolah, dalam penyusunan program kerja tersebut sepenuhnya berdasarkan analisis
lingkungan strategis yang berpedoman kepada indikator mutu yang sudah ditetapkan
oleh BNSP.
Untuk itu sekolah berupaya menyusun Rencana Kerja Sekolah secara matang
dengan mempertimbangkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
ada di sekolah.Penyusunan Rencana Kerja Sekolah menerapkan prinsip-prinsip:
memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik,
mengakomodasi semua kebutuhan, keterpaduan, tersistem, transparansi dan keterkaitan
serta kesepadanan.Rencana Kerja Sekolah yang telah tersusunakan memberi arah dan
bimbingan para stakeholder sekolah dalam rangka menuju sekolah yang mempunyai
budaya mutu untuk menuju standard nasional pendidikan yang lebih baik dengan resiko
yang kecil dan untuk mengurangi ketidak pastian masa depan.

Akan tetapi kondisi yang dialami oleh SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19
tahun
1
2007. Dari kedelapan standar ada beberapa standar yang belum dapat terpenuhi. Pada
beberapa standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional. Berangkat dari kesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah.

Rencana Kerja Jangka Menengah ini sebagai acuan Pendidikan di satuan


pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SDN 07
Toboh Palabah Kota Pariaman pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja Jangka Menengah ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SDN
07 Toboh Palabah Kota Pariaman dalam mengembangkan berbagai kegiatan
pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah
secara akademik maupun non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan program


selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan
8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana
dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan program
peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari pemangku
kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur dinas
pendidikan. Penyususnan RKS juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis
kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
laboran Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
C. Tujuan penyusunan RKS
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar stakeholder
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agarmemberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Manfaat Penyusunan RKS

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;


2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah, serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah untuk untuk mencapai target-target peningkatan kualitas
pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran, dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan
mutu pendidikan disekolah.
E. Ruang Lingkup
1. Pendahuluan
2. Profil sekolah
3. Proses Penyusunan RKS
4. Rencana Kerja
5. Penutup
BAB II
VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH

A. Visi Sekolah SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman

“MEWUJUDKAN SISWA BERKARAKTER, KREATIF, INOVATIF, CERDAS, DAN CINTA


LINGKUGAN”.
Adapun indikator untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Unggul dalam perolehan hasil UASBN
2. Unggul dalam persaingan melanjutkan kesekolah favorit.
3. Unggul dalam OSN,O2SN, FL2SN untuk tingkat Gugus, Kota, Provinsi, dan Nasional
4. Unggul dalam aktifitas keagamaan.
5. Unggul dalam kepedulian sosial
6. Unggul dalam aksi peduli lingkungan hidup
7. Unggul dalam mencapai sekolah adiwiyata
8. Unggul menuju sekolah siaga bencana
9. Unggul dalam penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi.

B. Misi Sekolah
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman menyusun misi sebagai berikut:
1. Menanamkan sikap Akhlaqul Karimah dan giat dalam beribadah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan proses pembelajaran PAIKEM.
3. Menumbuhkan minat baca siswa.
4. Mendorong dan memfasilitasi siswa dalam membuat keterampilan dari barang bekas.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, indah, dan sehat.
6. Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan yang positif.
7. Membiasakan hidup bersih dan sehat.
8. Mengembangkan materi ajar berbasis lingkungan hidup.

C. Tujuan Satuan Pendidikan

1. Menjadikan peserta didik memiliki daya saing yang kompetitor.


2. Menjadikan peserta didik memiliki dasar – dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Terwujudnya siswa berprestasi di bidang Olimpiade, seni, agama dan olah raga.
4. Meningkatkan kompetensi lulusan agar bisa melanjutkan ke sekolah yang bermutu.
5. Terlaksananya program ekstrakurikuler (pramuka)
6. Menjadikan peserta didik memiliki keterampilan, kepribadian dan kesenian untuk
kehidupannya nanti.
7. Menjadikan peserta didik yang memiliki karakter dan berbudi luhur.
8. Menjadikan peserta didik yang santun dalam berbicara, sopan dan bertindak.
9. Menjadikan peserta didik selalu taat beribadah kepada Allah dan berakhlak mulia.
10. Menjadikan peserta didik yang sehat rohani maupun jasmani.
11. Terlaksananya lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Ramah, dan Indah) di
lingkungan sekolah.

D. Sasaran dan Indikator Kinerja.


Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai
berikut:
1. Pada tahun 2018
Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran
SKL Memiliki perilaku Kompetensi sikap ini sudah Kepala sekolah,
yang mencerminkan mulai diintegrasikan dengan guru, siswa,
sikap beriman dan baik dalam kegiatan komite sekolah
bertakwa kepada pembelajaran di sekolah dan orang tua
Tuhan YME namun perlu ditingkatkan.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap berkarakter sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Kepala sekolah, guru, tenaga Kepala sekolah,
yang mencerminkan kependidikan bisa dijadikan guru, siswa, dan
sikap disiplin teladan oleh siswa. orang tua
SI Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi sikap penyusunan perangkat guru,pengawas
pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik .
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
keterampilan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
rencana dengan menyusun RPP secara guru, pengawas
lengkap dan sistematis mandiri. sekolah
Standar Menggunakan jenis Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian teknik penilaian yang peraturan yang berkaitan guru, pengawas
obyektif dan dengan penilaian. sekolah
akuntabel
Memiliki perangkat Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
teknik penilaian peraturan yang berkaitan guru, pengawas
lengkap dengan penilaian. sekolah
Memiliki bentuk Pemahaman pendidik Kepala sekolah,
pelaporan sesuai terhadap proses penilaian guru, pengawas
dengan ranah sudah mulai maksimal. sekolah

2. Pada tahun 2019

Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap jujur sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap peduli sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sikap santun dan sikap sudah mulai orang tua
terfokus
dan terencanakan dengan
optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
mulai menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah menyusun Kepala sekolah,
rencana dengan RPP secara mandiri. guru, pengawas
lengkap dan sistematis sekolah
Standar Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,
Penilaian instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek sikap penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek pengetahuan penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek keterampilan penilaian dengan benar. sekolah

3. Pada tahun 2020

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa,
sikap percaya diri dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap sikap sudah terfokus dan komite sekolah
bertanggungjawab terencanakan dengan optimal. dan orang tua

Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,


pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sepanjang hayat. dan sikap sudah terfokus orang tua
dan
terencanakan dengan optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah baik. sekolah
Memuat karakteristik Sekolah sudah baik Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mendorong siswa Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
Proses mencari tahu memahami model guru, pengawas
pembelajaran berbasis sekolah
penyingkapan /penelitian.
Mengarahkan pada Sudah mulai menentukan Kepala sekolah,
penggunaan strategi pembelajaran yang guru, pengawas
pendekatan ilmiah mampu mengarahkan dan sekolah
memfasilitasi pembelajaran.
Melakukan Sudah mulai menemukan Kepala sekolah,
pembelajaran berbasis strategi yang tepat untuk guru, pengawas
kompetensi mengatasi siswa yang terken- sekolah
dala dalam menguasai
pembelajaran.
Standar Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
penyelenggara sesuai dengan penilaian. sekolah
prosedur
Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
berdasarkan ranah peraturan yang berkaitan guru, pengawas
sesuai prosedur dengan penilaian sekolah
Menentukan kelulusan Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
siswa berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
pertimbangan yang dengan penilaian sekolah
sesuai .

4. Pada Tahun 2021

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa,
sepanjang hayat dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
sehat jasmani dan pengembangan perilaku guru, siswa,
rohani dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki pengetahuan Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
faktual, prosedural, pengembangan perilaku dan guru, siswa, dan
konseptual, sikap sudah terfokus dan orang tua
metakognitif terencanakan dengan optimal.
SI Melibatkan pemangku Sistem informasi manajemen Kepala sekolah,
kepentingan dalam yang dimiliki sekolah sudah guru,pengawas
pengembangan memberikan akses kepada sekolah
kurikulum pemangku kepentingan.
Melewati tahapan Kesibukan tim pengembang Kepala sekolah,
operasional kurikulum sekolah sehingga guru, pengawas
pengembangan waktu yang dimiliki terbatas sekolah
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
Melaksanakan Pendidik yang memiliki Kepala sekolah,
kegiatan kompetensi sesuai bidang guru, pengawas
pengembangan diri pembinaan siswa tidak sekolah
siswa terbatas.
Standar Melaksanakan Tidak ada kendala dalam Kepala sekolah,
Proses pembelajaran dengan pemilihan permasalahan yang guru, pengawas
jawaban yang dapat dijadikan sebagai studi sekolah
kebenarannya multi kasus dalam pembelajaran
dimensi;
Melaksanakan Kreatifitas pendidik dalam Kepala sekolah,
pembelajaran menuju mengembangkan kreatifitas guru, pengawas
pada keterampilan siswa baik. sekolah
aplikatif

Mengutamakan Guru memperhatikan bahwa Kepala sekolah,


pemberdayaan siswa dirinya merupakan teladan guru, pengawas
sebagai pembelajar bagi siswa. sekolah
sepanjang hayat

Standar Menggunakan jenis Sekolah mampu Kepala sekolah,


Penilaian teknik penilaian yang mengembangkan perangkat guru, pengawas
obyektif dan penilaian. sekolah
akuntabel

Memiliki perangkat Sekolah mampu Kepala sekolah,


teknik penilaian mengembangkan perangkat guru, pengawas
lengkap penilaian secara mandiri. sekolah

Menindaklanjuti hasil Pemahaman pendidik Kepala sekolah,


pelaporan penilaian terhadap proses penilaian guru, pengawas
sudah maksimal. sekolah
.
BAB III

IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. Rapor Mutu Sekolah


1. Radar Mutu

Radar PMP 2018


Standar Kompetensi Lulusan
8

Standar Pembiayaan 6 Standar Isi


4
Standar Pengelolaan Pendidikan2
0 Standar Proses

Standar Sarana dan Standar Penilaian


Prasarana Pendidikan Pendidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

Capaian 2018 Kota Pariaman 2018 Prop. Sumatera Barat 2018 Nasional 2018

2. Deskrispsi capaian

No Standar Indikator Deskripsi Ringkas Capaian Mutu


(Narasi peta mutu per standar)
1 SKL Lulusan memiliki kompetensi  Kepala sekolah, guru, tenaga
pada dimensi sikap kependidikan bisa dijadikan
teladan oleh siswa.
 Kompetensi sikap ini telah
diintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pem-belajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Komunikasi yang baik antara
Komite dan orangtua/wali siswa
dalam menga-malkan
pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
 Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan
sikap telah ter-fokus dan
terencanakan dengan optimal.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi pengetahuan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru memiliki kompetensi yang
sesuai standar dan tersertifikasi
sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan mengarah pada
bakat, minta dan kemampuan
belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana telah memadai, dan
lainnya.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi keterampilan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru sudah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Kompetensi keterampilan ini
telah diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Pengelolaan sekolah terkait
fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa telah
terfokus dan terencanakan
dengan optimal.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang memadai, dan
lainnya.
2 Standar Perangkat pembelajaran sesuai  Kualifikasi dan latar belakang
Isi rumusan kompetensi lulusan pendidikan guru telah selaras
dengan mata pelajaran yang
diampu.
 Guru telah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan telah
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
telah sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan telah mengarah
pada bakat, minta dan
kemampuan belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang telah memadai,
dan lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan  Komitmen sekolah rendah dalam
Pendidikan dikembangkan melibatkan pemangku
sesuai prosedur kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah.
 Unsur dalam tim pengembang
kurikulum tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
 Sekolah kurang mendapatkan
informasi tentang perubahan
acuan dan kerangka dasar dalam
pengembangan KTSP.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah perlu
menyediakan informasi terkait
acuan kerangka dasar
penyusunan.
 Motivasi sekolah rendah untuk
memahami acuan kerangka dasar
penyusu-nan KTSP.
 Ketergantungan sekolah dengan
pihak lain dalam penyusunan
KTSP.
 Sekolah kurang memahami
bahwa ada tahapan yang harus
dilalui dalam pengembangan
KTSP.
 Kesibukan tim pengembang
kurikulum sekolah sehingga
waktu yang dimiliki terbatas
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Jumlah perangkat yang
dikembangkan banyak.
 Kemmapuan tim pengembang
kurikulum terbatas.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
menyediakan akses terhadap
perangkat KTSP.
Sekolah melaksanakan  Hari efektif pembelajaran telah
kurikulum sesuai ketentuan memenuhi alokasi waktu yang
ditentukan.
 Kompetensi pedagogik pendidik
telah optimal.
 Pendidik telah menyusun sendiri
rencana pembelajaran.
 Bentuk pendalaman materi yang
diketahui pendidik terbatas.
 Bukan merupakan mata
pelajaran wajib sehingga kurang
diprioritaskan.
 Pendidik yang memiliki
kompetensi sesuai bidang
pembinaan siswa terbatas.
 Dana sekolah untuk
menyediakan tenaga
pembimbing ekstra kurikuler
terbatas.
3 Standar Sekolah merencanakan proses  Sekolah telah mengembangkan
Proses pembelajaran sesuai ketentuan silabus.
 Tidak ketergantungan kepada
sumber lain dalam
pengembangan silabus.
 Pendidik telah menyusun RPP
secara mandiri dan tidak
menjiplak dari pendidik lainnya.
 Pendidik telah paham
mekanisme penyusunan RPP.
 Pendidik telah mendapat
kesempatan aktualisasi diri
dalam menyusun RPP.
 Pengawasan proses pembelajaran
telah berjalan dengan optimal.
 Kompetensi supervisi kepala
sekolah dan pengawas telah
sesuai standar.
Proses pembelajaran  Ruang kelas yang tersedia di
dilaksanakan dengan tepat sekolah kuantitasnya sesuai rasio
yang ditentukan.
 RPP disusun secara lengkap dan
sistematis.
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah
 Pendidik telah paham dalam
dalam mendorong siswa mencari
tahu.
 Pendidik memahami model
pembelajaran berbasis
penyingkapan /penelitian.
 Perencanaan pembelajaran yang
disusun telah memuat secara
menyeluruh dalam mengarahkan
dan memfasilitasi pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
 Kemampuan penilaian telah
optimal.
 Telah menemukan strategi yang
tepat untuk mengatasi siswa
yang terkendala dalam
menguasai pembelajaran.
 Pembinaan karakter siswa telah
terintegrasi dengan baik dalam
pembelajaran intrakurikuler.
 Guru memperhatikan bahwa
dirinya merupakan teladan bagi
siswa.
 Sarana dan prasarana yang
memadai.
 Telah mampu memilih metode
pembelajaran yang sesuai.
 Pendidik telah memanfaatkan
sumberdaya yang ada.
 Pendidik telah menemukan
metode pemanfaatan sumber
belajar yang tepat
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah.
Pengawasan dan penilaian  Telah memahami prosedur
otentik dilakukan dalam proses penilaian otentik dengan baik.
pembelajaran  Instrumen yang digunakan
banyak.
 Guru dapat melakukan penilaian
otentik secara komprehensif.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
 Kunjungan dan pembinaan dari
pengawas sekolah berkala dan
berkelanjutan.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
4 Standar Aspek penilaian sesuai ranah  Perangkat penilaian terutama
Penilaian kompetensi untuk penilaian sikap memiliki
indikator penilaian yang lengkap
 Kemampuan pendidik untuk
mendeskripsikan capaian siswa
dalam bentuk kalimat yang
mendidik42 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian telah maksimal.
Teknik penilaian obyektif dan  Pemahaman pendidik terhadap
akuntabel proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian secara man-diri.
Penilaian pendidikan  Sering terjadinya perubahan
ditindaklanjuti peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.

Instrumen penilaian  Pendidik pada umumnya belum


menyesuaikan aspek mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
 Pendidik pada umumnya belum
mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
Penilaian dilakukan mengikuti  Pemahaman pendidik terhadap
prosedur proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
5 Standar Ketersediaan dan kompetensi  Masih ada guru kurang
Tendik guru sesuai ketentuan termotivasi untuk meningkatkan
kualifikasi akademik.
 Komitmen dari penyelenggara
pendidikan dalam merekrut guru
dengan kualifikasi minimum.
 Biaya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1/D4
terbatas.
 Lokasi perguruan tinggi yang
jauh dari tempat tinggal.
 Kurangnya komitmen
penyelenggara pendidikan dalam
mewujudkan rasio guru terhadap
rombongan belajar.
 Penyelenggara pendidikan masih
memperhitungkan kepentingan
bisnis.
 Adanya kuota terhadap jumlah
guru yang disertifikasi.
 Biaya PLPG yang cukup besar.
 Kurangnya tenaga untuk
menyelenggarakan diklat guru.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi pedagogi.
 Paradigma guru dalam
pengembangan belum
berkembang.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru dalam
mengembangan kompetensi
kepribadian masih be-lum
terbentuk.
 Kurangnya komitmen lembaga
penjamin mutu untuk melakukan
penyegaran kepada para guru.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru terhadap
kompetensi sosial belum
terbentuk.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
Ketersediaan dan kompetensi  Kurangnya komitmen
kepala sekolah sesuai ketentuan penyelenggara sekolah dalam
merekrut kepala sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala
sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Kepala sekolah tidak memiliki
cukup waktu untuk mengurus
kepangkatan.
 Kualifikasi akademik Kepala
Sekolah belum terpenuhi.
 Birokrasi pengajuan kenaikan
pangkat tidak mudah dilakukan.
 Komitmen perekrutan kepala
sekolah seringkali belum
mengikuti aturan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi kepribadian
belum terbentuk.
 Kurangnya komitmen kepala
sekolah.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi manajerial.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi manajerial
masih belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kewirausahaan.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi
kewirausahaan belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi sosial yang harus
dimiliki kepala sekolah.
Ketersediaan dan kompetensi  Masih banyak sekolah yang tidak
tenaga administrasi sesuai memiliki kepala TAS, karena
ketentuan pertimbangan biaya.
 Tenaga administrasi yang ada di
sekolah diberi beban ganda,
misalnya men-jalankan tugas
selain administrasi.
 Lembaga sertifikasi untuk tenaga
kependidikan masih terbatas.
 Penyelenggara pendidikan selalu
pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
tenaga pelaksana ad-ministrasi.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
laboran sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga labor-atorium.
 Ruang laboratorium kurang
memadai.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
pustakawan sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga pustakawan.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
6 Standar Kapasitas daya tampung  Jarak tempuh dan lokasi sekolah
Sapras sekolah memadai tidak stategis akibat peraturan
zonasi dalam perencanaan tata
ruang wilayah kurang optimal.
 Mutu sekolah di bawah standar.
 Kurangnya pemahaman
penyelenggara pendidikan terkait
batasan kapasitas rombongan
belajar dan penentuan
pembangunan unit sekolah baru.
 Besarnya bantuan operasional
untuk sekolah ditentukan oleh
jumlah siswa sehingga sekolah
mengupayakan penerimaan
siswa sebanyak mungkin.
 Kesulitan mencari lahan untuk
pembangunan unit sekolah baru.
 Kurangnya pembinan dari
penyelenggara pendidikan
kepada sekolah yang kurang
diminati masyarakat.
 Kebijakan pengaturan
penerimaan siswa di sekolah
belum dilaksanaka dan kurang
terpantau.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pembelajaran yang terbatas.
lengkap dan layak  Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas 80
Indikator Mutu Pendidikan.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pendukung yang terbatas.
lengkap dan layak  Proses pembangunan tidak
dilakukan secara profesional.
 Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah 81 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
7 Standar Sekolah melakukan  Kepala sekolah mampu
Pengelol perencanaan pengelolaan menjalankan tugas
aan kepemimpinan.
 Ada sosialisasi dalam proses
perumusan.
Program pengelolaan  Warga sekolah dan pihak terkait
dilaksanakan sesuai ketentuan tdilibatkan dalam perencanaan
program pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan.
 Sistem informasi manajemen
sekolah terkelola dengan baik.
 Komitmen penanggungjawab
kegiatan.
 Kegiatan layanan kesiswaan
tercakup dalam rencana kerja
sekolah.
Kepala sekolah berkinerja baik  Program pendayagunaan
dalam melaksanakan tugas pendidik dan tenaga
kepemimpinan kependidikan tidak terencanakan
dalam rencana kerja sekolah.
 Dewan pendidik dilibatkan
dalam perencanaan pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinannya.
 Mampu mengembangkan
prosedur evaluasi diri secara
mandiri.
 Bergantung pada instrumen yang
diberikan oleh penyelenggara
Pendidikan.
 Memahami manfaat dari evaluasi
diri sekolah
Sekolah mengelola sistem  Sumber daya manusia
informasi manajemen berkompeten yang terbatas untuk
ditugaskan mengelola sistem
informasi.
 SIM identik berbasis teknologi
yang canggih dimana sarana
prasarana sekolah masih minim.
 Beban guru/tenaga kependidikan
tidak mencakup pada
pengelolaan informasi.
8 Standar Sekolah memberikan layanan  Sekolah memiliki data siswa
Pembiay subsidi silang tidak mampu.
aan  Sumber dana untuk pembebasan
biaya yang dimiliki oleh sekolah
terbatas.
Beban operasional sekolah  Sumber dana yang dimiliki oleh
sesuai ketentuan sekolah terbatas.
 Terdapat biaya operasional lain
yang sifatnya lebih
diprioritaskan sekolah.
 Sekolah mengetahui kebutuhan
dana yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sekolah.
Sekolah melakukan  Sistem informasi manajemen
pengelolaan dana dengan baik tidak terkelola dengan baik
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik
 Hubungan antara sekolah dan
pemangku kepentingan
harmonis.

B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional Pendidikan

Prop.
Kota SDN 07
No Standar Nasional Pendidikan Nasional Sumatera
Pariaman Toboh
Barat
Palabah
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,53 5,82 5,71 6,05
2 Standar Isi 5,17 5,43 5,1 5,45
3 Standar Proses 5,95 6,26 6,13 6,59
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,79 5,67 5,61 6,01
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,95 4,34 4,44 3,6
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4 4,11 4,13 4,38
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,21 5,51 5,18 5,85
8 Standar Pembiayaan 5,4 5,6 5,51 5,87

C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah

No Standar Tantangan Kekuatan


1
2
3
4
5
6
7
8
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
No Standar Rekomendasi Program Kegiatan Indikator Tahun
keberhasilan 2019 2020 2021 2022
1
2
3
4
5
6
7
8

24
BAB V

RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH

A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

1. Bagian ini menjelaskan rencana pendapatan sekolah secara

global Contoh..

SumberPenda 2018 2019 2020 2021


NO
Patan (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 111.184.000,- - - -

1.2 Dana Alokasi Khusus - - - -

1.3 APBD Propinsi - - - -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota - - - -

2. Bantuan Masyarakat - - - -

2.1 Bantuan Masyarakat - - - -

2.2 Bantuan Alumni - - - -

3. Pendapatan Asli - - - -
Sekolah

3.1 Bantuan Komite Sekolah - - - -

3.2 Bantuan siswa baru - - - -

4. Lain-Lain - - - -

4.1 Beasiswa - - - -

TOTAL Rp. 111.184.000,- - - -

2. Bagian ini berisi rancangan biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan selama
empat tahun rencana peningkatan mutu sekolah
No Program Kegiatan Biaya Sumber pendapatan
BOS KOMITE DAK DAU SDL
1
2
3
4

25
5
6
7
8
BAB VI

RUMUSAN RKT DAN RKAS

A. Rencana kerja tahunan

1. Menetapkan program/kegiatan tahun …….

Bagian ini menjelaskan tentang program tahunan atau rencana kerja tahunan sekolah.
Pada bagian ini isinya adalah jabaran dari identfikasi program jangka menengah sekolah

Penanggun
Indikator Jadwal
No Standar Program Kegiatan g jawab
Keberhasila kegiatan
Kegiatan
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

1. Rencana pendapatan tahunan

Bagian ini merupakan deskripsi perencanaan pendapatan yang telah diperkirakan pada
rancangan RKJM

2018
NO Sumber Pendapatan
(Rp. 000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 111.184.000,-

1.2 Dana AlokasiKhusus -

1.3 APBD Propinsi -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota -

2. Bantuan Masyarakat -

2.1 BantuanMasyarakat -

2.2 Bantuan Alumni -

3. Pendapatan Asli Sekolah -


3.1 BantuanKomiteSekolah -

3.2 Bantuansiswabaru -

4. Lain-Lain -

4.1 Beasiswa -

TOTAL Rp. 111.184.000,-


3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Bagian ini menjelaskan rencana pembiayaan kegiatan yang berasal dari identisikasi rencana kerja tahunan sekolah

Biaya Sumber dana Jadwal Kegiatan


Indikator
No Standar Program Kegiatan
Keberhasila D D S
n Vol Satuan Jumlah BOS Komite A A D
U K
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
JUMLAH

29
BAB VII
PENUTUP

Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas


SDM peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh
satuan pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang
matang dan sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.

Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap
sekolah masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi
lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak
internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.

A. KESIMPULAN

1. Semua rencana yang disusun mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan serta
situasi dan kondisi SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.
2. Semua rencana kegiatan disusun dengan tujuan meningkatkan mutu Pendidikan
khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.

B. SARAN – SARAN

1. Penanggung jawab kegiatan program Pengembangan 8 Standar Nasional Pendidikan


diharapkan dapat melaksanakan tugas secara optimal, sehingga pada akhirnya mutu
pendidikan pada SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman dapat lebih ditingkatkan,
seiring optimalnya Program Kegiatan yang dilaksanakan.
2. Diharapkan pada masa yang akan datang program ini dijadikan kegiatan rutin tiap
tahun selama 4 tahun ke depan dengan dukungan dana yang lebih besar lagi,
sehingga mutu pendidikan khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
semakin lebih baik dan meningkat.

30
RENCANA KERJA SEKOLAH
(RKS)
SDN 07 Toboh Palabah

SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh Palabah


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KECAMATAN PARIAMAN SELATAN
KOTA PARIAMAN
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh
Palabah KECAMATAN PARIAMAN
SELATAN

Ditetapkan di : Marunggi
Pada Tanggal : 02 Januari 2019

Disusun Oleh:

Ketua Komite Sekolah

RKS SDN 08 Page i


MARUNGGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SDN 07 Toboh Palabah Tahun Pelajaran
2018/2019.
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini berdasarkan atas kebutuhan dan
harapan warga sekolah beserta pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mengelola SDN
07 Toboh Palabah. Pertimbangan yang lainnya adalah bekerja dengan perencanaan yang jelas
akan memudahkan warga sekolah dan pemangku kepentingan (stakeholder)dalam bekerja
secara jelas dan lebih terarah. Berbeda jika bekerja tanpa perencanaan sama halnya
menciptakan kegagalan sehingga menimbulkan tumpah tindihnya kegiatan.
Pengembangan program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah. Hal ini bermaksud
agar program kerja ini dapat dikembangkan secara fleksibel, dinamis, efesien dan efektif
tanpa keluar dari pokok program yang telah ditetapkan.
Kami menyadari program ini dapat diselesaikan atas kerjasama semua pihak yang
terkait. Karena itu kami sampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.
Harapan kami kepada para pembaca semoga berkenan memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan program ini.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Landasan Hukum.............................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan RKS.................................................................................3
D. Manfaat............................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.................................................................................................4
BAB II VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH............5
A. Visi Sekolah.....................................................................................................5
B. Misi Sekolah....................................................................................................5
C. Tujuan Sekolah................................................................................................5
D. Sasaran Sekolah...............................................................................................6
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI........................................11
A. Rapor Mutu Sekolah......................................................................................11
B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional
22
Pendidikan.....................................................................................................
C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah........................................................23
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
24
INDIKATOR KINERJA...................................................................................
A. Program Kerja dan Penaggungjawabnya.......................................................24
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH..................25
A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.....................................25
BAB VI RUMUSAN RKT DAN RKAS..........................................................................27
A. Rencana Kerja Tahunan...........................................................................27
1. Menetapkan program/kegiatan tahun 2018/2019
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah...............................................27
1. Rencana pendapatan tahunan
2. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
BAB VII PENUTUP..........................................................................................................30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen.
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman telah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan
Sekolah, dalam penyusunan program kerja tersebut sepenuhnya berdasarkan analisis
lingkungan strategis yang berpedoman kepada indikator mutu yang sudah ditetapkan
oleh BNSP.
Untuk itu sekolah berupaya menyusun Rencana Kerja Sekolah secara matang
dengan mempertimbangkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
ada di sekolah.Penyusunan Rencana Kerja Sekolah menerapkan prinsip-prinsip:
memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik,
mengakomodasi semua kebutuhan, keterpaduan, tersistem, transparansi dan keterkaitan
serta kesepadanan.Rencana Kerja Sekolah yang telah tersusunakan memberi arah dan
bimbingan para stakeholder sekolah dalam rangka menuju sekolah yang mempunyai
budaya mutu untuk menuju standard nasional pendidikan yang lebih baik dengan resiko
yang kecil dan untuk mengurangi ketidak pastian masa depan.

Akan tetapi kondisi yang dialami oleh SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
hingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19
tahun
1
2007. Dari kedelapan standar ada beberapa standar yang belum dapat terpenuhi. Pada
beberapa standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional. Berangkat dari kesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah.

Rencana Kerja Jangka Menengah ini sebagai acuan Pendidikan di satuan


pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SDN 07
Toboh Palabah Kota Pariaman pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja Jangka Menengah ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SDN
07 Toboh Palabah Kota Pariaman dalam mengembangkan berbagai kegiatan
pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah
secara akademik maupun non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan program


selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan
8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana
dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan program
peningkatan mutu dilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari pemangku
kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur dinas
pendidikan. Penyususnan RKS juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis
kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
laboran Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
C. Tujuan penyusunan RKS
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar stakeholder
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agarmemberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Manfaat Penyusunan RKS

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;


2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah, serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah untuk untuk mencapai target-target peningkatan kualitas
pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran, dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan
mutu pendidikan disekolah.
E. Ruang Lingkup
1. Pendahuluan
2. Profil sekolah
3. Proses Penyusunan RKS
4. Rencana Kerja
5. Penutup
BAB II
VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH

A. Visi Sekolah SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman

“MEWUJUDKAN SISWA BERKARAKTER, KREATIF, INOVATIF, CERDAS, DAN CINTA


LINGKUGAN”.
Adapun indikator untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Unggul dalam perolehan hasil UASBN
2. Unggul dalam persaingan melanjutkan kesekolah favorit.
3. Unggul dalam OSN,O2SN, FL2SN untuk tingkat Gugus, Kota, Provinsi, dan Nasional
4. Unggul dalam aktifitas keagamaan.
5. Unggul dalam kepedulian sosial
6. Unggul dalam aksi peduli lingkungan hidup
7. Unggul dalam mencapai sekolah adiwiyata
8. Unggul menuju sekolah siaga bencana
9. Unggul dalam penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi.

B. Misi Sekolah
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman menyusun misi sebagai berikut:
1. Menanamkan sikap Akhlaqul Karimah dan giat dalam beribadah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan proses pembelajaran PAIKEM.
3. Menumbuhkan minat baca siswa.
4. Mendorong dan memfasilitasi siswa dalam membuat keterampilan dari barang bekas.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, indah, dan sehat.
6. Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan yang positif.
7. Membiasakan hidup bersih dan sehat.
8. Mengembangkan materi ajar berbasis lingkungan hidup.

C. Tujuan Satuan Pendidikan

1. Menjadikan peserta didik memiliki daya saing yang kompetitor.


2. Menjadikan peserta didik memiliki dasar – dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Terwujudnya siswa berprestasi di bidang Olimpiade, seni, agama dan olah raga.
4. Meningkatkan kompetensi lulusan agar bisa melanjutkan ke sekolah yang bermutu.
5. Terlaksananya program ekstrakurikuler (pramuka)
6. Menjadikan peserta didik memiliki keterampilan, kepribadian dan kesenian untuk
kehidupannya nanti.
7. Menjadikan peserta didik yang memiliki karakter dan berbudi luhur.
8. Menjadikan peserta didik yang santun dalam berbicara, sopan dan bertindak.
9. Menjadikan peserta didik selalu taat beribadah kepada Allah dan berakhlak mulia.
10. Menjadikan peserta didik yang sehat rohani maupun jasmani.
11. Terlaksananya lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Ramah, dan Indah) di
lingkungan sekolah.

D. Sasaran dan Indikator Kinerja.


Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai
berikut:
1. Pada tahun 2018
Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran
SKL Memiliki perilaku Kompetensi sikap ini sudah Kepala sekolah,
yang mencerminkan mulai diintegrasikan dengan guru, siswa,
sikap beriman dan baik dalam kegiatan komite sekolah
bertakwa kepada pembelajaran di sekolah dan orang tua
Tuhan YME namun perlu ditingkatkan.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap berkarakter sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Kepala sekolah, guru, tenaga Kepala sekolah,
yang mencerminkan kependidikan bisa dijadikan guru, siswa, dan
sikap disiplin teladan oleh siswa. orang tua
SI Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi sikap penyusunan perangkat guru,pengawas
pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik .
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
keterampilan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
rencana dengan menyusun RPP secara guru, pengawas
lengkap dan sistematis mandiri. sekolah
Standar Menggunakan jenis Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian teknik penilaian yang peraturan yang berkaitan guru, pengawas
obyektif dan dengan penilaian. sekolah
akuntabel
Memiliki perangkat Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
teknik penilaian peraturan yang berkaitan guru, pengawas
lengkap dengan penilaian. sekolah
Memiliki bentuk Pemahaman pendidik Kepala sekolah,
pelaporan sesuai terhadap proses penilaian guru, pengawas
dengan ranah sudah mulai maksimal. sekolah

2. Pada tahun 2019

Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap jujur sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap peduli sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sikap santun dan sikap sudah mulai orang tua
terfokus
dan terencanakan dengan
optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
mulai menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah menyusun Kepala sekolah,
rencana dengan RPP secara mandiri. guru, pengawas
lengkap dan sistematis sekolah
Standar Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,
Penilaian instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek sikap penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek pengetahuan penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek keterampilan penilaian dengan benar. sekolah

3. Pada tahun 2020

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa,
sikap percaya diri dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap sikap sudah terfokus dan komite sekolah
bertanggungjawab terencanakan dengan optimal. dan orang tua

Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,


pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sepanjang hayat. dan sikap sudah terfokus orang tua
dan
terencanakan dengan optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah baik. sekolah
Memuat karakteristik Sekolah sudah baik Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mendorong siswa Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
Proses mencari tahu memahami model guru, pengawas
pembelajaran berbasis sekolah
penyingkapan /penelitian.
Mengarahkan pada Sudah mulai menentukan Kepala sekolah,
penggunaan strategi pembelajaran yang guru, pengawas
pendekatan ilmiah mampu mengarahkan dan sekolah
memfasilitasi pembelajaran.
Melakukan Sudah mulai menemukan Kepala sekolah,
pembelajaran berbasis strategi yang tepat untuk guru, pengawas
kompetensi mengatasi siswa yang terken- sekolah
dala dalam menguasai
pembelajaran.
Standar Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
penyelenggara sesuai dengan penilaian. sekolah
prosedur
Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
berdasarkan ranah peraturan yang berkaitan guru, pengawas
sesuai prosedur dengan penilaian sekolah
Menentukan kelulusan Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
siswa berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
pertimbangan yang dengan penilaian sekolah
sesuai .

4. Pada Tahun 2021

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa,
sepanjang hayat dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
sehat jasmani dan pengembangan perilaku guru, siswa,
rohani dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki pengetahuan Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
faktual, prosedural, pengembangan perilaku dan guru, siswa, dan
konseptual, sikap sudah terfokus dan orang tua
metakognitif terencanakan dengan optimal.
SI Melibatkan pemangku Sistem informasi manajemen Kepala sekolah,
kepentingan dalam yang dimiliki sekolah sudah guru,pengawas
pengembangan memberikan akses kepada sekolah
kurikulum pemangku kepentingan.
Melewati tahapan Kesibukan tim pengembang Kepala sekolah,
operasional kurikulum sekolah sehingga guru, pengawas
pengembangan waktu yang dimiliki terbatas sekolah
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
Melaksanakan Pendidik yang memiliki Kepala sekolah,
kegiatan kompetensi sesuai bidang guru, pengawas
pengembangan diri pembinaan siswa tidak sekolah
siswa terbatas.
Standar Melaksanakan Tidak ada kendala dalam Kepala sekolah,
Proses pembelajaran dengan pemilihan permasalahan yang guru, pengawas
jawaban yang dapat dijadikan sebagai studi sekolah
kebenarannya multi kasus dalam pembelajaran
dimensi;
Melaksanakan Kreatifitas pendidik dalam Kepala sekolah,
pembelajaran menuju mengembangkan kreatifitas guru, pengawas
pada keterampilan siswa baik. sekolah
aplikatif

Mengutamakan Guru memperhatikan bahwa Kepala sekolah,


pemberdayaan siswa dirinya merupakan teladan guru, pengawas
sebagai pembelajar bagi siswa. sekolah
sepanjang hayat

Standar Menggunakan jenis Sekolah mampu Kepala sekolah,


Penilaian teknik penilaian yang mengembangkan perangkat guru, pengawas
obyektif dan penilaian. sekolah
akuntabel

Memiliki perangkat Sekolah mampu Kepala sekolah,


teknik penilaian mengembangkan perangkat guru, pengawas
lengkap penilaian secara mandiri. sekolah

Menindaklanjuti hasil Pemahaman pendidik Kepala sekolah,


pelaporan penilaian terhadap proses penilaian guru, pengawas
sudah maksimal. sekolah
.
BAB III

IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. Rapor Mutu Sekolah


1. Radar Mutu

2. Deskrispsi capaian

No Standar Indikator Deskripsi Ringkas Capaian Mutu


(Narasi peta mutu per standar)
1 SKL Lulusan memiliki kompetensi  Kepala sekolah, guru, tenaga
pada dimensi sikap kependidikan bisa dijadikan
teladan oleh siswa.
 Kompetensi sikap ini telah
diintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pem-belajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Komunikasi yang baik antara
Komite dan orangtua/wali siswa
dalam menga-malkan
pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
 Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan
sikap telah ter-fokus dan
terencanakan dengan optimal.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi pengetahuan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru memiliki kompetensi yang
sesuai standar dan tersertifikasi
sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan mengarah pada
bakat, minta dan kemampuan
belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana telah memadai, dan
lainnya.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi keterampilan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru sudah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Kompetensi keterampilan ini
telah diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Pengelolaan sekolah terkait
fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa telah
terfokus dan terencanakan
dengan optimal.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang memadai, dan
lainnya.
2 Standar Perangkat pembelajaran sesuai  Kualifikasi dan latar belakang
Isi rumusan kompetensi lulusan pendidikan guru telah selaras
dengan mata pelajaran yang
diampu.
 Guru telah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan telah
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
telah sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan telah mengarah
pada bakat, minta dan
kemampuan belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang telah memadai,
dan lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan  Komitmen sekolah rendah dalam
Pendidikan dikembangkan melibatkan pemangku
sesuai prosedur kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah.
 Unsur dalam tim pengembang
kurikulum tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
 Sekolah kurang mendapatkan
informasi tentang perubahan
acuan dan kerangka dasar dalam
pengembangan KTSP.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah perlu
menyediakan informasi terkait
acuan kerangka dasar
penyusunan.
 Motivasi sekolah rendah untuk
memahami acuan kerangka dasar
penyusu-nan KTSP.
 Ketergantungan sekolah dengan
pihak lain dalam penyusunan
KTSP.
 Sekolah kurang memahami
bahwa ada tahapan yang harus
dilalui dalam pengembangan
KTSP.
 Kesibukan tim pengembang
kurikulum sekolah sehingga
waktu yang dimiliki terbatas
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Jumlah perangkat yang
dikembangkan banyak.
 Kemmapuan tim pengembang
kurikulum terbatas.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
menyediakan akses terhadap
perangkat KTSP.
Sekolah melaksanakan  Hari efektif pembelajaran telah
kurikulum sesuai ketentuan memenuhi alokasi waktu yang
ditentukan.
 Kompetensi pedagogik pendidik
telah optimal.
 Pendidik telah menyusun sendiri
rencana pembelajaran.
 Bentuk pendalaman materi yang
diketahui pendidik terbatas.
 Bukan merupakan mata
pelajaran wajib sehingga kurang
diprioritaskan.
 Pendidik yang memiliki
kompetensi sesuai bidang
pembinaan siswa terbatas.
 Dana sekolah untuk
menyediakan tenaga
pembimbing ekstra kurikuler
terbatas.
3 Standar Sekolah merencanakan proses  Sekolah telah mengembangkan
Proses pembelajaran sesuai ketentuan silabus.
 Tidak ketergantungan kepada
sumber lain dalam
pengembangan silabus.
 Pendidik telah menyusun RPP
secara mandiri dan tidak
menjiplak dari pendidik lainnya.
 Pendidik telah paham
mekanisme penyusunan RPP.
 Pendidik telah mendapat
kesempatan aktualisasi diri
dalam menyusun RPP.
 Pengawasan proses pembelajaran
telah berjalan dengan optimal.
 Kompetensi supervisi kepala
sekolah dan pengawas telah
sesuai standar.
Proses pembelajaran  Ruang kelas yang tersedia di
dilaksanakan dengan tepat sekolah kuantitasnya sesuai rasio
yang ditentukan.
 RPP disusun secara lengkap dan
sistematis.
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah
 Pendidik telah paham dalam
dalam mendorong siswa mencari
tahu.
 Pendidik memahami model
pembelajaran berbasis
penyingkapan /penelitian.
 Perencanaan pembelajaran yang
disusun telah memuat secara
menyeluruh dalam mengarahkan
dan memfasilitasi pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
 Kemampuan penilaian telah
optimal.
 Telah menemukan strategi yang
tepat untuk mengatasi siswa
yang terkendala dalam
menguasai pembelajaran.
 Pembinaan karakter siswa telah
terintegrasi dengan baik dalam
pembelajaran intrakurikuler.
 Guru memperhatikan bahwa
dirinya merupakan teladan bagi
siswa.
 Sarana dan prasarana yang
memadai.
 Telah mampu memilih metode
pembelajaran yang sesuai.
 Pendidik telah memanfaatkan
sumberdaya yang ada.
 Pendidik telah menemukan
metode pemanfaatan sumber
belajar yang tepat
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah.
Pengawasan dan penilaian  Telah memahami prosedur
otentik dilakukan dalam proses penilaian otentik dengan baik.
pembelajaran  Instrumen yang digunakan
banyak.
 Guru dapat melakukan penilaian
otentik secara komprehensif.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
 Kunjungan dan pembinaan dari
pengawas sekolah berkala dan
berkelanjutan.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
4 Standar Aspek penilaian sesuai ranah  Perangkat penilaian terutama
Penilaian kompetensi untuk penilaian sikap memiliki
indikator penilaian yang lengkap
 Kemampuan pendidik untuk
mendeskripsikan capaian siswa
dalam bentuk kalimat yang
mendidik42 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian telah maksimal.
Teknik penilaian obyektif dan  Pemahaman pendidik terhadap
akuntabel proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian secara man-diri.
Penilaian pendidikan  Sering terjadinya perubahan
ditindaklanjuti peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.

Instrumen penilaian  Pendidik pada umumnya belum


menyesuaikan aspek mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
 Pendidik pada umumnya belum
mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
Penilaian dilakukan mengikuti  Pemahaman pendidik terhadap
prosedur proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
5 Standar Ketersediaan dan kompetensi  Masih ada guru kurang
Tendik guru sesuai ketentuan termotivasi untuk meningkatkan
kualifikasi akademik.
 Komitmen dari penyelenggara
pendidikan dalam merekrut guru
dengan kualifikasi minimum.
 Biaya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1/D4
terbatas.
 Lokasi perguruan tinggi yang
jauh dari tempat tinggal.
 Kurangnya komitmen
penyelenggara pendidikan dalam
mewujudkan rasio guru terhadap
rombongan belajar.
 Penyelenggara pendidikan masih
memperhitungkan kepentingan
bisnis.
 Adanya kuota terhadap jumlah
guru yang disertifikasi.
 Biaya PLPG yang cukup besar.
 Kurangnya tenaga untuk
menyelenggarakan diklat guru.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi pedagogi.
 Paradigma guru dalam
pengembangan belum
berkembang.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru dalam
mengembangan kompetensi
kepribadian masih be-lum
terbentuk.
 Kurangnya komitmen lembaga
penjamin mutu untuk melakukan
penyegaran kepada para guru.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru terhadap
kompetensi sosial belum
terbentuk.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
Ketersediaan dan kompetensi  Kurangnya komitmen
kepala sekolah sesuai ketentuan penyelenggara sekolah dalam
merekrut kepala sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala
sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Kepala sekolah tidak memiliki
cukup waktu untuk mengurus
kepangkatan.
 Kualifikasi akademik Kepala
Sekolah belum terpenuhi.
 Birokrasi pengajuan kenaikan
pangkat tidak mudah dilakukan.
 Komitmen perekrutan kepala
sekolah seringkali belum
mengikuti aturan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi kepribadian
belum terbentuk.
 Kurangnya komitmen kepala
sekolah.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi manajerial.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi manajerial
masih belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kewirausahaan.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi
kewirausahaan belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi sosial yang harus
dimiliki kepala sekolah.
Ketersediaan dan kompetensi  Masih banyak sekolah yang tidak
tenaga administrasi sesuai memiliki kepala TAS, karena
ketentuan pertimbangan biaya.
 Tenaga administrasi yang ada di
sekolah diberi beban ganda,
misalnya men-jalankan tugas
selain administrasi.
 Lembaga sertifikasi untuk tenaga
kependidikan masih terbatas.
 Penyelenggara pendidikan selalu
pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
tenaga pelaksana ad-ministrasi.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
laboran sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga labor-atorium.
 Ruang laboratorium kurang
memadai.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
pustakawan sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga pustakawan.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
6 Standar Kapasitas daya tampung  Jarak tempuh dan lokasi sekolah
Sapras sekolah memadai tidak stategis akibat peraturan
zonasi dalam perencanaan tata
ruang wilayah kurang optimal.
 Mutu sekolah di bawah standar.
 Kurangnya pemahaman
penyelenggara pendidikan terkait
batasan kapasitas rombongan
belajar dan penentuan
pembangunan unit sekolah baru.
 Besarnya bantuan operasional
untuk sekolah ditentukan oleh
jumlah siswa sehingga sekolah
mengupayakan penerimaan
siswa sebanyak mungkin.
 Kesulitan mencari lahan untuk
pembangunan unit sekolah baru.
 Kurangnya pembinan dari
penyelenggara pendidikan
kepada sekolah yang kurang
diminati masyarakat.
 Kebijakan pengaturan
penerimaan siswa di sekolah
belum dilaksanaka dan kurang
terpantau.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pembelajaran yang terbatas.
lengkap dan layak  Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas 80
Indikator Mutu Pendidikan.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pendukung yang terbatas.
lengkap dan layak  Proses pembangunan tidak
dilakukan secara profesional.
 Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah 81 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
7 Standar Sekolah melakukan  Kepala sekolah mampu
Pengelol perencanaan pengelolaan menjalankan tugas
aan kepemimpinan.
 Ada sosialisasi dalam proses
perumusan.
Program pengelolaan  Warga sekolah dan pihak terkait
dilaksanakan sesuai ketentuan tdilibatkan dalam perencanaan
program pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan.
 Sistem informasi manajemen
sekolah terkelola dengan baik.
 Komitmen penanggungjawab
kegiatan.
 Kegiatan layanan kesiswaan
tercakup dalam rencana kerja
sekolah.
Kepala sekolah berkinerja baik  Program pendayagunaan
dalam melaksanakan tugas pendidik dan tenaga
kepemimpinan kependidikan tidak terencanakan
dalam rencana kerja sekolah.
 Dewan pendidik dilibatkan
dalam perencanaan pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinannya.
 Mampu mengembangkan
prosedur evaluasi diri secara
mandiri.
 Bergantung pada instrumen yang
diberikan oleh penyelenggara
Pendidikan.
 Memahami manfaat dari evaluasi
diri sekolah
Sekolah mengelola sistem  Sumber daya manusia
informasi manajemen berkompeten yang terbatas untuk
ditugaskan mengelola sistem
informasi.
 SIM identik berbasis teknologi
yang canggih dimana sarana
prasarana sekolah masih minim.
 Beban guru/tenaga kependidikan
tidak mencakup pada
pengelolaan informasi.
8 Standar Sekolah memberikan layanan  Sekolah memiliki data siswa
Pembiay subsidi silang tidak mampu.
aan  Sumber dana untuk pembebasan
biaya yang dimiliki oleh sekolah
terbatas.
Beban operasional sekolah  Sumber dana yang dimiliki oleh
sesuai ketentuan sekolah terbatas.
 Terdapat biaya operasional lain
yang sifatnya lebih
diprioritaskan sekolah.
 Sekolah mengetahui kebutuhan
dana yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sekolah.
Sekolah melakukan  Sistem informasi manajemen
pengelolaan dana dengan baik tidak terkelola dengan baik
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik
 Hubungan antara sekolah dan
pemangku kepentingan
harmonis.

B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional Pendidikan

Prop.
Kota SDN 07
No Standar Nasional Pendidikan Nasional Sumatera
Pariaman Toboh
Barat
Palabah
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,53 5,82 5,71 6,05
2 Standar Isi 5,17 5,43 5,1 5,45
3 Standar Proses 5,95 6,26 6,13 6,59
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,79 5,67 5,61 6,01
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,95 4,34 4,44 3,6
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4 4,11 4,13 4,38
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,21 5,51 5,18 5,85
8 Standar Pembiayaan 5,4 5,6 5,51 5,87

C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah

No Standar Tantangan Kekuatan


1
2
3
4
5
6
7
8
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
No Standar Rekomendasi Program Kegiatan Indikator Tahun
keberhasilan 2019 2020 2021 2022
1
2
3
4
5
6
7
8

24
BAB V

RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH

A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

1. Bagian ini menjelaskan rencana pendapatan sekolah secara

global Contoh..

SumberPenda 2019 2020 2021 2022


NO
Patan (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 106.400.000,- - - -

1.2 Dana Alokasi Khusus - - - -

1.3 APBD Propinsi - - - -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota Rp. 6.000.000- - - -

2. Bantuan Masyarakat - - - -

2.1 Bantuan Masyarakat - - - -

2.2 Bantuan Alumni - - - -

3. Pendapatan Asli - - - -
Sekolah

3.1 Bantuan Komite Sekolah - - - -

3.2 Bantuan siswa baru - - - -

4. Lain-Lain - - - -

4.1 Beasiswa - - - -

TOTAL Rp. 112.400.000,- - - -

2. Bagian ini berisi rancangan biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan selama
empat tahun rencana peningkatan mutu sekolah
No Program Kegiatan Biaya Sumber pendapatan
BOS KOMITE DAK DAU SDL
1
2
3
4

25
5
6
7
8
BAB VI

RUMUSAN RKT DAN RKAS

A. Rencana kerja tahunan

1. Menetapkan program/kegiatan tahun …….

Bagian ini menjelaskan tentang program tahunan atau rencana kerja tahunan sekolah.
Pada bagian ini isinya adalah jabaran dari identfikasi program jangka menengah sekolah

Penanggun
Indikator Jadwal
No Standar Program Kegiatan g jawab
Keberhasila kegiatan
Kegiatan
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

1. Rencana pendapatan tahunan

Bagian ini merupakan deskripsi perencanaan pendapatan yang telah diperkirakan pada
rancangan RKJM

2019
NO Sumber Pendapatan
(Rp. 000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 106.400.000,-

1.2 Dana AlokasiKhusus -

1.3 APBD Propinsi -

1.4 APBD Kabupaten/ Kota Rp. 6.000.000,-

2. Bantuan Masyarakat -

2.1 BantuanMasyarakat -

2.2 Bantuan Alumni -

3. Pendapatan Asli Sekolah -


3.1 BantuanKomiteSekolah -

3.2 Bantuansiswabaru -

4. Lain-Lain -

4.1 Beasiswa -

TOTAL Rp. 112.400.000,-


3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Bagian ini menjelaskan rencana pembiayaan kegiatan yang berasal dari identisikasi rencana kerja tahunan sekolah

Biaya Sumber dana Jadwal Kegiatan


Indikator
No Standar Program Kegiatan
Keberhasila D D S
n Vol Satuan Jumlah BOS Komite A A D
U K
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
JUMLAH

29
BAB VII
PENUTUP

Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas


SDM peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh
satuan pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang
matang dan sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.

Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap
sekolah masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi
lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak
internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.

A. KESIMPULAN

1. Semua rencana yang disusun mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan serta
situasi dan kondisi SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.
2. Semua rencana kegiatan disusun dengan tujuan meningkatkan mutu Pendidikan
khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.

B. SARAN – SARAN

1. Penanggung jawab kegiatan program Pengembangan 8 Standar Nasional Pendidikan


diharapkan dapat melaksanakan tugas secara optimal, sehingga pada akhirnya mutu
pendidikan pada SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman dapat lebih ditingkatkan,
seiring optimalnya Program Kegiatan yang dilaksanakan.
2. Diharapkan pada masa yang akan datang program ini dijadikan kegiatan rutin tiap
tahun selama 4 tahun ke depan dengan dukungan dana yang lebih besar lagi,
sehingga mutu pendidikan khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
semakin lebih baik dan meningkat.

30
RENCANA KERJA SEKOLAH
(RKS)
SDN 07 Toboh Palabah

SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh Palabah


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KECAMATAN PARIAMAN SELATAN
KOTA PARIAMAN
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


SEKOLAH DASAR NEGERI 07 Toboh
Palabah KECAMATAN PARIAMAN
SELATAN

Ditetapkan di : Marunggi
Pada Tanggal : 02 Januari 2020

Disusun Oleh:

Ketua Komite Sekolah

RKS SDN 08 Page i


MARUNGGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SDN 07 Toboh PalabahTahun Pelajaran
2019/2020.
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini berdasarkan atas kebutuhan dan
harapan warga sekolah beserta pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mengelola SDN
07 Toboh Palabah. Pertimbangan yang lainnya adalah bekerja dengan perencanaan yang jelas
akan memudahkan warga sekolah dan pemangku kepentingan (stakeholder)dalam bekerja
secara jelas dan lebih terarah. Berbeda jika bekerja tanpa perencanaan sama halnya
menciptakan kegagalan sehingga menimbulkan tumpah tindihnya kegiatan.
Pengembangan program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah. Hal ini bermaksud
agar program kerja ini dapat dikembangkan secara fleksibel, dinamis, efesien dan efektif
tanpa keluar dari pokok program yang telah ditetapkan.
Kami menyadari program ini dapat diselesaikan atas kerjasama semua pihak yang
terkait. Karena itu kami sampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.
Harapan kami kepada para pembaca semoga berkenan memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan program ini.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Landasan Hukum.............................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan RKS.................................................................................3
D. Manfaat............................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.................................................................................................4
BAB II VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH............5
A. Visi Sekolah.....................................................................................................5
B. Misi Sekolah....................................................................................................5
C. Tujuan Sekolah................................................................................................5
D. Sasaran Sekolah...............................................................................................6
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI........................................11
A. Rapor Mutu Sekolah......................................................................................11
B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional
22
Pendidikan.....................................................................................................
C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah........................................................23
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN DAN
24
INDIKATOR KINERJA...................................................................................
A. Program Kerja dan Penaggungjawabnya.......................................................24
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH..................25
A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.....................................25
BAB VI RUMUSAN RKT DAN RKAS..........................................................................27
A. Rencana Kerja Tahunan...........................................................................27
1. Menetapkan program/kegiatan tahun 2018/2019
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah...............................................27
1. Rencana pendapatan tahunan
2. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
BAB VII PENUTUP..........................................................................................................30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.Standar pengelolaan pendidikan mencakup
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan
sekolah dan sistem informasi manajemen.
SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman telah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan
Sekolah, dalam penyusunan program kerja tersebut sepenuhnya berdasarkan analisis
lingkungan strategis yang berpedoman kepada indikator mutu yang sudah ditetapkan
oleh BNSP.
Untuk itu sekolah berupaya menyusun Rencana Kerja Sekolah secara matang
dengan mempertimbangkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
ada di sekolah.Penyusunan Rencana Kerja Sekolah menerapkan prinsip-prinsip:
memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik,
mengakomodasi semua kebutuhan, keterpaduan, tersistem, transparansi dan keterkaitan
serta kesepadanan.Rencana Kerja Sekolah yang telah tersusunakan memberi arah dan
bimbingan para stakeholder sekolah dalam rangka menuju sekolah yang mempunyai
budaya mutu untuk menuju standard nasional pendidikan yang lebih baik dengan resiko
yang kecil dan untuk mengurangi ketidak pastian masa depan.

Akan tetapi kondisi yang dialami oleh SDN 07 Toboh Palabah Kota
Pariamanhingga saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh
ketentuan PP 19 tahun 2007. Dari kedelapan standar ada beberapa standar yang belum
dapat terpenuhi. Pada
RKS SDN 08 MARUNGGI Page 1
beberapa standar masih ada bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai standar nasional.Berangkat dari kesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang ada di sekolah kami maka kami susun program
kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondisi yang diharapkan dalam jangka waktu
tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan ini kami namakan dengan
Rencana Kerja Jangka Menengah.

Rencana Kerja Jangka Menengah ini sebagai acuan Pendidikan di satuan


pendidikan dan sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa diSDN
08MarunggiKota Pariaman pada khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada umumnya. Rencana Kerja Jangka Menengah ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh sumber daya manusia di SDN 07
Toboh Palabah Kota Pariamandalam mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran
yang lebih operasional serta mampu mewujudkan keunggulan sekolah secara akademik
maupun non akademik.

Rencana Kerja Jangka Menengah disusun untuk panduan pelaksanaan program


selama 4 tahun ke depan. Penyusunan program ini dimaksudkan untuk mengembangkan
8 standar nasional pendidikanyaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana
dan prasarana, standar penilaian dan standar pembiayaan. Penyusunan program
peningkatan mutudilaksananakan dengan mempertimbangkan masukan dari pemangku
kepentingan pendidikan yaitu semua dewan guru, komite sekolah dan unsur dinas
pendidikan. Penyususnan RKS juga dilakukan melalui proses analisis lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Disamping itu juga mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis
kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang
StandarPengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenagalaboran Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
C. Tujuan penyusunan RKS
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar stakeholder
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat
tahun mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik
maupun non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya
berinteraksi secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agarmemberikan
pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Manfaat Penyusunan RKS

1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;


2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah, serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah untuk untuk mencapai target-target peningkatan kualitas
pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran,dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan
mutu pendidikan disekolah.
E. Ruang Lingkup
1. Pendahuluan
2. Profil sekolah
3. Proses Penyusunan RKS
4. Rencana Kerja
5. Penutup
BAB II
VISI, MISI SEKOLAH , TUJUAN SERTA SASARAN SEKOLAH

A. Visi SekolahSDN 07 Toboh PalabahKota Pariaman


“MEWUJUDKAN SISWA BERKARAKTER, KREATIF, INOVATIF, CERDAS, DAN CINTA
LINGKUGAN”.
Adapun indikator untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Unggul dalam perolehan hasil UASBN
2. Unggul dalam persaingan melanjutkan kesekolah favorit.
3. Unggul dalam OSN,O2SN, FL2SN untuk tingkat Gugus, Kota, Provinsi, dan Nasional
4. Unggul dalam aktifitas keagamaan.
5. Unggul dalam kepedulian sosial
6. Unggul dalam aksi peduli lingkungan hidup
7. Unggul dalam mencapai sekolah adiwiyata
8. Unggul menuju sekolah siaga bencana
9. Unggul dalam penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi.
B. Misi Sekolah
SDN 08MarunggiKota Pariamanmenyusun misi sebagai berikut:
1. Menanamkan sikap Akhlaqul Karimah dan giat dalam beribadah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan proses pembelajaran PAIKEM.
3. Menumbuhkan minat baca siswa.
4. Mendorong dan memfasilitasi siswa dalam membuat keterampilan dari barang bekas.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, indah, dan sehat.
6. Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan yang positif.
7. Membiasakan hidup bersih dan sehat.
8. Mengembangkan materi ajar berbasis lingkungan hidup.
C. Tujuan Satuan Pendidikan
1. Menjadikan peserta didik memiliki daya saing yang kompetitor.
2. Menjadikan peserta didik memiliki dasar – dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Terwujudnya siswa berprestasi di bidang Olimpiade, seni, agama dan olah raga.
4. Meningkatkan kompetensi lulusan agar bisa melanjutkan ke sekolah yang bermutu.
5. Terlaksananya program ekstrakurikuler (pramuka)
6. Menjadikan peserta didik memiliki keterampilan, kepribadian dan kesenian untuk
kehidupannya nanti.
7. Menjadikan peserta didik yang memiliki karakter dan berbudi luhur.
8. Menjadikan peserta didik yang santun dalam berbicara, sopan dan bertindak.
9. Menjadikan peserta didik selalu taat beribadah kepada Allah dan berakhlak mulia.
10. Menjadikan peserta didik yang sehat rohani maupun jasmani.
11. Terlaksananya lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Ramah, dan Indah) di
lingkungan sekolah.
D. Sasaran dan Indikator Kinerja.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai
berikut:
1. Padatahun 2018
Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran
SKL Memiliki perilaku Kompetensi sikap ini sudah Kepala sekolah,
yang mencerminkan mulai diintegrasikan dengan guru, siswa,
sikap beriman dan baik dalam kegiatan komite sekolah
bertakwa kepada pembelajaran di sekolah dan orang tua
Tuhan YME namun perlu ditingkatkan.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap berkarakter sikapsudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Kepala sekolah, guru, tenaga Kepala sekolah,
yang mencerminkan kependidikan bisa dijadikan guru, siswa, dan
sikap disiplin teladan oleh siswa. orang tua
SI Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi sikap penyusunan perangkat guru,pengawas
pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik .
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
keterampilan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah

Mengarah pada Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,


pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
rencana dengan menyusun RPP secara guru, pengawas
lengkap dan sistematis mandiri. sekolah
Standar Menggunakan jenis Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian teknik penilaian yang peraturan yang berkaitan guru, pengawas
obyektif dan dengan penilaian. sekolah
akuntabel
Memiliki perangkat Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
teknik penilaian peraturan yang berkaitan guru, pengawas
lengkap dengan penilaian. sekolah
Memiliki bentuk Pemahaman pendidik Kepala sekolah,
pelaporan sesuai terhadap proses penilaian guru, pengawas
dengan ranah sudah mulai maksimal. sekolah

2. Padatahun 2019

Standar Sub Indikator Mutu Kondisi Nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap jujur sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap peduli sikap sudah mulai terfokus komite sekolah
dan terencanakan dengan dan orang tua
optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sikap santun dan sikap sudah mulai orang tua
terfokus
dan terencanakan dengan
optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
mulai menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah mulai sekolah
baik.
Memuat karakteristik Sekolah sudah mulai Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mengacu pada silabus Ketergantungan kepada Kepala sekolah,
Proses yang telah sumber lain dalam guru, pengawas
dikembangkan pengembangan silabus. sekolah
Mengarah pada Sekolah sudah Kepala sekolah,
pencapaian mengembangkan silabus. guru, pengawas
kompetensi sekolah
Menyusun dokumen Pendidik sudah menyusun Kepala sekolah,
rencana dengan RPP secara mandiri. guru, pengawas
lengkap dan sistematis sekolah
Standar Menggunakan Pendidiksudah mampu Kepala sekolah,
Penilaian instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek sikap penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek pengetahuan penilaian dengan benar. sekolah

Menggunakan Pendidik sudah mampu Kepala sekolah,


instrumen penilaian menyusun instrumen guru, pengawas
aspek keterampilan penilaian dengan benar. sekolah

3. Padatahun2020

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku guru, siswa,
sikap percaya diri dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
yang mencerminkan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
sikap sikap sudah terfokus dan komite sekolah
bertanggungjawab terencanakan dengan optimal. dan orang tua

Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,


pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa, dan
sepanjang hayat. dan sikap sudah terfokus orang tua
dan
terencanakan dengan optimal.
SI Memuat karakteristik Pemahaman guru terkait Kepala sekolah,
kompetensi sikap kompetensi sikap siswa sudah guru,pengawas
menyeluruh. sekolah
Memuat karakteristik Kompetensi guru dalam Kepala sekolah,
kompetensi penyusunan perangkat guru, pengawas
pengetahuan pembelajaran sudah baik. sekolah
Memuat karakteristik Sekolah sudah baik Kepala sekolah,
kompetensi memperhatikan guru, pengawas
keterampilan perkembangan psikologis sekolah
anak, lingkup dan kedalaman,
kesinambungan, fungsi
sekolah dan lingkungan
siswa.
Standar Mendorong siswa Pendidik sudah mulai Kepala sekolah,
Proses mencari tahu memahami model guru, pengawas
pembelajaran berbasis sekolah
penyingkapan /penelitian.
Mengarahkan pada Sudah mulai menentukan Kepala sekolah,
penggunaan strategi pembelajaran yang guru, pengawas
pendekatan ilmiah mampu mengarahkan dan sekolah
memfasilitasi pembelajaran.
Melakukan Sudah mulai menemukan Kepala sekolah,
pembelajaran berbasis strategi yang tepat untuk guru, pengawas
kompetensi mengatasi siswa yang terken- sekolah
dala dalam menguasai
pembelajaran.
Standar Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
Penilaian berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
penyelenggara sesuai dengan penilaian. sekolah
prosedur
Melakukan penilaian Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
berdasarkan ranah peraturan yang berkaitan guru, pengawas
sesuai prosedur dengan penilaian sekolah
Menentukan kelulusan Sering terjadinya perubahan Kepala sekolah,
siswa berdasarkan peraturan yang berkaitan guru, pengawas
pertimbangan yang dengan penilaian sekolah
sesuai .

4. PadaTahun 2021

Standar Sub Indikator mutu Kondisi nyata Sasaran


SKL Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
pembelajar sejati pengembangan perilaku guru, siswa,
sepanjang hayat dan sikap sudah terfokus komite sekolah
dan dan orang tua
terencanakan dengan optimal.
Memiliki perilaku Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
sehat jasmani dan pengembangan perilaku dan guru, siswa,
rohani sikap sudah terfokus dan komite sekolah
terencanakan dengan optimal. dan orang tua
Memiliki pengetahuan Pengelolaan sekolah terkait Kepala sekolah,
faktual, prosedural, pengembangan perilaku dan guru, siswa, dan
konseptual, sikap sudah terfokus dan orang tua
metakognitif terencanakan dengan optimal.

SI Melibatkan pemangku Sistem informasi manajemen Kepala sekolah,


kepentingan dalam yang dimiliki sekolah sudah guru,pengawas
pengembangan memberikan akses kepada sekolah
kurikulum pemangku kepentingan.

Melewati tahapan Kesibukan tim pengembang Kepala sekolah,


operasional kurikulum sekolah sehingga guru, pengawas
pengembangan waktu yang dimiliki terbatas sekolah
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
Melaksanakan Pendidik yang memiliki Kepala sekolah,
kegiatan kompetensi sesuai bidang guru, pengawas
pengembangan diri pembinaan siswa tidak sekolah
siswa terbatas.
Standar Melaksanakan Tidak ada kendala dalam Kepala sekolah,
Proses pembelajaran dengan pemilihan permasalahan yang guru, pengawas
jawaban yang dapat dijadikan sebagai studi sekolah
kebenarannya multi kasus dalam pembelajaran
dimensi;
Melaksanakan Kreatifitas pendidik dalam Kepala sekolah,
pembelajaran menuju mengembangkan kreatifitas guru, pengawas
pada keterampilan siswa baik. sekolah
aplikatif

Mengutamakan Guru memperhatikan bahwa Kepala sekolah,


pemberdayaan siswa dirinya merupakan teladan guru, pengawas
sebagai pembelajar bagi siswa. sekolah
sepanjang hayat

Standar Menggunakan jenis Sekolah mampu Kepala sekolah,


Penilaian teknik penilaian yang mengembangkan perangkat guru, pengawas
obyektif dan penilaian. sekolah
akuntabel

Memiliki perangkat Sekolah mampu Kepala sekolah,


teknik penilaian mengembangkan perangkat guru, pengawas
lengkap penilaian secara mandiri. sekolah

Menindaklanjuti hasil Pemahaman pendidik Kepala sekolah,


pelaporan penilaian terhadap proses penilaian guru, pengawas
sudah maksimal. sekolah
.
BAB III

IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. Rapor Mutu Sekolah


1. Radar Mutu

Radar PMP 2019


Standar Kompetensi Lulusan
8

Standar Pembiayaan 6 Standar Isi


4
Standar Pengelolaan Pendidikan 2
0 Standar Proses

Standar Sarana dan Standar Penilaian


Prasarana Pendidikan Pendidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

Capaian 2019 Kota Pariaman 2019 Prov. Sumatera Barat 2019 Nasional 2019

2. Deskrispsicapaian

No Standar Indikator DeskripsiRingkasCapaianMutu


(Narasipetamutu per standar)
1 SKL Lulusan memiliki kompetensi  Kepala sekolah, guru, tenaga
pada dimensi sikap kependidikan bisa dijadikan
teladan oleh siswa.
 Kompetensi sikap ini telah
diintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pem-belajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Komunikasi yang baik antara
Komite dan orangtua/wali siswa
dalam menga-malkan
pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah
kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
 Pengelolaan sekolah terkait
pengembangan perilaku dan
sikap telah ter-fokus dan
terencanakan dengan optimal.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi pengetahuan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru memiliki kompetensi yang
sesuai standar dan tersertifikasi
sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan mengarah pada
bakat, minta dan kemampuan
belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana telah memadai, dan
lainnya.
Lulusan memiliki kompetensi  Kualifikasi dan latar belakang
pada dimensi keterampilan pendidikan guru selaras dengan
mata pelajaran yang diampu.
 Guru sudah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Kompetensi keterampilan ini
telah diintegrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di
sekolah.
 Guru telah memberikan
penilaian sikap sesuai instrumen
dan prosedur yang telah
ditetapkan.
 Pengelolaan sekolah terkait
fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa telah
terfokus dan terencanakan
dengan optimal.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang memadai, dan
lainnya.
2 Standar Perangkat pembelajaran sesuai  Kualifikasi dan latar belakang
Isi rumusan kompetensi lulusan pendidikan guru telah selaras
dengan mata pelajaran yang
diampu.
 Guru telah memiliki kompetensi
yang sesuai standar dan telah
tersertifikasi sebagai pendidik.
 Alokasi waktu dan beban belajar
telah sesuai standar.
 Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan telah mengarah
pada bakat, minta dan
kemampuan belajar siswa.
 Ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana yang telah memadai,
dan lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan  Komitmen sekolah rendah dalam
Pendidikan dikembangkan melibatkan pemangku
sesuai prosedur kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah.
 Unsur dalam tim pengembang
kurikulum tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
 Sekolah kurang mendapatkan
informasi tentang perubahan
acuan dan kerangka dasar dalam
pengembangan KTSP.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah perlu
menyediakan informasi terkait
acuan kerangka dasar
penyusunan.
 Motivasi sekolah rendah untuk
memahami acuan kerangka dasar
penyusu-nan KTSP.
 Ketergantungan sekolah dengan
pihak lain dalam penyusunan
KTSP.
 Sekolah kurang memahami
bahwa ada tahapan yang harus
dilalui dalam pengembangan
KTSP.
 Kesibukan tim pengembang
kurikulum sekolah sehingga
waktu yang dimiliki terbatas
untuk menjalankan seluruh
prosedur tersebut.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Jumlah perangkat yang
dikembangkan banyak.
 Kemmapuan tim pengembang
kurikulum terbatas.
 Kerjasama dan koordinasi antara
kepala sekolah, dewan
pendidikan dan komite sekolah
belum optimal.
 Sistem informasi manajemen
yang dimiliki sekolah belum
menyediakan akses terhadap
perangkat KTSP.
Sekolah melaksanakan  Hari efektif pembelajaran telah
kurikulum sesuai ketentuan memenuhi alokasi waktu yang
ditentukan.
 Kompetensi pedagogik pendidik
telah optimal.
 Pendidik telah menyusun sendiri
rencana pembelajaran.
 Bentuk pendalaman materi yang
diketahui pendidik terbatas.
 Bukan merupakan mata
pelajaran wajib sehingga kurang
diprioritaskan.
 Pendidik yang memiliki
kompetensi sesuai bidang
pembinaan siswa terbatas.
 Dana sekolah untuk
menyediakan tenaga
pembimbing ekstra kurikuler
terbatas.
3 Standar Sekolah merencanakan proses  Sekolah telah mengembangkan
Proses pembelajaran sesuai ketentuan silabus.
 Tidak ketergantungan kepada
sumber lain dalam
pengembangan silabus.
 Pendidik telah menyusun RPP
secara mandiri dan tidak
menjiplak dari pendidik lainnya.
 Pendidik telah paham
mekanisme penyusunan RPP.
 Pendidik telah mendapat
kesempatan aktualisasi diri
dalam menyusun RPP.
 Pengawasan proses pembelajaran
telah berjalan dengan optimal.
 Kompetensi supervisi kepala
sekolah dan pengawas telah
sesuai standar.
Proses pembelajaran  Ruang kelas yang tersedia di
dilaksanakan dengan tepat sekolah kuantitasnya sesuai rasio
yang ditentukan.
 RPP disusun secara lengkap dan
sistematis.
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah
 Pendidik telah paham dalam
dalam mendorong siswa mencari
tahu.
 Pendidik memahami model
pembelajaran berbasis
penyingkapan /penelitian.
 Perencanaan pembelajaran yang
disusun telah memuat secara
menyeluruh dalam mengarahkan
dan memfasilitasi pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah.
 Kemampuan penilaian telah
optimal.
 Telah menemukan strategi yang
tepat untuk mengatasi siswa
yang terkendala dalam
menguasai pembelajaran.
 Pembinaan karakter siswa telah
terintegrasi dengan baik dalam
pembelajaran intrakurikuler.
 Guru memperhatikan bahwa
dirinya merupakan teladan bagi
siswa.
 Sarana dan prasarana yang
memadai.
 Telah mampu memilih metode
pembelajaran yang sesuai.
 Pendidik telah memanfaatkan
sumberdaya yang ada.
 Pendidik telah menemukan
metode pemanfaatan sumber
belajar yang tepat
 Supervisi akademik oleh kepala
sekolah.
Pengawasan dan penilaian  Telah memahami prosedur
otentik dilakukan dalam proses penilaian otentik dengan baik.
pembelajaran  Instrumen yang digunakan
banyak.
 Guru dapat melakukan penilaian
otentik secara komprehensif.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
 Kunjungan dan pembinaan dari
pengawas sekolah berkala dan
berkelanjutan.
 Komitmen kepala sekolah dalam
menjalankan tugas supervisi
terlaksana dengan baik.
4 Standar Aspek penilaian sesuai ranah  Perangkat penilaian terutama
Penilaian kompetensi untuk penilaian sikap memiliki
indikator penilaian yang lengkap
 Kemampuan pendidik untuk
mendeskripsikan capaian siswa
dalam bentuk kalimat yang
mendidik42 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian telah maksimal.
Teknik penilaian obyektif dan  Pemahaman pendidik terhadap
akuntabel proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sekolah belum mampu
mengembangkan perangkat
penilaian secara man-diri.
Penilaian pendidikan  Sering terjadinya perubahan
ditindaklanjuti peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Kurangnya pembinaan dari
pengawas dan penyelenggara
pendidikan.

Instrumen penilaian  Pendidik pada umumnya belum


menyesuaikan aspek mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
 Pendidik pada umumnya belum
mampu menyusun instrumen
penilaian dengan benar.
Penilaian dilakukan mengikuti  Pemahaman pendidik terhadap
prosedur proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Pemahaman pendidik terhadap
proses penilaian masih belum
maksimal.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
 Sering terjadinya perubahan
peraturan yang berkaitan dengan
penilaian.
5 Standar Ketersediaan dan kompetensi  Masih ada guru kurang
Tendik guru sesuai ketentuan termotivasi untuk meningkatkan
kualifikasi akademik.
 Komitmen dari penyelenggara
pendidikan dalam merekrut guru
dengan kualifikasi minimum.
 Biaya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1/D4
terbatas.
 Lokasi perguruan tinggi yang
jauh dari tempat tinggal.
 Kurangnya komitmen
penyelenggara pendidikan dalam
mewujudkan rasio guru terhadap
rombongan belajar.
 Penyelenggara pendidikan masih
memperhitungkan kepentingan
bisnis.
 Adanya kuota terhadap jumlah
guru yang disertifikasi.
 Biaya PLPG yang cukup besar.
 Kurangnya tenaga untuk
menyelenggarakan diklat guru.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi pedagogi.
 Paradigma guru dalam
pengembangan belum
berkembang.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru dalam
mengembangan kompetensi
kepribadian masih be-lum
terbentuk.
 Kurangnya komitmen lembaga
penjamin mutu untuk melakukan
penyegaran kepada para guru.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma guru terhadap
kompetensi sosial belum
terbentuk.
 Proses pengawasan dan
pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak
ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.
Ketersediaan dan kompetensi  Kurangnya komitmen
kepala sekolah sesuai ketentuan penyelenggara sekolah dalam
merekrut kepala sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Komitmen penyelenggara
sekolah dalam merekrut kepala
sekolah.
 Terbatasnya jumlah guru yang
disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan un-tuk dijadikan
calon kepala sekolah.
 Kepala sekolah tidak memiliki
cukup waktu untuk mengurus
kepangkatan.
 Kualifikasi akademik Kepala
Sekolah belum terpenuhi.
 Birokrasi pengajuan kenaikan
pangkat tidak mudah dilakukan.
 Komitmen perekrutan kepala
sekolah seringkali belum
mengikuti aturan.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kepribadian.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi kepribadian
belum terbentuk.
 Kurangnya komitmen kepala
sekolah.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi manajerial.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi manajerial
masih belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi kewirausahaan.
 Paradigma Kepala Sekolah
terhadap kompetensi
kewirausahaan belum terbentuk.
 Kurangnya pemahaman tentang
kompetensi sosial yang harus
dimiliki kepala sekolah.
Ketersediaan dan kompetensi  Masih banyak sekolah yang tidak
tenaga administrasi sesuai memiliki kepala TAS, karena
ketentuan pertimbangan biaya.
 Tenaga administrasi yang ada di
sekolah diberi beban ganda,
misalnya men-jalankan tugas
selain administrasi.
 Lembaga sertifikasi untuk tenaga
kependidikan masih terbatas.
 Penyelenggara pendidikan selalu
pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
tenaga pelaksana ad-ministrasi.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
laboran sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga labor-atorium.
 Ruang laboratorium kurang
memadai.
Ketersediaan dan kompetensi  Penyelenggara pendidikan selalu
pustakawan sesuai ketentuan pengelola sumber daya manusia
kurang memperhatikan tenaga
kependidikan.
 Dana yang dimiliki sekolah
terbatas untuk menyediakan
kepala tenaga pustakawan.
 Tenaga kependidikan masih
terbatas sehingga sekolah belum
fokus pada kompetensi.
6 Standar Kapasitas daya tampung  Jarak tempuh dan lokasi sekolah
Sapras sekolah memadai tidak stategis akibat peraturan
zonasi dalam perencanaan tata
ruang wilayah kurang optimal.
 Mutu sekolah di bawah standar.
 Kurangnya pemahaman
penyelenggara pendidikan terkait
batasan kapasitas rombongan
belajar dan penentuan
pembangunan unit sekolah baru.
 Besarnya bantuan operasional
untuk sekolah ditentukan oleh
jumlah siswa sehingga sekolah
mengupayakan penerimaan
siswa sebanyak mungkin.
 Kesulitan mencari lahan untuk
pembangunan unit sekolah baru.
 Kurangnya pembinan dari
penyelenggara pendidikan
kepada sekolah yang kurang
diminati masyarakat.
 Kebijakan pengaturan
penerimaan siswa di sekolah
belum dilaksanaka dan kurang
terpantau.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pembelajaran yang terbatas.
lengkap dan layak  Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas 80
Indikator Mutu Pendidikan.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
Sekolah memiliki sarana dan  Luas lahan dan bangunan
prasarana pendukung yang terbatas.
lengkap dan layak  Proses pembangunan tidak
dilakukan secara profesional.
 Jumlah siswa dan rombongan
belajar melebihi kapasitas.
 Pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak berkala dan
berkelanjutan.
 Pengadaan sarana hanya
mengandalkan bantuan dari
pemerintah 81 Indikator Mutu
Pendidikan.
 Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk
menjaga fasilitas sekolah rendah.
7 Standar Sekolah melakukan  Kepala sekolah mampu
Pengelol perencanaan pengelolaan menjalankan tugas
aan kepemimpinan.
 Ada sosialisasi dalam proses
perumusan.
Program pengelolaan  Warga sekolah dan pihak terkait
dilaksanakan sesuai ketentuan tdilibatkan dalam perencanaan
program pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan.
 Sistem informasi manajemen
sekolah terkelola dengan baik.
 Komitmen penanggungjawab
kegiatan.
 Kegiatan layanan kesiswaan
tercakup dalam rencana kerja
sekolah.
Kepala sekolah berkinerja baik  Program pendayagunaan
dalam melaksanakan tugas pendidik dan tenaga
kepemimpinan kependidikan tidak terencanakan
dalam rencana kerja sekolah.
 Dewan pendidik dilibatkan
dalam perencanaan pengelolaan.
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinannya.
 Mampu mengembangkan
prosedur evaluasi diri secara
mandiri.
 Bergantung pada instrumen yang
diberikan oleh penyelenggara
Pendidikan.
 Memahami manfaat dari evaluasi
diri sekolah
Sekolah mengelola sistem  Sumber daya manusia
informasi manajemen berkompeten yang terbatas untuk
ditugaskan mengelola sistem
informasi.
 SIM identik berbasis teknologi
yang canggih dimana sarana
prasarana sekolah masih minim.
 Beban guru/tenaga kependidikan
tidak mencakup pada
pengelolaan informasi.
8 Standar Sekolah memberikan layanan  Sekolah memiliki data siswa
Pembiay subsidi silang tidak mampu.
aan  Sumber dana untuk pembebasan
biaya yang dimiliki oleh sekolah
terbatas.
Beban operasional sekolah  Sumber dana yang dimiliki oleh
sesuai ketentuan sekolah terbatas.
 Terdapat biaya operasional lain
yang sifatnya lebih
diprioritaskan sekolah.
 Sekolah mengetahui kebutuhan
dana yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sekolah.
Sekolah melakukan  Sistem informasi manajemen
pengelolaan dana dengan baik tidak terkelola dengan baik
 Kepala sekolah mampu
menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik
 Hubungan antara sekolah dan
pemangku kepentingan
harmonis.

B. Perbandingan Rapor Mutu Sekolah dengan Standar Nasional Pendidikan

Prop.
Kota SDN 07
No Standar Nasional Pendidikan Nasional Sumatera
Pariaman Toboh
Barat
Palabah
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,53 5,82 5,71 6,05
2 Standar Isi 5,17 5,43 5,1 5,45
3 Standar Proses 5,95 6,26 6,13 6,59
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,79 5,67 5,61 6,01
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,95 4,34 4,44 3,6
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4 4,11 4,13 4,38
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,21 5,51 5,18 5,85
8 Standar Pembiayaan 5,4 5,6 5,51 5,87

C. Rumusan Tantangan Sekolah/Madrasah

No Standar Tantangan Kekuatan


1
2
3
4
5
6
7
8
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
No Standar Rekomendasi Program Kegiatan Indikatorkeberhasilan Tahun
2019 2020 2021 2022
1
2
3
4
5
6
7
8

RKS SDN 08 MARUNGGI Page


24
BAB V

RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH

A. Rencana AnggaranPendapatan danBelanjaSekolah

1. Bagian ini menjelaskan rencana pendapatan sekolah secara

global Contoh..

Sumber Penda 2019 2020 2021 2022


NO
Patan (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 106.200.000,- Rp.108.360.000 - -


,--

1.2 Dana AlokasiKhusus - - - -

1.3 APBD Propinsi - - - -

1.4 APBD Kabupaten/ Rp. 20.000.000- - - -


Kota

2. BantuanMasyaraka - - - -
t

2.1 BantuanMasyarakat - - - -

2.2 Bantuan Alumni - - - -

3. PendapatanAsliSek - - - -
olah

3.1 BantuanKomiteSekol - - - -
ah

3.2 Bantuansiswabaru - - - -

4. Lain-Lain - - - -

4.1 Beasiswa - - - -

TOTAL Rp. 126.200.000,- - - -

RKS SDN 08 MARUNGGI Page 25


2. Bagian ini berisi rancangan biaya yang dibutuhkanuntukpelaksanaan kegiatan
selama empat tahun rencana peningkatan mutu sekolah
No Program Kegiatan Biaya Sumberpendapatan
BOS KOMITE DAK DAU SDL
1
2
3
4
5
6
7
8

BAB VI

RUMUSAN RKT DAN RKAS

A. Rencana kerja tahunan

1. Menetapkan program/kegiatan tahunan

Bagian ini menjelaskan tentang program tahunan atau rencana kerja tahunansekolah.
Pada bagian ini isinya adalah jabaran dari identfikasi program jangka menengah
sekolah

IndikatorKebe Penanggungj Jadwalkegi


No Standar Program Kegiatan
r hasilan a atan
wabKegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

B. RencanaKegiatandanAnggaranSekolah

1. Rencanapendapatantahunan

Bagianinimerupakandeskripsiperencanaanpendapatan yang telahdiperkirakanpadarancangan


RKJM

2020
NO SumberPendapatan
(Rp.000)

1. Pemerintah

1.1 BOS Rp. 108.360.000,-

1.2 Dana AlokasiKhusus

1.3 APBD Propinsi -

1.4 APBD Kabupaten/Kota

2. BantuanMasyarakat -

2.1 BantuanMasyarakat -

2.2 Bantuan Alumni -

3. PendapatanAsliSekolah -
3.1 BantuanKomiteSekolah -

3.2 Bantuansiswabaru -

4. Lain-Lain -

4.1 Beasiswa -

TOTAL Rp. 108.360.000,-


3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Bagian ini menjelaskan rencana pembiayaan kegiatan yang berasal dari identisikasi rencana kerja tahunan sekolah

Biaya Sumberdana JadwalKegiatan


IndikatorKeb
No Standar Program Kegiatan
e rhasilan D D S
Vol Satuan Jumlah BOS Komite A A D
U K
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
JUMLAH

RKS SDN 08 MARUNGGI Page


29
BAB VII
PENUTUP

Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas


SDM peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh
satuan pendidikan. Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang
matang dan sistematis serta memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.

Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap
sekolah masing-masing memiliki kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi
lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk menerima kritik dan saran baik dari pihak
internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi yang lebih baik.

A. KESIMPULAN

1. Semua rencana yang disusun mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan serta
situasi dan kondisi SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman.
2. Semua rencana kegiatan disusun dengan tujuan meningkatkan mutu Pendidikan
khususnya di SDN 07 Toboh PalabahKota Pariaman.

B. SARAN – SARAN

1. Penanggung jawab kegiatan program Pengembangan 8 Standar Nasional Pendidikan


diharapkan dapat melaksanakan tugas secara optimal, sehingga pada akhirnya mutu
pendidikan pada SDN 07 Toboh PalabahKota Pariaman dapat lebih ditingkatkan,
seiring optimalnya Program Kegiatan yang dilaksanakan.
2. Diharapkan pada masa yang akan datang program ini dijadikan kegiatan rutin tiap
tahun selama 4 tahun ke depan dengan dukungan dana yang lebih besar lagi,
sehingga mutu pendidikan khususnya di SDN 07 Toboh Palabah Kota Pariaman
semakin lebih baik dan meningkat.

RKS SDN 08 MARUNGGI Page


30
RKS SDN 08 MARUNGGI Page
30

Anda mungkin juga menyukai