Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana strategi produk furniture masuk ke pasar Jerman?

Salah satu strategi agar produk furniture Indonesia bisa masuk ke pasar Jerman ialah
dengan mengikuti pameran internasional misalnya Internasional Spoga+Gafa
2019 yang berlangsung pada tanggal 1-3 September 2019 di Kölnmesse, kota Cologne.
Pameran tahunan Spoga+Gafa merupakan kesempatan yang sangat baik untuk
mempromosikan produk furniture Indonesia, tidak hanya untuk pasar Jerman, tetapi
juga pasar dunia dari berbagai negara, baik dari daratan Eropa maupun Amerika
bahkan Timur Tengah. Produk furnitur Indonesia berpotensi untuk menjadi market
leader di dunia.

Produk-produk mebel yang ditawarkan oleh peserta Indonesia mempunyai desain dan
kualitas yang bagus yang dapat memenuhi selera masyarakat Eropa dan internasional.
Buyer lebih banyak yang mengutamakan kualitas produk yang benar-benar bagus
untuk membangun kepercayaan jangka panjang

Standar kualitas untuk produk furniturmenurut ISO mencakupantara lain:

- Persyaratan untuk bahan mentah, misalnya kualitas kayu (kilndried, bebas dari
hama, tidak retak atau terbelah, dsb.)
- Persyaratan keamanan dan kesehatan, misalnya tidak mudahterbakar dan
bebas dari zat-zat berbahaya
- Persyaratan mutu, misalnya daya tahan sebuah produk terhadappanas, cairan
dingin, pergerakan, dsb.
- Penanganan kayu, persyaratan mengenai pelestarian, perekatankayu, dsb.

Tidak ada standar kualitas yang resmi untuk produk furnitur domestik di UniEropa,
tetapi CEN TC 207 (Technical Commission of the EuropeanCommittee Standardisation)
telah mempublikasikan beberapa standarkualitas sukarela. Misalnya standar yang
dibuat untuk menjamin furniturberlapis tidak terbakar oleh rokok atau korek api, standar
untuk worktops (bidang kerja) dapur, standar mengenai pemakaian kaca pada furnitur
dan standar untuk menjamin stabilitas tempat duduk. Standar CEN TC 2007
berhubungan dengan terminologi, aspek keamanan dan kesehatan, metode pengujian
dan koordinasi dimensi dari 30 item furnitur.

Beberapa pengusaha furniture Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran tersebut


menyebutkan bahwa pesaing berat Indonesia dalam bidang furnitur adalah pengusaha-
pengusaha dari Vietnam. Strategi yang Indonesia gunakan adalah harga yang lebih
rendah.

Peluang produk furniture Indonesia di pasar Jerman masih bisa ditingkatkan melalui
berbagai cara, diantaranya:
- Pelatihan
Workshop bagi manufaktur furnitur sehingga produksi merekabisa mencapai
standar qualitas produk negara-negara Uni Eropa khususnya Jerman. Produk-
produk tersebut harus mencerminkan nilai estetika dan kualitas yang baik
sekaligus memenuhi standar ramah lingkungan, standar keamanan dan
kesehatan, sekaligus memenuhi standar kesejahteraan bagi buruh.
- Promosi
Manufaktur Indonesia harus aktif dalam berbagai bentuk promosi seperti
berpartisipasi aktif pada pameran dagang yang diadakan di Uni Eropa
khususnya Jerman.
- Komunikasi dengan Perwakilan RI
Aktif berkomunikasi dengan perwakilan RI di Jerman yang mempunyai peran
untuk memfasilitasi hubungan dagang antara Indonesia dan Jerman; Atase
Perdagangan diKBRI Berlin, bagian Ekonomi di KJRIFrankfurt dan Hamburg,
serta Indonesian Trade Promotion Center di Hamburg. Keempat perwakilan
tersebut memiliki jaringan yang baik dengan perusahaan-perusahaan Jerman
yang mencari supplier dari negara-negara seperti Indonesia. Perwakilan juga
memiliki pengetahuan mengenai bentuk-bentuk regulasi yang berkaitan dengan
produk impor seperti tarif impor dan pajak.

Anda mungkin juga menyukai