Anda di halaman 1dari 20

LO G I N SIGN UP

Log In

Makalah:
Sign Up
PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN
more

Nizwa Ayuni
Job Board

About

Press

Blog

People

Papers

Terms

Privacy
We're Hiring!
Copyright
Help Center

less
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

a. kondisi dan situasi belajar yang mendukung

KONDISI FISIK
1. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
- Jenis kegiatan (di dalam kelas/di ruang praktikum)
- Jumlah siswa yang melakukan kegiatan
2. Pengaturan tempat duduk
- Berbaris

- Pengelompokan/individu
- Membentuk setengah lingkaran/lingkaran penuh
- Berbentuk lingkaran
- Ruang kelas yang normal
3. Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa anatara lain jendela
yang cukup besar agar cahaya matahari masuk dan udara sehat.
4. Pengaturan penyimpanan barang-barang
Penyimpanan barang hendaknya disimpan ditempat khusus yang mudah
dicapai, dan diatur sedemikian rupa sehingga barang-barang tersebut segera
dapat digunakan.
KONDISI EMOSIONAL
1. Tipe Kepemimpinan
Tipe Otoriter (diktator) yang dengan kondisi ini siswa hanya akan aktif
kalau ada guru sedangkan kalau tidak ada maka tidak akan aktif. Aktivitas
belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut banyak perhatian
dari guru.
Tipe demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan
antara siswa dan guru. Sikap ini dapat membantu. Menciptakan iklim yang
menguntungkan bagi terciptanya kondisi proses belajar mengajar yang
optimal.
2. Sikap Guru
Sikap guru menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah

hendaknya tetap sabar dan bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah
laku siswa dapat diperbaiki

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

3. Suara Guru
Hendaknya dengan suara yang rendah tetapi cukup jelas dengan volume
suara yang penuh.

4. Pembinaan Raport
Dengan hubungan baik guru dan siswa, diharapkan siswa senantiasa
gembira, penuh gairah dan semangat.
b. Administrasi teknik
1. Absensi, pengelolaan absensi hendaknya dilakukan secara periodik.
2. Tempat bimbingan siswa, ruangan khusus untuk keperluan bimbingan siswa
yang dilakukan guru, wali kelas, atau guru pembimbing sekolah
3. Tempat baca siswa
4. Tempat sampah
5. Catatan pribadi siswa, dengan catatan pribadi siswa, guru akan mengenal
siswa secara lengkap termasuk latar belakang kehidupan siswa.
c. Dimensi pengelolaan kelas
1. Dimensi pencegahan, dimensi pencegahan (preventif) dapat merupakan
tindakan guru dalam mengatur siswa dan peralatan atau format belajar
tindakan guru dalam mengatur siswa dan peralatan atau format belajar
mengajar yang tepat. Dalam rangka pembinaan pengelolaan di sekolah kita
dapat menempuh berbagai usaha anatara lain :
a. Meningkatkan kesadaran diri dari guru
b. Meningkatkan kesadaran siswa
c. Sikap tulus dari guru
d. Menemukan dan pengenalan alternatif pengelolaan
e. Membuat kontrak sosial
2. Dimensi tindakan (action), dimensi tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan guru bila terjadi masalah pengelolaan. Adapun hal yang bisa

dijadika pertimbangan bagi guru adalah :


a. Lakukan tindakan dan bukan ceramah
b. Gunakan “kontrol” kerja
c. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya
3. Dimensi penyembuhan, dimensi penyembuhan dimaksudkan untuk membina
kontrak sosial yang tidak jalan. Bentuk dari situasi ini :

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

- Siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah


- Siswa menolak konsekuensi
- Siswa menolak sama sekali aturan khusus yang sudah dibuat
d. Disiplin
1. Pengertian disiplin, disiplin timbul dari kebutuhan untuk mengadakan
keseimbangan antara apa yang diinginkan dari orang lain sampai batas-batas
tertentu. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh
yang positif bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang.
2. Sumber-sumber pelanggaran disiplin
- Tipe kepemimpian guru atau kepala sekolah yang salah
- Sebagian hak-hak siswa dikurangi

- Kurang dilibatkannya dalam kegiatan tanggung jawab sekolah


3. Penanggulangan pelanggaran disiplin, penanggulangan yang dapat dilakukan
adalah dengan cara pendekatan emosional atau pengenalan terhadap mereka
dan latar belakangnya. Berbagai alat bisa digunakan antara lain :
- Interest inventory (pertanyaan tentang hobi, favorit, guru yang paling di
sukai/dibenci dan lainnya)

- Sosiogram (hubungan sosial psikologis dengan teman-temanya)


- Feedback letter (membuat karangan tentang perasaan terhadap sekolah
mereka)

2.8 Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Mengelola Kelas


Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang
harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut.
! Campur tangan yang berlebih (teachers instruction)
Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan
komentar, pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan
terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru
tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin
memuaskan kehendak sendiri.
! Kelenyapan (fade away)

D O W N LO A D F I L E
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi,
penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan
atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam
yang terlalu lama, kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam
pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang,
melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
! Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)
Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui
aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua,
kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru
tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran

kegiatan belajar siswa.


! Penyimpangan (digression)
Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu
memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat
mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
! Bertele-tele (overdweiling)

Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-


hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran
sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang.

2.9 Pengaruh Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran


Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan

kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran


yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang,
melainkan juga guru harus menguasai kiat memanejemeni kelas.
Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai
sebelum hal-hal khusus diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen
kelas, hal ini akan menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan
umum dari manajemen kelas.
Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas
karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil

yang optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik
dan memuaskan. Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan
mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang
Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang
telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya

penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

2.10 Indikator Sebagai Tolak Ukur Kesuksesan Guru dalam Mengelola Kelas
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan sebagai tolak ukur bahwa
pengelolaan kelas dapat dikatakan berhasil adalah sebagai berikut :
1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas.
2. Sebagai guru jika Anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan
terjadi contohnya cara masuk ke dalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja
secara bersamaan dan lain-lain) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan
secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain).
Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur,
sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi
(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain).
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
Dalam prosesnya ada juga guru yang belum pandai dalam mengelola kelas,
sehingga tujuan pembelajarannya tidak bisa tercapai. Di sini akan dijelaskan hal-
hal yang membedakan antara guru yang berhasil dengan yang tidak :

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)

1. Guru yang kurang berhasil menghabiskan hari-hari pertama di tahun ajaran


dengan langsung mengajarkan subyek mata pelajaran kemudian sibuk
mendisiplinkan siswa selama setahun penuh.
2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama di tahun ajaran dengan
meneguhkan prosedur.
Find new research papers in: Physics Chemistry Biology Health Sciences Ecology Earth Sciences
Cognitive Science Mathematics Computer Science

Anda mungkin juga menyukai