Anda di halaman 1dari 13

Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

PERTEMUAN 9
SUMBER DAYA MANUSIA
Mata Kuliah: Manajemen Industri
Dosen Pengampu: Estiningsih TH. ST. MT.

PENGANTAR
Sumber Daya Manusia adalah orang yang merancang dan menghasilkan
barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan
sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan
organisasi.
Melalui sumber daya manusia sehingga sumber daya yang lain dapat berjalan
dan adanya komunitas karyawan yang berkeahlian, kompeten dan berdedikasi
tinggi terhadap organisasi dan perusahaan akan memaksimalkan produktivitas
dan laba usaha
Organisasi atau perusahaan bisnis dikelola oleh orang-orang secara kolektif.
Permasalahan yang berkaitan dengan karyawan, berakar dari konsep
manajemen yang mengasumsikan bahwa semua orang pada hakekatnya sama
dan dapat diperlakukan sama, padahal setiap orang berbeda secara fisik,
emosional maupun psikologis.
Di dalam proses modernisasi dan industrialisasi manajemen sumber daya
manusia sangat diperlukan

TUJUAN PERKULIAHAN
Pada topik ini akan dibahas tentang sumber daya manusia dengan berbagai
aktifitasnya serta permasalahannya.
Setelah membaca topik ini, diharapan mahasiswa dapat :
Menjelaskan tujuan dan sasaran dari manajemen sumber daya manusia
Menjelaskan fungsi seorang manajer di dalam manajemen sumber daya
manusia
Menjelaskan kegiatan manajemen sumber daya manusia

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


72
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

DESKRIPSI MATERI
Manejemen ilmiah lahir sebelum manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
manajemen pada umumnya yang tumbuh dan berkembang sejak adanya
hubungan antara atasan dan bawahan.

Sejak permulaan abad dua puluhan, perhatian terhadap faktor produksi


tenaga kerja sebagai sumber daya manusia menjadi jauh lebih baik dari masa
sebelumnya. Pada mulanya manusia dipandang sebagai barang dengan atau
faktor produksi, maka memasuki awal abad dua puluhan manusia dianggap
sebagai manusia yang mempunyai perasaan, pikiran dan kebutuhan psikologis.
Manusia tidak lagi dianggap sebagai benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak hati oleh majikan, melainkan benar-benar sebagai sumber daya
yang memiliki kebutuhan untuk mendapatkan perhatian dari majikan agar
prestasi mereka dapat dilipat gandakan.

Konsep baru di bidang manajemen dikembangkan Taylor dan Gilberth, yang


menimbulkan pertentangan dari pihak serikat pekerja, karena diabaikannya peranan
tenaga kerja. Perhatian yang lebih serius terhadap masalah sumber daya manusia
semakin berkembang ketika terjadi Perang Dunia I ketika tenaga kerja terlatih
diperlukan untuk keperluan militer. Selanjutnya berkembang upaya-upaya
pemerintah di berbagai negara untuk membuat undang-undang tenaga kerja,
peraturan upah minimum, kesejahteraan pegawai, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perkembangan manajemen sumber daya manusia dapat
dibagi beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahapan Pengrajin
Orang-orang yang bekerja selama kurun waktu 1600 sampai 1700-an
diarahkan oleh sistem perajin (Craft System). Di bawah sistem ini produksi
barang dan jasa dihasilkan oleh sekelompok pekerja di dalam sebuah ruang
kerja yang sempit, seperti rumah tangga. Setiap kepala perajin mempunyai
beberapa pemagang (apprencites) dan nomaden (Journeyman) untuk
melakukan pekerjaannya. Jika ada perajin yang mengundurkan diri, yang

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


73
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

menggantikan adalah nomaden yang paling senior. Tidak ada kebingungan


tentang jalur karir ataupun upah. Sistem perajin berlangsung kurang lebih
selama 200 tahun. Sistem perajin paling cocok untuk industri kerajinan rumah
tangga (domestic industry).

Karena permintaan produk meningkat, sistem perajin tidak lagi sanggup


memenuhinya. Perajin harus mengangkat lebih banyak nomaden dan
pemagang, dan ruang kerja yang sempit beralih menjadi semacam pabrik
kecil. Pada saat yang sama, mesin mulai diperkenalkan dan dapat digunakan
untuk membantu menghasilkan produk barang bermutu tinggi secara lebih
cepat, Perubahan ini mengantarkan masyarakat menuju Revolusi Industri.

2. Tahap Manajemen Ilmiah ( Survival )

Pada awal tahun 1900-an, terjadi perubahan tempat dan metode kerja. Berbagai
mesin dan metode pabrik untuk meningkatkan produksi mulai diperkenalkan.
Melonjaknya produksi barang diiringi pula oIeh munculnya beberapa masalah
karena mesin produksi membutuhkan beberapa orang untuk
mengoperasikannya sehingga jumlah pekerja meningkat secara dramatis. Hal
ini memaksa manajer menyusun peraturan dan prosedur guna mengawasi para
pekerja, Salah satu perkembangan paling signifikan yang mengemuka selama
kurun waktu itu adalah proses yang disebut dengan manajemen ilmiah
(Scientific Manegements) Dilihat dari perspektif manajemen, gerakan
manajemen ilmiah ini menciptakan suatu kebutuhan akan manajemen sumber
daya manusia yang Iebih efektif.

Gerakan manajemen ilmiah di Amerika berakar dari era Perang Sipil. Sebelum
kebangkitan manajernen ilmiah, karyawan dianggap sama produktif. jika
produktivitas tidak meningkat, mereka langsung dipecat. Pendukung gerakan
manajemen iImiah berpikir secara berbeda. Frederick Taylor, Frank dan Lillian
Gilberth, dan Henry Gantt meyakini para manajer sebaiknya mengambil
pendekatan ilmiah dan objektif dalam mempelajari para pekerja. Teori
manajemen ilmiah sebagian muncul dari kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


74
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

Di Amerika Serikat, para pekerja yang berkeahlian sangatlah terbatas


jumlahnya di permulaan abad ke-20. Salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas adalah meningkatkan efisiensi para pekerja. Landasan pemikiran
manajemen ilmiah adalah bahwa ada sebuah cara terbaik untuk melaksanakan
tugas kerja. Sebagian besar manajer ilmiah adalah para insinyur mekanis,
mereka menerapkan kemahiran teknisnya di pabrik-pabrik industrial dan
berupaya memadukan orang-orang sehingga mencapai tingkat produktivitas
yang paling tinggi.
Frederick Taylor, salah satu penggagas manajemen ilmiah, mencurahkan
karirnya dalam menghimpun data dan menganalisis gerakan khusus yang
dibutuhkan untuk melakukan beraneka ragam analisis pekerjaan. Dia
membagi-bagi pekerjaan dalam tugas-tugas khusus dan menyempurnakan
gerakan yang dibutuhkan untuk menuntaskan tugas tersebut sampai tidak
dapat disempurnakan lagi. Taylor kemudian memilih, melatih, dan memantau
secara cermat pekerja-pekerja yang sedang melakukan tugas-tugasnya. Para
pekerja yang berhasil dipromosikan, sedangkan yang tidak berhasil di-PHK

3. Tahap Hubungan Antar Manusia


Penelitian yang lebih intensif terhadap sumber daya manusia berlangsung pada
penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada kurun waktu ini, perhatian
para manajer dicurahkan pada karyawannya untuk meningkatkan produktivitas
kerja mereka. Produktivitas karyawan ternyata dipengaruhi tidak hanya oleh
cara pekerjaan dirancang dan diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh
faktor lain, yaitu faktor sosial dan psikologis. Temuan ini merupakan temuan
pertama dengan mengindikasikan bahwa faktor sosial dan psikologis dalam
suatu lingkungan kerja dapat mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat
produktivitas kerja para karyawan. Produktivitas bertalian langsung dengan
intensitas kerja sama dan kerja tim dalam kelompok. Tingkat kerja tim dan
kerja sama berhubungan dengan minat penyelia dan periset dalam kelompok
kerja, kurangnya pendekatan koersif terhadap perbaikan produktivitas, dan
partisipasi kalangan karyawan dalam perubahan yang memengaruhi mereka.
Dalam penelitiannya, Hawthorne menemukan kenyataan bahwa perasaan,
emosi, dan sentimen para karyawan sangat dipengaruhi oleh kondisi

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


75
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

lingkungan kerja, seperti gaya kepemimpinan atasan, perhatian, sikap, dan


dukungan manajemen. Dalam hal ini kehidupan para karyawan disikapi
sebagai sebuah sistem sosial. Berbeda dengan pandangan Taylor yang melihat
organisasi sebagai suatu sistem ekonomi yang bersifat teknis. dan mekanis.

4. Tahap Fungsi Sumber Daya Manusia


Pekerjaan para sekretaris dewasa ini semakin bertumpuk. Sekretaris dituntut
mengetahui pengaruh Undang-udang Ketenagakerjaan terhadap
perkembangan perusahaan. Sekretaris juga diwajibkan menyimpan arsip
mengenai karyawan, sistem gaji, dan menyampaikan saran kepada atasan.
Sebuah kelompok sekretaris memikul tanggung jawab atas tugas karyawan,
penetapan upah, dan penentuan kenaikan gaji. Kelompok yang lain
mengkhususkan diri pada pengangkatan dan pelatihan para karyawan.
Kelompok lainnya mengurusi negoisasi dengan serikat perkerja atas dasar
kontrak yang dapat diterima. Setiap bagian pada akhirnya meniadi fungsi
sebuah unit sumber daya manusia .

TUJUAN DAN AKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi
produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan
dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Para
manajer dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka
dengan memenuhi tujuannya. Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak
hanya mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga harus
menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan
orang-orang yang terpengaruh. Kegagalan melakukan tugas itu dapat merusak
kinerja, produktivitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau
perusahaan.

Empat tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Sosial

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


76
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya. Organisasi
atau perusahaan bisnis diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat
dan membantu memecahkan masalah-masalah sosial. Sebagai implikasinya,
beberapa organisasi atau perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan besar
menambahkan tanggung jawab sosial ke dalam tujuan perusahaan mereka dan
menghubungkan sumber daya manusia pada hal-hal seperti program
kesehatan lingkungan, proyek perbaikan lingkungan, program perbaikan
lingkungan, program pelatihan dan pengembangan, serta menyelenggarakan
dan menyeponsori berbagai kegiatan sosial.
Organisasi atau perusahaan bisnis merupakan bagian yang integral dari
kehidupan masyarakat. Perusahaan akan menjadi efektif selama menjalankan
aktivitas yang dibutuhkan masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap
masyarakat mengidikasikan, faktor di luar organisasi akan berpengaruh
terhadap aktivitas dan kemajuan organisasi. Masyarakat mengharapkan
perusahaan bisnis untuk menyediakan produk dan jasa yang diperlukan
dengan tingkat harga yang wajar, bermutu, dan pengiriman yang tepat waktu.
Masyarakat mengharapkan perubahan bisnis mematuhi nilai dan norma sosial,
Masyarakat mendambakan setiap perusahaan bisnis dapat menyerap dan
mendayagunakan sumber daya manusia yang ada. Akhirnya
masyarakat·menghendaki agar setiap pekerja diperlakukan secara adil dan
bijaksana

2. Tujuan Organisasional

Tujuan organisainal adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu


organisasi mencapai tujuannya. Departemen sumber daya manusia dibentuk
untuk membantu para rnanajer mewujudkan tujuan organisasi, Departernen
sumber daya manusia meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara:
Menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan bermotivasi tinggi
mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif. .
mengembangkan kualitas kerja dengan membuka kesempatan bagi

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


77
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

terwujudnya aktualisasi diri karyawan


menyediakan kesempatan kerja yang sama bagi setiap orang,
lingkungan kerja yang sehat dan aman, dan memberikan perlindungan
terhadap hak-hak karyawan
mensosialisasikan kebijakan sumber daya manusia kepada semua
karyawan
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan
efektivitas dan produktivitas organisasional. Interverning Variable
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terlihat dari komitmen
terhadap tujuan perusahaan, motivasi, moral, dan keahlian dalam
kepemimpinan, komunikasi, penyelesaian konflik, pengambilan keputusan,
dan pemecahan masalah. Keberhasilan semua jenis organisasi pada
dasarnya bergantung pada keahlian dan kemampuan komunitas para
karyawan yang membentuknya. Kunci kelangsungan hidup organisasi
terletak pada efektivitas organisasi dalam membina dan memanfaatkan
keahlian karyawannya dengan berusaha meminimalkan kelemahan mereka.
Efektivitas organisasional bergantung pada efektivitas sumber daya
manusianya. Tanpa adanya tenaga kerja yang kompeten, suatu organisasi
atau perusahaan akan berjalan biasa-biasa saja, walaupun organisasi itu
mampu bertahan. Karena alasan inilah, maka rekrutmen dan pengelolaan
sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen
sumber daya manusia.

3. Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional adalah tujuan unluk mempertahankan kontribusi
departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Departernen sumber daya manusia harus meningkatkan
pengelolaan sumber daya manusia dengan cara memberikan konsultasi yang
baik.
Departemen sumber daya manusia semakin dituntut untuk mampu
menyediakan program-program rekruitmen dan pelatihan ketenagakerjaan.
Departemen sumber daya manusia harus mampu berfungsi sebagai penguji
realitas ketika para manajer ini mengajukan gagasan dan arah yang baru.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


78
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

2. Aktivitas Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai tujuannya, departemen sumber daya manusia membantu para


manajer dalam merekrut, melatih, mengembangkan, mengevaluasi,
memelihara, dan mempertahankan para karyawan yang berkualitas. Aktivitas
manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan untuk menyediakan dan
mempertahankan tenaga kerja yang efektif dan berkualitas bagi organisasi atau
perusahaan.

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia harus berfokus pada cara organisasi
atau perusahaan bergerak dan kondisi sumber daya manusia yang ada saat ini
menuju kondisi sumber daya manusia yang dikehendaki. Perencanaan sumber
daya manusia harus mampu menciptakan hubungan antara seluruh strategi
organisasi atau perusahaan dengan kebijakan sumber daya manusianya,
Perencanaan sumber daya manusia yang baik dapat mernastikan aktivitas
sumber daya manusia senantiasa konsisten dengan arah strategi dan tujuan
organisasi atau perusahaan.

b. Rekrutmen

Perusahaan akan mencari tenaga baru apabila terjadi kekurangan karyawan


atau tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan. Efektivitas sebuah
perusahaan bergantung pada efektivitas dan produktivitas para karyawannya.
Tanpa didukung oleh tenaga kerja yang berkualitas maka prestasi organisasi
atau perusahaan tidak akan menonjoI. Oleh karena itu, rekrutmen sumber daya
manusia menjadi aktivitas departemen sumber daya manusia yang penting.
Rekrutmen merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar
kerja yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Meskipun
aktivitas rekrutmen biasanya diselenggarakan oleh departemen sumber daya
manusia, departemen lainnya dapat pula dilibatkan dalam hal penyediaan
deskripsi pekerjaan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


79
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

c. Seleksi
Dalam menyeleksi karyawan baru, departemen sumber daya manusia biasanya
menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang
pelamar. Selanjutnya, merekomendasikan pelamar yang memenuhi
persyaratan pada manajer untuk diambil keputusan pengangkatan terakhir.

d. Pelatihan dan Pengembangan


Perkembangan organisasi atau perusahaan terkait erat dengan kualitas sumber
daya manusianya, apabila sumber daya manusia kualitasnya rendah, stagnasi
organisasi atau perusahaan kemungkinan besar akan terjadi. Program pelatihan
dan pengembangan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, dan kinerja
sumber daya manusia. Aktivitas ini mengajarkan keahlian baru, memperbaiki
keahlian yang ada, dan memengaruhi sikap dan tanggung jawab para karyawan.
Aktivitas pelatihan dirancang untuk meningkatkan keahlian. Sebagai contoh,
karyawan dapat dilatih dalam teknik pengambilan keputusan . atau sistem
pengolahan data. Aktivitas pengembangan dirancang untuk mendidik karyawan
sehingga mereka siap dipromosikan dan mampu memandang peran mereka
dalam organisasi secara lebih Iuas, Pengembangan sumber daya manusia
dibutuhkan karena pekerjaan selalu berubah. Aktivitas pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja amat penting karena kemajuan teknologi makin
kompleks dan bervariasi.

e. Penilaian Prestasi Kerja


Penilaian prestasi kerja (pelformance appraisal) merupakan salah satu faktor kunci
dalam mengembangkan suatu organisasi atau perusahaan secara efektif dan
efesien. Dengan dilakukannya peniIaian prestasi kerja berarti suatu organisasi atau
perusahaan telah memanfaatkan secara baik sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Informasi yang relevan dan reliable tentang prestasi kerja sangat
diperlukan untuk meningkatkan kinerja para karyawan karena akan mempermudah
perumusan kebijakaan lebih lanjut. Informasi yang akurat dad prestasi karyawan
akan memungkinkan dilaksanakannya perencanaan karier bagi mereka, Penilaian
prestasi kerja secara individual akan sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


80
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

atau perusahaan secara keseluruhan. Suatu permasalahan yang perlu dikemukakan


di sini adalah bagaimana suatu obyektivitas penilaian dapat dicapai dengan baik,
perlu dihindari adanya like dan dislike dari tim penilai prestasi kerja

f. Pemeliharaan Keselamatan Tenaga Kerja

Setiap organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan memiliki program


keselamatan kerja guna mengurangi kecelakaan kerja dan kondisi kerja yang
tidak sehat. Setiap karyawan perlu secara terus menerus diingatkan dan dijamin
tentang pentingnya keselamatan kerja dan diinstruksikan agar menghindari
kecelakaan kerja. Program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi
jumlah kecelakaan kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. Hampir
sebagian besar departemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab
atas penyediaan pelatihan keselamatan kerja, penentuan dan perbaikan kondisi
kerja yang tidak sehat, serta pelaporan kecelakaan kerja.

g. Hubungan Karyawan
Organisasi atau perusahaan bisnis tentu saja tidak semata-mata ingin
memenuhi atau mencapai tujuan dengan mengorbankan kepentingan
karyawan sebab manusia sebenarnya merupakan penentu akhir dari
keberhasilan suatu organisasi. Untuk menghindarkan kemungkinan perlakuan
yang tidak manusiawi dari pihak manajemen, maka biasanya para karyawan
membentuk semacam perserikatan atau serikat pekerja. Dengan pembentukan
serikat pekerja berarti adanya kegiatan kolektif yang terkoordinir dari pihak
karyawan dalam menghadapi pihak pimpinan apabila diperlukan.

RINGKASAN
Sumber Daya Manusia tidak hanya aktivitas strategik, melainkan suatu yang sentral
dalam pencapaian organisasi, sehingga saat ini diakui sebagai sumber daya
organisasi yang paling berharga.
Tanggung jawab pengelolaan karyawan diserahkan kepada manajer senior, yang
mampu mengkondisikan hubungan antara perusahaan dan karyawan yang dikelola
dengan baik. Teknik pengelolaan sumber daya manusia ini dapat disederhanakan

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


81
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

berkat kemajuan IPTEK yang terus berlangsung, sehingga memudahkan dalam


komunikasi

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


82
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

LATIHAN SOAL/TUGAS
PERTEMUAN 9 : SUMBER DAYA MANUSIA
Mata Kuliah : Manajemen Industri

Nama : ...........................................................................)*
NIM : ...........................................................................)*
Dosen : Estiningsih TH. ST. MT
)* : Diisi oleh mahasiswa

PETUNJUK
Bacalah topik materi pertemuan 9 “SUMBER DAYA MANUSIA”
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara berurutan
Selesai diskusi klik Save As, kemudian save file dengan nama file (File
Name) Latihan Soal/Tugas Topik 9 : SUMBER DAYA MANUSIA

PERTANYAAN

1. Berikan penjelasan pentingnya sumber daya manusia di dalam suatu


organisasi atau perusahaan
2. Berikan penjelasan apakah fungsi manajer dalam manajemen SDM
3. Aktivitas apa saja yang harus dikelola pada manajemen SDM

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


83
Modul Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri

DAFTAR PUSTAKA
1. Drs H. Sadli Samsudin MM. MPd, MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA, Bandung Pustaka Setia, 2006
2. Abdurachman, Arifin, Prof. DR, 1979 KERANGKA POKOK-POKOK
MANAJEMEN UMUM, Jakarta. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
3. Stone J. Raymond. 1998, HUMAN RESOURCES MANAGEMENT,
Australia; Ltd. 33 Park Road, Milton, Old 4064, Brisbane
4. Simora, Henry, Ir. 2004. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSA Edisi
III. Yogyakarta, bagian penerbitan STIE YKPN

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


84

Anda mungkin juga menyukai