Disusun oleh :
Mujiburrahman
NIM : 4012021026
Sementara itu, dengan merujuk pada pendapat para ahli lainyya, guest menyatakan
kegiatan MSDM terdiri dari empat proses generic yaitu : selection, apptaisol, rewards,
dan development.
Agar pelaksanaan MBO dapat berjalan dengan baik makan perlu di perhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Penetapan tujuan puncak
2. Komitmen manajemen puncak
3. Partisipasi
4. Riview prestasi
5. Komunikasi
BAB VI
MOTIVASI
A. Pengertian Motivasi
Motivasi sering diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga yang
menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan ”driving
force” seseorang, untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Setiap orang mempunyai motif diri / motif individu yang tentu bisa berbeda antara
orang satu dengan yang lain. Motif individu akan terdiri dari motif yang berkaitan dengan
kepentingan dasar untuk hidup dan kelangsungannya, motif untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan sesamanya dan motif untuk berbuat atau bertindak dalam rangka
pengabdian semata-mata mewujudkan syukur dan taqwanya kepada sang pencipta yaitu
Allah SWT.
B. Teori-teori Motivasi
1. Motivasi Individu
Motivasi menurut Hedjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan adalah proses
mencoba untuk mempengaruhi sesorang agara melakukan sesuatu yang kita
inginkan.dengan demikian motif yang ada pada individu perlu
dirangsang,/didorong/dimotifisir, agar individu tersebut dengan motif yang ada pada
dirinya dapat melakukan tindakan atau kerja yang positif, sehingga motifnya
terpenuhi dan kebutuhan organisasi perusahaan juga terpenuhi.
2. Teori Kebutuhan Maslow
Menurut Abraham 11. Maslow untuk memutuskan tindakan atau prilaku seseorang
terdapat pada hirarki kebutuhan dengan 3 macam asumsi dasar teorinya, yaitu:
manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan sesuatu yaitu keinginan
untuk memuaskan berbagai tujuan.
Kebutuhan seseorang diatur secara beringkat dan atau berurutan dari yang paling
dasar sampai yang paling tinggi.
Kebutuhan seseorang bergerak dari tingkat yang paling bawah ketingkat
berikutnya seteleah kebutuhan tingkat yang paling bawah terpeenuhi secara
maksimal.
3. Teori x dan Teori C Mc Gregor
Penelitian yang dilakukan pada manajer tradisional maka diperoleh hasil bahwa
mreka manajer tradisional bekerja berdasarkan kerangka konsep yang merupakan titik
ekstrim negatif, dengan kata lain nereka menggunakan teori x. manajer yang
menggunakan teori x memandang bawahan sebagai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Pada umumnya mereka tidak suka bekerja, untuk itu sedapat mungkin mereka
menghindari pekerjaan
- Mereka tindak senang diarahkan
- Mereka lebih senn=ang menghindari tanggung jawab
- Mereka tidak mempunyai ambisi
- mereka mempunya sifat pasif
Pada posisi lain Gregor mencoba meneliti lebih lanjut pada para manajer modern,
yang diperoleh gambaran bahwa mereka sudah melakukan pendekatan yang lain yang
lebih positif yang merupakan kebalikan pendekatan dari teori x, yaitu mereka
menggunakan teori y. menurut teori y maka para manajer memandang bawahannya
memiliki ciri-ciri sebagai beikut: