Materi 10
Materi 10
PENDAHULUAN
Dalam reaksi dikenal istilah kemoselektifitas
dan regioselektifitas. Kedua selektivitas
tersebut dapat dikontrol dengan cara kinetika
dan termodinamika.
Suatu reaksi (dimisalkan A) akan menghasilkan
2 produk yang berbeda (B & C). Profil energi-
bebas untuk reaksi B lebih stabil secara
termodinamika daripada C (∆G lebih rendah),
tapi C terbentuk lebih cepat (∆G lebih rendah).
PENDAHULUAN
Strategi sintetis
REGIOKIMIA
banyak sedikit
2. Subsitusi Elektrofilik Aromatik
63% 34%
Subsituen pengarah meta NO2, CN, CHO, CO2H, CO2H, dan COR
Posisi ini dikenal dengan istilah ambident (bertaring dua) artinya enolat yang
terbentuk dapat mengalami reaksi pada karbon (alkilasi C) atau pada oksigen
(alkilasi O)
Pada umumnya reaksi enolat dgn elektrofil (alkil) terjadi pada karbon (alkilasi C)
Lain halnya pada keton tak simetris memiliki masalah pengendalian posisi alkilasi
Penggunaan basa kuat dengan rintangan sterik besar LDA (Litium diisopropilamida) pada suhu rendah
(-78 oC) dalam pelarut nonpolar (THF atau eter) yang direaksikan dengan trimetilsilil klorida (TMS)
Penggunaan basa lemah Et3N (trietilamin) pada suhu 130 oC yang direaksikan dengan TMS
Senyawa karbonil tak jenuh-α,β dapat menghasilkan lebih dari satu produk regiokimia.
Karena gugus fungsi terpolarkan sehingga terdapat dua sisi potensial untuk serangan nukleofil
Keseluruhan
Reaksi adisi pada karbon karbonil dikenal dengan nama adisi-1,2, dan serangan
pada karbon alkena dikenal dengan adisi-1,4 atau adisi konjugat
Nukleofil basa kuat cendrung menyerang karbon karbonil (adisi-1,2) dan nukleofil basa lemah
cendrung menjalani adisi-1,4
83%
Tak
teramati
TERIMAKASIH