FOTOGRAMETRI DASAR
Disusun Oleh :
2021
Daftar Isi
1. Alat ................................................................................................................... 1
2. Bahan ............................................................................................................... 1
1. Hasil.................................................................................................................. 3
2. Pembahasan ..................................................................................................... 4
ii
A. Mata Acara Praktikum
Mata acara praktikum Fotogrametri Dasar pada Kamis, 7 Oktober 2021
mempelajari tentang Interseksi.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Fotogrametri Dasar pada kali ini adalah :
2. Bahan
• Foto citra yang diberikan oleh dosen
1
D. Landasan Teori
1. Fotogrametri
Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk
memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan
keadaan di sekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan atau pengukuran
dan interpretasi citra fotografis atau rekaman gambar gelombang
elektromagnetik. Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, teknik
fotogrametri terus berkembang. Mulai dari fotogrametri analog, fotogrametri
analitik hingga fotogrametri digital.
2. Interseksi
Interseksi ruang merupakan metode untuk menentukan koordinat
medan X,Y,Z titik-titik pada daerah pertampalan pasangan foto stereo dengan
menggunakan persamaan. Dalam kasus fotogrametri, diukur koordinat citra 2-
dimensi (x,y) dari titik target pada foto. Dengan mengambil foto dari
setidaknya dua lokasi yang berbeda dan dengan mengukur koordinat citra dari
target yang sama dalam foto, maka koordinat 3-dimensi titik pengukuran dapat
dihitung. Syarat yang harus dipenuhi sebelumnya adalah posisi dan orientasi
kamera ketika mengambil foto harus sudah diketahui. Untuk menentukan
posisi dan orientasi kamera tersebut, maka biasanya dilakukan prosedur
perpotongan ke belakang atau biasa disebut reseksi.
3. Nilai RMSE
Root Mean Square Error (RMSE) merupakan besarnya tingkat
kesalahan hasil prediksi, dimana semakin kecil (mendekati 0) nilai RMSE
maka hasil prediksi akan semakin akurat.
2
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum kali ini
2. Membuka Australis dan memasukkan foto citra yang telah diberikan.
3. Menandai titik fidusial dan titik GCP pada gambar. Namun karena pada
praktikum sebelumnya sudah dilakukan penandaan titik fidusial dan titik
GCP jadi cukup menggunakan data yang sudah ada.
4. Membuat dua project, yaitu model 1 dan model 2. Pada model 1
menggunakan foto satu dan dua sedangkan pada model 2 menggunakan
foto dua dan tiga.
5. Memberikan titik yang dapat terlihat pada ketiga foto, dinamai dengan P1-
P4.
6. Setelah selesai menandakan titik, lakukan Resect All Project Images.
7. Kemudian lakukan proses interseksi dengan mengklik Adjust >
Triangulate.
8. Pada windows Triangulate klik intersect lalu akan muncul RMSE dari
proses interseksi. Lalu klik accept
9. Akan muncul hasil Triangulate tadi di folder 3D Data.
10. Lalu klik Triangulate untuk melihat persebaran titik dan koordinat tanah
dari masing-masing titik.
11. Ulangi proses yang sama pada model 2 sampai ke proses interseksi.
12. Untuk mendapatkan koordinat tanah hasil interseksi, klik result View
Triangulate.txt
13. Akan muncul report dari hasil triangulasi. Salin koordinar P1 sampai P4 ke
dalam Microsoft Excel.
1. Hasil
o Model 1
3
o Model 2
o Tabel Koordinat
o Tabel RMSE
2. Pembahasan
Praktikum Fotogrametri Dasar saat ini membahas mengenai
Interseksi. Mahasiswa disuruh untuk melakukan proses interseksi pada
software Australis dengan menggunakan data foto citra yang diberikan oleh
dosen. Dan tidak lupa juga melakukan analisis dan serta menjawab
pertanyaan yang diberikan pada pembahasan.
4
Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil hitungan parameter
orientasi luar dari dua model pada foto yang sama. Hal ini terjadi karena
orientasi luar mewakili orientasi kamera dalam ruang sehingga kita dapat
melihat pada foto-foto di atas memiliki orientasi luarnya masing-masing.
Namun pada foto 1 dan foto 2 memiliki orientasi luar yg nilainya sama
karena foto tersebut diambil dengan menggunakan koordinat yang sama.
Berbeda dengan foto 1 dan foto 3 yang memiliki perbedaan karena diambil
dengan posisi kamera yang tidak sama.
5
F. Daftar Pustaka
[1] Wolf and R. Paul, Elemen Fotogrametri, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 1983.