EFEK INDONESIA
Oleh :
20131111094
SKRIPSI
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah rahmat, nikmat dan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi
Sektor Pertambanan” ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tentunya tidak lepas dari
peranan banyak pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin
2. Wakil Ketua I Bidang Akademik Bapak Dr. Sparta, Ak., M.E., CA.
S.E., M.S.M.
4. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Bapak Ir. Mahir Shah Emil
Akbar.
5. Bapak Dr. Erric Wijaya, ME. selaku dosen pembimbing yang dengan
vii
dosen penguji yang telah memberikan ilmu dan saran yang berguna dalam
7. Seluruh dosen dan karyawan STIE Indonesia Banking School yang telah
8. Kedua orang tua penulis, H. Istar Abadi dan Hj. Nuryani yang selalu
9. Ratu Laila IBP. S.Psi yang selalu memberikan dukungan kepada menulis
10. Bagas, Irfan, Donny, Andri, Aryo, Sarah dan Nyimas yang selalu
11. Dhani, Afra, Putri, Nadia, Rere, Bintang, dan fajri yang selalu memberikan
12. Teman-teman Manajemen Keuangan Tari, Ihsan, Gia, Nurul, Intan, Deya,
Laras, dll yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
13. Teman-teman satu bimbingan, Pandu, Gia, dan Nurul yang selalu
14. Teman-teman sepermainan Fianna, Ical, Diba, Koko, Heza, dan Stev yang
viii
ix
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN UJI KOMPREHENSIFError! Bookmark not
defined.
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHError! Bookmark
not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT .......................................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
1.3. Perumusan Masalah............................................................................................ 8
1.4. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 9
1.5. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 10
1.6. Manfaat Penelitian............................................................................................ 11
1.6.1. Bagi Perusahaan ........................................................................................ 11
1.6.2. Bagi Akademis ........................................................................................... 11
1.7. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 11
BAB II ................................................................................................................... 13
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 13
2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 13
2.1.1. Teori Signal (Siganlling Theory) ....................................................................... 13
2.1.2. Pasar Modal .................................................................................................... 13
2.1.3. Saham.............................................................................................................. 14
2.1.4. Rasio Keuangan ............................................................................................... 19
2.1.5. Hipotesis Pasar Efisien .................................................................................... 23
2.2. Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 26
2.3 Keterkaitan Antar Variable terhadap Harga Saham................................................ 40
2.3.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham .................................. 40
xi
xii
Halaman
xiii
Halaman
xiv
Halaman
Lampiran I…………………………………………………………………….100
Lampiran II……………………………………………………………………103
xv
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Analisis penelitian ini menggunakan Analisis regresi
berganda dengan menggunakan program Eviews 7.
Kata Kunci : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity
(ROE), Price Earning Ratio (PER), Total Asset Turnover (TATO), Harga saham
xiv
Indonesia Banking School
This study aims to determine the effect of Debt to Equity Ratio (DER),
Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) and
Total Asset Turnover (TATO) to Share Prices. The population used in this study
is mining companies. The sample selection using purposive sampling method and
sample in this research amounted to 25 mining sector companies listed in
Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2012-2016.
The data used in this study is secondary data obtained from the company's
financial statements that have been published on the Indonesia Stock Exchange.
The analysis of this research using multiple regression analysis using Eviews 7.
The results of this study showed that DER has a positive effect, CR has a
negative effect, ROE has a positive effect, PER has a positive effect and TATO
has a negative effect on the Mining Company stock price.
Keywords : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity
(ROE), Price Earning Ratio (PER), Total Asset Turnover (TATO), Share Prices
xv
Indonesia Banking School
PENDAHULUAN
umumnya memiliki umur satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin,
2010). Pasar modal juga merupakan instrumen keuangan, yaitu pasar dimana
bertemunya pihak deficit unit dengan pihak surplus unit. Pihak deficit unit adalah
pihak yang memerlukan dana seperti pemerintah atau perusahaan swasta dan
surplus unit adalah pihak yang berkelebihan dana dan mengalokasikan dananya
dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga berupa obligasi maupun
ekuitas (saham).
investor akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan
saham merupakan bukti atas kepemilikan dari perusahaan. Perusahaan yang telah
IPO dapat menjual bebas sahamnya di pasar modal, sedangkan perusahaan yang
modal, saham dijual dengan harga yang mengikuti pasar atau tidak ditentukan
1
Indonesia Banking School
Terdapat beberapa macam nilai atau harga saham. Menurut Tandelilin (2010),
Atau dapat disimpulkan nilai buku merupakan harga yang dibentuk oleh
perusahaan itu sendiri, sedangkan nilai pasar merupakan harga yang terbentuk
sendiri oleh pasar atau tidak ditentukan oleh perusahaan. Namun, dalam penelitian
ini harga saham yang digunakan adalah harga saham di pasar atau nilai pasar.
Harga saham di pasar dapat selalu bergerak, yaitu bergerak naik atau pun
turun. Semakin baik kinerja perusahaan, maka akan semakin banyak peminat
melonjak naik. Namun sebaliknya, jika kinerja perusahaan tersebut buruk atau
kurang baik, maka peminatnya akan berkurang atau sedikit, sehingga dapat
perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling murah dan mudah
2010). Mengapa mudah diperoleh dan murah? karena perusahaan yang telah IPO
atau yang telah menjual bebas sahamnya dapat memberikan laporan keuangannya
ke publik. Oleh karena itu, informasi laporan keuangan tidaklah sulit didapatkan
dan tidak mengeluarkan dana. Dari informasi laporan keuangan, kita dapat
angka dari pos satu misal hutang ke pos lainnya seperti modal untuk mendapatkan
suatu hasil. Rasio keuangan dibagi menjadi lima rasio yaitu rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio perputaran manajemen aset, rasio profiabilitas dan rasio nilai pasar
(Ross, 2009).
Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur dalam penelitian ini rasio
leverage yang digunakan adalah debt equity ratio (DER). DER merupakan rasio
2012). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Itabilah (2013) DER berpengaruh
signifikan negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan
diikuti oleh penurunan harga saham. Sama hal nya dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ratih (2013) dimana DER berpengaruh negatif terhadap harga
saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga
saham.
likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR). Current
kewajiban jangka pendek pada saat ditagih secara kesuluruhan (Kasmir, 2014).
CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian
signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan
penelitian ini adalah Return On Equity (ROE). ROE merupakan rasio yang
dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Kasmir, 2014) . Dalam
ROE maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan
signifikan positif terhadap harga saham, artinya semakin tinggi ROE maka diikuti
dari laporan keuangan dan pasar modal (Husnan, 2012).Rasio pasar yang
merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan
earning per share (EPS) (Subramanyam, 2009). Dalam penelitian yang dilakukan
terhadap harga saham, yang artinya bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti
oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
terhadap harga saham, yang artinya semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh
2014). Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total asset
hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan
diikuti oleh kenaikan harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fitriah (2016) bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga
saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka
satunya yaitu indeks harga saham.Menurut IDX (2017) indeks harga saham
saham.Saat ini, Bursa Efek Indonesia memiliki dua jenis indeks harga saham,
yaitu indeks konstituen dan indeks sektoral. Penelitian ini menggunakan indeks
Property yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun
(Mining). Sektor pertambangan merupakan salah satu dari sektor primer dan
sektor yang aktif dalam indeks saham sektoral. Hal ini membuat penulis tertarik
Gambar 1.1
Desember 2016
Sumber (www.bareksa.com)
Dari grafik 1.1 di atas dapat dilihat bahwa indeks sektor pertambangan
pada triwulan satu 2012, harga saham pertambangan berada pada titik puncak
yaitu menyentuh angka 2800. Namun, memasuki triwulan kedua di tahun 2012
harga saham sektor pertambangan justru mengalami penurunan yang cukup tajam
hingga di bawah angka 2000. Tidak hanya itu, indeks sektor pertambangan
2015 mencapai titik terendahnya yaitu diangka 800. Harga saham juga mengalami
pertambangan merupakan salah satu dari sektor primer dan sektor yang aktif. Dari
penurunan harga saham tersebut, penulis ingin meneliti apakah penurunan harga
saham pertambangan ini dapat disebabkan oleh rasio keuangan atau tidak.
1.2.Identifikasi Masalah
penelitian sebelumnya oleh Ratih (2013) ROE dan PER mempunyai pengaruh
(2014), Bahwa PER, berpengaruh positif terhadap harga saham sedangkan ROE
mempunyai pengaruh yang negatif dan DER tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
1.3.Perumusan Masalah
perbedaan hasil penelitian. Oleh karena itu, permasalahan yang akan dibahas
adalah:
2012-2016?
2016?
2016?
2012-2016?
2012-2016?
1.4.Pembatasan Masalah
2016
3. Variable keuangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Debt to Equity
asset Turnover
rasio keuangan dan tidak menggunakan sisi makro seperti inflasi dll
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka tujuan
1.6.Manfaat Penelitian
berikut :
bisnis dan pihak-pihak yang membutuhkan. Selain itu, penelitian ini juga
1.7.Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
manajerial.
Bab ini terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
LANDASAN TEORI
keuangannya.Sinyal yang diberikan mempunyai dua tipe yaitu bad news dan good
news (Godfrey, 2010). Good news merupakan sinyal yang dapat membawa
kenaikan laba bersih perusahaan, Namun bad news adalah sinyal tidak baik yang
investor dapat menilai sinyal yang diberikan tersebut negatif atau posituf dan
adalah:
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana
adalah pasar untuk sekuritas diperjualbelikan seperti saham, namun saham yang
terbuka atau initial public offering (IPO), namun tempat untuk memperjualbelikan
nya disebut sebagai bursa efek. Bursa Efek di Indonesia awalnya ada dua, yaitu
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun, sejak tahun
2007 telah digabung dan berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.1.3. Saham
telah IPO atau terbuka saja yang dapat menjual saham nya di pasar bebas.
Menjual saham merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan
modal tambahan selain dari pinjaman bank. Jika dilihat pada sisi investor, saham
merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup menarik bagi sebagian
investor.Investasi dalam saham dapat berupa investasi jangka panjang dan jangka
pendek.
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahan
yang menerbitkan kertas tersebut (Robert Ang, 2007). Namun pada saat ini,
saham tidak hanya berbentuk lembaran kertas, tetapi juga dalam bentuk digital.
Menurut kamus perbankan (2004) definisi saham adalah “sertifikat atau tanda
memiliki satu jenis saja, namun juga memiliki beberapa jenis, seperti saham
preferen, saham biasa, dan saham treasuri.Dalam penelitian ini, saham yang
1. Saham Preferen
hak seperti hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika
terjadi likuidasi.
2. Saham Biasa
3. Saham Treasuri
yang kita beli. Menurut Widoatmojo (2005) harga saham dapat dibedakan menjadi
tiga :
1. Harga nominal
Harga ini adalah harga yang tercantum dalam sertifikat yang ditetapkan
2. Harga perdana
Harga ini merupakan harga ketika saham tersebut pertama dicatat di bursa
emisi dan emiten. Dengan demikian, diketahui berapa harga saham emiten
itu akan dijual kepada masyarakat yang biasanya untuk menentukan harga
perdana.
3. Harga pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang
ini.
emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten, berarti semakin besar juga
Untuk memastikan apakah kondisi emiten dalam posisi yang baik atau
saham.
Suku bunga dapat mempengaruhi Harga saham. Seperti saat tingkat bunga
4. Valuta asing
Mata uang amerika (Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata
uang yang lain. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual
pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang
berkurang, ada pertimbangan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini,
baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya
bursa.
News & rumors adalah semua berita yang beredar di masyarakat yang
membagi satu angka ke angka lainnya. Yaitu membagi angka angka untuk
mendapatkan hasil :
perusahaan dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2008).Yaitu seberapa besar utang yang
kewajiban atau hutang jangka panjang maupun jangka pendek saat perusahaan di
mengukur tingkat leverage atau hutang terhadap total shareholders equity yang
atau ekuitas (Husnan, 2012). Rasio ini menggambarkan seberapa besar hutang
yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri atau ekuitas
menilai seberapa risiko yang dimiliki perusahaan dari besarnya DER. Rasio ini
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
(Kasmir, 2008). Dengan melihat rasio likuiditas maka calon investor dapet
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki (itabilah,
2013).Sedangkan menurut Husnan (2012) Current ratio adalah rasio adalah rasio
likuiditas yang mengukur sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan
untuk memenuhi kewajiban lancarnya (Husnan, 2012). Dari rasio ini investor
dapat melihat apakah perusahaan ini dapat membayar seluruh kewajiban jangka
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒕𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
bisa diperoleh pemegang saham.Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih
setelah bunga dan pajak dengan ekuitas pemegang saham biasa. Dengan rasio ini
investor dapat melihat dan memperkirakan laba yang mungkin diperoleh investor.
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
perusahaan relative terhadap nilai bukunya (Hanafi, 2004). Rasio ini menilai
apakah harga saham perusahaan di pasar layak atau tidak layak, yaitu apakah
harga saham wajar atau terlalu tinggi maupun rendah dibanding dengan apa yang
didapatkan.
rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning
perusahaan. Jadi dengan rasio ini, investor dapat mengetahui berapa dana yang
harus mereka bayarkan agar perusahaan dapat memperoleh satu rupiah earning
perusahaan.
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆
𝑷𝑬𝑹 =
𝑬𝑷𝑺
Rasio aktivitas atau rasio perputaran aset adalah rasio yang menunjukan
menggunakan asetnya
perputaran seluruh aktiva perusahaan dan mengukur berapa jumlah asset yang
rasio ini investor dapat melihat bagaimana perputaran aktiva dan juga seberapa
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
terevaluasi dengan cepat oleh informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas
tersebut. Sedangkan pada pasar yang kurang efisien harga sekuritas akan kurang
bisa mencerminkan semua informasi yang ada, atau terdapat lag dalam proses
Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien
yaitu (Tandelilin,2010):
2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama
dengan mudah
Bentuk pasar efisien diklasifikasikan menjadi tiga menurut Fama (1970) dalam
Hartono (2010):
di masa lalu (historis) akan tercermin pada harga saat ini. Bentuk efisiensi
ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang
dengan nilai sekarang. Pada kondisi ini investor tidak akan bisa
menggunakan data historis karena data historis sudah tercermin pada harga
saat ini.
emiten (dividen, earning, penerbitan saham baru, akuisisi & merjer). Jika
pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau
Pasar dikatakan dalm bentuk kuat jika harga sekuritas secara penuh
informasi yang privat. Jika pasar dalam bentuk kuat maka tidak ada
(abnormal return).
Periode
peneltitia
n 2011-
2015
,populasi
perusaha
an
berbeda
yaitu real
estate
Periode
peneltitia
n 2011-
2015
,populasi
perusaha
an
berbeda
yaitu real
estate
kewajiban dengan modal sendiri perusahaan tersebut. Sehingga rasio ini dapat
Nilai DER yang tinggi merupakan suatu bad news atau sinyal yang negatif dari
hutang yang tinggi dibandingkan modal sendiri atau ekuitas sehingga mempunyai
tingkat risiko yang tinggi.Dari risiko yang tinggi juga dapat menyebabkan saham
signifikan negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan
diikuti oleh penurunan harga saham. Sama hal nya dengan peneltian yang
dilakukan oleh Ratih (2013) dimana DER berpengaruh negatif terhadap harga
saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga
saham.
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif negatif Debt to Equity Ratio terhadap harga
Efek Indonesia
Efek Indonesia
jangka pendeknya. Dengan sinyal yang baik itu maka akan berdampak pada
CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian
signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan
dengan modal. Semakin besar atau semakin tinggi ROE merupakan suatu sinyal
yang positif (Good news) untuk para pengguna laporan keuangan karena
atau semakin meningkatnya ROE maka akan diikuti oleh peningkatan harga
saham. Sama halnya dengan penelitian Sondakh (2015) yang menyatakan bahwa
ROE berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham.Hal ini berarti semakin
pasar dengan Earning Per Share (EPS) perusahaan tersebut. Sehingga rasio ini
emiten, yaitu dengan melihat seberapa rela investor membayarkan rupiah untuk
suatu sinyal baik (Good news) untuk para pengguna laporan keuangan karena
saham.Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti
oleh kenaikan harga saham.Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ratih (2013) bahwa PER berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham
yang artinya bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh kenaikan harga
saham.
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Price Earning Ratio terhadap harga saham
Ha : Terdapat pengaruh yang positif Price Earning Ratio terhadap harga saham
Total asset turnover merupakan perbandingan antara sales dengan total asset.
Semakin besar nilai TATO berupakan suatu sinyal baik (Good news) untuk
dalam mengelola asset untuk mendapatkan laba sehingga dapat menaikan harga
saham.
hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan
diikuti oleh kenaikan harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fitriah (2016) bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga
saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Total Asset Turnover terhadap harga saham
Ha : Terdapat pengaruh yang positif Total Asset Turnover terhadap harga saham
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah berkaitan dengan
Hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif Debt Equity Ratio terhadap harga saham
Hipotesis 2
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif Current Ratio terhadap harga saham
Hipotesis 3
Hipotesis 4
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Price Earning Ratio terhadap harga saham
Hipotesis 5
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Total Asset Turnover terhadap harga saham
METODOLOGI PENELITIAN
rasio keuangan terhadap harga saham dengan objek penelitian ini merupakan
dan dokumentasi. Metode pustaka adalah cara mengambil data dari jurnal, surat
kabar, berita, dan sebagainya. Metode dokumentasi adalah cara mengambil data
testing adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan umumnya
dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh atau
penelitian ini didapatkan dari laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh
kumpulan objek yang ingin diteliti oleh peneliti.Dalam penelitian ini yang
(sumber: https://www.sahamok.com/emiten/sektor-pertambangan/)
saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham pasar dimana
harga saham ditentukan oleh pasar bukan oleh harga saham yang ditentukan oleh
besar hutang dibandingkan modal sendiri atau ekuitas. DER ini dapat
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
2. Current Ratio
current liabilities.
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒕𝒊𝒆𝒔
3. Return On Equity
modal sendiri. ROE ini dapat dihitung dengan membagi Net income
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
investor kepada emiten. PER dapat dihitung dengan membagi Share price
dengan EPS
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆
𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈𝒔 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑬𝑷𝑺
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕
dengan cara menyajikan data kuantitaif dan menganalisis (Tandelilin, 2016). Dari
hasil analisis di dapat Mean (rata-rata), Median (nilai tengah), Maksimum (nilai
Data panel atau data pool merupakan gabungan dari data silang (cross
section) dan data runtut waktu (time series) (Winarno, 2011) . Dalam date panel
terdapat UJi Chow dan Uji Hausman . Uji chow dan Uji Hausman dilakukan guna
hipotesis dalam uji chow ini dilakukan melalui uji statistik F dan uji statistik log
likelihood ratio (uji LR). Berikut hipotesis yang digunakan (Widarjono, 2009):
Effect dan Ha diterima apabila nilai probabilitas pada cross section Chi
3.4.1.2.Uji Hausman
pendekatan jenis apa model regresi peneliti, yaitu diantara pendekatan jenis fixed
effect atau random effect (Widarjono, 2009). Hipotesis yang digunakan oleh
dan Ha diterima apabila nilai probabilitas pada Cross Section Random< 0,05
menggunakan analisis linier berganda maka lebih dahulu menggunakan uji asumsi
klasik.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
variabel ini ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel yang nilai korelasi antar
● Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
signifikan.
(Ghozali,2016).
3.4.2.2.Uji Autokorelasi
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini
sering terjadi pada data runtut waktu (time series) namun pada data silang waktu
(cross section) relatif jarang terjadi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang
autokorelasi autokorelasi
keduanya
positif negatif
0 d1 d U 2 4–d U 4–d L 4
Legenda :
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
● Uji park
● Uji gleser
● Uji white
Dalam penelitian ini, grafik plot digunakan yaitu melihat prediksi variabel
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residuanya SRESID. Deteksi ada atau
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
● Ha : Ada heteroskedastisitas
normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji statistik dimana uji
on asset (ROA), earning per share (EPS), return on equity (ROE), price earning
ratio (PER) dan Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap variabel
Dimana :
i = cross sectin
t = Time series
eit = Error
3.4.4. Uji t
pengaruh dari DER, CR, ROE, dan EPS terhadap harga saham secara parsial.
● Bila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig < 0,05),
● Bila t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikansi (Sig ≥ 0,05),
maka Ha ditolak dan Ho diterima, hal ini berarti variabel independen tidak
dan satu, bila nilai R2yang kecil mengartikan bahwa kemampuan dari variabel-
regresi terbaik.
audit selama periode 2012-2016. Lalu terdapat 4 perusahaan yang tidak memiliki
Perusahaan yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2. Perusahaan Sampel
(sumber: https://www.sahamok.com/emiten/sektor-pertambangan/)
gambaran atau deskriptif suatu sampel dilihat dari Mean atau rata-ratanya, Median
atau nilai tengah, Maksimum atau nilai tertinggi dan Minimum atau nilai terendah.
mengukur leverage perusahaan, Pada tabel 4.3 diatas menunjukan dari 107
PT SMR utama Tbk (SMRU) pada tahun 2013 yang artinya perusahaan
lainnya.
likuiditas perusahaan, Pada tabel 4.3 diatas menunjukan dari 107 obervasi
Integra tbk (BIPI) pada tahun 2016 yang artinya perusahaan tersebut
Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) pada tahun 2012. Artinya perusahaan
dimiliki oleh PT. Bayan Resources Tbk (BYAN) pada tahun 2014 yang
mengukur nilai pasar perusahaan, Pada tabel 4.3 diatas menunjukan dari
menggunakan Common Effect atau Fixed Effect. Berikut adalah hipotesis menurut
Widarjono (2009), hasil dan keputusan yang diambil berdasarkan Uji Chow :
0.0487 nilai tersebut < 0.05 sehingga dapat disimpulkan hasil regresi model dalam
Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah estimasi regresi data panel
menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Berikut adalah hipotesis
menurut Widarjono (2009), hasil dan keputusan yang diambil berdasarkan Uji
Hausman :
Chi-Sq. Chi-Sq.
Test Summary Statistic d.f. Prob.
12.31986
Cross-section random 6 5 0.0307
sebesar 0.0307, lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,005. Sehingga dapat
ditentukan bahwa regresi model dalam penelitian ini menggunakan fixed effect
Uji Normalitas digunakan sebagai syarat untuk dapat melakukan analisis regresi
berganda diimana data harus berdistribusi normal. Dari hasil penelitian ini penulis
menunjukan bahwa data berdistribusi normal dan dapat melanjutkan ke uji regresi
Ho tidak dapat ditolak karena nilai probabilitas sebesar 0.203138, nilai tersebut
lebih besar dari α = 0.05 yang artinya residual data telah terdistribusi normal.
4.4.2. Multikolonieritas
variabel independen.Dalam uji asumsi klasik tidak boleh terdapat korelasi antar
varibel independen atau data bermasalah. Untuk dapat melihat apakah terdapat
korelasi antar variabel independen adalah dengan melihat tabel dibawah ini:
Dari Tabel 4.6 diatas menunjukan tidak ada korelasi yang nilainya melebihi 0,90
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
● Ha : Ada heteroskedastisitas
masing variabel lebih besar dari 0.05 yang artinya tidak terdapat unsur
Heteroskedastisitas
● Ha: Di tolak
klasik tidak boleh terjadi.Dalam penelitian ini digunakan Uji Durbin Watson.
signifikansi sebesar 0.05, jumlah variabel bebas (k = 5) dan jumlah data (n = 107)
(DW batas bawah) sebesar 1.571 dan dU (DW batas atas) sebesar 1.780, 4-dL =
2.43 dan 4-dU = 2.220. maka dari perhitungan disimpulkan bahwa DW‐test tidak
2012-2016. Dari hasil regresi menggunakan metode fixed effect maka diperoleh
Dari tabel 4.9 diatas didapat model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
0.002849*PER- 3120.233*TATO
Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Total Asset Turnover
sebesar Rp.3946.159.
2. Nilai koefisien regresi untuk Debt to Equity Ratio (DER), senilai 1399.25
menunjukan jika DER naik 1 satuan, Namun diasumsikan CR, ROE, PER
dan TATO konstan maka akan berdampak pada kenaikan Harga saham
sebesar Rp.1399,25
dan TATO konstan maka akan berdampak pada Penurunan Harga saham
sebesar Rp.375.4242
menunjukan jika ROE naik 1 satuan, Namun diasumsikan DER, CR, PER
dan TATO konstan maka akan berdampak pada kenaikan Harga saham
sebesar Rp.16299.94
5. Nilai koefisien regresi untuk Price Earning Ratio (PER), senilai 0.002849
menunjukan jika PER naik 1 satuan, Namun diasumsikan DER, CR, ROE
dan TATO konstan maka akan berdampak pada kenaikan Harga saham
sebesar Rp.0.002849
DER, CR, ROE dan PER konstan maka akan berdampak pada Penurunan
Uji parsial ditujukan untuk mencari tau apakah variabel dependen secara parsial
Hipotesis 1:
H01 : Tidak terdapat pengaruh negatif Debt Equity Ratio terhadap harga
Ha1 : Terdapat pengaruh negatif Debt Equity Ratio terhadap harga saham
Debt Equity Ratio(DER) sebesar 0.0889 yaitu lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.0889 < 0,1 yang artinya DER signifikan terhadap harga saham. Lalu
positif signifikan terhadap Harga saham, Hal tersebut menunjukan bahwa H01
Hipotesis 2
H02 : Tidak terdapat pengaruh yang positif Current Ratio terhadap harga
Current Ratio (CR) sebesar 0.3766 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas
0.3766 > 0,05 yang artinya CR tidak signifikan terhadap harga saham. Lalu nilai
tidak signifikan terhadap Harga saham, Hal tersebut menunjukan bahwa H02
Hipotesis 3
Return on Equity (ROE) sebesar 0.0000 yaitu lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.0000 < 0,05 yang artinya ROE signifikan terhadap harga saham.
Hipotesis 4
H04 : Tidak terdapat pengaruh positif Price Earning Ratio terhadap harga
Price Earning Ratio (PER)sebesar 0.5359 yaitu lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.5359 > 0,05 yang artinya PER tidak signifikan terhadap harga
mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap Harga saham, Hal tersebut
Hipotesis 5
H05 : Tidak terdapat pengaruh positif Total Asset Turnover terhadap harga
Ha5 : Terdapat pengaruh positif Total Asset Turnover terhadap harga saham
Total Asset Turnover (TATO) sebesar 0.0001 yaitu lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.0001 < 0,05 yang artinya TATO signifikan terhadap harga saham.
variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.9 nilai Koefisien Determinasi (R2)
adalah sebesar 0.465294 atau 46,52%. Dapat diartikan bahwa variabel DER, CR,
ROE, PER dan TATO menjelaskan sebesar 46,52% pengaruh terhadap harga
saham. Sisanya sebesar 53,48% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan
Berdasarkan dari tabel 4.9 terdapat hasil uji t dapat disimpulkan bahwa
nilai DER sebesar 0.0889 lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0.0889 < 0.01
yang artinya DER berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Nilai Koefisien
regresi Debt to equity ratio adalah sebesar 1.722284 yang artinya variabel DER
harga saham.
dilakukan oleh Itabilah (2013) dan Ratih (2013) menemukan bahwa DER
dengan penelitian terhadahulu yang dilakukan oleh Fitriani (2016) dan Pebriana
saham.
positif terhadap harga saham.Pengaruh positif disebabkan oleh DER yang tinggi
membuat pengawasan yang ketat oleh para investor agar terhindar dari perilaku
sangat ketat oleh investor membuat manajer tidak dapat berperilaku untuk
Berdasarkan dari tabel 4.9 terdapat hasil uji t dapat disimpulkan bahwa
nilai CR sebesar 0.3766 lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0.3766 > 0,05
dilakukan oleh setyawan (2014) dan Valintino (2013) yang menunjukan bahwa
penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Medial
yang rendah menunjukan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan
Berdasarkan dari tabel 4.9 terdapat hasil uji t dapat disimpulkan bahwa
nilai ROE sebesar 0.0000 lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0.0000 < 0,05
yang artinya ROE berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Nilai Koefisien
perusahaan dalam menghasilkan laba untuk investor yang semakin tinggi sehingga
investor melihatnya sebagai suatu sinyal positif dan dapat meningkatkan harga
saham perusahaan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratih (2013)
Berdasarkan dari tabel 4.9 terdapat hasil uji t dapat disimpulkan bahwa
nilai PER sebesar 0.5359 lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0.5359 > 0,05
yang artinya PER berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga saham. Nilai
kepercayaan investor yang tinggi terhadap perusahaan dilihat dari seberapa rela
atau emiten merupakan sinyal positif bagi calon investor sehingga dapat
Hasil ini kurang sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Safitri (2013) dan ratih (2013) yang menunjukan bahwa PER berpengaruh
dilakukan oleh Bagya (2016) yaitu PER berpengaruh tidak signifikan positif
Berdasarkan dari tabel 4.9 terdapat hasil uji t dapat disimpulkan bahwa
nilai TATO sebesar 0.0001 lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0.0001 < 0.05
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
adipalguna (2016) & fitriah (2016) yang menunjukuan bahwa TATO berpengaruh
signifikan positif terhadap Harga saham. Namun Hasil penelitian ini sejalan
memiliki nilai TATO yang tinggi namun tidak diikuti oleh laba bersih yang tinggi
asetnya guna menghasilkan laba tetapi tidak efisien dalam mengelola costnya,
sehingga menyebabkan laba bersih yang dihasilkan kecil dapat membuat investor
menjadi tidak tertarik terhadap saham perusahaan dan justru membuat Harga
ROE, PER dan TATO menjelaskan sebesar 46,52% pengaruh terhadap Harga
saham. Sisanya sebesar 53,48% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan
dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan
lainnya.
signifikan terhadap Harga saham. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa DER
saham perusahaan.
pengaruh tidak signifikan negatif terhadap harga saham, hal tersebut berbanding
positif. Hasil tersebut menunjukan bahwa likuiditas perusahaan yang tinggi tidak
menjadi suatu pertimbangan yang kuat oleh investor dalam memilih saham untuk
di investasi.
pengaruh signifikan. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa ROE mempunyai
bersih untuk pemegang saham. Sehingga dengan laba bersih yang tinggi maka
laba yang diberikan kepada pemegang saham juga tinggi dan menghasilkan Harga
saham yang meningkat akibat dari tingkat minat investor yang tinggi terhadap
saham perusahaan.
dengan harga saham yang tinggi dibandingkan laba yang didapatkan oleh investor
membuat para investor tidak menjadikan PER sebagai suatu pertimbangan yang
signifikan terhadap Harga saham. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa
oleh perusahaan yang memiliki TATO tinggi namun tidak dibarengi oleh laba
bersih yang tinggi. Hal tersebut berarti perusahaan tidak efisien dalam mengelola
cost sehingga dari laba yang didapat tinggi tidak dapat menghasilkan laba bersih
yang juga tinggi. Sehingga para investor tidak tertarik pada perusahaan yang
memiliki TATO yang tinggi namun tidak di ikuti oleh laba bersih yang tinggi
sehingga laba yang dihasilkan untuk investor kecil.Sehingga harga saham menjadi
menurun.
pengaruh yang paling besar atau kuat dibanding variabel lainnya yaitu dengan
5.1. Kesimpulan
2012-2016. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini maka dapat disimpulkan:
terhadap Investor.
pengaruh tidak signifikan negatif. Harga saham yang tinggi namun tidak
TATO yang tinggi tidak diikuti dengan laba bersih yang tinggi sehingga
5.2. Saran
Dari semua hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat
pengaruh positif signifikan terhadap Harga saham. Oleh karena itu bagi
positif signifikan terhadap Harga saham. Oleh karena itu bagi perusahaan,
saham akan meningkatkan Harga saham perusahaan, oleh sebab itu ROE
signifikan terhadap Harga saham, Oleh karena itu bagi Investor disarankan
ROE dalam memilih saham. Karena ROE yang tinggi mencerminkan laba
dalam memilih saham. Karena TATO yang tinggi harus di barengi dengan
net income yang tinggi agar laba yang dihasilkan perusahaan untuk
seperti GDP, Inflasi, Suku bunga, Kurs, dan dari sisi fundamental perusahaan
yang mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham. Karena Harga saham tidak
DAFTAR PUSTAKA
5(12).
Yogyakarta: EKONISIA.
Bagya, M., Bintang, S. S., & Siti, R. H. (2016). "Pengaruh Earning Per Share
(EPS), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap
Bisnis 41.1.
Bareksa. (2017). Detail Indeks Mining Historical. Diakses pada 15 April 2017,
darihttp://www.bareksa.com/id/saham/index/detail/Indonesia/MINING
Fitriah & Frans Sudirjo (2016). “Pengaruh Analisis Rasio Keuangan, Rasio Pasar
semarang
Fitriani, R. S. (2016). Pengaruh NPM. PBV, dan DER Terhadap Harga Saham
Godfrey, et all. (2010).accounting theory 7th edition. Australia: John Wiley &
UGM.
Salemba Empat.
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasipasar/indekspasar.aspx
Itabillah, E. A. (2013). “Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER dan
Jogiyanto, 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV, Yogyakarta.:
Andi Offset
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta:
rajawali pers
oleh Marcus dan Prihminto Widodo. Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Jakarta : PT.
Indeks
Medial, F. (2015). Pengaruh Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Return
On Equity (ROE), dan Devidend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham
Nuswantoro.
Mudlofir, M. (2016). Pengaruh ROA, ROE, EPS, Inflasi, DER dan Inventory
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang- -
undang/Documents/Pages/undang-undang-nomor-8-tahun-1995-tentang-
pasar-modal/UU%20Nomor%208%20Tahun%201995%20(official).pdf
Pebriana, F. (2013). Analisis EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham
Ratih, D., & Apriatni, E. P. Saryadi. 2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE
Robert Ang .(2007). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide
Indonesia
Empat
Safitri, A. L. (2013). Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On
Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added terhadap Harga
Journal, 2(2).
https://www.sahamok.com/emiten/sektor-pertambangan/
Akademika, 14(1).
Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS)
Management, 2(2).
Subhan, A. M., & Pardiman, P. (2016). Pengaruh Net Profit Margin, Return on
Equity dan Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan Industri
International Edition.
Sekaran, Uma & Bougie, Roger. (2010). Research Method For Business A Skill
Buliding Approach (5 Edition). United Kingdom: John WIley & sons Ltd.
13(1), 104-116.
Sondakh, F., Tommy, P., & Mangantar, M. (2015). Current Ratio, Debt to Equity
pertama.Yogyakarta : Kanisius
Valintino, R., & Sularto, L. (2013). Pengaruh Return on Asset (ROA), Current
Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan
Ketiga.Yogyakarta : EKONISIA.
Lampiran
Lampiran I
Data Penelitian
Harga
No Perusahaan Tahun DER CR ROE PER TATO Saham
1 ADRO 2012 1,234436 1,57233 0,129649 13,88967 0,556238 1570
1 ADRO 2013 1,1076 1,771896 0,071757 14,68965 0,48786 1110
1 ADRO 2014 0,967762 1,641673 0,056219 16,95856 0,02857 1120
1 ADRO 2015 0,777081 2,403925 0,045035 11,46035 0,025342 732,0833
1 ADRO 2016 0,722784 2,47103 0,155213 7,345802 0,387019 1022,5
2 ARII 2012 1,072714 0,392517 -0,07727 -41,3948 0,325103 1378,462
2 ARII 2013 1,377342 0,260543 -0,07989 -23,9875 0,362809 892,5
2 ARII 2014 2,159106 0,32853 -0,22931 -6,05306 0,113425 508,3333
2 ARII 2015 3,286756 0,204996 -0,31615 -3,7321 0,080635 418,8333
3 BYAN 2012 2,261723 1,170434 -0,02697 0 0,855638 12562,5
3 BYAN 2013 2,482982 1,098946 -0,12275 -77,3025 0,732369 8079,167
3 BYAN 2014 3,54603 0,62306 -0,7397 -15,5395 0,713008 7383,333
3 BYAN 2016 0,771852 2,546098 0,021845 53,99575 0,67357 7185,417
4 GEMS 2012 0,185722 0,354712 0,06167 85,6221 1,150733 2587,5
4 GEMS 2013 0,342142 1,832986 0,057349 78,55072 1,100744 2258,333
4 GEMS 2014 0,272444 2,206019 0,043614 992,3951 1,381175 1816,083
4 GEMS 2015 0,493414 2,794318 0,008439 4712,009 0,955416 1602,083
4 GEMS 2016 0,425607 3,774272 0,132072 331,058 1,01766 1940
5 HRUM 2012 0,256626 3,131756 0,37717 13,79368 1,93692 6300
5 HRUM 2013 0,216838 3,453001 0,125527 21,38612 1,741662 3460
5 HRUM 2014 0,228705 3,576591 0,007269 182,0547 1,075144 3460
5 HRUM 2015 0,10839 6,913599 -0,05532 -10,6886 0,655001 1019,167
5 HRUM 2016 0,163001 5,066365 0,050586 0,01976 0,525253 1320
6 ITMG 2012 0,487628 2,21712 0,431001 11,10239 0,712999 39575
6 ITMG 2013 0,444346 1,99194 0,239127 146,3524 0,495822 30591,67
6 ITMG 2014 0,48142 1,563976 0,227183 11,07295 1,482384 23675
6 ITMG 2015 0,411962 1,801754 0,075617 13,21895 1,348828 10621,67
6 ITMG 2016 0,333207 2,256805 0,147292 7,115415 1,130358 11362,5
7 KKGI 2012 0,416141 1,677708 0,321831 3,655307 7,045349 822,9167
7 KKGI 2013 0,446308 1,735107 0,23504 2,152828 5,909963 405
7 KKGI 2014 0,438476 1,719811 0,108411 3,023721 1,278047 287,3333
7 KKGI 2015 0,283743 2,219492 0,073894 1,85642 1,126545 149,1667
7 KKGI 2016 0,1694 4,050915 0,112225 1,506057 0,938484 200,4167
8 MYOH 2013 1,321261 1,733759 0,222158 6,963571 1,352314 551,1667
Lampiran II
Hasil uji
HARGA_SAHA
DER CR ROE PER TATO M
Mean 1.013466 2.007813 0.027183 -11936.22 0.722892 2763.948
Median 0.738954 1.703280 0.043614 10.09742 0.560438 738.1667
Maximum 3.546030 8.142370 0.431001 57161.46 7.045349 39575.00
Minimum 0.083032 0.052391 -0.739701 -1096075. 0.001801 50.00000
Std. Dev. 0.786570 1.428388 0.186666 108705.4 0.915297 5905.682
Skewness 1.310526 1.624001 -1.426880 -9.455567 4.834879 3.981081
Kurtosis 4.252371 6.482434 7.423263 94.30408 31.64307 21.14238
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
Prob(F-statistic) 0.000000
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2012 2016
Observations 107
12
Mean -1.23e-17
10
Median 0.000778
Maximum 1.598699
8
Minimum -1.366465
6 Std. Dev. 0.506965
Skewness 0.029427
4 Kurtosis 3.843530
2 Jarque-Bera 3.187735
Probability 0.203138
0
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Effects Specification
Effects Specification