Modul Pembelajaran 2
PERENCANAN
PROGRAM BIMBINGAN
DAN KONSELING
MATA PELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MADRASAH ALIYAH
Unit Pembelajaran 3:
Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling
Unit Pembelajaran 4:
Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penulis:
Rini Kristiani
Nazia Nurul Fuadia
Siti Kulsum
Bibit Prayoga
Ana Susanti
Reviewer:
Naharus Surur
Copyright © 2020
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Kementerian Agama
Muhammad Zain
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... ix
B. Tujuan ................................................................................................................................. 5
C. Manfaat .............................................................................................................................. 6
D. Sasaran .............................................................................................................................. 6
03 KEGIATAN PEMBELAJARAN......................................................................................... 16
A. Pengantar ........................................................................................................................ 16
B. Penilaian...........................................................................................................................73
PENUTUP ................................................................................................................................. 77
GLOSARIUM ........................................................................................................................... 78
B. Tujuan .............................................................................................................................. 86
C. Manfaat ........................................................................................................................... 86
D. Sasaran ........................................................................................................................... 87
03 KEGIATAN PEMBELAJARAN........................................................................................ 95
A. Pengantar ....................................................................................................................... 95
B. Penilaian.........................................................................................................................180
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan seluruh proses
pembelajaran di madrasah. Peran bimbingan dan konseling di madrasah adalah
membantu peserta didik agar dapat memahami pribadinya, mencapai kemandirian
dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab terhadap dirinya,
lingkungan dan kepada Sang Pencipta.
Setiap peserta didik memiliki kepribadian yang unik, berbeda satu dengan
yang lainnya, dan hal ini tentunya akan berdampak pada berbedanya sikap dan
perlakuan guru terhadap mereka. Perbedaan ini bukan berarti diskriminasi namun
lebih kepada upaya memberikan perlakuan dan bantuan yang tepat sesuai
dengan karakteristik kebutuhan peserta didik. Seperti firman Allah subhanahu wa
ta’ala dalam Al Qur’an Surat ar-Rum : 22,
َْت ِلل َٰعَ ِل ِمين َّْ ِض َوٱختِ َٰلَفْ أَل ِسنَتِكمْ َوأَل َٰ َونِكْمْْۚ إ
ْ َن فِى َٰذَ ِلكَْ َل َءا َٰي ْ ِ ت َوٱْلَر َّ َو ِمنْ َءا َٰيَتِِۦه خَلقْ ٱل
ِْ س َٰ َم َٰ َو
َ.َعقو هل ههم
ُ َدر ََ ّاألنبياءَا ُ همرناَأنَنُكهَلّ ََمَالن
َاسَعلىَقَ ه َه ََنّحنََ َمعا هش ََر:َسلَ ََم
َ علَ ْي هَهَ َو ََ َصلَى
َ َُّللا َلَ َه
َ َّللا ََ سو ََ قَا
ُ لَ َر
س
َ رواهَالديلميَعنَابنَعبا
Rasulullah SAW bersabda “Kami para nabi diperintahkan oleh Allah untuk
berbicara kepada manusia sesuai dengan logika nalarnya masing-masing “ ( H.R.
Imam Ad Dailami dari Ibnu Abbas )
B. Tujuan
Penulisan modul ini ditujukan untuk meningkatkan kecakapan guru dalam :
1. Meningkatkan pemahaman mengenai hakikat dan tujuan asesmen
2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip dalam asesmen
3. Menjelaskan teknik-teknik dalam asesmen
4. Memilih dan mengembangkan instrumen asesmen
C. Manfaat
1. Sebagai sumber belajar bagi guru bimbingan dan konseling untuk mencapai
kompetensi pedagogis dan profesional yang memadai
2. Sebagai referensi dan acuan dalam menyelenggarakan asesmen yang relevan
untuk memahami peserta didik
3. Menjadi panduan dalam mengembangkan instrumen yang diperlukan
4. Sebagai panduan dalam mengadministrasikan data hasil asesmen
5. Sebagai dasar/landasan dalam penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
D. Sasaran
1. Guru bimbingan dan konseling tingkat Madrasah Aliyah
2. Kepala Madrasah Aliyah
3. Fasilitator Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
4. Pengawas Madrasah tingkat Aliyah
5. Ketua KKG/MGBK tingkat Madrasah Aliyah
Keterangan :
TM : digunakan saat tatap muka
IN - 1 : digunakan saat in service learning 1 (IN - 1)
ON : digunakan saat pembelajaran mandiri
IN – 2 : digunakan saat in service learning 1 (IN - 2)
B. Organisasi Pembelajaran
Untuk memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam mempelajari
modul ini, maka modul ini dibagi dalam 7 (tujuh) topik bahasan dengan alokasi
waktu sepeti tertera dalam tabel ini :
Tabel 1. 3 Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
No Topik
in on In
1 Konsep Dasar Asesmen 2
• Hakekat dan tujuan asesmen
• Prinsip-prinsip asesmen
2 • Langkah-langkah dalam 2 2
mengembangkan instrumen
C. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara tatap muka antara peserta dan
fasilitator dengan durasi 14 jam. Peserta akan difasilitasi oleh fasilitator untuk
mengkaji materi pada kelompok kompetensi yang sedang dipelajari. Peserta
melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang telah tertuang dalam modul dan
melakukan interaksi antar peserta untuk membangun pengetahuan melalui
diskusi, latihan atau praktek tertentu sesuai petunjuk pada lembar kerja.
Melalui aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan secara in – on – in,
diharapkan akan memunculkan nilai karakter mandiri, menghargai, kerja sama,
kolaborasi, kerja keras, dan integritas. Untuk mencapai indikator pencapaian
kompetensi yang diharapkan memerlukan proses pemikiran lebih kompleks
mencakup menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi
(evaluating), dan mencipta (creating) yang didukung oleh kemampuan memahami
(understanding), sehingga: (1) mampu berpikir secara kritis (critical thinking); (2)
mampu memberikan alasan secara logis, sistematis, dan analitis (practical
reasoning); (3) mampu memecahkan masalah secara cepat dan tepat (problem
solving); (4) mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat (decision
Bukti fisik yang harus Anda kumpulkan adalah laporan pelaksanaan tugas yang
formatnya mengikuti sistematika yang diberikan pada contoh diatas.
f. Pedagogis
Disamping sebagai alat, asesmen juga berperan sebagai upaya untuk
perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari sisi pedagogis. Asesmen dan hasil-
hasilnya hendaknya dapat dipakai sebagai alat untuk memotivasi peserta didik
g. Akuntabilitas
Dalam setiap keputusan yang akan diambil dan dindakan yang akan
dilakukan hendaknya mempertimbangkan seluruh aspek yang akan terlibat atas
tindakan atau keputusan tersebut. Islam telah memandu bagaimana manusia
dalam memberikan perlakuan terhadap orang lain, karena semua itu akan
diimintakan pertanggungjawabannya, dan sepatutnya manusia akan
menggunakannya dalam rangka beribadah dan taat hanya kepada Allah.
Ada empat hal yang akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak di akhir
nanti, sesuai dengan sabda Rasulullah saw. "Tidak akan bergeser dua telapak
kaki seorang hamba (pada hari kiamat) sehingga ia ditanya tentang umurnya
digunakan untuk apa, tentang ilmunya apa yang ia lakukan, tentang hartanya
dari mana ia peroleh dan digunakan untuk apa, dan tentang fisiknya mengapa ia
menyia-nyiakannya". ( HR. Tirmidzi).
i. Tindak Lanjut
Hasil Asesmen hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. Data hasil assemen
sangat bermanfaat bagi konselor, tetapi juga sangat bermanfaat bagi peserta
didik, dan sekolah. Oleh karenanya perlu dikelola dengan sistem administrasi
yang teratur. Hasil Asesmen harus dapat ditafsirkan sehingga konselor dapat
memahami kemampuan dan permasalahan setiap peserta didik sehingga dapat
dijadikan dasar dalam penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling
sehingga sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan masalah peserta didik.
3. Teknik Asesmen
Melaksanakan kegiatan asesmen harus dilakukan sesuai dengan kaidahnya.
Kesalahan dalam mengidentifikasi dan
menginterpretasi masalah dari hasil asesmen atau
bahkan instrumen asesmen yang tidak memadai,
dikhawatirkan akan menimbulkan tafsiran yang
salah tentang konseli atau peserta didik yang
akhirnya dapat merugikan mereka.
Pengembangan program bimbingan dan
konseling yang bermutu harus dilandasai dengan
pengumpulan data atau informasi peserta didik
yang tepat, yang diperoleh dengan metode, Gambar 1. 5 Asesmen
teknik, dan instrument yang dapat diandalkan sehingga menghasilkan data atau
informasi yang akurat.
4. Pengembangan Instrumen
Asesmen berhubungan yang sangat signifikan dengan perencanaan dan
pelaksanaan layanan yang akan diberikan kepada peserta didik. Kedua proses ini
akan menentukan instrumen seperti apa yang akan diberlakukan. Banyak
instrumen yang dapat digunakan dalam asesmen seperti tes psikologis, observasi,
inventori, dan sebagainya. Tetapi untuk menentukan instrumen sangat
tergantung pada aspek apa yang akan diukur. Misalnya untuk melihat kebiasaan
belajar peserta didik, maka instrumen dapat menggunakan checklist, tetapi
apabila aspek yang akan diukur berupa potensi kecerdasan, minat dan bakat
B. Sosiometri
Sosiometri adalah salah satu asesmen bimbingan dan konseling untuk
menganalisis relasi dan status sosial dari masing masing anggota kelompok
peserta didik. Asesmen dengan sosiometri di dilaksanakan pada semester genap
karena peserta didik membutuhkan waktu untuk berinteraksi yang lebih dekat
dengan teman/lingkungannya, yang diharapkan dalam satu semester sudah dapat
saling mengenal. Jumlah butir angket sosiometri adalah 4 buah dengan daftar
pertanyaan yang mengharuskan peserta didik memilih salah satu teman kelasnya.
Angket disebarkan melalui lembaran kertas kecil dan diinput kedalam aplikasi
sosiometri untuk dianalisis. Selain dengan kertas, penyebaran sosiometri juga
dapat melalui google form.
Siswa yang popular cenderung lebih memiliki pengaruh terhadap kelas, hal ini
akan membantu guru bimbingan dan konseling dalam mendapatkan informasi
ataupun penyelesaian masalah kelas. Sedangkan siswa yang kurang popular akan
diamati lebih untuk menghindari adanya hal hal yang tidak diinginkan serta
penguatan pada setiap kelas untuk saling menguatkan satu sama lain.
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang
jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi.
Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli
darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika
engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal
engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101, dari Abu Musa).
Untuk menguatkan bagaimana pengaruh teman terhadap kesuksesan dirinya
ataupun sebaliknya. Hasil analisis sosiometri menjadi data untuk memberikan
layanan pada bidang bimbingan sosial kepada peserta didik fokus
pengembangan topik/materi layanan yang relevan.
Sebagai contoh, berikut ini disusun sebuah angket khusus untuk mereka
yang berminat melanjutkan kuliah ke luar negeri. Angket memuat 9 item
pertanyaan terkait minat terhadap program studi, negara yang akan dituju atau
diminati, kemampuan finansial orang tua, manfaat WA grup study abroad dalam
memperoleh informasi dan panduan kuliah, hambatan belajar saat PJJ yang
dihadapi saat pandemic dan informasi kuliah yang ingin mereka dapatkan di kelas
12 nanti.
Angket disebarkan melalui google form dan dianalisis secara manual oleh
guru bimbingan dan konseling. Namun tampilan tabel atau diagram sudah dibantu
dengan hasil pengolahan data google form. Setelah diperoleh hasil melalui form
response, selanjutnya materi disusun sesuai dengan hasil angket agar dapat
mengoptimalkan pemberian informasi dan efisiensi waktu pemberian layanan
informasi kepada peserta didik kelas 12 mengingat singkatnya pertemuan
bimbngan dan konseling di kelas 12. Berikut ini disajikan contoh hasil pengolahan
asesmen Angket minat karir dengan bantuan formulir online (google form) :
3. Dari hasil assesmen sosiometri dalam satu kelas didapatkan data bahwa 7
orang siswa terisolir, 6 klik dan 4 hubungan segitiga. Berdasarkan kondisi
ini, untuk meningkatkan hubungan sosial kelas, aspek perkembangan yang
menjadi prioritas dalam layanan bimbingan klasikal adalah ....
a. Kematangan emosional
b. Peran sosial sebagai pria dan wanita
c. Pengembangan diri
d. Kesadaran dan tanggung jawab sosial
a. Survey
b. Eksperimental
c. Observasi
d. Penelitian kelas
5. Asesmen non tes yang sering digunakan dalam bimbingan dan konseling
yaitu …
a. Tes minat
b. Tes bakat
c. Tes kepribadian
d. Wawancara
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Perancangan
d. Pendahuluan
a. DCM
b. Sosimetri
c. AUM-U
d. AUM-PTSDL
a. Penentuan variabel
b. Skoring
c. Analisis dan interpretasi
d. Kesimpulan
LK 3 LK 4
Berikan contoh implementasi Gunakan salah satu instrumen
teknik-teknik dalam asesmen untuk mengungkap kebutuhan
peserta didik yang digunakan
pada layanan BK di madrasah
Anda
LK 5 LK 6
Buatlah sebuat tabel sederhana
Praktekkan bagaimana Anda
urutan prioritas kebutuham/
mengadministrasikan asesmen
permasalahan peserta didik
(merencanakan, melaksanakan,
berdasarkan instrument yang
mengolah data) di madrasah
digunakan pada LK 4
tempat Anda bertugas
LK 7
Jelaskan bagaimana Anda dapat
memanfaatkan hasil asesmen
untuk meningkatkan pelayanan
bimbingan dan konseling
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan seluruh proses
pembelajaran di madrasah. Peran bimbingan dan konseling di madrasah adalah
membantu peserta didik agar dapat memahami pribadinya, mencapai kemandirian
dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab terhadap dirinya,
lingkungan dan kepada Sang Pencipta.
Untuk dapat membantu peserta didik, guru bimbingan dan konseling
hendaknya dapat menyusun sebuah desain rencana tentang apa yang hendak
dilakukan terhadap peserta didik dalam upaya memberikan bantuan kepada
mereka. Pengetahuan mengenai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, baik
aspek pribadi, sosial ekonomi, lingkungan dan harapan sudah seharusnya menjadi
bahan pertimbangan dalam membuat sebuah rencana program yang akan
diselenggarakan. Semua pengetahuan tersebut dapat diketahui melalui proses
asesmen. Dengan asesmen yang tepat maka dapat dibuat sebuah perencanaan
yang tepat yang kemudian dapat dikembangkan sebuah program yang relevan
dan akuntabel. Dalam perencanaan program tersebut tentunya harus dilengkapi
dengan tujuan, rasional, metode, target yang akan dicapai. Allah berfirman melalui
QS Al Isra : 36,
ْول َ َْص َْر َوالف َؤا ْدَ كلْ أو َٰلَئِكَْ كَان
ً عنهْ َمسئ َّْ س لَكَْ ِب ِْه ِعلمْْۚ ِإ
َ ن السَّم َْع َوال َب َْ وَلَ تَقفْ َما لَي,
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya”.
Hal ini mengandung arti bahwa guru bimbingan dan konseling sebagai
‘designer’ program bimbingan hendaknya mampu menyusun suatu program
layanan yang tepat dan dapat dilaksanakan secara maksimal dan profesional.
Oleh karenanya guru bimbingan dan konseling harus melakukan analisis terhadap
B. Tujuan
Penulisan modul ini ditujukan untuk meningkatkan kecakapan guru dalam :
1. Mampu melakukan analisis kebutuhan nyata peserta didik
2. Mampu menjelaskan tujuan penyusunan program bimbingan dan konseling
di madrasah
3. Mampu menjelaskan prinsip dasar dalam penyusunan program bimbingan
dan konseling komprehensif di madrasah
4. Mampu menjelaskan tahapan dalam penyusunan program bimbingan dan
konseling.
5. Mampu menyusun program bimbingan dan konseling di madrasah
6. Mampu mengembangkan RPL-BK Inovatif dengan kekhasan madrasah
7. Mampu mengembangkan media layanan Bimbingan dan Konseling dengan
menggunakan aplikasi dan media online
8. Mampu membuat rencana sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
9. Mampu membuat rencana anggaran untuk kegiatan layanan bimbingan
dan konseling
C. Manfaat
Sebagai sumber belajar bagi guru bimbingan dan konseling untuk mencapai
kompetensi pedagogis dan profesional yang memadai
Sebagai referensi dan acuan dalam menyusun program bimbingan dan konseling
Sebagai panduan dalam membuat rencana layanan bimbingan dan konseling
Sebagai panduan dalam mendesain sarana dan biaya dalam penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling di madrasah
D. Sasaran
1. Guru bimbingan dan konseling tingkat Madrasah Aliyah
2. Kepala Madrasah Aliyah
3. Fasilitator Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
4. Pengawas Madrasah tingkat Aliyah
5. Ketua KKG/MGBK tingkat Madrasah Aliyah
E. Petunjuk Penggunaan Modul
Agar anda berhasil dalam mempelajari dan mempraktekan modul ini, ikutilah
petunjuk dalam menggunakan modul :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami benar
tujuan mempelajari Unit Pembelajaran ini.
2. Pelajarilah dengan seksama bagian target kompetensi sehingga Anda benar-
benar memahami target kompetensi yang harus dicapai
3. Kegiatan pembelajaran untuk menyelesaikan setiap Unit Pembelajaran
dilakukan melalui model Tatap Muka In-On-In sebagai berikut:
Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
bagi guru BK/Konselor melalui media tatap muka, baik tatap muka langsung,
virtual/distance learning maupun gabungan keduanya (blended learning). Dalam
blended learning ada pertemuan yang dilakukan secara virtual namun ada juga
salah satu pertemuannya yang dilakukan dengan tatap mula langsung di lokasi
kegiatan.
Program Diklat Guru pola tatap muka IN – ON – IN merupakan kegiatan
pendidikan dan pelatihan bagi guru BK yang pembelajarannya dilakukan sebagian
secara tatap muka dan sebagian dilakukan dengan belajar mandiri. Kegiatan ini
dapat difasilitasi oleh Direktorat GTK, Balai Diklat Keagamaan di lingkungan
Kementerian Agama maupun penyelenggara diklat lainnya yang dilaksanakan
secara terstruktur. Pada pola ini, guru bimbingan dan konseling mengikuti
pelatihan dengan alokasi waktu 34 JP untuk menyelesaikan sepuluh unit
pembelajaran yang terdiri dari lima seri modul.
Keterangan :
TM : digunakan saat tatap muka
IN - 1 : digunakan saat in service learning 1 (IN - 1)
ON : digunakan saat pembelajaran mandiri
IN – 2 : digunakan saat in service learning 1 (IN - 2)
B. Organisasi Pembelajaran
Untuk memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam mempelajari
modul ini, maka modul ini dibagi dalam 9 (sembilan) topik bahasan dengan alokasi
waktu sepeti tertera dalam tabel ini :
Tabel 2. 3 Topik Bahasan
Jumlah JP
No Topik
in On in
Jumlah JP 8 6 4
C. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara tatap muka antara peserta dan
fasilitator dengan durasi 14 jam. Peserta akan difasilitasi oleh fasilitator untuk
mengkaji materi pada kelompok kompetensi yang sedang dipelajari. Peserta
melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang telah tertuang dalam modul dan
melakukan interaksi antar peserta untuk membangun pengetahuan melalui
diskusi, latihan atau praktek tertentu sesuai petunjuk pada lembar kerja.
Melalui aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan secara in – on – in,
diharapkan akan memunculkan nilai karakter mandiri, menghargai, kerja sama,
gotong royong, kerja keras, dan integritas. Untuk mencapai indikator pencapaian
kompetensi yang diharapkan memerlukan proses pemikiran lebih kompleks
mencakup menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi
(evaluating), dan mencipta (creating) yang didukung oleh kemampuan memahami
(understanding), sehingga: (1) mampu berpikir secara kritis (critical thinking); (2)
mampu memberikan alasan secara logis, sistematis, dan analitis (practical
reasoning); (3) mampu memecahkan masalah secara cepat dan tepat (problem
solving); (4) mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat (decision
making); dan (5) mampu menciptakan suatu produk yang baru berdasarkan apa
yang telah dipelajari.
Langkah-langkah yang dilakukan pada pembelajaran ini adalah :
1. Pertemuan tatap muka (in service learning) IN 1 :
1. Mengkaji Materi
D. Bahan Bacaan
1. Analisis Nyata Kebutuhan Peserta Didik
Adanya kebutuhan dan tuntutan lingkungan mempengaruhi perkembangan
kepribadian dan tingkah laku pada peserta didik. Oleh karena itu pengembangan
kecakapan hidup (skill of life) perlu dilakukan agar peserta didik dapat beradaptasi
di segala situasi sehingga memungkinkan untuk berkembang secara optimal,
efektif dan bermakna bagi diri sendiri maupun lingkungannya di masa kini dan
nanti. Seperti yang dipesankan oleh Ali bin Abi Thalib : “Ajarkanlah anak-anak
kalian maka sesungguhnya mereka diciptakan untuk suatu zaman yang bukan
zaman kalian”. Upaya pengembangan kompetensi hidup tentu perlu dilakukan
oleh berbagai pihak dalam pendidikan formal, mulai dari kepala madrasah, para
TAHAP PERANCANGAN
ارا
ً س ان َما ه َُو ِّشفَا ٓ ٌء َو َرحْ َمةٌ ِّل ْل ُمؤْ ِّمنِّينَ ۙ َو ََل َي ِّزي ُد َّٰ ا
َ ٱلظ ِّل ِّمينَ ِّإ اَل َخ ِّ َونُن َِّز ُل ِّمنَ ْٱلقُ ْر َء
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-
Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian (OS. Al-Isra: 82).
2) Dasar Hukum
Dasar hukum perlu dicantumkan agar menjadi landasan dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang meliputi dasar hukum
tingkat pemerintah pusat dan daerah serta satuan pendidikan. Penulisan
dasar hukum mengikuti kaidah urutan dari perundangan tertinggi yang
relevan sampai surat keputusan ditetapkan oleh satuan pendidikan,
misalnya: Undang Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan Kepala Madrasah.
5) Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan deskripsi kebutuhan peserta
didik. Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku
yang harus dikuasai peserta didik setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling.
Tabel 2. 11 Contoh Rumusan Tujuan
Bidang
Rumusan kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus
Layanan
Pribadi Kurang memahami tentang Siswa mampu memahami diri
diri sendiri sendiri
Meningkatkan kepercayaan Siswa mampu meningkatkan
diri kepercayaan diri
Meningkatkan kesadaran Siswa dapat meningkatkan
tanggungjawab kesadaran tanggungjawab
manajemen waktu
(prokrastinasi akademik)
Bulan
Data Permasalahan
dan Kebutuhan PD Penggunaan Media BK
Refleksi Penggunaan
Gambar 2. 8 Pengembangan media dalam bimbingan dan konseling
d. Kahoot
Berkembangnya teknologi saat ini
membuat berbagai sistem dan juga cara
kerja menjadi lebih baik dan lebih efisien.
Salah satunya dalam dunia pendidikan.
Kahoot! App sendiri diciptakan untuk
membuat media belajar yang lebih baik
dengan memanfaatkan teknologi,
sehingga aplikasi ini sangat cocok
digunakan oleh siapapun yang ingin Gambar 2. 13 Logo Kahoot
Membuat Kuis
• Pertama login di Kahoot.com atau melalui aplikasi
• Pilih menu “Create Kahoot”, nanti akan disuguhkan dengan form untuk
membuat pertanyaan kuis, lengkap dengan foto dan juga jawabannya
secara pilihan ganda.
• Kuis siap diberikan kepada siswa
i. Website
Website merupakan salah satu platform untuk
menampilkan informasi pada internet, baik
berupa teks, gambar, suara atau video yang
interaktif dan mempunyai kelebihan untuk
menghubungkan (link) satu dokumen dengan
dokumen lainnya (hypertext), dapat diakses
melalui sebuah browser seperti: google Gambar 2. 18 Icon Website
chrome, opera mini, moila firefox, dll (Yuhefizar, 1998). Bagi guru bimbingan
dan konseling website dapat digunakan sebagai media untuk mengunggah
bahan ajar seperti materi untuk pemberian layanan, layanan yang diberikan
melalui website biasanya adalah layanan klasikal, layanan kelas besar,
ataupun pemberian layanan informasi. Banyak sekali macam-macam website
yang dapat digunakan: wordpress, blog.spot, WIX, ataupun disediakan oleh
sekolah masing-masing.
j. Podcast
Podcast merupakan platform yang sedang
digandrungi oleh kalangan anak muda, cocok
sekali bagi orang yang memiliki tipe auditori.
Podcast mirip dengan radio, hanya
menyediakan suara bagi para pendengarnya.
Podcast mempunyai fitur dan format audio
bagi mereka yang memilih mendengarkan
Gambar 2. 19 Icon
daripada menonton keseluruhan siaran. Podcast
Audio ini juga bisa berbentuk rekaman yang bisa di dengarkan kembali
kapan saja dibutuhkan. Dengan konten perbincangan yang dikemas secara
menarik guru bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan podcast
a. Pemahaman
b. Preventif
c. Pengembangan
d. Perbaikan
a. Alih tangan
b. Persiapan
c. Fasilitas
d. Evaluasi dan tindak lanjut
a. Zoho form
b. Mentimeter
c. Canva
d. Googleform
a. Kahoot
b. Googleform
c. Whatsapp
d. Google classroom
10. Cyber Counseling merupakan layanan yang tepat dilakukan saat ini. karena
dalam prosesnya melibatkan ...
a. Melakukan analisis
kebutuhan nyata peserta
didik
b. menjelaskan tujuan
penyusunan program
bimbingan dan
konseling di madrasah
c. menjelaskan prinsip
dasar dalam
penyusunan program
bimbingan dan
konseling komprehensif
di madrasah
d. menyusun program
bimbingan dan
konseling di madrasah
e. mengembangkan RPL-
BK inovatif dengan
kekhasan madrasah
a. Melakukan analisis
kebutuhan nyata
peserta didik
b. menjelaskan tujuan
penyusunan program
bimbingan dan
konseling di madrasah
c. menjelaskan prinsip
dasar dalam
penyusunan program
bimbingan dan
LK 3 LK 4
Merancang sebuah RPL-BK inovatif Mempraktekan minimal 3
berciri khas madrasah, dengan aplikasi/platform media dalam
pengembangan topik mengacu pada kegiatan penyusunan Program BK
hasil need asesmen diatas
LK 5 LK 6
Buatlah desain ruang BK dengan Buatlah rencana anggaran
mengutamakan kebutuhan dan kegiatan bimbingan dan konseling
kemampuan di madrasah dengan memanfaatkan data
analisis need asesmen untuk
memetakan kebutuhan biaya
Jonas, Persson. 2017. Interact with your audience in three easy steps Get
started for free. https://www.mentimeter.com/how-to.
Komalasari, Gantina & dkk. 2016. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK
Komprehensif. Jakarta: Indeks.
Mugiarso, Her dkk. . Peningkatan Keterampilan Melakukan Asesmen Non-Tes
Melalui Metode Penugasan. [online]. Diakses dari
https://journal.unnes.ac.id/.
Munandir. 2010. Macam-macam Tes dan Penafsiran Tes. Malang: PPs
Universitas Negeri Malang.
Nayoan, Aldwin. 2019. Web Development and Design. Cara Menggunakan
Canva: Tutorial Membuat Design Gratis.
https://www.google.com/amp/s/www.niagahoster.co.id/blog/cara-
menggunakan-canva/.