691-Article Text-1625-1-10-20190317
691-Article Text-1625-1-10-20190317
Ahmad Santoso
Madrasah Tsanawiyah Darussalam Kras Kab. Kediri
santoso.ahmad@gmail.com
Abstrak.
Penelitian ini di bingkai dalam topik besar Program Pencegahan Narkoba yang
secara khusus melihat program pencagahan yang ada di MTs Darussalam Kras
Kabupaten Kediri dari program perencaan madrasah samapai pelaksaaan yang
ada dapat atau bisa meningkatkan mutu madrasah.Fokus yang diajukan peneliti
ini meliputi : 1) Program pencegahan narkoba di MTs Darussalam Kras Tahun
Pelajaran 2016-2017, 2) Pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan
narkoba di MTs Darussalam Kras Tahun Pelajaran 2016-2017.
Penelitian ini berhasil memperoleh temuan sesuai dengan fokus permasalahan
yang pada garis besarnya dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Program
pencegahan narkoba dilakukan dengan cara sosialisasi, entah itu dari pihak
internal sekolah sendiri ataupun dari pihak luar atau dari ahlinya. Secara internal
MTs Darussalam Kras memberdayakan dewan guru untuk mentranfer ilmu
pengetahuan, dan juga mendidik. 2) Dari segi perencanan yang mengkhususkan
untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba di MTs Darussalam Kras belum ada,
sehingga otomatis untuk pelaksaan pencegahan penyalahgunaan narkoba di MTs
Darussalam Kras belum terlaksana. Akan tetapi ada beberapa kegiatan madrasah
sudah mengarah ke dalam program pencegahan narkoba.
kognitif, kemampuan afektif maupun besar dari pada manfaatya. Selain dampak
psikomotorik peserta didik. Tentu saja pada diri pemakai, penyalahgunaan
semua haruslah dibarengi dengan fasilitas narkoba juga menimbulkan efek
yang memadai, baik dari segi guru psikososial akibat perilaku pemakai yang
pembimbingnya maupun sarana dan cenderung antisosial.
prasarananya. Bisnis barang haram ini memang
menjanjikan keuntungan yang amat besar.
Pencegahan Narkoba dalam Muatan Oleh karenanya para pengedar secra
Kurikulum pelahan tapi pasti terus mencari pengguna
Pendidikan pencegahan harus baru untuk meningkatkan omset penjualan
dilaksanakan secara berkesinambungan dan memperbesar keuntungan. Para
pada setiap jenjang sekolah, bahkan sejak korban mula-mula merasa senang, tetapi
TK, baik pada kegiatan kurikuler maupun ketika terjadi toleransi, bencana demi
ekstrakulikuler. Berikut contoh kurikuler bencana akan datang tanpa bisa di hindari.
disekolah: Tujuan (1) Siswa memahami Pola penyebaran narkoba ini
pengaruh narkoba terhadap kesehatan biasanya di bawa oleh teman, pacar, atau
jasmani dan kesehatan jiwa.Tujuan (2) orang-orang terdekat harus dipahami.
Menghormati hukum dan perundang- Dengan begitu maka kewaspadaan tetap
undangan yang melarang penyalahgunaan terjaga.
narkoba. Tujuan (3) Mengenal tekanan 1) Narkoba itu haram maka jauhilah
kelompok sebaya dan menolak tawaran Mengingat narkoba dalam wujudnya
untuk menggunakan narkoba. Tujuan (4) seperti sekarang ini pada masa lalu belum
Menggalakkan kegiatan yang mendorong ada, maka narkoba dikiaskan dengan zat
sikap positif dengan unsur “bebas narkoba” atau substansi yang ada pada masa lalu itu.
atau “anti narkoba”.2 Seperti dalam hadist “Setiap yang
Program pencegahan melalui memabukkan adalah khamr dan setiap
kurikulum pendidikan sekolah, dapat yang memabukkan adalah haram”.
dilakukan baik secara terpadu dengan (HR.Muslim)
mata pelajaran lainnya, maupun secara Jadi sangatlah jelas bahwa narkoba
khusus, baik intra maupun ekstra kulikuler. dan khamr sama-sama digunakan dalam
Untuk para guru yang bersangkutan pesta-pesta untuk menciptakan suasana
perlu mendapat pelatihan khusus, gembira sesaat, kemudian disusul dengan
pengelolaan waktu luang dan kegiatan kondisi mabuk, fly, tidak sadar, akan apa
alternatif dengan kegiatan-kegiatan yang sedang terjadi. Karena efek sesaat
penyaluran hobi, olahraga, kesenian, yang menyenangkan secara berlebihan,
kegiatan rekreasi bersama danlainnya. maka narkoba bisa menimbulkan
Terkait dengan tugas lembaga ketagihan, bahkan ketergantungan.
pendidikan, maka pembahasan difokuskan b. Membina kepribadian pelajar
pada pengondisian siswa agar menjauhi Mengingat faktor utama pelajar
narkoba dan pembinaan katahanan pribadi mengunakan narkoba adalah karena
menuju pada pribadi yang kuat. kepribadian meraka yang rentan atau
a. Manimbang plus-minus narkoba lemah, maka materi yang tepat untuk
Secara obat narkoba sangat diberikan kepada meraka untuk
bermanfaat bagi orang yang sakit, namaun menguatkan kepribadian mereka antara
jika disalahgunakan oleh orang yang sehat lain, sebagai berikut, mendekatkan diri
maka narkoba efektif meenjadi ornag yang kepada Allah SWT, memilih teman yang
sehat menjadi sakit atau bahkan mati. baik, menghindari situasi beresiko,
Sejauh ini bahkan fakta pengenalan dini situasi yang mangendung
mmbuktikan bahwa kerugian pemakaian resiko (Early Warning), sikap mandiri,
narkoba diluar alasan medis jauh lebih tidak mudah terpengaruh teman,
keberanian untuk menolak ajakan teman
Page3
yang tepat, bagamanan cara menghindari sudah cukup dibekali dengan pengetahuan
hal-hal yang tidak dikehendaki, tidak tenang bahaya narkoba, mereka dapat
meyenangkan yang menyebabkan stress mentransfer pengetahuan kepada
secara positif, dan hidup siswanya. Salah satu cara dalam transfer
bertanggungjawab, tidak masa bodoh ilmu pengetahuan yaitu melalui mata
pelajaran atau bidang studi dengan
Usaha pencegahan penyalahgunaan disisipkan pengetahuan tentang bahaya
narkoba di sekolah narkoba yang dianggap perlu diketahui
Dari buku Pedoman Pencegahan siswanya. 3) Pengetahuan bahaya narkoba
Penyalahgunaan Narkotika terbitan BNN juga dapat di integrasikan pada bidang
RI, ada 3 langkah utama pola pencegahan mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia,
narkotika. Permata, pengurangan kimia, biologi, ekonomi, agama, kesehatan.
permintaan (demand reduction). Kedua, Kepedulian guru dapat
pengawasan persediaan (supply control). ditumbuhkembangkan melalui berbagai
Ketiga, pengurangan dampak buruk (harm pendekatan kepemimpinan yang dapat
reduction).3a) Langkah-langkah dilakukan oleh kepala sekolah. 4)
pencegahannya meliputi : Pemanfaatan kepemimpinan
a. Pertama, pencegahan primer transformasional, dalam hal ini kepala
dilakukan untuk mengenali individu sekolah perlu memberikan pemahaman
yang mempunyai risiko kepada guru bahwa mereka adalah agen of
menyalahgunakan narkoba (potential change bagi sekolah. Dalam hal ini guru
user). secara aktif menumbuhkan sikap aktif dan
b. Kedua, Pencegahan sekunder membentengi diri bagi siswanya agar
dilakukan untuk mengobati penderita menghindar dan jauh dari narkoba.
penyalahguna narkoba dan Kemudian upaya yang bisa di
mengurangi berkelanjutan yang lakukan untuk pencegahan di sekolah : 1)
timbul akibat narkoba. Penyuluhan, yaitu memberikan informasi
c. Ketiga, pencegahan tersier untuk berdasarkan fakta, dengan tujuan tidak
menrehabilitasi individu yang telah menakut-nakti antara lain : informasi jenis
terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA, akibat penyalahgunaannya,
narkoba agar tidak timbul komplikasi undang-undang yang terkait, dan kemana
yang lebih berat dan parah. harus minta pertolongan profesional. 2)
Pencegahan penyalahgunaan Pendidikan afektif, tujuannya
narkoba juga dapat dilakukan dengan meningkatkan harga diri, citra diri, percaya
berkerja sama media masa sebagai berikut: diri, mengenal keterbatasan dan kelebihan
media antar pribadi, media masa cetak, dirinya, cara mengatasi stres, mampu
media masa elektronik, media keagamaan mengemukakan perasaan dan isi
atau tradisional dan lainnya. pikirannya. 3) Menyediakan berbagai
Sementara yang menjadi pencegahan kegiatan dan fasilitas untuk pengembangan
mengkonsumsi narkoba. Langkah-langkah diri dan aktualisasi diri, olah raga,
yang perlu di ambil antara lain : 1) Kepala kesenian, pramuka dan lainnya. 4)
sekolah dan guru harus memiliki Memberikan keterampilan sosial agar
pengetahuan yang komprehensif mengenai siswa dapat mengambil keputusan
narkoba dan mengeri bentuk dan mcam- bijaksana. 5) Deteksi dini atau intervensi
macam narkoba. Dan juga para guru juga dini, memberi pengetahuan dan
dibekali dengan pengetahun yang cukup keterampilan kepada orang tua, guru,
mengenai tanda-tanda universal bagi para pembina OSIS pada umumya agar dapat
pengguna narkoba. 2) Jika seorang guru memproteksi sedini mungkin anak/remaja
yang mulai menggunakan NAPZA.4
3 BNN RI (2004), Pedoman Pencegahan
Page4
Di sisi lain ada cara lain yang dapat dan menggunakannya sebagai pedoman
dilakukan di sekolah, antara lain seperti, hidup dan kehidupan. Cakupan pedidikan
membentuk tim yang terdiri atas guru, Islam tidak hanya bidang ritual keagamaan
siswa, orang tua, penegak hukum, tokoh saja akan tetapi mencakup pula bidang
masyarakat dan kalangan pengusaha untuk kehidupan lain, seperti ekonomi, sosial,
merancang program sekolah bebas dan budaya.
narkoba, melibatkan siswa dalam tim yang Islam juga mengajarkan prinsip
kaya akan informasi, tantangan dan keseimbangan dan harmoni, yaitu
penghargaan, merumuskan dan mencakup kehidupan hari ini dan hari esok
menyebar-luaskan dengan dukunga penuh, (dunia dan akhirat), memberikan
perilaku seperti apa yang diperbolehkan pemenuhan kebutuhan jasmani sekaligus
dan tidak, bekerjasama dengan aparat kebutuhan rohani, memberikan perhatian
penegak hukum dan LSM peduli remaja terhadap individu maupun sosial, dan
agar mendukung pelaporan tindak mencakup hubungan manusia dengan
kekerasan dan kriminal, tindaklanjut Allah SWT dan manusia dengan makhluk
semua laporan berkenaan adanya lainnya termasuk dengan lingkungannya.5
penggunaan, penjualan, ancaman, Jadi cara lain yang dipandang
gangguan, kegiatan geng, atau jatuhnya sangat efektif dalam menanganani
korban. Maka akan dilaporkan pada pihak permasalahan penyalahgunaan narkoba
yang berwajib, menciptakan suasana yaitu program pendidikan agama. Ini
sekolah yang nyaman sehingga orang tua mutlak sangat diperlukan sebagai faktor
siswa dan masyarakat dapat terinspirasi pelindung (protective factor) bagi siswa
dalam kegiatan sekolah, menukung guru, agar tidak terlibat penyalahgunaan
karyawan, dan siswa agar saling narkoba. Sehingga dorongan pribadi untuk
menghargai dan berperilaku yang baik, menyalahgunakan narkoba dapat
Bekerjasama dengan media masa untuk dikurangi bahkan ditiadakan.6
membuat masyarakat waspada terhadap
kejahatan dan keamanan yang mengacam Tujuan Pendidikan Agama Islam di
sekolah, mempelajarai latihan-latihan sekolah
praktis berbasis penelitian an program- Tujuan pendidikan Islam adalah
program yang telah teruji di wilayah lain, menanamkan takwa dan akhlak serta
memonitor kemajuan di lapangan perihal menegakkan kebenaran dalam rangka
rencana sekolah berbasis narkoba, lakukan membentuk manusia yang berkepribadian
inprovisasi berdasarkan kajian dan budi luhur menurut ajaran Islam.
perkembangan terkini dilapangan, Pendidikan harus melayani
langkah-langkah Pencegahan Narkoba pertumbuhan manusia dalam semua
melalui Pendidikan Islam aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual,
Pendidikan Agam Islam diberikan imajinasi, jasmani, ilmiah, maupun
dengan dengan mengikuti tuntunan bahwa bahasanya (secara perorangan maupun
agama diajarkan kepada manusia dengan secara berkelompok). Pendidikan tersebut
visi untuk mewujudkan manusia yang harus mendorong semua aspek pencapaian
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak kesempurnaan hidup. Secara khusus tujuan
mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan agama Islam di sekolah formal adalah
manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, sebagai berikut: 1) Menumbuh-
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis, kembangkan akidah melalui pemberian,
dan produktif, baik personal maupun pemupukan, dan pengembangan
sosial. pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
Dapat di simpulkan bahwa pembiasaan, serta pengalaman peserta
pendidikan islam di sekolah dapat didik tentang agama Islam sehingga
dirumuskan sebagai setiap usaha yang menjadi manusia muslim yang terus
bertujuan kepada peserta didik (siswa)
Page5
Cholid Narbuka dan Abu Achmadi, (2004), Soebagio Atmodiwiro (2000), Manajemen
Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Pendidikan Indonesia, Ardadizya Jaya,
Jakarta. Jakarta.
Milles dan Huberman (1992), Analisis Data DPR RI. UU No.2 (1997), Tentang
Kualitatif. UI Press: Jakarta. Narkotika, Sinar Grafika, Jakarta.