Anda di halaman 1dari 133

BAB 3

ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SI/TI

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Deli Pratama Coal (PT. DPC) mulai beroperasi pada Tahun

2007, yang berkedudukan di Kotabaru, Kalimantan Selatan. PT. Deli

Pratama Coal bergerak di bidang Jasa Kontraktor tambang Batu Bara.

Di tahun 2007 Kantor Pusat PT. Deli Pratama Coal ditempatkan pada

ibukota Jakarta yang tepatnya berada di ITC Permata Hijau Lt.8 Suite

B1 Jl. Letjen Soepono (Arteri Permata Hijau) Jakarta Selatan 12210,

dengan Nama Akta Pendirian Perseroan Terbatas Deli Pratama Coal

Nomor 02 tanggal 03 Mei 2007.

Sejalan dengan perkembangan bisnis batubaru dunia yang

semakin potensial dan didukung dengan mulai berkurangnya cadangan

minyak bumi dnia serta harga minyak bumi yang menjadi sumber utama,

membuat batubara menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang baik.

Hal ini merupakan sebuah peluang yang baik untuk PT. Deli Pratama

Coal. Saat ini PT. Deli Pratama Coal sedang mengoperasikan kegiatan

penambangan milik PT. Way Enim Sumatera Timur (WEST) yang

berlokasi pada KC. Kintap, KB. Tanah laut, Kalimantan Selatan.

55
56

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Deli Pratama Coal

Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab:

• Komisaris

- Mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan

perseroan ( tugas dan tanggung jawab dalam

perusahaan )

- Memberikan nasihat kepada Direksi

- Memberikan laporan kepada pemilik saham tentang

tugas dan tanggung jawab menyangkut pengawasan

yang telah dilakukan dalam perusahaan


57

• Direksi

- Memiliki wewenang dan bertanggung jawab penuh

pada kepentingan perusahaan

- Mewakili perusahaan baik diluar maupun didalam

perusahaan

- Mampu mengontrol divisi-divisi pada perusahaan

- Bertanggung jawab kepada Komisaris

• Keuangan & Administrasi

- Memeriksa kebenaran dokumen-dokumen

- Mencatat semua keluar masuknya kas di perusahaan

- Membuat laporan keuangan setiap akhir bulan

- Bertanggung jawab kepada Direksi

• Pembelian

- Menyiapkan data-data supplier perusahaan

- Mencari informasi tentang supplier yang kompeten

- Bertanggung jawab kepada perusahaan dalam

melakukan pembelian

- Menyimpan secara baik bukti-bukti setelah dilakukan

pembelian

- Membuat laporan pembelian setiap akhir bulan

• Kepala Seksi Keuangan

- Membantu kepala bagian keuangan dalam

merumuskan kebijaksanaan perusahaan di bidang

keuangan
58

- Mengawasi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran

uang tunai/cek

- Menyelenggarakan administrasi penagihan piutang dan

pengawasan penagihannya.

- Mengawasi kegiatan yang berkaitan dengan urusan

perbankan, perpajakan, maupun berbagai asuransi.

• Staf Bank

- Mengontrol setiap arus pengeluaran kas didalam

perusahaan

- Membuat laporan keuangan dalam setiap

transaksi/anggaran

- Bertanggung jawab terhadap kepala seksi keuangan

dan departemen keuangan

• Kepala Divisi Proyek

- Merencanakan kegiatan dalam proyek dan tugas-tugas.

- Memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim

proyek dan mengalokasikan sumber daya.

- Memonitor status proyek

- Mampu menyelesaikan konflik yang terjadi didalam

proyek

• Kepala Produksi

- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan produksi,

sehingga memberikan hasil produksi yang memenuhi

waktu yang ditetapkan dalam proyek.


59

- Mengawasi pelaksanaan pengerjaan selama proyek

berlangsung

- Bertanggung jawab atas setiap proyek yang dilakukan

• Kepala logistik/gudang

- Menjamin keamanan persediaan barang/sparepart/alat

berat milik perusahaan yang berada didalam gudang

penyimpanan.

- Melakukan pemeliharaan terhadap sparepart atau alat

berat

- Mengontrol dan mencatat stok barang yang ada

digudang

• Staf Gudang

- Bertanggung jawab terhadap kepala logistik

- Membantu kepala bagian gudang dalam merumuskan

kebijaksanaan mengenai penyimpanan barang

- Membuat laporan stok barang kepada kepala logistik

• Kepala Teknik Tambang

- Mengawasi penggunaan mesin-mesin produksi baik

sparepart maupun alat berat lainnya.

- Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan perbaikan

mesin-mesin produksi yang mengalami kerusakan

- Mencatat hasil laporan pelaksanaan kerja kepada

kepala divisi proyek

• Pengawas tambang

- Bertanggung jawab terhadap kepala teknik tambang


60

- Melakukan pengawasan terhadap proses penambangan

- Memberikan arahan kepada operator supir alat berat

- Memeriksa kesiapan alat berat dan armada sesuai

rencana produksi

• Departemen Hubungan Masyarakat

- Mampu menyelesaikan setiap konflik yang terjadi saat

proyek berlangsung

- Bertanggung jawab kepada perusahaan dan masyarakat

di sekitar proyek

- Mampu menelusuri opini public

- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar

proyek

• Perdagangan & Pengapalan

- Menyusun laporan hasil tambang

- Bertanggung jawab kepada direksi

- Membuat laporan penjual disetiap akhir bulan

- Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ataupun

pemilik tambang

• Staf Hauling

- Melakukan aktivitas survey dan pengawasan atas jalan

hauling

- Mengawasi kegiatan hauling

- Membuat laparan hasil kerja setelah hauling selesai di

laksanakan

3.2 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan


61

3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

3.2.1.1 Analisis PEST

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan antara

lain:

1. Politik

Kondisi politik Indonesia tidak mempengaruhi

bisnis PT. Deli Pratama Coal secara langsung walaupun

terjadi transisi pemerintahan, perubahan undang-undang

pajak, dengan adanya perubahan tersebut tentunya

memiliki dampak terhadap harga sparepart yang dibeli

oleh perusahaan sehingga harga penyewaan jasa tambang

ikut meningkat dan peraturan daerah tidak akan memberi

dampak langsung terhadap permintaan bisnis dari para

pelanggan PT. Deli Pratama Coal. Namun perusahaan

harus dapat mengikuti peraturan mengenai perpajakan

yang sedang berkembang saat ini.

Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM

dapat berdampak pada kenaikan harga service pada PT.

Deli Pratama Coal, namun masalah ini dapat ditangani

oleh perusahaan yang memperhitungkan secara tepat pada

pemberian harga service, sebelum kenaikan BBM terjadi.

2. Ekonomi

Faktor ekonomi terhadap perusahaan tidak begitu

berpengaruh seperti nilai tukar mata uang ataupun

perekonomian yang menurun, karena PT. Deli Pratama


62

Coal menerapkan pembayaran pembelian Sparepart ke

supplier berupa uang lokal atau dalam bentuk Rupiah.

Kecuali untuk pembelian alat berat dilakukan dalam

bentuk tagihan USD dari Supplier.

3. Sosial

Masalah sosial berpengaruh terhadap perusahaan,

pemilik tambang akan memilih jasa konstraktor

penambangan yang dapat memberikan penawaran terbaik

oleh karena itu hubungan terhadap pemilik tambang juga

penting. Selain itu karena proses penggalian batubara

akan mencakup wilayah yang cukup luas sehingga dapat

berpengaruh kepada masyarakat yang tinggal di sekitar

wilayah tempat pertambangan. Hal ini harus di pikirkan

oleh PT. Deli Pratama Coal karena dengan menjalin

hubungan yang baik dengan masyarakat akan

meminimalisir konflik yang terjadi, sedangkan dengan

pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan dari

pelanggan sehingga hal ini dapat membantu PT. Deli

Pratama Coal untuk mempertahankan pelanggan nya dan

mencari pelanggan yang baru.

4. Teknologi

Dalam penggunaan teknologi mesin, perusahaan

sudah mengikuti perkembangan mesin pertambangan

yang ada sehingga ini menjadi salah satu keunggulan PT.


63

Deli Pratama Coal karena dapat menambang batubara

yang banyak dalam waktu yang singkat.

Dalam teknologi di bidang komputer, perusahaan

sudah mengikuti perkembangan teknologi yang

membantu kinerja perusahaan namun perusahaan belum

memaksimalkan penggunaan website dalam membantu

memperkenalkan perusahaan kepada pemilik tambang

yang lain. Dengan demikian, berkembangnya teknologi

yang semakin pesat mengharuskan perusahaan untuk

dapat sigap dalam beradaptasi. Hal ini dikarenakan

produk yang ditawarkan menggunakan jasa dan

berhubungan dengan mesin. Oleh karena itu

menyebabkan para karyawan dituntut untuk dapat

menguasai spesifikasi mesin yang mereka gunakan.

Jadi keterkaitan antara analisis PEST dengan

perusahaan adalah untuk memahami pertumbuhan atau

kemunduran pangsa pasar untuk bisnis perusahaan dan

untuk menilai suatu situasi atau strategi serta arah

perusahaan. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa:

Tabel 3.1 Analisis PEST PT. Deli Pratama Coal

Fakt Ancaman/Peluang Solusi Per


or an
an
SI/
TI
64

Po - - Ac
liti ndang-undang perpajakan atau erusahaan menggunakan cur
k bea cukai software keuangan untuk ate
- menghitung pajak sparepart dan
aiknya harga BBM dapat tenaga service
menaikan harga Service
tambang
E - - -
ko embelian sparepart melalui erusahaan dapat mencari
no supplier dilakukan dalam pemasok dalam negri yang lebih
mi
bentuk mata uang lokal dapat memenuhi kebutuhan
- serta memiliki kualitas yang
embelian alat berat dilakukan baik dan harga yang lebih
dalam bentuk tagihan USD murah.
So - - -
sia ebutuhan pemilik tambang emberikan penawaran yang baik
l terhadap jasa kontraktor terhadap pemilik tambang dan
penambangan masih tinggi menjalin hubungan kerjasama
dikarenakan batubara menjadi yang baik.
bahan bakar alternatif yang -
lain embuat perjanjian yang tidak
- merugikan masyarakat sekitar
enjalin hubungan yang baik daerah pertambangan
dengan masyarakat di sekitar
pertambangan
Te - - We
kn erusahaan sudah mengikuti elalu mengikuti bsit
ol perkembangan mesin perkembangan mesin e
og
pertambangan yang ada. pertambangan dan memilih
i
- mesin yang terbaik untuk
erusahaan belum proses pertambangan
memaksimalkan penggunaan -
website embuat divisi IT untuk
merancang sebuah website
untuk memperkenalkan
perusahaan secara online.

3.2.1.2 Analisis 5 Daya Persaingan PORTER

Analisis daya porter digunakan untuk mengetahui

posisi persaingan bisnis perusahaan. Tujuan dari analisis ini

adalah agar perusahaan dapat mempertahankan diri dalam


65

dunia persaingan bisnis yang melibatkan 5 (lima) kekuatan

antara lain persaingan industry (Industry Rivalry), ancaman

pendatang baru (Threat of New Entrants), kekuatan tawar

menawar pemasok (Bargaining Power of Supplier), kekuatan

tawar menawar pembeli (Bargaining Power of Customers)

dan ancaman produk pengganti (Threat of Substitute

Product). Berdasarkan hasil analisis, maka 5 (lima)

persaingan porter yang ada di PT. Deli Pratama Coal sebagai

berikut:

Gambar 3.2 Analisis Lima Daya Persaingan pada PT. Deli

Pratama Coal

1. Kekuatan

tawar-menawar Pelanggan

Dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan

yang sejenis, membuat para pelanggan dapat lebih bebas

untuk memilih dan mendapatkan jasa service yang


66

memberikan pelayanan terbaik. Kekuatan tawar-menawar

pelanggan PT. Deli Pratama Coal terletak pada kualitas

service dan kerapihan dalam bekerja. Saat ini PT. Deli

Pratama Coal sedang mengerjakan tambang PT. Way

Enim Sumatera Timur.

2. Persaingan

industri sejenis

Perusahaan sejenis yang menjadi pesaing utama PT.

Deli Pratama Coal merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang jasa kontraktor Batubara. Para pesaing industry

ini merupakan ancaman yang cukup besar bagi PT. Deli

Pratama Coal, karena identitas persaingan yang terjadi

cukup ketat. Pesaing tersebut adalah sebagai berikut:

- PT. Inti Bara

Nusalima

Perusahaan ini merupakan pesaing utama PT. Deli

Pratama Coal, karena juga memiliki alat-alat yang

lebih banyak untuk menambang batubara.

- PT. Bintang

Angkasa Timur

Perusahaan ini merupakan salah satu pesaing PT. Deli

Pratama Coal, karena perusahaan ini memiliki

perdagangan yang lain untuk membantu pembelian

peralatan kontraktor mereka.


67

3. Kekuatan

tawar menawar pemasok

Kekuatan tawar menawar pemasok akan

mempengaruhi intentitas persaingan, khususnya terhadap

persaingan harga PT. Deli Pratama Coal mempunyai

kekuatan tawar menawar yang tinggi, itu di buktikan

dengan jumlah pemasok yang banyak dan menjadikan

kekuatan tawar-menawar pemasok menjadi rendah. Karena

apabila pemasok perusahaan menaikan harga, perusahaan

dapat mencari alternatif pemasok lain dengan

kemungkinan harga yang lebih rendah, serta hubungan

yang terjalin dengan baik antara PT. Deli Pratama Coal

dengan pemasok dapat meningkatkan kekuatan tawar-

menawar. PT. Deli Pratama Coal memiliki beberapa

pemasok antara lain: PT. Hesco Indo, PT. Mitra Usaha

PowerIndo, PT. Blessindo Prima Sarana

4. Ancaman

Pendatang Baru

PT. Deli Pratama Coal harus waspada terhadap

pendatang baru yang memiliki potensial. Karena bisnis ini

memiliki banyak pelanggan dari perusahaan skala besar

yang mana perusahaan yang bergerak dalam bidang ini

belum termasuk banyak.

Menurut analisis kami, PT. Deli Pratama Coal

harus terus meningkatkan dan mengawasi kualitan serta


68

mutu pelayanan dan harus mampu menangkap peluang

yang ada agar dapat mempertahankan pelanggan lama

sekaligus memperoleh pelanggan baru.

5. Ancaman

produk pengganti

Salah satu ancaman bagi perusahaan adalah masih

adanya perusahaan yang bergerak dalam jasa pengambilan

tambang batubara melalui cara yang tradisonal, selain itu

harga yang di berikan juga lebih murah dari perusahaan.

Hal ini bisa membuat para pemilik tambang untuk memilih

cara yang tradisional meskipun waktu proses pengerjaan

lebih lama.

Dari Analisis diatas dapat disimpulkan bahwa:

Tabel 3.2 Analisis 5 Daya Persaingan Porter PT. Deli Pratama Coal

Fakto Tingkat Ancaman/Peluang Solusi Pengar


r uh
SI/TI
Keku • Perusahaa Custom
atan elanggan yang banyak dari berbagai daerah dapat n er
tawar- menjadi peluang bagi perusahaan untuk mengemb Relatio
mena
mendapat image dan pelanggan baru. angkan nship
war
Pelan • Aplikasi Manage
ggan ualitas service dan kerapihan dalam bekerja. CRM ment
berbasis (CRM)
Website
untuk
mendapat
kan
Feedback
dari
pelanggan

Pesai • Memperb Mainten


ngan aharui ance,
69

Indust umbuhnya pesaing yang memiliki mesin yang mesin- Perawat


ri lebih canggih dan penawaran harga yang lebih mesin an
Sejeni rendah yang
s • dapat
asih banyak Pelanggan yang mencari kontraktor memperce
batubara. pat
kinerja
dalam
penamban
gan
Keku • Staf Supply
atan embina hubungan yang baik dengan pemasok perusahaa Chain
tawar- dapat menjadi peluang yang baik untuk n harus Manage
mena perusahaan dalam proses pembelian sparepart. menjalin ment
war • hubungan (SCM)
pemas danya Supplier yang tidak Kompeten dalam yang baik
ok artian tidak dapat memenuhi kebutuhan dengan
perusahaan. pemasok
agar
kegiatan
pembelian
sparepart
dapat
berjalan
dengan
lancar.
Anca • Menggun Geogra
man elum banyak perusahaan yang bergerak dalam akan phic
penda bidang kontraktor batubara ini Aplikasi Informa
tang • GIS untuk tion
baru danya pendatang baru dengan modal dan mempersi System
peralatan yang lebih baik. ngkat (GIS)
waktu
pencarian
batubara.
Anca • Memberik Geogra
man enambangan batubara dengan cara tradisional an hasil phic
produ dan harga atau biaya yang lebih murah. yang lebih Informa
k • baik tion
pengg edikit pelanggan yang mau melakukan dengan System
anti penambangan dengan menggunakan cara mengguna (GIS)
Tradisional kan GIS
sehingga
70

pelanggan
memilih
mengguna
kan jasa
kontraktor
batubara
secara
modern.

3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

3.2.2.1 Penentuan IFAS (Internal Strategy Analysis Summary)

• Kekuatan

S1. Memiliki alat-alat yang banyak untuk menambang

S2. Nilai Budaya Perusahaan yang menjunjung tinggi

kedisplinan

S3. Tanggung jawab terhadap lingkungan tambang

S4. Dukungan SDM yang handal dan telah

berpengalaman

S5. Memiliki Gudang yang besar untuk menyimpan

Sparepart

S6. Sparepart yang selalu tersedia untuk melakukan

Produksi.

• Kelemahan

W1. Pelaporan yang masih lambat

W2. Sistem yang digunakan tidak maksimal

W3. Kurangnya Penggunaan IT pada perusahaan

W4. Harga Sparepart dan bahan bakar yang tidak dapat di

prediksi
71

W5. Penggunaan SDM yang tidak efektif

W6. Biaya perawatan gudang yang mahal

Tabel 3.3 Perhitungan IFAS

Bobot *
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating
Rating
KEKUATAN:
Memiliki alat-alat yang banyak untuk 0,12 3 0,36
menambang.
Nilai budaya perusahaan yang menjunjung
0,8 2 0,16
tinggi kedisplinan
Tanggung jawab terhadap lingkungan
0,12 4 0,48
tambang.
Dukungan SDM yang handal dan telah
0,10 2 0,20
berpengalaman
Memiliki gudang yang besar untuk
0,9 2 0,18
menyimpan Sparepart
Jumlah: 0,57 1,50
Bobot *
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating
Rating
KELEMAHAN :
Pelaporan yang masih lambat 0,10 3 0,30

Sistem yang digunakan tidak maksimal 0,8 2 0,16

Kurangnya Penggunaan IT pada


0,6 4 0,24
perusahaan
Harga Sparepart dan bahan bakar yang
0,5 3 0,15
tidak dapat di prediksi
Penggunaan SDM yang tidak efektif 0,10 4 0,40

Biaya perawatan gudang yang mahal 0,4 1 0,4

Jumlah: 0,43 1,29


72

Total IFAS 1,00 2,79

3.2.2.2 Perhitungan EFAS (Eksternal Strategy Analysis Summary)

• Peluang

O1. Kebutuhan akan bahan bakar yang tinggi

O2. Banyaknya pemilik tambang yang memerlukan jasa

penambangan

O3. Persaingan bisnis tidak terlalu berat

O4. Banyak investor yang berminat melakukan investasi

O5. Banyaknya lokasi penambangan batubara yang

belum tereksplorasi

O6. Banyak perusahaan sejenis yang ingin bekerja sama

untuk memperluas cakupan bisnis

• Ancaman

T1. Kenaikan harga minyak mentah

T2. Kenaikan harga Sparepart

T3. Munculnya perusahaan jasa service yang serupa

dengan perusahaan.

T4. Pengerjaan proyek harus melihat keadaan cuaca

T5. Kekuatan tawar-menawar Supplier

T6. Undang-Undang baru dari Negara yang mengatur

penggalian batubara

Tabel 3.4 Perhitungan EFAS


73

Bobot *
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Rating
PELUANG :
0,10 4 0,40
Kebutuhan akan bahan bakar yang tinggi
Banyaknya pemilik tambang yang
0,9 3 0,27
memerlukan jasa penambangan
Persaingan bisnis tidak terlalu berat 0,8 3 0,24
Banyak investor yang berminat melakukan
0,6 2 0,12
investasi
Banyaknya lokasi penambangan batubara
0,10 4 0,40
yang belum tereksplorasi
Banyak perusahaan sejenis yang ingin
bekerja sama untuk memperluas cakupan 0,9 2 0,18
bisnis
Jumlah: 0,52 1,49
Bobot *
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Rating
ANCAMAN :
Kenaikan harga minyak mentah 0,10 3 0,30

Kenaikan harga Sparepart 0,10 3 0,30

Munculnya perusahaan jasa service yang


0,8 3 0,24
serupa dengan perusahaan.
Pengerjaan Proyek harus melihat keadaan
0,7 2 0,14
cuaca
Kekuatan tawar-menawar Supplier 0,7 2 0,14

Undang-Undang baru dari Negara yang


0,6 1 0,6
mengatur penggalian batubara
Jumlah: 0,48 1,18

Total EFAS 1,00 2,67

3.3 Enterprise Architecture


74

Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise Architecture adalah suatu

profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan

kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu

secara keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek-praktek bisnisnya, alur-

alur informasinya, dan sumber daya teknologinya.

3.3.1 Strategic Goal and Intiative

Menurut Bernard (2005, p81), strategic goals and initiatives

mengidentifikasi bagaimana EA program dan komponen spesifik EA

mendukung pencapaian tujuan strategis dan insiatif perusahaan.

3.3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

• Visi Perusahaan :

Menjadi perusahaan Kontraktor yang dipercaya dan dicari

oleh para pemilik tambang batu bara.

• Misi Perusahaan :

1. Menyediakan alat penambangan yang memadai.

2. Bertanggung jawab terhadap lingkungan tambang.

3. Memberikan lahan pekerjaan bagi masyarakat.

4. Membina hubungan yang baik dengan pemilik

tambang dan masyarakat sekitarnya.

3.3.1.2 Strategi Perusahaan

Strategi utama PT. Deli Pratama Coal adalah sebagai berikut:

a. Memberikan asuransi kepada para pekerjanya.


75

PT. Deli Pratama Coal memberikan asuransi kepada

pekerjaanya sehingga para pekerja dapat bekerja dengan

baik dan tenang juga dapat lebih fokus dalam

melakukan penambangan.

b. Menyediakan alat yang canggih untuk menambang batu

bara.

PT. Deli Pratama Coal menyediakan alat-alat yang

canggih untuk menambang batu bara seperti Dumptruck,

Excavator, Bulldozer, Truk cat 973. Alat-alat ini

disediakan dalam jumlah yang cukup besar sehingga

dapat menambang dalam waktu lama dan dapat

mengambil batu baru dalam jumlah besar.

c. Menjalin hubungan kerja sama baik dengan para

pemilik tambang serta masyarakat disekitar

pertambangan.

3.3.1.3 Analysis SWOT

Sebagaimana telah dijabarkan dalam tabel IFAS dan

EFAS diatas, selanjutnya akan dibuatkan sebuah matriks

SWOT yang akan menggambarkan secara jelas bagaimana

pengaruh faktor-faktor peluang dan ancaman yang akan

dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan matriks

SWOT tersebut, dapat disusun empat set kemungkinan

alternatif strategis yaitu : SO, WO, ST, WT.


76

Strengths (Kekuatan) :

 Memiliki alat-alat yang banyak untuk menambang

Jumlah alat yang digunakan untuk menambang

mencukupi untuk melakukan penambangan selama 18

jam dan juga setiap melakukan penambangan PT. Deli

Pratama Coal melakukan pengecekan terhadap Sparepart

yang digunakan pada alat berat sehingga mengurangi

resiko terjadinya kecelakan atau malfungsi kendaraan.

 Nilai budaya perusahaan

Nilai budaya perusahaan yang dimiliki PT. Deli Pratama

Coal adalah menjaga kedisplinan para pekerja dan

mengutamakan keselamatan para pekerja di area tambang.

 Tanggung jawab terhadap lingkungan tambang

PT. Deli Pratama Coal bertanggung jawab terhadap

pembukaan lahan dan penutupan lahan sebelum dan

sesudah penambangan batu bara dilakukan sehinggaarea

tambang yang telah digali dapat dirapikan untuk kembali

ditanami pohon.

 Dukungan SDM yang handal dan telah berpengalaman.

PT. Deli Pratama Coal memiliki SDM yang handal dalam

menggunakan alat-alat tambang serta berpengalaman

dalam melakukan pertambangan batubara dari penbukaan

lahan sampai penutupan kembali.

 Memiliki gudang yang besar untuk menyimpan Sparepart.

PT. Deli Pratama Coal memiliki 2 gudang yang besar


77

untuk menyimpan Sparepart, alat-alat berat yang

digunakan.

 Sparepart yang selalu tersedia untuk melakukan produksi.

PT. Deli Pratama Coal selalu memiliki cadangan

Sparepart untuk melakukan penambangan sehingga tidak

akan terjadi keterlambatan dalam produksi.

Weaknesses (Kelemahan) :

 Pelaporan yang masih lambat

Dalam pelaksanaannya PT. Deli Pratama Coal memiliki

beberapa masalah salah satunya adalah lambat nya

dokumen yang harus dilaporkan untuk ditanda tangani.

 Sistem yang digunakan tidak maksimal

Penggunaan sistem pada PT. Deli Pratama Coal dirasa

masih kurang efektif menurut pihak perusahaan karena

sistem yang digunakan masih tidak mampu mendukung

kecepatan pengambilan keputusan.

 Kurangnya Penggunaan IT pada perusahaan

PT. Deli Pratama Coal masih kurang menggunakan IT

dalam perusahaannya, hal ini bisa dilihat pada

pengelolaan website yang masih kurang.

 Harga Sparepart dan bahan bakar yang tidak dapat di

prediksi. Harga yang tidak dapat di prediksi dapat menjadi

kelemahan yang mempengaruhi keadaan PT. Deli Pratama

Coal.
78

 Penggunaan SDM yang tidak Efektif. Dalam PT. Deli

Pratama Coal masih banyak terdapat posisi yang diisi oleh

satu karyawan, dimana karyawan itu melakukan multi-task

dalam pekerjaannya.

 Biaya perawatan gudang yang mahal. Perawatan gudang

yang cukup mahal merupakan salah satu kelemahan yang

harus dihadapi oleh PT. Deli Pratama Coal

Opportunities (Peluang) :

 Kebutuhan akan bahan bakar yang tinggi

Karena tingginya tingkat penggunaan batu baru di

Indonesia maka perusahaan kontraktor seperti PT. Deli

Pratama Coal banyak dicari oleh pemilik tambang batu

bara untuk melakukan penambangan.

 Banyaknya pemilik tambang yang memerlukan jasa

penambangan seperti yang ditawarkan oleh PT. Deli

Pratama Coal sehingga bisnis ini dapat berjalan dengan

baik

 Persaingan bisnis tidak terlalu berat

Bisnis kontraktor batubara di Indonesia tidak terlalu berat,

karena dalam bisnis semacam ini pihak yang memiliki

alat, SDM, dan teknologi yang lebih baik dapat menjadi

pilihan para pemilik tambang batu bara. hal ini

merupakan peluang yang besar untuk PT. Deli Pratama

Coal untuk mendapatkan pelanggan yang baru ataupun

investor yang baru, karena PT. Deli Pratama Coal


79

memiliki alat-alat yang banyak, SDM yang handal, dan

teknologi yang mendukung proses penambangan menjadi

lebih baik.

 Banyak investor yang berminat melakukan investasi

Dengan alat-alat yang banyak, SDM yang handal, dan

teknologi yang mendukung proses penambangan. serta

permintaan akan batubara yang terus meningkat,

memberikan peluang bagi usaha kontraktor batubara ini

untuk terus berkembang. Hal ini menarik perhatian para

investor untuk melakukan investasi pada perusahaan

kontraktor batubara.

 Banyak lokasi penambangan batubara yang belum

tereksplorasi. Hal ini merupakan peluang bagi PT. Deli

Pratama Coal karena masih banyak lokasi penambangan

yang akan ditemukan ke depannya.

 Banyak perusahaan sejenis yang ingin bekerja sama untuk

memperluas cakupan bisnis. Dengan banyaknya

perusahaan sejenis maka akan lebih baik untuk bekerja

sama dengan perusahaan sejenis untuk memperkuat posisi

PT. Deli Pratama Coal.

Threats (Ancaman) :

 Kenaikan harga minyak mentah

Kenaikan harga minyak mentah dapat mempengaruhi

pengeluaran untuk biaya operasional alat-alat tambang.


80

Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi sebuah ancaman

yang patut diperhitungkan bagi perusahaan.

 Kenaikan harga Sparepart

Kenaikan harga sparepart juga mempengaruhi anggaran

perusahaan yang semakin tinggi, sehingga menurunkan

laba yang diperoleh perusahaan.

 Munculnya perusahaan jasa service yang serupa dengan

perusahaan.

Ancaman munculnya perusahaan-perusahaan baru yang

bergerak dalam bidang jasa service yang sama sehingga

membawa dampak pada perusahaan dalam mencari

pelanggan yang baru.

 Pengerjaan Proyek harus melihat keadaan cuaca

Karena pengerjaan proyek pertambangan berada di area

terbuka yang luas, maka kondisi cuaca sangat berpengaruh

pada jalannya pengerjaan proyek.

 Kekuatan Tawar-Menawar Supplier. Salah satu ancaman

yang timbul adalah kekuatan tawar-menawar supplier yaitu

kemampuan supplier untuk memberikan harga sparepart

yang mahal dikarenakan bahan-bahan yang langka ataupun

perlu menunggu untuk diproduksi.

 Undang-Undang baru dari Negara yang mengatur

penggalian batubara. Apabila ada undang-undang baru

yang dikeluarkan oleh Pemerintah perihal penambangan


81

maka itu dapat membawa ancaman terhadap PT. Deli

Pratama Coal

3.3.1.3.1 SWOT Matrix

Menurut Rangkuti (2006, p31), Matriks

SWOT mengambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang

dihadapi oleh perusahaan, dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang

dimilikinya.

 Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikir

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Berikut uraian strategi SO pada PT. Deli

Pratama Coal:

- mengusulkan program geographic

mapping untuk penggunaan alat yang

lebih efisien

- memanfaatkan keuntungan dimana

banyak alat-alat untuk menambang, SDM

yang handal, dan teknologi untuk

mendukung penambangan. juga perlakuan


82

yang baik terhadap lingkungan dapat

mencegah protes dari masyarakat di area

pertambangan.

- memanfaatkan SDM keterampilan sesuai

dengan bagian yang membutuhkan.

 Strategi ST

Strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman. Berikut uraian Strategi ST pada PT.

Deli Pratama Coal:

- merencanakan penggunaan alat berat yang

lebih efisien sehingga dapat mengurangi

kerusakan sparepart dari peralatan yang

digunakan

- dengan banyaknya alat berat yang

digunakan perusahaan harus

memperhitungkan penggunaan yang

efisien sehingga mencegah terjadinya

pengeluaran yang terlalu besar untuk

bahan bakar.

- melakukan perekrutan SDM yang

memiliki pengalaman serta keterampilan

sesuai dengan bagian yang membutuhkan.

 Strategi WO
83

Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Berikut

uraian Strategi WO pada PT. Deli Pratama

Coal:

- meningkatkan sistem yang digunakan

sehingga dapat lebih mengefektifkan

proses bisnis perusahaan

- meningkatkan sistem pelaporan sehingga

hal-hal yang diperlukan dapat

- memaksimalkan penggunaan website

dalam mempromosikan perusahaan ke

pemilik tambang lain lewat jaringan

internet.

 Strategi WT

Strategi ini berdasarkan kegiatan yang

bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan

untuk mengurangi kelemahan internal dengan

menghindari ancaman eksternal. Berikut

uraian WT pada PT. Deli Pratama Coal:

- menerapkan sistem value chain untuk

memperlancar hubungan dengan para

supplier yang akan berguna untuk


84

memperoleh harga sparepart yang lebih

murah

- dengan adanya website yang dikelola

maka perusahaan dapat semakin mudah

dalam mencari pemilik tambang yang

baru serta dapat bersaing dengan

perusahaan sejenis yang lain.

Tabel 3.5 SWOT Matrix

Strength (S) Weakness (W)


IFAS (S1) Tanggung jawab (W1) Sistem yang
terhadap lingkungan digunakan tidak maksimal
tambang (W2) Pelaporan yang
(S2) Nilai budaya masih lambat
perusahaan (W3) Kurangnya SDM
(S3) Memiliki alat-alat pada bagian IT, hal ini
yang banyak untuk dilihat dari kurang
menambang aktifnya website yang
(S4) Dukungan SDM yang dikelola.
handal dan telah
berpengalaman
(S5) Memiliki gudang
yang besar untuk
menyimpan Sparepart
(S6) Sparepart selalu
EFAS tersedia untuk melakukan
produksi.
Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO
(O1) Kebutuhan akan (S3-O1) mengusulkan (W1-O2) meningkatkan
bahan bakar yang tinggi program geographic sistem yang digunakan
(O2) Kurangnya mapping untuk sehingga dapat lebih
persaingan dalam bisnis penggunaan alat yang lebih mengefektifkan proses
semacam ini efisien bisnis perusahaan
(O3) Persaingan bisnis (S1-O2) memanfaatkan (W2-O1) meningkatkan
masih minim keuntungan dimana sedikit sistem pelaporan sehingga
(O4) Banyak investor saingan dan perlakuan hal-hal yang diperlukan
yang berminat melakukan yang baik terhadap dapat langsung tercapai
investasi lingkungan dapat (W3-O2) memaksimalkan
85

(O5) Banyak lokasi


mencegah protes dari penggunaan website dalam
penambangan batubara
masyarakat di area mempromosikan
yang belum tereksplorasi.
pertambangan. perusahaan ke pemilik
(O6) banyak perusahaan (S4-O2) memanfaatkan tambang lain lewat
sejenis yang ingin bekerja
SDM yang telah jaringan internet.
sama untuk memperluas berpengalaman dalam
cakupan bisnis. bersaing dengan
perusahaan yang bergerak
dalam bidang yang sama
(S5-O6) memanfaatkan
kerjasama dengan
perusahaan sejenis untuk
saling membantu antara
satu dengan lain apabila
sewaktu-waktu
membutuhkan Sparepart
(S2-O2) dengan SDM
yang handal maka pemilik
tambang akan lebih tertarik
untuk menggunakan jasa
penambangan yang
ditawarkan oleh PT. Deli
Pratama Coal.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
(T1) Kenaikan harga (S3-T2) merencanakan (W1-T2) menerapkan
minyak mentah penggunaan alat berat yang sistem value chain untuk
(T2) Kenaikan harga lebih efisien sehingga memperlancar hubungan
sparepart dapat mengurangi dengan para supplier yang
(T3) Munculnya kerusakan sparepart dari akan berguna untuk
perusahaan jasa service peralatan yang digunakan memperoleh harga
yang serupa dengan (S3-T2) dengan banyaknya sparepart yang lebih
perusahaan. alat berat yang digunakan murah
(T4) Pengerjaan Proyek perusahaan harus (W3-T3) dengan adanya
harus melihat keadaan memperhitungkan website yang dikelola
cuaca penggunaan yang efisien maka perusahaan dapat
sehingga mencegah semakin mudah dalam
terjadinya pengeluaran mencari pemilik tambang
yang terlalu besar untuk yang baru serta dapat
bahan bakar. bersaing dengan
(S4-T3) melakukan perusahaan sejenis yang
perekrutan SDM yang lain.
memiliki pengalaman serta
keterampilan sesuai
dengan bagian yang
86

membutuhkan.

3.3.1.3.2 SWOT Diagram

Dari analisis SWOT, IFAS dan EFAS yang telah

dilakukan diatas, maka dapat digambarkan posisi

PT. Deli Pratama Coal dalam persaingan bisnis

saat ini, melalui diagram SWOT sebagai berikut:

 Titik X = Kekuatan (Strength ) – Kelemahan

( Weakness )

Total bobot rating kekuatan = 1,50

Total bobot rating kelemahan = 1,29 –

0,21

 Total Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman

(Threats)

Total bobot rating peluang = 1,49

Total bobot rating ancaman = 1,18 –

0,31
87

Gambar 3.3 SWOT Diagram

Berdasarkan dari titik-titik kuardinat diatas, dapat

diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kuardan 1.

Hal ini berarti perusahaan memiliki kekuatan dan peluang

untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin

ketat sekarang ini. Selain itu, diketahui bahwa strategi yang

telah diterapkan oleh perusahaan membantu perusahaan

dalam kebijikan untuk pertumbuhan bisnis secara agresif.

Karena itu kami mengusulkan Strategi SO yaitu:

• Mengusulkan program geographic mapping untuk

penggunaan alat yang lebih efisien.

• Memanfaatkan keuntungan dimana sedikit saingan dan

perlakuan yang baik terhadap lingkungan dapat mencegah

protes dari masyarakat di area pertambangan.


88

• Memanfaatkan SDM yang telah berpengalaman dalam

bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang

yang sama.

• Memanfaatkan kerjasama dengan perusahaan sejenis

untuk saling membantu antara satu dengan lain apabila

sewaktu-waktu membutuhkan Sparepart.

• Dengan SDM yang handal maka pemilik tambang akan

lebih tertarik untuk menggunakan jasa penambangan yang

ditawarkan oleh PT. Deli Pratama Coal.

3.3.1.4 Concept Of Operations Scenario (CONOPS)

Skenario berikut merupakan narasi dari proses bisnis

yang sedang berjalan pada PT. Deli Pratama Coal. Berikut

skenario proses pembelian dan pergudangan:

1. Proses Pembelian Barang (Sparepart/Mesin):

- Permintaan pembelian

1. Teknisi meminta barang ke bagian gudang lokasi.

2. Kemudian, gudang lokasi akan mengecek persediaan

stok barang yang diminta teknisi, bila tidak ada

gudang lokasi akan mengecek persediaan ke gudang

pusat. Bila stok barang ada di gudang lokasi maka

akan langsung diberikan kepada teknisi.

3. Bagian gudang pusat akan mengecek stok persediaan

barang yang diminta oleh gudang lokasi. Bila ada

akan dikirim ke gudang lokasi, dan bagian gudang


89

lokasi akan memberikan kepada bagian teknisi.

Apabila persediaan tidak ada di gudang pusat maka

Bagian gudang akan menandatangani Permintaan

Pembelian (PP) dalam 2 rangkap dan meminta atasan

langsung menandatangani Permintaan Pembelian.

4. Kemudian Permintaan Pembelian (1-2) dan Data

Pendukung akan diberikan kepada Kepala departemen

pembelian, dan dilakukan pemeriksaan jenis dan

jumlah barang serta kelayakan pada PP.

5. Jika disetujui maka akan menandatangani Permintaan

Pembeli11an (1-2), kemudian diserahkan kepada

kepala divisi proyek/manager proyek.

6. Jika tidak disetujui, maka akan memberikan Stempel

“BATAL” pada Permintaan Pembelian . kemudian,

Permintaan Pembelian (Batal) rangkap 1 akan

diberikan kepada staff pembelian untuk di arsip.

7. Sedangkan Permintaan Pembelian (Batal) rangkap ke 2

akan dikembalikan kepada bagian gudang untuk

disimpan.

8. Setelah diterima oleh kepala divisi proyek, maka akan

memeriksa kelayakan kebutuhan barang. Jika disetujui,

akan ditandatangani . kemudian akan ditentukan

apakah pembelian dilakukan di kantor pusat atau tidak.

9. Jika dilakukan di kantor pusat, maka Permintaan

Pembelian Rangkap ke 2 akan diberikan kepada


90

Bagian gudang / pemohon untuk menunggu

kedatangan barang. Dan Permintaan Pembelian

Rangkap ke 1 beserta Data Pendukung akan diberikan

kepada Kantor pusat untuk dilakukan pembelian

barang.

10. Jika tidak dilakukan di kantor pusat, maka Permintaan

Pembelian rangkap ke 2 akan diberikan kepada

Bagian Gudang / pemohon untuk menunggu

kedatangan barang. Dan Permintaan Pembelian

Rangkap ke 1 beserta Data Pendukung akan diberikan

kepada Staff pembelian.

11. Jika kepala divisi proyek tidak menyetujui Permintaan

pembelian, maka akan diberikan Stempel “BATAL”,

kemudian Permintaan Pembelian (batal) Rangkap 1

akan dikembalikan kepada Staff pembelian untuk di

arsip.

12. Data Pendukung beserta Permintaan Pembelian (batal)

rangkap ke 2 akan diberikan kepada bagian gudang /

pemohon untuk di arsip.

13. Jika pembelian tidak dilakukan Kantor pusat, Staff

pembelian akan menerima Permintaan Pembelian

rangkap 1 dan Data Pendukung dari kepala divisi

proyek, kemudian akan dilakukan pemeriksaan

keabsahan dan kelengkapan persetujuan kepala

departemen pembelian serta kepala divisi proyek.


91

14. Jika masih belum lengkap maka akan meminta

persetujuan kepala departemen dan kepala divisi

proyek. Setelah itu dilakukan proses penyeleksian

supplier tender.

15. Jika sudah lengkap, maka dilanjutkan ke proses

penyeleksian supplier tender. Kemudian bagian

pembelian akan mencatat laporan kedalam laporan

pembelian.

- Penyeleksian supplier tender

1. Staff pembelian menerima Permintaan Pembelian

rangkap 1 dan Data Pendukung dan Surat Permintaan

Penawaran Harga serta Data supplier dari departemen

pembelian. Kemudian dilakukan pertimbangan

pemilihan supplier yang tercantum didalam data

supplier. Disamping itu juga mencari informasi

supplier lain.

2. Kemudian menandatangani Surat Permintaan

Penawaran Harga (SPPH), meminta penawaran harga

dari supplier (minimal 3 supplier).

3. Setelah itu SPPH dikirimkan ke Supplier melalui Fax,

kemudian supplier akan mengirimkan Penawaran

Harga (PH) dan brosur jika ada.

4. Kemudian meminta minimal 3 supplier untuk

mempresentasikan penawarannya, dan membentuk

Komite Tender.
92

5. Setelah itu Permintaan Pembelian (1 rangkap), Data

Pendukung, Surat Permintaan Penawaran Harga,

Penawaran Harga dan brosur (jika ada) di berikan ke

Komite Tender.

6. Sesudah melakukan presentasi dari para supplier, maka

akan diterima Proposal dari supplier. Selanjutnya para

peserta komite tender akan melakukan diskusi dan

menentukan supplier sesuai spesifikasi yang

dibutuhkan.

7. Berdasarkan kesepakatan peserta komite tender akan

dicantumkan nama supplier yang dipilih kedalam

Daftar Permintaan Penawaran Harga (DPPH). Setelah

itu, akan diminta persetujuan ketua komite tender, dan

meminta seluruh peserta komite tender

menandatangani Daftar permintaan penawaran harga.

8. Selanjutnya akan diinformasikan hasil pemilihan

supplier kedalam surat penunjukkan dalam 1 rangkap,

setelah itu menandatangani surat pertunjukkan.

Kemudian diserahkan kepada Supplier.

9. Setelah itu, staff pembelian akan menerima Penawaran

Harga, Brosur, Surat permintaan penawaran harga,

daftar permintaan penawaran harga, Permintaan

Pembelian 1 rangkap, Data pendukung dan Proposal.

Kemudian dilanjutkan ke tahap pembelian

kredit/pembelian tunai.
93

- Pembelian secara Kredit

1. Berdasarkan penyeleksian supplier, staf pembelian

akan menandatangani Order Pembelian (OP) dalam 4

rangkap dan melampirkan Surat Permintaan

pembelian, data pendukung dan Daftar Permintaan

Penawaran Harga.

2. Setelah itu akan diserahkan kepada Pejabat

berwewenang untuk dilakukan pemeriksaan

kesesuaian jenis dan jumlah barang yang tertera pada

Permintaan Pembelian dan Order Pembelian.

3. Apabila tidak sesuai, maka akan diserahkan kepada

kepala divisi proyek untuk dilakukan pemeriksaan

keabsahan Order pembelian dan menandatangani.

Kemudian akan diserahkan kepada staf pembelian.

4. Apabila telah sesuai, maka akan menandatangani surat

Order Pembelian dan menyerahkan kepada staf

pembelian.

5. Selanjutnya Order Pembelian Rangkap ke 1 akan

dikirimkan kepada supplier lewat Fax, Order

Pembelian rangkap ke 2 akan diberikan kepada

Kepala seksi keuangan, Order pembelian rangkap ke 3

dan surat lainnya akan dimasukkan kedalam Buku

Kontrol pembelian dan disimpan, dan order pembelian

rangkap ke 4 akan dikirimkan kepada kepala seksi

logistik guna untuk penerimaan barang dari supplier.


94

- Pembelian secara Tunai

1. Berdasarkan permintaan pembelian yang telah

disetujui maka Kepala departemen pembelian

akan menginstruksikan staff pembelian untuk

melakukan pembelian dan memberikan PP

rangkap ke-1.

2. Setelah staff pembelian menerima maka akan

ditentukan apakah membutuhkan dana yang besar

atau tidak. Apabila tidak maka akan dilakukan

permohonan dan pertangungjawaban Kas bon

melalui Kas kecil.

3. Apabila membutuhkan dana yang besar maka akan

dilakukan permohonan dan pertanggungjawaban

uang muka melalui Bank. Setelah itu baru

dilakukan pembelian tunai ke Supplier.

4. Selanjutnya staff pembelian akan menerima Bukti

Pendukung ekstern/BPE dan Barang, beserta

Order pembelian/OP dalam 4 rangkap yang dibuat

oleh staff pembelian. Setelah itu akan

ditandatangani dan meminta atasan langsung

untuk memeriksa beserta tanda tangan pada Order

Pembelian/OP.

5. Kemudian order pembelian/OP rangkap 1,3 dan

Permintaan Permintaan pembelian akan disimpan.


95

BPE dan Order pembelian rangkap ke-2 akan

diserahkan kepada Staff Bank.

6. Selanjutnya Barang dan OP rangkap ke-4 akan

diberikan kepada kepala seksi logistik. Dan akan

dicatat kedalam laporan pembelian.

2. Pergudangan

- Penerimaan barang dari Supplier

1. Staff gudang / logistik menerima Order pembelian dari

staff pembelian, dan menerima barang langsung dari

supplier jika pembayaran dilakukan secara tunai.

2. Apabila pembayaran dilakukan secara kredit, maka

staff gudang / logistik akan menerima surat (surat

jalan-supplier), dan barang dari supplier

3. Setelah itu staff gudang akan memeriksa kesesuaian

fisik barang dari data tersebut, dan memeriksa

kuantitas fisik barang yang di pesan.

4. Apabila tidak sesuai, maka barang akan dikembalikan

kepada Supplier.

5. Jika sudah sesuai maka staff gudang akan

menandatagani Bukti Penerimaan barang (BPnB)

sebanyak 4 rangkap, dan meminta pengantar barang

menandangani BPnB

6. Setelah itu Surat jalan-Supplier Copy, dan Bukti

Penerimaan Barang rangkap 1 akan diberikan kepada

kepala departemen keuangan.


96

7. Bukti Penerimaan Barang rangkap ke 2 akan diberikan

kepada staff pembelian untuk memantau dan

menganalisa PO outstanding.

8. Bukti Penerimaan Barang rangkap ke 3 akan di

masukkan kedalam Kartu Gudang, sedangkan Order

Pembelian dan Barang akan di masukkan kedalam

Kartu Barang. Kemudian akan disimpan oleh staff

Gudang / logistik.

9. Surat Jalan-Supplier Asli, dan BPnB rangkap ke 4 akan

diterima oleh Supplier.

10. Kemudian Staff gudang akan mencatat laporan

kedalam laporan stok barang.

- Retur Pembelian

1. Berdasarkan barang-barang yang tidak sesuai/diretur

saat pemeriksaan, maka kepala seksi gudang/logistik

akan mencantumkan lokasi retur pada Daftar Barang

Retur (DBR) dan kemudian menandatangani serta

meminta atasan langsung untuk menandatangani DBR.

2. Maka Daftar Barang Retur/DBR akan diserahkan

kepada staff pembelian, kemudian akan dilampirkan

Order Pembelian rangkap ke 3 beserta Bukti

Penerimaan barang rangkap ke 2.

3. Setelah itu melakukan konfirmasi dengan supplier

tentang barang-barang yang akan diretur. Kemudian


97

bagian gudang akan mereturn barang yang rusak/tidak

sesuai kepada supplier.

4. Selanjutnya, supplier akan mengirim barang baru untuk

mengganti barang yang di return oleh gudang.

- Mutasi Barang antar Gudang

1. Staff gudang (pemohon) akan menandatangani Form

Mutasi Antar Gudang, kemudian meminta persetujuan

atasan langsung pada FMAG.

2. FMAG akan diberikan kepada Staff gudang (pemberi),

kemudian akan memberikan persetujuan.

3. Apabila disetujui, maka staff gudang (pemberi) akan

memeriksa kelengkapan persetujuan pada FMAG, dan

meminta persetujuan dari kepala seksi logistik serta

menyiapkan barang

4. Setelah itu, akan menandatangani FMAG dan meminta

penerima barang untuk menandatangani FMAG.

5. Kemudian Barang akan diberikan kepada penerima

barang, dan FMAG akan disimpan oleh Staff gudang

(pemberi)

6. Namun jika tidak disetujui, maka FMAG akan

dikembalikan kepada Staff pembelian untuk

melakukan pembelian.

- Permintaan dan Pengeluaran Barang di Gudang

1. Teknisi / mekanis akan meminta barang kepada Staff

gudang apabila barang telah rusak atau kebutuhan


98

akan penggunaan barang. Kemudian akan

menandatangani Bukti Permintaan dan Pengeluaran

Barang/BPPB dalam 3 rangkap.

2. Setelah itu akan meminta atasan langsung untuk

memeriksa serta menandatangani BPPB tersebut.

3. Selanjutnya BPPB dalam 3 rangkap akan diserahkan

kepada Staff Gudang, jika ada barang yang

bekas/rusak harus diserahkan juga kepada staff

gudang.

4. Kemudian bagian staff gudang akan menyiapkan

barang. Disamping itu barang yang bekas atau rusak

akan disimpan.

5. Setelah itu barang sudah disiapkan, maka akan

ditandatangani BPPB serta meminta kepala seksi

logistik dan penerima barang untuk menandatangani

juga.

6. Selanjutnya BPPB rangkap ke-1 akan diserahkan

kepada Staff administrasi gudang. BPPB rangkap ke-2

akan dimasukan kedalam kartu Gudang dan disimpan,

sedangkan BPPB rangkap ke-3 beserta barang yang

disiapkan akan diberikan kepada Teknisi.

7. Kemudian teknisi akan mengecek kesesuaian jenis dan

barang yang diminta, setelah itu BPPB rangkap ke-3

akan disimpan, dan barang yang diterima langsung

digunakan untuk kebutuhan aktivitas operasional.


99

8. Staff gudang akan mencatat permintaan dan

pengeluaran didalam laporan stok barang dan

memberikan kepada kepala logistik.

3. Produksi

- Perencanaan Produksi Batu bara


1. Kepala divisi proyek akan menyiapkan Rencana

Produksi Tahunan (RPdT) alam 4 rangkap

berdasarkan Design Tambang dalam 4 rangkap dan

Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) serta

menerima Rencana Produksi rangkap copy dari

Departemen Perdagangan & Pengapalan. Kemudian

akan menandatanganinya serta meminta Direktur

menandatangan.

2. Selanjutnya Rencana Produksi Tahunan (RPdT)

rangkap 1 akan diberikan kepada manager proyek,

rangkap ke 2 akan diberikan kepada Departemen

Perdagangan & Pengapalan, rangkap ke 3 akan

diberikan kepada Direktur, kemudian rangkap 4 akan

disimpan oleh Divisi proyek sebagai arsip.

3. Setelah Kepala Seksi Perencanaan Produksi menerima

Rencana Produksi Tahunan (RPdT) dan Rencana

Penjualan Bulanan (RPB) yang diterima dari

Departemen perdagangan, Desain Tambang (DT)

rangkap copy dari Kepala teknik tambang, serta

melampirkan Laporan Realisasi Produksi (LRPd)

untuk diadakan rapat.


100

4. Setelah rapat selesai diadakan maka Hasil rapat akan di

input kedalam sistem bentuk Excel kemudian akan

ditandatangani dan meminta kepala teknik tambang

dan manajer proyek untuk menandatangani.

5. Selanjutnya berdasarkan Rencana Produksi Bulanan

(RPdB) akan ditentukan kontraktor dari luar atau tidak,

apabila melalui kontraktor luar maka RPdB akan di

copy kan sebanyak satu kali. Setelah itu RPdB asli

akan disimpan dan RPdB bentuk Copy akan diberikan

kepada kontraktor luar sebagai dasar Pelaksanaan

Aktivitas Produksi.

6. Apabila Tidak melalui Kontraktor luar maka RPdB

rangkap asli, design tambang rangkap copy, Rencana

penjualan bulanan dan LRPd akan di simpan oleh

Kepala seksi perencanaan produksi.

7. Kemudian RPdB rangkap copy akan diberikan kepada

Anggota Rapat sebagai dasar pelaksanaan Aktivitas

Tambang.

- Pengambilan Sampel Batu bara

1. Kepala teknik tambang akan menyiapkan Surat

Penugasan dalam 2 rangkap berdasarkan Desain

Tambang (DT) dan Shipping Instruction (SI) dalam

rangkap Copy. Kemudian SP akan ditandatangani,

selanjutnya SP rangkap ke 2 dan SI rangkap Copy


101

akan disimpan, dan SP rangkap ke 1 akan diberikan

kepada Kepala Seksi Produksi.

2. Setelah diterima Surat Penugasan rangkap ke 1 maka

akan dilakukan proses pengambilan sampel batu bara.

Selanjutnya akan ditandatangani Surat Penugasan

tersebut.

3. Kemudian Surat Penugasan akan disimpan / diarsip,

sedangkan sampel batu bara akan dikirimkan kepada

Kepala Teknik Tambang.

4. Berdasarkan Surat Penugasan rangkap ke 2 yang

disimpan dan Sampel batu bara maka akan disiapkan

Surat Jalan (SJ) dalam 4 rangkap, kemudian akan

ditandatangani oleh kepala teknik tambang dan kepala

seksi produksi serta meminta Security memeriksa

pengeluaran sampel batu bara dan tanda tangan.

5. Selanjutnya, Surat jalan rangkap 1-2 dan sampel batu

bara akan diberikan kepada Lab untuk dilakukan

pengetesan. setelah itu, Surat Jalan rangkap 1 yang

sudah ditandatangan oleh lab akan diberikan kepada

Kepala seksi keuangan. Surat rangkap ke 3 akan

diberikan kepada kepala seksi produksi, Surat jalan

rangkap 4 dan Surat Penugasan rangkap 2 akan

disimpan atau diarsip.

6. Setelah selesai tes dari lab, maka akan dibuatkan Hasil

Tes Batu Bara (HTBB) dan dicopykan sebanyak 2 kali.


102

Kemudian, HTBB rangkap asli akan disimpan oleh

Kepala teknik tambang, HTTP rangkap copy akan

diberikan kepada Kepala Divisi Proyek dan

Departemen Perdagangan & Pengapalan.

- Proses Produksi Batu bara

1. Pengawas tambang menerima Rencana Produksi Batu

bara (BPdB) dan Perintah Kerja (PK) dalam rangkap

copy, dan Instruksi Produksi serta menerima

Kendaraan/Alat berat dari Kontraktor.

2. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kesiapan alat berat

dan armada sesuai rencana produksi, memberikan

arahan kepada sopir dan mengawasi penambangan.

3. Selanjutnya, setelah aktivitas produksi selesai

dilakukan maka Hasil batu bara dari Setiap akhir Shift

akan dimasukkan kedalam Time Sheet (TS) dalam 4

rangkap serta dicatat kedalam Buku Jam Mesin Alat

(BJMA), mencantumkan aktivitas jam kerja

alat/kilometer alat serta tanda tangan pada Time Sheet

dan Buku Jam Mesin Alat.

4. Kemudian Time Sheet rangkap 1 akan diberikan

kepada Staf Administrasi Produksi, Time Sheet

rangkap 2 beserta kendaraan/alat berat akan diberikan

kepada Kontraktor, Time Sheet rangkap 3 beserta

Perintah Kerja dan RPdB akan diarsip / disimpan. Dan


103

Batu bara yang telah di ambil itu selanjutnya akan

dilakukan pengiriman ke Stockpile.

- Pengiriman Batu bara ke Stockpile

1. Pengawas tambang akan menerima kendaraan berat

untuk pengiriman batu bara dari Kontraktor dan

menerima Rencana Hauling (RH) dari Kepala Seksi

Hauling, beserta hasil batu bara yang di produksi.

Kemudian akan dilakukan aktivitas pemeriksaan

kualitas.

2. Selanjutnya akan disiapkan Surat Pengiriman Batu

bara (SPB) dalam 5 rangkap, kemudian

mencantumkan Kualitas, asal batu bara serta

menandatangani SPB dan meminta Sopir

menandatangani SPB.

3. Surat Pengiriman Barang (SPB) rangkap 1 dan

Rencana Hauling (RH) akan disimpan/diarsip,

sementara SPB rangkap ke 2-5 beserta angkutan batu

bara akan diserahkan kepada Staf Hauling.

4. Kemudian akan dilakukan penentuan aktivitas

pengawasan, apabila tidak diperlukan maka SPB

beserta angkutan Batu bara akan diserahkan kepada

Staf timbangan di Pelabuhan. Jika diperlukan maka

bagian staf hauling akan melakukan pengawasan jalan

hauling.

- Pengawasan Jalur Hauling


104

1. Staf hauling menyiapkan RH (Rencana Hauling) dan

menerima RPdB (Rencana Produksi Batu bara)

rangkap copy dari Kepala seksi perencanaan Produksi

dan Surat pengiriman jalan rangkap 2-5 beserta batu

bara dari Kontraktor.

2. Setelah itu melakukan aktivitas pengawasan atas jalan

hauling dan kegiatan hauling, kemudian disiapkan

Laporan Hasil Kerja (LHK) dalam bentuk 2 rangkap.

3. Selanjutnya dilihat apakah ada terjadi kejadian saat

pengawasan berlangsung, apabila tidak ada maka

LHK rangkap 1-2 akan ditandatangani oleh Kepala

Seksi Hauling dan Manager Proyek.

4. Namun jika ada kejadian, maka akan dilihat apakah

masalah dapat diselesaikan atau tidak. Apabila tidak

maka akan dilakukan koordinasi dengan Departemen

terkait agar ditentukan tindak lanjut nya.

5. Apabila dapat diselesaikan maka didalam LHK

rangkap 1-2 akan dicantumkan tindak lanjut

penyelesaian masalah nya dan menandatangani serta

meminta para saksi untuk menandangani.

6. Setelah itu LHK baru ditandatangani oleh Kepala Seksi

Hauling dan manager proyek. Kemudian LHK

rangkap 1 akan diberikan kepada Manager Proyek,

LHK rangkap 2, Rencana Produksi Batu bara rangkap

copy dan Rencana Hauling akan disimpan / di arsip,


105

sendangkan Surat Pengiriman Batu bara rangkap 2-5

beserta batu bara akan dikirimkan kepada Staf

Timbangan.

4. Pembayaran

- Pembayaran secara kredit

1. Berdasarkan pembelian, dibagi menjadi tunai dan

kredit apabila menggunakan kredit untuk membayar

maka supplier akan memberikan invoice supplier,

surat jalan supplier, order pembelian, perintah kerja,

bukti pendukung eksternal kepada staf bank dan kasir

2. Setelah itu staf bank dan kasir akan memeriksa

kelengkapan surat-surat yang diberikan oleh supplier

3. Apabila lengkap maka akan dibuat tanda terima

penagihan apabila tidak lengkap maka surat-surat

tersebut akan dikembalikan kepada supplier

4. Setelah itu staf bank dan kasir akan menandatangani

tanda terima penagihan dan membubuhkan tanggal

penagihan berkas dan tanggal pengambilan RP

5. Rangkap 1 akan diberikan kepada supplier sedangkan

rangkap 2 beserta surat-surat akan diberikan kepada

kepala departemen keuangan dan administrasi serta

kepala seksi keuangan dan administrasi

6. Setelah itu kepala departemen keuangan dan

administrasi akan mencocokkan kelengkapan data,

memeriksa keabsahan dan keakuratan data-data


106

penagihan, memberi stempel “verifikasi” pada berkas

penagihan, memberi paraf,tanggal dan jam pada

stempel “verifikasi”, dan memasukkan berkas

penagihan kedalam map berkas penagihan per

supplier

7. Kemudian berkas penagihan diberikan kepada staf

bank dan kasir untuk melihat ketersediaan dana bank

pada saat pembayaran dan pencairan BG/C serta

memberi paraf, tanggal dan jam pada stempel

“verifikasi”

8. Kemudian laporan harian bank, laporan proyeksi kas

dan buku bank akan diarsip

9. Pada saat jatuh tempo pembayaran, staff bank dan kasir

akan mencocokkan tanda terima penagihan dengan

berkas penagihan dan meminta penerima BG/C

menandatangani bukti bank keluar

10. Setelah itu bukti bank keluar, berkas penagihan dan

tanda terima penagihan akan diberikan kepada kepala

departemen keuangan dan administrasi untuk

membukukan transaksi menurut standar akuntansi

yang berlaku di Indonesia.

11. Setelah itu staf bank dan kasir akan melakukan

pemisahan bukti pendukung pembayaran yang akan di

bayar di kantor pusat dan site, apabila pembayaran

dilakukan di pusat maka BPP akan dikirim ke kantor


107

pusat untuk diberikan kepada bagian keuangan dan

administrasi

12. Apabila tidak melalui pusat maka staf bank dan kasir

akan mencocokkan BPP dan saldo bank untuk

memeriksa ketersediaan dana di rekening bank dengan

BPP, dan menstempel “lunas” semua BPP

13. Setelah itu kemudian staf bank dan kasir akan

menandatangani bukti bank keluar kemudian

diberikan kepada kepala departemen keuangan dan

administrasi untuk kemudian dicocokkan kesesuaian

BG/C dengan BBK dan BPP

14. Jika sesuai maka kepala departemen keuangan dan

administrasi akan menandatangani BBK dan

memeriksa serta melihat ketersediaan dana pada

rekening bank

15. Jika sudah maka laporan harian bank dan buku bank

akan di arsip sedangkan BBK.BPP,BG/C,CRBG/C

akan diberikan kepada pejabat pejabat penandatangan

BG/C

16. Setelah itu pejabat-pejabat penandatangan BG/C akan

menandatangani BG/C dan memaraf CRBG/C dan

BBk kemudian akan diberikan kembali kepada staff

bank dan kasir.

17. Staff bank dan kasir kemudian akan menyerahkan

BG/C kepada penerima BG/C dan meminta penerima


108

BG/C menandatangani BBK kemudian BBK yang

telah di tandatangani serta BPP akan diberikan kepada

kepala departemen keuangan dan administrasi untuk

membukukan transaksi menurut standar akuntansi

keuangan yang berlaku di Indonesia

18. Berdasarkan peraturan / instruksi tertulis (IT) dari

keuangan dan administrasi / kantor pusat maka staff

bank dan kasir akan menguangkan BG/C dan

mengcopy IT sebanyak 1 kali

19. Kemudian BBK dan IT akan diberikan kepada kepala

departemen keuangan dan administrasi untuk di

bukukan.

- Pembayaran secara Tunai

1. Pemohon akan mengajukan pembayaran atas

pembelian, kemudian memberikan bukti pendukung

eksternal kepada staff bank dan kasir

2. Staff bank dan kasir kemudian akan memeriksa

keabsahan paraf atasan langsung pada BPE kemudian

membuat bukti pengeluaran kas kecil dan

menandatangani BPKK, meminta pemohon

menandatangani BPKK, dan memberi stempel “lunas”

pada BPKK, BPE, dan mencantumkan jumlah

pengeluaran pada BPKK.

3. Kemudian uang akan diberikan kepada pemohon,

sedangkan BPE dan BPKK akan diisi kembali jika


109

saldo kas kecil telah mencapat batas pengisian

kembali, kemudian staff bank dan kasir akan membuat

ikhtisar pengeluaran kas kecil dan menandatangani

BPKK

4. BPKK,BPE dan IPKK akan diberikan kepada kepala

departemen keuangan dan administrasi untuk

diperiksa kesesuaian IPKK dengan BPKK dan BPE,

jika sesuai kepala departemen keuangan dan

administrasi akan menandatangani IPKK kemudian

mengembalikan BPKK,IPKK, dan BPE kepada staf

bank dan kasir untuk di arsip.

5. Kemudian atas BPKK,IPKK, dan BPE yang diberikan

selanjutnya staff bank dan kasir akan melihat prosedur

pengeluaran bank kemudian menguangkan BG/C

6. Setelah diuangkan RP akan disimpan kedalam kas

kecil dan IPKK,BPKK,BPE, dan BBK akan diberikan

kepada kepala departemen keuangan dan administrasi

untuk di bukukan.

3.3.1.5 Concept of Operation Diagram (CONOD)

Berikut merupakan lanjutan dari skenario konsep dari operasi

Gambar dibawah ini menjelaskan alur dari proses bisnis pada

PT. Deli Pratama Coal.


110

Ga

ba

3.4

Di

ag

ra
111

ar

3.

ia
112

Ga

ba

3.6

Di

ag

ra
113

Ga

ba

3.7

Di

ag

ra

m
114

3.3.2 Business Product and Service

3.3.2.1 Business

PT. Deli Pratama Coal merupakan perusahaan jasa

yang bergerak dibidang kontraktor batubara. Sebagai

perusahaan jasa dibidang pertambangan batu bara, PT. Deli

Pratama Coal menyediakan alat-alat yang canggih untuk

membantu teknisi dalam mengambil batubaru.

Target pasar perusahaan adalah perusahaan yang

bergerak dalam bidang batubara baik pihak swasta maupun

pemerintah. Selain itu juga menjalin kerjasama yang baik

terhadap mitra perusahaan agar mencapai target pasar yang

lebih luas.

3.3.2.2 Swim Lane Process Diagram

Berikut ini penggambaran aktivitas perusahaan yang sedang

berjalan.

- Aktivitas pada Bagian Pembelian :


115

Ga

ba

3.8

Pr

os

ed

ur

Pe
116

Supplier

Gambar 3.9 Prosedur Penyeleksian Supplier Tender


117

G
a
m
b
a
r
3
Su
pp
.
lie 1
r
0
P
r
o
s
e
d
u
r
P
e
m
b
118

G
a
m
b
a
r
3
.
1
1
P
r
o
s
e
d
u
r
P
e
m
b
119

- Aktivitas pada Bagian Pergudangan:

Gambar 3.12 Prosedur Penerimaan Barang dari Supplier


120

Gambar 3.13 Prosedur Retur Pembelian


121

Gambar 3.14 Prosedur Mutasi Barang Antar Gudang


122

Gambar 3.15 Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang


di Gudang
123

- Aktivitas Pada Bagian Produksi

G
a
m
b
a
r
3
.
1
6
P
r
o
s
e
d
u
r
P
e
r
e
124

G
125

Gambar 3.18 Prosedur Produksi Batu bara


126

Gambar 3.19 Prosedur Pengiriman Batu bara ke Stockpile


127

Gambar 3.20 Prosedur Pengawasan Jalur Hauling


128

- Aktivitas Pada Bagian Pembayaran

Gambar 3.21 Prosedur Pembayaran Kredit


129

Gambar 3.22 Prosedur Pembayaran Jatuh Tempo


130

Gambar 3.23 Prosedur Pembayaran Tunai


131

3.3.2.3 Business Process Diagram

Berikut ini menjelaskan tentang tingkatan aktivitas dari

proses bisnis perusahaan dan hubungan antar aktivitasnya.

1. IDEF-0 pada proses bisnis pembelian barang dan

pergudangan pada PT. Deli Pratama Coal.

Gambar 3.24 Business Process Diagram Level A0


132

2. IDEF-0 pada proses pembelian barang yang

dibutuhkan hingga pengeluaran barang dari gudang.

s
133

3. IDEF-0 pada proses pengecekan pada gudang lokasi

dan gudang pusat sebelum dilakukannya pembelian

barang.

Gambar 3.26 Business Process Diagram Level A1


134

4. IDEF-0 Proses dilakukannya persetujuan permintaan

pembelian dari departemen pembelian sampai

dilakukannya proses order pembelian.

o
135

5. IDEF-0 proses dilakukannya pembayaran secara kredit

atau tunai setelah proses order pembelian

Gambar 3.28Process Business Diagram Level A3


136

6. IDEF-0 Proses pengeluaran kas kecil saat dilakukan

pembelian tunai.

o
137

7. IDEF-0 Proses pembayaran hutang saat dilakukan

pembelian kredit

Gambar 3.30 Process Business Diagram Level A3-4


138

8. IDEF-0 Proses penerimaan barang dari Supplier sesuai

order pembelian dan dilakukan pengecekan kondisi

barang yang diterima.

Gambar 3.31 Process Business Diagram Level A4


139

9. IDEF-0 Proses pengiriman barang yang rusak/tidak

sesuai kepada Supplier sampai barang di retur kembali.

Gambar 3.32 Process Business Diagram Level A5


140

10. IDEF-0 Proses mutasi atau perpindahan barang antar

gudang sesuai barang yang dibutuhkan.

Gambar 3.33 Process Business Diagram Level A6


141

11. IDEF-0 Proses permintaan barang dari Teknisi sampai

diterimanya barang dari bagian gudang

Gambar 3.34 Process Business Diagram Level A7


142

12. IDEF-0 Proses dilakukan perencanaan produksi sampai hasil

batubara diproduksi

Gambar 3.34 Process Business Diagram Level A8


143

3.3.2.4 Activity / Product Matrix

Activity / product matrix menggambarkan aktifitas

bisnis dengan produk yang dihasilkan oleh PT. Deli Pratama

Coal. Pada tabel 3.7 ini akan dijelaskan hubungan yang

terjadi antara aktifitas bisnis yang berkaitan langsung dengan

produk yang dihasilkan yang bersifat sebagai membangun,

menjual, menyimpan, mendistribusi, melayani, keuangan dan

legal.

Tabel 3.6 Activity / Product Matrix PT. Deli Pratama Coal

Perencan Pengambi Proses


Pengiri Pengawa
aan lan Produ
man san
Produksi Sampel ksi
Remar
ks
Business Product
Batuba
M R R D L
ra
R = Research & Develop W = Warehouse S = Service L = Legal
M = Manufacture D = Distribute F = Financials

3.3.2.5 Use Case Narrative and Diagram

PT. Deli Pratama Coal akan melakukan Pembelian

Sparepart apabila stok barang digudang sudah menipis, atau

adanya permintaan pembelian sparepart yang khusus. Hal

pertama yang dilakukan adalah Bagian gudang akan

menandatangani Surat Permintaan Pembelian (PP), setelah itu


144

berdasarkan Surat Permintaan Pembelian yang diterima oleh

Staff Pembelian akan dibuatkan Surat Permintaan Penawaran

Harga (SPPH) kepada Supplier Tender untuk dilakukan

penyeleksian. Berdasarkan hasil presentasi dari para Supplier

maka para Komite Tender akan menandatangani Form Daftar

Permintaan Penawaran Harga (DPPH) .

Selanjutnya Staff Pembelian akan melakukan

pembayaran kepada Supplier dan menandatangani Order

Pembelian (OP), kemudian Supplier akan mengirimkan

barang sesuai yang Order Pembelian. Setelah barang sampai

akan diterima oleh bagian Gudang dan dilakukan pengecekan

kondisifisik barang. Apabila barang rusak akan dilakukan

retur barang kepada Supplier dengan menandatangani Form

Daftar Barang Retur (DBR) dan menyerahkan kepada Staff

Pembelian untuk dilakukan retur kepada Supplier yang

bersangkutan.

Jika hasil pemeriksaan sudah sesuai maka barang akan

dimasukkan kedalam gudang, selanjutnya apabila Gudang

lokasi memerlukan barang maka akan dilakukan mutasi

barang antar barang dengan menandatangani Form Mutasi

Antar Gudang (FMAG) kemudian bagian gudang pusat akan

menyiapkan barang sesuai kebutuhan dan mengirimkan

barang.
145

Apabila Teknisi memerlukan penggunaan alat yang

baru maka harus menandatangani Bukti Permintaan dan

Pengeluaran Barang, menyerahkan kepada Bagian Gudang,

setelah itu bagian gudang akan menyiapkan barang sesuai

yang dibutukan. Kemudian barang akan dikirimkan kepada

Teknisi yang bersangkutan untuk dilakukan pengecekan

kesesuaian barang. Apabila sudah sesuai maka akan langsung

digunakan untuk aktivitas operasional.

Staf Pembelian

Staf Gudang Pemohon

Staf Gudang Pemohon


Staf Gudang Pemberi

Gambar 3.35 Use Case Diagram Pergudangan PT. Deli Pratama Coal
146

Staf Pembelian

Staf Pembelian

Staf Pembelian

Gambar 3.36 Use Case Diagram Pembelian PT. Deli Pratama Coal
147

Staf Perdagangan

& pengapalan

Staf Pengawas

Staf Hauling
148

Gambar 3.37 Use Case Diagram Produksi PT. Deli Pratama Coal

Staf

Staf

Staf

Gambar 3.38 Use Case Diagram Pembayaran PT. Deli Pratama Coal
149

3.3.3 Data and Information

3.3.3.1 Object State Chart Diagram

Berikut ini menjelaskan alur aktivitas dalam

perusahaan dari awal hingga akhir aktivitas.


150
151
152
153

Gambar 3.39 Object State Chart Diagram


154

3.3.3.2 Logical Data Model

Dari aktivitas yang berjalan dapat 21 class yang ada

dalam sistem perusahaan.

Gambar 3.40 Logical Data Model


155

3.3.3.3 Activity / Entity Matrix

Berikut ini entitas data yang dipengaruhi oleh aktivitas

bisnis dalam sistem perusahaan.

Tabel 3.7 Activity / Entity Matrix PT. Deli Pratama Coal

Subjek Data

Pejabat Wewenang
Teknik Tambang
Dep.Pembelian
Staf Pembelian

Dep.Keuangan

Divisi Proyek
Pemgawas
Staf Bank

Produksi
Supplier

Hauling
Gudang

Teknisi

Lab
Fungsi Bisnis
Permintaan barang R R C R
Pengecekan barang R R C R
Menyetujui Permintaan R R C
Pembelian
Menyetujui Surat permintaan R C R
penawaran harga
Menyetujui order pembelian R C R
Membuat laporan pembelian R C
Menyetujui daftar R R R C
permintaan penawaran harga
Membuat penawaran harga R C R
Membuat surat jalan-supplier R R C R
Menyetujui bukti penerimaan R C R R
barang
Membuat daftar barang retur R C R
Membuat form mutasi antar C R
gudang
Menyetujui form mutasi R C
antar gudang
Menyetujui bukti permintaan C R
pengeluaran barang
Membuat laporan stok R R C R
barang
Memeriksa kelengkapan C R
Invoice, Order Pembelian
Membuat berkas penagihan C R
Menyetujui Bilget/Giro R C
Cheque
Melakukan pembayaran R C R
Meminta pembayaran tunai
Membuat bukti pengeluaran R C R R
kas kecil
156

Membuat Ikhtisar R C R
pengeluaran kas kecil
Menguangkan BG/C C R
Membuat dan C R R
Menandatangani Surat
Penugasan
Mencatat hasil batu bara R C R
Menandatangani Surat Jalan C R
Membuat Hasil Tes Batu C R R
Bara
Membuat surat pengiriman R C
Membuat rencana hauling C R
Membuat laporan hasil kerja C R

3.3.3.4 Data Dictionary

Berikut ini data entitas dalam setiap Class yang ada

didalam sistem, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Data Dictionary

Field
No. Field Name Data Type Key Description
Length
Teknisi
1 Id_Teknisi Char 5 PK Kode teknisi
2 Nama_Teknisi Varchar 30 Nama lengkap
teknisi
3 Skill Varchar 20 Jenis keahlian
teknisi
4 Email Varchar 20 Alamat email teknisi
5 Telepon 15 No telepon teknisi
6 Jabatan Varchar 20 Nama jabatan teknisi
Gudang Lokasi
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
2 Nama_Gudang Varchar 30 Nama lengkap
gudang
3 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
yang tersedia
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
gudang
5 Kodepos Char 5 Kode wilayah
6 Telepon 15 No telepon gudang
Detail Barang
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
157

2 Id_Barang Char 5 PK Kode barang


Barang
1 Id_Barang Char 5 PK Kode barang
2 Id_Gudang Char 5 FK Kode gudang
3 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
4 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
5 Jenis Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
Gudang Pusat
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
2 Nama_Gudang Varchar 30 Nama lengkap
gudang
3 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
yang tersedia
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
gudang
5 Kodepos Char 5 Kode wilayah
6 Telepon 15 No telepon gudang
Permintaan Pembelian
1 Id_PP Char 5 PK Kode Permintaan
Pembelian
2 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
3 Jumlah_Barang Varchar 20 Jumlah barang yang
dibutuhkan
4 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
5 Tanggal_PP Datetime 10 Tanggal permintaan
pembelian
Divisi Proyek
1 Id_Divisi_Proyek Char 5 PK Kode divisi
2 Nama_Staf Varchar 30 Nama lengkap Staf
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap Staf
4 Email Varchar 20 Alamat email Staf
5 Telepon 15 No telepon Staf
Bank
1 Id_Bank Char 5 PK Kode bank
2 Nama_Bank Varchar 30 Nama lengkap Bank
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
Bank
4 Kodepos Char 5 Kode wilayah Bank
4 Email Varchar 20 Alamat email Bank
5 Telepon 15 No telepon Bank
Supplier
1 Id_Supplier Char 5 PK Kode Supplier
2 Nama_ Supplier Varchar 30 Nama lengkap
Supplier
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
158

Supplier
4 Email Varchar 20 Alamat email
Supplier
5 Jenis Varchar 20 Jenis atau spesifikasi
supplier
6 Telepon 15 No telepon Supplier
Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH)
1 Id_SPPH Char 5 PK Kode SPPH
2 Id_Supplier Char 5 FK1 Kode supplier
3 Id_Departemen Char 5 FK2 Kode departemen
Pembelian
4 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
5 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
6 Tanggal_SPPH Datetime 10 Tanggal SPPH
Departemen Pembelian
1 Id_Departemen Char 5 PK Kode departemen
Pembelian
2 Email Varchar 20 Alamat email
Departemen
3 Jumlah_Staf Varchar 10 Jumlah staf yang
bekerja
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
Departemen
5 Telepon 15 No telepon
Departemen
Staf Pembelian
1 Id_Staf Char 5 PK Kode staf
2 Lama_Kerja Varchar 10 Lama karyawan
bekerja
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap Staf
4 Email Varchar 20 Alamat email Staf
5 Telepon 15 No telepon Staf
Pembayaran
1 Id_ Pembayaran Char 5 PK Kode Pembayaran
2 Id_OP Char 5 FK1 Kode Order
Pembelian
3 Id_Kredit Char 5 FK2 Kode Kredit
4 Id_Tunai Char 5 FK3 Kode Tunai
5 Tanggal_ Datetime 10 Tanggal dilakukan
Pembayaran Pembayaran
6 Total_ Varchar 20 Total dari
Pembayaran pembayaran
7 Jenis_Pembayara Varchar 10 Jenis dari
n Pembayaran
Penawaran Harga (PH)
1 Id_PH Char 5 PK Kode Penawaran
barang
159

2 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap


barang
3 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
4 Harga_Yang_dita Varchar 10 Harga yang ditawar
war oleh Supplier
5 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
ditawar
Daftar Permintaan Penawaran Harga (DPPH)
1 Id_DPPH Char 5 PK Kode Daftar
Permintaan
Penawaran Harga
2 Id_PH Char 5 FK1 Kode Penawaran
barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Tangga_DPPH Datetime 10 Tanggal dilakukan
Bukti Pendukung Ekstern (BPE)
1 Id_BPE Char 5 PK Kode Bukti
Pendukung Ekstern
Order Pembelian (OP)
1 Id_OP Char 5 PK Kode Order
Pembelian
2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Id_PP Char 5 FK3 Kode Permintaan
Pembelian
5 Tanggal_OP Datetime 10 Tanggal OP
Surat Jalan-Supplier (SJ-S)
1 Id_SJ-S Char 5 PK Kode Surat Jalan
2 Id_Supplier Char 5 FK Kode Supplier
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal dikirimkan
4 Penerima Varchar 20 Nama lengkap
penerima
Bukti Penerimaan Barang (BPnB)
1 Id_BPnB Char 5 PK Kode Bukti
Penerimaan Barang
2 Id_Barang Char 5 FK Kode barang
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal penerimaan
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
diterima
Daftar Retur Barang (DBR)
1 Id_DBR Char 5 PK Kode Daftar Retur
Barang
2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
diretur
5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan
Form Mutasi Antar Gudang (FMAG)
160

1 Id_FMAG Char 5 PK Kode Form Mutasi


Antar Gudang
2 Id_Gudang Char 5 FK1 Kode gudang
3 Id_Barang Char 5 FK2 Kode barang
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
dimutasi
5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan
Bukti Penerimaan dan Pengeluaran Barang (BPPB)

1 Id_BPPB Char 5 PK Kode Bukti


Penerimaan dan
Pengeluaran Barang

2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang

3 Id_Gudang Char 5 FK2 Kode gudang


4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
dimutasi

5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan


Berkas Penagihan
1 Id_BP Char 5 PK Kode Berkas
Penagihan
2 Id_OP Char 5 FK Kode Order
Pembelian
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal berkas
penagihan
Tanda Terima Penagihan
1 Id_TTP Char 5 PK Kode Tanda Terima
Penagihan
2 Id_BP Char 5 FK Kode Berkas
Penagihan
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal terima
penagihan
Bukti Bank Keluar
1 Id_BBK Char 5 PK Kode Bukti Bank
Keluar
2 Id_TTP Char 5 FK Kode Tanda Terima
Penagihan
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengeluaran
4 Pemberi Varchar 20 Nama lengkap
pemberi
Bukti Pendukung Pembayaran
1 Id_BPP Char 5 PK Kode Bukti
Pendukung
Pembayaran
2 Id_BBK Char 5 FK1 Kode Bukti Bank
161

Keluar
3 Id_IT Char 5 FK2 Kode Instruksi
Tertulis
4 Id_BP Char 5 FK3 Kode Berkas
Penagihan
5 Id_BUM Char 5 FK4 Kode Bon Uang
Muka
6 Id_PJUM Char 5 FK5 Kode Pertanggung
Jawaban Uang Muka
7 Id_IPKK Char 5 FK6 Kode Ikhtisar
Pengeluaran Kas
Kecil
8 Id_BPKK Char 5 FK7 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
9 Id_BPE Char 5 FK8 Kode Bukti
Pendukung Ekstern
10 Id_LPRAK Char 5 FK9 Kode Laporan
Proyeksi dan
Realisasi Arus Kas
11 Tanggal Datetime 10 Tanggal bukti
pendukung
pembayarn
Bilyet Giro/Cheque
1 Id_BG/C Char 5 PK Kode Bilyet
Giro/Cheque
2 Id_BPP Char 5 FK1 Kode Bukti
Pendukung
Pembayaran
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengeluaran
4 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang Bilyet
Giro
Kredit
1 Id_Kredit Char 5 PK Kode Kredit
2 Id_BG/C Char 5 FK1 Kode Bilyet
Giro/Cheque
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
4 Tanggal_Jatuh_T Datetime 10 Tanggal harus
empo dilakukan
pembayaran
Tunai
1 Id_Tunai Char 5 PK Kode Tunai
2 Id_BPKK Char 5 FK1 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
pembayaran
Ikhtisar Pengeluaran Kas Kecil
162

1 Id_IPKK Char 5 PK Kode Ikhtisar


Pengeluaran Kas
Kecil
2 Id_BPKK Char 5 FK1 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
3 Jumlah_Saldo Varchar 10 Jumlah saldo yang
tersisa
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengeluaran
kas kecil
Bukti Pengeluaran Kas Kecil
1 Id_BPKK Char 5 PK Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
2 Nama Varchar 30 Nama Penerima
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal bukti
pengeluaran kas
kecil
4 Tanda Tangan Varchar 20 Tanda Tangan
Penerima
Rencana Produksi Tahunan (RPDT)
1 Id_RPDT Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Tahunan
2 Target_Kerja Varchar 20 Target yang
dihasilkan
3 Lama_Kerja Varchar 20 Waktu yang
dibutuhkan
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal RDPT
dikeluarkan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)
1 Id_RPDT Char 5 PK Kode Rencana Kerja
dan Anggaran Biaya
2 Id_RPDT Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Tahunan
3 Jumlah Anggaran Varchar 20 Jumlah biaya yang
dibutuhkan
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal RKAB
dikeluarkan
Rencana Penjualan Bulanan (RPB)
1 Id_RPB Char 5 PK Kode Rencana
Penjualan Bulanan
2 Id_RPDT Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Tahunan
3 Jumlah Penjualan Varchar 20 Jumlah yang
ditargetkan
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal RPB
dikeluarkan
Desain Tambang (DT)
1 Id_DT Char 5 PK Kode Desain
163

Tambang
2 Id_RPB Char 5 FK Kode Rencana
Penjualan Bulanan
3 Desain_penamba Varchar 20 Menggambarkan
ngan lokasi penambangan
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal DT
dikeluarkan
Laporan Realisasi Produksi
1 Id_LRPD Char 5 PK Kode Laporan
Realisasi Produksi
2 Id_DT Char 5 FK Kode Desain
Tambang
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaporan
Rencana Produksi Bulanan (RPDB)
1 Id_RPDB Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Bulanan
2 Id_LRPD Char 5 FK Kode Laporan
Realisasi Produksi
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaporan
4 Target_Produksi Varchar 20 Hasil produksi yang
ditargetkan
Surat Penugasan (SP)
1 Id_SP Char 5 PK Kode Surat
Penugasan
2 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
penugasan
3 Penerima Varchar 20 Nama lengkap
penerima SP
4 Penugasan Varchar 20 Jenis penugasan
yang dilakukan
Surat Jalan (SJ)
1 Id_SJ Char 5 PK Kode Surat Jalan
2 Id_SP Char 5 FK Kode Surat
Penugasan
3 Penerima Varchar 20 Nama lengkap
penerima SJ
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal dikeluarkan
surat jalan
Hasil Tes Batu Bara (HTBB)
1 Id_HTBB Char 5 PK Kode Hasil Tes
2 Id_SJ Char 5 FK Kode Surat Jalan
3 Hasil_Tes Varchar 30 Laporan hasil tes
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal hasil tes
Rencana Produksi Batu Bara (RPDBB)
1 Id_RPDBB Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Batubara
2 Id_HTBB Char 5 FK Kode Hasil Tes
3 Target_Produksi Varchar 20 Hasil produksi yang
ditargetkan
164

4 Tanggal Datetime 10 Tanggal RPDBB


Surat Perintah Kerja (SPK)
1 Id_SPK Char 5 PK Kode Surat Perintah
Kerja
2 Id_RPDBB Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Batubara
3 Shift_Kerja Varchar 10 Penentuan Shift
untuk pengerjaan
proyek
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal SPK
Time Sheet (TS)
1 Id_TS Char 5 PK Kode Time Sheet
2 Id_SPK Char 5 FK Kode Surat Perintah
Kerja
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengerjaan
Buku Jam Mesin Alat (BJMA)
1 Id_BJMA Char 5 PK Kode Buku
2 Id_TS Char 5 FK Kode Time Sheet
1
3 Id_Teknisi Char 5 FK Kode teknisi
2
4 Aktivitas_Jam_K Varchar 10 Aktivitas selama
erja_Alat pengerjaan
5 Tanggal Datetime 10 Tanggal Buku
Rencana Hauling (RH)
1 Id_RH Char 5 PK Kode Rencana
Hauling
2 Id_TS Char 5 FK Kode Time Sheet
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
pengiriman
4 Jumlah_BB_Dikir Varchar 20 Jumlah batubara
im yang dikirim
Surat Pengiriman Batu Bara (SPB)
1 Id_SPB Char 5 PK Kode Surat
Pengiriman
2 Id_RH Char 5 FK Kode Rencana
Hauling
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal surat dibuat
Field
No. Field Name Data Type Key Description
Length
Teknisi
1 Id_Teknisi Char 5 PK Kode teknisi
2 Nama_Teknisi Varchar 30 Nama lengkap
teknisi
3 Email Varchar 20 Alamat email teknisi
4 Telepon 15 No telepon teknisi
5 Jabatan Varchar 20 Nama jabatan teknisi
Gudang Lokasi
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
165

2 Nama_Gudang Varchar 30 Nama lengkap


gudang
3 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
yang tersedia
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
gudang
5 Telepon 15 No telepon gudang
Detail Barang
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
2 Id_Barang Char 5 PK Kode barang
Barang
1 Id_Barang Char 5 PK Kode barang
2 Id_Gudang Char 5 FK Kode gudang
3 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
4 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
5 Jenis Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
Gudang Pusat
1 Id_Gudang Char 5 PK Kode gudang
2 Nama_Gudang Varchar 30 Nama lengkap
gudang
3 Jumlah_Stok Varchar 20 Jumlah stok barang
yang tersedia
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
gudang
5 Telepon 15 No telepon gudang
Permintaan Pembelian
1 Id_PP Char 5 PK Kode Permintaan
Pembelian
2 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
3 Jumlah_Barang Varchar 20 Jumlah barang yang
dibutuhkan
4 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
Divisi Proyek
1 Id_Divisi_Proyek Char 5 PK Kode divisi
2 Nama_Staf Varchar 30 Nama lengkap Staf
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap Staf
4 Email Varchar 20 Alamat email Staf
5 Telepon 15 No telepon Staf
Bank
1 Id_Bank Char 5 PK Kode bank
2 Nama_Bank Varchar 30 Nama lengkap Bank
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
Bank
4 Email Varchar 20 Alamat email Bank
5 Telepon 15 No telepon Bank
166

Supplier
1 Id_Supplier Char 5 PK Kode Supplier
2 Nama_ Supplier Varchar 30 Nama lengkap
Supplier
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
Supplier
4 Email Varchar 20 Alamat email
Supplier
5 Telepon 15 No telepon Supplier
Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH)
1 Id_SPPH Char 5 PK Kode SPPH
2 Id_Supplier Char 5 FK1 Kode supplier
3 Id_Departemen Char 5 FK2 Kode departemen
Pembelian
4 Nama_Barang varchar 30 Nama lengkap
barang
5 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
Departemen Pembelian
1 Id_Departemen Char 5 PK Kode departemen
Pembelian
2 Email Varchar 20 Alamat email
Departemen
3 Jumlah_Staf Varchar 10 Jumlah staf yang
bekerja
4 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap
Departemen
5 Telepon 15 No telepon
Departemen
Staf Pembelian
1 Id_Staf Char 5 PK Kode staf
2 Lama_Kerja Varchar 10 Lama karyawan
bekerja
3 Alamat Varchar 20 Alamat lengkap Staf
4 Email Varchar 20 Alamat email Staf
5 Telepon 15 No telepon Staf
Pembayaran
1 Id_ Pembayaran Char 5 PK Kode Pembayaran
2 Id_OP Char 5 FK1 Kode Order
Pembelian
3 Id_Kredit Char 5 FK2 Kode Kredit
4 Id_Tunai Char 5 FK3 Kode Tunai
5 Tanggal_ Datetime 10 Tanggal dilakukan
Pembayaran Pembayaran
6 Total_ Varchar 20 Total dari
Pembayaran pembayaran
7 Jenis_Pembayara Varchar 10 Jenis dari
n Pembayaran
Penawaran Harga (PH)
167

1 Id_PH Char 5 PK Kode Penawaran


barang
2 Nama_Barang Varchar 30 Nama lengkap
barang
3 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis atau spesifik
barang
4 Harga_Yang_dita Varchar 10 Harga yang ditawar
war oleh Supplier
5 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
ditawar
Daftar Permintaan Penawaran Harga (DPPH)
1 Id_DPPH Char 5 PK Kode Daftar
Permintaan
Penawaran Harga
2 Id_PH Char 5 FK1 Kode Penawaran
barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Tangga_DPPH Datetime 10 Tanggal dilakukan
Bukti Pendukung Ekstern (BPE)
1 Id_BPE Char 5 PK Kode Bukti
Pendukung Ekstern
Order Pembelian (OP)
1 Id_OP Char 5 PK Kode Order
Pembelian
2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Id_PP Char 5 FK3 Kode Permintaan
Pembelian
Surat Jalan-Supplier (SJ-S)
1 Id_SJ-S Char 5 PK Kode Surat Jalan
2 Id_Supplier Char 5 FK Kode Supplier
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal dikirimkan
4 Penerima Varchar 20 Nama lengkap
penerima
Bukti Penerimaan Barang (BPnB)
1 Id_BPnB Char 5 PK Kode Bukti
Penerimaan Barang
2 Id_Barang Char 5 FK Kode barang
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal penerimaan
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
diterima
Daftar Retur Barang (DBR)
1 Id_DBR Char 5 PK Kode Daftar Retur
Barang
2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang
3 Id_Supplier Char 5 FK2 Kode Supplier
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
diretur
5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan
168

Form Mutasi Antar Gudang (FMAG)


1 Id_FMAG Char 5 PK Kode Form Mutasi
Antar Gudang
2 Id_Gudang Char 5 FK1 Kode gudang
3 Id_Barang Char 5 FK2 Kode barang
4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
dimutasi
5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan
Bukti Penerimaan dan Pengeluaran Barang (BPPB)

1 Id_BPPB Char 5 PK Kode Bukti


Penerimaan dan
Pengeluaran Barang

2 Id_Barang Char 5 FK1 Kode barang

3 Id_Gudang Char 5 FK2 Kode gudang


4 Jumlah Varchar 10 Jumlah barang yang
dimutasi

5 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaksanaan


Berkas Penagihan
1 Id_BP Char 5 PK Kode Berkas
Penagihan
2 Id_OP Char 5 FK Kode Order
Pembelian
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
Tanda Terima Penagihan
1 Id_TTP Char 5 PK Kode Tanda Terima
Penagihan
2 Id_BP Char 5 FK Kode Berkas
Penagihan
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal terima
penagihan
Bukti Bank Keluar
1 Id_BBK Char 5 PK Kode Bukti Bank
Keluar
2 Id_TTP Char 5 FK Kode Tanda Terima
Penagihan
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengeluaran
Bukti Pendukung Pembayaran
1 Id_BPP Char 5 PK Kode Bukti
Pendukung
Pembayaran
2 Id_BBK Char 5 FK1 Kode Bukti Bank
Keluar
3 Id_IT Char 5 FK2 Kode Instruksi
Tertulis
169

4 Id_BP Char 5 FK3 Kode Berkas


Penagihan
5 Id_BUM Char 5 FK4 Kode Bon Uang
Muka
6 Id_PJUM Char 5 FK5 Kode Pertanggung
Jawaban Uang Muka
7 Id_IPKK Char 5 FK6 Kode Ikhtisar
Pengeluaran Kas
Kecil
8 Id_BPKK Char 5 FK7 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
9 Id_BPE Char 5 FK8 Kode Bukti
Pendukung Ekstern
10 Id_LPRAK Char 5 FK9 Kode Laporan
Proyeksi dan
Realisasi Arus Kas
Bilyet Giro/Cheque
1 Id_BG/C Char 5 PK Kode Bilyet
Giro/Cheque
2 Id_BPP Char 5 FK1 Kode Bukti
Pendukung
Pembayaran
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengeluaran
4 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang Bilyet
Giro
Kredit
1 Id_Kredit Char 5 PK Kode Kredit
2 Id_BG/C Char 5 FK1 Kode Bilyet
Giro/Cheque
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
4 Tanggal_Jatuh_T Datetime 10 Tanggal harus
empo dilakukan
pembayaran
Tunai
1 Id_Tunai Char 5 PK Kode Tunai
2 Id_BPKK Char 5 FK1 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
3 Jumlah Varchar 15 Jumlah yang ditagih
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
pembayaran
Ikhtisar Pengeluaran Kas Kecil
1 Id_IPKK Char 5 PK Kode Ikhtisar
Pengeluaran Kas
Kecil
2 Id_BPKK Char 5 FK1 Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
170

3 Jumlah_Saldo Varchar 10 Jumlah saldo yang


tersisa
Bukti Pengeluaran Kas Kecil
1 Id_BPKK Char 5 PK Kode Bukti
Pengeluaran Kas
Kecil
2 Nama Varchar 30 Nama Penerima
3 Tanda Tangan Varchar 20 Tanda Tangan
Penerima
Rencana Produksi Tahunan (RPDT)
1 Id_RPDT Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Tahunan
2 Target_Kerja Varchar 20 Target yang
dihasilkan
3 Lama_Kerja Varchar 20 Waktu yang
dibutuhkan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)
1 Id_RPDT Char 5 PK Kode Rencana Kerja
dan Anggaran Biaya
2 Id_RPDT Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Tahunan
3 Jumlah Anggaran Varchar 20 Jumlah biaya yang
dibutuhkan
Rencana Penjualan Bulanan (RPB)
1 Id_RPB Char 5 PK Kode Rencana
Penjualan Bulanan
2 Id_RPDT Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Tahunan
3 Jumlah Penjualan Varchar 20 Jumlah yang
ditargetkan
4 Tanggal Datetime 10 Tanggal dibuatkan
Desain Tambang (DT)
1 Id_DT Char 5 PK Kode Desain
Tambang
2 Id_RPB Char 5 FK Kode Rencana
Penjualan Bulanan
3 Desain_penamba Varchar 20 Menggambarkan
ngan lokasi penambangan
Laporan Realisasi Produksi
1 Id_LRPD Char 5 PK Kode Laporan
Realisasi Produksi
2 Id_DT Char 5 FK Kode Desain
Tambang
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaporan
Rencana Produksi Bulanan (RPDB)
1 Id_RPDB Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Bulanan
2 Id_LRPD Char 5 FK Kode Laporan
Realisasi Produksi
171

3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pelaporan


4 Target_Produksi Varchar 20 Hasil produksi yang
ditargetkan
Surat Penugasan (SP)
1 Id_SP Char 5 PK Kode Surat
Penugasan
2 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
penugasan
3 Penugasan Varchar 20 Jenis penugasan
yang dilakukan
Surat Jalan (SJ)
1 Id_SJ Char 5 PK Kode Surat Jalan
2 Id_SP Char 5 FK Kode Surat
Penugasan
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal dikeluarkan
surat jalan
Hasil Tes Batu Bara (HTBB)
1 Id_HTBB Char 5 PK Kode Hasil Tes
2 Id_SJ Char 5 FK Kode Surat Jalan
3 Hasil_Tes Varchar 30 Laporan hasil tes
Rencana Produksi Batu Bara (RPDBB)
1 Id_RPDBB Char 5 PK Kode Rencana
Produksi Batubara
2 Id_HTBB Char 5 FK Kode Hasil Tes
3 Target_Produksi Varchar 20 Hasil produksi yang
ditargetkan
Surat Perintah Kerja (SPK)
1 Id_SPK Char 5 PK Kode Surat Perintah
Kerja
2 Id_RPDBB Char 5 FK Kode Rencana
Produksi Batubara
3 Shift_Kerja Varchar 10 Penentuan Shift
untuk pengerjaan
proyek
Time Sheet (TS)
1 Id_TS Char 5 PK Kode Time Sheet
2 Id_SPK Char 5 FK Kode Surat Perintah
Kerja
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal pengerjaan
Buku Jam Mesin Alat (BJMA)
1 Id_BJMA Char 5 PK Kode Buku
2 Id_TS Char 5 FK Kode Time Sheet
1
3 Id_Teknisi Char 5 FK Kode teknisi
2
4 Aktivitas_Jam_K Varchar 10 Aktivitas selama
erja_Alat pengerjaan
Rencana Hauling (RH)
1 Id_RH Char 5 PK Kode Rencana
172

Hauling
2 Id_TS Char 5 FK Kode Time Sheet
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal dilakukan
pengiriman
4 Jumlah_BB_Dikir Varchar 20 Jumlah batubara
im yang dikirim
Surat Pengiriman Batu Bara (SPB)
1 Id_SPB Char 5 PK Kode Surat
Pengiriman
2 Id_RH Char 5 FK Kode Rencana
Hauling
3 Tanggal Datetime 10 Tanggal surat dibuat

3.3.4 System and Application

3.3.4.1 System Communcation Description

Bagaimana perusahaan mengkomunikasikan data

dalam sistem seluruh perusahaan yang sedang berjalan.

Gambar 3.39 System Communcation Diagram PT. Deli

Pratama Coal
173

3.3.4.2 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow

Diagram menunjukkan sebuah proses dengan sistem

pertukaran data dan bagaimana pertukaran mereka dapat

terjadi. Sebuah SA-4 artifak compliments dengan diagram

proses bisnis dan akan bisa didekomposisi untuk

menunjukkan perincian tambahan.

Gambar 3.40 Context Diagram


174

Gambar 3.41 Data Flow Diagram PT. Deli Pratama Coal


175

3.3.5 Network and Infrastructure

3.3.5.1 Network Connectivity Diagram

Jaringan Internet berguna untuk keperluan informasi

dan komunikasi dengan jaringan komputer di PT. DPC, agar

setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan

cepat, sehingga jaringan komputer ini di harapkan dapat

menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya.

Pada gambar 3.40 ini akan menjelaskan bahwa PT. DPC

menggunakan internet dari satu provider kemudian

menggunakan router untuk membagi jaringan ke semua

komputer yang sudah terhubung dengan server.

Gambar 3.42 Network Connectivity Diagram


176

3.3.6 Security

3.3.6.1 Security and Privacy

Dalam menjaga keamanan proses bisnis perusahaan

dari keamanan perusahaan (fisik) hingga keamanan data

(komputer). Proses ini berfungsi untuk menjaga keamanan

dan kerahasiaan data-data dalam perusahaan dari pihak luar

yang tidak bertanggung jawab. Untuk menjaga keamanan dan

kerahasiaan data perusahaan, PT. Deli Pratama Coal

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Security and Privacy PT. Deli Pratama Coal

 Dalam menjaga keamanan perusahaan


selama jam operasional, PT. Deli Pratama Coal
memperkerjakan 1 orang Satpam bersertifikat. Dan
mencatat nama setiap ada pengunjung yang
mendatangi perusahaan ataupun karyawan. Selain itu
juga mengunci pintu-pintu kantor setelah seluruh
Keamanan karyawan selesai bekerja.
Perusahaan  Untuk menghindari pencurian dalam
workshop, para karyawan di haruskan melakukan
pengecekan lewat Finger Print setiap memasuki
ruang kerja.
 Setelah selesai bekerja atau keluar dari
ruang kantor, diharapkan mengunci ruangan masing-
masing.
 File-file perusahaan dapat dimusnahkan
Keamanan Data (dibakar ataupun dihancurkan) apabila sudah
Perusahaan berumur 5 tahun.
 Karyawan yang menggunakan komputer
177

diwajibkan untuk mengunci komputer masing-


masing dengan Windows Login.

3.3.7 Standards

3.3.7.1 Technology Forecast

Berikut ini teknologi yang telah digunakan oleh PT.

Deli Pratama Coal dalam menunjang proses bisnis

perusahaan dari hardware dan software.

Tabel 3.10 Technology Forecast PT. Deli Pratama Coal

Technology Forecast
Mid Term
Forecast Short Term Long Term
Jumlah (12-24
Area (12 Bulan) (2-3 Tahun)
Bulan)
Software
Operating Windows XP Professional Hanya Hanya
10
System SP3 Update Update
Hanya Hanya
Office 10 Microsoft Office 2003
Update Update
Hanya Hanya
Antivirus 10 Smadav
Update Update
Hanya Hanya
Finance 3 Accurate
Update Update
Hardware
Komputer dengan Processor
Pentium Dual Core
1,96GHZ, RAM 2014 Mb, Mengganti Mengganti
Desktop
10 VGA Internal 256 Mb, bagian yang bagian yang
PC
DVD-RW Samsung, Hardisk rusak rusak
Seagate 380 Gb, dengan
monitor LCD LG-Flattron
Pemilik bisa
Ingin
melihat data
Connection 1 Switch 16 port terintegrasi
secara
setiap bagian
realtime
178

D-Link DIR-655 Xtreme N


Router 1 Tidak ada Tidak ada
Gigabit Router
Printer 1 HP Laserjet P1102 Tidak ada Tidak ada
2 Epson L110 Tidak ada Tidak ada

3.3.8 Workforce Plan

Menurut Bernard (2005, p319), Workforce Plan memberikan gambaran

tingkat tinggi tentang bagaimana modal manusia dikelola di seluruh

perusahaan. Workforce plan mencakup strategi untuk mempekerjakan,

retensi dan pengembangna professional di tingkat eksekutif, manajemen,

dan staf dari perusahaan.

3.3.8.1 Workforce

PT. Deli Pratama Coal memilik lima divisi yaitu,

Keuangan&Administrasi, Pembelian, Divisi Proyek,

Hubungan Masyarakat, Perdagangan&Pengapalan, yang

memiliki total karyawan 102. Dalam mencapai tujuan yang

sama untuk memajukan perusahaan. Kinerja karyawan di

perusahaan memiliki kerjasama yang baik.

 Kompetensi Manajemen Tingkat Menengah:

Kompetensi yang harus dimiliki oleh manager pada bagian

tingkat management saat melakukan perekrutan antara lain:

- Keuangan & Administrasi:

- Pria/Wanita

- Lulusan S1 Jurusan Manajemen

- Memiliki minimal IPK 3.00


179

- Menguasai Ms.Office / Ms.Excel

- Dapat berkomunikasi dengan baik

- Pembelian:

- Pria/Wanita

- Lulusan D3 Jurusan Management/Akuntansi

- Memiliki IPK minimal 3.00

- menguasai Software Akuntansi (Accurate 4)

- Memiliki pengalaman bekerja dibidang yang

sama minimal 1 tahun

- Divisi Proyek:

- Pria

- Lulusan S1 Jurusan Teknik Pertambangan

- Memiliki IPK minimal 3.00

- Mampu menguasai Teknik Pertambangan

- Memiliki pengalaman bekerja dibidang yang sama

minimal 2 tahun

- Dapat bekerja dalam tim

- Hubungan Masyarakat:

- Pria/Wanita

- Memiliki minimal IPK 2.75

- Lulusan D3 Jurusan Marketing Komunikasi

- Mampu berkomunikasi dengan baik

- Berpenampilan menarik
180

- Perdagangan & Pengapalan:

- Pria

- Minimal lulusan S1 Jurusan Akuntansi

- Memiliki IPK minimal 2.75

- Mampu berkomunikasi dengan baik

- Menguasai Software Akuntansi (Accurate 4)

- Memiliki pengalaman minimal 2 tahun

• Kompetensi Tingkat Supervisor (Penyelia):

Kompetensi yang harus dimiliki oleh staf-staf pada saat

melakukan perekrutan sumber daya manusia antara lain:

- Penyelia Keuangan / Bank:

- Pria/Wanita

- Minimal IPK 2.75

- Minimal lulusan D3 Jurusan Akuntansi

- Mampu menguasai Ms. Office / Ms.Excel

- Berpenampilan menarik

- Penyelia Pembelian:

- Pria/Wanita

- Minimal IPK 2.75

- Minimal lulusan D3 Jurusan Akuntansi

- Mampu menguasai Ms. Office

- Mampu berkomunikasi dengan baik

- Penyelia Gudang:
181

- Pria

- Memiliki Minimal IPK 2.75

- Lulusan D3 Jurusan Manajemen

- Mampu menguasai Ms. Office

 Pelatihan dan sosialisasi

Pt Deli Pratama Coal mempunyai program-program

pelatihan antara lain:

 Sosialisasi keselamatan kerja

Program pelatihan dan sosialisasi yang diadakan salah

satunya yaitu sosialisasi tentang keselamatan kerja.

Guna nya adalah untuk menyampaikan kepada para

karyawan bagaimana cara bekerja dengan

pengamanan yang baik dan sesuai dengan standar

keselamatan kerja. Hal tersebut dilakukan agar para

karyawan tidak lupa dan tetap patuh tentang apa yang

ditetapkan oleh perusahaan tentang keselamatan

bekerja.

 Pelatihan tanggap darurat seperti kebakaran

Dalam program tanggap darurat ini perusahaan juga

memberikan kepada seluruh karyawan yang ada di PT.

Deli pratama coal, agar para karyawan memiliki

pengetahuan tambahan dalam mengantisipasi apabila

terjadi musibah seperti kebakaran.


182

3.3.8.2 Organization Chart

Gambar 3.43 Organization Chart PT. Deli Pratama Coal

Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab:

• Komisaris

- Mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan

perseroan ( tugas dan tanggung jawab dalam

perusahaan )

- Memberikan nasihat kepada Direksi


183

- Memberikan laporan kepada pemilik saham tentang

tugas dan tanggung jawab menyangkut pengawasan

yang telah dilakukan dalam perusahaan

• Direksi

- Memiliki wewenang dan bertanggung jawab penuh

pada kepentingan perusahaan

- Mewakili perusahaan baik diluar maupun didalam

perusahaan

- Mampu mengontrol divisi-divisi pada perusahaan

- Bertanggung jawab kepada Komisaris

• Keuangan & Administrasi

- Memeriksa kebenaran dokumen-dokumen

- Mencatat semua keluar masuknya kas di perusahaan

- Membuat laporan keuangan setiap akhir bulan

- Bertanggung jawab kepada Direksi

• Pembelian

- Menyiapkan data-data supplier perusahaan

- Mencari informasi tentang supplier yang kompeten

- Bertanggung jawab kepada perusahaan dalam

melakukan pembelian

- Menyimpan secara baik bukti-bukti setelah dilakukan

pembelian

- Membuat laporan pembelian setiap akhir bulan

• Kepala Seksi Keuangan


184

- Membantu kepala bagian keuangan dalam

merumuskan kebijaksanaan perusahaan di bidang

keuangan

- Mengawasi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran

uang tunai/cek

- Menyelenggarakan administrasi penagihan piutang dan

pengawasan penagihannya.

- Mengawasi kegiatan yang berkaitan dengan urusan

perbankan, perpajakan, maupun berbagai asuransi.

• Staf Bank

- Mengontrol setiap arus pengeluaran kas didalam

perusahaan

- Membuat laporan keuangan dalam setiap

transaksi/anggaran

- Bertanggung jawab terhadap kepala seksi keuangan

dan departemen keuangan

• Kepala Divisi Proyek

- Merencanakan kegiatan dalam proyek dan tugas-tugas.

- Memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim

proyek dan mengalokasikan sumber daya.

- Memonitor status proyek

- Mampu menyelesaikan konflik yang terjadi didalam

proyek

• Kepala Produksi
185

- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan produksi,

sehingga memberikan hasil produksi yang memenuhi

waktu yang ditetapkan dalam proyek.

- Mengawasi pelaksanaan pengerjaan selama proyek

berlangsung

- Bertanggung jawab atas setiap proyek yang dilakukan

• Kepala logistik/gudang

- Menjamin keamanan persediaan barang/sparepart/alat

berat milik perusahaan yang berada didalam gudang

penyimpanan.

- Melakukan pemeliharaan terhadap sparepart atau alat

berat

- Mengontrol dan mencatat stok barang yang ada

digudang

• Staf Gudang

- Bertanggung jawab terhadap kepala logistik

- Membantu kepala bagian gudang dalam merumuskan

kebijaksanaan mengenai penyimpanan barang

- Membuat laporan stok barang kepada kepala logistik

• Kepala Teknik Tambang

- Mengawasi penggunaan mesin-mesin produksi baik

sparepart maupun alat berat lainnya.

- Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan perbaikan

mesin-mesin produksi yang mengalami kerusakan


186

- Mencatat hasil laporan pelaksanaan kerja kepada

kepala divisi proyek

• Pengawas tambang

- Bertanggung jawab terhadap kepala teknik tambang

- Melakukan pengawasan terhadap proses penambangan

- Memberikan arahan kepada operator supir alat berat

- Memeriksa kesiapan alat berat dan armada sesuai

rencana produksi

• Hubungan Masyarakat

- Mampu menyelesaikan setiap konflik yang terjadi saat

proyek berlangsung

- Bertanggung jawab kepada perusahaan dan masyarakat

di sekitar proyek

- Mampu menelusuri opini public

- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar

proyek

• Perdagangan & Pengapalan

- Menyusun laporan hasil tambang

- Bertanggung jawab kepada direksi

- Membuat laporan penjual disetiap akhir bulan

- Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ataupun

pemilik tambang

• Staf Hauling

- Melakukan aktivitas survey dan pengawasan atas jalan

hauling
187

- Mengawasi kegiatan hauling

- Membuat laparan hasil kerja setelah hauling selesai di

laksanakan

Anda mungkin juga menyukai