BAB II
yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada
awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, namun pada tahun
dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan pada tahun 1984
dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perusahaan berdiri atas prakarsa tiga
pemegang saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut, dan Kimberly
Clark Corporation yang membeli seluruh aset dari eks PT. Delitua Paper Mill.
Pada tahun 2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-
Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PDM Indonesia
berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri yang disahkan di depan Notaris
II-24
Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya
seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh
pemegang saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi PMDN
PT. Pusaka Prima Mandiri. PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah satu
perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat
dilihat dari peningkatan kualitas produk yang selalu dilakukan, dan bertambahnya
kertas rokok (cigarette paper) dalam bentuk bobbin dan ream. Spesifikasi ukuran
Lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ini terletak di Jalan Brigjend
Zein Hamid Km. 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas area
PT. PPM ini sekitar 49.997 m2. Dengan luas lantai yang digunakan untuk kegiatan
produksi dan perkantoran seluas 12.291,2 m2. Ada beberapa hal yang menjadi
pertimbangan di dalam pemilihan lokasi PT. PPM di daerah Titi Kuning adalah
antara lain:
3. Lingkungan kerja yang baik, salah satunya adalah untuk kebutuhan tenaga
kerja.
II-25
tersebut dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau
Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan di Pulau Jawa dan 25% ke
daerah Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT. PPM tidak hanya terbatas pada
pemasaran didalam negeri saja, akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar
Kertas rokok yang telah dipesan oleh konsumen, akan dikirim oleh
harus memiliki organisasi dan manajemen yang baik. Perusahaan yang terdiri dari
sehingga dapat mencapai sasaran dan target perusahaan dengan efisien yang
tinggi.
lain sehingga memungkinkan orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.
yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah
sebagai berikut:
perusahaan.
dari produk.
tertentu.
dengan baik.
9. Financial Analyst
11. Staff
Membantu dan memberikan saran serta pelayanan kepada fungsi lini dalam
perusahaan.
II-30
General
Manager
Mill Strategic
Finance Sales HR & GA Supervisor
Operation Procurement
Manager Manager Manager QA
Manager Manager
Enginee
Financial MIS
ring Staff Staff Staff Staff
Analyst Manager
Manager
II-8
2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan
Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak 201
orang yang terdiri atas 178 orang laki-laki dan 23 orang wanita. Tenaga kerja di
perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah
pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada
pada bagian produksi, termasuk satpam. Staf bekerja pada hari Senin sampai
Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja staf dapat dilihat pada
Tabel 2.1
Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift/hari, dimana jam kerja
pada hari Senin sampai Minggu adalah selama 7 jam/shift. Jadwal jam kerja
a. Upah Bulanan
V-32
b. Upah Borongan
Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu,
pekerja tersebut.
c. Upah Harian
kinerja yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau
berikut:
a. Kualitas Kerja
b. Kuantitas Kerja
c. Pengetahuan Kerja
d. Kepatuhan Kerja
V-33
atasan.
e. Kerjasama
f. Inisiatif
kebaikan perusahaan.
h. Kehadiran Kerja
i. Keselamatan Kerja
4. Jaminan kesehatan antara lain, cuti sakit, cuti khusus, karena perkawinan atau
Fasilitas kerja juga diberikan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) kepada
para karyawan, seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat.
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk
adalah:
putus pada proses pembuatan maupun pada mesin pembuat kertas rokok.
serta kelengkungan.
2. Bahan Penolong
produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
digunakan adalah:
(water treatment).
3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
ukuran ream.
Proses produksi kertas rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga
Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaCO3.
serat pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam
hdyra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan
secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal
untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump
menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di
LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan
c. Pengolahn Broke
Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke
dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest
yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat.
Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke
tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang
tetapi biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter
air. Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan
kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh.
Bahan baku seperti NBKP, LBKP, broke dan kalsium karbonat yang sudah
berlainan sesuai dengan grade kertas rokok yang diinginkan oleh pihak
Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner
agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda
padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan
b. Fourdinier
V-39
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk
dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan
diatur sedemikian rupa agar berat dasar (basis weight) kertas diperoleh. Berat
digiling lagi dengan dandy roll agar benar-benar homogen. Dan setelah itu,
c. Pressing
Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air
yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup
kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi
sekitar 60-65%.
d. Embrossing
Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal (verge
marking). Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll
e. Pengeringan I
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll.
Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari
g. Pengeringan II
h. Penggulungan Kertas
i. Pencetakkan Logo
Jumbo roll dari on reel kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari
konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping
j. Pemotongan Kertas
Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali
menjdi roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll
slitter. Dari roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun
Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang
1. Ream cutter
tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang
dilakukan adalah:
2. Bobbin slitter
Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin.
Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk
atau tidak.
V-42
3. Packaging
rokok.
2.2
1. Tangki Penampungan
rotary screen (wet broke) dan super vibrator chest sebelum dimasukkan ke
f. Mixing chest digunakan mencapur NBKP, LBKP, dan broke menjadi satu
super vibrator.
3. Mesin
- Centi cleaner, yang terdiri dari pipa kerucut untuk memisahkan kotoran
dari pulp.
- Rotary screen, untuk menyaring pulp atau serat yang kasar yang
dikembalikan ke sistem.
V-44
dengan alat otomatis 1 buah flow meter dan motor rised pulper.
lembaran kertas.
g. Roll slitter digunakan memotong jumbo roll menjadi roll yang lebih kecil.
bobbin.
permintaan konsumen.
slitter.
2.7.2 Peralatan
1. Pompa
V-45
Arus : 33,2 A
Jumlah : 28 Unit
2. Hinged Forklift
dipotong pada mesin-mesin roll slitter. Selain itu juga digunakan untuk
3. Hoist Crane
2.7.3 Utilitas
Utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak
terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar
produksi dapat berjalan lancar. Sarana pendukung yang ada di pabrik PT. PPM
Tahap Persiapan
Penghalusan Bahan Baku Bahan
Fourdriner
Pressing
Tahap Pembuatan
Kertas
Embossing
Pengeringan I
Pengeringan II
Penggulungan Kertas
Pencetakan Logo
Pemotongan Kertas
Packing