0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang rangkuman materi Pancasila dan UUD 1945. Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui butir-butir pengamalan seperti menghormati agama lain, gotong royong, dan anti KKN. UUD 1945 menyatakan bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama di mata hukum, tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan latar belakang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkuman materi Pancasila dan UUD 1945. Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui butir-butir pengamalan seperti menghormati agama lain, gotong royong, dan anti KKN. UUD 1945 menyatakan bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama di mata hukum, tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan latar belakang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkuman materi Pancasila dan UUD 1945. Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui butir-butir pengamalan seperti menghormati agama lain, gotong royong, dan anti KKN. UUD 1945 menyatakan bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama di mata hukum, tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan latar belakang lain.
RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 PANCASILA 5. Tidak Marah Atau Sakit Hati Jika Pendapat Kita Ditolak Penerapan Pancasila Dalam Kegiatan Sehari Hari 6. Mengutamakan kepentingan bersama. Sila Pertama 7. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 1. Melaksanakan Ibadah Kepada Allah Seperti Salat 8. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan Fardu, Salat Sunnah, Puasa,Zakat, Dsbg. keputusan untuk kepentingan bersama. 2. Kita Tidak Boleh Ribut Ketika Orang Yang Beragama 9. Keputusan musyawarah yang diambil harus dapat Lain Melaksanakan Ibadahnya . dipertanggung jawabkan 3. Tidak Boleh Meminu8m Khamer/Minuman Keras 4. Tidak Boleh Minum/Menelan Obat-Obat Terlarang, Sila Kelima Misalnya Pil Ectasy,Nipam, Shabu-Shabu Dan Lain 1. Memberikan Upah Sesuai Dengan Kerja Orang Sebagainya Termasuk Di Dalamnya Tersebut 5. Senantiasa Berteman Dengan Pemeluk Agama Lain 2. Membayar Pajak Tanpa Membedakan Kaya Atau Seperti Berteman Dengan Orany Yang Seagama. Miskin 6. Percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan 3. Tidak Merusak Fasilitas Umum Seperti Telepon agama dan kepercayaan masing-masing. Umum Dll 7. Hormat menghormati dan bekerja sama antar 4. Tidak Bertindak Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang 5. Gaya Hidup Hemat Misalnya Menggunakan Listrik berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Sehemat Mungkin, Mematikan Lampu Jika Tidak 8. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan Digunakan Lagi. ibadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 6. Berbuat luhur dan saling membantu dan gotong 9. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan royong. kepada orang lain. 7. Bersikap adil. 8. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Sila Kedua 9. Menghormati hak-hak orang lain. 1. Membantu Fakir Miskin 10. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 2. Membantu Korban Bencana Alam 11. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan 3. Menghargai Atu Tidak Mencela Karya Orang Lain kepentingan umum. 4. Mendirikan Panti Asuhan Untuk Para Yatim Piatu 5. Menjenguk Teman Yang Sakit Butir-butir Pengamalan Pancasila 6. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan Berdasarkan TAP MPR No.II/MPR/1978 persamaan kewajiban antara sesama manusia. Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila 7. Saling mencintai sesama manusia. (disingkat P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa adalah 8. Mengembangkan sikap tenggang rasa. sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila 9. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dalam kehidupan bernegara semasa Orde Baru. dan saling menghargai adanya perbedaaan tersebut. Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR no. 10. Melakukan musyawarah, jujur dan saling II/MPR/1978. Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 berkerjasama. tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima 11. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan ketentuan agama sebagai manusia yang beradab sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Saat ini produk hukum ini tidak berlaku lagi karena Sila Ketiga Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 telah dicabut 1. Ikut melaksanakan upacara bendera dengan Ketetapan MPR no XVIII/MPR/1998 dan 2. Mengikuti kegiatan bari berbaris. termasuk dalam kelompok Ketetapan MPR yang 3. Mengikuti kegiatan peringatan hari besare nasional sudah bersifat final atau selesai dilaksanakan seperti ikut lomba, atau pentas budaya menurut Ketetapan MPR no. I/MPR/2003 4. Mengorbankan sebagian harta untuk pembangunan Dalam perjalanannya 36 butir pancasila jalan, mengorbankan waktu untuk menjaga kampung dikembangkan lagi menjadi 45 butir oleh BP7. Tidak (Poskamling) pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir- 5. Ikut kerja bakti, mengikuti kegiatan karang taruna, butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian ikut serta dalam kompetisi olahraga baik skala warga Indonesia. nasional maupun internasional 6. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa dan negara serta keselamatan bangsa dan 1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- 7. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan 8. Cinta tanah air dan bangsa. beradab. 9. Bangga sebagai bangsa indonesia. 2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar 10. Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan etnis dan agama sehingga dapat terjadinya persatuan. yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Sila Keempat 3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah 1. Mengharagai Pendapat Orang Lain, sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 2. Tida Kmemaksakan Kehendak Kepada Orang Lain 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan 3. Jika Ada Masalah Dalam Kelompok Belajar Kita kepada orang lain. Selesaikan Dengan Berunding Atau Bermusyawarah 4. Ikut Dalam PEMILU Jika Sudah Cukup Umur Baik Tingkat Nasional Maupun Lokal RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Kepercayaannya Masing-Masing Menurut Dasar 1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. persamaan kewajiban antara sesama manusia. 3. Mengembangkan Sikap Hormat Menghormati Dan 2. Saling mencintai sesama manusia. Bekerja Sama Antara Pemeluk Agama Dengan 3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Penganut Kepercayaan Yang Berbeda-Beda Terhadap 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Tuhan Yang Maha Esa. 5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 4. Membina Kerukunan Hidup Di Antara Sesama Umat 6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Beragama Dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang 7. Berani membela kebenaran dan keadilan. Maha Esa. 8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari 5. Agama Dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan Maha Esa Adalah Masalah Yang Menyangkut sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan Hubungan Pribadi Manusia Dengan Tuhan Yang bangsa lain. Maha Esa. 6. Mengembangkan Sikap Saling Menghormati Sila Persatuan Indonesia Kebebasan Menjalankan Ibadah Sesuai Dengan 1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan Agama Dan Kepercayaannya Masing-Masing. keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan 7. Tidak Memaksakan Suatu Agama Dan Kepercayaan pribadi atau golongan. Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kepada Orang Lain. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Sila Kedua (Rantai) 3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai 4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Indonesia. Tuhan Yang Maha Esa. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda- bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan sebagainya. 1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. manusia. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa keputusan untuk kepentingan bersama. selira. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap semangat kekeluargaan. orang lain. 5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. dengan hati nurani yang luhur. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung seluruh umat manusia. jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia bekerja sama dengan bangsa lain. serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur Sila Ketiga (Pohon Beringin) yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta dan gotong-royong. kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara 2. Bersikap adil. sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. pribadi dan golongan. 4. Menghormati hak-hak orang lain. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. negara dan bangsa apabila diperlukan. 6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan 7. Tidak bersifat boros. bangsa. 8. Tidak bergaya hidup mewah. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan 9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan dan bertanah air Indonesia. kepentingan umum. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan 10. Suka bekerja keras. kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 11. Menghargai hasil karya orang lain. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang Bhinneka Tunggal Ika. merata dan berkeadilan sosial. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Berdasarkan TAP MPR No. I/MPR/2003 Sila Keempat (Kepala Banteng) Sila Pertama (Bintang) 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap 1. Bangsa Indonesia Menyatakan Kepercayaannya Dan manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan Ketakwaannya Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. kewajiban yang sama. 2. Manusia Indonesia Percaya Dan Takwa Terhadap 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang Tuhan Yang Maha Esa, Sesuai Dengan Agama Dan lain. RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil Sejarah Perumusan Dan Lahirnya Pancasila keputusan untuk kepentingan bersama. Pada bulan 1 Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang semangat kekeluargaan. diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. pembukaannya dr. Radjiman antara lain mengajukan 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab pertanyaan kepada anggota-anggota Sidang, "Apa menerima dan melaksanakan hasil keputusan dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini? musyawarah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha dengan hati nurani yang luhur. Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu: 9. Keputusan yang diambil harus dapat Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia kepentingan bersama. menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta Sila Kelima (Padi dan Kapas) dalam memoarnya meragukan pidato Yamin 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang tersebut. mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada kegotongroyongan. tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar 4. Menghormati hak orang lain. sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia; 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; dapat berdiri sendiri. Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. itu, katanya: 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, dengan atau merugikan kepentingan umum. internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan 9. Suka bekerja keras. ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - bersama. namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Pancasila Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Panitia Kecil untuk: Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan tanggal 1 Juni 1945. pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk seluruh rakyat Indonesia. memproklamasikan Indonesia Merdeka. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dengan Panitia Sembilan, untuk menyelenggarakan dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama Piagam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial Jakarta. bagi seluruh rakyat Indonesia, Tercantum pada paragraf ke-4 Preambule Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan ialah: lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa Rumusan Pertama: tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya 1945 Pancasila. Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 - tanggal 18 Agustus 1945 RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 Rumusan Ketiga: Mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para tanggal 27 Desember 1949 anggota dari badan itulah yang menentukan tujuan Rumusan Keempat: dirumuskannya Pancasila sebagai ideologi negara yang Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - sah. tanggal 15 Agustus 1950 Rumusan Kelima: Kausa Efisien (asal mula karya) : Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan Menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara menjadi merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan ideology negara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959) menjadi kausa efisien pembentuk Pancasila. Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2016 telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Isi Arti Pancasila Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila Isi Arti Pancasila Yang Abstrak sekaligus menetapkannya sebagai hari libur nasional Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri yang berlaku mulai tahun 2017 menunjukkan adanya sifat-sifat umum universal dan abstrak, karena merupakan suatu nilai. Pancasila Hari Kesaktian Pancasila terdiri atas sederetan kata yang secara structural Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang merupakan suatu fase (sederetan kata-kata) yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini mengandung makna tertentu. sendiri masih menjadi perdebatan di tengah Untuk memahami makna yang terkandung dalam lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya sila-sila pancasila maka terlebih dahulu perlu di dan apa motif di belakangnya. Akan tetapi otoritas analisis satuan frase(sederetan kata-kata) pada sila – militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu sila pancasila tersebut. menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut Berdasarkan analisis pada kata-kata ketuhanan, merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan , menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan secara semantic berhubungan makna “hal” yang Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan berkaitan dengan tuhan, rakyat dan adil. peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966. Selain itu kata-kata tersebut mengandung makna Pada hari itu, enam Jenderal dan 1 Kapten serta abstrak. Jadi inti kata yang terkandung dalam sila-sila berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. kerakyatan, dan keadilan, kesemuanya mengandung Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada makna abstrak. akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian Isi Arti Pancasila Yang Umum Universal menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Kata-kata ketuhanan,kemanusian,persatuan, Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober kerakyatan dan keadilan seluruhnya merupakan ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila suatu inti frase pada setiap sila oleh subyek (S) dan di sebut sebagai term. Pancasila sebagai kristalisasi nilai nilai budaya bangsa Oleh karena fungsinya sebagai subyek maka kata - serta contoh: pancasila sebagai kepribadian bangsa kata itu bermakna dan bersifat menentukan dalam indonesia artinya pancasila lahir bersama dengan pengambilan keputusan. lahirnya bangsa indonesia dan merupakan ciri khas Oleh karena fungsinya sebagai term, maka kata-kata bangsa indonesia dalam sikap mental maupun tingkah tersebut memiliki luas pengertian yang bersifat umum universal, yang artinya luas menunjukan seluruh lingkungan dan masing-masing bawahanya, Ada 5 Makna Warna Pada Lambang Garuda: tidak terkecuali. 1. Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan Jadi luas pengertian yang umum universal, kemurnian menunjukan suatu luas pengertian yang seumum– 2. Warna hitam memiliki makna keabadian. umumnya, tidak terikat ruang, waktu, lingkungan, 3. Warna merah memiliki artian keberanian. kelompok atau jumlah tertentu. 4. Warna hijau artinya adalah kesuburan dan Selain itu dalam ilmu logika di kenal juga luas kemakmuran. pengertian yang umum kolektif, yaitu berarti umum 5. Warna kuning/ Keemasan berarti kebesaran, dan terbatas pada suatu kelompok kemegahan, dan keluhuran ,lingkungan,kumpulan, atau jumlah tertentu. Misalnya term manusia Indonesia , adalah Kausa Materialis: mempunyai luas pengertian yang umum kolektif Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara yaitu terbatas pada kolektifitas, atau kelompok bersumber pada bangsa Indonesia. Artinya, bangsa manusia (Indonesia). Indonesia sebagai Kausa Materialis. Berdasarkan analisis tersebut maka term-term sila-sila pancasila adalah bersifat abstrak, dan memiliki luas Kausa Formalis (asal mula bentuk): pengertian yang umum universal. Karena sifatnya Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada yang abstrak ,umum dan universialisasi arti pancasila bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi itu bersifat tetap dan tidak berubah. Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945. Artinya Hal ini berarti pancasila sebagai filsafat Negara pidato Soekarno sebagai kausa formalis. Indonesia mempunyai kedudukan yang mutlak yang terlekat pada kelangsungan hidup Negara Indonesia Kausa Finalis (asal mula tujuan) : secara material,karena karena semua aspek RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 pelaksanaan dan penyelengaraan Negara di Nilai-nilai di ataslah yang merupakan nilai dasar bagi jabarkandari nilai-nilai pancasila. kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan Adapun secara formal pancasila sebagai sumber dari segala kemasyarakatan yang merupakan nilai dasar sumber hukum termuat dalam pembukaan UUD 1945 Pancasila. Secara kausalitas bahwa nilai-nilai yang kedudukannya sebagai tertib hukum yang tertinggi, Pancasila adalah bersifat objektif dan subjektif. maka pancasila sebagai hukum tidak bisa di ubah. Artinya essensi nilai-nilai Pancasila bersifat Universal Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara mempunyai isi yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, arti yang abstrak, umum dan universal maka secara Kerakyatan, dan Keadilan. Sehingga dimungkinkan logis bersifat tetap dan tidak berubah, karena sifatnya dapat diterapkan pada Negara lain walaupun yang tidak terbatas pada ruang, waktu ,jumlah serta namanya bukan Pancasila. keadaan tertentu. Isi Pancasila Yang Normatif Isi arti pancasila yang abstrak umum universal adalah Pancasila merupakan perwujudan dari nilai-nilai tetap tidak berubah dan dapat berlaku di mana yang hidup dalam masyarakat yang ada di Indonesia. saja,tidak hanya untuk bangsa dan negara indonesia, Nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain dengan ciri dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek khusus tertentu,sehinga dari sifat abstrak umum pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. universal dapat di susun arti pancasila umum kolektif Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu sebagai pelaksanaan dalam kedudukanya dasar dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana filsafat negara atau sebagai pedoman praktis dalam terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini penyelengaraan Negara. sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara Isi Pancasila Yang Deskriptif dan ideologi nasional. Pengetahuan deskriptif yaitu suatu jenis pengetahuan Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa yang memberikan suatu keterangan, penjelasan Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan objektif. Kajian Pancasila secara deskriptif berkaitan negara merupakan organisasi atau persekutuan dengan kajian sejarah perumusan Pancasila, nilai- hidup manusia maka tidak berlebihan apabila nilai Pancasila serta kajian tentang kedudukan dan pancasila menjadi landasan dan tolok ukur fungsinya. penyelenggaraan bernegara dalam berbagai bidang Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara seperti ekonomi, pendidikan, hokum, pertahanan Indonesia mengandung makna bahwa dalam tiap keamanan, social budaya, dll. aspek kehidupan kemanusiaan kemasyarakatan serta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Isi Pancasila Yang Umum Kolektif Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu Pancasila sebagai pedoman kolektif Negara dan berdasarkan pada kodrat bahwa manusia sebagai bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum warga dari negara sebagai persekutuan hidup adalah Indonesia. berkedudukan kodrat manusia sebagai makhluk Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). sumber tertib hukum Indonesia maka Setiap produk Negara yang merupakan persekutuan hidup manusia hukum harus bersumber dan tidak boleh sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa pada bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat dan dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih atau makhluk yang beradab (hakikat sila kedua). lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi Untuk terwujudnya suatu negara sebagai organisasi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada hidup manusia maka harus membentuk persatuan akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari ikatan hidup bersama sebagai suatu bangsa (hakikat UUD1945, serta hukum positif lainnya. sila ketiga). Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan Terwujudnya persatuan dalam suatu negara akan hidup bangsa serta idiologi bangsa dan negara, melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hidup bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata dalam suatu wilayah negara tertentu. Sehingga dalam yang indah namun semua itu harus kita wujudkan hidup kenegaraan itu haruslah mendasarkan pada dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang nilai bahwa rakyat merupakan asal-mula kekuasaan dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan negara. bernegara. Maka merupakan suatu keharusan bahwa negara harus bersifat demokratis hak serta kekuasaan Isi Pancasila Yang Singular Kongkrit negara. Suatu keharusan bahwa negara harus dijamin Sebagaimana dijelaskan di muka isi-arti Pancasila baik sebagai individu maupun secara bersama yang bersifat umum universal adalah merupakan (hakikat sila keempat). prinsip-prinsip dasar bagi setiap pelaksanaan dan Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan penyelenggaraan Negara. bersama dari selurh warga negaranya maka dalam Oleh karena itu isi-arti Pancasila sebagai dasar filsafat hidup kenegaraan harus mewujudkan jaminan bangsa dan Negara Indonesia merupakan sumber perlindungan bagi seluruh warganya, sehingga untuk segala nilai, norma, maupun sifat-sifat yang mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin menyangkut segala hal dalam pelaksanaan dan berdasarkan suatu prinsip keadilan yang timbul penyelenggaraan Negara. Sebagai suatu dasar filsafat dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial) maka Pancasila bersifat abstrak, artinya tidak maujud, (hakikat sila kelima). tidak kasat mata, dan tidak dapat ditangkap dengan indera manusia. RANGKUMAN MATERI TWK (MATERI HOTS) 2019 Namun demikian prinsip-prinsip yang bersifat Nomor 3 Tahun 1985, serta untuk menggantikan universal tersebut perlu dilaksanakan, diwujudkan Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 1980 dan direalisasikan dalam pelaksanaan dan tentang Pelaksanaan Undang Undang Pemilihan penyelenggaraan Negara. Umum. Oleh karena itu dalam suatu pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara dan dalam hal ini adalah Bidang Ekonomi suatu Negara Indonesia memerlukan suatu norma- Ekonomi Indonesia yang “sosialistik” sampai 1966 norma atau ukuran-ukuran yang berlaku secara berubah menjadi “kapitalistik” bersamaan dengan kolektif, dan oleh karena itu isi-arti pancasila dan berakhirnya Orde Lama (1959-1966). Selama Orde pengertian ini adalah bersifat umum kolektif yaitu Baru (1966-1998) sistem ekonomi dinyatakan merupakan pedoman umum bagi seluruh Bangsa didasarkan pada Pancasila dan kekeluargaan yang Indonesia dan Negara Indonesia. mengacu pasal 33 UUD 1945, tetapi dalam praktek Namun demikian pedoman umum tersebut perlu meninggalkan ajaran moral, tidak demokratis, dan dijabarkan dan dilaksanakan dalam praktek tidak adil. Ketidakadilan ekonomi dan sosial sebagai penyelenggaraan Negara secara nyata, yaitu dalam akibat dari penyimpangan/penyelewengan Pancasila lingkungan kehidupan nyata. dan asas kekeluargaan telah mengakibatkan Isi arti Pancasila yang khusus konkrit ini merupakan ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang pelaksanaan Pancasila dasar filsafat Negara yang tajam yang selanjutnya menjadi salah satu sumber diterapkan dalam kehidupan nyata, antara lain pada utama krisis moneter tahun 1997. bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, kebudayaan, Aturan main sistem ekonomi Pancasila yang lebih organisasi, administrasi, partai politik maupun ditekankan pada sila ke-4 Kerakyatan (yang dipimpin golongan karya, pertahanan dan semua aspek yang oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ berkaitan dengan pembangunan nasional termasuk perwakilan) menjadi slogan baru yang diperjuangkan kebijaksanaan dalam maupun luar negeri. sejak reformasi. Pelaksanaan Pancasila yang konkrit ini sangat bersifat Melalui gerakan reformasi banyak kalangan berharap dinamis, yaitu sesuai dengan perkembangan zaman, hukum dan moral dapat dijadikan landasan pikir dan keadaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta landasan kerja. Sistem ekonomi kerakyatan adalah peradaban manusia. Karena sifatnya yang khusus dan sistem ekonomi yang memihak pada dan melindungi kongkrit serta dinamis maka setiap pelaksaan dan kepentingan ekonomi rakyat melalui upaya-upaya kebijaksanaan bisa berbeda, namun tetap dalam batas dan program-program pemberdayaan ekonomi norma isi-arti Pancasila yang umum universal dan rakyat. umum kolektif (yaitu sebagaimana terumuskan dalam pedoman-pedoman umum secara kolektif terutama Sistem ekonomi kerakyatan adalah sub-sistem dari sebagaimana tercantum dalam rumusan pokok hukum sistem ekonomi Pancasila, yang diharapkan mampu positif Indonesia yaitu UUD 1945 dan Ketetapan MPR). meredam ekses kehidupan ekonomi yang liberal. Untuk menyehatkan perekonomian nasional maka Beberapa contoh konkrit pelaksanaan isi-arti Pancasila pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan paket yang khusus singular dalam pelaksanaan dan Oktober (Pakto), Kebijaksanaan devaluasi, penyelenggaraan Negara adalah sbb : peningkatan ekspor non migas dan kebijaksanaan- kebijaksanaan di bidang moneter dan perbankan Bidang politik, yang lainnya. Dalam kehidupan politik, terlihat kesan kuat bahwa Kebijaksanaan menaikkan harga BBM, kerjasama telah timbul apa yang pernah disebut dan ekonomi dengan Negara-negara lain dan sebagainya. dikhawatirkan oleh dr. Mohammad Hatta sebagai Kesemuanya itu tetap berpedoman pada suatu ultra demokrasi. Walaupun lembaga legislatif perekonomian yang berdasarkan Pancasila, serta lembaga eksekutif telah dipilih secara sebagaimana diatur secara kolektif dalam Pasal 33 demokratis, namun demonstrasi ke jalan-jalan bukan UUD 1945). saja tidak berhenti, tetapi sudah menjadi suatu hal yang terjadi secara rutin. Bidang Kebudayaan, Tiada hari tanpa demonstrasi. Partai-partai politik Pemerintahan mengembangkan kebudayaan yang seyogyanya berfungsi sebagai lembaga nasional, namun demikian kebudayaan daerah harus demokrasi yang mengagregasi serta tetap dijaga dan dilestarikannya. mengartikulasikan aspirasi dan kepentingan rakyat Tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan serta sebagai wahana untuk seleksi kepemimpinan asing namun harus tetap berpedoman pada budaya ditengarai hanya asyik dengan dirinya sendiri dan Pancasila sebagai kepribadian bangsa dasar filsafat telah mulai kehilangan kepercayaan dari rakyat. Negara Indonesia. Dalam contoh lain, seperti : Dengan adanya partai-partai politik yang berbeda- Bidang Kehidupan Umat Beragama, beda namun memiliki asas yang sama yaitu asas Setiap pemeluk agama beribadah dan menggunakan Pancasila. Setiap partai politik tersebut memiliki ajaran-ajaran agama sesuai dengan ajaran agama perbedaan-perbedaan, sifat organisasinya, anggaran masing-masing. rumah tangganya, dan terutama perbedaan dalam Diwujudkannya Undang-undang Perkawinan, yang kebijaksanaan programnya. berdasarkan ajaran agama masing-masing, dan lain Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 sebagainya. Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum anggota- anggota badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat yang telah tiga kali diubah, yaitu dengan Undang Undang Nomor 4 Tahun 1975, Undang Undang