Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi
1.4 . Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput :
jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu
Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya
yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
1.5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk pengguna didalam dan luar lingkungan
Institut Pendidikan Indonesia
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan
sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek pengembangan sistem
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambar-kan seperti
pada Gambar di bawah ini.
Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-
kriteria sebagai berikut :
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan
dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah
teknologi yang baru dibutuhkan.
Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk
mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang
dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya
secara legal.
Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang
ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan
penambahan/pengurangan proseadur dan keahlian.
Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi
dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis
seperti:
o Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia.
Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan
yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang
dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk
atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari
saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi,
penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk
menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat
keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporan-laporan tentang
efisiensi produktivitas setiap hari.
Alat-alat Perancangan
Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk struktur
sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat
perancangan sistem yang digunakan adalah :
a. Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi
informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
b. Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki
modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
c. Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program
termasuk dokumentasi interface antar modul.
d. Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari
gambaran umum sampai detail.
e. Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat
lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah
mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua
komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS,
yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine
readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat
dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya
dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip
dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang
dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan
disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
- Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir
formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program
Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan
mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan : - buat janji pertemuan
- pastikan orang yang akan diwawancarai
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
- Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit
Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang
berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
1.11. Evaluasi
b. Tabel kurikulum
c. Master dosen
d. master mahasiswa
2.5. Transaksi
a. Kelas dan wali
b. Pengaturan nilai
c. Recana Studi
d. Jadwal kuliah
e. Presensi dosen dan mahasiswa
f. Jadwal ujian
g. Input nilai
h. Setting komprehensif
i. Komprehensif
j. Bimbingan skripsi
k. Setting sidang
l. Daftar siding
m. Sidang
n. AKM
o. Rekapitulasi SKS mengajar
p. Pencetakan ijazah
q. Pencetakan transkrip
r. Kelengkapan wisuda
BAGIAN III
MODUL KEUANGAN
3.1. Sekilas Tentang Modul Keuangan
Modul Keuangan Sistem Informasi Akademik ini diperuntukan bagi admin / staff
keuangan kampus ketika hendak mengolah data keuangan dengan mendefinisikan
beberapa informasi tentang aktivitas keuangan seperti, menu setup yang terdiri dari menu
bank, menu komponen biaya dan biaya, juga terdapat menu pembayaran yang terdiri dari
menu pembayaran per item, juga terdapat menu laporan yang terdiri dari report/laporan
penerimaan biaya kuliah, penerimaan per prodi, payment progress, daftar peserta ujian,
realisasi dan sisa tagihan mahasiswa, serta menu proses yang terdiri dari menu generate
tagihan.
3.2. Kebutuhan Fungsional
a. User bisa melakukan pengaturan terhadap biaya apa saja yang ditagihkan kepada
mahasiswa setiap semesternya beserta dengan nominalnya
b. User bisa mencatat transaksi keuangan mahasiswa dan membuat tagihan untuk
mahasiswa secara otomatis.
c. User bisa membuat rekapitulasi untuk pembayaran mengajar dosen.
d. User bisa mendapatkan laporan tagihan keuangan mahasiswa secara keseluruhan
yang digunakan untuk laporan kepada pimpinan.
3.3. Pengaturan
a. Tabel biaya
b. Standar biaya
3.4. Transaksi
a. Keuangan mahasiswa
b. Keuangan dosen
3.5. Laporan
a. Rekap mahasiswa
BAGIAN IV
MODUL SISTEM INFORMASI AUDIT MUTU INTERNAL
4.5. ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal yang dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika untuk pemodelan basis data
relasional diagram yang menujukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam
sistem bisnis. [6]. Rancangan ERD yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4
menggambarkan bahwa terdapat 10 entitas yang terdiri prosedur, wt, ik, formulir, unit,
mm, daftarpertanyaan, ptpp, auditor dan jadwal. Dimana setiap entitas memiliki atribut
masing – masing yang telah sesuai dengan dokumen yang ada di BPM kampus IPI.
Pengelolaan sumber daya manusia di Institut Pendidikan Indonesiaini dikelola oleh divisi HRD.
Bagian lain di Institut Pendidikan Indonesiayang terlibat dalam pengelolaan SDM antara lain
Divisi Keuangan, Direktur / Manajemen dan Staf (Karyawan), seperti diperlihatkan dengan
Tabel 1.
Analisa PISCES untuk Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Institut Pendidikan
Indonesiadari sisi kinerja, keluaran, biaya, pengaturan, efesiensi dan pelayanan didapat bahwa
dengan adanya pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Institut Pendidikan
Indonesiamaka:
1. diharapkan akan membantu pelaksanaan pekerjaan di unit HRD dalam mengelola SDM
sehingga lebih mudah dan sederhana,
2. diharapkan akan membantu dalam penyediaan informasi yaitu berupa laporan atau dokumen
mengenai SDM yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan unit HRD dalam mengelola
SDM di Institut Pendidikan Indonesiasetiap saat atau setiap periode,
3. biaya untuk pengadaan hardware dan personil bisa saja tidak ada karena perangkat yang
digunakan tidak memerlukan spesifikasi khusus sehingga dimungkinkan untuk menggunakan
perangkat yang ada tetapi aspek biaya dari pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia di Institut Pendidikan Indonesiayang mungkin adalah biaya operasional Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia di Institut Pendidikan Indonesia,
4. dapat meningkatkan kinerja sistem dengan mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, dan
menjamin keamanan data dan informasi,
5. dapat memberikan keluaran yang bermanfaat dari pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan membantu pengambilan kebijakan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) di Institut
Pendidikan Indonesiadengan sumber daya yang telah dimiliki,
6. dapat memberikan pelayanan penyediaan informasi dengan baik mengenai kegiatan
pengelolaan SDM.
Tabel 1 Fungsi MSDM Institut Pendidikan Indonesia
Fungsi MSDM Kegiatan MSDM Keterlibatan
Perencanaan - peninjauan kebutuhan karyawan dan beban - Direktur / Manajemen
kerja perusahaan, - HRD
- pembuatan divisi
- penentuan jabatan
- membuat penjelasan pekerjaan
- menenentuan banyak pejabat dalam suatu
jabatan,
- menentukan kriteria memilih karyawan untuk
suatu jabatan
- menentuan penugasan-penugasan untuk suatu
penyelesaian pekerjaan penyediaan jasa
Tabel 2 Fungsi MSDM Yang Dikembangkan Di Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Institut
Pendidikan Indonesia
Fungsi MSDM Kegiatan MSDM Kegiatan SISDM
Perencanaan - peninjauan kebutuhan karyawan dan - mencatat divisi
beban kerja perusahaan, - mencatat formasi jabatan dan
- pembuatan divisi deskripsi tugas jabatan;
- penentuan jabatan - membuat model pemilihan jabatan
- mebuat penjelasan pekerjaan meliputi kriteria dan pembobotan
- menenentuan banyak pejabat dalam seleksi pejabat
suatu jabatan,
- menentukan kriteria memilih
karyawan untuk suatu jabatan
- menentuan penugasan-penugasan
karyawan untuk suatu penyelesaian
pekerjaan
Pengadaan - pemanggilan calon karyawan, - mencatat data karyawan;
- test pekerjaan calon karyawan - menyeleksi calon pejabat dan
- penerimaan karyawan memiih pejabat.
- menentukan karyawan pada posisi
suatu jabatan/seleksi jabatan.
Dalam memenuhi kebutuhan diatas penulis membuat Aplikasi Sistem Informasi Internal Audit.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi functional requirement dari aplikasi dan
nonfunctional requirements dari aplikasi yang akan dibuat. Functional requirements mencakup
fungsi-fungsi atau layanan-layanan yang harus disediakan oleh aplikasi. Nonfunctional
requirements adalah hal-hal atau fitur-fitur lain (bukan fungsi atau layanan) untuk menunjang
fungsionalitas dan utilitas sistem.
REQURMENT STATEMENT
Kebutuhan fungsional Kebutuhan non fungsional
1. Otentifikasi pengguna sistem 1. Profil perguruan tinggi
2. Pemprosesan proses simulasi perhitungan 2.
akreditasi.
Setelah kebutuhan aplikasi telah ditentukan maka selanjutnya yaitu membuat logical design
yang merupakan tahapan untuk menterjemahkan analisa kebutuhan sistem. Tahap ini
menggunakan flow map dan data flow diagram untuk mengetahui aliran data yang digunakan.
Dalam data flow diagram, aliran data dapat terlihat sehingga mempermudah membuat physical
design. Sebelum membuat data flow diagram terlebih dahulu membuat Diagram Konteks
sebagai berikut:
Dari diagram konteks tersebut dapat diketahui ada tiga factor eksternal yang berhubungan
dengan system, yakni admin, dan pengguna. Tahap selanjutnya adalah mendekomposisi diagram
konteks ke dalam data flow diagram (DFD) ke level selanjutnya.
Untuk menjabarkan dfd tersebut maka diperlukan kamus data. Kamus data dfd diatas adalah
sebagai berikut :
a. Modul :1
Nama Modul : Proses Olah Data Pengguna
Masukan : Data Pengguna
Keluaran : Data Pengguna Simulasi
Ringkasan Proses :
Dalam melakukan proses simulasi perhitungan akreditasi setiap pengguna memasukkan data –
data pengguna secara lengkap guna melanjutkan ke bagian proses selanjutnya yaitu penilaian
instrumen akreditasi dimana terdapat banyak pertanyaan dari setiap standar yang harus di jawab.
b. Modul :2
Nama Modul : Pembuatan Laporan Hasil Simulasi
Masukan : Hasil Akreditasi
Keluaran : Laporan Hasil Akreditasi
Ringkasan Proses : Pengguna dapat melihat skor total dan akreditasi yang diperoleh melalui
instrumen penilaian akreditasi dengan setiap standar yang diberikan untuk kemudian di input
kembali ke dalam data pengguna.
c. Modul : 3
Nama Modul : Pembuatan Laporan Data Pengguna
Hasil Simulasi
Masukan : Data Laporan
Keluaran : Data Laporan Pengguna dan Hasil
Simulasi
Ringkasan Proses : Administrator melakukan monitoring tindak lanjut melalui data laporan
pengguna dan hasil simulasi yang diperoleh oleh setiap pengguna sehingga dapat diketahui dan
nanti nya akan dijadikan pembelajaran ke depan dalam menghadapi akreditasi yang dilakukan
oleh lembaga yang berwenang.