3 September 2020
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
ABSTRAK
Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, karena vitamin A dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin A menyebabkan rabun senja
dan xeropthalmia karena terjadi kekeringan pada selaput bening kornea mata. Tujuan dari penelitian
ini adalah Untuk menunjukkan apakah pengetahuan, dan sikap ibu, berpengaruh terhadap pemberian
vitamin A dalam pencegahan penyakit xeropthalmia. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode analitik dengan pendekatan cross sectional study. Instrument dalam penelitian yang digunakan
adalah kuesioner, pedoman wawancara, alat perekam alat tulis dan kamera. Teknik pengumpulan data
diperoleh dari data primer dan sekunder dengan analisis data secara univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji Chie Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan
(p=0,000), terhadap pemberian vitamin A di Kelurahan Palanro, dan ada hubungan sikap (p=0,000),
terhadap pemberian vitamin A di Kelurahan Palanro. Peneliti menyarankan kepada orang tua
khususnya ibu-ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam
pemberian vitamin A.
ABSTRACT
Vitamin A is useful for reducing morbidity and mortality, because vitamin A can increase the
body’s resistance to disease. Vitamin A deficiency causes night blindness and xeropthalmia due to
dryness in the clear membranes of the cornea of the eye. The purpose of this study is to show whether
mother’s knowledge, and attitude,influence the administration of vitamin A in the prevention of
xeropthalmia. The research method used was analytic method with cross sectional study approach.
The instrument used in the study was a question naire, interview guidelines, stationery and camera
recording equipment. Data collection technique were obtained from primary and secondary data with
univariat and bivariat data analysis with chie square. The results of this study indicate that there is a
relationship of knowledge (p = 0,000), to the provision of vitamin A in Palanro village, and there is a
relationship of attitude (p = 0,000), to the provision of vitamin A in Palanro village. Researchers
advise parents, especially mothers who have toddlers to increase the level of knowledge and attitudes
of mothers in the provision of vitamin A.
1
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan A. Jadi 27,6% dari jumlah anak yang
1
tubuh terhadap penyakit. diperiksa, menderita penyakit kekurangan
Vitamin A esensial untuk vitamin A. 4
pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan Berdasarkan hasil penelitian Heny
hidup. Diseluruh dunia (World Health Sepduwiana & Meri (2010), mengenai
Organization 2005), diantara anak-anak pra Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu
sekolah diperkirakan terdapat sebanyak 4-5 dalam pemberian vitamin A terhadap Balita
juta kasus baru xeropthalmia tiap tahun, bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita
kurang lebih 15% diantaranya menderita tentang pemberian vitamin A mayoritas
kerusakan kornea. Diantara yang menderita berpengetahuan baik yang berjumlah 94
kerusakan kornea ini 40% meninggal dalam responden (86,25%), yang berpengetahuan
waktu satu tahun, sedangkan diantara yang cukup berjumlah 13 responden (11,92%), dan
hidup 20% menjadi buta dan 40-50% setengah yang berpengetahuan kurang berjumlah 2
2
buta. responden (1,83%)”.3
Adapun hasil penelitian yang Menurut asumsi penulis, mayoritas
dilakukan oleh Heny Sepduwiana dan Meri resonden sudah memahami tentang pemberian
(2010) mengenai gambaran pengetahuan dan vitamin A terhadap balita, dengan seringnya
sikap ibu yang memiliki balita tentang ibu berkunjung keposyandu atau puskesmas
pemberian vitamin A di Posyandu Sayang dan mencari informasi tentang kesehatan dari
Balita Kelurahan Ujung Batu Wilayah Kerja media elektronik, media cetak, petugas
Puskesmas Ujung Batu April –Mei 2010 maka kesehatan, teman-teman dan para keluarga
dapat disimpulkan bahwa : Pengetahuan sehingga ibu-ibu dapat mengetahui dan
responden tentang pemberian vitamin A memahami tentang kesehatan khususnya
terhadap balita mayoritas baik (86,25%), dan tentang pemberian vitamin A terhadap balita,
sikap responden tentang pemberian vitamin A tapi masih ditemukan beberapa responden
terhadap balita mayoritas positif (78,90%) yang berpengetahuan cukup dan kurang
serta Balita mayoritas mendapatkan vitamin A tentang pemberian vitamin A terhadap balita,
(85,55%).3 ini disebabkan karena ada sebagian responden
Kemudian Hasil penelitian Darwin yang jarang membawa anaknya ke posyandu
Karyadi et al, 1972 dengan judul “Pencegahan atau puskesmas, atau tidak aktifnya ibu
penyakit kekurangan vitamin A dengan mencari informasi dari luar atau petugas
pemberian “Oral Massive Dose Vitamin A kesehatan, media cetak, elektronik, teman dan
Elmulsion” dua kali setahun”. Menyatakan keluarga. Karena kurangnya usaha ibu untuk
bahwa dari jumlah 709 anak yang diperiksa mendapat informasi tentang kesehatan yang
ditemukan 196 kasus menunjukkan adanya menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu
kelainan okuler penyakit kekurangan vitamin
2
Vol. 3, No. 3 September 2020
Untuk itu strategi penanggulangan dengan sikap ibu tentang vitamin A akan
dengan cara pemberian kapsul vitamin A dosis kurang terkait vitamin A maka akan bisa
tinggi pada bayi (6–11 bulan) kapsul biru yang menyebabkan terjadinya penyakit
sebanyak satu kali pada bulan Februari atau Selain itu posyandu yang memiliki
Agustus, balita (1–5 tahun) kapsul merah yang banyak pengunjung diantara 5 kelurahan di
mengandung vitamin A 200.000 SI diberikan bawah wilayah kerja Puskesmas Palanro yaitu
setiap bulan Februari dan Agustus. Posyandu yang ada di Kelurahan Palanro.
peneliti lakukan mengenai cakupan vitamin A setiap bulannya serta aktif dalam pemberian
di wilayah kerja Puskesmas Palanro tahun vitamin A, setiap 2 kali dalam setahun di bulan
2018 menyebutkan bahwa untuk pemberian Februari dan Agustus. Namun hal ini mungkin
vitamin A sendiri didapatkan cakupan lebih disebabkan karena adanya program Pemerintah
dari 100% dengan jumlah balita 1726 orang, dalam pemberian vitamin A, atau tingkat
yang diberikan melalui posyandu-posyandu di pengetahuan dan sikap ibu yang berada di
bawah wilayah kerja Puskesmas Palanro. Kelurahan Palanro sudah cukup baik mengenai
Namun, didapatkan untuk tingkat partisipasi vitamin A. Oleh karena itu, penulis tertarik
orang tua hanya 88% Ibu yang membawa untuk melakukan penelitian tentang
dengan jumlah 1428 balita dari 1726 balita. terhadap Pemberian Vitamin A dalam
3
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
4
Vol. 3, No. 3 September 2020
penyebab anemia, dan peradangan pada kulit lulusan S1 sebanyak 22 responden (29,3%),
yang menyebabkan kulit menjadi mudah selebihnya lulusan D3, SLTP dan ada juga
terserang oleh infeksi. Namun sebaliknya, yang lulusan SD. Hal ini juga dapat berkaitan
kelebihan asupan vitamin A dapat dengan pendidikan ibu dalam pemberian
menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit vitamin A yang mayoritas baik pendidikannya.
yang dapat ditimbulkan antara lain pusing- Banyak faktor yang mempengaruhi
pusing, kerontokan rambut, kulit kering tingkat pengetahuan seseorang. Pengetahuan
bersisik.7 hasil tahu yang berasal dari proses
Penyakit xerophthalmia dapat penginderaan manusia terhadap obyek tertentu
diartikan sebagai kondisi mata yang kering yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu
akibat kekeringan pada saluran air mata dan melalui indra penglihatan, penciuman, rasa dan
biasa disebut dengan penyakit akibat raba. Pengetahuan merupakan dasar yang
kekurangan vitamin A. Penyakit mata ini paling penting dalam membentuk tindakan
dapat menyebabkan rabun senja atau keadaan seseorang.
yang lebih serius pada lapisan luar mata yaitu Berdasarkan hasil penelitian tingkat
kornea. Kelainan ini biasanya menyebabkan pengetahuan baik yaitu 50 responden (66,7),
bintik putih pada mata dan ulkus pada kornea dengan baiknya tingkat pengetahuan yang
mata. dimiliki ibu tentang vitamin A pada balita
Faktor-faktor yang mempengaruhi maka diharapkan ibu dapat lebih peduli dalam
pemberian vitamin A yang lengkap ataupun berkunjung ke posyandu atau puskesmas dan
tidak lengkap adalah umur dan pendidikan. mencari informasi tentang kesehatan dari
Yang dimana umur sangat mempengaruhi berbagai media dengan pemberian vitamin A
terjadinya pemberian vitamin A pada balita pada balita sehingga dapat mencegah
dengan tujuan pemberian vitamin A adalah terjadinya kekurangan vitamin A khususnya
untuk mencegah penyakit xeropthalmia yang pada balita.
diakibatkan oleh kekurangan vitamin A pada Tapi masih ditemukan beberapa
tubuh balita. responden yang berpengetahuan kurang
Tingkat pendidikan ibu juga tentang pemberian vitamin A terhadap balita
mempengaruhi pengetahuan ibu dalam yang dimana tidak lengkap dalam
pemberian vitamin A kepada balitanya, karena mendapatkan vitamin A yaitu 10 responden
dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka (13,3) hal ini karena responden kebanyakan
daya serap ibu terhadap suatu informasi atau kurang memahami tentang kebutuhan vitamin
ilmu juga akan semakin muda. Seperti yang yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
diungkapkan Notoatmodjo bahwa pengetahuan tertentu yang relative kecil. Bila terlalu banyak
berhubungan erat dengan tingkat pendidikan maupun terlalu sedikit yang tersedia bagi
ibu, dalam penelitian ini sebagian ibu lulusan badan, akan memberikan tingkat kesehatan
SMU sebanyak 29 responden (38,7%), untuk yang baik. Responden juga kurang memahami
5
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
tentang manfaat vitamin A itu sendiri yang maka semakin banyak pula mereka melakukan
mencakup tiga golongan besar yaitu berfungsi suatu tindakan, sebaliknya semakin besar yang
sebagai penglihatan, dalam metabolisme bersikap negatif maka semakin besar pula
umum dan dalam reproduksi. mereka tidak melakukan suatu tindakan.9
Penelitian tersebut sejalan dengan Disamping sikap positif tersebut,
penelitian yang dilakukan oleh Heny beberapa ibu masih memiliki sikap yang
Sepduwiana & Meri tahun 2010, mengenai negatif dimana sikap yang negatif tetapi tidak
Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu lengkap dalam pemberian vitamin A pada
dalam pemberian vitamin A terhadap Balita balita yaitu 10 responden (13,3%) ini
“bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita dikarenakan oleh kurangnya memahami
tentang pemberian vitamin A mayoritas tentang kebutuhan vitamin A yang dibutuhkan
berpengetahuan baik yang berjumlah 94 oleh tubuh dengan jumlah tertentu yang relatif
responden (86,25 %), yang berpengetahuan kecil, kurangnya memahami tentang manfaat
cukup berjumlah 13 responden (11,92 %), dan dan penyebab kekurangan vitamin A serta
yang berpengetahuan kurang berjumlah 2 belum memahami pentingnya vitamin A
responden (1,83 %)”.3 terutama pada balita. Sehingga mengakibatkan
Sikap merupakan reaksi atau respon Ibu tidak terdorong untuk memberikan vitamin
seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek pada saat yang tepat, selain itu ada pula ibu
yang diterimanya. Sikap itu belum merupakan hanya mengetahui tentang jadwal pemberian
suatu tindakan, akan tetapi merupakan vitamin A yaitu setiap bulan 6 sekali pada
predisposisi praktek/tindakan. bulan Februari dan bulan Agustus.
Berdasarkan hasil wawancara yang Berdasarkan hasil penelitian Heny
dilakukan ada 47 responden yang diberikan Sepduwiana & Meri tahun 2010, mengenai
vitamin A secara lengkap dan bersikap positif. Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu
Ini disebabkan sebagian responden dalam pemberian vitamin A mengemukakan
menunjukkan sikap yang mendukung sehingga bahwa : sikap ibu yang memiliki balita
sikap atau tindakan ibu sangat efektif terhadap tentang pemberian vitamin A mayoritas
pemberian vitamin A pada balita maka hal ini bersikap positif yaang berjumlah 86 orang
seperti teori yang dikemukakan oleh (78,89), dan yang bersikap negatif berjumlah
Notoatmodjo (2003).8 23 orang (21,10%).3
Ada beberapa faktor yang Hal ini dikarenakan yang bersikap
mempengaruhi sikap ibu salah satunya yaitu positif sudah mengetahui manfaat dan
faktor perilaku diantaranya pengalaman pentingnya vitamin A terhadap balita sehingga
pribadi dan pengetahuan yang dimiliki serta tindakan ibu sangatlah berpen garuh terhadap
pengaruh dari orang lain. Hal ini didukung keefektifan dalam pemberian vitamin A.
oleh kesadaran ibu akan manfaat vitamin A. Namun masih ada sebagian responden besikap
Semakin banyak ibu yang bersikap positif negatif, ini dikarenakan kurangnya minat ibu
6
Vol. 3, No. 3 September 2020
untuk aktif dalam berposyandu sehingga dikemukakan beberapa saran dan rekomendasi
kurangnya ibu dalam mendapatkan vitamin A. sebagai berikut : Peneliti menyarankan kepada
ibu yang memiliki balita khususnya yang ada
KESIMPULAN DAN SARAN
di Kelurahan Palanro untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
kesadaran dengan memberikan kapsul vitamin
penelitian mengenai hubungan tingkat
A pada balita dengan baik dalam 2 kali
pengetahuan dan sikap Ibu terhadap pemberian
setahun. Peneliti menyarankan kepada
vitamin A dalam pencegahan penyakit
masyarakat pada umumnya untuk senantiasa
xeropthalmia dapat disimpulkan bahwa ada
menjaga kelengkapan mengomsumsi vitamin
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu
A untuk balita, dan peneliti menyarankan
terhadap pemberian vitamin A dalam
kepada pemerintah khususnya instansi
pencegahan penyakit xeropthalmia, dimana p
puskesmas setempat agar memberikan
value 0,000 < α)=0,05. (0,05), maka H a diterima dan
penyuluhan terkait vitamin A, serta menjalin
H0 ditolak.
kerjasama dengan pihak ibu-ibu untuk rajin
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
dalam mengikuti kegiatan posyandu dengan
penelitian di atas, maka pada bagian ini
semestinya.
7
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
8
Vol. 3, No. 3 September 2020
LAMPIRAN
Tabel 1. Distribusi umur dan pendidikan responden serta tingkat pengetahuan dan sikap responden
terhadap Pemberian Vitamin A di Kelurahan Palanro
Umur F %
17-22 10 13.3
23-38 53 70.7
39-45 12 16.0
Total 75 100.0
Pendidikan F %
SD 4 5.3
SLTP 14 18.7
SMU 29 38.7
D3 6 8.0
S1 22 29.3
Total 75 100.0
Pengetahuan F %
Baik 50 66,7
Kurang 25 33,3
Total 75 100.0
Sikap F %
Positif 47 62.7
Negatif 28 37,3
Total 75 100.0
Sumber: Data Primer (2019)