Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu 2010

Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah


Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan
Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan
Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
SahatHutagaol, Novita Rany, Azwan, Foni Sumanti

Abstrak
Penelitian yang dilakukan World Health Organization (WHO) tahun 1992 menunjukkan dari 20 juta balita
di Indonesia yang berumur enam bulan hingga lima tahun menderita kurang vitamin A. Indonesia salah satu negara
di Asia yang tingkat pemenuhan vitamin A tergolong rendah. Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun
2009 menunjukan bahwa dari 19 Puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru laporan cakupan pemberian vitamin A
terendah terdapat di Puskesmas Karya Wanita 58,38 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan pemberian vitamin A pada balita.Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan analisa hubungan memakai uji chi square menggunakan pendekatan Cross Sectional. Subjek
penelitian adalah ibu-ibu balita berjumlah 106 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional
sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pencatatan
dokumen yang diperoleh dari Puskesmas Karya Wanita. Pengolahan data dilakukan secara statistik yaitu Editing,
Coding, Processing, dan Cleaning. sedangkan analisa data dilakukan dengan dua cara, yaitu univariat dan
bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu (p value = 0,007),
sikap ibu (p value = 0,000), pekerjaan ibu (p value = 0,425) dengan pemberian vitamin A pada balita lebih kecil
dibandingkan dengan nilai uji kemaknaan 5 % (daftar nilai uji chi square 3,481). Berarti Ho ditolak dan Ha
diterima yang menandakan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan
pemberian vitamin A pada balita.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan Ibu dan Pemberian Vitamin A Pada Balita

Pendahuluan

yang menderita kerusakan kornea ini 60 % meninggal


Di Indonesia, studi hubungan antara vitamin A dalam waktu satu tahun, sedangkan diantara yang
dan penurunan angka kematian balita pertama kali hidup 25 % menjadi buta dan 50-60 % setengah buta.
dilakukan oleh Dr. Tarwotjo dan Dr. Alsommer Diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3 juta anak-
(1982). Hasilnya menunjukan pemberian vitamin A anak buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak
dosis tinggi 200.000 IU(International Unit) dua kali 20-40 juta menderita kekurangan vitamin A pada
dalam setahun dapat menurunkan angka kematian tingkat lebih ringan. Perbedaan angka kematian antara
balita hingga 34 %, kemudian Dr.Mubilal dari pusat anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A
penelitian dan pengembangan gizi bogor menemukan kurang lebih sebesar 30 % (Almatsier, 2003).
dengan suplementasi dosis rendah dapat menurunkan
angka kematian balita hingga 46 % (Ratnawati, Vitamin A essensial untuk pemeliharaan
2001).Vitamin A essensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Di seluruh dunia
kesehatan dan kelangsungan hidup. Di seluruh dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak pra sekolah
(WHO, 1991), diantara anak-anak pra sekolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus
diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10 %
xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10 % diantaranya menderita kerusakan kornea. Diantara
diantaranya menderita kerusakan kornea. Diantara yang menderita kerusakan kornea ini 60 % meninggal
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

dalam waktu satu tahun, sedangkan diantara yang Rumbai Pesisir yang berjumlah 2.674 orang. Maka
hidup 25 % menjadi buta dan 50-60 % setengah buta. besar sampel minimal yang diperlukan sebesar n =
Diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3 juta anak- 96,40 (1+0,1) = 106 orang. Teknik sampling dalam
anak buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang
20-40 juta menderita kekurangan vitamin A pada menjadi sampel penelitian di Wilayah Kerja
tingkat lebih ringan. Perbedaan angka kematian antara Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru
anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. diambil
kurang lebih sebesar 30 % (Almatsier, 2003). secara proportional sampling dari 14 posyandu dengan
Penelitian yang dilakukan World Health memperhitugkan proporsi atau jumlah populasi pada
Organization (WHO) tahun 1992 menunjukkan dari 20 wilayah penelitian. Data primer merupakan data yang
juta balita di Indonesia yang berumur enam bulan dikumpulkan melalui wawancara terhadap responden
hingga lima tahun, setengahnya menderita kekurangan dengan menggunakan instrument kuisioner dan data
vitamin A. Sedangkan data WHO tahun 1995 sekunder merupakan data dari Puskesmas Karya
menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara di Wanita.
Asia yang tingkat pemenuhan terhadap vitamin A Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu
tergolong rendah (Hayati, 2005). analisis univariat menggambarkan distribusi variabel-
Pemberian 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 variabel yang diteliti baik variabel independent
SI warna merah pada ibu nifas hanya cukup untuk maupun variabel dependen. Analisis bivariatmelihat
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama hubungan antara variabel independent dan dependen
60 hari, sehingga bayi yang disusui lebih kebal dengan menggunakan uji chi-square dengan derajat
terhadap penyakit, dan pemulihan kesehatan pada ibu kepercayaan 95% (alpha = 0,05), dikatakan bermakna
hamil. Upaya perbaikan status vitamin A harus mulai apabila p value <0,05.
sedini mungkin pada masa kanak-kanak terutama yang HASIL
menderita KVA (Depkes RI, 2005).
Pemberian vitamin A pada balita di laksanakan UNIVARIAT
dua kali dalam setahun yakni bulan Februari dan Tabel 1.
Agustus. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
karakteristik responden, pemberian Vitamin, pengetahuan,
Kesehatan Provinsi Riau laporan cakupan pemberian sikap, dan pekerjaan,
vitamin A pada tahun 2009 (84,11 %), sementara itu
berdasarkan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru No Variabel Jumlah Persentase (%)
laporan cakupan pemberian vitamin A tahun 2009 a. Karakteristik
(76,41 %). Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Responden
tahun 2009 menunjukan bahwa dari 19 Puskesmas 1. Umur
yang ada di Kota Pekanbaru laporan cakupan - < 20 1 0,9
- 20-30 50 47,2
pemberian vitamin A terendah terdapat di Puskesmas 55 51,9
- >30
Karya Wanita 58,38 %. Hal ini menunjukan bahwa 2. Agama
cakupan pemberian vitamin A belum mencapai target - Islam 88 83,0
90%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas - Kristen Protestan 4 3,8
Karya Wanita diketahui bahwa terdiri dari satu - Kristen Katholik 14 13,2
Kelurahan yaitu Kelurahan Limbungan Baru yang 3. Pendidikan
memiliki 14 Posyandu dengan jumlah 2.674 balita. - SD 10 9,1
- SMP 32 30,2
Rendahnya cakupan pemberian vitamin A pada balita 51 48,1
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya seperti - SMA
13 12,3
- PT
tingkat pengetahuan, sikap dan pekerjaan b. Pemberian Vitamin
ibu.Hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan A 56 52,8
pekerjaan ibu dengan pemberian vitamin A pada balita - Tidak diberi 50 47,2
- Diberi
METODE
Jenis penelitian analitik, Desain penelitian c. Pengetahuan
- Kurang 29 27,4
dengan pendekatan Cross Sectional Study Penelitian 77 72,6
- Baik
ini dilaksanakan di Kelurahan Limbungan Baru d. Sikap
Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru, Waktu - Negatif 43 40,6
penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2010. - Positif 63 59,4
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu e. Pekerjaan
mempunyai anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas - Tidak Bekerja 80 75,5
Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan - Bekerja 26 24,5
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

Tabel 1 dapat di ketahui dari 106


responden, dapat dilihat bahwa
kelompokumurresponden yang paling
banyakberumur> 30 tahunyaitu 55 orang
(51,9%), Agama responden yang paling
banyakberagama Islam yaitu 88 orang
(83,0%), Pendidikanresponden yang paling
banyakberpendidikan SMA yaitu 51 orang
(48,1%), Ibu yang tidakmemberikan vitamin A
padabalitanyasebanyak 56 orang
(52,8%),pengetahuanIbubalita yang
baiksebanyak 77 orang (72,6%),
SikapIbubalita yang positifsebanyak 63 orang
(59,4%), PekerjaanIbubalita yang
tidakbekerjasebanyak 80 orang (75,5%)
BIVARIAT
Tabel 2
Analisis Hubungan Responden Berdasarkan Pengetahuan, SikapdanPekerjaan Dengan Pemberian
Vitamin A Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru
Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

P
Pemberian Vitamin A Total OR 95% CI Valu
Variable Tidak Diberi Diberi e
N % N % N %
Pengetahuan
- Kurang 22 75,9 7 24,1 29 100 3,975 0,007
- Baik 34 44,2 43 55,8 77 100 1,519-10,403
Total 56 52,3 50 47,2 106 100
Sikap
- Negatif 34 79,1 9 20,9 43 100 7,040 0,000
- Positif 22 34,9 41 65,1 63 100 2,865-17,299
Total 56 52,8 50 47,2 106 100
Pekerjaan
- Tidak Bekerja 40 50,0 40 50,0 80 100 0,625 0,425
- Bekerja 16 61,5 10 38,5 60 100 0,253-1,543
Total 56 52,8 50 47,2 106 100

bersikap negatif. Ibu yang tidak bekerja memberikan


Berdasarkan tabel 2 diatas diihat bahwa ibu vitamin A pada balita sebanyak (50,0%) lebih besar
yang berpengetahuan baik memberikan vitamin A pada dibandingkan dengan ibu yang bekerja memberikan
balita sebanyak (55,8%) lebih besar dibandingkan vitamin A pada balita sebanyak (38,5%). Dari hasil
dengan ibu yang berpengetahuan kurang memberikan analisa hubungan antara pekerjaan ibu dengan
vitamin A pada balita. Dari hasil analisa hubungan pemberian vitamin A, Dari hasil analisa diperoleh nilai
antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian OR = 0,625 artinya Ibu balita yang tidak bekerja lebih
vitamin A pada balita, hasil analisa diperoleh nilai kemungkinan memberikan vitamin A pada balita
OR = 3,975, artinya ibu balita yang berpengetahuan adalah 0,625 kali lebih besar dibandingkan ibu yang
baik kemungkinan memberikan vitamin A pada balita bekerja.
adalah 3,975 kali lebih besar dibandingkan ibu yang
berpengetahuan kurang. Ibu yang bersikap positif
memberikan vitamin A pada balita sebanyak (65,1%) PEMBAHASAN
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang bersikap
negatif memberikan vitamin A pada balita, dari hasil Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian
analisa hubungan antara sikap ibu dengan pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah Kerja
vitamin A pada balita, dari hasil analisia diperoleh nilai Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan
OR = 7,040 artinya ibu balita yang bersikap positif Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
kemungkinan memberikan vitamin A pada balita Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
adalah 7,040 kali lebih besar dibandingkan ibu yang yang dilakukan oleh Linda (2009) di Puskesmas
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

Sidomulyo Kecamatan Tampan Pekanbaru, diperoleh dengan pemberian vitamin A kepada bayi p value =
hasil ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan 0,016 (p value <0,1).
ibu dengan pemberian vitamin A kepada bayi p value = Notoadmodjo (2006), menyatakan bahwa sikap
0,055 (p value<0,1). Dan penelitian yang dilakukan secara nyata menunjukan konotasi adanya reaksi
oleh Lindari (2009) di Puskesmas Payung Sekaki terhadap stimulus yang bersifat emosional terhadap
Pekanbaru, diperoleh hasil ada hubungan yang stimulus sosial. Hal ini sama dengan penelitian yang
bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian dilakukan peneliti dimana salah satu faktor sikap yang
vitamin A pada balita p value = 0,049 (p value< 0,05). dapat mempengaruhi rendahnya kunjungan pemberian
Hasil penelitian Apridona (2009). Ada vitamin A Puskesmas, terlihat bahwa pengetahuan ibu
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan yang baik dan sikap ibu yang positif maka bayinya
ibu dengan pemberian vitamin A pada balita p value akan mendapatkan vitamin A, sebaliknya jika
=0,020 (p value< 0,05) ada berbagai faktor yang pengetahuan ibu kurang dan sikap negatif maka
mempengaruhi pengetahuan individu antara lain bayinya tidak mendapatkan vitamin A.
pendidikan, pekerjaan dan informasi. Dimana orang Swistantoro (2004), menyatakan bahwa sikap
yang berpendidikan tinggi semakin mudah menerima merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
informasi yang diperoleh maka semakin meningkat seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap
pengetahuannya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian
ibu diharapkan pengetahuan yang didapat semakin reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam
banyak dan lebih mudah dimengerti dibandingkan kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
dengan yang berpengetahuan rendah emosional terhadap stimulus sosial
Notoadmodjo (2003), menyatakan bahwa Menurut Newcomb salah satu ahli psikologi
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pengalaman hidup sosial yang dikutip oleh Notoadmodjo (2003)
seseorang, baik pengalaman yang didapat secara menyatakan bahwa . sikap itu merupakan kesiapan
langsung maupun tidak langsung. Umur identik dengan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pengalaman yang dimiliki dan peneliti berpendapat pelaksnaan motif tertentu. Sikap bukanlah perilaku,
bahwa dengan bertambahnya umur maka pengetahuan tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk
seseorang akan bertambah, tetapi bila tidak didukung berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap,
oleh faktor seperti pengalaman hidup dengan sehingga sikap dan perilaku dapat mempengaruhi
kecepatan menerima informasi yang menarik maka seseorang dalam melakukan suatu tindakan, Azwar
tingginya tingkat umur seseorang tidak menjamin (2005).
baiknya pengetahuan seseorang.
Hal ini didukung oleh Siregar (2007) yang
menyatakan bahwa pengetahuan seseorang bukan Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian
hanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, karena Vitamin A Pada Balita Di Wilayah Kerja
pengetahuan yang baik hanya didapat dibangku Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan
sekolah namun pengetahuan lebih banyak diperoleh Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
dari pengalaman hidup.
Seorang ibu yang bekerja tidak menjamin
Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian Vitamin A balitanya tidak mendapatkan kapsul vitamin A, hal
Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karya tersebut dikarenakan walaupun ibu balita terkadang
Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan tidak sempat ke Posyandu, tetapi ibu balita bisa
Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru memilih alternatif lain dengan membeli kapsul vitamin
A di Klinik atau bidan terdekat.
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari yang dilakukan oleh Lindari (2009) di Puskesmas
pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling Payung Sekaki Pekanbaru, diperoleh hasil ada
dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan
menjauhi orang lain atau objek lain. Dari hal tersebut pemberian vitamin A p value = 0,345(p value> 0,05).
dapat disimpulkan sikap positif seorang ibu Pekerjaan akan memberikan lingkungan yang baru
menggambarkan bahwa ibu tersebut berfikir dan bagi seseorang yang apabila bersifat positif terhadap
berusaha untuk melakukan tindakan supaya dirinya perilaku tertentu, maka akan mempengaruhi perilaku
mampu memberikan kapsul vitamin A untuk balitanya. seseorang pula.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Menurut Novaria yang dikutip oleh Handayani
yang dilakukan oleh Linda (2009) di Puskesmas (2007) seseorang ibu yang bekerja akan mempunyai
Sidomulyo Kecamatan Tampan Pekanbaru, diperoleh tambahan pendapatan bagi keluraganya yang akhirnya
hasil ada hubungan yang bermakna antara Sikap ibu dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, apabila ia
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

tidak bekerja maka tidak dapat memenuhi kebutuhan Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta.
pokok keluarga yang menjadi balita kekurangan EGC.
asupan zat gizi anggota keluarganya terutama balita, Arali , Pelowati , Mandar . ( 2008 ) .Pemberian
bekerja untuk perempuan sering kali bukan pilihan
Kapsul Vitamin A Pada Balita .
tetapi karena pendapatan suami tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya. ( http : // Journal Worpress . Com . html ,
Hal ini didukung oleh pendapat Kristiani (2006), Diakses 02 Maret 2009 ).
dimana faktor pekerjaan ibu merupakan salah satu Alfred Sommer. (2009).Pedoman Gizi dan
faktor penghambat ibu balita untuk membawa ke Suplementasi Vitamin A.
posyandu untuk memberikan vitamin A. Ibu yang (http : // www. Gizi. net. html, diakses Tahun
bekerja tidak membawa anaknya ke posyandu 2009).
kemungkinan karena posyandu diselenggarakan pada
Departemen Kesehatan RI. 2005. 2005. Pedoman
hari kerja dan jam kerja.
(Sartika, 2007) ibu yang tidak bekerja Pemberian Vitamin A. Depkes RI. Jakarta.
mempunyai kesempatan untuk memperoleh informasi Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2008). Dalam Data
lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang bekerja, Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita.
karena mereka mempunyai banyak waktu luang Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2008). Dalam Data
dirumah untuk menonton televisi yang merupakan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita.
salah satu media masa yang penting bagi ibu. Halati. (2005). Strategi Nasional Peningkatan
Cakupan Pemberian Vitamin A.
KESIMPULAN Handayani, S. (2009).Pengertian Pengetahuan.
Berdasarkan Hasil Penelitian Tentang (http : // ekoagoes blogspot. Com. html, diakses
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan 13 mei 2009).
Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Karta Saputra, Drs. G, DKK. 2003. Ilmu Gizi
Wilayah Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas
Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Kerja). Rineka Cipta. Jakarta.
Pekanbaru Tahun 2010, maka ditarik kesimpulan :
Linda, Agus (2009). Hubungan Tingkat
1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan pemberian vitamin A pada balita Pengetahuan, Sikap Ibu Yang Mempunyai
2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian Bayi Dan Balita Tentang Pemberian Vitamin
vitamin A pada balita. A Di Puskesmas Tampan Kecamatan Payung
3. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan Sekaki Pekanbaru Tahun 2009 . Skripsi,
pemberian vitamin A pada balita. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hangtuah
Pekanbaru.
SARAN
Lindari, Ina (2009). Gambaran Pengetahuan Ibu
1. Diharapkanpenelitianinidapatmemberikanmasukand
an motivasi kepada ibu-ibu yang mempunyai balita Tentang Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
agar selalu datang berkunjung membawa balitanya Kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru
dalam program pemberian vitamin A di Posyandu. Tahun 2009. KTI Kebidanan, Payung Negeri
2. Diharapkan bagi petugas kesehatan di Puskesmas, Pekanbaru.
agar dapat memberikan konseling atau penjelasan Lisdiana, (2000). Waspada Terhadap Kelebihan dan
yang lebih baik tentang vitamin A dan Kekurangan Gizi. Penerbit Tribus Agridya,
menyarankan kepada ibu yang mempunyai balita
Bandar Lampung
agar tetap membawa balitanya terus ke Puskesmas
untuk memperoleh vitamin A. MachFoedz , I . ( 2007 ) . Metodologi Penelitian
Bidang Kesehatan keperawatan dan
DAFTAR PUSTAKA kebidanan . Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmojdo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Notoatmojdo, Soekidjo. 2007.Promosi Kesehatan dan
Arikunto, Suharsimi Prof, Dr. 2006. Prosedur
Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT.
Paath, Erna Francin, DKK. 2004. Gizi Dalam
Rineka Cipta. Jakarta.
Kesehatan Reproduksi. EGC.Jakarta.
Asydhad, A, 2006. Makanan Tepat Untuk Balita.
Kawan Pustaka, Tangerang.
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karya Wanita Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

Puskesmas Payung Sekaki. (2008). Data Cakupan (http : // Republica. Co. Id. html, diakses Tahun
Pemberian Vitamin A Pada Balita. 2009 : Jabar).
Supariasa, I Dewa Nyoman, DKK, 2001.Penilaian
Status Gizi. EGC. Jakarta.
Sediauotoma, Achmad Djaeni Prof. Dr. 2004. Ilmu
Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I.
Dian Rakyat. Jakarta.
Widayatun, Tri Rusmi, 1999. Ilmu Perilaku M.A. 104.
CV. Agung Seto. Jakarta.
Wijaya, Irene. 2005. Tips Kesehatan Bayi. Restu
Agung. Jakarta.
Wijaya. (2009).Persen Bayi dan Balita Kekurangan
Vitamin A.

Anda mungkin juga menyukai