Anda di halaman 1dari 6

Nico Saputra H

Hasan Putra Yudha


Sawayan Al-Ayubi

LAW 2019/2
BLUE APRON
 Menurut salah satu pendiri Blue Apron, Matt Salzberg,
tanda perusahaan jasa katering berhasil ialah membuat
produk berbeda, memecahkan tantangan operasional
yang kompleks, serta menciptakan merek dengan
keterlibatan emosional pelanggan.
BLUE APRON
 Blue Apron menghantarkan bahan dan kotak resep pra-
porsi ke depan pintu pelanggan melalui langganan
online,penawaran ini merupakan bagian dari strategi Blue
Apron untuk meningkatkan kekuatan merek mereka dan
kualitas produk untuk memperluas ke saluran baru dan
segmen konsumen baru. Resep dan bahan dengan porsi
sempurna, dan dikirim dalam waktu 24 jam sehingga
mereka bisa membuat makanan dan makan makanan
segar untuk makan malam.
BLUE APRON
 Blue Apron telah lama debutnya kurang bergairah di pasar
publik, tuntutan hukum oleh karyawan atau PHK. Blue Apron
melaporkan penurunan 33% dalam penjualan bersih per
tahun. Tahun ke tahun menjadi $94,3 juta. Untuk tahun fiskal
penuh 2019, pendapatan menurun 32% dari 667,6 juta pada
tahun sebelumnya menjadi $454,9 juta. Blue Apron
mengaitkan ini dengan penurunan pelanggan.
 Perusahaan mempertimbangkan untuk menjual dirinya sendiri
untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
 Dan mereka memiliki strategi yang tepat untuk mendorong
dimulainya kembali petumbuhan Blue Apron
BLUE APRON
 KANVAS STRATEGY BLUE APRON
BLUE APRON
 Pengembangan sektor bisnis pada masa yang akan
datang menghadapi sejumlah tantangan yang besar, tiap
perusahaan pun akan berupaya semaksimal mungkin
meningkatkan, jelas kita perlu memerhatikan persaingan,
dengan pasar kompetisi seperti ini kita harus
mempersiapkan hal-hal yang berbeda. Dalam riset
mutakhir bahwa 50% usaha baru gagal (Tahun Pertama),
47,5% usaha lainnya kurun waktu 5 tahun gagal, adapun
usaha berhasil hanya 2,5%.

Anda mungkin juga menyukai