PENDAHULUAN
tentunya bukan hanya adaptasi biasa, tetapi adaptasi yang didalamnya memiliki
Adaptasi pada perkembangan zaman dan teknologi atau biasa disebut dengan
era digital ini bila tidak bisa diadaptasikan dengan sungguh-sungguh oleh suatu
perusahaan, maka perusahaan akan tersingkir dari perhelatan bisnis. Yang mana
adaptasi dalam dunia bisnis ini mendorong suatu perusahaan sebagai pelaku usaha
dengan lingkungan yang ada, pasti terdapat orang atau organisasi yang hadir di
suatu usaha otomatis akan melakukan penyesuaian dengan tren yang sedang
hangat-hangatnya. Untuk memenangkan tren yang ada, maka tidak ada cara lain,
selain melakukan persaingan dalam usaha. Hal yang harus diingat adalah
melakukan persaingan dengan bersih, jujur dan damai, karena persaingan dalam
dunia usaha atau bisnis identik dengan cara-cara kotor seperti curang, kebohongan
1
2
Persaingan usaha yang semakin hari semakin ketat, kondisi tersebut menuntut
bertahan hidup dan terus berkembang di tengah gencarnya persaingan usaha oleh
sebab itu, perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar
perusahaan.
utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi. Dengan strategi ini maka ada yang hampir dimulai dari apa yang selalu
untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang terjadi. Dengan
terjadinya suatu strategi maka akan menimbulkan kecepatan berinovasi pada pasar
pada era digital dan perdagangan bebas sekarang ini, ketika persaingan semakin
hebat untuk meraih keunggulan dalam persaingan dan mencapai suatu tujuan, baik
tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, maupun tujuan jangka panjang
diperlukan suatu strategi yang andal. Oleh karena itu untuk mewujudkan suatu
bermunculan dari berbagai bisnis yang sedang digelutinya terutama bisnis bidang
3
usaha. Bila ditelaah lebih lanjut dengan bermunculannya bisnis bidang kuliner
persaingan.
Tingginya pelaku usaha juga tidak terlepas dari adanya kreativitas dan inovasi.
Dari data yang dimuat oleh Badan Pusat Statistik yang dimuat dalam Forbil
Institute pelaku usaha tahun ini meningkat secara drastis dari tahun sebelumnya.
1650000
1600000
1550000
1500000
1450000
1400000
1350000
1300000
2016 2017 2018
Dari data tersebut dapat diketahui lebih dalam bahwa nilai industri
Kondisi ini membuktikan bidang kuliner sudah berkembang dan banyak diminati
4
oleh khalayak masyarakat, bahkan saat ini sudah ada orang atau organisasi yang
mendirikan beberapa outlet, cabang dan lain sebagainya. Karena dilihat dari
kacamata awam masyarakat zaman sekarang lebih suka hal yang bersifat instan,
inovasi, terbaru atau up to date dan berbagai macam pilihan seperti nongkrong-
nongkrong sambil makan sesuatu, ini dibuktikan oleh sektor kuliner yang hadir
dengan menyajikan inovasi, hal instan, up to date dan tempat nongkrong sambil
makan. Hal ini terlihat oleh D’Anclom Bistro yang menyajikan kuliner yang unik-
berdiri sejak 2015. Restoran yang dirikan bernama D’Anclom, Konsep yang
diterapkan disini adalah Modern Restaurant/ Bistro dan Cafe. Bisnis ini didirikan
oleh Andris Wijaya, keuletan ia dalam berbisnis membuat D’anclom ini muncul
tersendiri dari konsep Interiornya juga memiliki 2 lantai area makan. Termasuk
area balkon di lantai 2 yang menjadi area paling favorit buat kongkow anak muda
Dilihat dari gambar 1.1, dapat disebutkan bahwa tingkat hasil penjualan di
D’Anclom Bistro yang mengalami masa keemasan pada tahun 2016. Dengan kata
lain dari awal didirikan pada tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami progress yang
memuaskan dan dapat dikatakan dari tahun 2015-2016 usaha-usaha sejenis yang
berjalannya waktu pesaing dari D’Anclom Bistro ini tinggal diam, akhirnya
D’Anclom Bistro itu sendiri adalah industri yang memiliki karakter yang sama
diantaraya Pujasega Garut, Eatboss Garut, Gusto Garut dan lain sebagainya.
penurunan yang cukup signifikan dan ditambah pada tahun 2018 juga mengalami
inovasi dalam usahanya dalam hal produk, desain usaha bahkan sampai
membedakan harga sehingga lebih murah, pesaing tahu bahwa pasar orang Garut
tidak terlalu cocok untuk harga yang mahal dan juga dari D’Anclom Bistronya
sendiri tidak terlalu handal dalam mengikuti tren yang mereka lakukan pada
tahun-tahun tersebut, mereka tetap melakukan hal yang standar, yaitu makanan
tidak terlalu melakukan inovasi, harga mereka masih terlampau mahal, sumber
daya yang ada kurang memadai dan juga promosi yang dilakukan belum
yang memberikan konsep yang berbeda, sehingga mereka kalah dari persaingan
karena tidak memiliki keunggulan kompetitif dalam mengikuti tren ini sesuai
serta kegiatan eksternal dan kemampuan, kompetensi, serta sumber daya internal
dan harus efektif merumuskan, menerapkan, dan menilai berbagai strategi yang
mereka akhirnya melakukan hal itu dengan memanfaatkan konsumen, yang mana
konsumen pada zaman sekarang ingin yang instan, penuh dengan hal yang baru
dan unik ditambah tempat nongkrong yang indah dan juga nyaman dan yang
paling penting cocok dengan uang saku yang konsumen miliki, dan hasilnya
pesaing datang dengan semua hal itu akhirnya konsumen yang tadinya membeli
7
makanan di D’Anclom Bistro berpindahlah. Dari hal ini dapat disimpulkan daya
penjualan.
hal ini didasarkan oleh penetapan strategi perusahaan yang dilakukan tidak terlalu
buruk meskipun terjadi fenomena masalah yang serius, tetapi ini tidak bisa di
biarkan melihat pesaing yang sangat berbahaya, ini harus dilawan tidak bisa
dihindari. Untuk mengatasinya ada jalan keluar agar dapat keluar dari persaingan
sengit tersebut dengan cara membentuk ruang pasar baru yang belum memiliki
Strategy.
serta menganalisis kondisi dari faktor eksternal serta internal perusahaan yang
dibatasi dalam lingkup pemasaran dan juga dibatasi hanya sampai ruang lingkup
faktor internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE dan
pemasaran dalam membentuk ruang pasar baru yang belum memiliki pesaing
dengan menggunakan Blue Ocean Strategy. Dari penelitian ini supaya analisis
tidak terlalu melebar maka peneliti membatasi masalah penelitian, dalam hal
8
Sesuai dengan uraian latar belakang penelitian, maka dapat diketahui rumusan
1. Faktor Internal dan Eksternal apa saja yang memiliki penilaian tertinggi
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah dapat menambah wawasan baru
Strategy
universitas.
BAB II
yang telah dicita-citakan. Selain itu, di dalam manajemen itu sendiri terdapat
dua hal, yaitu art dan science. Agar pengertian manajemen ini lebih jelas ada
10
11
Dari beberapa pendapat ahli yang dikemukakan oleh Terry dan Rue (2015) dan
Sheldon yang dikutip oleh Alma (2016), dapat disimpulkan bahwa manajemen
Terdapat lima fungsi utama dalam sebuah manajemen menurut Terry dan
masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.
kegiatan itu.
tujuan-tujuan.
yaitu:
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Motivating (motivasi)
4. Controlling (pengawasan)
5. Evaluating (penilaian)
Dari beberapa pendapat ahli yang dikemukakan oleh Terry dan Rue (2015)
serta Siagian (2015), dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen pada dasarnya
dari dua ahli tersebut relatif sama namun, yang membedakannya dalam hal
harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
Dari beberapa pendapat ahli yang dikemukakan oleh Kotler & Armstrong
dan evaluasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang dapat dilihat
dari barang/jasa, harga, promosi dan tempat dari perusahaan itu berada.
a. Fungsi Pertukaran
dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
b. Fungsi Perantara
penggolongan produk.
14
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran tersebut.
konsumen.
adalah konsep STP (segmenting, targeting dan positioning) yang saling terkait
Kotler dan Armstrong (2016) serta Purwanto dalam Marisca (2018),, dapat
suatu produk dengan melakukan konsep STP yang diharapkan untuk menciptakan
strategi pemasaran secara umum, dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang dapat
15
marketing)
dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua
marketing)
pasar tersebut.
daya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan memilih segmen pasar tertentu
kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih
16
spesifik.
A. Strategi Segmentasi
spesifik”.
1. Segmentasi Geografik
2. Segmentasi Demografi
3. Segmentasi Psikografi
4. Segmentasi Perilaku
B. Strategi Targeting
“Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
Strategy).
Dalam hal ini perusahaan menganut sistem pemasaran massal yaitu hanya
menciptakan satu jenis produk yang dapat memenuhi keinginan semua konsumen.
Pendekatan pemasaran yang memandang sebuah pasar yang besar dengan tanpa
Strategy).
Dengan strategi ini perusahaan memilih untuk melayani dua atau lebih
Strategy).
kelompok pembeli saja atau biasanya perusahaan memilih satu segmen dari pasar
18
oleh perusahaan yang kurang atau tidak dapat melayani permintaan dari banyak
C. Strategi Positioning
adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif
dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat
ini maupun calon pelanggan”. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2016)
terdiferensiasi untuk segmen sasaran dan posisi apa yang akan dimasuki
sumber daya membuat setiap pemasar harus cermat dalam memutuskan cara
diharapkan.
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
opportunities dan threats. Dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model
dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit
komprehensif.
masing, yaitu:
20
1. Kekuatan (Strength)
lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang
dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah
pasar
2. Kelemahan (Weakness)
perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi
kesuksesan perusahaan.
yaitu:
pengambil keputusan dapat melihat dari empat dimensi ini secara lebih
komprehensif.
panjang.
d. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari
Dalam perspektif SWOT terdapat dua faktor yaitu faktor eksternal dan
internal. Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu
dilihat faktor eksternal dan internalnya yang dimana hal tersebut merupakan
a. Faktor Eksternal
b. Faktor Internal
Berdasarkan pada tabel di atas maka terdapat dua kesimpulan yang bisa
sebaliknya.
sebaliknya.
pesaing melalui tawaran sesuatu yang inovatif, dan yang selama ini diabaikan oleh
para pesaing. Sesuatu ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang
Blue ocean strategy merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk
memenangkan pasar dengan memberikan pengertian baru yang belum pernah ada
dalam persaingan. Pengertian baru itu akan menjadi pedoman untuk melampaui
pasar yang selama ini hadir dalam lingkungan. Selain itu, strategi ini dilakukan
untuk membuat nilai dan suasana baru bagi pelanggan. Strategi ini menciptakan
ruang pasar baru tanpa pesaing sehingga, persaingan tidak lagi relevan karena
bersaing pada ruang pasar yang tidak ada pesaingnya. Selaras dengan yang
dipaparkan oleh Kim & Mauborgne bahwa Blue ocean strategy merupakan
strategi yang digunakan perusahaan dengan menciptakan ruang pasar baru dengan
Dengan cara seperti itu, blue ocean mendorong pelakunya untuk masuk ke
dalam sebuah pasar baru yang potensial dan yang selama ini dilupakan dan tidak
dilakukan oleh para pesaing. Hal tersebut berbeda dengan red ocean, di mana
semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan
semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Dengan red ocean,
Akhirnya, yang terjadi adalah pertarungan yang sengit, lantaran arena persaingan
Tabel 2.2 Perbedaan Red Ocean Strategy dan Blue Ocean Strategy
Red Ocean Strategy Blue Ocean Strategy
Bersaing dalam ruang pasar yang Menciptakan ruang pasar yang belum
kompetisi
ada baru
Trade off nilai dan biaya Mendobrak pertukaran nilai dan biaya
sekaligus
25
meningkatkan nilai. Ini dilandasi oleh perspektif bahwa nilai pembeli berasal dari
utilitas (kegunaan) dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, dan
karena nilai bagi perusahaan merupakan dampak dari harga pembeli dan struktur
biaya, maka inovasi nilai tercapai ketika keseluruhan sistem kegiatan utilitas,
Disebut inovasi nilai karena fokus menjadikan kompetisi tidak relevan dengan
Dalam pengertian ini, inovasi nilai lebih dari sekedar inovasi biasa, inovasi
mencapai lompatan dalam nilai bagi pembeli dan bagi perusahaan itu sendiri.
berkurang lebih jauh ketika ekonomi skala bekerja setelah terjadi volume
Berikut merupakan bagan dari inovasi nilai yang dibuat oleh Kim &
ditawarkan dan yang sudah ditawarkan sehingga, akhirnya tercipta inovasi nilai
(Value Innovation), dan untuk dapat memetakan hal-hal tersebut di atas maka
untuk melihat dimana persaingan sedang dihadapi saat ini, yang mana perusahaan
27
harus mempertimbangkan faktor apa saja yang perlu diperhatikan untuk bersaing
untuk membangun Blue Ocean Strategi yang menarik” (Kim & Mauborgne).
Adapun cara untuk membaca nilai dalam kanvas strategi yang dijelaskan
1. Jika kurva nilai memenuhi tiga kriteria yang mengartikan Blue Ocean
Strategy, yaitu fokus, divergensi dan memiliki motto, maka dalam hal ini
2. Jika kurva nilai suatu perusahaan bertemu dengan kurva nilai pesaingnya,
merah.
3. Jika kurva nilai menunjukkan tingkat nilai yang tinggi dalam seluruh
4. Jika kurva nilai perusahaan terlihat dengan pola yang tidak jelas, dimana
Kerangka kerja empat langkah merupakan bagian dari alat analisis Blue
Menurut Kim & Mauborgne (2015) Dari hasil strategi kanvas perlu
Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri
Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri
Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan.
29
faktor tersebut tidak lagi memiliki nilai atau bahkan mungkin mengurangi nilai.
Pertanyaan kedua memaksa menentukan apakah produk atau jasa yang selama ini
tidak seharusnya selama ini dirancang terlalu berlebihan untuk mengikuti irama
industri.
kerangka kerja empat langkah. Skema ini sering disebut skema hapuskan-kurangi-
nilai baru.
MENGHAPUSKA MENINGKATKAN
MENGURANGI MENCIPTAKAN
Menurut Kim & Mauborgne (2015) Suatu strategi blue ocean yang efektif,
harus memiliki tiga kualitas yang saling mendukung, yakni fokus, divergensi, dan
1. Fokus
Setiap strategi hebat tentu perlu memiliki fokus, di mana suatu profil strategis
atau kurva nilai perusahaan harus dengan jelas menunjukkan fokus tersebut.
Kim dan Mauborgne (2015) memberi contoh profil southwest sebagai sebuah
2. Divergensi
Suatu bentuk kurva nilai yang menjauh dari pesaing lain, yaitu suatu upaya
mencari dan melihat alternatif baru tanpa harus membandingkan diri dengan
para pesaing lain. Maka dalam blue ocean strategy diterapkan pendekatan
menciptakan, terutama dalam upaya untuk membedakan profil blue ocean dari
Sebuah strategi yang baik harus memiliki motto yang lugas dan memikat.
Sebuah motto yang bagus tidak hanya mampu menyampaikan pesan secara
jelas, akan tetapi juga mengiklankan penawaran atau produk secara jujur.
32
Maka untuk menguji keefektifan dan kekuatan dari sebuah strategi, adalah
dengan melihat apakah suatu strategi itu mengandung suatu motto yang kuat
dengan penelitian yang dahulu dilakukan oleh peneliti lain. Hal ini juga digunakan
jasa tentu ingin menghasilkan profit yang besar. Dengan berkembang pesatnya
usaha bisnis, pemilik usaha harus memiliki pembeda usaha dari yang lain agar
usaha yang sedang dirintis mempunyai daya tarik yang berbeda di hadapan
konsumen. Dengan berkembangnya bisnis yang semakin pesat juga pasti akan
usaha yang saat ini tumbuh. Pada saat ini bisnis yang sedang digandrungi oleh
banyak pelaku usaha adalah bisnis kuliner. Bisnis ini banyak diminati karena
Pada saat ini perilaku konsumen sulit untuk ditebak karena konsumen justru
senang dengan sesuatu yang baru, tidak kesulitan untuk mendapatkan barang/jasa
yang diinginkan, ingin serba praktis atau tidak mau ribet dan yang paling penting
murah bisa mendapat segalanya mulai dari puas, banyak dan irit. Dengan alasan
ini maka pelaku usaha terus melakukan inovasi dan mengembangkan segalanya
38
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, hal tersebut saat ini
yang sangat ketat, setiap perusahaan harus mampu merumuskan strategi yang
kemudian akan diidentifikasi melalui matriks IFE dan EFE. Setelah diidentifikasi
melalui matriks IFE dan EFE, untuk dapat mengembangkan strategi yang telah
dirumuskan sebelumnya akan dilakukan melalui alat analisis SWOT. Setelah itu,
menciptakan ruang pasar tanpa pesaing dan membuat pesaing tidak lagi relevan
dalam melakukan kompetisi bisnis yang dilakukan dengan analisis Blue Ocean
Strategi. Strategi ini membantu perusahaan untuk keluar dari persaingan yang
kompleks, sehingga nanti di dalam strategi ini perusahaan akan mengetahui faktor
ingin memecahkan suatu permasalahan dengan perlu ada lingkup penelitian, ini
ditujukan agar dalam penelitian ada batas yang jelas mengenai penyelesaiannya.
39
Berdasarkan landasan teori dan penelitian yang sudah dilakukan terlebih dahulu,
maka disusun kerangka pemikiran untuk penelitian pada gambar dibawah ini:
Menurut Nazir (2014) metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Dalam hal ini metode
eksternal dan internal melalui kegiatan wawancara untuk analisis lebih mendalam
lingkungan internal dan eksternal. Selain itu juga dilakukan tabel kuesioner untuk
menilai dan mengevaluasi faktor-faktor yang diperoleh melalui matriks IFE dan
EFE dan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan analisis SWOT dan
menjelaskan variabel penelitian secara rinci yang terdapat pada judul penelitian
atau yang tercakup dalam paradigma penelitian yang sesuai dengan perumusan
40
41
3.3.1 Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kualitatif istilah yang digunakan untuk menyatakan populasi adalah situasi sosial
yang memiliki keterkaitan secara langsung terhadap objek penelitian. Oleh karena
itu populasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini adalah
terdiri dari pihak internal perusahaan yang meliputi pemilik, bagian pemasaran
3.3.2 Sampel
sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian.
Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik tetapi
tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
Seperti yang telah dikutip dari definisi tersebut teknik semacam ini
mengambil sampel dengan tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur
yang ada di dalam populasi. Sehingga dalam hal ini peneliti dapat menggunakan
penelitian atau sesuai dengan keinginan peneliti. Yang dalam hal ini juga teknik
semacam ini dilakukan karena sampel yang akan digunakan penelitian disesuaikan
mengenai apa yang diperlukan dalam penelitian, baik dari sisi internal maupun
eksternal perusahaan.
Untuk jumlah dari sampel dalam penelitian kualitatif ini tidak ada batasan,
karena dalam penelitian ini tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Fungsi
daripada sampel pun adalah untuk memperoleh informasi secara maksimal bukan
Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penelitian
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling dimana teknik pengambilan sampel dengan sumber data yang
paling tahu mengenai apa yang kita harapkan atau mungkin orang tersebut adalah
objek atau situasi sosial yang diteliti. Oleh karena itu untuk membantu proses
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini data
pemasaran dan bagian office yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
peneliti dan data yang diperoleh berdasarkan hasil survei. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari subjek yang tidak berhubungan langsung dengan objek
45
penelitian ini data sekunder yang diperoleh adalah arsip perusahaan D’Anclom
Bistro, dokumen lainnya yang relevan serta buku-buku referensi, jurnal, dan
berkaitan dengan objek penelitian dan masalah yang akan diteliti. Dimana
c. Studi literatur, yaitu sumber data yang peneliti gunakan untuk menambah
2. Studi Lapangan
kegiatan wawancara baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur serta melalui
kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
b. Observasi
yang dilakukan secara langsung kepada objek yang akan diteliti. Pengamatan
c. Kuesioner
dengan tujuan untuk memperoleh data serta jawaban tentang masalah yang
diangkat dalam penelitian, dan kuesioner ini disebarkan kepada pihak internal
Bukti atau data untuk keperluan penelitian kualitatif berasal dari sumber
a. Dokumentasi
Tipe informasi ini bisa menggunakan berbagai bentuk yang dapat menjadi
sama.
b. Rekaman arsip
c. Wawancara
Salah satu sumber informasi yang paling penting dan yang secara umum
d. Observasi langsung
e. Perangkat fisik
Peralatan teknologi, alat atau instrument, atau beberapa bukti fisik lainnya.
1. Prosedur
diwawancarai.
disusun
49
diajukan.
pemasaran pada D’Anclom Bistro adalah dengan analisis IFE dan EFE, analisis
SWOT dan Blue Ocean Strategi. Analisis IFE dan EFE dilakukan untuk
diperoleh akan di evaluasi dan dilakukan pembobotan melalui matriks IFE dan
menciptakan ruang pasar tanpa pesaing dan membuat pesaing tidak lagi relevan
hanya sampai formulasi strategi, maka untuk tahap keputusan dengan sepenuhnya
Matriks IFE adalah alat formulasi strategi perusahaan yang meringkas dan
bisnis.
Kekuatan
1. .... .... ....
.....
Kelemahan
1. .... .... ....
.....
menjadi sebuah alat dalam manajemen strategis yang umum digunakan untuk
menilai kondisi bisnis perusahaan. Alat ini juga membantu perusahaan dalam
51
Peluang
4. .... .... ....
.....
Ancaman
4. .... .... ....
.....
Setelah melakukan pendataan matriks IFE dan EFE dan didapatkan hasil bobot,
hasil rating atau peringkat dan jumlah keduanya, selanjutnya adalah membuat
diagram swot untuk mengetahui di posisi serta strategi apa yang cocok untuk
memajukan perusahaan.
52
startegi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Untuk bisa mencocokan
karena tahap ini dianggap sebagai bagian yang paling sulit. Tahap penyusunan
matriks SWOT ini bertujuan untuk memperoleh alternatif strategi yang layak bagi
perusahaan, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Dengan demikian
tidak semua strategi yang dibubuhkan dalam matriks SWOT ini akan dipilih untuk
dapat diterapkan perusahaan. Hanya strategi yang dianggap layak saja yang akan
dipilih nantinya.
53
Kanvas strategi dilakukan untuk meringkas kondisi saat ini dari suatu
industri, dimana dengan melakukan kanvas strategi maka dapat diketahui faktor-
faktor yang dijadikan kompetisi suatu produk atau jasa serta dapat memahami apa
yang didapatkan konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar dan
dirangkum dalam bentuk grafik. Kanvas strategi mempunyai dua sumbu, yaitu
sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu mewakili rentang faktor-faktor yang
merupakan tingkat penawaran kepada konsumen dari skor kecil hingga skor
tinggi. Apabila perusahaan dalam suatu industri memiliki skor yang tinggi pada
54
Pada penelitian ini, penentuan faktor kompetisi pada sumbu horizontal dan
Tingkatkan-Ciptakan
Menurut Kim & Mauborgne (2015) Dari hasil strategi kanvas perlu
Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri
Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri
Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan.
55
kerangka kerja empat langkah. Skema ini sering disebut skema hapuskan-kurangi-
nilai baru.
MENGHAPUSKA MENINGKATKAN
MENGURANGI MENCIPTAKAN
observasi dengan waktu penelitian dari 21 Oktober 2019 sampai 26 Agustus 2020.
Judul, Cover, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Lembar
Persetujuan.
Bab I Pendahuluan
penelitian terdahulu atau teori yang sudah ada dari beberapa ahli yang
pedoman wawancara, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, Teknik
Daftar Pustaka
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang berdiri sejak 25 Mei 2015, Konsep yang kami terapkan disini adalah Modern
Restaurant/ Bistro dan Cafe. Nama D’ Anclom sendiri berkaitan dengan menu
yang kami jual yaitu menu nganclom terdiri dari beberapa jenis baso, sayuran,
irisan daging, dan lain sebagainya yang dianclom atau dicelupkan ke dalam kuah
Selain menu nganclom, kita juga memiliki beraneka macam menu antara
lain aneka pizza, steak, pasta, aneka minuman/ beverage dengan citarasa yang lain
daripada yang lain. Dari sekian banyak menu yang kita tawarkan, ada beberapa
menu yang menjadi favorit konsumen yaitu pizza tuna mayo, pizza mix fruit,
steak D’Anclom, frozen greentea, frozen taro, dan candy ice kribo. (Dokumen
D’Anclom)
D’Anclom sendiri terletak di daerah yang cukup strategis di kota Garut ini,
yaitu di Jl. Cimanuk No. 38 C. Sangat dekat dari pusat kota dan mudah dijangkau.
D’Anclom telah menjadi salah satu Favorite Restaurant di Garut karena memiliki
keunikan tersendiri dari konsep Interiornya. Kami memiliki 2 lantai area makan.
Termasuk area balkon di lantai 2 yang menjadi area paling favorit buat kongkow
58
59
anak muda karena bisa melihat view Garut yang indah di sore hari. (Dokumen
D’Anclom)
RESTAURANT MANAGER
SOUS CHEF
CDP
DISHWASHER
DISHWASHER
DISHWASHER DISHWASHER
DISHWASHER
DISHWASHER
1. Narasumber Pertama
Usia : 35 Tahun
Gender : Laki-laki
Jabatan : Pemilik
Andris Wijaya dan sekaligus pendiri dari Bistro ini. Narasumber pertama dipilih
karena dalam penelitian ini informan dari pihak internal yang memiliki wawasan
61
dan pengetahuan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Dan informasi
yang diperoleh dan disampaikan oleh Bapak Andris Wijaya memenuhi harapan
peneliti. Selain itu juga, narasumber pertama ini juga mengetahui seluk beluk dari
perusahaan mulai dari kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan, strategi
dari para pesaing, bahkan narasumber pertama mengetahui keadaan internal dan
fokus persaingan yang sedang dihadapi karena sering menghadiri dan melakukan
2. Narasumber Kedua
Usia : 32 Tahun
Gender : Laki-laki
Jabatan : Supervisor
kedua dipilih karena dalam penelitian ini informan dari pihak internal yang
memiliki wawasan dan pengetahuan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
peneliti. Dan informasi yang diperoleh dan disampaikan oleh Bapak Temmy
Kurniawan memenuhi harapan peneliti. Selain itu juga, narasumber kedua ini juga
mengetahui seluk beluk dari perusahaan mulai dari kegiatan yang dilakukan,
strategi yang digunakan karena sering dilibatkan oleh pemilik, strategi dari para
persaingan yang sedang dihadapi karena sering menghadiri dan melakukan studi
3. Narasumber Ketiga
Nama : Jeni
Usia : 40 Tahun
Gender : Perempuan
Ibu Jeni. Narasumber ketiga dipilih karena dalam penelitian ini informan dari
pihak internal yang memiliki wawasan dan pengetahuan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh peneliti. Dan informasi yang diperoleh dan disampaikan oleh Ibu
Jeni memenuhi harapan peneliti. Selain itu juga, peneliti memilihnya untuk dapat
3. Narasumber Keempat
Nama : Ayu
Usia : 27 Tahun
Gender : Perempuan
Ibu Ayu. Narasumber keempat dipilih karena dalam penelitian ini informan dari
pihak internal yang memiliki wawasan dan pengetahuan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh peneliti. Dan informasi yang diperoleh dan disampaikan oleh Ibu
Jeni memenuhi harapan peneliti. Selain itu juga, peneliti memilihnya untuk dapat
Dalam penelitian ini, analisis terhadap strategi pemsaran merupakan salah satu
alat yang dapat membantu peneliti dalam menentukan faktor SWOT yang
a. Segmentation
tahunnya khususnya pada sektor kuliner yaitu seperti pada D’Anclom, perusahaan
ini merupakan perusahaan kuliner yang bergerak di makanan ala barat dan
terdepat juga beberapa makanan tradisional. Dengan adanya makanan ala barat
dan juga tradisional yang notabennya itu makanan dan minuman berat bukan
seperti cemilan maka segmen yang ingin dicapai D’Anclom disini sudah sangat
jelas yaitu segmen keluarga, yang mana pada segmen otomatis akan memesan
atau membeli makanan dalam jumlah yang cukup besar, ini terbukti pada tahun
64
2015 dan tahun 2016 perusahaan mencapai penjualan tertinggi yang didominasi
b. Targeting
Dengan adanya data penjualan dari tahun 2015 dan 2016 yang mana pada
disini terus melakukan inovasi-inovasi produk yang beragam dan unik untuk
bosan dengan menu yang ada dan supaya dapat meningkatkan penjualan apalagi
disini perusahaan menargetkan pada big family, jadi otomatis harus difokuskan
c. Positioning
Sebagai perusahaan yang sudah memiliki Brand Image yang baik pada
atau mengingatkan bahwa jika perlu daging-dagingan itu datang saja ke Anclom,
itu adalah upaya yang dilakukan Anclom untuk supaya produknya dapat diingat di
yang dimiliki oleh D’Anclom Bistro dan seberapa kecil kelemahan. Dari hasil
65
penilaian tertinggi. Hal tersebut berarti bahwa dari beberapa pernyataan yang
untuk setiap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki D’Anclom Bistro menurut
internal perusahaan.
Tabel 4.1
Matriks Pembobotan IFE
No Faktor-Faktor Internal Rating Bobot Bobot Rating
Kekuatan (Strengths)
1 Brand Image D’Anclom Bistro
4 0,09 0,36
yang terkenal
2 Memiliki interior yang unik 3 0,07 0,21
3 Memiliki pelayanan yang baik 4 0,09 0,36
4 Lokasi yang strategis 4 0,09 0,36
5 Cara penyajian makanan dan
3 0,07 0,21
minuman yang penuh hiasan
6 Kebersihan dan kenyamanan
3 0,07 0,21
tempat
7 Terus melakukan inovasi produk 4 0,09 0,36
8 Selalu melakukan riset untuk
3 0,07 0,21
memenuhi keinginan konsumen
9 Menjalin hubungan baik yang
3 0,07 0,21
ramah dengan pemasok
10 Manajemen perusahaan yang
4 0,09 0,36
teratur dan baik
Kelemahan (Weakness)
1 Harga Makanan yang tidak
2 0,04 0,08
terlalu terjangkau
2 Memiliki Tempat Parkir yang 3 0,07 0,21
66
image yang terkenal. Dengan adanya kekuatan ini akan lebih mudah D’Anclom
untuk diketahui oleh siapa pun. Brand image yang sudah terkenal memiliki
aktifitas kalau mengundang partner yang berpotensi baik dan juga jika melakukan
hal yang baru itu akan mengundang perhatian bagi konsumen karena intinya
D’Anclom sudah dikenali oleh orang-orang. Jadi tidak akan sulit jika D’Anclom
melakukan perubahan.
membuat Anclom menjadi lebih beda dari yang lain. Dan juga Venue penempatan
dari semua alat dan peralatan yang menambah Anclom lebih beda. Ditambah
67
dengan interior bangunan yang klasik itu menjadi nilai tersendiri dari yang
dimiliki D’Anclom.
konsumen tidak lari ke café dan restoran lain. Anclom berusaha untuk
menunjukan pelayanan yang lebih baik dari yang lain dengan lebih memerhatikan
tamu, tetap selalu ramah, lebih sigap kepada konsumen, melakukan review
konsumen jadi konsumen lebih diajak untuk dekat dengan karyawan tidak seperti
memang memiliki lokasi yang strategi dibanding dengan yang lainnya karena
tertelak di pusat kota dekat dengan keramaian dimana banyak sekali kendaraan
unik. Anclom disini berusaha untuk membuat beda dari yang lain dengan
memakai alat-alat penyajian makanan yang klasik jadi bukan alat-alat yang
modern, juga Anclom seringkali menambah hiasan yang bukan termasuk garnice
dari makanan atau minuman tersebut, bentuk dari makanan khususnya dibuat khas
Anclom sangat memelihara faktor ini karena merupakan faktor yang utama dilihat
oleh para konsumen, dengan bersih dan nyamannya suatu café atau restoran
68
membuat konsumen selalu ingin berada di tempat tersebut. Anclom juga sangat
detail memperhatikan toilet karena itu merupakan hal utama untuk diperhatikan.
Untuk kebersihan anclom selalu fast respon kepada apapun yang bisa
maka akan cepat untuk dibersihkan tidak dibiarkan walaupun hanya 1 menit.
Sampai saat ini anclom selalu melakukan inovasi pada produk dengan
menambahkan dan mengurangi lini produk mana yang sekiranya harus diganti
atau dihilangkan dan memunculkan menu baru dan sajian baru yang berbeda dan
selalu membuat unik menarik dilihat dari menu baru tersebut. Anclom selalu
melakukan upgrade menu setiap 3 bulan jadi disini anclom tidak ingin
Dan selalu menambahkan menu event yang bisa membuat orang penasaran.
produk, atau proses yang baru serta pengenalan pengembangan adanya produk
anclom secara pasti dan uniknya dari anclom, anclom selalu melihat mood dari
anclom.
69
Anclom selalu menjalin hubungan baik yang cukup unik yaitu pemasok selalu
saling membutuhkan. Anclom melakukan pemasok tidak melihat itu pemasok tapi
memberikan harga dan kualitas bahan yang dianggap bagus oleh ahlinya.
dari anclom turun cukup drastis tetapi anclom tetap bisa berdiri dengan baik.
Anclom juga melakukan manajemen yang tegas dari sistem yang dilakuka
Untuk faktor dari kelemahan dimulai dari harga makanan yang tidak
cukup mahal kalau dibandingkan dengan café resto yang lain. Anclom
menerapkan harga dasar (food cost, beverage cost and profit salary) yang cukup
tinggi sehingga itu berpengaruh kepada harga jual, ini diterapkan karena
berdasarkan pada kebijakan perusahaan. Harga menjadi dasar yang paling sensitif
memang memiliki tempat parkir yang tidak terlalu luas. Sehingga jika terjadi
kurang efektif. Disini perusahaan tidak melakukan strategi secara efektif karena
strategi yang dilakukan oleh perusahaan terkesan monoton dan tidak ada
dilakukannya pun hanya membuat menu-menu baru, varians baru dan sama sekali
menerapkan harga yang cukup mahal yang bagi sebagian kalangan ini sudah tidak
seharusnya di bidang pemasaran yang dapat dlihat dari elemen bauran pemasaran
dimana terdiri dari produk yang didalamnya terdapat banyak sekali elemen-
memiliki tempat ibadah yang terlalu sempit dan seringkali konsumen perempuan
kalau dilihat konsumen ingin praktis dimana tempat ibadah dekat dengan tempat
ia makan.
anclom hanya melakukan promosi lewat instagram saja, tidak terlalu banyak
oleh tidak adanya orang yang paham terhadap situasi pemasaran yang ada.
71
Tabel 4.2
Matriks Pembobotan EFE
No Faktor-Faktor Eksternal Rating Bobot Bobot Rating
Peluang (Opportunities)
1 Perkembangan kuliner sedang
4 0,11 0,44
meningkat
2 Adanya aplikasi grab dan gojek
memudahkan menjalin 4 0,11 0,44
kerjasama untuk pemasaran
3 Kemajuan teknologi informasi 4 0,11 0,44
4 Bahan baku yang mudah didapat
3 0,07 0,21
karena terjalin hubungan baik
5 Munculnya banyak pariwisata di
4 0,11 0,44
Garut
6 Gaya hidup masyarakat berubah-
2 0,05 0,1
ubah
Ancaman (Threats)
1 Adanya ekspansi dari pesaing 3 0,07 0,21
2 Banting harga dari pesaing 4 0,11 0,44
3 Munculnya pesaing baru 3 0,07 0,21
4 Peraturan pemerintah yang
1 0,03 0,03
membatasi perusahaan
5 Kenaikan harga bahan baku 4 0,11 0,44
6 Perubahan selera konsumen 2 0,05 0,1
JUMLAH 38 3,5
yang signifikan dilihat dari data badan pusat statistic dan di tahun 2019 juga
industri makanan dan minuman berada pada pertumbuhan yang baik (detik.com).
72
Perkembangan ini merupakan suatu hal yang positif karena ini menjadi suatu
menjalin kerjasama untuk pemasaran. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat
membantu bagi anclom untuk melakukan promosi digital dan memudahkan iklan
dari anclom itu sendiri. Kemudian ini akan lebih memudahkan konsumen untuk
memesan menu tanpa harus pergi ke anclom serta dapat melihat menu-menu
ini sama seperti grab dan gojek, factor ini akan memudahkan promosi dari anclom
dari media yang ada, khususnya dari media-media social yang ada serta akan
membantu proses pemesanan dari konsumen terutama konsumen jarak jauh serta
Faktor selanjutnya adalah Bahan baku yang mudah didapat karena terjalin
hubungan baik. Ini merupakan point tambahan bagi anclom karena anclom tidak
sekedar menjalin hubungan baik yang biasa saja tetapi anclom memperlakukan
pemasok dengan sangat kekeluargaan sehingga dengan adanya alasan ini dapat
kuliner akan sangat menguntungkan bagi anclom, ini bermanfaat untuk lebih
mengenalkan anclom tidak hanya di garut saja melainkan diluar garut. Dengan
73
adanya orang-orang yang berwisata di Garut pasti mereka tidak hanya berwisata
dilakukan inovasi yang lebih menarik. Ini didukung oleh sifat orang-orang
sekarang yang mudah bosan dan jenuh dengan hal yang biasa saja atau monoton
itu-itu saja, zaman sekarang masyarakat atau orang-orang ingin sesuatu yang unik,
kreatif dan memiliki suasana yang berbeda yang belum pernah dirasakan oleh
anclom yaitu Adanya ekspansi dari pesaing. Ini sangat membahayakan dari
anclom karena dengan adanya perluasan usaha dari pesaing konsumen akan lebih
Dengan adanya ekspansi dari pesaing ini akan membuat pesaing bebas untuk
Faktor selanjutnya adalah Banting harga dari pesaing. Faktor ini cukup
otomatis konsumen akan berpindah ke pesaing karena pada masa sekarang ini
konsumen lebih mencari café dan resto yang sesuai dengan pendapatan yang
diterima. Dan ini dimanfaatkan oleh pesaing juga mengingat anclom harga jual
produknya yang cukup tinggi maka cara ini cukup tepat dilakukan.
74
lagi daripada ekspansi usaha. Pesaing dapat menarik semua konsumen anclom
dengan hal yang baru yang belum pernah dirasakan selama di anclom. Apalagi
pesaing datang dengan konsep baru, harga baru dan menu-menu unik. Pesaing
baru ini dapat merebut konsumen seketika apabila mereka melakukan promosi
yang cukup gencar yang merupakan kelemahan dari anclom. Seperti yang
diutarakan oleh David (2016) dimana pendatang baru bagi sebuah industry
suatu usaha yang sedang dirintis, faktor ini dapat mengubah regulasi yang
berhubungan dengan anclom contohnya regulasi bahan baku, regulasi pemilu dan
ancaman yang sangat signifikan bagi dunia kuliner karena bisnis kuliner
tergantung pada bahan baku yang didapat jika bahan bakunya naik ini akan
membuat bimbang bisnis kuliner karena berhubungan dengan harga jual juga
anclom harus terus bisa menyesuaikan produk yang dijualnya kepada konsumen
jika tidak maka konsumen akan lari kepada pesaing yang menyajikan sesuatu
Selanjutnya peneliti akan membuat kombinasi hasil dari IFE dan EFE yang
mana akan dibuat diagram diposisi mana dan strategi apa yang harus dilakukan
= ( 2,85 – 0,45 ) : 2
= 1,2
= ( 2,07 – 1,43 ) : 2
= 0,32
76
berada pada kuadran pertama yaitu kuadran progresif yang mana pada posisi
dapat meningkat. Namun, selain dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik,
strategi ini juga memiliki resiko kegagalan, jadi dapat dilakukan melakukan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien ataupun bisa memperluas jangkauan
pemasaran.
77
Dari matriks IFE dan EFA maka selanjutnya adalah dengan membuat
Tabel 4.3
Matriks SWOT
IFAS Kekuatan: Kelemahan:
1. Brand image 1. Harga makanan
D’Anclom Bistro yang tidak terlalu
EFAS
yang terkenal. terjangkau
2. Memiliki interior 2. Memiliki tempat
yang unik parkir yang terbatas
3. Memiliki pelayanan 3. Kurangnya tenaga
yang baik kerja yang handal di
4. Lokasi yang strategis D’Anclom Bistro
5. Cara penyajian 4. Sarana tempat
makanan dan ibadah kurang
minuman yang nyaman
penuh hiasan 5. Promosi yang
6. Kebersihan dan dilakukan
kenyamanan tempat D’Anclom kurang
7. Terus melakukan maksimal
inovasi produk
8. Selalu melakukan
riset untuk
memenuhi keinginan
konsumen
9. Menjalin hubungan
baik yang ramah
dengan pemasok
10. Manajemen
perusahaan yang
78
baik
Peluang: Strategi SO: Strategi WO:
1. Perkembangan 1. Perusahaan harus 1. Melakukan strategi
kuliner sedang memberikan pemasaran yang
meningkat penawaran- tepat dan akurat
2. Adanya aplikasi penawaran terbaik 2. Perusahaan harus
grab dan gojek dan unik agar dapat memperluas daerah
memudahkan menarik banyak pemasaran sehingga
menjalin kerjasama konsumen baru dan dapat menjangkau
untuk pemasaran membuat konsumen daerah-daerah yang
3. Kemajuan teknologi lama agar tetap loyal belum dapat
informasi terhadap perusahaan. dimasuki oleh
4. Bahan baku yang 2. Pihak perusahaan perusahaan misalnya
mudah didapat dan mitra perusahaan Garut Utara dan
karena terjalin perlu membangun Selatan
hubungan baik hubungan yang 3. Melayani pasar
5. Munculnya banyak sinergi untuk sama- menengah kebawah
pariwisata di Garut sama mewujudkan dengan
6. Gaya hidup peluang dan menyediakan paket
masyarakat yang kekuatan menjadi khusus atau porsi
berubah-ubah semakin besar. khusus
3. Memanfaatkan 4. Perusahaan harus
kemajuan teknologi menghindari
yang ada secara mengejar
maksimal dengan keuntungan yang
melihat bersifat sesaat
perkembangan yang dengan
terjadi saat ini mengabaikan untung
yang kecil
digunakan
selanjutnya.
dari Eatboss dan Colega berada di samudra persaingan. Pada kanvas strategi awal
Tabel 4.4
Hasil Rekapitulasi Kanvas Strategi Awal
Atribut Persaingan D’Anclom Eatboss Colega
Dari gambar 4.4 dapat dilihat kanvas awal yang merangkum tingkat
pesaingnya Eatboss dan Colega. Pada kurva strategi awal ini dapat dilihat dengan
jelas kurva nilai yang hampir sama dengan kurva nilai para pesaingnya. Selain itu,
kurva nilai suatu perusahaan bertemu dengan kurva nilai pesaing. posisi
D’Anclom berada pada posisi yang sangat ketat dibeberapa atribut yang mana hal
ini menandakan perusahaan berada pada posisi persaingan ketat dan tinggi antara
industri kuliner café dan resto. Pada posisi ini perusahaan seolah bersaing dengan
sangat ketat atau dengan kata lain akan melakukan segala cara untuk dapat
memenangkan persaingan. Hal itu dapat dilihat dari hasil observasi yang
dilakukan dimana memang terjadi persaingan yang cukup sengit diantara ketiga
kuliner café dan resto ini. Kurva nilai D’Anclom menunjukkan adanya pertemuan
kurva nilai, yaitu pada faktor atau atribut variasi produk, inovasi produk dan
Tak bisa dipungkiri jika terus terjadi persaingan seperti ini akan ada yang
menang akan ada yang kalah. Dengan demikian D’Anclom harus menciptakan
strategi baru untuk dapat keluar dari persaingan ini dan masuk pada zona blue
ocean strategy dengan menciptakan strategi yang tepat. Strategi yang dapat
dilakukan oleh D’Anclom salah satunya bergerak menjauh dari fokus nilai yang
ditawarkan.
82
tidak lagi menghasilkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tidak ada
faktor yang perlu dihapuskan karena semua faktor dalam perusahaan tersebut
merupakan hal yang sangat penting sedangkan, faktor yang dihapus merupakan
faktor yang dirasa tidak menguntungkan bagi perusahaan atau memiliki nilai
Faktor perusahaan juga harus ada yang dikurangi, sebab ada beberapa faktor
hasil observasi yang dilakukan pada D’Anclom terdapat faktor yang perlu
ditindaklanjuti oleh perusahaan. Mengurangi faktor yang sudah ada ini memang
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi jika D’Anclom
terlalu berlebihan dalam menawarkan suatu hal kepada konsumennya tentu itu
bukanlah suatu hal yang baik. Untuk itu D’Anclom harus mengurangi faktor-
faktor yang memang dianggap terlalu berlebihan dimana factor ini dinilai kurang
baik karena terlalu banyak penawaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah:
83
a. Variasi Produk
D’Anclom ini terlalu berlebihan sehingga perlu adanya tindakan perusahaan untuk
mengurangi hal tersebut. Dari hasil observasi juga diperoleh informasi bahwa
memang produk makanan dan minuman terlalu banyak ditawarkan. Tak hanya
produk steak, pizza, dan makanan barat lain namun juga ada produk lain yang
ditawarkan. Hal ini tentu saja bukanlah baik untuk dilakukan , sebab ketika
banyak makanan dan minuman yang ditawarkan ini malah menambah biaya bahan
baku, biaya produksi dan biaya-biaya tak terduga lainnya. Apalagi ditambah
banyak produk makanan dan minuman yang kurang laku dan bukan di
keahliannya juga sudah tidak menarik bagi konsumen ditawarkan. Ini bukannya
menekan biaya tetapi menambah kembali biaya. Terkadang sebagian menu yang
Salah satu cara untuk mengurangi variasi produk atau keberagaman produk
ini adalah dengan meninjau secara seluruh atau menyeluruh menu-menu apa saja
yang paling sering dipesan dan menu yang kurang atau tidak sering dipesan oleh
konsumen atau pelanggan. Kemudian menu yang kurang atau tidak sering dipesan
oleh konsumen dikurangi penyediaan bahan bakunya atau bahkan ditiadakan. Hal
b. Harga
Pada D’Anclom harga merupakan faktor yang harus dikurangi. Pada saat ini
harga menu di D’Anclom masih dianggap terlalu mahal karena dengan konsep
keseluruhan kalangan sehingga, harga produk yang dikurangi agar minat pada
harganya memang terlalu tinggi bahkan dilihat dari menu yang paling murah pun
berkisar Rp 16.000 itu untuk teh manis hangat dan dingin. Ini benar-benar harus
dikurangi meskipun keuntungan tidak terlalu besar tapi yang penting continue.
Tak hanya itu untuk dapat sampai pada pasar yang belum memiliki pesaing
dapat dilakukan dengan meningkatkan faktor yang memiliki daya saing untuk
kemajuan D’Anclom. Dari hasil observasi yang dilakukan terdapat faktor yang
a. Dekorasi
D’Anclom ini harus meningkatkan dekorasi atau bisa juga disebut interior
karena dalam atribut atau faktor ini kurva nilai anclom mengalami bisa disebut
kekalahan dari para pesaingya yaitu Eatboss dan Colega dikarenakan pesaing
lebih terlihat cerah dengan dekorasi yang instagramable serta dalam pengaturan
kursi dan meja tepat tidak terlalu berdesakan juga terlihat dekorasi yang mewah
85
tidak seperti di D’Anclom dimana dekorasi dibuat gelap jadi terlihat seperti
berdebu, ditambah dengan lampu yang berwarna kuning ditambah juga D’Anclom
dari awal didirikan belum pernah mengalami renovasi apapun, di rooftop juga itu
terlihat kurang nyaman karena terlalu berdesakan, desain kursi yang seperti
kesannya hiasan tidak perlu, di area rooftop ganti kursi dan mejanya menjadi lebih
unik dari yang lain, lakukan renovasi sedikit di area rooftop agar lebih cerah yang
nantinya memunculkan kesan lebih asri yang juga lebih mencerminkan Kabupaten
Garut dan juga bisa dengan menambahkan photobooth (pojok selfie) yang
b. Inovasi Produk
Dari inovasi produk yang dilakukan D’Anclom ini terkesan kurang bisa
menarik konsumen untuk membeli dikarenakan dilihat dari kurva nilai D’anclom
dan dua pesaingnya mengalami pertemuan ini menandakan tidak ada yang terlalu
unik dan berbeda dari inovasi yang dilakukan. Ini harus diatasi dengan
86
menimbulkan kesan terbuka bagi siapapun maka ini harus membagi blok makanan
dan minuman dimana ada makanan dan minuman blok keluarga, blok khusus dan
blok segar.
c. Promosi Digital
Dari Promosi digital yang dilakukan D’Anclom ini terkesan monoton dan
kurang bisa menarik konsumen untuk membeli dikarenakan dilihat dari kurva
nilai D’anclom mengalami pertemuan kurva dengan pesaingnya yaitu colega ini
menandakan tidak ada yang terlalu menarik dari promosi digital D’Anclom
apalagi D’Anclom kalah dari promosi digital Eatboss dilihat dari kurva nilai yang
jauh tertinggal dari Eatboss. Maka yang harus dilakukan D’Anclom adalah
apapun itu dengan menggunakan seluruh media social yaitu Facebook, tweter,
instagram, youtobe ditambah dengan membuat web dan blog D’anclom yang
mana seseorang di luar bisa mengenal dan lebih mengetahui segala kegiatan apa
saja yang terupdate dari D’Anclom atau perlu memanfaatkan channel youtobe
untuk membuat konten mengenai apapun yang bisa memberikan edukasi bagi
yang melihatnya.
Untuk dapat memperoleh strategi BOS yang tepat, maka D’Anclom perlu
terpikirkan oleh pesaingnya. Menciptakan sesuatu dari yang tidak dimiliki oleh
87
pesaing memang tidaklah mudah tetapi ini harus dicoba untuk keluar dari
persaingan ketat yang dialami dalam usaha D’Anclom. Dari hasil observasi yang
dilakukan ada dua faktor yang ingin diciptakan D’Anclom supaya lebih unggul
Faktor yang ingin diciptakan oleh D’anclom adalah Talkshow and Tabligh.
tidak hanya di dunia bisnis saja melainkan pada sektor-sektor yang akan
adalah pelatihan bagaimana memasak olahan daging yang cukup rumit dari segala
jenis daging disertai dengan konsultasi dari misal ibu-ibu rumah tangga yang
konsumennya bisa memasak olahan daging dengan mahir, sebab D’Anclom ingin
pengikut atau penggemar yang secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh
terhadap niat membeli produk dan langkah ini dinyatakan tepat (Handika &
Darma, 2018)
Yang kedua adalah Tabligh, sesuai dengan konsep yang diinginkan oleh
pemilik yaitu berhijrah karena pemiliknya pun mulai menerapkan kehidupan yang
88
bukan dari sisi keduniawian dan pemilik ingin membangun nilai spiritualitas.
dengan yang dikatakan (Kumadji & Yulianto, 2016) dengan menerapkan spiritual
ruangan kosong di D’anclom cukup luas saya kalau tidak digunakan. Dengan
dibuatnya meet gallery yang berisi galeri yang didalamnya berisi peralatan,
koleksi, hiasan mengenai perdagingan yang bisa dijual dan juga dilengkapi
tentang segala informasi tentang daging tidak hanya itu D’anclom juga tidak lupa
tentang Kabupaten Garut didalamnya juga berisi informasi tentang Garut mulai
dari pariwisata, sejarah, kebudayaan dan segala info lainnya yang ini juga bisa
memberikan edukasi kepada orang tentang yang belum diketahui tentang Garut
terutama kalangan orang yang berwisata juga kalangan ibu rumah tangga. Dan
juga disini juga diperlihatkan memasak steak dan menu daging yang dipesan yang
bisa dilihat oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga dan kemudian dari meet galery ini
89
bisa diadakan follow up dengan menggunakan media digital atau media chat yang
bisa berkonsultasi jarak jauh dimanapun dan kapanpun dan nanti missal di
Tabel 4.5
Skema Kerangka Kerja Empat Langkah
Hapuskan Kurangi
- Variasi Produk
Harga
Tingkatkan Ciptakan
Dekorasi T&T
Promosi Digital
90
Tabel 4.6
Hasil Rekapitulasi Kanvas Strategi Baru
Atribut D’Anclom Baru
Harga 3,20
Dekorasi 3,66
T&T 3,33
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Harga Variasi Pelayanan Dekorasi Inovasi Promosi T&T Meet
Produk Konsumen Produk Digital Galery
Awal Baru
Gambar 4.5
Kanvas Strategi Baru D’Anclom
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai strategi pemasaran
d’Anclom bistro yang terkenal, memiliki pelayanan yang baik, lokasi yang
yang baik. Kemudian dari sisi kelemahan yaitu memiliki tempat parkir
pesaing baru, adanya ekspansi dari pesaing dan kenaikan harga bahan
baku.
91
92
pada kuadran pertama yaitu kuadran progresif yang mana pada posisi
keuntungan yang lebih baik, strategi ini juga memiliki resiko kegagalan,
empat langkah yang harus dilakukan oleh d’anclom yaitu pada faktor
hapuskan, disini tidak ada faktor yang perlu dihapuskan karena semua
faktor kurangi d’anclom harus mengurangi variasi produk yang ada dan
produk yang dilakukan dan promosi digital yang dilakukan oleh d’anclom.
talkshow dan tabligh anclom serta membuat meat galery pada lahan yang
5.2 Saran
bistro dengan menggunakan pendekatan swot analysis dan blue ocean strategy,
agar dapat menarik banyak konsumen baru dan membuat konsumen lama
dimasuki oleh perusahaan contohnya adalah daerah Garut utara dan Garut
tinggi.
Afif, M., & Afif, I. (2018). Analisis Kelayakan Bisnis, Strategi Pemasaran dan
Modal Reliji Pada Usaha Waroeng Spesial Sambal Yogyakarta . Jurnal
Ekonomi Syariah Indonesia, 37-49,
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/682/1006
Bellavia, A., Todd, J. T., & Williams, P. (2019). Approaches For Incorporating
Environmental Mixtures As Mediators In Mediation Analysis. 368-374,
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S016041201832021X
Bologna, N. (2015). Blue Ocean Strategy and New Business Models In The Food
Industry: The Eataly Case. Liberia: LUISS Guido Carli,
https://tesi.luiss.it/15256
David, F. R., & David, F. R. (2014). Strategic Management Concepts and Cases
Fifteenth Edition. Pearson.
xv
xvi
Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2015). Blue Ocean Strategy (How to Create
Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant). Boston
Massachussets: Harvard Business Review Press.
Lucas, T., & Sines, C. (2018). Marketing Strategies to Increase Sales In Small
Family Style Restaurant Business. Journal Management and Technology ,
https://thejsms.org/index.php/TSMRI/article/view/494
Munawar, S., & Nurhakim, L. (2016). Analisis Perumusan Strategi Pada Unit
Bisnis Perusahaan Umum Perhutani Garut. Jurnal Wacana Ekonomi, 1-17,
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JA/article/view/423
Oke, A. E., Aghimien, D., & Adedoyin, A. (2018). SWOT Analysis of Indigenous
and Foreign Contractors In A Developing Economy. International Journal
of Quality And Reliability Management, 1-25,
https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IJQRM-11-2016-
0210/full/html
Putra, T. (2017). The Formulation of Blue Ocean Strategy For Small and Medium
Industry In Tanjung Balai City North Sumatra. International Journal of
Economics, Commerce and Management, 956-979,
https://www.researchgate.net/publication/321825195_THE_FORMULATI
ON_OF_BLUE_OCEAN_STRATEGY_FOR_SMALL_AND_MEDIUM
_INDUSTRY_IN_TANJUNG_BALAI_CITY_NORTH_SUMATERA-
INDONESIA
Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cetakan ke-
14. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ratnasari, Kumadji, S., & Yulianto, E. (2016). Penerapan Blue Ocean Strategy
Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Studi Pada Waroeng
xviii
Sartika, F., Nadiya, & Ruyanti, R. W. (2019). Strategi Pemasaran Mie Khas Aceh
Pada Restoran Mie Aceh Razali. Jurnal Manajemen dan Inovasi, 1-8,
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JInoMan/article/view/14378
Setyorini, H., Effendi, M., & Santoso, I. (2016). Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus Restoran WS
Soekarno Hatta Malang) . Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri ,
46-53, https://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/view/269
Siagian. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Raja Grafindo.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Yin, Robert K. (2019). Studi Kasus Desain dan Metode. Depok: Raja Grafindo
Persada.
Yousaf, S., & Xiucheng, F. (2018). Halal Culinary and Tourism Marketing
Strategies On Government Website: A Preliminary Analysis. Tourism
Management, 423-443,
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0261517718300827
88