Anda di halaman 1dari 1

1.

Pasal 23 huruf e Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum (“Perkapolri
7/2012”) kemudian menyatakan bahwa kegiatan penyampaian pendapat di muka umum dinyatakan
sebagai bentuk pelanggaran apabila berlangsung anarkis, yang disertai dengan tindak pidana atau
kejahatan terhadap ketertiban umum, kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi orang atau
barang, dan kejahatan terhadap penguasa umum.

Sedangkan anarkis yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-terangan
oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertentangan dengan norma hukum yang mengakibatkan
kekacauan, membahayakan keamanan umum, mengancam keselamatan barang dan/atau jiwa,
kerusakan fasilitas umum, atau hak milik orang lain.

2 1. Konstitusi RIS Pasal 1

- Ayat (1) berbunyi "Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum
yang demokrasi dan berbentuk federasi"

- Ayat (2) berbunyi "Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh pemerintah
bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat"

2. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:

- Ayat (1) berbunyi "Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang
demokratis dan berbentuk kesatuan"

- Ayat (2) berbunyi "Kedaulatan Republik Indonesia adalah ditangan rakyat dan dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan rakyat"

3. Kesimpulannya adalah untuk kedepannya para demonstran untuk melakukan tindakan yang tidak
merugikan sesama. dan tidak merusak fasilitas yang sudah di sediakan oleh negara.

Anda mungkin juga menyukai