Bahkan jauh sebelum pemasaran itu dimulai, kalian wajib menentukan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Caranya adalah dengan riset, cari tahu produk apa yang jadi kebutuhan serta keinginan calon
pelanggan dan belum terpenuhi.
Dengan mengetahui kebutuhan konsumen, kalian dapat menemukan segmen pasar dan karakteristik
yang kalian tuju. Tak hanya itu, riset membawa kalian menemukan ada atau tidaknya kompetitor yang
berpotensi jadi pesaing berat.
Riset yang kalian lakukan adalah dengan mengenal lebih dekat dengan karakter calon konsumen.
Hubungan baik yang coba kalian jalin akan membuka jalan untuk mencari tahu apa saja yang jadi
kebutuhannya. Dan lakukan hal yang sama pada calon konsumen lain.
Calon konsumen punya keinginan dan kebutuhan berbeda-beda. Supaya lebih fokus, kalian bisa
mengarahkan pada satu koridor tertentu, semisal produk makanan, atau fashion, atau hal lain. Intinya,
kehadiran produk kalian adalah solusi atas kebutuhan yang tak terpenuhi itu.
Tapi yang perlu kalian ingat adalah tempat tinggal calon konsumen punya peran penting dalam
menentukan strategi selanjutnya. Konsumen yang tinggal di pusat kota punya kebiasaan berbeda
dibandingkan pelanggan di pinggiran kota.
Biasanya, konsumen di pusat kota lebih konsumtif, terlebih banyaknya pusat perbelanjaan dan outlet-
outlet yang tak terhitung jumlahnya. Kemampuan analisis kalian sangat diperlukan di poin ini, sebelum
menguji produk dan menerjunkannya di tangan konsumen.
Sejalan dengan hasil riset dan analisis yang kalian lakukan dalam tahap menentukan pelanggan, kalian
sampai pada tahap memilih sasaran pasar (target market). Sasaran pasar yang kalian tuju yaitu
sekelompok konsumen yang jadi sasaran khusus usaha pemasaran kalian.
Adapun cara memilih target market, kalian bisa memakai pisau bedah analisis berdasar geografis,
demografis, dan psikografis. Kebijakan yang kalian lakukan ini nantinya dapat membantu kalian memilih
sasaran pasar.
Segmentasi atas dasar geografis adalah pengelompokan pelanggan berdasar unit geografis seperti
negara, provinsi, dan daerah tertentu. Sedangkan atas dasar demografis yaitu metode pengelompokan
konsumen berdasar umur, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan lainnya.
Sementara itu, segmentasi atas dasar psikografis merupakan pengelompokan konsumen berdasar kelas
sosial, gaya hidup, kepribadian, dan motif pembelian.
Nah, tahapan perencanaan strategi pemasaran yang kalian lakukan adalah memilih sasaran pasar, di
antaranya adalah pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), dan pasar
segmentasi (segmentation market).
Pasar individual adalah jenis pasar yang bisa kalian terapkan berdasar pesanan. Jadi produk yang kalian
produksi dipasarkan setelah kelompok konsumen memberikan permintaan tertentu dan berniat
merealisasikan pembelian atas permintaan tersebut.
Pasar khusus yaitu jenis pasar yang dapat kalian pilih untuk menawarkan satu produk atau jasa tertentu
dan pada konsumen tertentu pula. Misalnya kalian menjual peralatan camping, maka hanya konsumen
yang suka kegiatan alam bebas saja yang akan membelinya.
Pasar segmentasi merupakan jenis pasar yang terdiri dari suatu kelompok pelanggan dengan kebutuhan
tertentu, karakteristik tertentu, ataupun perilaku yang berbeda dalam pasar tertentu. Di antara
ketiganya, individual market dan niche market lebih cocok untuk usaha kecil dan baru.
Langkah selanjutnya dalam tahapan perencanaan strategi pemasaran adalah kalian harus mengetahui
dulu ada atau tidaknya persaingan di lingkungan yang hendak kalian sasar dan bagaimana menyikapinya.
Keberadaan kompetitor bukan tak mungkin menghambat produk kalian laku di pasaran. Maka dalam
strategi pemasaran kalian harus mengamati pesaing dan mempelajarinya. Apa saja keunggulan dan
kelemahannya, dan bandingkan dengan produk kalian.
Kelemahan kompetitor merupakan celah bagi produk kalian untuk menawarkan keunggulannya. Semisal
produk kompetitor tidak dikemas rapi, kalian bisa menawarkan produk yang punya kemasan rapi dengan
harga yang sama.
Dan agar kalian memenuhi permintaan pasar, kalian harus fokus pada strategi; orientasi pelanggan
(customer orientation), kualitas produk (quality), kenyamanan pelanggan (convenience), inovasi produk
dan layanan (inovation), dan kecepatan (speed).
Sebagai acuan dari kinerja untuk mengenalkan produk kalian pada konsumen, maka pengujian dan
penelitian menjadi tolok ukur sukses tidaknya kalian memilih strategi pemasaran. Dalam tahapan
perencanaan strategi pemasaran, kalian bisa buat prakiraan ke dalam bauran pemasaran.
Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu seluruh kegiatan terbaik sebagai strategi pemasaran kalian
supaya memenuhi kebutuhan target pasar yang terdiri dari empat elemen dasar atau 4P. Apa saja?
Output dari bisnis kalian adalah barang atau jasa yang kalian tawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dari sudut pandang konsumen, produk tersebut adalah solusi atas permasalahan
kebutuhan yang bisa kalian bantu mewujudkannya.
Harga yang kalian tentukan dalam memasarkan produk, merupakan besar pengorbanan konsumen
mengeluarkan biayanya untuk mendapat apa yang jadi kebutuhannya. Bagi kalian sebagai pelaku usaha,
harga juga menjamin keberlangsungan bisnis lewat laba yang kalian peroleh.
Promotion (Communication)
Pada hakikatnya promo adalah metode komunikasi yang kalian pakai dalam mengenalkan produk pada
konsumen dalam sebuah target pasar. Promosi kalian jika dilakukan dengan benar maka akan
menciptakan citra produk atau brand image pada konsumen.
Ada banyak metode promosi, seperti memasang iklan di baliho dan media massa, personal selling, public
relation, word of mouth, atau online marketing.
Promosi, bagi konsumen merupakan insentif atau motivasi agar tertarik untuk membeli produk yang
kalian lakukan. Pasalnya, konsumen selalu tergoda dengan adanya diskon produk atau promo dengan
harga yang pasti lebih miring dari yang seharusnya.
Place (Convenience)
Bagi kalian, pemilihan tempat adalah untuk melancarkan pemasaran yang strategis. Tapi bagi konsumen,
tempat yang kalian sediakan adalah upaya untuk mencari kenyamanan
2,
1. Peka
Pemimpin yang peka adalah pemimpin yang tersentuh hati nuraninya oleh
suatu keadaan baik itu yang dialami oleh orang maupun oleh suatu keadaan
lingkungan hidup. Pemimpin yang peka dengan situasi yang dialami oleh orang,
adalah pemimpin yang bisa menghargai pegawai atau bawahan yang setara
dengan kita. Dia peka dengan situasi yang dialami oleh orang lain dan kerena itu
pemimpin itu terpanggil untuk cepat tanggap terhadap apa yang telah terjadi
disekitarnya.
Dalam situasi covid 19 seorang pimpinan akan segera melihat apa yang
suffer (penderitaan) di sekitar kita. Berusahalah untuk menjadi lebih peka atas
masa pandemi covid 19 saat ini. Situasi pandemi ini adalah situasi yang sangat
challenging bagi semua lembaga. Namun demikian, saat ini bukanlah saat yang
tepat untuk bicara mengenai target dan prestasi. Ini saatnya memikirkan
orang di sekitarnya.
2. Empati
emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan,
penyelaman itulah sang pemimpin berusaha secara adil dan bijak merumuskan
adalah membuang waktu. Dalam masa pandemi ini, sebagian leader merasa ini
adalah saat yang tepat untuk memberikan atensi secara tulus, sebagian yang
lain, merasa bahwa ini adalah saat yang tepat menekan karyawan agar mereka
Keinginan atasan untuk memberi atensi lebih pada karyawan atau bawahnnya
lalu tugas menjadi yang nomor berikutnya. Seperti apa yang dijelaskan oleh Pak
bahwa “trust” menjadi ingredient yang sangat penting, percayalah setiap orang
3 Baron & Byrne, Psikologi Sosial Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 111
4 Hodges, S.D., & Klein, K.J. (2001). Regulating the costs of empathy: the price of being
human. Journal of
Socio-Economics
Sebagai mahluk sosial, mungkin sebagian orang dalam tim Anda yang
menjalani work from home saat ini, terisolasi dari rekan – rekan kantor secara
fisik, merasa tidak terlalu termotivasi, apalagi virus belum menunjukkan grafik
yang menurun saat ini. Maka lakukan komunikasi dengan tim Anda secara rutin,
Anda peduli kepada kesulitan yang mereka hadapi. Namun ingat, komunikasi ini
diperlukan.
Work: The Quiet Power That Elevates People and Organizations menyampaikan
bahwa sikap mental yang erat kaitannya dengan komitmen, rasa tanggung jawab
dan saling menghargai lebih daripada emotion, erat kaitannya dengan 4 (empat)
proses yang penting di dalamnya yaitu noticing, meaning, feeling dan acting.
memimpin dengan prilaku mengasihi dan memberikan makna serta tujuan hidup
3. Solutif
(solusi).
- bagaimana karyawan atau bawahan tetap sehat dan tidak terjangkit virus
covid-19 ?
Home ?
permasalahan. Hal ini dapat kita pahami, mengapa jika ada 2 orang bepergian
masalah, dan jika tidak ada pempinnya maka akan membahayakan, tidak ada yg
sebuah keniscayaan.
angan-angan belaka. Ia bekerja dengan keras untuk memberikan amal dan kerja
memberikan solusi dan jalan terbaik untuk pegawai dan lembaganya serta
menganggap dirinya setara dengan bawahannya, bawahannya pun juga tak akan
bekerja sama lebih baik untuk mendapatkan solusi dari tiap permasalahan yang
ada.
diubah menjadi work from home (WFH), bekerja dari jauh atau remote working
individu bisa tetap produktif dan kreatif sehingga seluruh program kerja tetap
4. Evaluatif
berjiwa kepemimpinan yaitu, memiliki kepekaan dan respek yang tinggi, ber
suatu target dalam situasi pandemic covid 19. Namun, ada satu gaya
pencapaian target dilakukan, padahal evaluasi merupakan salah satu cara yang
paling efektif dalam meminimalisir kerugian, dan terjadinya hal-hal diluar prediksi.
Memang bukan suatu hal yang mudah untuk membiasakan diri melakukan
evaluasi, karena bagi sebagian orang, hal yang sudah terjadi biarlah terjadi,
pernah takut untuk melakukan sebuah perubahan bila ternyata program yang
dijalankan tidak berjalan dengan baik atau bahkan gagal. Makin sering
sangat serius. Penyebarannya luar biasa cepat. Tingkat kematiannya tinggi. Dampak
pemimpin bersolek. Buzzer terbatas ruang geraknya. Isu COVID-19 begitu cepat
dan massif. Second to second. Tak akan tertandingi oleh isu lain. Semua akan fokus
melihat isu ini. Juga melihat bagaimana pemimpin mereka menyelesaikannya. Dari
kasus COVID-19, akan terlihat mana pemimpin yang berkompeten, dan mana yang
yang paling mendasar dan prinsip. Kalau tidak peka terhadap masalah, bagaimana
mungkin ia bisa dengan cepat mengetahui dan mencari solusinya? Dengan peka
terhadap situasi dan masalah maka pemimpun bisa mengambil langkah antisipasi
yang disiapkan pemimpin itu. Cenderung cepat atau lambat. Serius, atau
Kedua, bagaimana pemimpin bisa berempati yang bisa merasakan apa yang
ada emosi yang menyentuh perasaan, pemimpin bisa hadir sebagai saudara,
sahabat dan juga teman yang selalu pedui dengan pegawai, sehingga tercipta
situasi dimana pegawai percaya dan yakin karena pemimpinnya hadir di tengah-
tengah mereka. seorang pemimpin itu bisa ikut merasakan apa yang dirasakan
pegawainya atau bawahannya. Ada empati yang bisa dirasakan oleh mereka yang
otoritasnya. Sinergi bawahan ada di tangan pemimpin. Kalau bawahan jalan sendiri-
sendiri, bahkan malah bertabrakan, ini indikator bahwa kepemimpinannya gak jalan.
Pemimpin yang bisa memberikan solusi yang manusiawi dan bersahabat kepada
buat, apakah kebijakan tersebut membawa dampak yang baik terhadap pegawai
Empat hal ini akan menjadi seleksi alam, apakah para pemimpin itu