1. Ukuran kelompok
Target audience adalah sekelompok orang yang lebih spesifik jika dibandingkan
dengan target pasar.
Target pasar merupakan keseluruhan kelompok orang yang ingin kamu tawarkan
produk atau jasa brand-mu.
Misalnya, target pasarmu adalah pria & wanita usia 35 tahun ke atas yang tinggal
di kota-kota besar.
Sementara itu, target audiens merupakan kelompok yang lebih spesifik lagi,
misalnya :
pria & wanita usia 35 tahun ke atas
tinggal di kota-kota besar
memiliki penghasilan di atas 50 juta satu bulan
mulai tertarik untuk mengambil investasi risiko tinggi
Baik target pasar maupun target audiens, keduanya merupakan sekelompok orang
yang kemungkinan besar membutuhkan produk atau jasamu.
Akan tetapi, target audiens merupakan sekumpulan orang yang lebih spesifik dan
memiliki minat untuk membeli.
Itulah mengapa marketer harus menyiapkan materi promosi yang dapat membuat
mereka semakin yakin untuk membeli.
3. Penggunaan istilah
Istilah target pasar pasti digunakan dalam bidang marketing. Di sisi lain, istilah
target audiens dapat digunakan untuk keperluan selain pemasaran maupun hal
yang berhubungan dengan pembelian produk atau jasa.
Dalam industri film atau buku, misalnya, target audience adalah sekelompok
orang yang dinilai akan menikmati karya tersebut.
Jadi, interaksi yang terhubung antara target audiens dan produk tidak hanya
terbatas pada transaksi pembelian.
Untuk mengetahui siapa target audiensmu, coba periksa profil orang-orang yang
berinteraksi dengan brand-mu di berbagai media sosial.
Jika mereka tertarik untuk berinteraksi dengan brand, bisa jadi mereka
memanglah targetmu yang berpeluang besar untuk membeli produk atau jasa
yang ditawarkan.
Kendati demikian, beberapa target audiensmu mungkin tidak aktif di media sosial.
Jadi, jangan hanya terpaku pada satu platform, ya.
Lihat juga data pengunjung website dan orang-orang yang sudah membuat akun
atau pernah membeli produkmu meski hanya sekali.
Customer pain points adalah segala jenis kesulitan yang target audiensmu
berusaha atasi, termasuk juga hambatan dalam melakukan transaksi pembelian.
Dengan mengidentifikasi pain points di atas, kamu jadi mengetahui apa pesan
yang harus disampaikan pada target audiens dan perbaikan apa saja inovasi yang
harus dilakukan dari segi produk.
Nah, kamu tidak bisa mewakili mereka untuk mengidentifikasi pain points
tersebut.
Jadi, lakukanlah riset dengan berbagai metode agar dapat memahami kebutuhan
target audience-mu dengan lebih kredibel.
Bagian yang satu ini sangat bermanfaat ketika kamu ingin mengoptimalkan
strategi content marketing. Pasalnya, salah satu faktor yang mempengaruhi
efektivitas pesan yang disampaikan adalah channel yang dipilih.
Semua orang pasti senang ketika menemukan solusi atas permasalahan yang
selama ini dihadapi.
Namun, kamu tak sendirian di industri ini. Ada banyak brand lain yang berusaha
mengatasi masalah konsumen yang sama dengan menawarkan solusi serupa.
Oleh karena itu, coba pikirkan apa manfaat yang target audiensmu berusaha
peroleh dari kompetitor tetapi tidak mereka kunjung temukan?
Selain memikirkan hal positif seperti manfaat dan kelebihan produk, menjawab
pertanyaan negatif seperti ini juga akan membantumu lebih menyempurnakan
strategi yang ada.
Coba cari tahu apa yang membuat mereka tidak tertarik dengan produkmu,
seperti:
kemasan yang sulit digunakan
produk yang belum memiliki izin BPOM
respon admin media sosial yang lambat dan tidak ramah
terlalu banyak review negatif dan respon brand yang tidak memuaskan
Serupa dengan proses identifikasi pain point, pertanyaan yang satu ini juga
memerlukan observasi dan riset yang lebih dalam.
Dalam dunia skincare, misalnya, siapakah role model yang ucapannya sering
mereka percayai?
Nah, pertanyaan ini akan memudahkan dalam menemukan key opinion leader
yang sesuai dengan preferensi target audiensmu.
7. Buat persona
Jika kamu masih kesulitan menentukan target audiens melalui 6 langkah di atas,
cobalah buat buyer persona.
Komponennya juga lebih lengkap dibandingkan dengan data target audiens, yaitu:
Nama Gaya Hidup
Profesi Minat
Usia Tingkah Laku
Daya Beli Kebiasaan Berbelanja
Hobi Kebiasaan Mengakses Internet
Jadi, kamu benar-benar bisa membayangkan pelanggan idealmu. Dengan begitu,
semua strategi marketing yang dijalankan memiliki peluang lebih besar untuk
sampai pada orang yang tepat.
Demikian pembahasan mengenai target audience. Intinya, target audience adalah
sekelompok orang yang lebih spesifik dan dinilai sudah memiliki minat untuk
membeli produk atau jasamu.