teAkr
edi
tasiNasi
onal
KAN K - 09
KAN K - 09
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan……………………………………………………………………... .. i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii
A. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
B. PERSYARATAN PROSES AKREDITASI ....................................................... 1
1. Prosedur Akreditasi ........................................................................................ 1
1.1 Umum ..................................................................................................... 1
1.2 Permohonan Akreditasi........................................................................... 2
1.3 Pra Asesmen .......................................................................................... 3
1.4 Kajian Permohonan dan Sumber Daya ................................................... 3
1.5 Persiapan Asesmen ................................................................................ 3
1.6 Audit Dokumen dan Rekaman LPK......................................................... 3
1.7 Biaya Akreditasi ...................................................................................... 3
1.8 Asesmen lapangan ................................................................................. 3
1.9 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) dalam Rangka Asesmen Awal .. 3
1.10 Tindakan Perbaikan Asesmen .............................................................. 4
1.11 Pengambilan Keputusan dan Pemberian Akreditasi............................. 4
2. Siklus Akreditasi ............................................................................................. 5
2.1 Survailen Terjadwal ............................................................................... 5
2.2 Asesmen Penyaksian (witness) dalam satu siklus akreditasi ................. 5
2.3 Kunjungan Reakreditasi ......................................................................... 5
2.4 Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi ..................................................... 6
2.5 Asesmen Tidak Terjadwal ...................................................................... 6
3. Pembekuan dan Pencabutan Akreditasi ......................................................... 6
3.1 Pembekuan ........................................................................................... 7
3.2 Pengaktifan Kembali Status Akreditasi .................................................. 7
3.3 Pencabutan dan Pengurangan Lingkup Akreditasi................................. 7
3.4 Permohonan Kembali (re-application) Akreditasi ................................... 7
4. Kerahasiaan ................................................................................................... 7
5. Sertifikat Akreditasi ......................................................................................... 7
6. Hak dan Kewajiban LPK yang telah Diakreditasi ............................................ 7
7. Penggunaan Simbol Akreditasi KAN .............................................................. 7
8. Keluhan, Perselisihan dan Banding ................................................................ 7
9. Pemberitahuan atas Perubahan Kriteria Akreditasi ........................................... 7
10. Liabilitas .......................................................................................................... 7
A. PENDAHULUAN
1.1 Lembaga Sertifikasi Personal (selanjutnya disebut LSP) yang diakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN) harus memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17024 : 2012,
persyaratan International Accreditation Forum (IAF) yang relevan dan kriteria
akreditasi yang ditetapkan oleh KAN.
1.2 Dokumen ini merupakan persyaratan khusus untuk akreditasi LSP yang ditetapkan
oleh KAN dan harus digunakan bersama-sama dengan Syarat dan Aturan Akreditasi
Lembaga Penilaian Kesesuaian (KAN U-01).
1. PROSEDUR AKREDITASI
Sesuai dengan KAN U-01 dan persyaratan khusus untuk LSP
1.1 Umum
1.1.1 LSP harus memenuhi persyaratan legalitas dan organisasi sesuai SNI ISO/IEC
17024 : 2012 dengan penjelasan tambahan sebagai berikut:
a. Memenuhi ketentuan tentang legalitas kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia.
b. Apabila kegiatan sertifikasi dilakukan oleh bagian dari suatu entitas legal,
akreditasi hanya dapat diberikan kepada entitas legal yang menaungi
bagian yang melakukan kegiatan sertifikasi tersebut.
c. Apabila LSP merupakan bagian dari suatu entitas legal yang melakukan
kegiatan di luar kegiatan sertifikasi, hubungan dengan bagian lain dari
organisasi tersebut harus dinyatakan dengan jelas dan dapat ditunjukkan
bahwa tidak terdapat konflik kepentingan yang dapat berpengaruh negatif
terhadap kegiatan sertifikasi.
1.1.2 LSP harus memiliki personel baik tetap atau kontrak dalam jumlah yang cukup
dan memiliki kompetensi untuk mengoperasikan skema sertifikasi, persyaratan
kompetensi, serta dokumen normatif lainnya yang berlaku sesuai dengan ruang
lingkupnya.
1.1.3 LSP harus memiliki sumber daya yang diperlukan (baik internal ataupun
eksternal) yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi ditetapkan
dalam skema sertifikasi, persyaratan kompetensi, serta dokumen normatif
lainnya yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup akreditasinya.
1.1.4 LSP harus mengoperasikan satu atau lebih skema sertifikasi personal yang
dikembangkan dan/atau ditetapkan oleh lembaga sertifikasi atau pemilik skema
sesuai dengan persyaratan SNI ISO/IEC 17024 : 2012.
1.1.5 LSP yang telah diakreditasi oleh KAN harus menyampaikan informasi mengenai
data klien yang telah disertifikasi kepada KAN melalui sistem informasi yang
telah ditetapkan oleh KAN.
1.9.2 Pelaksanaan witness dilakukan oleh KAN selain sebagai salah satu alat untuk
memastikan kompetensi LSP terkait pelaksanaan ujian dan proses penilaian
serta pengambilan keputusan juga memverifikasi bahwa LSP telah menerapkan
prosedurnya secara memuaskan, sesuai dengan skema sertifikasi yang
diterapkan.
1.9.3 Witness disyaratkan pada akreditasi awal, reakreditasi (siklus) dan perluasan
ruang lingkup.
1.9.4 Witness dilakukan sesuai skema sertifikasi yang dioperasikan oleh Lembaga
Sertifikasi mencakup penyaksian tim asesmen KAN terhadap kegiatan ujian
yang dilakukan oleh dan atas wewenang LSP pada lokasi ujian / uji kompetensi.
1.9.5 Witness pada akreditasi awal dan perluasan lingkup dilakukan untuk setiap
kelompok kompetensi yang diajukan sebelum diberikan akreditasi. Penetapan
kelompok kompetensi ditetapkan oleh KAN berdasarkan ruang lingkup yang
diajukan lembaga sertifikasi dengan mempertimbangkan kesamaan profesi,
pekerjaan dan/atau kompetensi yang diperlukan.
1.9.6 Setelah jadwal pelaksanaan witness disepakati, KAN akan membentuk tim
witness. Lembaga Sertifikasi harus menyerahkan informasi terkait klien dan
personil yang akan disaksikan berupa :
1.9.6.1 Rekaman permohonan sertifikasi klien, kajian permohonan, sertifikat
klien dan hasil ujian sebelumnya (jika dapat diterapkan) klien yang
akan diwitness;
1.9.6.2 jadwal ujian;
1.9.6.3 CV dan evaluasi kompetensi personil yang terlibat dalam proses ujian
1.9.6.4 skema sertifikasi dan prosedur terkait pelaksanaan ujian; dan
1.9.6.5 dokumen terkait ujian yang diperlukan untuk pelaksanaan witness.
1.9.7 Tim asesmen akan menginformasikan tujuan dan proses dari witness tersebut,
pada pertemuan pembukaan.
1.9.8 Bila kegiatan witness telah selesai, asesor KAN akan menyampaikan hasil
pengamatannya kepada LSP. Apabila terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan,
Lembaga Sertifikasi harus menindaklanjuti dan menyampaikan tindakan
perbaikan (dengan jangka waktu sesuai KAN U-02 terkait kategori temuan dan
tindakan perbaikan) kepada asesor KAN untuk diverifikasi dan ditutup sebelum
keputusan status akreditasi diberikan.
2. SIKLUS AKREDITASI
2.4.7 Apabila diputuskan untuk diberikan perluasan ruang lingkup tanpa dilakukan
asesmen lapangan, KAN akan memverifikasi bukti implementasi proses
sertifikasi dan kesesuaiannya terhadap persyaratan normatif dan skema
sertifikasi pada saat kunjungan survailen / asesmen dalam rangka reakreditasi.
3.1 Pembekuan
Sesuai dengan KAN U-01
4. KERAHASIAAN
Sesuai dengan KAN U-01
5. SERTIFIKAT AKREDITASI
Sesuai dengan KAN U-01
10. LIABILITAS
Sesuai dengan KAN U-01
7.4.a LSP harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan materi uji kompetensi,
mulai dari pembuatan, pemilihan, penyimpanan dan pendistribusian terkait ancaman
kerahasiaan. Jika materi uji kompetensi dan dokumen lainnya yang terkait uji
kompetensi disampaikan melalui transmisi elektronik, maka harus ada mekanisme
yang ditetapkan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut terjaga kerahasiaannya
hingga berada dalam tanggung jawab pengawas ujian.
Sesuai dengan klausul 8 - Skema Sertifikasi SNI ISO/IEC 17024 : 2012 dengan
persyaratan tambahan sebagai berikut :
8.2.a LSP harus mengoperasikan satu atau lebih skema sertifikasi yang memenuhi
prinsip sertifikasi personal sesuai peraturan dan perundangan. Prosedur yang
diperlukan untuk memastikan konsistensi implementasi skema sertifikasi yang
relevan dengan ruang lingkup harus didokumentasikan, yaitu mencakup :
Sesuai dengan klausul 9 - Persyaratan Proses Sertifikasi SNI ISO/IEC 17024 : 2012
dengan persyaratan tambahan sebagai berikut :
9.1.2.e LSP harus telah menetapkan kriteria untuk peserta yang membutuhkan
kebutuhan khusus untuk memastikan prinsip keadilan diterapkan untuk seluruh
pemohon.
9.4.3.a LSP harus membatasi keputusan sertifikasi hanya untuk lingkup yang ada
pada skema sertifikasi, dan LSP harus menentukan kriteria nilai kelulusan untuk
setiap lingkup dan tingkatan keahlian sesuai skema sertifikasi.
9.4.5.a LSP harus memastikan bahwa keputusan sertifikasi dilakukan oleh personel
internal yang memiliki kompetensi sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi.
9.6.a LSP harus memiliki prosedur terdokumentasi terkait mekanisme perubahan
persyaratan sertifikasi untuk memastikan bahwa seluruh klien yang telah disertifikasi
telah memenuhi persyaratan yang baru selama jangka waktu yang ditetapkan.
9.6.b LSP dalam menetapkan survailen/pemeliharaan kompetensi dalam skema
sertifikasinya harus secara aktif melibatkan pemangku kepentingan atau industry
terkait untuk memastikan bahwa personel tersertifikasi telah sesuai dengan
kebutuhan industri/pemberi kerja.
Sesuai dengan klausul 9.3 - Proses Ujian SNI ISO/IEC 17024 : 2012 dengan
persyaratan tambahan sebagai berikut :
9.3.1.a LSP harus merancang ujian untuk menilai kompetensi berdasarkan skema
sertifikasi secara konsisten dengan ujian tulis, wawancara, praktek, pengamatan,
atau cara ujian lain yang handal dan obyektif. Rancangan ujian mencakup
persyaratan tempat pelaksanaan ujian dan/atau peralatan yang relevan.
9.3.1.b Rancangan ujian yang disusun oleh LSP harus menjamin kesebandingan
hasil dari setiap ujian, baik dalam hal isi, tingkat kesulitan, termasuk keabsahan dari
keputusan berhasil atau gagal.
9.3.1.d Proses pemastian (affirmation) yang dilakukan oleh LSP harus mencakup
informasi yang diperlukan untuk memastikan:
a. kesesuaian muatan ujian dengan kompetensi personal yang diuji,
b. tingkat kesulitan ujian
c. kriteria pengambilan keputusan berhasil atau gagal, termasuk penentuan skor
hasil ujian
d. kompetensi orang atau kelompok orang yang menyusun materi ujian.
9.3.1.e Proses reaffirmation terhadap materi ujian harus dilakukan secara periodik
dan rekaman hasil reafirmasi harus dipelihara untuk memastikan bahwa materi ujian
tersebut tetap valid untuk digunakan dalam proses ujian oleh LSP.
9.3.2.a LSP harus memiliki prosedur yang memastikan bahwa keamanan soal materi
ujian selalu terjamin kerahasiaannya. Masalah keamanan ditangani harus mencakup
sebagai berikut:
a. menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan mereka yang menghasilkan
konten penilaian (misalnya, penulis dan anggota komite pembangunan)
mengenai tanggung jawab mereka untuk keamanan bahan;
b. tindakan dan bahan yang diperbolehkan dan dilarang (termasuk tindak
lanjutnya);
c. penanganan bahan ujian dan peralatan ujian;
d. staf yang menguji/mengawasi, jumlah efektif peserta, serta konfigurasi dan
ukuran ruang uji;
e. Penanganan pertanyaan peserta untuk menghindari jawaban yang bersifat
konsultasi;
f. pemantauan / monitoring pada saat pelaksanaan ujian terkait hal yang dapat
membahayakan integritas penilaian dan hasil.
Catatan : keamanan yang memadai selama administrasi penilaian ini diperlukan untuk
memastikan bahwa tidak ada kegiatan atau acara yang akan menyebabkan keuntungan yang
tidak adil atau merugikan bagi setiap calon. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa
tidak ada kompromi dari bahan atau peralatan yang akan menyebabkan ketidakadilan masa
depan atau implikasi yang merugikan bagi reliabilitas dan validitas.
9.3.2.a LSP harus memiliki mekanisme penilaian ujian yang menjelaskan tata cara
penilaian dan personel yang melakukan penilaian.
9.3.2.b LSP harus memiliki prosedur yang memastikan bahwa penilaian ujian harus
dilakukan secara adil, valid dan indikator rentang nilai ujian yang sama meskipun
waktu ujian, lokasi ujian, format ujian dan penguji berbeda.
9.3.3.a LSP harus memiliki mekanisme yang mengatur mengenai kriteria dan
penetapan lokasi/tempat ujian dan memastikan lokasi yang digunakan telah
memenuhi seluruh persyaratan dalam klausul 9.3.1 SNI/ISO 17024
9.3.5.a LSP harus memiliki prosedur dan metode untuk memastikan secara periodik
bahwa pelaksanaan setiap ujian telah terbukti dilaksanakan secara valid, adil dan
indikator rentang nilai ujian yang sama meskipun waktu ujian, lokasi ujian, format
ujian dan penguji berbeda.
9.3.5.b LSP harus memelihara rekaman data dan informasi yang diperlukan untuk
memastikan kesebandingan hasil dari setiap ujian yang dilakukan untuk jenis dan
tingkat kompetensi yang sama yang dilakukan di waktu dan lokasi yang berbeda,
dengan format ujian dan penguji yang berbeda.
9.3.5.c LSP harus memelihara rekaman data dan informasi yang diperlukan untuk
memastikan bahwa materi ujian yang digunakan adil bagi setiap peserta ujian untuk
memperoleh kesempatan yang sama untuk dinilai kompetensinya berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.
9.3.5.d LSP harus memelihara rekaman data dan informasi yang diperlukan untuk
menjamin kehandalan dari seluruh materi ujian yang digunakan untuk melakukan
asesmen terhadap jenis dan kompetensi yang sama di dalam ruang lingkup
sertifikasinya.
9.3.5.e LSP harus melakukan evaluasi data dan informasi yang diperoleh
menggunakan analisis statistik, bila relevan untuk membuktikan keadilan,
keabsahan, kehandalan dan kinerja umum dari setiap ujian yang dilakukan untuk
seluruh jenis dan tingkatan kompetensi yang tercakup di dalam ruang lingkup LSP.
9.3.5.f LSP harus melakukan tindak lanjut berupa perbaikan maupun tindakan
perbaikan bila hasil analisis menunjukkan permasalahan dalam keadilan, keabsahan,
kehandalan, maupun kinerja umum setiap ujian.
9.3.5.g Rekaman tindak lanjut yang dilakukan oleh LSP harus dipelihara untuk dapat
digunakan oleh LSP memastikan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan
sertifikasinya.
9.3.5.h Pembuktian dari penilian ujian yang sesuai dengan klausul 9.3.2.c harus
dilaksanakan setidaknya setahun sekali dan buktinya didokumentasikan,
dikendalikan dan disimpan dalam jangka waktu tertentu.
9.3.5.i Pembuktian dapat dilakukan dengan sebuah analisis statistik dari hasil
penilaian.
9.3.5.j Sebuah analisis statistik juga harus dilakukan pada komponen yang relevan
dari penilaian (misalnya, penilai, penguji, materi ujian, dll) setidaknya setiap tahun
untuk setiap pelaksanaan ujian.
9.3.5.k Lembaga sertifikasi harus memberikan contoh output dari analisis dan
menggambarkan bagaimana statistik tersebut dimonitor.
9.3.5.l Minimal, statistik harus mencakup ukuran kinerja rata-rata, ukuran variabilitas
kinerja, indeks keandalan, dan lulus-gagal persentase untuk populasi calon
keseluruhan pada penilaian secara keseluruhan.
Catatan 1 : Penilaian ujian harus tidak didasarkan atas aspek keberuntungan peserta ujian
dikarenakan ketidakkonsistenan pelaksanaan dan penilaian ujian, pelaksanaan ujian yang
berbeda untuk satu tujuan yang sama harus didasarkan dengan valid dan adil serta penilaian
ujian yang reliable.
Catatan 2 : analisa statistik terhadap komponen penilaian dan pelaksanaan ujian digunakan
sebagai dasar dalam pengembangan skema sertifikasi, meningkatkan kualitas sertifikasi
serta menjaga konsistensi dari tingkat kesulitan dan isi dari berbagai bentuk penilaian
sertifikasi person.
LAMPIRAN 1
PERNYATAAN RUANG LINGKUP AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PERSONAL
1. Pendahuluan
a. Form yang telah diisi oleh Lembaga Sertifikasi Personal (LSP) berdasarkan
penjelasan dalam dokumen ini digunakan oleh sekretariat KAN untuk mengevaluasi
kecukupan Sumber daya LSP untuk melakukan aktivitas yang dinyatakan dalam
ruang lingkupnya.
b. Dengan tujuan harmonisasi pengisian form, memfasilitasi pemantauan sumber
daya oleh LSP secara internal, dan pemantauan kecukupan sumber daya yang
diakreditasi oleh KAN, LSP harus mengisi form Ruang Lingkup yang diajukan dan
dukungan sumber daya LSP serta menyampaikan ke KAN dalam format elektronik
yang dapat diunduh dari web-site (www.kan.or.id) atau diminta melalui email ke
KAN.