BAB II - Ahmad Tezar
BAB II - Ahmad Tezar
LANDASAN TEORI
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas,
brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan
penelitian yang baru belakangan ini (tahun 2004), dilakukan oleh Tadashi Doi dan
suatu material.Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan
nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta
perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami
5
6
Karena itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk
proses pengerjaan akhir (metal finishing). Adapun fungsi dan tujuan dari
1. Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber
arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak.
Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja.,
sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga
2. Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan
3. Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai
logam di atas permukaan logam lainnya dengan cara elektrolisis, maka perlu kita
Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit
sehinnga ion logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi. Ion logam
diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam di dalam
elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda.
tambahan bagi ion-ion untuk menembusnya. Dengan gaya dorong beda potensial
listrik dan dibantu oleh reaski-reaksi kimia, ion-ion logam akan menuju
permukaan katoda dan menangkap elektron dari katoda, sambil mendeposisikan
katoda.
dimana logam dilapisi (tembaga) digunakan sebagai anoda dan larutan elektrolit
mengandung ion logam yang akan dilapisi (Cu2 + pada contoh ini).
Tembaga (Cu) adalah logam dengan nomor atom 29, massa atom 63,546,
titik lebur 1083 °C, titik didih 2310 °C, jari-jari atom 1,173 A° dan jari-jari ion
Cu2+ 0,96 A°. Tembaga adalah logam transisi (golongan I B) yang berwarna
kemerahan, mudah regang dan mudah ditempa. Tembaga bersifat racun bagi
tidak ada lagi perubahan konsentrasi adsorbat baik di fase terserap maupun pada
fase gas atau cair. Isoterm adsorpsi biasanya digambarkan dalam bentuk kurva
berupa plot distribusi kesetimbangan adsorbat antara fase padat dengan fase gas
atau cair pada suhu konstan. Isoterm adsorpsi merupakan hal yang mendasar
dalam penentuan kapasitas dan afinitas adsorpsi suatu adsorbat pada permukaan
dimanfaatkan oleh manusia selain karena kelimpahannya yang besar di alam juga
unggul antara lain mempunyai laju korosi yang lambat, konduktivitas termal dan
elektrik yang baik, relatif lunak dan mudah dikerjakan misalnya dicetak,
diekstrusi, ditarik, dipres, ditempa dan dirol. Tembaga adalah suatu logam yang
diambil dari biji dasar pada Copperpryites. Copperpryites adalah tanah tambang
dimana tembaga bereaksi secara kimia dengan besi dan belerang = CuFeS2. Serta
logam ini mempunyai kemurnian pada hantaran panas dengan suhu 20˚C sebesar
sifat. Oksigen merupakan unsur yang penting yang berhubungan erat dengan
kadar hidrogen dan belerang. Tembaga banyak digunakan untuk komponen dan
produk elektrik, peralatan rumah tangga, bodi automobil dan pesawat. Sedangkan,
laju korosi tembaga yang rendah banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam lain
yang mempunyai laju korosi tinggi misalnya baja. Pelapisan tembaga pada baja
dapat mengontrol atmosfer korosi dari baja, meningkatkan konduktifitas elektrik
1. Logam ringan
Merupakan salah satu logam yang ringan, beratnya sekitar 8906 kg/m³.Oleh
karena itu tembaga banyak menggantikan peranan baja dalam berbagai hal seperti
2. Tahan karat
Beberapa logam lain mengalami pengikisan bila terkena oksigen, air atau
bahan kimia lainnya. Reaksi kimia akan menyebabkan korosi pada logam
tersebut.
listriknya. Selain itu, daya hantar panasnya juga tinggi oleh karenanya tembaga
juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan
pemanasan.
Tembaga diperlukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang
1. Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan
membentukoksidatembaga (CuO)
2. Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat
Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi
denganNikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam
Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu
lapisan dasar padapelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang
hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga di gunakan untuk pelapisan dasar
karenadapat menutup permukaan bahan yang di lapis dengan baik.Pelapisan dasar
perlukan untuk pemakaian listrik.Dalam hal ini pelapisan tembaga di lakukan dua
kali pelapisan tembaga. yang pertama dilakukan pelapisan tembaga cyanid dan di
akhiri pelapisan tembaga asam, di mana pada pelapisan asam, ketebalan lapisan
tebal lapisan tembaga asam maka daya tahan baja lebih awet dan baik, (Hasan,
2016).
yang dihasilkan.
Rapat arus adalah bilangan yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir
perluas unit elektroda. Terbagi dalam 2 macam yaitu rapat arus yang
diperhitungkan ialah rapat arus katoda yaitu banyakna arus listrik yang
benda yang akan dilapis. Rapat arus dapat di atur, makin tinggi raat arus,
3. Temperatur Larutan
tingi, daya larut bertambah besar dan terjadi: penguraian garam logam yang
tetapi viskositas jadi berkurang, sehingga endapan ion logam pada katoda
4. pH Larutan
nya berkisar antara 11-14, sedangkan untuk larutan asam, pH-nya berkisar
4,5-5,6. Untuk mengatur nilai pH sesuai dengan yang diinginkan, digunakan
sodium atau potassium hydroksida dan atau asam sulfat untuk larutan yang
bersifat asam.
Benda kerja yang telah dilakukan proses lapis listrik biasanya di bilas dan
Iaquar. Proses ini dilakukan dengan caradipping biasa, tetapi untuk lapis
lindung dengan lacquar biasa secara electro dan dipping, (Hasan, 2016).
kekerasan dari suatu material, karena dengan pengujian ini kita dapat dengan
hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan cukup
valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan melakukan uji keras,
material dapat dengan mudah digolongkan sebagai material ulet atau getas. Salah
satu sifat mekanik bahan yang paling penting adalah kekerasan, untuk mengetahui
nilai kekerasan dari suatu bahan, dilakukan pengujian kekerasan menurut suatu
Uji kekerasan metode brinell ini paling pertama diterima secara luas dan
standar yang ditemukan oleh J.A Brinell pada tahun 1990. J.A Brinell mengujinya
bola baja yang memiliki variasi beban dari 500kg sampai 1500kg untuk
intermediate hardness dan 3000kg untuk hard metal. Pada material yang sangat
keras digunakan bola karbida untuk memperkecil distorsi indentor. Prinsip dari
pengujian kekerasan ini adalah dengan menekan indentor selama waktu 30 detik.
digunakan pada benda yang tipis dan kecil. Begitu juga dengan halnya uji
brinell tidak dapat digunakan pada material yang sangat lunak maupun
sangat keras.
dipengaruhi oleh permukaan material yang kasar dan bekas penekan yang
Baja paling banyak dipakai sebagai bahan industri yang merupakan sumber
sangat besar, dimana sebagian ditentukan oleh nilai ekonominya, tetapi yang
seseorang akan menggunakan baja sebagai pilihan untuk suatu bagian struktur.
Sifat mekanis yang sangat penting pada baja dapat diperoleh dari uji tarik. Uji ini
melibatkan pembebanan tarik sampel baja dan bersamaan dengan itu dilakukan
regangan.
Baja karbon adalah paduan besi dan karbon dimana unsur karbonnya sangat
menentukan sifat mekanik dan fisik, sedangkan unsur paduan yang lainnya
Karbon merupakan elemen pengeras besi yang efektif dan murah, oleh
karena itu sejumlah besar baja komersial hanya mengandung sedikit elemen
paduan.
sedang dengan keuletan yang baik dan biasa banyak dijumpai sebagai material
2. Baja karbon sedang (C 0.3 – 0.7 %) ; baja karbon sedang mampu dikuens
dengan kekuatan yang baik. Penemperan dilakukan pada suhu (350 – 550 oC ).
Sehingga dapat dipergunakan untuk material as roda, poros, roda gigi, dan rel.
3. Baja karbon tinggi ( C 0.7 – 1.7 %) ; baja karbon tinggi umumnya dikeraskan
dan keuletan yang memadai untuk per, die danperkakas potong. Keterbatasan
kekuatan tarik minimum (dalam kg/mm2) yang dimiliki baja tersebut.Jadi, baja
kandungan karbon k urang dari 0.3 % dan lebih dari 99 % besi.Baja karbon kelas
rendah ini mudah ter oksidasi, memiliki kekutan yang relatif rendah, keuletan
yang baik, dan banyak diaplikasikan untuk tabung, pipa dan k omponen mesin
Baja paduan adalah paduan besi dengan beberapa unsur. Misalnya Mn, Cr,
Tembaga
dengan air murni. Air murni yang dimaksudkan adalah air yang tidak
mengandung zat yang dapat merubah sifat elektrolit.dengan tujuan antara lain:
a. Unsur logam yang dideposisikan (dilarutkan)
d. Stabilisasi larutan
Larutan elektrolit yaitu zat-zat yang dilarutkandalam air murni yang dapat
akan berkaitan dengan nilai pH dari larutan. Pada larutan elektrolit nikel
berkisar antara 2 – 4,5. Jika nilai pH melebihi dari nilai yang diijinkan maka akan
terjadi sumuran pada permukaan produk dan lapisan nikel kasar pada permukaan
hasil pelapisan temperatur diatur sesuai dengan ketentuan yang ada, untuk
meratakan distribusi ion nikel agar supaya ketebalan yang diperoleh sama maka
Arus yang digunakan juga harus disesuaikan dengan luasan permukaan yang
dilapisi dimana semakin luas permukaan yang dilapisi maka arus yang digunakan
juga harus semakain besar, tapi bukan bearti boleh melebihi ketentuan yang sudah
ada. Keasaman (pH) 2 – 4,5 merupakan salah satu faktor yang penting dalam
proses elektroplating maka dari itu dalam prosesnya pH ini harus dipertahankan,
Rapat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir
persatuan luas permukaan elektroda.Terbagi dalam dua macam rapat arus anoda
dan rapat arus katoda. Pada proses lapis listrik rapat arus yang diperhitungkan
adalah rapat arus katoda, yaitu banyaknya arus listrik yang diperlukan untuk
mendapatkan atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan benda kerja yang
akan dilapis. Untuk proses elektroplating ini faktor rapat arus memegang peranan
oksidasi dan difusi dari hasil pelapisan pada permukaan benda yang dilapisi.
Temperatur terlalu rendah dan rapat arus yang cukup optimum akan
mengakibatkan hasil pelapisan menjadi kasar dan kusam, tetapi jika temperatur
tinggi dengan rapat arus yang optimum maka hasil pelapisan menjadi tidak