ELEKTROPLATING
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengujian Material yang ditugaskan
Oleh :
Disusun oleh :
Nama : Fathurrahman
NIM : 231234012
Kelas : 1A TPKM
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
LANDASAN TEORI
A. Korosi
1. Pengertian
Korosi secara umum dapat diartikan sebagai penurunan sifat guna dari suatu
material atau bahan akibat interaksi pada lingkungannya. Material itu biasanya
berupa logam, komposit, polimer, keramik, dan lain sebagainya. Sedangkan
lingkungan yang dimaksudkan seperti asam, air, perubahan suhu, dan kondisi
cuaca. Sementara secara sederhana korosi ini adalah proses perusakan logam
karena reaksi kimia. Proses perusakan itu dapat terjadi karena adanya zat-zat
lingkungannya membentuk senyawa yang sebenarnya tidak diinginkan.
Dalam ilmu kimia, korosi dapat terjadi karena adanya proses elektrokimia.
Elektrokimia ini sendiri merupakan proses terjadinya reaksi reduksi oksidasi
secara spontan. Misalnya ketika besi berkarat, besi akan membentuk oksida
besi atau Fe2O3.H2O. Besi akan teroksidasi oksigen dan udara sehingga
akhirnya memicu terjadinya karat. Proses berlangsungnya korosi pada besi
tadi dapat digambarkan dengan persamaan berikut ini:
4Fe(s)+3O2(aq)+6H2O(l)→2Fe2O3.3H2O(l).
Korosi dapat terjadi karena hal-hal yang alamiah secara lambat maupun
cepat. Proses korosi itu dapat terjadi karena beberapa faktor di antaranya
adalah:
Air dan kelembapan udara merupakan salah satu faktor utama yang
menyebabkan terjadinya proses korosi. Jadi korosi yang terjadi karena air
dan kelembapan udara terjadi ketika kadar uap air di sekitar logam tinggi.
Semakin tinggi kadar uap akan semakin mudah pula logam mengalami
korosi. Hal itu sekaligus menjawab alasan mengapa ketika besi di dalam
rumah yang diletakan di tempat yang lembap akan lebih cepat mengalami
korosi. Oleh sebab itu, sebisa mungkin simpan besi di tempat yang
cenderung kering agar tidak berkarat. Sebab, ketika suatu logam berada di
daerah kering seperti gurun, proses korosi akan berjalan secara lambat
karena kadar air yang rendah.
b. Elektrolit
Tidak hanya faktor-faktor eksternal seperti air atau elektrolit, tetapi bentuk
permukaan pada logam juga berpengaruh pada proses terjadinya korosi.
Semakin tidak rata suatu logam, akan semakin mudah pula mengalami
korosi. Hal tersebut dapat terjadi karena kutub-kutub muatan pada
permukaan logam dapat terbentuk. Padahal kutub muatan itu berperan
sebagai anoda dan katoda. Oleh sebab itu, anda perlu selalu membersihkan
barang-barang yang mengandung logam dengan memastikan agar tetap
licin supaya mencegah terjadinya percepatan korosi.
d. Terbentuknya sel elektrokimia
B. Electroplating
a. Pengertian
Elektroplating merupakan proses pelapisan logam, dengan menggunakan
bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan
partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis. Perkembang
teknologi rekayasa pelapisan listrik (electroplating) telah banyak
memberikan konstribusi yang cukup signifikan terhadap laju pertumbuhan
industri dalam skala besar bahkan industri dalam skala kecil. Industri skala
besar diarahkan untuk sektor produksi seperti kursi, tangki penyemprot air
untuk pertanian, suku cadang kendaraan bermotor dan mobil, dan kereta
api. Sedangkan untuk industri skala kecil produksi seperti aksesoris
kendaraan bermotor dan mobil, kran air, kerajinan logam kuningan dan
peralatan elektronik (H.Syamsul, 2005).
C. Baja
a. Pengertian
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama
dan karbon sebagai unsur penguat. Kandungan baja yang utama adalah
Besi (Fe) dengan kadar 97% dan Karbon (C) dengan kadar 0,2% hingga
2,1%, serta unsur paduan lain yaitu Mangan (Mn), Krom (Cr),
Vanadium(V), Nikel (Ni), Silikon (Si), tembaga (Cu), sulfur (S), fosfor (P)
dan lainnya dengan jumlah yang dibatasi dan berbeda-beda.
b. Jenis baja
Jenis-jenis Baja
Menurut Wiryosumarto (2004), berdasarkan komposisi karbon yang
digunakan, baja dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Baja karbon
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si,
Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar
karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga
akan bertambah tinggi. Karena itu baja karbon dikelompokkan
berdasarkan kadar karbonnya. Berdasarkan komposisi kandungan
karbon, baja karbon dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Baja Karbon Rendah. Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon
dibawah 0,3%. Baja karbon rendah sering disebut dengan baja ringan
(mild steel) atau baja perkakas. Jenis baja yang umum dan banyak
digunakan adalah jenis cold roll steel dengan kandungan karbon 0,08%
- 0,30% yang biasa digunakan untuk body kendaraan.
Baja Karbon Sedang. Baja karbon sedang merupakan baja yang
memiliki kandungan karbon 0,30% - 0,60%. Baja karbon sedang
mempunyai kekuatan yang lebih dari baja karbon rendah dan
mempunyai kualitas perlakuan panas yang tinggi, tidak mudah
dibentuk oleh mesin, lebih sulit dilakukan untuk pengelasan, dan dapat
dikeraskan (diquenching) dengan baik. Baja karbon sedang banyak
digunakan untuk poros, rel kereta api, roda gigi, pegas, baut,
komponen mesin yang membutuhkan kekuatan tinggi, dan lain-lain.
Baja Karbon Tinggi. Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon
paling tinggi jika dibandingkan dengan baja karbon yang lain yakni
0,60% - 1,7% C dan memiliki tahan panas yang tinggi, kekerasan
tinggi, namun keuletannya lebih rendah. Baja karbon tinggi
mempunyai kuat tarik paling tinggi dan banyak digunakan untuk
material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam
pembuatan kawat baja dan kabel baja.
D. Electroplating/pelapisan logam
Penyepuhan logam adalah suatu proses di mana lapisan tipis logam,
seperti emas, perak, nikel, atau krom, ditempatkan di atas permukaan
logam atau bahan lainnya untuk memberikan lapisan pelindung, estetika,
atau sifat fungsional tertentu. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan
penampilan dan ketahanan korosi logam dasar, atau bahkan untuk
memberikan sifat konduktivitas listrik yang lebih baik. Penyepuhan logam
biasanya dilakukan dengan metode elektroplating, electroless plating, atau
plating kimia, yang melibatkan penggunaan elektrokimia atau kimia untuk
mentransfer logam lapisan ke permukaan bahan dasar. Penyepuhan logam
sering digunakan dalam pembuatan perhiasan, perlengkapan rumah
tangga, industri otomotif, dan dalam berbagai aplikasi teknik dan
manufaktur untuk meningkatkan tampilan dan kinerja produk.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat
Tang Membengkokkan
kawat
B. Bahan
Elektrolytic Menghilangkan
degresing (NaOH) lemak dan
kontaminan
Pickling (HCL) Membersihkan
plat dari karat
C. Prosedur Kerja
1. Amplas terlebih dahulu benda kerja untuk mengangkat karat pada benda
kerja
10. Rendam benda kerja pada bak berisikan krom, dengan variasi waktu
20, 30, dan 40 menit
a. Analisa Data
1. Secara Praktikum
2. Secara Teoritis
Benda kerja 1
-Luas Penampang(A) = 2(𝑝𝑥𝑙) + (𝑝𝑥𝑡) + (𝑙𝑥𝑡)
= 2(5.9 x 2.63)+(5.9x0.5)+(2.63x0.5)
= 35.299mm^2
-Kerapatan Arus(I) = 𝑖/𝐴
= 0.8/35.299
= 0.022663531 Ampere/m^2
-Berat = 𝑖𝑥𝑡𝑥𝐴/𝑍𝑥𝐹
= 0.8x1200x35.299/6x96500
= 0.058 gr
-Volume = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎/𝜌
= 0.058/51.996
= 0.00112560272671
-Ketebalan =V/A
=0.00112560272671/35.299
= 3.188x10^-5 mm
Benda kerja 2
-Luas Penampang(A) = 2(𝑝𝑥𝑙) + (𝑝𝑥𝑡) + (𝑙𝑥𝑡)
=2(5.4x2.56)+(5.4x0.5)+(2.56x0.5)
=31.628mm^2
-Kerapatan Arus(I) = 𝑖/𝐴
=0.8/31.628
=1.27388535 Ampere/m^2
-Berat = 𝑖𝑥𝑡𝑥𝐴/𝑍𝑥𝐹
=0.8x1800x31.628/6x96500
= 0.078 gr
-Volume = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎/𝜌
=0.078/51.996
= 0.001512 mm^3
-Ketebalan =V/A
=0.001512/31.628
=4.783x10^-5 mm
Benda Kerja 3
-Luas Penampang(A) = 2(pxl)+(pxt)+(lxt)
=2(5.7x2.55)+(5.7x0.5)+(2.55x0.5)
=33.195mm^2
=0.8/33.195
=0.0241 Ampere/m^2
-Berat = ixtxA/ZxF
=0.8x2400x33.195/6x96500
= 0.110 gr
-Volume = massa/ρ
=0.110/51.996
=0.002117 mm^3
-Ketebalan =V/A
=0.002117/33.195
= 6.377x10^-5 mm
b. Pembahasan
1. Arus listrik yang kurang stabil, dan rapat arus terlalu rendah
menyebabkan pelepasan ion menjadi lambat. Idealnya laju pertumbuhan
deposit permulaan (initial stage deposition) lebih cepat daripada laju
pembentukan deposit baru (deposisi berikutnya). Kondisi rapat arus jika
terlalu tinggi, menyebabkan polarisasi konsentrasi yakni zona larutan di
sekitar katoda akan dikosongkan dari ion-ion, maka akan muncul
kecenderungan pertumbuhan pada zona yang lebih tinggi konsentrasinya.
2. Saran
Agar tercapainya praktikum dengan aman dan nyaman diperlukan
tempat (laboratorium) yang memiliki kelengkapan dari berbagai aspek
seperti bahan-bahan, peralatan, dan tempat yang memadai. Terlihat
bahwa laboratorium elektroplating masih jauh dari kata aman dan
nyaman dikarenakan masih banyak sekali bahan-bahan dan peralatan
yang terbengkalai, tempatnya sedikit kumuh sehingga mahasiswa
merasa kurang nyaman, aman, dan kurang fokus untuk melakukan
praktikum. Maka dari itu diperlukan renovasi pada
laboratorium elektroplating, lebih menata bahan-bahan dan peralatan
dengan baik, dan adanya pengecekan dan perawatan pada mesin-
mesinnya.
DAFTAR PUSTAKA