Anda di halaman 1dari 17

Sistem Panca Indra Penglihatan Dan Penciuman

Tugas Makalah

Disusun Oleh :

 Novita Meliana (18307036)


 Rismayanti Fauziah (18307074)

Dosen :
Shelly Novianti Ismanda, S.Si.,M.Kes

Fakultas Kesehatan
Prodi Farmasi R31/18
Politeknik Piksi Ganesha Bandung
Bandung
2019
2
Daftar Isi

Daftar Isi
Anatomi Sistem Panca Indra......................................................................................... 1
A. Indra Penglihatan (Mata)........................................................................................ 1
. Bagian-bagian Mata.......................................................................................... 3
a. Bola Mata.................................................................................................... 5
b. Kotak Mata.................................................................................................. 5
c. Otot Mata.................................................................................................... 5
2. Cara Kerja Mata.................................................................................................. 7
3. Kelainan Pada Mata............................................................................................ 7

B. Indra Penciuman (Hidung)........................................................................... 10

1. Bagian-bagian Hidung........................................................................................ 11
a. Rongga (nasal cavity)................................................................................. 11
b. Mucous Membrane..................................................................................... 11
2. Cara Kerja Hidung............................................................................................ 11
3. Diskriminasi Bau.............................................................................................. 12
4. Kelainan Pada Hidung...................................................................................... 12

C. Daftar Pustaka.......................................................................................................... 14
Anatomi Sistem Pancaindra

Indra berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi
didalam maupun diluar tubuh. Indra memiliki sel-sel reseptor khusus yang berfungsi
untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Sel reseptor dibagi menjadi 2 yaitu
Interoreseptor dan eksoreseptor.

Intereseptor berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi didalam tubuh.


Sel intereseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh
darah, dinding saluran pencernaan dan lain sebagainya. Adapun eksoreseptor berfungsi
untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi diluar tubuh. Yang
termasuk eksoreseptor yaitu mata, telinga, kulit, lidah dan hidung. Kelima indra tersebut
dikenal dengan panca indra.

A. Indra Penglihatan (Mata)

Mata merupakan organ untuk penglihatan dan sangat sensitif terhadap cahaya
karena terdapat photoreceptor untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak dan bulu mata.

Organ Okuli Assesoria

Organ okuli Assesoria (alat bantu mata), terdapat disekitar bola mata yang sangat
erat hubungannya dengan mata, terdiri dari :

 Kavum Orbita, meerupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut


dengan puncaknya mengarah ke depan, dan ke dalam. Dinding rongga
mata dibentuk oleh tulang : Os frontalis, Os zigomatikum, Os sfenoidal, Os
etmoidal, Os palatum, Os lakrimal. Rongga mata mempunyai beberapa

1
celah yang menghubungkan mata dengan ongga otak, rongga hidung,
rongga etmoidalis dan sebagainya. Rongga bola mata ini berisi jaringan
lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh dara dan aparatus lakrimalis.

 Supersilium (alis mata) merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal
yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai
kosmetik atau alat kencantikan dan sebagai pelindung mata dari sinar
matahari yang sangat terik.
 Palpebra (kelopak mata) merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit
yang terletak didepan bulbus okuli. Kelopak mata atas lebih lebar dari
kelopak mata bawah. Kelopak mata terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas
bawah. Fungsinya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada
gangguan pada mata (menutup dan membuka mata). Kelopak mata atas
lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus levator palpebra
superior. Pada tepi kelopak mata terdapat silian (bulu mata). Terus
merupakan bagian dari kelopak yang berlipat-lipat. Pada kedua tarsus
terdapat beberapa kelenjar : kelenjar tarsalia dan kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat. Fungsi kelopak mata sebaagai pelindung bola mata
terhadap gangguan pada bola mata.
 Aparatus lakrimalis (air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis
superior dan inferior. Melalui duktus ekskretorius lakrimalis masuk
kedalam sakus conjunctiva. Melalui bagian depan mata terus ke sudut
tengah bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus
nasolakrimalis terus ke meatus nasalis inferior.
 Muskulus okuli (otot mata) merupakan otot ekstrinsik mata, terdiri dari 7
buah otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan Os Kavum Orbitalis, 1
buah mengangkat kelopak mata ke atas :
 Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya untuk
mengangkat kelopak mata.
 Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.

2
 Muskulus rektus okuli inferior (otot di sekitar mata), fungsinya
untuk menutup mata.
 Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), fungsi
menggerakan mata dalam (bola mata).
 Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakan bola
mata ke bawah dan ke dalam.
 Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke
atas, ke bawah dan ke luar.

Muskulus rektus okuli berorigo pada anulus tendineus komunis,


yang merupakan sarung fibrosus yang menyelubungi nervus optikus.
Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralisis
kelumpuhan fungsi dari salah satu otot mata.

Okulus (Mata), meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II,
merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan
merupakan bagian penting dari organ visus.

1. Bagian-bagian Mata

a. Bola Mata

Gambar 1. Bagian-bagian Mata (wordpress.com)

Bola mata dikelilingi lapis dinding yaitu sebagai berikut :

3
Cornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui
kornea kita dengan melihat membran pupil dan iris.
Penampang cornea terdiri dari 5 lapisan epitel cornea, 2
lamina elastika anterior (bowmen), 3 substansi propia, 4
lamina elastika posterior, dan 5 endotelium. Cornea tidak
mengandung pembuluh darah peralihan, antara cornea ke
sclera disebut sclero corneal junction.
Sclera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat,
berwana putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali dibagian
depan bersifat transfaran yang disebut kornea.
Conjunctiva adalah lapisan transfaran yang melapisi kornea
dan kelopak mata. Berfungsi melindungi bola mata dari
gangguan.
Choroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembulu
darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk
retina, choroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam.
Warna gelap pada choroid berfungsi untuk mencegah refleksi
(pemantulan sinar).
Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran
pupil untuk mengatur sinar yang masuk.
Pupil adalah bagian berlubang yang terletak di tengah. Pupil
beguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata.
Lensa mempunyai struktur bikonveks, tidak mempunyai
pembuluh darah, transfaran dan tidak berwarna. Kapsul lensa
merupakan membran semipermiabel, tebalnya sekitar 4 mm
dan diameternya 9 mm. Lensa berada dibelakang iris dan
ditahan oleh ligamentum yang disebut zonula. Lensa tersusun
dari 65% air dan sekitar 35% protein dan sedikit mineral,
terutama kalium. Lensa berfungsi untuk memfokuskan
cahaya yang masuk ke depan retina melalu mekanisme
akomodasi yaitu proses penyesuaian secara otomatis pada
lensa untuk memfokuskan objek secara jelas pada jarak yang
beragam.
Retina merupakan lapisan yang pekat terhadap sinar, retina
berhubungan dengan badan sel saraf yang serabutnya
membentuk urat saraf optik yang mememanjang sampai ke
otak.
Optic nerve adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke
otak untuk diterjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat
saat ini.

4
Makula daerah kekuningan yang berada sedikit lateral dari
pusat.

b. Kotak Mata

Kotak Mata berfungsi melindung bola mata dari kerusakan.


Selaput transfaran yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak
mata disebut conjunctiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.
Conjunctiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang
conjunctiva disebut conjunctivitis. Air mata mengandung lendir,
garam dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai
alat pelumas dan pencegah masuknya mikro organisme kedalam mata.

c. Otot Mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sclera. empat


diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus
eksternal, dan rektus internal). Otot rekrus berfungsi menggerakan
bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. dua lainnya adalah
otot obliq atas (superior) dan otot obliq (inferior).

2. Cara Kerja Mata

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai ke retina mengalami pembiasan


lima kali yaitu melalui conjunctiva, kornea, aqueus humor, lensa dan vitreous
humor. Pembiasan tersebar terjadi dikornea. Bagi mata normal, bayang-
bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka
terhadap sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel kous) dan sel
batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi
pigmen ungu. Pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang,
sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu
untuk membedakan, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin
berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.

5
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu
senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar
matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Untuk
pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap
(disebut juga adaptasi rodopsin).

Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang


merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel korus,
yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga
macam sel konus tersebut, mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan
salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.

Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (penctum
proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik
jauh (punctum remotum). Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang
dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam
pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan
penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.

Cahaya dibiaskan jika melewati conjunctiva kornea. Cahaya dari obyek yang
jauh difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa

Gambar 2. Cara Kerja Mata (www.slideshare.com)

ini akibat kerja otot silisri. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi
sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Akibatnya lensa
menebal saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang
mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah.
Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa
memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-
beda disebut daya akomodasi.

6
a. Akomodasi mata saat melihat jauh

b. Akomodasi mata saat melihat dekat

3. Kelainan pada Mata

a. Presbiopi

presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata
tua. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita
presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap.

Gambar 3. Presbiopi (Deherba.com)

b. Hipermetropi

Hipermetrpi disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-


bayang jatuh dibelakang retina. Penderita hipermetropi tidak dapat melihat
benda dekat atau biasa di sebut rabun dekat.

Gambar 4. Hipermetropi (Nafiun.com)

7
c. Miopi

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata
terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh
akan jatuh di depan retina. Miopi biasa terjadi pada anak-anak.

Gambar 5. Miopi (Nafiun.com)

d. Astigmatisma

Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau


permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama,
sehingga fungsinya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada
tempat yang sama.

Gambar 6. Astigmatisma (Dictio Community)

8
e. Katarak

Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya


lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa.

Gambar 7. Katarak (Deherba.com)

f. Imeralopi

Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang menyebabkan penderita


menjadi rabun pada senja hari.

g. Xeroftalxni

Xeroftalxni adalah kelainan pada mata, yaitu kornea menjadi kering dan
bersisik.

h. Keratomealasi

Keratomealasi adalah kelainan pada mata yaitu kornea menjadi putih dan
rusak.

9
B. Indra Penciuman (Hidung)

Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus
olfaktorius. Serabut ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung dikenal dengan
olfaktorik hidung. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang
mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus, terjalin dengan serabut-serabut dari
bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil. Saraf olfaktorius terletak diatas
lempeng tulang etmoidalis.

Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lendir. Dibagian pucuknya terdapat
saraf-saraf pebau. Jika kita bernapas lewat hidung dan kita mencium bau suatu
udara, udara yang kita hirup melewati bagian atas dari rongga hidung melalu konka
nasalis. Pada konka nasalis terdapat 3 pasang karang hidung :

1. Konka nasalis superior

2. Konka nasalis media

3. Konka nasalis inferior

Disekitar rongga hidung terdapat rongga yang disebut sinus para nasalis terdiri
dari :

1. Sinus Maksilaris (rongga tulang hidung).

2. Sinus Sfenoidalis (rongga tulang baji).

3. Sinus Frontalis (rongga nasalis inferior).

Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung,
lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar. Jika tidak dapat mengalir keluar
akan menjadi sinusitis.

Gambar 8. Bagian-bagian Hidung (rebanas.com)

10
1. Bagian-bagian Hidung

Hidung manusia dibagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar disebut
dengan nostril. Dinding pemisah disebut dengan septum, septum terbuat dari
tulang yang sangat tipis. Rongga hidung dilapisi dengan rambut dan membran
yang mensekresi lendir lengket.

a. Rongga (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke


tenggorokan menuju ke paru-paru. Rongga hidung dihubungkan dengan bagian
belakang tenggorokan. Rongga hidung dipisahkan oleh langit-langit mulut kita
yang disebut dengan palate. Dibagian atas rongga hidung terdapat sel-sel reseptor
atau ujung-ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama
dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada didalam rongga
hidung bagian atas.

b. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya.


Lendir atau ingus bisa disebut dengan mucus, beguna untuk menangkap debu,
bakteri dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.

2. Cara kerja Hidung

Gambar 9. Cara kerja hidung (farid)

Indra penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul diudara.


Diatap rongga hidung terdapat olfachtory epithelium yang sangat sensitif terhadap
molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau smell

receptors. Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika
partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan dikirim ke the olfachtory bulb

11
melalui saraf olfachtory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan
kemudian diproses oleh otak, bau apakah yang tercium oleh hidung kita.

3. Diskriminasi Bau

Manusia dapat mendeteksi 2000-4000 bau yang berbeda dan menghasilkan


pola ruang yang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolik didalam olfaktori.
Bau khusus bergantung pada pola ruang perangsangan resepto didalam membran
mukosa olfaktorius.

4. Kelainan pada Hidung

a. Angiofibroma juvenil

Meupakan tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan


bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini
paling sering ditemukan pada anak-anak laki-laki yang sedang mengalami
masa puber.

b. Papiloma Juvenil

Merupakan tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma disebabkan


oleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun. Papiloma bisa
menyebabkan suara serak, kadang cukup berat sehingga anak tidak dapat
bebicara dan bisa menyumbat saluran udara.

c. Rhinitis Allergica

Merupakan peradangan hidung karena alergi. Disebabkan oleh adanya


reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing
kedalam saluran tenggorokan.

d. Sinusitis

Merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang


berhubungan dengan rongg hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam
waktu menahun (kronis)

12
e. Salesma dan Influenza

Merupakan infeksi pada alat penapasan yang disebabkan oleh virus, dan
umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang
panas atau sakit pada persendian.

f. Anosmia

Merupakan gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk


membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal misalnya cidera atau
infeksi didasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor
otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu
penyebabnya.

Daftar Pustaka

13
Devi Anarkadian Kris Buana, 2017, Anatomi dan Fisiologi & Biokimia Keperawatan, PT.
Pustaka Baru, Yogyakarta

Pearce Evelyn C, 2010, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Ariyani Ratna, 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Cv. Trans Info
Media, Jakarta Timur

Syaifuddin, 2006, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, EGC, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai