Anda di halaman 1dari 11

Muhammad Nur Ali

blok ini tujukan kepada teman-teman yang berbahagia.

Sabtu, 03 November 2012

terjemah manaqib bab 1-7

TERJEMAHAN MANAQIB
SYAKIH ABDUL QODIRJAILANI RA
Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIRJAILANI ra BAB I
Dengan menyebut nama Allah yang
Maha pengasih lagi Maha Penyayang Segala Puji Bagi Allah
yang telah mengutus
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dengan membawa syari'at yang
sempurna dan
agama yang murni, yakni agama Islam serta menghiasi atas kerasulannya dengan
berbagai mu'jizat dan lagi diperkuat para sahabatnya yang pemberani dan
mendapat hidayah.
Dan Allah memberi keistimewaan
kepada siapa yang dikehendaki dan pengikut-pengikut agamaNya

Dinaikan ketingkat 'ilmu ma'rifat dan haqiqot serta memberi siraman lautan ilmu
lathifah serta
pelita ilmu Ketuhanan
Lantaran itu, mereka jadi juru
petunjuk umat dan perintis kejalan Allah yang maha Agung lagi Maha
Mengetahui Mengajak
hamba Allah lewat dijalan setinggi-tingginya jalan yang lurus.
Dan semoga Allah senantiasa
mencurahkan sholawat dan salamnya kepada junjungan NAbi
Muhammad SAW. Dan para
sahabatnya serta orang orang yang mengikuti agama islam dan
semoga Allah memberikan
Taufiq Kepada kita untuk memperoleh Hidayah melalui petunjuk-
petunjuk beliau,
mengikuti amalan-amalanNya Serta mendapatkan pembagian nur (cahaya) dari
orang-orang tersebut agar dapat menghilangkan Kegelapan kebodohan, selagi
manaqibnya orang-
orang tersebut masih harum semerbak, berkumandang didengar,
lestari.
Dawuh dawuh kebenaran riwayat
keutamaanya, yang demikian itu akan membangkitkan semangat
ta'at dan kebaktian
kepada Allah.
Adapun setelah itu semua: Maka
berkatalah orang yang membutuhkan kemurahan Dzat yang Maha
Mulia dan MahaPenyelamat,
yakni Syaikh Ja'far bin Hasan bin 'Abdil Karim Al Barzanjiyyu,: Kitab
manakib
ini hanya merupakan Bagian kecil penjelasan perilaku wali Quthub yang bisa
memberi
pertolongan; sebagai perantara agar terkabul tujuannya, pimpinan para
wali arif billah, Imam para
'ulama' berjalan dijalan Allah untuk meraih lautan
haqiqot, yaitu Sayyid yang mulia, dirinya dijadikan
sandaran yang amat indah,
keturunan bangsawan yang memiliki derajat yang tinggi

Memiliki perkumpulan majlis yang besar, yaitu sayyid yang besar, yaitu Syaikh
Abdul Qodir Al-
Jailani, Semoga Allah Yang Maha kuat lagi Sempurna menyampaikan
Syaikh ke surga yang dekat
kepada Allah dan berhasil harapannya.
Kitab manakib ini bagaikan
untaian yang dirangkum dari berbagai intan permata berisi fatwa-fatwa
dan
amalan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani agar dapat dijadikan perhiasan yang
diperdengarkan
kepada yang hadir pada saat dibacakan dalam amalan-amalan yang
penting dan para peringatan-
peringatan ulang tahun wafatnya Syakih Abdul Qadir
Al-Jailani.
Kitab manaqib ini kami ambilkan
dari keterangan para 'ulama ahli Thoriqoh dan para 'ulama yang
mempunyai
keyakinan Yang mantap, kecintaanya kokoh kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-
Jiilani seperti waliyullah Syaikh Abdul Wahan As-Sya'roni yang sudah
terbukti keberuntungannya
dan waliyullah Syaikh sirojid Dimisqiy penyusun kitab
Nitajul arwah. 
karena didorong rasa cinta. kami
sebar luaskan manaqib para wali yang telah mencapai tingkat
kesempurnaan
amalnya, juga menyebarkan manaqib para wali yang terpilih, serta mengharapkan
turunya rahmat yang melimpah dan barokah yang banyak. karena dengan
menyebut-nyebut hal
ihwal para 'ulama, waliyullah tersebut, menyebabkan
terbukanya barokah dari pintu langit yang
tertinggi, juga turunya mendung
kemurahan dari Allah SWT.
Dan aku lepaskan/sampaikan dengan
perantara keluarga yanag mendapat ridho serta meminta
pertolongan dengan Segala
kerahasiaaNya. maka keraskan/semarakkan dengan dzkir. orang-orang
yang
mengharap dzikir pembaca sampai Kepadanya dengan segala kabarnya dan saya
menamakan sebagai perak yang hina dalam mengingat/berdzikir sebagaian dari
sifat (kebaikan)
yang dimiliki Syaikh Abdul Qodir jailani Yang diridhoi Allah.
Maka kami katakan: bahwa kanjeng
syaikh adalah menjadi syaikhuts tsaqolain, yaitu syaikhnya jin
dan manusia yang
sempurna, juga wali yang mempunyai kewaspadaan yang sempurna wusul
kepada Allah
dan mempunyai kedudukan luhur lagi mulya serta mempunyai martabat yang tetap
dan derajat yang sempurna dan perilaku yang luhur serta kesempurnaan yang
tinggi, juga menjadi
wali Qutub yang ahli ma'rifat kepada Allah, dan menjadi
pemimpin pertolongan penerangan hati,
yaitu putra syaikh Abi Sholih Musa Janki
Dausat.
Disebut juga : Janka dausat
putranya Sayikh "Abdillah bin Yahya Az Zahid bin Musa Al Juni bin
Abdillah
Al Mahdli bin Al Hasan Almutsan bin Al Hasan As Sibthi bin 'Ali bin Abi Tholib.
Dan
putranya Syarifah Fatimah Az Zahro' Putri dari junjungan kita Muhammad SAW
yang menjadi Rasul.
Nasab atu silsilah keturunan
Sayikh Abdul Qodir Itu bagaikan matahari di waktu duha, bagaikan
siang untuk
minculnya cahaya waktu subuh.Silsilah keturunan Sayikh ini sudah melekat
diwajah
Nabi Adam as. Karena itu malaikat langit diperintah sujid kepada Adam
as. Juga nasab ini sudah
disanjung dalam kitabnya Allah, karenanya siapa yang
sengaja ingkar silsilahnya akan terkalahkan
dalilnya.
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL


QODIR JAILANI Ra BAB II
Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-Jailani dilahirkan didusun Jilan, kota terpencil diluar kota
Tobaristan,pada
Tanggal 1 Ramadhan 471 H.
Pada waktu beliau masih bayi,
disiang hari bulan Ramadhan,beliau tidak mau menetek (menyusu),

karena inayah dari Allah kepada beliau.


Dan ketika usianya mendekati
balig, Kanjeng Syaikh gemar mempelajari ilmu pengetahuan,

mengunjungi para ulama' yang mulia lagi berpengetahuan tinggi, dengan


amalan-amalan

sholihnya mencapai derajat yang utama, maka kemajuannya dalam bidang ilmu dan
amal-amal

utama sangat maju bahkan ibarat lebih dari burung merak.


Kanjeng Sayikh ra. belajar ilmu
fiqih kepada Sayikh Abil Wafa Ali bin Aqil dan kepada Sayikh Abil
Khotob
Al-Kalwadzani Mahfudh bin Ahmad Al-Jalil, dan Kepada Syaikh AbilHhusaini
Muhammad
bin Al Qodli abi Ya'la, Juga kepada para ulama' yang nampak ilmunya luhur
serta derajatnya yang
mulia. Dibidang adab Kanjeng Syaikh belajar kepada Syaikh
Abi Zakariya yahya bin Ali Ath-Tibrizi,
Disitulah Kanjeng Syaikh mengunakan
kesempatan sebaik-baiknya untuk mengali berbagai hal yang
bermanfaat dan
berguna. Kemudian Kanjeng Syaikh berbai'at belajar ilmu thoriqoh kepada seorang
Guru yang Mursid Arif billah, yaitu Syaikh Abil Khobirihammad bin Muslim ad
Dabbas.
Kemudian Kanjeng Syaikh
meneruskan bi'at toriqohnya kepada Syaikh Qodli Abi Sa'id al-Mubarok
hingga
mendapat ijin menjadi Syaikh mursid yang adabiyahnya meniru mursyidnya yang
sudah
sempurnya dan tidak henti hentinya terpeliharah dari inayah Allah,
sehingga derajat kewalianya
terus naik ketingkat kesempurnaan, karena cita
citanya yang luhur beliau dapat mengalahkan sifat
yang tercela dan nafsu
syaithoniayah yang menyesatkan, juga cancut tali wanda beliau
meniggalkan apa
yang menjadi kesenagannya dan hal hal yang mubah(boleh), juga meningalkan
keramaian dunia, pergi mengembara kehutan di Negeri Irak selama duapuluh lima
tahun sehingga
tidak mengenal orang, bahkan banyak orang yang mencemooh dan
tidak mau memperdulikan,
karena keluarga yang menjadi tanggung jawabnya
seakan-akan diabaikan. pada permulaan beliau
melakukan pengembaraan memang
dirasakan banyak menghadapi tantangan serta kehawatiran-
kehawatiran, tetapi
semua hambatan itu dapat dihadapi dengan tabah dan tetap melanjutkan
pengembaraan kehutan belantara.
pakaian yang dipakai jubah dari
bulu, kepalanya ditutup sobekan kain, berjalan tanpa sandal,
melalui
tempat-tempat berduri ditanah-tanah terjal, yang demikian itu karena beliau
tidak
menemukan sandal makananya buah buahan yang masih dipohon, sayur yang
sudah dibuang daun
daun rerumputan yang berada ditepi-tepi sungai, bahkan lebih
banyak tidur dan tidak minum.
pernah berhari hari tidak makan
apapun, Tiba-tiba dijumpai seseorang yang kemudian menberinya
sebuah kantong
yang berisi penuh dengan uang dirham sebagai penghargaan kepada beliau.
kemudian diambil sebagian untuk membeli tepung, jenang dari kurma dan samin dan
duduklah
kanjeng Syaikh untuk menikmati makanan tersebut. Dengan tiba-tiba ada
sebuh kertas yang jatuh ,
tulisanya berbunyi : Syahwat itu dijadikan untuk
hamba-hambaKu yang lemah, sebagai perantara
untuk melaksanakan ta'at kepada
Allah, sesungguhnya Hamba-hambaKu yang kuat, tentu tidak
mempunyai kesenangan
syahwat apapun. seketika itu beliau meninggalkan makan, mengambil
saputangan
untuk membunkusnya dan ditinggalkannya lalu menghadap kiblat shalat dua rakaat,
dan kemudian meninggalkan tempat itu. atas kejadian ini beliau sadar, bahwa
dirinya dijaga oleh
Allah dan selalu dalam pertolonganNya.
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Terjemahan MANAQIB SYEK ABDUL QODIRJAILANI ra BAB III


(Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-Jilani ra. pertama masuk kota Irak ditemani Nabi Khidir 'alaihi
afdlolush
sholati wassalam. Dan beliau belum mengenalnya yang kemudian Nabi Khidir
memberikan persyaratan_persyaratan yang tidak boleh sekali sekali menyimpang,
karena
penyimpangan akan menjadi sebab perpisahan keduanya. maka Nabi Khidir
berpesan kepada
Syaikh : Duduklah ditempat ini. maka duduklah kanjeng Syaikh
ditempat yang disyaratkan sampai
tiga tahun yang setiap tahun sekali Nabi
Khidir datang kesitu. Dan kemudian berpesan lagi : Jangan
sekali-kali
meningalkan tempat ini, sampai aku datang lagi.)
(Pernah pada waktu riyadloh
Kanjeng Syaikh tertidur di emperan istana Raja Madani dimalamnya
yang sangat
dingin, tiba -tiba nimpi mengeluarkan mani, seketika bangunlah beliau lalu
pergi
kesungai untuk mandi. kemudiat tidur lagi dam mimpi yang sama. bangunlah
beliau dan pergi ke
sungai mandi lagi, kejadian itu sampai empat puluh kali
dalam semalam. Kemudian Kanjeng Syaikh
naik diatas pagar tembok emperan agar
tidak tertidur lagi demi menjaga kelanggengan suci dari
hadats. Kebiasaan
Kanjeng Syaikh bila berhadats terus berwudhu lalu sholat sunnah dua raka'at
sehingga senantiasa suci dan tidak pernah menanggung hadats.)
(Tiada henti-hentinya Kanjeng
Syaikh kesungguhannya dalam menjaga wudhu, bahkan hal yang
demikian itu menjadi
kebiasaan sampai ketingkat wusul kepada Allah SWT. nampak jelas pancaran
nur
kewaliaannya, sehingga nampak juga diwajahnya cemerlang sifat keluhuran,
menghindari
segala apa yang harus dihindari, bahkan pernah berpura pura bisu,
gila, sampai berkali-kali dibawa
ke Kota Marostan untuk diobatkan yang demikian
itu malah membuat tersohor kewaliannya
melebihi ulama' pada zamannya. Dibidang
keilmuanya dan amalanya, Zuhud dan ma'rifatnya
ketokohan dan Fatwa-fatwanya
dapat diterima siapa saja yang mendengarkan sehingga nama
baiknya tersebar
dimanca negara bagaikan peredaran surya.)
(Diceritakan : pernah pada suatu
ketika seratus Ulama' ahli Fiqih Bagdad berkumpul masing masing
membawa
masalah, kemudian dikumpulkan, dan menghadap Kanjeng Syaikh perlu menguji
kemampuannya, setelah ulam' itu duduk dalam majlis, kanjeng syaikhpun
menundukkan kepala,
tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus
ke dada para Ulama itu, maka hilanglah
apa yang ada pada hati mereka, sampai
pada Masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan
hilang begitu saja, para
Ulama' tadi menjadi kebingungan, gemetar dan seakan-akan tidak berdaya
juga
kesadarannya, menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya. Kemudian
Kanjeng
Syaikh naik kekursinya seraya memberikan jawaban yang sudah tersimpan
dari masing-masing
Ulama tersbut, setelah lengkap memberikan jawaban masalah
masalah itu semua, para Ulama tadi
baru mengakui akan kelebihan Kanjeng Syaikh,
lalu mereka tunduk.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra.
tiap-tiap hari mengajarkan tiga belas 'ilmunya yaitu : Tafsir Al-Qur'an,
Hadits, ilmu Khilaf, ilmu ushul ya'ni Ushul Kalam/ Ushul Fiqih,ilmu Nahwu, ilmu
Qiro'a/Fajwid, ilmu
qiro'a/Tajwid, ilmu huruf, ilmu arudl/qowaafi,ilmu ma'aani,
ilmu badi', ilmu bayan, ilmu manthig, dan
ilmu tashouf/thoriqoh. beliau memberi
fatwa mengikuti madzhab Imam Syafi'i dan imam Hambali
ra. Ulama Iraq kagum atas
fatwa beliau, sehingga terlontar ucapan dari mereka Maha Suci Allah
yang
memberikan kepadanya ilmu yang begitu luas.)
(Pernah Kanjeng Syaikh diberi
suatu masalah karena semua Ulama' Bagdad tidak mampu
menjawabnya, masalah itu
adalah : ada seseorang yang bersumpah kalau istrinya jadi ditalaq tiga.
maka
orang tadi harus melakukan ibadah kepada Allah Ta'ala, yang ibadahnya tidak
sedang
dikerjakan lain orang pada waktu itu. Bagaimana orang itu bisa selamat
dari sumpahnya dan
ibadah apa yang harus ia kerjakan ? Maka Kanjeng Syaikh ra.
menjawab seketika : Agar orang tadi
selamat dari sumpahnya, maka ia harus pergi
ke Mekkah Al-Mukaromah, menunggu sepinya orang
melakukan thawaf, bila sudah
sepi lalu mengerjakan thowaf tujuh kali, dengan demikaian berarti
telah lepas
dari sumpahnya dan tidak punya tanggungan apa-apa.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL


QUDIR JAILANI ra. BAB IV
(Adalah Kanjeng Syaikh berpakaian,
pakaian Ulma Jubah besar yaitu pakaian yang menutupi muka
dan kepala, dan
kendaraannya bighol/keledai. Untuk menghormati tamu membuka kerudungnya
dan
waktu mengajar beliau duduk dikursi yang tinggi agar bisa dilihat dan didengar,
ucapanya
terang dan lantang.)
(Kadang-kadang Kanjeng Syaikh
bagaikan berjalan diangkasa kemudian kembali lagi kekursinya,hal
itu disaksikan
orang-orang hadir, waktunya hanya diperuntukkan ta'at kepada Allah semata.
Pembantu dekatnya ya'ni Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdil Fatah Al-Harowi
Mengatakan :
saya menjadi peladenya Syaikh Abdul Qodir ra. selama empat puluh
tahun, adalah beliau selama itu
bila sholat subuh masih menggunakan wudhunya
sholat isya'. Kalau ber-hadats segera
memperbaruhi wudhunya. kemudian mengerjakan
sholat sunnah dua rakaat.)
(Adalah Kanjeng Syaikh setelah
sholat isya' masuk kamar pribadi, tidak satupun orang dapat masuk
dan
membukanya, tidak akan keluar sebelum terbit fajar.Raja Bagdad sudah berkali
kali benar-
benar ingin bertemu dengan beliau pada malam hari, tidak juga bisa
bertemu. Syaikh Abdul Fatah
berkata : pernah saya bermalam semalam dirumah
beliau, maka say tahu beliau sholat sunnah
sebentar pada permulaan malam,
kemudian berdzikir kepada Allah sampai melewati sepertiga dari
permulaan malam.)
(Kemudian beliau membaca asma
A'dhom sembilan yaitu : al-Muhiithu,Arrobbu, Asy-Syahiidu, Al-
Hasibu,
Al-Fa'aalu, Al-Khollaaqu,Al-Kholiqu, Al-Bari-u, Al-Mushowwiru, dan naik
keangkasa sampai
hilang dari pandanganku. Setelah kembali lagi kekamarnya,
kemudian sholat berdiri di atas kedua
kaki serta membaca Al-Qur'an sampai habis
waktu sepertiga malam yang kedua. Adalah sholat
beliau sujudnya sangat panjang,
kemudian duduk menghadapkan jiwanya kehadirat Allah,
muroqobah kepadaNya sampai
terbit fajar dengan sopan dan merendah berdo'a kepada Allah
sehingga beliau
tertutup penuh oleh cahaya terang, dengan nampak terang jelas, sehingga
menyilaukan pandangan mata sampai Kanjeng Syaikh tidak terlihat karena tertutup
oleh
Nur/Cahaya.)
(Syaikh Ibnu Abil Fatah juga berkata
: kemudian saya mendengar disampingnya ada yang
mengucapkan salam
Assalaamu'alaikum kemudian Kanjeng Syaikh menjawabnya, keadaan
demikian ini
terjadi sampai Kanjeng Syaikh mengerjakan sholat fajar.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah
berkata : Tidak boleh terjadi sebagai seorang ahli tasauf, siap dan
bertindak
sebagai juru penerang/ Guru mursyid, kecuali sudah mendapat anugerah Alah
ilmunya,
politiknya pimpinan negara, ilmu hikmahnya para ahli hukum. Syaikh
Ibnu Fatah juga mengatakan :
pada suatu hari ada seorang melapor kepada Kanjeng
Syaikh, ia mengaku pernah melihat Allah
ta'ala dengan kedua matanya. Maka
beliau bertanya : Benarkah apa kata orang-orang bahwa
engkau pernah melihat
Allah dengan kedua matamu...? Maka orang tersebut menjawab : Iya benar.
Syaikh
Ibnu Abil Fatah selanjutnya melarang mengatakan bahwa mendengar jawaban orang
tersebut Kanjeng Syaikh melarang mengatakan yang demikian seraya membentaknya
dengan
berpesan agar berhati-hati jangan sampai ucapanya diulang kembali.)
(Kemudian beliau menoleh kepada
mereka diantara yang hadir sedang menanyakan : pengakuan
seprti itu benar atau
salah ? Jawab kanjeng Syaikh, ia benar... tapi dalam kebimbangan,
sesungguhnya
yang melihat Nur keindahan Allah itu adalah mata hatinya, yang kemudian mata
hatinya menembus kedua mata kepalanya, maka kepalanya lalu bisa melihat mata
hatinya, cahaya
mata hatinya menyatu dengan cahaya keindahan Allah, sehingga
orang itu berprasangka bahwa
mata kepalanya melihat apa yang sebenarnya dilihat
mata hatinya. Sesungguhnya yang dapat
melihat cahaya keindahan Allah hanyalah
mata hati, tetapi ia belum mengerti. mendengar jawaban
kanjeng syakih tadi,
para Ulam' dan ahli thoriqoh gemetar dan kebingungan.)
(Syaikh Ibnu Abdil Fatah berkata
: pada suatau ketika Kanjeng Syaikh melihat seberkas cahaya
berkilauan
menerangi ufuk langit, tidak lama menampakkan diri seraya memanggil-manggil :
Wahai
Abdul Qodir.... aku adalah Tuhanmu.. sungguh aku perbolehkan untukmu
semua yang diharamkan.
Maka Kanjeng Syaikh menjawab : A'UUDZU BILLAHI MINASY
SYAITHOONIRROJIM yang artinya :
aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang
terkutuk. seketika itu cahaya tadi berubah menjadi
gelap dan menyerupai awan
dengan bersuara keras : Wahai Abdul Qodir..., selamatlah engkau dari
ulah
sesatku, sebab ilmumu tentang hukum Tuhanmu adan karena pemahamanmu tentang
kedudukanmu sungguh aku sudah menyesatkan seperti kejadian ini dari tujuh puluh
orang ahli
thoriqoh.)
(Setelah beliau selamat dari
godaan syaithan, kemudian memuji kepada Allah dengan
mengucapkan : Anugerah dan
keselamatan hanya karena Tuhanku. maka ditanyakan kepada Syaikh
: Bagaimana
Syaikh bisa tahu sesungguhnya itu adalah syaithan...? Kanjeng Syaikh menjawab :
dari
ucapanya : telahaku perbolehkan bagimu apa yang diharamkan. Karena setahu
saya Sungguh Allah
ta'ala tidak akan memerintahkan berbuat jahat.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Terjemah MANAQIB SYAKIH ABDUL QUDIR


JAILANI ra.BAB V
(Adalah Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir ra. tidak mau mengaung-agungkan orang kaya dan berdiri
karena
kedatangannya seorang raja dan tidak juga orang-orang yang mempunyai kedudukan.
Dan
adalah seringkali raja bermaksud ziarah kepada Syaikh, padahal beliau
sedang duduk-duduk
kemudian ditinggalkan masuk kekamar pribadinya.)
(Kemudian baru keluar lagi untuk
menemui setelah khalifah itu duduk. Hal ini dilakukan kerena
memulyakan prilaku
ahli tasauf yang tidak tertarik dengan kedudukan dan harta serta tidak berdiri
haya sekedar kedatangan raja. Lagian beliau tidak mau berdiri di depan
pintu-pintu raja atau mantri
dan juga tidak mau menerima hadiah dari raja,
sehingga raja itu mencemoohnya atas ketidak
diterimanya pemberian itu. maka
Kanjeng Syaikh berkata kepada sang raja : Kalau begitu silahkan
bawa sendiri
hadiah itu kesini. rajapun menerimanya, kemudian membawa sendiri buah apel
untuk
Kanjeng Syaikh. tiba-tiba buah apel itu didalamnya penuh darah dan nanah.
maka berkatalah
Kanjeng Syaikh kepada raja : kenapa raja selalu mencemooh dan
mencela saya...? padahal saya
tidak mau buah apel ini, karena seluruhnya penuh
dengan darah manusia. Maka raja itu minta ma'af
dan bertaubat dihadapan Kanjeng
Syaikh, selanjutnya raja itu sering ziarah kepada beliau
sebagaimana kebanyakan
orang dan menjadi sahabatnya sampai meninggal.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. yang
mempunyai derajad tinggi, namanya harum tersebar kemana-
mana, beliau mau
menghormati kepada fakir miskin, menemani duduk, membersihkan sendiri kutu
kutu
yang ada dipakaianya.
Beliau penah mengatakan : Seorang
fakir yang mau sabar lebih utama dari orang kaya yang
bersyukur,dan orang fakir
yang bersyukur, lebih utama dari keduanya dan orang fakir yang mau
bersabar dan
bersyukur, lebih utama dari semuanya.)
(Tidak senang dan tidak merasa
ni'mat menerima bala', kecuali orang yang tahu kepada Dzat yang
menurunkan
bala', yaitu Allah SWT. dan adalah Kanjeng Syaikh juga berkata : ikutilah
sunnah
Rasulullah Saw. dan jangan melakukan bid'ah, berbakti kepada Allah dan
RasulNya jangan sampai
keluar dari islam, bersabarlah dan jangan menggumam,
berharaplah untuk mendapatkan
kesejahteraan dan jangan putus asa, berkumpullah
dalam majlis Dzikir kepada Allah ta'ala, jangan
bercerai berai, bersihkan
dirimu dengan bertaubat dari segala dosa dan jangan berlumuran noda
dan secara
rutin menghadap dipintu Allah untuk mohon ampunan.)
(Kanjeng Syaikh berkata juga :
Jika terkena cobaan, jangan menginginkan mendapat keni'matan
dan menghindar
dari cobaan, karena suatu keni'matan pasti datang juga kepadamu sesuai
ketentuan Allah, diharapkan maupuntidak. demikian pula cobaan, suka atau tidak
pasti akan
menimpanya,maka iyu berserah dirilah segala urusan kepada Allah yang
mengatur sesuai dengan
kehendaknya. maka bila keni'matan datang kepadamu, maka
sibukkanlah dirimu dengan mengingat
Allah dan banyak bersyukur, dan bila cobaan
yang menimpa maka sibukkanlah dirimu dengan
kesabaran dan kesadaran.bila ingin
mendapat tempat yang tertingi disisi Allah dan sebagai suatu
keni'matan, maka
perlu disadari bahwa cobaan yang menimpa orang mukmin bukan sebagai
malapetaka,
tetapi datang untuk menguji Iman.)
(Kata Kanjeng Syaikh lagi : tidak
boleh terjadi didalam majlis untuk menghadap kepada Allah ta'ala,
kecuali
membersihkan dirinya dari kotoran dan dosa. dan tidak akan dibuka hatinya untuk
ma'rifat
kepada Allah, kecuali hatinya dikosongkan dari pengakuan mempunyai
perilaku baik dan dari
perbuatan yang meresahkan. apabila kebiasaan manusia
sudah berlumuran dosa dan tidak mau
membersihkan, maka Allah ta'ala menurunkan
berbagai penyakit lahir ataupun bathin kepada
mereka sebagai tebusan dan
pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majlis
menghadap dan
mendekat kepada Allah, baik mereka sadar maupun tidak.)
(Kata Kanjeng Syaikh lagi :
Berhati-hatilah kamu... jangan sampai menyakiti seseorang atau
membencinya,
kecuali sudah memperhatikan perbuatanya dengan berdasarkan Al-Qur'an dan
sunnah
Rasul, agar kamu senang,benci tidak sekedar menuruti hawa nafsu.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL


QODIR JAILANI ra. BAB.VI
  (Adalah Kekaromahan Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir, pakaiannya tidak pernah dihinggapi lalat,
karena mewarisi Eyangnya yaitu
Nabi SAW. orang yang melihatnya sempat menanyakan lantaran
apa yang
menyebabkan..? Maka Kanjeng Syaikh menjawab : Untuk apa lalat hingap pada
diriku,
yang pada diriku ada tujuan untuk mendapatkan keni'matan dunia dan
madunya akhirat, melainkan
hanya semata mata ikhlas karena Allah.)
(dari sebagian kekaromahannya,
satu ketika beliau duduk mengambil air wudhu kejatuhan kotoran
burung emprit,
lalu beliau mengangkat kepalanya, maka jatuhlah burung itu dan mati. kemudian
beliau melepas pakaiannya untuk dicuci lalu disedekahkan sebagai tebusan burung
tadi. dan
berkatalah beliau : bila pada saya ada dosa maka itulah tebusannya.)
(Dan dari kekaromahannya lagi,
ada seoranag perempuan datang kepada beliau dengan membawa
putranyadiserahkan
kepada beliau untuk menjadi santrinya dan belajar ilmu suluk. putra tadi
diterima, kemudian diperintahkan memerangi nafsunya serta menjalankan ibadah
sebagaimana
dilakukan oleh ulama-ulama salaf. Suatau hari ibunya sowan kepada
Kanjeng syaikh, dilihat
anaknya menjadi kurus, si ibu kemudian masuk kedalam
kamar kanjeng Syaikh dan melihat
didepanya tulang tulang aYam dari sisa daharan
Kanjeng Syaikh. maka si ibu kemudian
menanyakan arti dari semua itu. Maka
Kanjeng Syaikh meletakkan tanganya diatas tulang tadi
sambil berkata :
Berdirilah atas izin Allah yang menghidupkan tulang-tulang yang hancur, maka
berdirilah tulang tulang itu kembali menjadi ayam dan berkokok : "LAA
ILAAHAILLALLOOH-
MUHAMMADUR RASUULULLOOH-ASY-SYAIKHU"ABDUL QOODIR
WALIYYULLOOHI" artinya : Tidak
Ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad utusan
Allah, Syaikh Abdul Qodir kekasih Allah swt. maka
beliau berkata kepada si ibu
: Kalau anak mu sudah dapat berbuat seperti ini, maka boleh makan
sekehendaknya.)
(Dan dari kekaromahannya lagi,
pada suatu hari ketika angin sedang berhembus kencang ada
seekor burung elang
diatas majelis pengajian beliau dengan suara yang keras dan suaranya
menggangu
orang orang yang hadir dimajelis itu, maka beliau berkata : Wahai angin,
potonglah
kepala burung itu. maka seketika jatuhlah burung itu dengan keadaan
kepala terputus. kemudian
beliau turun dari kursinya, mengambil burung tadi
mengelus elus dengan membaca : "Bismillaahir
rahmaanir rohiim", maka
burung itu hidup kembali dan terbang lagi dengan izin Allah ta'ala, akan hal
itu disaksikan oleh orang orang yang hadir dimajelis itu.)
Terjemahan MANAQIB
SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI ra. BAB VII
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah
berkata, bahwa beliau melahirkan rasa syukur atas keni'matan
yang diberikan
kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka
hendaklah kamu menyebut - nyebutNya : Tiada seorang muslim yang melewati pintu
madarasahku,
melainkan Allah akan meringankan siksa yang menimpa pada hari
kiamat. Dan diberitakan bahwa
sesungguhnya ada seorang yang menjerit - jerit
dalam kuburnya, maka Kanjeng Syaikh mendatangi
kubur itu dan berkata :
Sesungguhnya orang ini pernah mengunjungi saya sekali, maka semestinya
Allah
mengasihinya. maka sejak itu tidak lagi terdengar suara menjerit - jerit dari
dalam kubur tadi.
Kanjeng Syaikh ra. berkata :
Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset satu kali dalam menjalnkan
kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya,
seandainya saya
hidup pada zamannya, pasti saya akan menolongnya, karena saya
akan menolong orang - orang
yang terpeleset dari sahabat - sahabatku, murid
muridku dan orang - orang yang cinta kepadaku
sampai hari kiamat, saya gandeng
tangannya, baik mereka masih hidup maupun setelah mati.)
(Disebabkan karena kudaku sudah
terpasang pelananya dan tombakku sudah tertancapkan dan
pedangku sudah terhunus
dan anak panahku sudah terpasang busurnya untuk menjaga santriku
yang sedang
lupa, dan Kanjeng Syaikh ra. berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah yang
telah
dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak
punya sopan santun
kepadaku dan saya diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak
bertepi, saya ini dijaga oleh Allah, saya
waliyullah yang diperhatikan. Wahai
orang-orang yang berpuasa disiang hari, wahai yang
bertahajjud dimalam harinya,
wahai orang yang tinggal digunung yang sudah dibinasakan gunung-
gunugnya, wahai
orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan gereja-gerejanya, menghadaplah
kalian untuk ta'at melaksanakan perintah-perintah Allah, wahai wali rijal,
wahai wali abthol, wahai
wali athfal, kemarilah kalian kepadaku, ambillah ilmu
dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada
bertepi.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. warna
kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat
dan panjang,
dadanya bidang, badannya ramping, tingginya sedang, suaranya nyaring, dan
merdu,
mudah menetes air matanya, sangat takut kepada Allah ta'ala, besar
kewibawaannya, do'anya
mustajabah, luhur budi pekertinya, keatas maupun kebawah
keturunannya baik, paling jauh-jauhnya
manusia dari perbuatan jahat, dan
sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar, sangat
dimurkanya bila
mengetahui larangan Allah diterjang,tidak marah karena hanya menuruti hawa
nafsunya,
tidak mau menolong karena selain Allah, tidak pernah menolak orang minta-minta
walaupun salah satu bajunya yang diminta, pertolongan Allah yang menjadi dasar
pokok
hidupnya.semua thoriqnya dikuatkan oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih
kotoran,
pendekatannya kepada Allah menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah
dengan hudlur yang
menjadi gudangnya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi
bentengnya, munajatnya kepada Allah
menjadi amal perbuatannya, kewaspadaannya
sebagai pengubung dirinya kepada Allah, mesra
kepada Allah menjadi kawan
berbincangnya, lapang dada menjadi kecintaannya, kebenaran
menjadi lambang
hidupnya, terbukanya hati menjadi bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya,
dzikir kepada Allah menjadi ucapannya, persaksiannya kepada Allah menjadi obat,
peraturan
agama menjadi jembatannya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi
kepribadiannya, menyerah dan
puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidak
ada daya dan kekuatan kecuali pertolongan
dari Allah, thoriqohnya menurut
tauhid, meyakinkan ke Esaan Allah, dzikir dengan hati yang hudlur
pada waktu
bertandang ibadah kepada Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari
akan
kejadiannya sebagai hamba Allah, dengan secararutin beribadah kepada
Allah, bukan untuk
sesuatau dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas
karena sebagai hamba yang setia
kepada sifat-sifat kesempurnaan Allah dan
beliau adalah hamba Allah yang agung, yang selalu
menyatu jiwanya dengan Allah
waktu berdzikir dan disertai menepati terhadap hukum-hukum
Allah.)
(Keistimewaan-keistimewaan
kanjeng Syaikh ra. masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak
jelas, bahkan
lebih terang dari matahari diwaktu duhur. beliau wafat pada hari jum'at tanggal
sebelas, Rabi'ul akhir 571 H. umurnya sembilan puluh satu tahun. makamnya
dikampung Bebul
Aroj, Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca
negara. Semoga Allah
meridhoinya dan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua
aebab beliau, Allahumma amiin.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI
AUDA'TAHAA LADAIHI."
=mk(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan
kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

muhnurali.blogspot.com
di
01.08

Berbagi

16 komentar:

Fikar,,,,? 11 April 2013 05.40


yang bab 6 benar hanya segitu? sepertinya banyak
Balas

ayu puspita 20 Oktober 2014 00.32


aPA BENAR ?

Balas

Ahli Kunci Suramadu Immobilizer 8 September 2015 08.42


bab 6 ko hanya sediki?
Balas
Unknown 25 Oktober 2015 08.35
ko kurang lengkap bab 6 yang karomah
Balas

WhyPulsa 1 Februari 2016 00.19


An Nahl

86. Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka
berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari
Engkau." Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar
orang-orang yang dusta."

Balas

Balasan

Unknown 11 Oktober 2018 14.38


ini kisah sangat diyakini berjuta umat, pdhal kisah ini bertentangan dg sunnatullah yaitu
antara lain menghidupkan ayam yg sdh dimakan dg sisa tulangnya dsb. berarti SAKJ
sangat² melebihi Rasulullah s .a. w.

Maafkan saya, saya takut utk mempercayainya.

Balas

mukhlisin 16 Maret 2016 18.51


subhanalloh jika itu terjadi
Balas

Laure nanoy 12 April 2016 09.57


Makasih atas terjemahan kitab manaqib.nya semoga bermanfaat dan mendapatkan hikmah.nya
amiin allahumma amiin
Balas

Rahwanasmg1@gmail.com 22 Mei 2018 21.24


Assalamualaikum ustad...

Msal sya minta kitab manakib sklian trjemahan y yg lngkp bsa ga ya?

Beli gpp.. Sewun


Balas

Unknown 11 Oktober 2018 14.42


kalau itu benar, berarti SAKJ melebihi Rasulullah saw, saya takut utk mempercayainya. maafkan saya
Balas
Andi Jaya 9 Desember 2018 09.16
G PERCAYA GPP ,G WAJIB, JGN MENGHINA,JGN MENCEMOOH, JGN MEMAKI...

Ilaa Hadrotii Kanjeng Syekh Abdul Qodir AL Jilani Qs ,AL fatihah


Balas

Anonim 14 Desember 2018 06.10


Apapun adanya kita ambil contoh baiknya saja.yang mau percaya mangga yang tidak ya mangga.
Balas

Anonim 23 Januari 2019 18.54


barang siapa yang semangat untuk hadir dalam majlis manaqib syeh abdul qadir aljaelani maka
tandanya syeh abdul qadir juga sudah ridha pada kita...

Balas

sohani aruh 11 April 2019 08.19


Dimana akal sehat kalian adakah hamba bertobat kepada hamba (sorang raja bertobat kepada syekh
abdul qodir jailani) ini seperti kaum nabi isha alaihi salaam ini berbau syirik tinggalkan
Balas

Nmiya 4 Januari 2020 06.32


Jangan mudah mensyirikan mungkin kurang ilmu. Batasnya adalah jangan sampai mengangkat Tuan
Syaikh sebagai nabi.

Pujilah Tuan Syaikh setinggi tingginya tapi jangan sampai mengangkat Tuan Syaikh sebagai nabi

Sama dengan maulid itu gak syirik.

Agungkanlah Rasulullah setinggi tingginya tapi jangan sampai mengangkat Rasulullah sebagai anak
tuhan/tuhan
Balas

Unknown 7 Januari 2021 20.31


Khususon ila hadloroti sulthonil aulia' sayyidina syaeikh 'Abdul qodiril jyilani Al fatihah....
Balas
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:


moh.lukman Logout

Publikasikan Pratinjau
Beri tahu saya

Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai