Anda di halaman 1dari 6

Nama : Shelini

NIM : 1816441002

SOAL TUGAS BAB 5

1. Menurut pendapat Anda bagaimana sebaiknya kurikulum IPBA di SMP!


Jawab : Kurikulum IPBA di SMP seharusnya fokus untuk mengenalkan Konsep-
konsep dasar IPBA dengan mengutamakan inovasi teknologi dalam
pembelajarannya. Media pembelajaran sangat penting dalam menentukan pemahaman
siswa dalam materi materi yang diajarkan dalam IPBA. Media pembelajaran ,
contohnya video pembelajaran atau game interaktif dapat membantu siswa
memahami konsep IPBA yang abstrak .

2. Tuliskan materi-materi IPBA yang dipelajari di SMP!


Jawab : Materi IPBA yang dipraktikumkan dalam penelitian ini untuk bidang
Kebumian adalah: (1) Identifikasi Batuan, (2) Pemekaran Dasar Samudera, (3)
Episenter dan Hiposenter, (4) Erosi dan Pelapukan, (5) Siklus air, (6) Curah Hujan,
(7) Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global, sedangkan untuk bidang Astronomi
adalah: (1) Jam Matahari, (2) Rotasi dan Revolusi Bumi, (3) Rotasi dan Revolusi
Bulan, (4) Koordinat Pengamatan, (5) Pengenalan Rasi Bintang, dan (6) Pengamatan
Objek Langit Malam.

3. Tuliskan berbagai macam tata surya yang ada saat sekarang!


Jawab : Anggota Tata Surya adalah Matahari sebagai pusat Tata Surya dan benda-
benda langit yang mengelilingnya, yaitu planet, planet kerdil, komet, meterorid,
asteroid serta satelit yang mengelilingi planet tersebut.
Matahari sebagai pusat Tata Surya dikelilingi oleh 8 planet. Planet ini Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

4. Tuliskan masing-masing jarak tata surya tersebut terhadap matahari!


Jawab : Berikut ini daftar planet tersebut, beserta masing-masing jaraknya dari
Matahari.
1. Merkurius: 57,9 juta kilometer.
2. Venus: 108,2 juta kilometer.
3. Bumi: 149,6 juta kilometer.
4. Mars: 227,9 juta kilometer.
5. Jupiter: 778,9 juta kilometer.
6. Saturnus: 1.427,0 juta kilometer.
7. Uranus: 2.871,0 juta kilometer.
8. Neptunus: 4.497,0 juta kilometer.
5. Tuliskan contoh-contoh kegiatan laboratorium kebumian!
Jawab :
Identifikasi Batuan. Kegiatan laboratorium ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui sifat-sifat batuan penyusun litosfer bumi. Dalam praktikum ini mahasiswa
diharapkan dapat mengidentifikasi jenis batuan berdasarkan sifat fisisnya. Sifat-sifat
fisis berbagai jenis batuan didasarkan pada pengamatan yang cermat terhadap warna
batuan, struktur, tekstur dan komposisi mineral penyusun batuan. Ditinjau dari proses
pembentukannya, pada umumnya batuan beku keras dan kasar, batuan sedimen halus
dan rapuh/gembur, sedangkan batuan metamorf sangat keras dan halus. Kekerasan
batuan dapat dibandingkan dengan menggunakan skala Mohs.

Pemekaran Dasar Samudera. Kegiatan laboratorium ini mengarahkan mahasiswa


untuk dapat memahami fenomena pembentukan kerak samudera yang baru akibat
pergerakan dua lempeng saling menjauh. Walaupun kerak bumi saling menjauh, tetapi
ukuran bumi tidak berubah, karena di sisi lempeng yang lain terjadi
subduksi/penelanan kerak bumi. Dari kerak bumi yang terbentuk akibat pemekaran
dasar samudera dapat diketahui umur kerak/batuan tersebut, karena kerak samudera
mencatat pembalikan polaritas medan magnet yang berubah setiap periode 50 juta
tahun.

Episenter dan Hiposenter. Topik kegiatan laboratorium ini dimaksudkan agar


mahasiswa dapat mengetahui pengaruh tenaga endogen terhadap bumi, misalnya
gempa bumi. Kegiatan laboratorium ini bertujuan agar guru dapat mengetahui cara
menentukan posisi episenter berdasarkan beberapa data seismogram yang dicatat oleh
berbagai stasiun gempa yang melingkupi lokasi kejadian. Secara grafis, episenter
dapat ditentukan dengan menggunakan metode tiga lingkaran. Hal ini dapat dilakukan
dengan menghitung jarak stasiun pencatat gempa ke tempat kejadian gempa, lalu
menggunakannya sebagai jari-jari lingkaran. Setelah diketahui episenterya,
selanjutnya dapat ditentukan hiposenter gempa dengan metode stereometri.

Erosi dan Pelapukan. Kegiatan laboratorium ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui pengaruh tenaga eksogen terhadap bentuk permukaan bumi, misalnya
erosi dan pelapukan. Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat membedakan
antara erosi, pelapukan dan longsor (mass wasting) serta dapat menentukan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju pelapukan.

6. Tuliskan contoh-contoh kegiatan laboratorium astronomi!


Jawab :
Jam Matahari. Kegiatan laboratorium jam matahari bertujuan untuk

menggunakan bayangan matahari sebagai acuan waktu (membuat jam matahari).


Selain itu, bayangan matahari juga dapat digunakan untuk menentukan arah utara-
selatan geografis (sebenarnya). Arah utara-selatan sebenamya sangat penting sebagai
acuan arah mata angin dalam pengamatan objek langit malam di lapangan. Kegiatan
dilakukan dengan meletakkan peralatan/alat peraga berupa lempengan kayu dengan
kertas outih lalu di tengah-tengahnya ditancapkan paku berukuran sekitar 7 (tujuh)
cm. Setiap satu jam bayangan paku oleh matahari di plot pada kertas. Pengamatan
bayangan dilakukan mulai jam 6.00 pagi sampai jam 18.00 sore, sehingga akan
diperoleh pola garis bayangan yang berbentuk setengah lingkaran terbagi 12 bagian
yang sering disebut jam matahari . Kemudian dua titik bayangan yang dibentuk paku
yang teramati sekitar pukul 11.00 dan 13.00, dihubungkan sehingga memotong
lingkaran, lalu titik tengah dari garis tersebut dihubungkan dengan pusat lingkaran.
Perpanjangan garis tersebut akan mengarah ke titik selatan sehingga dapat ditentukan
titik utaranya.

Rotasi dan Revolusi Bumi. Kegiatan laboratorium ini dimaksudkan agar guru dapat
memahami fenomena alam akibat dari pergerakan semu harian dan tahunan bumi
terhadap matahari. Adanya rotasi bumi dapat mengakibatkan orang yang ada di bumi
mengalami gejala siang dan malam, dapat merasakan adanya perbedaan waktu
diantara berbagai tempat di belahan bumi. Selain itu adanya revolusi bumi terhadap
matahari mengakibatkan orang yang di bumi mengalami gejala perubahan lama
panjang siang-malam, memahami adanya migrasi tahunan matahari antara lintang
tropic of cancer (23,5°U) dan lintang tropic of capricorn (23,5°S), sehingga dapat
membedakan pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan.

Rotasi dan Revolusi Bulan. Kegiatan laboratorium ini dimaksudkan agar guru dapat
memahami gejala/fenomena alam akibat dari rotasi bulan dan revolusi bulan terhadap
bumi dan matahari. Gejala alam yang dapat dipraktikumkan antara lain terjadinya
fasa-fasa bulan dan gerhana. Fasa fasa bulan diakibatkan cahaya matahari yang
mengenai permukaan bulan yang menghadap ke permukaan bumi berubah secara
teratur. Fasa bulan dimulai dari bulan baru/mati sabit (waxing crescent) bulan separuh
→ waxing gibbous bulan purnama → waning gibbous bulan separuh bulan sabit
(waning crescent) bulan baru. Bila posisi matahari-bumi bulan segaris lurus dapat
terjadi peristiwa yang disebut gerhana. Gerhana matahari terjadi bila matahari-bumi-
bulan segaris lurus dan bayangan bulan jatuh di permukaan bumi. Gerhana bulan
terjadi bila matahari-bumi-bulan segaris lurus dan bulan masuk bayang-bayang bumi.

7. Tuliskan semua dan fungsinya masing-masing alat-alat laboratorium IPBA!


Jawab :
Bola Langit transparan

Bola langit transparan ini terbuat dari bahan plastik keras transparan. Bola Dunia mini
di tengahnya berwarna (Full Colour) dengan model matahari dan bintang-bintang
pada langit transparan. Memperlihatkan hubungan nyata antara bumi dengan bintang-
bintang, planet planet dan benda langit lainnya, sehingga dapat membantu
pemahaman siswa terhadap bumi dalam ruang angkasa. Memperlihatkan peta bintang
dan banyak lagi fenomena kosmik lainnya. Dimensi : 30 cm x 30 cm x 30 cm.

Carta Bumi dan Bulan (Planetarium)


Menggambarkan bentuk fisik bumi; daratan, dataran tinggi/rendah, pegunungan,
gunung, sungai, danau, kedalaman lautan, selat, teluk, tanjung, batas, wilayah negara,
garis tanggal internasional, nama-nama negara, pulau dan kepulauan, ibukota negara,
ibukota nefara bagian

Bola Dunia (Globe) dia. 30 cm (Frame Plastik & Tatakan Plastik)

Bola dunia (globe) dapat membantu peserta didik dalam memperlajari berbagai jenis
planet yang mengitari matahari

Carta Perbandingan Ukuran Planet

Planetarium atau Model Gerhana ini membantu peserta didik dalam mempelajari
terjadinya Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan. Terdiri dari Matahari, Bumi dan
Bulan.

Planetarium (Model Gerhana)

Solar system atau Model Tata Surya ini membantu siswa dalam mamahami
perputaran dan pergerakan rotasi dan revolusi planet pada Sistem Tata Surya dan
benda angkasa luar lainnya.

Model Planetarium, berlampu dan motor 1

Planetarium merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menambah wawasan


yang sangat luas kepada peserta didik khususnya bidang ilmu pengetahuan astronomi,
karena menyajikan berbagai macam peristiwa alam jagat raya. Peserta didik diajak
mengembara ke berbagai tempat di agad raya yang sangat luas dan menakjubkan,
sehingga peserta didik dapat memahami konsepsi entang alam semesta dan sekaligus
memahami akan kebesaran Sang Maha Pencipta. Dalam sebuah planetarium digital
dapat juga menampilkan berbagai jenis pertunjukan baru dalam format multimedia,
dengan pertunjukan audiovisual yang sangat menarik dalam balutan khasanah
astronomi Pada jenis pertunjukan ini menghadirkan hal-hal yang berkaitan dengan
alam semesta yang manusia tinggali. Selain pertunjukan simulasi langit ataupun
multimedia, pada beberapa planetarium juga kadang terdapat sarana prasarana
observasi benda-benda langit untuk menyaksikan fenomena atau kejadian-kejadian
alam lainnya.

Model Gunung Merapi

Model gunung merapi dapat diterapkan dalam pembelajaran IPBA untuk memberikan
pemahaman peserta didik bagaimana proses terjadinya gunung merapi. Bagian-bagian
dari gunung merapi terdiri dari: magma, ambang, saluran magma, aliran celah, aliran
lahar, timbunan lava, aliran lava, celah samping.

Model Patahan Permukaan Bumi

Model patahan permukaan bumi ini merupakan media yang dapat memberikan
pengetahuan kepada peserta didik terkait dengan proses terjadinya patahan permukaan
bumi dan bagaimana mengatasi efek yang dapat ditimbulkan.

Model Lapisan Bumi

Model lapisan bumi terdiri dari beberapa lapisan diantaranya: lempeng samudra,
lempeng benua, atmosfir, kerak bumi, selubung bagian atas, selubung, perbatansan
selubung dengan inti luar, inti luar, inti luar (logam cair), inti dalam (logam solid)

Model Permukaan Lipatan Bumi

Model permukaan liptan bumi dapat diterapkan dalam pembelajaran IPBA untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik bentuk, cirri-cin dari permukaan
lipatan bumi dan akibat yang dapat ditimbulkan. Struktur dan jenis lapisan lipatan.
Lipatan bumi-Permukaan bumi seperti yang kita lihat tidaklah rata, melainkan ada
yang tinggi dan ada yang rendah. Hal ini memperlihatkan relief yang bermacam
macam, diantaranya ada dataran rendah, dataran tinggi, bergelombang, berbukit-bukit,
pegunungan, cekungan, lereng yang curam dan bentuk-bentuk lain. Bentukan
permukaan bumi ini adalah hasil dari tenaga geologi yang dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu tenaga asal dalam (endogen), dan tenaga asal luar (eksogen)

Model Fosil

Mode fosil ini dapat diterapkan dalam mengajarkan IPBA untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik jenis-jenis fosil, umur fosil, proses terbentuknya
fosil, dan mengetahui cara hidupnya di masa lalu. Beberapa macam fosil. Ada fosil
batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di
sumur, dan fosil hidup

Model Tata Surya

Model tata surya ini dapat digunakan dalam mengajarkan IPBA untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik terkait dengan tata surya. Matahari sebagai pusat
tata surya yang dikelelingi oleh beberapa planet. Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di
daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar

Model lapisan kerak bumi

Model lapisan kerak bumi dapat diterapkan dalam pembeajaran IPBA dalam
memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait dengan lapisan kerak bumi,
struktur, jenis lapisan-lapisan dalam tanah, jarak antara lapisan. Beberapa jenis
lapisan kerak bumi: 1) Lapisan sial (silisium alumunium). 2) Lapisan sima (silisium
magnesium), 3) lapisan batuan

Model Relief Dasar Laut

Model relief dasar laut ini dapat digunakan dalam pembelajaran IPBA untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait dengan struktur relief dasar laut
dan bagaimana proses terbentuknya, sifat-sifat dari setiap jenis relied dasar laut.
Adapun bagian-bagiannya:1) Landas Benua/Kontinen, 2) Palung Laut, 3) Lubuk Laut,
4) Punggung Laut, dan gunung laut

Model simulasi Fase Bulan

Model simulasi fase bulan dapat diterapkan dalam pembelajaran IPBA untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait dengan proses terbentuknya
fase-fase bulan, lamanya setiap fase, dan pengaruh yang dapat ditimbulkan terhadap
terjadinya pasang naik dan pasang surut.

Anda mungkin juga menyukai