Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PLANET BUMI

Disusun oleh:
Anang Rizky Nugraha
NIM: C20121057

Dosen Mata Kuliah: Bapak Dr.Marungkil Pasaribu , M.Sc

UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam
semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan
penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih
terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut.
Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena
manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan
teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang
istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah
timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebenam barat. Hal
ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis
“Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori
“Heliosentris”, yang mengemukaan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet,yang
bersama planet-planet lain bergerak mengitari bumi. Meskipun sejak abad 18
manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak
mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada para kedua abad
ke-20. Pada masa ini penerbanagn pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-
gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa
ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin berkembang.

1.2 Tujuan
Makalah Bumi dalam alam semesta ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:
a. Untuk mengetahui proses terbentuknya alam semesta dan tata surya.
b. Untuk mengetahui bumi sebagai planet yang mempunyai kelebihan dan
bermanfaat bagi manusia.
c. Untuk mengetahui struktur bumi.
d. Untuk mengetahui pembentukan benua dan samudera.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Planet Bumi


Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan
udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar
angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700
kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah
antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi
menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur
sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi
Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8%
permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen,
dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku
setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang
bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal
2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh
kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter,
dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman
10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637
meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Ternyata planet yang kita diami usianya sudah sangat tua. Planet biru yang
merupakan planet ketiga dari seluruh planet dalam Tata Surya. usianya sudah
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak bumi dari matahari adalah 149, 6 juta kilometer
atauatau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar
angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700
kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer, dan Eksosfer

2.2 Bumi sebagai planet


Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah
149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT).
Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan
menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km
sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini
disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya
membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu
bagian equator.
Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan mengetahui
masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun bumi
khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan jari-jari bumi.
Jika kita anggap bumi berbebtuk bola, maka volum bumi dapat kita hitung dengan
rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah jari-jari bumi. Massa jenis rata-rata
bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah perputaran
bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu
kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56
menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
a) Pergantian siang dan malam hari.
b) Gerak semu harian benda langit
c) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
d) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnyaBumi
juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah revolusi
sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum jam.Arah revolusi
bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak dari timur ke barat. Satu kali
revollusi bumi (disebut periode revolusi bumi) memerlukan waktu 362,25 hari
(tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik)
Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan :
a) Pergantian musim
b) Perubahan lamanya siang dan malam
c) Gerak semu tahunan matahari
d) Terlihatnya bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

2.3 Bentuk bumi


Bentuk panet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian equator. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi,
menyebabkan ukuran diameter equator 43 km lebih besar dibandingkan diameter
dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau
kira-kira 40,000 km/?. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
1/10.000.000 jarak antara equator ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski
pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu
dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih
mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola billiard, 0.22%. Lokal
deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8,848 m di atas
permukaan laut) dan palung mariana (10.911 m dibawah permukaan laut). Karena
buncitan equator, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ecuador.
Massa bumi kira-kira adalah 5.98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah
besi(32.1%), oksigen (30.1%), silikon (15.1%), magnesium (13.9%), sulfur
(2.9%), nikel (1.8%), kalsium (1.5%), and aluminium (1.4%); dan 1.2%
selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan
massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88.8%), dan
sedikit nikel (5.8%), sulfur (4.5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Berikut adalah gambar bumi:

Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam
Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga
alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga
itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita
tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan
tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan
tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
Komposisi kimia
2.4 Komposisi dan struktur Bumi
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini
berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar
dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa maupun ukuran. Dari keempat
planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan
terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan
satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang
melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700
kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah
antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi
menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756
kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai
1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas
lain
2.5 Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-
lapisan sebagai berikut:
1. Kerak Bumi
2. Mantel Bumi
3. Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Litosfir
2. Astenosfir
3. Mesosfir
4. Inti Bumi bagian luar
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti
Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan
kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel
cair dengan suhu 3900 °C.
Inti Bumi bagian dalam
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat
juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter
2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur
dapat mencapai 4800 °C.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi
terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi
hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah
kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-
oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda.
Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat
dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan
bahwa 99.22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituent
lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

2.6 Pembentukan Alam Semesta


Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang
berserakan secara teratur di angkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan-
kumpulan kosmos). Dalam pengertian alam semesta mencakup tentang
Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam
semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk mencari penjelasan tentang
makna dari hal-hal yang di amati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan
beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbullah
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori
tersebut di kelompokkan menjadi:
1. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah
alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk
tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam
semsta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari
pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi
terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan
garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu kearah
merah yang di sebut dengan pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang
menguatkan teori bahwa alam semesta selalu berekspansi dan berkontraksi.Siklus
tersebut diduga berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi,
terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya
tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk
berbagai unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi galaksi dan
bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut
dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Dengan demikian
harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.
2. Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super padat dan
panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu.
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang sangat besar sekali
dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meladak dengan hebat karena
adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat
cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok galaksi
yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini
didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi itu memang bergerak
menjauhi titik pusat yang sama. Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting
selama terjadinya alam semesta, yakni:
a. Masa batas dinding planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-
43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b. Masa Jify yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik, dengan
jari-jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatnnya 1055 kali kerapatan air.
c. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada
masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih da tidak berstruktur serta
diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap
sentimeter kubik.
d. Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semsta berumur 10-
detik.
e. Masa radiasi yaitu masa alama semesta berumur 1 detik sampai satu juta
kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium mempunyai suhu
109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun
mepunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun.
Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut Pilin yang berputar membentuk
piringan raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.
2.7 Pembentukan Benua dan Samudera
Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu
bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses
yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang
mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener,
sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini
trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian
terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara) dan benua
Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi
sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat bergerak
ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika
utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua,
yaitu sebagai berikut :
1. Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2. Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3. Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan
menjadi India.
4. Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke
arah timur laut, dan pechn bagn barat terus bergerak ke arah selatan.
Pekembangan selanjutnya, Amerika utara bergabung menjadi satu dengan
Amerika Selatan, Eurasia menjadi benua Eropa dan benua Asia. Bagian selatan
yang bergerak ke selatan menjadi benua Antartika dan bagian dari bagian selatan
yang bergerak ke timur laut menjadi benua Australia. Teori Waneger disebut juga
Teori Pergeseran Benua.
Teori ini didsarkan pada fakta-fakta sebagai berikut:
1) Lekukan atau bentuk pantai di Afrika Timur, Amerika utara, dan Amerika
Selatan dengan pantai Barat Eropa dan hamper sama.
2) Daratan Tanh Hijau (Greenland) menjauh dari Eropa sejauh ± 36 cm setiap
tahun
3) Tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika
menunjukan persamaan sifat.
4) Pulau Madagaskar dalam geraknya ke arah barat terhambat oleh Afrika.
5) Posisi benua dan samudera.
Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang luas dan
merupakan massa air asin yng sambung menyambung meliputi permukaan bumi
yang yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Lapisan air asin ini
dapat mengisi cekungan di daratan maupun di lekukan yang besar di permukaan
bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan- lakukan permukaan bumi tersebut
membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudera atau lautan dengan
massa air yang sempit disebut dengan laut.
Perairan laut yang besar dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera
antara lain :
1) Samudera Hindia;
2) Samudera Pasifik;
3) Samudera Atlantik,dan
4) Samudera Arktik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa keseluruhan alam semsta, beserta dimensi
materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa
yang terjadi dalam sekejab. Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”,
membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 13,7 milyar tahun lalu. Jagat raya
tercipta dari suatu ketiadaaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.
Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai alam semesta dan
bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tidak ada yang
disebut sebagi materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi,energi,bahkan
waktu belum ada dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah
materi,energy, dan waktu.
Bumi dikatakan sebagai planet karena mengorbit mengelilingi matahari
(berevolusi), mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri
sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik
(bentuk hampir bulat), telah mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-
benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri di daerah
sekitar orbitnya.
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut:
a) Kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar.
b) Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi.
c) Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km.
Benua adalah daratan yang sangat luas. Pada awalnya bumi terbentuk seluruh
benua merupakan satu daratan yang amat luas, belum terbagi-bagi oleh pergeseran
kerak bumi.
Semudera atau lautan adalah laut yang luas dan merupakn massa air asin yang
sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua
ataupun kepulauan yang besar.

DAFTAR PUSAKA
Wadiyatmoko, K.2004.Geografi SMA.Jakarta:Erlangga
Perkin, Otho E, et al.1981.Work-a Text in Earth Science,edisi revisi.New
York:Globe Book Company, Inc
Google.http:/google.bumi dan alam semesta.diakses 08 Oktober 2010
Wikipedia,http:/id.wikipedia.alam semesta dan tata surya.diakses 08 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai