Bustamil - Manajemen Sistem Informasi - Aplikasi Bi-Rms Dalam Pengolahan Arsip
Bustamil - Manajemen Sistem Informasi - Aplikasi Bi-Rms Dalam Pengolahan Arsip
OLEH :
BUSTAMIL
MAGISTER MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS GORONTALO
2021
1
Manajemen Sistem Informasi (SI)
A. PEMBERKASAN ARSIP
Pemberkasan Arsip Pemberkasan Arsip mencakup kegiatan penghimpunan berkas, input
dan validasi berkas, pencetakan label dan daftar isi berkas, serta penyimpanan berkas
dalam media penyimpanan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sebelum diberkas dan dimasukan kedalam media penyimpanan, arsip dibersihkan
dari benda yang dapat merusak, serti klip, binder klip, dan sebagainya.
2. Arsip dihimpun menjadi satu kesatuan informasi yang lengkap sesuai konteks
kegiatan atau permasalahan dalam arsip, untuk kemudian diberkas dan dimasukan
dalam media penyimpanan, yaitu berupa folder, ordner, binder, bundle, dan
sebagainya.
3. Pemberkasan arsip keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan bundle
temple atau media penyimpanan lainnya.
4. Pemberkasan arsip dapat dilakukan pada saat kegiatan/pekerjaan masih dalam
proses penyelesaian atau kegiatan/pekerjaan telah selesai, dengan memperhatikan
kepentingan pencarian kembali arsip.
5. Setiap berkas arsip dilengkapi dengan Label Arsip dan Daftar Isi Berkas. Label
Arsip dapat dibuat melalui Aplikasi BI RMS, maupun secara manual.
a) Kode Berkas memuat informasi penyimpanan berkas, yaitu rubik unit
kerja, singkatan sarana penyimpanan, nomor laci atau hambalan rak
(Shelf), dan nomor urut berkas.
b) Kode Klasifikasi pada label berkas terdiri dari huruf dan angka yang
menunjukan pengelompokan masalah yang dikandung dalam berkas arsip.
c) Nama Berkas pada label berkas menginformasikan isi arsip yang disimpan
dalam berkas arsip.
d) Tahun Berkas menunjukan tahun arsip yang disimpan dalam berkas arsip
dan digunakan sebagai acuan menghitung Jadwal Retensi Arsip (JRA).
2
Manajemen Sistem Informasi (SI)
3
Manajemen Sistem Informasi (SI)
Aplikasi Bank Indonesia Records Management System (BI-RMS) versi 2.0 adalah
Aplikasi Pengelolaan Arsip pada Bank Indonesia berbasis web. Kegiatan pengelolaan
arsip yang dilakukan menggunakan aplikasi BI-RMS mencakup 4 (Empat) kegiatan
yaitu, Pemberkasan (meliputi kegiatan input berkas, validasi berkas, pencetakan label
berkas, dan pencetakan daftar isi berkas), Penyimpanan, Peminjaman (mencakup
pencarian arsip, persetujuan, dan peminjaman arsip), Pemindahan Arsip (dengan melalui
menu pengelolaan arsip), Pemusnahan Arsip (melalui menu pengelolaan arsip),
Pelaporan (mencakup data informasi volume arsip satker), dan Cetak diantaranya Cetak
Label Arsip, Cetak Daftar Isi Arsip, Cetak Berita Acara yang akan Dimusnahkan, Cetak
Daftar Arsip yang Diserahkan, Cetak Berita Acara Berkas yang akan Diserahkan, dan
Cetak Berita Acara Penilaian Berkas. Pemakai Aplikasi BI-RMS mencakup seluruh
pegawai dan non pegawai Bank Indonesia dengan syarat telah di daftarkan oleh Admin
Aplikasi BI-RMS yaitu Divisi Arsip. Setiap jenjang wewenang BI-RMS memiliki
tanggung jawab, hak, dan wewenang yang berbeda berikut dibawah adalah tanggung
jawab hak akses masing- masing user:
1. Super Admin
a) Merupakan peran yang dimiliki Departemen Pengelolaan Logistik dan
Fasilitas – Divisi Arsip dan Departemen Pengelolaan Sistem Informasi.
b) Kewengangan Super Admin adalah sebagai administrator aplikasi BI RMS,
diberikan kepada pegawai paling kurang setingkat Manajer di di Satker.
2. Admin Satker
a) Merupakan peran yang diberikan kepada satker, paling kurang setingkat
Manajer.
b) Kewenangan Admin satker adalah:
Menyetujui penambahan akses user dilingkungan unit kerja satuan kerja
Menyetujui penambahan akses user di luar satker dalam rangka
peminjaman dan audit.
3. Validator
a) Merupakan peran yang diberikan kepada pegawai dengan pangkat paling
kurang setingkat Manajer di Satker.
b) Kewenangan Validator, adalah:
4
Manajemen Sistem Informasi (SI)
5
Manajemen Sistem Informasi (SI)
a) Merupakan peran yang diberikan kepada Pegawai SKA Kantor Pusat paling
kurang setingkat Staf atau THOS Setingkat Staf.
b) Kewenangan operator adalah menginput nomor kotak arsip dan lokasi
simpan di SKA Kantor Pusat
9. Otorisator SKA
a) Merupakan peran yang diberikan kepada pegawai SKA Kantor Pusat paling
kurang setingkat Manajer
b) Kewenangan otorisator SKA adalah:
Tanggal Pemindahan Arsip
Perihal Arsip
Nama Satuan Kerja Pemilik Arsip
Nomor Kotak Arsip
Lokasi Simpan Arsip
6
Manajemen Sistem Informasi (SI)
a. Home
b. Input Berkas
Nama Berkas
Isi Berkas
Validasi
c. Peminjaman
Persetujuan Peminjaman
Status Peminjaman
Peminjaman Fisik
Pengembalian Fisik
d. Pengelolaan
Pemindahan Berkas
Validasi Pemindahan Berkas
Registrasi Berkas
Status Pemindahan Berkas
Pemusnahan Berkas
Validasi Pemusnahan Berkas
Status Pemusnahan Berkas
e. Laporan
Volume Arsip
Audit Trail
f. Cetak
Label Berkas
Daftar Isi Berkas
Daftar Berkas yang Diserahkan
Berita Acara Berkas yang Akan di Musnahkan
Berita Acara Penilaian Berkas
g. Data Master
Bidang Dokumen
Jenis Dokumn
Jenis Berkas
7
Manajemen Sistem Informasi (SI)
Saker
Divisi
Klasifikasi
Kontainer
Lokasi Simpan
Pihak Pengirim/Penerima
Jenis Kontainer
Berita Acara
h. User Management, mencakup kegiatan terkait Administrasi Data User yaitu
tambahan, edit dan delete dengan informasi sebagai berikut:
User, adalah pengguna
Role, adalah peran dari pengguna
Menu, adalah fungsi yang dapat dilakukan oleh user
i. Setting, sinkronisasi antara data dalam SIMASDAM dengan data BI RMS
sebagai berikut:
Mapping Satker
Mapping Divisi
Generate User
Mappig Berkas
j. Logout, adalah menu untuk keluar dari Aplikasi BI RMS.
3. Data Master Untuk memulai Aplikasi BI RMS v.2.0, langkah pertama adalah
membuat Data Master yaitu Alamat Kontainer, nama-nama Pihak Pengirim dan
Penerima. Menu Data Master hanya dapat dilakukan oleh user dengan oleh Admin
Satket dan Operator. Tahapan langkah pertama, sebagai berikut.
a. Kontainer Kontainer berisi informasi alamat lokasi sarana simpan yang
digunakan, antara lain: Filling Cabinet, storage cabinet, rak statis, roll-o-pact,
lemari gambar, lemari cartridge dan sebagainya.
Pada halaman utama, klik “Data Master”, ”Kontainer”, lalu “Tambah
Data”.
Pengisian kolom-kolom pada “Master Kontainer”.
8
Manajemen Sistem Informasi (SI)
9
Manajemen Sistem Informasi (SI)
melakukan validasi
10
Manajemen Sistem Informasi (SI)
Validasi
11
Manajemen Sistem Informasi (SI)
Kesimpulan
Pemberkasan merupakan kegiatan penyusunan dan penyimpanan
dokumen secara sistematis kedalam media simpan sehingga dapat dengan
mudah, cepat, dan tepat ditemukan apabila diperlukan. Ketentuan
pemberkasan pada setiap lembaga, instansi, perusahaan, atau bahkan
pada perorangan akan berbeda disesuaikan dengan kebutuhan yang ada
termasuk dalam penentuan indeks, kode penyusuan dan penempatan
arsip.
Setiap berkas dilengkapi dengan label arsip dan daftar isi berkas. label
arsip memuat informasi mengenai kode berkas, kode klasifikasi, nama
berkas, tahun dan jadwal retensi. Kegiatan pemberkasan di tugaskan
kepada operator (pegawai paling kurang staf atau assisten atau tenaga
harian outsourching, setingkat staf atau asisten).
12
Manajemen Sistem Informasi (SI)
Daftar Pustaka
Brathos, B. (1989). Manajemen Kearsipan. Bumi Aksara.
Sedarmayanti. (2003). Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi.
Mandar Maju.
Sulistyo, & Basuki. (2003). Manajemen Arsip Dinamis. Gramedia.
Suraja, Y. (2006). Manajemen Kearsipan. Bumi Aksara.
13