NIM : 1902010589
4. Sebutkan 7 jenis cyber crime yang berkaitan dengan Kerahasiaan, Integritas dan
Keberadaan data dan Sistem Komputer!
a) Illegal access (akses secara tidak sah terhadap sistem komputer)
b) Data interference (mengganggu data komputer)
c) System interference (mengganggu sistem komputer)
d) Illegal interception in the computers, systems and computer networks operation
(intersepsi secara tidak sah terhadap komputer, sistem, dan jaringan operasional
komputer)
e) Data Theft (mencuri data)
f) Data leakage and espionage (membocorkan data dan memata-matai)
g) Misuse of devices (menyalahgunakan peralatan komputer)
5. Sebutkan 8 jenis cyber crime yang menggunakan Komputer sebagai alat kejahatan!
a) Credit card fraud (penipuan kartu kredit)
b) Bank fraud (penipuan terhadap bank)
c) Service Offered fraud (penipuan melalui penawaran suatu jasa)
d) Identity Theft and fraud (pencurian identitas dan penipuan)
e) Computer-related fraud (penipuan melalui komputer)
f) Computer-related forgery (pemalsuan melalui komputer)
g) Computer-related betting (perjudian melalui komputer)
h) Computer-related Extortion and Threats (pemerasan dan pengancaman melalui
komputer)
6. Sebutkan 3 jenis cyber crime yang berkaitan dengan isi/muatan data atau system
computer!
a) Child pornography (pornografi anak)
b) Infringements Of Copyright and Related Rights (pelanggaran terhadap hak cipta
dan hak-hak terkait)
c) Drug Traffickers (peredaran narkoba)
7. Jelaskan ruang lingkup berlakunya UU ITE sesuai Pasal 2 UU No.11 Tahun 2008!
Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa UU ITE menganut asas extra
territorial jurisdiction. Hal ini terdapat dalam pasal 2 UU ITE. UU ITE berlaku
untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana
diatur dalam UU ITE ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun
di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum
Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia. Pasal 2 UU ITE tidak hanya menegaskan prinsip-prinsip teritorialitas
yaitu bahwa undang-undang ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan
perbuatan hukum dalam wilayah indonesia, tetapi juga memperluas ruang lingkup
pengaturan prinsip ekstrateritorial yang diatur dalam KUHP dan dapat dikatakan
memeperluas cakupan asas ekstrateritorial nasionalitas pasif dalam KUHP dengan
menambahkan kepentingan-kepentingan nasional yang dilindungi berdasarkan
UU ITE. Dengan demikian, perbuatan hukum yang dilakukan baik oleh WNI
maupun WNA di luar wilayah Indonesia atau baik oleh badan hukum Indonesia
maupun badan hukum asing, sepanjang memiliki akibat hukum di Indonesia,
dapat ditindak sesuai dengan UU ITE.
8. Sebutkan Pasal dalam KUHP sebagai padanan dengan Pasal 27 ayat 1,2,3,4 UU
ITE!
- Pasal 27 ayat (3) UU ITE terkait penghinaan dan pencemaran nama baik telah diatur
juga dalam BAB XVI dari Pasal 310 sampai 321 KUHP
9. Sebutkan Pasal dalam KUHP sebagai padanan dengan Pasal 28 ayat 1 dan 2!
- Pasal 28 ayat (2) UU ITE terkait ujaran kebencian sudah diatur dalam Pasal 156
KUHP. Sehingga, terjadi pengulangan aturan di UU ITE.
10. Sebutkan Pasal dalam KUHP sebagai padanan dengan Pasal 29 UU ITE!
- Kemudian pasal yang harus dihapus yakni Pasal 29 dikarenakan pasal tersebut sudah
ada dalam KUHP. Rekomendasi pasal ini dihapus karena duplikasi dari pasal 368,
369, 335 KUHP dengan rumusan delik terlalu luas dan multitafsir.