Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi

Pe
Pengertian evaluasi
evaluas menurut
asi menuru ppara
r t pa ra ahli seperti Wr
Wrigstone,
Wrig
igstone, dkk (1956)

mengatakan bahwa
mengatakan bah
ahwa
wa evaluasi
evalu
uasii adalah
ad
dalah
h penaksiran
pen
enak
aksi
sira
rann te
tterhadap
rhadap pertu
tumbuhan dan
pertumbuhan

kema
maju
juan
an ke arah
kemajuan h tujuan
tuj
ujuan atau nilai-nilaii yyang
angg telah ditetapkan.
an dite
di teta
tapk
p an. Sedangkan
Seeda
d ngkan

dala
dalam
m perusahaan,
dalam peeru
rusahaan, pengertian evaluasi adalah proses
pro
roses pengukuran
peng
penguk
ukuran akan
akan

efek
kti
tifitas strategi dalam upaya mencapai tujuan bbagi
efektifitas agi pe
peru
rusahaan
an.
perusahaan.

Co
Contohnya proye
yekk adalah
evaluasi proyek. Hal-hal yang dievaluasi dalam proyek ad h

tujuan dan pembangunan proyek, apakah sudah tercapai atau tidak,


ti k apakah
apakaah

sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak, apa yang membuatnya
membuuatnya ti
tidakk

tercapai, apa ya
yyang
ngg harus dilakukan aga
g r sesuai. Hasil yang dditimbulkan
agar itim
it imbulk
kan

dari evaluasi adalah bersifa


fatt ku
bersifat kkualitatif.
allit
itat
atiif.

Adapun pengertian evaluasi juga dikemukakan oleh S udijjon


ud ono
Sudijono

(199
(1 996)
6) yang
(1996) yan
angg mengatakan
meng
mengat
atak
akan
an bahwa
bah
ahwa
w pengertian
pen
enge
gert
rtia
iann evaluasi
eval
ev alua
uasi
si adalah
ada
dala
lahh penafsiran
pennafs
pe fsir
iran
an atau

inte
interp
rpre
rettasii bbersumber
interpretasi ersumber pada
pad
a a data kkuantitatif,
uantitatif, se
seda
dangka
kann data
sedangkan datta kkuantitatif
da uantitatif

pengukuuran.
berasal dari hasil pengukuran.

2.2 Kinerja

Kinerja adalah hasil


il atau
u tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode


de tertentu dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah

6
7

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa

kinerja pada dasarnya


dasarnyya adalah
ad apa yang
angg dilakukan atau tidak dilakukan
yan

pegawai. Manajemen
anajemen kinerja adalah keseluruhan
Man n kegiatan yang dilakukan

untukk meningkatkan kinerja


kine ja perusahaan
ner perrusahaann atau organisas
usah organisasi,
si, termasuk kinerja

m asing-masin
ng individu
masing-masing indi
individu dan kelompokk kerja
kerj
kerjaa di perusahaan
perusahaan ters
rsebut.
tersebut.

2.
.3
2.3 La
amp
mpu
Lampuu La
L lu Lintas
Lalu Lin
inta
tas

La
Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 te
tentangg La
Lalu
lu llintas
intass dan

Angk
gkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL)
Angkutan APIL
LL) adalah
ada
dala
lah lamp
pu
lampu

ya mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan


yang persim
mpang
ngan
an jalan,
jal
a an,

tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat


temppat arus lalu
lal
aluu

lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kenda


araan hharus
kendaraan aru
us

berjalan dan bberhenti


erhe
erhent
ntii se
seca
c ra bergantia
secara an da
bergantian dari
ri bberbagai
erba
erbaga
g i arah.

Oglesby C. H. Clarksonn and Hicks R. Gary B., (1988), pemasangan


pemas
asan
anga
gan

lamp
mpuu lalu
lampu lalu lintas
lin
inta
tass bertujuan
bert
bertuj
ujua
uan untuk memenuhi
meme
menu
nuhi
hi ssatu
atuu at
at atau
au llebih
ebih
ebih ffungsi
ungs
gsii – fungsi
fun
ungsi

ya tersebut
yang ter
erse
sebu
butt di
di bawah
baw
awah
ah ini
ini :

Mendapatka
kan gerakann lalu lintas yang teratur.
1. Mendapatkan

Meningkatk
tkan kapasitas
2. Meningkatkan kapasit
itas lalu lintas pada perempatan jalan.

frekuen
ensi jenis kecelakan tertentu.
3. Mengurangi frekuensi

Mengkoordinasi
sikkan lalu lintas di bawah kondisi jarak sinyal
4. Mengkoordinasikan

yang cukup baik, sehingga aliran lalu lintas tetap berjalan

menerus pada kecepatan tertentu.


8

5. Memutuskan arus lalu lintas tinggi agar memungkinkan

adanya penyebrangan kendaraan lain atau pejalan kaki.

6. Mengatur jalur
Mengattur penggunaan ja
jalu
l r lalu lintas.

7. Sebagai pengendali ramp pada jjalan


alan masuk menuju jalan
al

hambatan
bebas hamba an ((entrance
m at entr
en a ce free-way).
tran

8. Me
Memu
m tuskan arus lalu llintas
Memutuskan in
nta
tass bbagi
agi lewatnya
lewatnyya kendaraan

darrurat (ambulance) atau pad


da
darurat adaa je
pada jembat
tan bbergerak.
jembatan erge
er g rak.

2.4 Alat Pem


Alat mberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Pemberi

APILL adalah alat yang mengatur arus lalu lintass menggunakan


men
ngg
ggun
u akan 3

issyarat lampu yang baku, yaitu merah, kuning, dan hijau. Penggunaan
isyarat Pengg
ggun
unaa
aan 3

warna tersebut bertujuan memisahkan lintasan arus lalu lintass yang salin
ng
saling

konflik dalam bentuk pemisahan waktu berjalan (PKJI, 2014).

2.5 Waktu APIL


LL
APILL

a us lalu lintas dengan aman dan dengan


ar
Untuk menyalurkan arus den
enga
gann

tundaan yang minimum bagi semua kendaraan, waktu hijau har


aruus ppanjang
harus anja
anjang

sehi
hingga kkapasitas
sehingga apas
apasit
itaas pad
da ma
pada masi
sing
ng-m
-masing pendekat
masing-masing pend
pendek
ekatt akan
akkan ddapat
apaat (s
(seelama
(selama

pe
periode pun
pu ncak) menampun
puncak) ung semu
menampung ua arus lalu lintas
semua linttas yang
yangg telah
tela
lahh berkumpul
berkumpul

yan
ng terdahuludan
selama waktu merah yang terdahul
uludan semua yang telah tiba selama

lam
manya waktu
waktu hijau. Durasi lamanya waaktu sebaiknya proporsional terhadap

kebutuhaan pada
volume jalur dari kebutuhan paada tiap pendekat. Panjang siklus aktual

harus termasuk waktu yang digunakan kendaraan untuk menunggu

sebelum memulai pergerakan ditambah waktu yang digunakan untuk

sisanyaantrian dan kedatangan akhir untuk memasuki persimpangan.


9

Siklus pendek mengurangi tundaan pada kendaraan yang menunggu, tetapi

dapat memungkinkan untuk menghasilkan waktu hilang yang lebih banyak

sedikit
dan menampung lebihh se dikit kendaraan
sedi aann per
kendaraa p r jam (Hay, 1997).
pe

2.6 Kejenuhan
Derajat Keje
jenuhan

Derajat
Derajat kejenuhann adalah
adal
ad h rrasio
alah asio
asi aarus
rus lalu lintas terhadap
te kapasitas

uuntuk
ntuk suatu pe
end
ndek
ekat (PKJI, 2014).
pendekat

2.
.7
2.7 Tu
und
ndaa
aan
Tundaann

Tundaan adalah waktu tempuh tambahan yan


Tundaan ng dibu
yang butu
tuhk
hkan unt
dibutuhkan ntuk
untuk

meelalui simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa me


melalui ela
lalu
ui suatuu
melalui

simpang. Tundaan terdiri dari Tundaan Lalu Lintas (TL) dan


simpang. dan Tundaan
Tun
undaan

Geometri (TG). TL adalah waktu tunggu yang disebabkan ol


leh interak
oleh akssi
interaksi

lalu lintas dengan gerakan lalu lintas yang bertentangan. TG adalah


adalahh

disebabk
bkan
an oleh
disebabkan ole
lehh perlambatan
perl
perlam
a baata
tan dan pe
percep
epat
atan
an kkendaraan
percepatan enda
endara
raan
an yang membelok
ok ddii

persimpangan dan atau yang ter


erhe
h nti oleh lampu merah (PKJI, 2014).
terhenti 20144).

2.8
2.8 Ka
Kapa
pasi
sita
tass
Kapasitas

Syar
Syarat dasar bbagi
Syarat agi sistem
ag m transportasii ad
aadalah
allah kkemampuannya
emam
emampuannya

untuk memenuhi volumee kebutuhan.


kebutuhann. Sebuah sistem kapasitas lalu lintas

daari muatan
diukur dengan jumlah dari n atau jumlah penumpang yang dapat

per
e hari
dipindahkan per jam atau per harri diantara dua titik oleh kombinasi yang

diberikan dari bangunan terten


ntu dan peralatan. Kapasitas lalu lintas adalah
tertentu

sebuah fungsi dari kapasitas kendaraan, kecepatan, dan jumlah kendaraan

yang dapat berada pada jalan raya pada suatu waktu (Hay, 1997).
10

2.9 Kinerja Lalu Lintas Simpang APILL

JI (2014)
Menurut PKJI (2014) Kinerja lalu lintas
lin
intas simpang APILL meliputi

antrian,
panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti dan tundaan.
ant tun
unda
d an. Jumlah rata-rata

antr
triian kendaraan
antrian kenddar
a aa
aann pada awa
wall si
awal ssinyal
nyal
nyal hhijau
ijau
au sebelumnya di
dihitung sebagai

jumlah
h kendaraan
kendara
raan yang ters
rsis
isaa da
tersisa dari
ri fase hijau se
sebelumn
mnya
y ditam
sebelumnya mba
b h jumlah
ditambah

ke
kend
ndar
araaan ya
kendaraan yan
ng datang selama fase merah. Sedangkan
yang Sed
edangkkan panjang
panjang aantrian
ntrian

di
dipero
ole
leh dari perkalian dengan luas rata-rata yangg dipe
diperoleh perg
rgun
unakan pper
dipergunakan er

satu
tuan mobil penumpang dan pembagian dengan lebar masuk.
satuan masuuk.

2.
2.110
2.10 H ambatan Samping
Hambatan

Pada PKJI 2014, hambatan samping adalah interaksi antara aarus


rus

lalu lintas dan kegiatan samping jalan yang menyebabkan m enuurunnya


menurunnyaya

arus jen
enuh
uh ddalam
jenuh alam
al am ppendekat
endeka
en katt yang bbersangkutan.
ersang
ngku
kuta
tan.
n. H amba
amb tan samping ya
Hambatan yang
ng

kap
apas
a itas dan kinerja jalan adalah :
sangat mempengaruhi pada kapasitas

1. pejalan
1. peja
pejala
lann ka
kaki
ki,
kaki,

angk
angkuutan
2. angkutann uumum,
mum,
mum, kendaraan
ken
nda
dara
raan ber
erhe
hent
ntii da
berhenti ddan
n pa
park
rkir
ir,,
parkir,

3. kendaraan yang mas


3. asuk dan
masuk n keluar dari lahan samping
i jalan,
samping

4. kendaraan yang bbergerak


ergerak la
ambat, misalnya : becak, kereta kuda,
lambat,

kendaraan tak berm


motor.
bermotor.

Anda mungkin juga menyukai