Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN

BALANCE
SCORECARD
DENGAN SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Nyimas Devi D. 18013010204
Tasya Salwa Salsabila P 1910112107
Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah proses dimana eksekutif, manajer, dan supervisor bekerja untuk
mengaitkan atau mensejajarkan tujuan karyawan dengan tujuan perusahaan (Dessler, 2005). Arti dari
manajemen kinerja meliputi : performance management dan managing employee performance.
Selanjutnya definisi program manajemen kinerja meliputi: merencanakan, proses manajemen, dan
produktivitas. Manajemen kinerja meliputi pengelolaan semua elemen proses organisasi yang
mempengaruhi prestasi meliputi penetapan tujuan, seleksi & penempatan pekerja, penilaian, kompensasi,
pelatihan, dan manajemen karir.
Disebutkan oleh Mathis (2005) bahwa
sistem manajemen kinerja yang efektif
meliputi
 Relevance Sensitivity
01 02 Here you could describe
the topic of the section

Relibility Acceptiability
03 Here you could describe
the topic of the section
04 Here you could describe
the topic of the section
uan
e n ca pai tuj
tuk m n
d i be n tuk un an perusahaa an
haan tuju an d
u atu perusa . Pencapaian tasi perusaha rja
S haan /pres si l ke
perusa n hasil kerja usahaan. Ha tivitas
j ukka ja per ian ak
menun jukkan kiner ari serangka pat berupa
menun n diperoleh d s tersebut da aupun
haa vi t a nm
perusa lankan. Akti ya perusahaa an untuk
ija da luk
yang d laan sumber a yang diper in
o j menjam
pengel aksanaan ker aan.  Untuk asil yang
pel sah ai h
proses i tujuan peru apat mencap en dalam
pa d m
menca itas tersebut paya manaje mikian,
k ti v a n u d e
agar  a an, diperluk nya. Dengan agaimana
k as b
diharap naan aktivit nerja adalah si untuk
s a k i sa
pelak
m a n a jemen giatan organi ditetapkan
t
hakika la seluruh ke an yang telah
lo a
menge juan perusah nya.
p ai t u m
menca sebelu
Kerangka Konseptual Sistem
Pengendalian Manajemen Introduction
Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Hansen dan
Mowen (1995) pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan
yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan
apa yang telah direncanakan sebelumnya. Manajemen adalah seni mencapai
tujuan melalui tangan orang lain. Pengertian manajemen yang lain adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
pekerjaan anggota organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan bekerja bersama.
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh
organisasi.
2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa
bagian organisasi.
3. Mengkomunikasikan informasi.
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil
jika ada.
6. Keselarasan tujuan organisasi
Sistem pengendalian manajemen
mempunyai beberapa ciri penting,
yaitu :
1. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk
mengendaliakan seluruh organisasi,termasuk pengendalian
terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan,
baikmanusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh
organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat
berjalan lancar.
2. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik
evaluasi yang berintegrasi danmenyeluruh, serta kurang bersifat
perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
3. Pengendalian manajemen lebih beriorientasi pada manusia,
karena pengendalianmanajemen lebih ditujukan untuk membantu
manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk
memperbaiki detail catatan.
Paradigma Baru dalam Sistem
Pengendalian Manajemen
Paradigma ibarat peta yang
menggambarkan suatu teritorial. Peta
memberikan panduan untuk
menjelajahi teritorial yang
digambarkan dalam peta. Paradigma
baru yang berkembang dalam
manajemeen untuk memasuki
lingkungan bisnis global diantaranya:
Customer Opportunity
Value kondisi yang terbuka di masa depan
Manfaat - yang belum pernah dialami
Pengorbanan X seseorang atau organisasi, yang
Hubungan berbeda dengan yang pernah atau
yang sedang dialami, dan yang
mengandung ketidakpastian.
Continous
Improvemen
Cross Functional
improvement berskala : pendekatan baru untuk membangun
besar dan secara total struktur organisasi lintas fungsional
meninggalkan unsur lama yang memungkinkan tim lintas
fungsional memenuhi tuntutan
lingkungan bisnis global
Hubungan Balance Scorecard dengan
BSC BSC menunjukkan mem
iliki nilai
ngan
lebih dibandingkan de
isional yang
pengukuran kinerja trad
rspektif
hanya berfokus pada pe
rapannnya
keuangan semata, pene
sahaan lebih
membuat manager peru
ng sangat
berfokus pada aspek ya
strategi
berpengaruh terhadap
memberikan
perusahaan. BSC juga
pengukuran yang lebih
bang dimana
komprehensif dan seim
ngan,
terdapat unsur non keua
dimana perbaikan
Menurut peneliti, BSC sangat membantu
dalam menetapkan visi dan misi Venus
perusahaan
has a beautiful name and
serta membantu juga dalam mengkoordinasi
is the second planet from the
strategi perusahaan hingga ke level paling Sun
bawah dalam perusahaan sehingga dapat
menghasilkan strategi yang berkualitas.
Namun strategi yang berkualitas tidaklah
cukup jika tidak didukung adanya kesadaran
dan komitmen bersama dari masing-masing
elemen perusahaan untuk melaksanakan
strategi yang telah dibuat tersebut
Kesimpulan
BSC menunjukkan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan pengukuran kinerja
tradisional
yang hanya berfokus pada perspektif keuangan semata, penerapannnya membuat
manager
perusahaan lebih berfokus pada aspek yang sangat berpengaruh terhadap strategi
perusahaan.
BSC juga memberikan pengukuran yang lebih komprehensif dan seimbang dimana
terdapat
unsur non keuangan, dimana perbaikan dan peningkatan pada aspek-aspek non
keuangan dapat
mempengaruhi finansial perusahaan menjadi lebih baik.
 
Menurut peneliti, BSC sangat membantu dalam menetapkan visi dan misi perusahaan
sertamembantu juga dalam mengkoordinasi strategi perusahaan hingga ke level paling
bawah dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan strategi yang berkualitas.
Namun strategi yang
berkualitas tidaklah cukup jika tidak didukung adanya kesadaran dan komitmen
bersama dari
masing-masing elemen perusahaan untuk melaksanakan strategi yang telah dibuat
tersebut
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai