Klasifikasi Jalan Dan Spesifikasi
Klasifikasi Jalan Dan Spesifikasi
- PKN
(Pusat Kegiatan Nasional
-PKW
Pusat Kegiatan Wilayah
- (PKL)
Pusat Kegiatan Lokal
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
a. Sistem Jaringan Jalan Primer
✓ Jalan Arteri Primer
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna
antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Sistem jaringan jalan
primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah
di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
• Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional,
pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat
kegiatan lingkungan; dan
• Menghubungkan antarpusat kegiatan nasional, sebagai
contoh Jalur Pantura yang menghubungkan antara Sumatera
dengan Jawa di Merak, Jakarta, Semarang, Surabaya sampai
dengan Banyuwangi merupakan arteri primer.
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Karakterisitk Jalan Arteri Primer
• Jalan arteri primer didesain berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 60 (enam
puluh) kilometer per jam (km/h).
• Lebar Daerah Manfaat Jalan minimal 11
(sebelas) meter.
• Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien;
jarak antar jalan masuk/akses langsung
minimal 500 meter, jarak antar akses lahan
langsung berupa kapling luas lahan harus di
atas 1000 m2, dengan pemanfaatan untuk
perumahan.
• Persimpangan pada jalan arteri primer diatur
dengan pengaturan tertentu yang sesuai
dengan volume lalu lintas dan karakteristiknya.
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Karakterisitk Jalan Arteri Primer
• Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup
seperti rambu lalu lintas, marka jalan, lampu lalu
lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain.
• Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat
digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat
lainnya.
• Jalan arteri primer mempunyai 4 lajur lalu lintas
atau lebih dan seharusnya dilengkapi dengan
median (sesuai dengan ketentuan geometrik).
• Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau
akses lahan tidak dapat dipenuhi, maka pada jalan
arteri primer harus disediakan jalur lambat
(frontage road) dan juga jalur khusus untuk
kendaraan tidak bermotor (sepeda, becak, dll)..
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Jalan Kolektor Primer
Jalan kolektor primer adalah jalan yang
dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar pusat
kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal
dan atau kawasan-kawasan berskala kecil
dan atau pelabuhan pengumpan regional
dan pelabuhan pengumpan lokal..
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Karakterisitk Jalan Kolektor Primer
• Jalan kolektor primer dalam kota merupakan
terusan jalan kolektor primer luar kota.
• Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan
primer atau jalan arteri primer.
• Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh)
km per jam.
• Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari
7 (tujuh) meter.
• Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer
dibatasi secara efisien. Jarak antar jalan
masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek
dari 400 meter.
• Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat
diizinkan melalui jalan ini.
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Karakterisitk Jalan Kolektor Primer
• Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur dengan
pengaturan tertentu yang sesuai dengan volume lalu
lintasnya.
• Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang sama
atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
• Lokasi parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan
seharusnya tidak diizinkan pada jam sibuk.
• Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti
rambu lalu lintas, marka jalan, lampu lalu lintas dan
lampu penerangan jalan.
• Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih
rendah dari jalan arteri primer.
• Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat
digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.
• Persyaratan teknis jalan masuk ditetapkan oleh menteri.
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Jalan Lokal Primer
Jalan lokal primer adalah jalan yang
menghubungkan secara berdaya guna
pusat kegiatan nasional dengan pusat
kegiatan lingkungan, pusat kegiatan
wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau pusat
kegiatan lokal dengan pusat kegiatan
lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Karakterisitk Jalan Lokal Primer
• Jalan lokal primer dalam kota merupakan
terusan jalan lokal primer luar kota.
• Jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan
primer atau jalan primer lainnya. Jalan lokal
primer dirancang berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 20 (dua puluh) km per
jam.
• Kendaraan angkutan barang dan bus dapat
diizinkan melalui jalan ini.
• Lebar badan jalan lokal primer tidak kurang dari
6 (enam) meter.
• Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada
umumnya paling rendah pada sistem primer
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi
Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem
jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan
.
Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang
Jalan Kabupaten
• Yang termasuk kelompok jalan Kabupaten adalah:
• Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan
nasional dan jalan propinsi.
• Jalan lokal primer
• Jalan sekunder dan jalan lain yang tidak termasuk
dalam kelompok Jalan Nasional, Jalan Propinsi dan
Jalan Kotamadya.
• Penetapan status suatu jalan sebagai jalan
Kabupaten dilakukan dengan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I, atas usul Pemerintah
Daerah Tingkat II yang bersangkutan
Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang
• Jalan Kotamadya
• Yang termasuk kelompok Jalan Kotamadya adalah
jaringan jalan sekunder di dalam Kotamadya.
Penetapan status suatu ruas jalan arteri sekunder dan
atau ruas jalan kolektor sekunder sebagai Jalan
Kotamadya dilakukan dengan keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I atas usul Pemerintah Daerah
Kotamadya yang bersangkutan. Penetapan status suatu
ruas jalan lokal sekunder sebagai jalan Kotamadya
dilakukan dengan Keputusan Walikotamadya Daerah
Tingkat II yang bersangkutan
• jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil,
menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antarpusat permukiman yang berada di dalam kota
Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang
• Jalan Khusus
Yang termasuk kelompok jalan khusus adalah jalan
yang dibangun dan dipelihara oleh instansi/badan
hukum/perorangan untuk melayani kepentingan
masing-masing. Penetapan status suatu ruas jalan
khusus dilakukan oleh instansi/badan
hukum/perorangan yang memiliki ruas jalan khusus
tersebut dengan memperhatikan pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum
Fungsi Jalan dikaitkan dengan Penanggung
Jawab Pembinaan
STATUS FUNGSI PERENCANAAN PELAKSANAAN
AP MENTERI MENTERI
NASIONAL
KP 1 MENTERI MENTERI
KP 2 MENTERI PEMDA TK. I
PROPINSI
KP 3 MENTERI PEMDA TK. I
LP MENTERI PEMDA TK. II
KABUPATEN
AS, KS, LS PEMDA TK. II PEMDA TK. II
KOTA AS, KS, LS PEMDA TK. II PEMDA TK. II
KLASIFIKASI JALAN
MENURUT KELAS JALAN
KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN
• Kelas jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor
22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan. Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas
berdasarkan:
a. Fungsi dan intensitas lalu lintas guna
kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan
kelancaran lalu lintas angkutan jalan.
b. Daya dukung untuk menerima muatan sumbu
terberat dan dimensi kendaraan bermotor.
Pengelompokan jalan menurut Kelas Jalan terdiri
dari:
KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN
• Pengelompokan jalan menurut Kelas Jalan
terdiri dari:
• Jalan Kelas I
• Jalan Kelas II
• Jalan Kelas III
• Jalan kelas Khusus
KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN
• Jalan Kelas I
Jalan Kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat
dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter,
dan muatan sumbu terberat 10 ton.
• Jalan Kelas II
Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan
lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, ukuran
paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat
8 ton.
KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN
• Jalan Kelas III
Jalan Kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan
lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 meter, ukuran
panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran paling
tinggi 3.500 milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 ton.
Dalam keadaan tertentu daya dukung Jalan Kelas III dapat
ditetapkan muatan sumbu terberat kurang dari 8 ton.
• Jalan Kelas Khusus
Jalan Kelas Khusus adalah jalan arteri yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang melebihi 18.000 milimeter,
ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu
terberat lebih dari 10 ton
KLASIFIKASI JALAN
MENURUT JENIS JALAN
KLASIFIKASI MENURUT JENIS JALAN
• Jalan raya berdasarkan jenis jalan dapat dibedakan
menjadi 2 (Dua) jenis, yaitu
– Jalan exspress way,
– free way,