Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ORIENTASI LAPANGAN

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI

DI PUSKESMAS HAJIMENA
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh Kelompok 1:


1.Ambar Budiyanto SKM.,Mkes
2. Novita Lestari SST Mkes
3.Yuli Eka Susanti SKM
4. Jamilatu Navera SKM
5.Puspita Dewi SKM
6. Lia Deviyanti SKM
7. Ditha MP SKM
8. Lisparyanda S SKM
9.Vina Hayati SKM
10.Endah P SKM

BALAI PELATIHAN KESEHATAN


PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UPTD Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar terletak di belahan Barat Wilayah
Kabupaten Lampung Selatan. Secara Geografis terletak pada posisi 105o20’ sampai dengan 105o24’
Bujur Timur dan 5o120’ sampai dengan 5o2401 Lintang Selatan. Dilihat dari wilayah kerja
administratif, UPTD Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar ini memiliki Batas wilayah sebagai
berikut :

Utara : Dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Natar – Lampung Selatan

Selatan : Dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajabasa - Bandar Lampung

Timur : Dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Karang Anyar –Lampung Selatan

Barat : Dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Natar – Lampung Selatan

UPTD Puskesmas Hajimena merupakan bagian dan berada di wilayah kerja Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan. Luas wilayahnya adalah 11,65 KM2. Jumlah penduduk UPTD
Puskesmas Hajimena pada tahun 2020 seluruhnya 33.062 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 16.724 jiwa dan penduduk perempuan 16.338 jiwa.

Fasilitas Kesehatan di wilayah Puskesmas Hajimena antara lain 1 Puskesmas Induk di


Hajimena, 1 Pustu Sidosari di desa Sidosari dan 1 Pos kesehatan Desa di desa Pemanggilan.

Puskesmas Hajimena merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan pertama


di Kecamatan Natar yang merupakan kunci dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga. Dalam rangka penyelenggaraan
Program tersebut, 12 (dua belas) indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga
di Puskesmas Hajimena adalah sebagai berikut:

(1) Keluarga yang mengikuti program KB Aktif 45,91%


(2) Ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 99,30%
(3) Bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap 94,79%
(4) Bayi yang mendapatkan ASI Ekslusive 91,15%
(5) Balita yang di pantau pertumbuhannya 96,66%
(6) Penderita TB Paru Baru yang berobat sesuai standar 39,25%,
(7) Penderita Hypertensi yang melakukan pengobatan secara teratur 36,68%
(8) Penderita gangguan jiwa yang mendapat pengobatan dan tidak ditelantar kan 16,67%
(9) Anggota keluarga yang tidak merokok 66,73%
(10) Keluarga yang sudah menjadi anggota JKN 54,29%
(11) Keluarga yang mempunyai akses air bersih 97,39%
(12) Keluarga yang mempunyai akses jamban sehat 98,25%.
Adapun berdasarkan Pola Penyakit Utama Pada Semua Golongan Umur di
Puskesmas Hajimena Tahun 2020 adalah.

Tabel 1. 10 Penyakit Utama Semua Gol. Umur


Dari tabel diatas didapatkan diabetes menjadi salah satu prioritas penyakit yang sering
terjadi di Puskesmas Hajimena.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi lapangan ini diharapkan peserta mampu mengetahui
kegiatan promosi kesehatan yang terkait dengan tujuannya yaitu untuk menjadi Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Orientasi Lapangan ini peserta latih mampu melakukan
kegiatan penyuluhan yang bersifat individu dan kelompok dan mengevaluasi media
penyuluhan yang ada di puskesmas Hajimena.
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan lapangan ini ada 3 yaitu
1. Rumah tangga yang memiliki masalah pada 12 indikator PISPK / yang IKS nya
rendah di wilayah kerja Puskesmas Hajimena
2. Pasien yang berkunjung ke puskesmas Hajimena
3. Media Promosi Kesehatan yang ada di Puskesmas Hajimena

D. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan Kegiatan Orientasi Lapangnan ini dilakukan pada Hari Rabu,
tanggal 04 November 2021 di Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan, pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB.
BAB II
PROSES KEGIATAN ORIENTASI LAPANGAN

Orientasi Lapangan terkait Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Ahli


Angkatan II tahun 2021 di Bapelkes Lampung ini diawali dengan pemberian informasi
penugasan individu, penyusunan rencana pelaksanaan sebelum pelaksanaan. Pelaksanaan
kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan didampingi oleh Kepala Puskesmas Hajimena
dan petugas puskesmas Hajimena.
Adapun proses pelaksanaan kegiatan Orientasi Lapangan (OL) adalah sebagai
berikut:
 Persiapan
persiapan Orientasi Lapangan (OL) dimulai dengan pengarahan dan pembekalan
yang diberikan oleh pembimbing terkait pelaksanaan kegiatan Orientasi Lapangan
(OL) dan menyusun rencana kegiatan praktik lapangan. Kemudian melakukan
koordinasi bersama Puskesmas Hajimena pada (H-1) untuk menyiapkan sasaran
penyuluhan guna melaksanakan kegiatan penyuluhan yang bersifat individu dan
kelompok, serta melaksanakan Media Pameran dalam rangka mengevaluasi media
penyuluhan yang ada di puskesmas Hajimena. Setelah itu mulai membentuk sebuah
kelompok dengan sasaran dan tugas yang sudah ditentukan masing-masing.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan Orientasi Lapangan (OL) dilaksanakan Pada Hari Rabu, tanggal 04
November 2021 dengan disambut oleh Kepala Puskesmas Hajimena, dilanjutkan
dengan pemaparan hasil implementasi Pelaksanaan Program PIS-PK di Puskesmas
Hajimena petugas Puskesmas. Selanjutnya peserta Pelatihan Diklat Jabatan
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli mulai bergabung dengan
Kelompok yang sudah ditentukan untuk melaksanakan penyuluhan
Kelompok/keluarga yang dilakukan di rumah warga, penyuluhan individu yang
dilakukan di Puskesmas Hajimena, dan melaksanakan desain pameran
(mengevaluasi media promosi kesehatan) yang ada di puskesmas Hajimena.
 Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam pelaksanaan Orientasi Lapangan (OL) diperlukan
beberapa sarana penunjang, yaitu: Alat tulis (pena, buku catatan), Alat Peraga
(pinkesga), dan penunjang lain seperti kamera/handphone, aula, lcd laptop dll.
 Hambatan
Tidak ada hambatan yang berarti selama berlangsungnya kegiatan ini sehingga
skenario pelaksanaan orientasi Lapangan (OL) yang dilakukan di Puskesmas
Hajimena dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang sudah di
persiapkan sebelumnya.
BAB III
HASIL ORIENTASI LAPANGAN

Pelaksanaan Orientasi Lapangan (OL) dilaksanakan Hari Rabu, tanggal 04


November 2021 dengan disambut oleh Kepala Puskesmas yang diwakili oleh Kepala Tata
Usaha Hajimena dr. Nessi Yunita MM, selanjutnya pengarahan oleh fasilitator kegiatan
orientasi lapangan oleh Bapak Ns.Ahmad Muzaili, S.Kep, M.Kes.
Selanjutnya peserta Pelatihan Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Ahli mulai bergabung dengan Kelompok yang sudah ditentukan untuk
melaksanakan penyuluhan Kelompok/keluarga yang dilakukan di rumah warga,
Penyuluhan individu yang dilakukan di Puskesmas Hajimena, dan melaksanakan Desain
pameran (mengevaluasi media promosi kesehatan) yang ada di puskesmas Hajimena.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Orientasi Lapangan

Hasil Orientasi Lapangan dilakukan dengan membagi 3 kelompok yang masing-masing


kelompok memiliki tugas untuk melaksanakan penyuluhan keluarga/kelompok,
melaksanakan penyuluhan individu dan melaksanakan desain pameran (mengevaluasi
media promosi).
1. Kelompok A (Penyuluhan Keluarga)
Melakukan kunjungan rumah di desa Hajimena dengan keluarga dari 12 indikator
di dapatkan permasalahan keluarga, yaitu :
1. Keluarga dengan Hipertensi tidak minum obat secara teratur
2. Keluarga dengan masalah masih keluarga
3. Keluarga dengan Bayi Balita tidak di timbang secara rutin setiap bulan nya
4. Keluarga tidak mengikuti KB
Tujuan kegiatan kunjungan rumah adalah untuk mengintervensikan keluarga
agar merubah prilaku nya yang sekarang ke prilaku yang lebih baik lagi.

Gambar 2. Intervensi IKS UPT Puskesmas Hajimena

Gambar 3. Intervensi IKS UPT Puskesmas Hajimena


 Tujuan khusus:
1. Mengintervensikan keluarga dengan Hipertensi agar dapat merubah perilaku
nya untuk memeriksakan kesehatan secara rutin di Posbindu atau fasiltas
kesehatan terdekat, minum obat secara teratur dan menerapkan PHBS .
2. Mengintervensikan keluarga dengan Diabetes Melitus agar dapat merubah
prilaku nya untuk memeriksakan kesehatan secara rutin di Posbindu atau
fasiltas kesehatan terdekat, minum obat secara teratur dan menerapkan PHBS.

 Manfaat Kegiatan :
Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk merubah prilaku keluarga untuk menjadi
keluarga yang lebih sehat dan mandiri serta meningkatkan derajat kesehatan
keluarga.

2. Kelompok B (Penyuluhan Individu)

Kelompok B kegiatan diawali dengan pembekalan dari fasilitator Bpk. Ahmad


Muazaili, kegiatan ini dilaksanan dengan jumlah 6 orang petugas dengan peran dan
fungsi yang berbeda, 1 petugas sebagai penyuluh dan 2 petugas yang lain
membantu mencatat dan mengevaluasi pada saat penyuluhan. Kegiatan ini kami
lakukan secara bergantian dengan masing – masing petugas melakukan penyuluhan
kepada 6 orang pasien.
Metode yang kami pakai adalah penyuluhan individu dengan teknik konseling.
Kami lakukan di dalam ruang konseling dengan sasaran pasien di Puskesmas
Hajimena. Dari ke enam pasien yang kami konseling punya keluhan dan masalah
yang berbeda.
Gambar 5. Penyuluhan Individu Pasien UPT Puskesmas Hajimena

Gambar 6. Penyuluhan Individu Pasien UPT Puskesmas Hajimena


Gambar 7. Penyuluhan Individu Pasien UPT Puskesmas Hajimena

3. Kelompok 1 (Desain Pameran/Evaluasi Media Promosi Kesehatan)


a. Kelompok 1 Terdiri dari 10 Orang bertugas menganalisis, mengevaluasi dan
menilai lay-out /penempatan serta keefektifan media promosi kesehatan yang
ada di Puskesmas Hajimena.
Terlepas dari penempatan atau letak Media promosi kesehatan yang sudah
tertata rapih, tetapi untuk isi media informasi kurang update terkait langkah-
langkah CTPS 6 langkah terbaru.

Gambar 8. Poster CTPS

a. Evaluasi dilanjutkan dengan menganalisis tata letak Media Promosi Kesehatan


di dalam gedung Puskesmas.
Berdasarkan hasil analisa, peserta mendapati media promosi berupa TV yang
terpasang di ruang tunggu pasien. TV tersebut tidak digunakan sebagaimana
mestinya, yang seharusnya dapat digunakan sebagai media Edukasi tentang
kesehatan berupa video-vidio filler yang ditayangkan. Selain itu, pasien yang
sedang menunggu bisa diberikan leaflet mengenai edukasi penyakit atau hal-hal
terkini yang bisa diberikan kepada pasien untuk dibaca.

Gambar 10. Televisi sebagai Media Promosi

Dari hasil kunjungan ke Puskesmas Hajimena ditemukan pemanfaatan bagian


ruangan untuk media promosi termasuk pintu masuk Puskesmas dan ruangan
pelayanan. Namun penempatan salah satu media promosi tersebut kurang
strategis di pintu masuk karena saat pintu dibuka, tidak terlihat oleh
pengunjung dari ruang tunggu.

Gambar 11. Pintu Masuk Puskesmas sebagai media promosi Germas


BAB IV
PEMBAHASAN

A. Perbandingan pelaksanaan dengan teori yang diberikan

Dalam pelaksanaan Orientasi Lapangan yang telah dilakukan di UPT


Puskesmas Hajimena meliputi kegiatan penyuluhan Keluarga, Penyuluhan Individu
dan Evaluasi Media Promosi Kesehatan sudah dilaksanakan sesuai dengan teori yang
telah di berikan sebelumnya pada saat proses pembelajaran daring.

1. Penyuluhan Keluarga
Pelaksanaan penyuluhan keluarga telah dilakukan tanpa ada hambatan yang berarti.
Seluruh keluarga yang dikunjungi menerima kehadiran petugas dan tetap
menerapkan protokol kesehatan.
Teknik yang digunakan dalam melaksanakan penyuluhan keluarga atau kunjungan
rumah pada Orientasi Lapangan di Puskesmas Hajimena adalah teknik SAJI, yaitu :
SALAM
1) Mengucapkan salam kepada anggota keluarga yang dikunjungi
2) Menyapa anggota keluarga dengan baik. Bicarakan hal-hal yang umum
dahulu,
3) Sampaikan maksud dan tujuan kedatangan anda yaitu membicarakan masalah
perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga tersebut.
4) Tegaskan bahwa tugas anda membantu memelihara dan meningkatkan PHBS
di masyarakat.

AJAK BICARA
1) Ajak anggota keluarga bicara terbuka dan bebas mengenai masalah kesehatan
yang dihadapi, masalah melakukan PHBS di rumah tangga, dll
2) Pancing untuk membicarakan hambatan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan tersebut melalui penerapan PHBS.
JELASKAN DAN BANTU
1) Setelah mengetahui labih jauh menganai masalah yang ada dalam keluarga
tersebut selanjutnya memberikan penjelasan menganai masalah tersebut dan
cara mengatasinya.
2) Sampaikan informasi tentang manfaat PHBS dalam bahasa yang mudah
dipahami dengan menggunakan media promosi/penyuluh.
INGATKAN
Diakhir kunjungan, ingatkan kembali pokok-pokok pesan yang telah disampaikan
dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) serta kemampuan untuk berPHBS.

2. Penyuluhan Individu
Pelaksanaan penyuluhan Individu yang kami lakukan di UPT Puskesmas Hajimena
telah dilakukan sesuai dengan teori yang diberikan dan responden cukup kooperatif
dalam pelaksanaannya.
Teknik penyuluhan yang digunakan yaitu dengan menerapkan langkah-langkah
“SATU TUJU”
SA= salam, sambut
1) Sambut klien (teman, anggota keluarga) dengan hangat, sampaikan salam,
berikan perhatian kepadanya dan tawarkan bantuan untukmengatasi masalah
yang sedang dihadapinya.
2) Bersikaplah ramah dan sopan
3) Lalu perkenalkan diri
4) Berikan jaminnan kerahasiaan terhadap percakapan/informasi yang
disampaikan klien kepada petugas konseling
5) Carilah tempat dan ciptakan situasi yang aman dan nyaman pada saat
melakukan percakapan.

TA = Tanyakan

1) Tanyakan atau minta klien untuk menyampaikan masalahnya, dengarkan


dengan penuh perhatian dan rasa empati. Mintalah klarifikasi bila belum
jelas.
2) Beritahu bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk menolong mencari
atau memilih cara penyelasaian masalah.
3) Usahakan agar selalu kontrak mata/pandangan dengan klien

U = Uraikan
1) Uraikan berbagai informasi tentang kesehatan dan masalah kesehatan sebagai
solusi dalam upaya penyelesaiaan permasalahan kesehatannya dan sampaikan
secara jelas dan rinci.
2) Gunakan media penyuluh misalnya lembar balik, leflet, poster dll untuk
mempermudah pemahaman klien terhadap informasi yang diterimanya

TU = Bantu
1) Bantu klien untuk memahami bahwa masalah dan solusi yang anda berikan
merupakan cara yang tepat sebagai pemecahan masalah yang dipilihnya
2) Bantu klien agar mampu mengatasi masalahnya
304
J = jelaskan
1) Jelaskan informasi yang telah disampaikan, serta cara menanggulangi
permasalahan yang dihadapi dari segi positif dan negatifnya. Diskusikan
upaya untuk mengatasi hambatan/rintangan yang mungkin dihadapi.
2) Gunakan media penyuluh saat memberikan penjelasan.
U = ulangi
Mengulangi segala informasi yang disampaikan, serta keputusan yang diputuskan
klien, untuk memperjelas tindakan yang akan dilakukan. Kemudian buat janji untuk
pertemuan berikutnya.
Pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan di UPT Puskesmas HajiMena kami
mengambil enam pasien , jadi per masing-masing petugas penyuluh memberikan
penyuluhan kepada dua pasien. Dari keenam pasien tersebut punya masalah yang
berbeda beda . dan dapat kami uraikan singkat seperti dibawah :
1. Ny. Suryati 55 th dengan Hipertensi
2. Ny. Turni 67 th dengan Hipertensi
3. Ny. Miswati (47th) dengan Hipertensi
4. An. Alka (18bln) dengan Batuk Pilek
5. An. Abdul (7th) dengan Batuk Pilek
6. Tn. Khairudin (70th) dengan Sakit tulang dan persendian

3. Evaluasi Media Promosi


Pelaksanaan Evaluasi Media promosi telah dilakukan sesuai dengan teori yang
diberikan. Langkah-langkah yang kami lakukan dalam melaksanakan evaluasi
pesan dan media promosi kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi.
b. Menentukan metode atau cara melakukan moitoring dan evaluasi, dalam
pelaksanaan orientasi lapangan ini menggunakan metode Observasi.
c. Menentukan anggota yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan monitoring
evaluasi Media Promosi di Puskesmas Hajimena.
d. Menentukan wilayah atau daerah yang dilakukan Monitoring Evaluasi.
e. Melakukan pertemuan persiapan tim untuk membahas rencana kegiatan monev
f. Melaksanakan kegiatan Monev media promosi Kesehatan di Puskesmas
Hajimena
g. Melakukan pengolahan informasi atau laporan dari hasil observasi yang telah
didilakukan, selanjutnya menganalisa dan membuat simpulan atau
rekomendasi.
h. Menyusun tindak lanjut hasil monev pesan dan media promosi kesehatan
sebagai masukan/rekomendasi kepada puskesmas Hajimena agar menjadi lebih
baik dalam penyelenggaraan media promosi kesehatan.

B. Point Point Yang Bisa Anda Kembangkan Terkait Butir Kegiatan Angka Kredit
Jabfung PKM Ahli
N Uraian Kegiatan (AK)
o
1 Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara mendalam 0,044
2 Mengumpukan data primer dengan cara diskusi kelompok terarah 0,76
3 Mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber 0,043
Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam bentuk
4 0,02
konseling
Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan dan metode
5 0,094
deskriptif
Jumlah 0,961
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan Keluarga, penyuluhan individu, dan evaluasi
media promosi kesehatan di Puskesmas Hajimena sudah dilaksanakan dengan baik
dan sesuai dengan teori yang telah diberikan tanpa menemukan kendala yang
berarti.

B. Rekomendasi
1. Penyuluhan Keluarga
Pelayanan penyuluhan Program Pobindu lebih ditingkatkan lagi agar masyarakat
lebih banyak tahu dan lebih paham tentang berbagai masalah kesehatan didalam
keluarganya dan meningkatkan sarana pemeriksaan seperti alat periksa darah
(GDS).
2. Penyuluhan Individu
Alur Pelayanan Konseling di Puskesmas Hajimena perlu diperjelas kembali, agar
pada saat melakukan pelayanan konseling dapat terlaksana dengan maksimal. Serta
lebih menggiatkan UKBM terkait kesehatan individu yang ada seperti posyandu
lansia, senam lansia dan posbindu.
3. Evaluasi Media Promosi
Media Promosi Kesehatan yang ditampilkan di Puskesmas Hajimena sudah sangat
bagus dan bervariasi, hanya perlu memaksimalkan penggunaan media elektronik
yang ada (Televisi) di ruang tunggu untuk menampilkan filler atau video edukasi
kesehatan, serta media promosi yang ditempel harus diperbaharui sesuai dengan
keilmuan terbaru dan letak dari media promosi yang ada lebih strategis dan
memanfaatkan waktu tunggu pasien untuk membaca leaflet kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai