Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

USIA DAN JUMLAH ROKOK MENINGKATKAN TEKANAN DARAH

Haryo Ganeca Widyatama1, Dietha Kusumaningrum2, ML Edy Parwanto4,


Salsabila Ayu Widyasyifa4, Dina Rahmayanti5, Hartanto Gondoyuwono6
1,2
Dokter Umum, Klinik Bhakti Mandala
3
Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti
4
Mahasiswa, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
5
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Sebelas Maret
6
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti

Alamat korespondensi: haryoganz09@gmail.com

ABSTRAK

Tekanan darah merupakan hasil dari aktivitas pemompaan jantung. Tekanan darah yang
tinggi disebut dengan hipertensi. Hipertensi sendiri terjadi apabila tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan diastolik ≥ 90 mm Hg. prevalensi hipertensi di Kabupaten Tangerang adalah sebesar
65%. faktor, yang mempengaruhi teknanan darah antara lain umur, jenis kelamin, faktor genetik,
dan faktor lingkungan yang meliputi obesitas, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam
atau natrium, aktifitas fisik, dan stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan
merokok pada usia 35-55 tahun dengan angka kejadian hipertensi atau peningkatan tekanan darah.
Rancangan penelitian menggunakan metode observational analytic dengan pendekatan cross
sectional. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Lokasi penelitian berada di RW 03, Desa Pabuaran, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan
Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat hubungan antara
variabel umur dengan peningkatan tekanan darah (p=0.000), sedangkan riwayat hipertensi dalam
keluarga tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.12). Periode merokok
berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.028) dan juga jumlah batang rokok yang
dihisap per hari berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.004). Jenis rokok tidak ada
hubungannya dengan peningkatan tekanan darah (p=0.082).

Kata Kunci : Peningkatan tekanan darah; Usia, Periode merokok; Jumlah batang rokok; Jenis
rokok

PENDAHULUAN darah yang tinggi disebut dengan


Karies Tekanan darah merupakan hipertensi. Hipertensi sendiri terjadi
hasil dari aktivitas pemompaan jantung apabila tekanan darah sistolik ≥ 140
yang berlangsung secara kontraksi dan mmHg dan diastolik ≥ 90 mm Hg dan
relaksasi. Nilai dari tekanan darah dapat terjadi dalam dua kali pengukuran dengan
diukur menggunakan tensimeter atau interval 1-4 minggu (Unger T, dkk,
sphygmomanometer (Elviyana E, dkk, 2020).
2016; Gupta-Malhotra M, dkk, 2015). Hipertensi prevalensinya terus
Pemeriksaan tekanan darah sangat meningkat di dunia dan merupakan faktor
penting mengingat bahwa berbagai risiko berbagai penyakit antara lain
penyakit dapat terjadi akibat tekanan cardiovascular disease (CVD), stroke,
darah yang tidak normal bahkan peripheral vascular disease, dan gagal
kerusakan ini dapat terjadi pada usia awal ginjal (Sihombing M, 2017; Anchala R,
pada beberapa kasus, seperti pada kasus dkk, 2014; Huang Y, dkk, 2013).
hipertensi primer (Elviyana E, dkk, 2016; Prevalensi hipertensi di Indonesia pada
Gupta-Malhotra M, dkk, 2015). Tekanan tahun 2007 adalah 32.2%, dan prevalensi

69 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

tertinggi ditemukan di Provinsi hubungan kebiasaan merokok pada usia


Kalimantan Selatan (39.6%), terendah di 35-55 tahun dengan angka kejadian
Papua Barat (20.1%). Sedangkan hipertensi atau peningkatan tekanan
prevalensi hipertensi di Kabupaten darah.
Tangerang adalah sebesar 65%.
Hipertensi merupakan penyebab kematian BAHAN DAN METODE
nomor tiga, selain stroke dan tuberkulosis, Lokasi dan Desain Penelitian
yang mencapai 6.8% dari penyebab Rancangan penelitian menggunakan
kematian pada semua umur di Indonesia. metode observational analytic dengan
Di Indonesia, 76% kasus hipertensi pendekatan cross sectional. Lokasi
belum terdiagnosis atau 76% masyarakat penelitian berada di RW 03, Desa
tidak mengetahui bahwa mereka Pabuaran, Kelurahan Kelapa Dua,
menderita hipertensi (Widyatama HG, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten
2014). Tangerang. Responden yang ikut dalam
Meningkatnya tekanan darah dapat penelitian ini adalah pria yang merokok
disebabkan oleh beberapa faktor, yang berumur 35-55 tahun yang berada di RW
antara lain umur, jenis kelamin, faktor 03 Desa Pabuaran, Kelapa dua dan
genetik, dan faktor lingkungan yang bersedia mengikuti penelitian dengan
meliputi obesitas, konsumsi rokok, menandatangani informed consent.
konsumsi alkohol, konsumsi garam atau
natrium, aktifitas fisik, dan stress (Putra Populasi dan Sampel
AMP, dkk, 2016; Sigarlaki H, 2010; Responden yang ikut dalam
Weber MA, dkk, 2014). penelitian ini adalah pria yang merokok
Pada tahun 2008 menunjukkan berumur 35-55 tahun yang berada di RW
konsumsi rokok di Indonesia sebesar 240 03 Desa Pabuaran, Kelapa dua dan
milyar batang meningkat tajam setelah bersedia mengikuti penelitian dengan
tahun 2005 sebesar 214 milyar batang. menandatangani informed consent.
Sedangkan berdasarkan jumlah perokok, Jumlah responden dalam penelitian ini
Indonesia adalah negara ketiga dengan sebesar 135 orang.
jumlah perokok terbesar di dunia setelah
Cina dan India, dimana jumlah perokok Analisa dan penyajian data
di Cina 30 %, India 11.2 %, dan di Instrumen yang dipakai adalah
Indonesia mencapai 4.8%. Jumlah sphygmomanometer air raksa beserta
perokok di provinsi Banten berjumlah stetoskop untuk mengukur tekanan darah
25.5 %. Sedangkan perokok berusia serta kuesioner tentang kebiasaan
35-55 tahun di provinsi Banten berjumlah merokok yang mencakup, usia, riwayat
62.6%, dan 45.8% jumlah tersebut hipertensi keluarga, periode merokok,
laki-laki (Widyatama HG, 2014). jumlah batang per hari yang dihisap, dan
Dikarenakan tingginya jumlah jenis rokok yang dihisap. Uji Chi-Square
perokok di provinsi Banten, khususnya di dengan tingkat kemaknaan 0.05
rentang usia 35-55 tahun dimana usia digunakan untuk menguji hubungan
tersebut masih tergolong usia produktif, antara kebiasaan merokok, usia, dan
dan juga masih tingginya angka riwayat hipertensi keluarga terhadap
hipertensi di provinsi Banten maka peningkatan tekanan darah.
peneliti melakukan penilitian ini, Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui

70 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

HASIL 20 batang per hari, dan 11 orang (8%)


Tabel 1. Distribusi Umur, Riwayat mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang
Hipertensi, Tekanan Darah, dan per hari. Seratus tiga orang (76%) dari
Kebiasaan Merokok total responden, merokok jenis filter
Variabel n %
sedangkan 32 orang (34%) merokok jenis
Umur
35-39 33 24 non filter (Tabel 1).
40-44 65 48 Tabel 1 menunjukkan sebanyak 45
45-49 19 14 orang (33%) dari total responden
50-55 21 15
menjadikan alasan kebiasaan menjadi
Riwayat hipertensi
Ada 13 9 yang paling utama. Responden dengan
Tidak ada 122 91 alasan menghilangkan stress menjadi yang
Tekanan darah terbanyak kedua, yaitu sebanyak 27 orang
Normal 77 57
(20%). Sedangkan responden yang
Meningkat 58 43
Periode merokok beralasan merokok hanya untuk bergaya
< 10 tahun 84 62 saja sebanyak 26 orang (26%), dan 37
≥ 10 tahun 51 38 orang (27%) beralasan lain-lain, yang
Jumlah batang rokok antara lain mengaku karena sebagai teman
< 10 batang per hari 73 54
10-20 batang per hari 51 38
kerja, mencari kedamaian, dan
> 20 batang per hari 11 8 menghilangkan kantuk.
Jenis rokok
Filter 103 76 Tabel 2. Hubungan karakteristik umur
Non filter 32 34 responden riwayat hipertensi dalam
Alasan merokok keluarga dengan peningkatan tekanan
Kebiasaan 45 33 darah
Menghilangkan stres 27 20
Variabel Normal Meningkat
Bergaya 26 19 p
(n=77) (n=58)
Lain-lain 37 27
Umur
35-39 19 14
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 40-44 42 23
0.000
bahwa umur mayoritas (48%) adalah 45-49 9 10
50-55 10 11
40-44 tahun. Sebanyak 91% responden
Riwayat keluarga
tidak memiliki riwayat tekanan darah Ada 10 3
tinggi dan 9% responden memiliki Tidak
67 55
0.120
riwayat tekanan darah tinggi pada ada
keluarganya. Sebanyak 77 orang (57%)
Tabel 2 menunjukkan bahwa
dari total responden tidak mengalami
terdapat hubungan antara variabel umur
peningkatan tekanan darah (normal) dan
dengan peningkatan tekanan darah
58 orang (43%) mengalami peningkatan
(p=0.000), sedangkan riwayat hipertensi
tekanan darah.
dalam keluarga tidak berhubungan dengan
Sebanyak 84 orang (62%) dari total
peningkatan tekanan darah (p=0.120).
responden, periode merokoknya kurang
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
dari 10 tahun dan 51 orang (38%) periode
periode merokok tidak berhubungan
merokoknya lebih dari 10 tahun.
dengan peningkatan tekanan darah
Sebanyak 73 orang (54%) dari total
(p=0.028) sedangkan jumlah batang rokok
responden, mengkonsumsi rokok kurang
yang dihisap per hari berhubungan dengan
dari 10 batang per hari, 51 orang (38%)
peningkatan tekanan darah (p=0.004).
mengkonsumsi rokok 10 sampai dengan
Jenis rokok tidak ada hubungannya

71 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

dengan peningkatan tekanan darah meningkatnya suatu tekanan darah


(p=0.082). (Anggara F, dkk, 2013). Pada penelitian
Tabel 3. Hubungan kebiasaan merokok kali ini menurut penulis, terdapat suatu
dengan peningkatan tekanan darah kemaknaan antara usia dengan tingkat
Variabel Normal Meningkat tekanan darah lebih kepada terjadinya
p
(n=77) (n=58) suatu kekakuan pembuluh darah akibat
Periode merokok dari menumpuknya kolagen beserta anti
<10 tahun 54 30 oksidan lain salah satunya adalah dari
0.028 konsumsi rokok itu sendiri.
≥10 tahun 23 28
Riwayat hipertensi pada keluarga
Jumlah Batang tidak memiliki tingkat kemaknaan
< 10 batang 51 22 (p=0.12). Hal ini tidak sesuai dengan
rokok/perhari 0.004 penelitian sebelumnya (Ridwan H, dkk,
10-20 batang 22 29
rokok/perhari 2012; Wahyudi AI, 2014; Liu M, dkk,
> 20 batang 4 7 2015). Teori mengatakan faktor keturunan
rokok/perhari berpengaruh terhadap munculnya
Jenis Rokok hipertensi primer melalui beberapa gen
Filter 63 40 0.082
NonFilter 14 18 yang terlibat dalam pengaturan vaskular
dan reabsorpsi natrium di ginjal (Ridwan
H, dkk, 2012). Seseorang yang memiliki
PEMBAHASAN
Riwayat hipertensi dalam keluarga maka
Hubungan antara usia responden
akan memiliki resiko dua kali lipat
dengan tingkat tekanan darah memiliki
tekanan darahnya meningkat dibanding
suatu tingkat kemaknaan (p=0.00).
seseorang yang tidak memiliki riwayat
Menurut penelitian oleh Gebreselassie, K.
hipertensi (Irza S, 2009;
Z, dkk pada tahun 2015 dan Peltzer, dkk
Rodriguez-Moran M, dkk, 2010; Tjekyan
pada tahun 2013 setiap bertambahnya usia,
RS, dkk, 2017).
orang akan 90% beresiko terkena
Berbedanya dengan penelitian
hipertensi ataupun tekanan darahnya akan
sebelumnya pada penelitian kali ini
meningkat. Penelitian sebelumnya (Irza S,
menurut penulis dikarenakan responden
2009; Puspita E, dkk, 2014), mengatakan
kemungkinan tidak mengetahui dengan
bahwa hipertensi merupakan suatu
pasti apakah orang tuanya atau di
penyakit degeneratif. Dengan
keluarganya ada yang memiliki Riwayat
bertambahnya usia, maka tekanan darah
darah tinggi atau tidak. Hal ini dikuatkan
juga akan meningkat karena ada
dengan kesan yang didapatkan oleh
perubahan fisiologis dari dinding
penulis saat mengambil data dari
pembuluh darah tersebut (Irza S, 2009;
responden. Ketika penulis menanyakan
Puspita E, dkk, 2014; Wahyudi AI, 2014).
tentang Riwayat hipertensi pada
Pembuluh darah akan menjadi kaku
keluarganya, responden tampak
karena terdapatnya zat kolagen yang
kebingungan untuk mengingat dan bahkan
semakin lama semakin menumpuk dengan
ada yang tidak mengetahui apakah darah
bertambahnya usia (Puspita E, dkk, 2014).
tinggi atau penyakit hipertensi itu sendiri.
Selain itu dengan bertambahnya usia,
Dalam hal ini edukasi tentang hipertensi
terdapat penyakit penyerta lainnya seperti
sangatlah menjadi hal yang penting.
kejiwaan ataupun kelainan metabolism
Karena dengan mengetahui tentang
lainnya yang dapat memacu
penyakit tersebut, diharapkan

72 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

penatalaksanaannya akan adekuat dan tekanan darah, hal tersebut dibuktikan


dapat diterapi sedini mungkin sehingga pada penelitian kali ini (p=0.004).
komplikasi yang tidak diinginkan tidak Penelitian sebelumnya juga mengatakan
akan terjadi pada seseorang tersebut. demikian (Sadli M, dkk, 2010;
Yang terpenting adalah bagaimana Gebreselassie KZ, dkk, 2015; Wahyudi
menjaga agar tekanan darah pada tingkat AI, 2014). Rokok yang dihisap per
normal pada penderita hipertensi harinya lebih dari 10 batang akan
(Showkat HI, 2014). menimbulkan efek berupa meningkatnya
Pada tingkat konsumsi rokok, tekanan darah dibandingkan yang
dalam hal ini periode merokok seseorang, merokok kurang dari 10 batang per
didapatkan hasil bahwa periode merokok harinya (Sadli M, dkk, 2010). Perokok
dapat meningkatkan tekanan darah berat akan lebih cepat menimbulkan efek
(p=0.028). Hal ini sesuai dengan toksin dikarenakan sifat zat dalam rokok
penelitian sebelumnya (Sadli M, dkk, yang bersifat kumulatif (Jode J, 2010).
2010; Jode J, 2010; Situmorang K, 2009; Dengan dihisapnya rokok maka pembuluh
Irza S, 2009). Efek samping rokok, salah darah di perifer dan di ginjal akan
satunya meningkatnya tekanan darah, vasokonstriksi sehingga menimbulkan
akan timbul 10-20 tahun pasca digunakan tekanan darah yang meningkat (Irza S,
(Ridwan H, dkk, 2012). Hal ini 2009).
diakibatkan zat kimia dalam rokok Jenis rokok, antara filter dan non
bersifat kumulatif sehingga efek samping filter atau kretek, juga berpengaruh
akan timbul ketika tubuh tidak dapat lagi terhadap meningkatnya tekanan darah
merespon dengan baik zat-zat tersebut, (Setyanda YOG, dkk, 2015). Akan tetapi
contohnya akan memiliki hipertensi pada pada penelitian ini tidak ditemukan
dirinya (Ridwan H, dkk, 2012; Jode J, kemaknaan antara peningkatan tekanan
2010). darah dengan jenis rokok (p=0.082). Hasil
Menurut penulis, hal ini dapat kita ini menurut penulis diakibatkan variasi
lihat dari data responden di atas. Pada responden yang merokok batang per
periode merokok kurang dari 10 tahun harinya kurang dari 10 batang, periode
perbandingan jumlah tekanan darah merokok kurang dari 10 tahun, dan juga
normal dengan yang meningkat tidak memiliki riwayat darah tinggi pada
didapatkan hasil bahwa responden dengan keluarganya. Responden yang merokok
tekanan darah yang normal masih jenis filter lebih banyak dibandingkan
ditemukan lebih banyak. Seiring dengan dengan kretek, hal ini juga berpengaruh
bertambahnya periode merokok terhadap hasil penelitian kali ini, karena
responden yaitu lebih dari atau sama pada rokok filter kadar nikotin ditemukan
dengan 10 tahun, maka dapat kita lihat dalam kadar yang rendah dibandingkan
perbandingan antara tekanan darah dengan rokok non filter, sehingga efek
responden yang normal dengan yang yang ditimbulkan lebih kecil, dalam hal
meningkat lebih banyak responden yang ini meningkatnya tekanan darah (Setyanda
meningkat. Hal ini membuktikan zat-zat YOG, dkk, 2015; Suprihatin A, dkk,
kimia dalam rokok memang 2016).
meningkatkan tekanan darah pada
responden, seperti penelitian sebelumnya.
Jumlah batang per hari yang dihisap
berpengaruh terhadap meningkatnya

73 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

KESIMPULAN hypertension practice


Terdapat hubungan antara guidelines. Hypertension, 75(6),
kebiasaan merokok dengan peningkatan 1334-1357.
tekanan darah. Kebiasaan merokok yang
https://doi.org/10.1161/HYPERT
ENSIONAHA.120.15026
dimaksud tersebut yaitu jumlah batang
Sihombing, M. (2017). Faktor yang
rokok yang dihisap per hari dan periode
berhubungan dengan hipertensi
merokok seseorang. Semakin tua usia,
pada penduduk Indonesia yang
semakin meningkatkan tekanan darah. menderita diabetes melitus (data
Alasan paling dominan seseorang untuk riskesdas 2013). Indonesian
merokok adalah kebiasaan yang mereka Bulletin of Health
lakukan. Research, 45(1), 53-64.
http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v
SARAN 45i1.5730.53-64
Tidak diketahuinya bagaimana Anchala, R., Kannuri, N. K., Pant, H.,
status gizi, kadar kolesterol, kadar gula, Khan, H., Franco, O. H., Di
aktifitas fisik, kadar stress, dan riwayat Angelantonio, E., & Prabhakaran,
konsumsi alkohol menjadi batasan pada D. (2014). Hypertension in India:
penelitian kali ini. Untuk itu pada a systematic review and
penelitian selanjutnya, hal-hal tersebut meta-analysis of prevalence,
perlu diketahui ataupun bisa menjadi awareness, and control of
suatu variabel yang dapat diteliti. hypertension. Journal of
hypertension, 32(6), 1170.
DAFTAR PUSTAKA https://dx.doi.org/10.1097%2FH
Gupta-Malhotra, M., Banker, A., JH.0000000000000146
Shete, S., Hashmi, S. S., Tyson, J. Huang, Y., Wang, S., Cai, X., Mai, W.,
E., Barratt, M. S., ... & Hu, Y., Tang, H., & Xu, D.
Boerwinkle, E. (2015). Essential (2013). Prehypertension and
hypertension vs. secondary incidence of cardiovascular
hypertension among disease: a meta-analysis. BMC
children. American journal of medicine, 11(1), 177.
hypertension, 28(1), 73-80. https://doi.org/10.1186/1741-701
https://doi.org/10.1093/ajh/hpu0 5-11-177
83 Widyatama, H. G. (2014). Hubungan
Elviyana, E., Fahrudin, A. E., & antara kebiasaan merokok
Sugriwan, I. (2016). Pengukur dengan peningkatan tekanan
Tekanan Darah Otomatis darah. 2014. Jakarta:Universitas
Berbasis Android. Jurnal Fisika Trisakti.
Flux: Jurnal Ilmiah Fisika http://repository.trisakti.ac.id/we
FMIPA Universitas Lambung bopac_usaktiana/digital/0000000
Mangkurat, 13(1), 40-48. 0000000073505/2014_TA_KD_
http://dx.doi.org/10.20527/flux.v 03009108_Manuskrip.pdf
13i1.1922 Putra, A. M. P., & Ulfah, A. (2016).
Unger, T., Borghi, C., Charchar, F., Analisis faktor Risiko Hipertensi
Khan, N. A., Poulter, N. R., di Puskesmas Kelayan Timur
Prabhakaran, D., ... & Wainford, Kota Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
R. D. (2020). 2020 International Ibnu Sina, 1(2), 256-264.
Society of Hypertension global

74 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

https://doi.org/10.36387/jiis.v1i2 http://repository.usu.ac.id/handle
.57 /123456789/14464
Sigarlaki, H. (2010). The Puspita, E., & Haskas, Y. (2014).
Characteristic and Factors Faktor risiko kejadian hipertensi
Related to Hypertension in Desa pada pasien yang berobat di
Bocor, Kecamatan Bulus poliklinik rumah sakit umum
Pesantren, Kabupaten Kebumen, daerah labuang baji
Central Java, 2006. Makara makassar. Jurnal Ilmiah
Journal of Health Research, Kesehatan Diagnosis, 5(1),
78-88. 58-64.
https://doi.org/10.7454/msk.v10i http://ejournal.stikesnh.ac.id/inde
2.187 x.php/jikd/article/view/725
Weber, M. A., Schiffrin, E. L., White, Wahyudi, A. I. (2014). Gambaran
W. B., Mann, S., Lindholm, L. tekanan darah berdasarkan faktor
H., Kenerson, J. G., ... & Cohen, pemberat hipertensi pada pasien
D. L. (2014). Clinical practice hipertensi perokok di wilayah
guidelines for the management kerja Puskesmas Ciputat kota
of hypertension in the Tangerang Selatan. 2014. Jakarta:
community: a statement by the Universitas Islam Negeri Syarif
American Society of Hidayatullah Jakarta
Hypertension and the http://repository.uinjkt.ac.id/dspa
International Society of ce/handle/123456789/24210
Hypertension. Journal of Anggara, F. H. D., & Prayitno, N.
hypertension, 32(1), 3-15. (2013). Faktor-faktor yang
https://doi:10.1097/HJH.000000000 berhubungan dengan tekanan
0000065 darah di Puskesmas Telaga
Gebreselassie, K. Z., & Padyab, M. Murni, Cikarang Barat tahun
(2015). Epidemiology of 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan
hypertension stages in two (Online) Jilid 5 Nomor 1, 20-25.
countries in sub-Sahara Africa: (http://fmipa.umri.ac.id/wp-conte
Factors associated with nt/uploads/2016/06/ELFIKA-FA
hypertension KTOR-2-YG-B.D-PD-TENSI.pd
stages. International journal of f.
hypertension, 2015. Ridwan, H., Patricia, W., & Rarum, A.
https://doi.org/10.1155/2015/959 (2012). Hubungan antara
256 Kebiasaan Merokok dan
Peltzer, K., & Phaswana-Mafuya, N. Kejadian Hipertensi terhadap
(2013). Hypertension and Pasien di Poliklinik Penyakit
associated factors in older adults Dalam RS. Muhammadiyah
in South Africa. Cardiovascular Palembang. Syifa'MEDIKA:
journal of Africa, 24(3), 66. Jurnal Kedokteran dan
https://dx.doi.org/10.5830%2FC Kesehatan, 2(2).
VJA-2013-002 https://doi.org/10.32502/sm.v2i2.
Irza, S. (2009). Analisis Faktor Risiko 1441
Hipertensi Pada Masyarakat Liu, M., He, Y., Jiang, B., Wang, J.,
Nagari Bungo Tanjung, Wu, L., Wang, Y., ... & Yao, Y.
Sumatera Barat. 2009. Medan: (2015). Association between
Universitas Sumatera Utara. family history and hypertension

75 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

among Chinese https://www.academia.edu/down


elderly. Medicine, 94(48). load/34428531/Galley_proof.pdf
https://dx.doi.org/10.1097%2FM Jode, J. (2010). Gambaran Kebiasaan
D.0000000000002226 Merokok pada Pasien-pasien
Rodríguez-Moran, M., Hipertensi yang Datang Berobat
Aradillas-García, C., ke Bagian Penyakit Dalam
Simental-Mendia, L. E., RSUP H. Adam Malik Medan.
Monreal-Escalante, E., de la Skripsi: 2010. Medan:
Cruz Mendoza, E., Dávila Universitas Sumatera Utara.
Esqueda, M. E., & http://repository.usu.ac.id/handle
Guerrero-Romero, F. (2010). /123456789/22009
Family history of hypertension Situmorang, K. (2009). Perbedaan
and cardiovascular risk factors in Tekanan Darah Perokok Nikotin
prepubertal children. American Tinggi dan Nikotin Rendah Pada
journal of hypertension, 23(3), Laki-Laki Berumur 15-30 Tahun
299-304. di Lingkungan I Kelurahan Pulo
https://doi.org/10.1038/ajh.2009. Brayan Kota Kecamatan Medan
257 Barat Kotamadya Medan Tahun
Tjekyan, R. S., & Zulkarnain, M. 2009. Skripsi:2009. Medan:
(2017). Faktor–faktor risiko dan Universitas Sumatera Utara.
angka kejadian hipertensi pada http://repository.usu.ac.id/handle
penduduk Palembang. Jurnal /123456789/25245
Ilmu Kesehatan Setyanda, Y. O. G., Sulastri, D., &
Masyarakat, 8(3). Lestari, Y. (2015). Hubungan
https://doi.org/10.26553/jikm.20 merokok dengan kejadian
17.8.3.180-191 hipertensi pada laki-laki usia
Sadli, M., & Riantirtando, R. (2010). 35-65 tahun di Kota
Hubungan Antara Kebiasaan Padang. Jurnal kesehatan
Merokok Dengan Kejadian andalas, 4(2).
Hipertensi Pada Laki-Laki Usia https://doi.org/10.25077/jka.v4i2
40 Tahun Keatas di Wilayah .268
Kerja Puskesmas Tegalgubuk Suprihatin, A., Bejo Raharjo, S. K. M.,
Kecamatan Arjawinangun Wijayanti, A. C., & SKM, M.
Kabupaten Cirebon Tahun (2016). Hubungan Antara
2010. Jur Kesehatan Kartika Kebiasaan Merokok, Aktivitas
(Online), Jilid 1, Halaman 18-25 Fisik, Riwayat Keluarga Dengan
(http://www.stikesayani.ac.id/pu Kejadian Hipertensi Di Wilayah
blikasi/e-journal/filesx/2011/201 Kerja Puskesmas Nguter.
104/201104-003.pdf. Desertasi:2016. Surakarta:
Showkat, H. I. (2014). Hypertension: Universitas Muhammadiyah
Simplified or complicated by Surakarta
JNC 8. World (online) Jilid 1, http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/
Nomor 1, Halaman 002. 46230

76 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471

Anda mungkin juga menyukai