Anda di halaman 1dari 4

A.

Tokoh
1) Definisi Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga
peristiwa itu mampu menjalin cerita.
2) Pembagian Tokoh
 Tokoh Berdasarkan Peran
a. Tokoh Protagonis
Tokoh yang menggambarkan karakter yang baik dan positif
serta menarik empati dan perhatian pembaca. Contohnya
dalam novel “Perahu Kertas” tokoh protagonisnya Kugy
dan Keenan.
b. Tokoh Antagonis
Tokoh yang menggambarkan karakter yang buruk dan
negatif yang menyebabkan konflik dan ketegangan.
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” tokoh
antagonisnya Wanda, Ayah Keenna, dan Joshua.
c. Tokoh Tritagonis
Tokoh ini biasanya yang melerai jika terjadi suatu masalah.
Tokoh ini berada di antara tokoh protagonis dan antagonis.
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” tokoh
tritagonisnya Adri, Lena, Wayan, Noni, dan Eko
 Tokoh Berdasarkan Tingkat Penting
a. Tokoh Utama
Tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita. Tokoh ini
banyak diceritakan dan sering hadir dalam sebuah
kejadian.Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” tokoh
utamanya Kugy dan Keenan.
Bukti : Banyaknya aksi Kugy dan Keenan dalam
menggerakkan cerita dalam novel. Kugy dan Keenan
memiliki karakter yang kuat sehingga sering muncul dalam
cerita.
b. Tokoh Pembantu/Figuran
Tokoh yang hanya sekadar menunjang tokoh utama dalam
menggerakkan alur cerita. Contohnya dalam novel “Perahu
Kertas” tokoh pembantunya Wanda, Noni, Luhde, Eko, dan
masih banyak lagi.
Bukti : Para tokoh tidak memiliki banyak peran dalam
cerita dan hanya sebagai pewarna dalam cerita tersebut.
Mereka menunjang keberadaan tokoh utama.
 Tokoh Berdasarkan Perwatakan
a. Tokoh Sederhana
Tokoh yang memiliki satu watak saja. Sifat dan tingkah
lakunya bersifat datar dan monoton. Contohnya dalam
novel “Bulan Kertas” adalah Ibu Rafa.
Bukti :
“Rafa sudah dewasa, Bu. Biar dia saja yang menentukan
pakaiannya. Selagi tidak terlalu berlebihan, tidaklah
mengapa. Ini zamannya, bukan zaman kita lagi.”
“Tapi, pakaian semacam itu kurang pantas, Pak.”(Halaman
117)
b. Tokoh Kompleks
Tokoh yang memiliki berbagai kemungkinan sisi kehidupan
dan sisi kepribadian. Ia dapat menampilkan watak yang
bermacam-macam. Contohnya dalam novel “Bulan Kertas”
adalah Kanafi.
Bukti:
“Hahu hihak hau,” kataku menirukan suaranya. Stelahnya
dia diam dan tidak bertanyalagi. Kulihat wajahnya berubah
masam. Kemudian aku menyesal sikapku yang telah
memuat hatinya terluka...
“Tidak apa-apa. Aku tahu waktu itu kau sedang kesal,”
katanya dengan hati lapang. “Selama ini aku tidak
menegurmu bukan karena aku marah. Hanya saja kau
memang sedang tidak ingin diganggu.” (Halaman 201)
 Tokoh Berdasarkan Kemngkinan Pencerminan Tokoh Terhadap
Sekelompok Manusia dari Kehidupan Nyata
a. Tokoh Tipikal
Cenderung diceritakan dengan kualitas kerja bukan
karakter pribadi tokoh. Tokoh ini merupakan tokoh yang
mengalami perubahan karakter seiring dengan alur. Dalam
novel “Perahu Kertas” tidak ada tokoh tipikal.
b. Tokoh Netral
Tokoh yang muncul sebagai tokoh imajiner penulis yang
hanya hidup dalam dunia fiksi. Ia hadir semata-mata demi
cerita. Dalam novel “Perahu Kertas” tidak ada tokoh netral.
B. Penokohan
1) Definisi Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh dalam
cerita. Penokohan juga menyaran pada perwujudan dan pengembangan
karakter tokoh dalam cerita.
2) Cara Menentukan Watak Tokoh
 Teknik Analitik/Langsung
Di teknik ini penokohan diceritakan langsung secara rinci oleh penulis.
Di teknik ini watak sang tokoh sudah dituliskan dalam kalimat.
a. Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” Kugy memiliki
watak tekun.
Bukti :
“Kugy melakoni dengan tekun segala kegiatan yang ia
anggap menunjang cita-citanya.” (Halaman 9)
b. Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” Luhde memiliki
watak pemalu.
Bukti :
“Lagaknya saja pemalu. Padahal dia banyak tahu,”
(Halaman 201)
 Teknik Dramatik/Tidak Langsung
Teknik dramatik tidak langsung diceritakan oleh penulis
a. Tindakan Tokoh
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” watak Noni
adalah suka membantu.
Bukti :
“Noni membereskan hampir segala persiapan Kugy dengan
baik dan sukarela.”(Halaman 6)
b. Jalan Pikiran Tokoh
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” Pak Luhde
memiliki watak baik hati.
Bukti :
“Tak seperti orang kaya lain, Pak luhde sadar tidak semua
orang seberuntung dia dan keluarganya. Setelah berpikir
matang, Pak Luhde memutuskan untuk memberikan
setengah harta kekayaannya pada beberapa panti asuhan
di kotanya.” (Halaman 158)
c. Dialog Antartokoh
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” Noni memiliki
watak cerewet.
Bukti :
“Kapan mulai beres-beres,Gy? Buku-buku lu yang banyak
banget itu dipaket aja ke Bandung,nggak usah bawa
sendiri. Bagasi mobilnya Eko kan kecil, nanti ngga bakal
muat. Lu bawa baju-baju aja, ya? Tiket kereta api udah
pesan belum? Lagi penuh lho. Ntar kepaksa beli di calo.
Sayang duit.”
“Non, lu tu lebih cerewet dari tiga nyokap gue dijadiin satu.
Serius.” (Halaman 6)
d. Disampaikan Orang Lain
Contohnya dalam novel “Perahu Kertas” Ojos memiliki
watak perhatian dan cerewet.
Bukti :
“Di mata Kugy, Ojos yang perhatian dan cerewet kadang-
kadang berfungs sebagai penata hidupnya...” (Halaman 28)

Anda mungkin juga menyukai