- Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang memiliki sikap atau karakter yang baik. Tokoh
yang memiliki watak yang baik agar tercipta kedamaian.
Watak ini biasanya dimiliku oleh tokoh utama.
Tokoh protagonis bisa sebagai memegang peranan utama pada cerita.
Tokoh protagonis biasanya menjadi tokoh idaman dalam cerita.
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki sifat dan karakter negatif seperti angkuh,
sombong. tokoh yang memiliki watak yang buruk agar tercipta perselisihan. Tokoh ini
juga sering dimiliki oleh tokoh utama yang bertugas menentang tokoh utama
protagonis.
Tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang tokoh
utama pada cerita. Dia adalah seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis.
- Tokoh figuran, yaitu tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.
d. Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan
peristiwa yang lain.
Cerita fiksi memiliki alur, antara lain tahap pengenalan, tahap pemunculan konflik, tahap
konflik memuncak, tahap konflik menurun, dan tahap penyelesaian. Alur terbagi
menjadi:
+ alur maju: menceritakan kejadian saat ini dan yang akan datang.
+ alur mundur: menceritakan kejadian di waktu lampau/masa lalu.
+ alur campuran: menceritakan kejadian masa lalu, saat ini, dan yang akan datang
(kejadian yang di campur).
e. Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat
diperlukan dalam mengembangkan plot.
f. Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan.
g. Amanat, yaitu pesan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah
karya sastra.
h. Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,
tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi
kepada pembaca