Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Soal Modul Bab 3

Nama : Dwiratih Ratna Dewi


Kelas : VIII – F
I. Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. B
4. C
5. A
6. A
7. A
8. A
9. D
10. B
11. D
12. B
13. A
14. B
15. D

II. Essay
1. Drama adalah salah satu seni sastra yang diwujudkan dalam bentuk dialog tokoh –
tokohnya untuk menggambarkan kehidupan yang nyata.
2. Unsur – unsur drama :
1) Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita.
2) Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukan mulai babak pertama hingga
babak terakhir.
3) Tokoh atau pelaku terdiri dari tokoh utama dan toko pembantu. Tokoh dalam
drama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu :
a) Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh prontagonis, tokoh
antagonis, dan tokoh tritagonis. Prontagois adalah tokoh utama cerita yang
pertama – tama menghadapi masalah. Tokoh ini biasanya didudukkan penulis
sebagai tokoh yang memperoleh simpati pembaca/penonton karena memiliki
sifat yang baik. Antagonis adalah tokoh penentang dari tokoh prontagonis.
Tritagonis disebut juga tokoh pembantu, baik membantu tokoh prontagonis
maupun yokoh antagonis.
b) Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, tokoh utama dan tokoh
pembantu. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang sentral. Mereka
dapat berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan
sebagai tokoh utama ialah tokoh titragonis. Tokoh pembantu yaitu tokoh
yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita.
Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita.
4) Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh. Watak prontagonis adalah
watak (prilaku) baik yang diperankan oleh tokoh, contohnya : penyabar, kasih
sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baikhati dan sebagainya.
Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh
tokoh, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas, dan sebagainya.
5) Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam
cerita.
6) Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton.
Amanat atau pesan disampaikan melalui pera para tokoh.
3. Prontagonis : baik, penyabar, baik hati, kasih sayang, santung, pemberani, dll.
Antagonis : sifat iri dan dengki, kejam, penindas, dan sebagainya.
Tritagonis : netral.
4. Struktur drama :
1) Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan pada drama atau
sandiwara.
2) Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh – tokoh drama yang
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika
yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya.
Dalam dialog terdapat orientasi, komplikasi, resolusi, & koda.
3) Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk
menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh seorang
actor atau dalang/narrator pada akhir cerita.

5. Andi: “Shan, aku ingin cerita nih?”

Shani: “Cerita apa? Soal mimpi gilamu, kan? Kamu sekarang mau bermimpi apa
lagi? Jadi astronot? Atau, berkelana ke planet Neptunus?”

Andi: “Hahaha, kau ini tahu saja. Aku memang mau menceritakan mimpiku. Tapi,
mimpiku kali ini tidak seaneh yang dulu. Kali ini, mimpi yang aku wujudkan ini
lebih realtistis. Aku ingin jadi penulis novel, Shan. Tepatnya menjadi penulis novel
fantasi. Kamu tahu sendiri kan kalau aku ini tukang ngayal.  Jadi, aku merasa bahwa
menjadi penulis novel fantasi adalah impian yang sepertinya bisa aku wujudkan.”
Shani: “Widih, tumben-tumbenan mimpimu realistis, mana bagus juga lagi. Eh,
ngomong-ngomong, kamu udah bikin naskahnya belum?”

Andi: ” Udah, dong. Malah kemarin aku kirim ke penerbit.”

Shani: “Widih, mantap kali kalau begitu! Semoga naskahmu diterima penerbit ya,
Ndi.”

Andi: ” Aamiin. Makasih ya Shan,.”

Beberapa waktu kemudian.

Shani: “Ndi, bagaimana dengan naskah novelmu? Diterima penerbit tidak?”

Andi: “Nggak, nih Shan. Malahan, aku disuruh revisi sama penerbitnya. Mana
revisiannya banyak lagi. Ah, sepertinya impianku untuk bikin novel fantasi
bukanlah impian yang bisa aku wujudkan.”

Shani: “Yaelah, Ndi. Naskah kamu kan cuma disuruh direvisi; bukan ditolak. Jadi,
naskah kamu masih punya kesempatan buat diterbitkan oleh penerbit. Lagian, kalau
tidak diterbitkan di penerbit yang kamu tuju itu, kamu masih bisa kirim ke penerbit
lain. Iya, kan?”

Andi: “Iya sih,  Shan. Eh, ngomong-ngomong, terim kasih ya atas masukannya.”

Shani: ” Sama-sama, Ndi.”

Anda mungkin juga menyukai