Anda di halaman 1dari 46

PENDAHULUAN

EkonomiManajerialadalahekonomimikroterapanuntukbisnis,ataupenerapan
teori dan metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan manajerial dalam
duniabisnis.

Peranan Ekonomi Manajerial dalam pembuatan keputuasan manajerial, dapat


dilihat dalam skema berikut :

Masalah Manajemen Keputusan

Teori Ekonomi Kerangka Teoritis untuk pengambilan


Ilmukeputusan
Pengambilan Keputusan Alat dan Teknis Analisis

Ekonomi Manajerial Penerapan teori ekonomi dan


metodologi ilmu pengambilan kep.
Untuk memecahkan masalah pengambilan kep.

Solusi yang Optimal Untuk memecahkan masalah keputusan manajerial

Ruang lingkup Ekonomi Managerial


Lingkup ekonomi managerial sangat luas tetapi penekanan ada pada teori
ekonomi normatif artinya ekonomi manajerial memberikan aturan-aturan dalam
pembuatan keputusan untuk membantu manajer mencapai tujuan perusahaan
atau organisasinya. Untuk mencapai tujuan itu manajer dituntut untuk memahami
lingkungan bisnis dimana mereka bekerja sehingga ekonomi positif
menjadipenting

1
Langkah-langkah Pengambilan Keputusan

Mengidentifikasi Tujuan

Merumuskan Masalah

Mengidentifikasi Kemungkinan alternatif pemecahan

Mempertimban gkan batasan sosial


Mengevaluasi Mempertimban
alternatif dan pilih terbaik gkan batasan organisasi

Melaksanakan dan memantau keputusan

Teknik Analisis Lingkungan


Cara untuk mempelajari semua data dan informasi yang dibutuhkan perusahaan
dalam pembuatan keputusan manajerial

Informasi dan data berupa :


1. InformasiIntern
a. MediaMassa
b. Karyawanperusahaan
2. InformasiEkstern
a. Pelanggan
b. Perantara
c. Pemasok
d. Pesaing
e. Bankir
f. Pemegangsaham
g. Konsultan
h. Akademisi
i. Birokrat dll
Teknik Pengumpulan data:
1. Informasi dariresponden
2. Sistem informasi manajemen yang memantau kondisilingkungan
3. Spionase padapesaing
4. Teknik meramal atauprediksi

Analisis lingkungan Industri :


1. Konsumen(buyer)
a. Ketersediaan
b. Kemudahan
c. Pemberiankredit
d. Harga
e. Kualitas
f. Reputasi
g. Jaminan
h. Jumlahpenduduk
i. Distribusipendapatan
j. Potensipasar
k. Siklusproduk
l. Segmenpasar
2. Pemasok(supplier)
a. Potensi kontinuitasinput
b. Biaya atau hargainput
c. Pemasokbaru
3. Pesaing(competitor)
a. Pangsapasar
b. Skalaekonomi
c. Hamabatan keluarmasuk
d. Perilakupesaing
e. Ketersediaan dan biayapesaing

Proses Pengambilan Keputusan :


Dalam pengambilan keputusan sering sekali dihadapkan pada berbagai kondisi
atau sutuasi keputusan, yaitu :
1. Situasi kepastian, bila hasil suatu keputusan dapat diketahui sebelumnya,
jadi hanya ada satu kemungkinan kejadian dari hasil suatukeputusan
2. Situasi resiko, terjadi bila dua atau lebih hasil yang timbul akibat adanya
keputusan, probabilitas akibat atas masing-masing hasil diketahui
pengambilkeputusan
3. Situasi ketidak pastian, muncul bila salah satu dari dua atau lebih kejadian
muncul sebagai akibat suatu keputusan, tetapi sifat kejadian tersebut
mungkin tidak diketahui dan probabilitas kejadian tersebut tidak dapat
ditentukan secaraobyektif.
4. Situasi konflik, terjadi bila dua atau lebih hasil akibat keputusan selalu
bertentangan satu sama lainnya, sehingga keputusan apapun selalu
membawa resiko yang tidakdiperkirakan

Contoh Teori permainan Ukuran Keputusan


Penggunaan ukuran keputusan ada beberapa kreteria :
1. Nilai yangdiharapkan
2. maksimak
3. maksimin
4. setarakepastian
5. koefisienvariasi

Contoh :

Hasil riset pasar Pendapatan rata-rata dalam berbagai cuaca sbb :


Keadaan Cuaca Kue Es Krim
Hujan 300 75
Berawan 250 150
Terang 100 400

Informasi lain yang dapat dihimpun adalah prob. Cuaca selama 10 tahun terakhir dari
BMG sbb:
 Hujan =15%
 Berawan = 55%
 Terang = 30%
Dari informasi data tersebut anda seorang manajer tentukan keputusan jual apa
dengan berbagai kreteria ukuran keputusan :

Ukuran Keputusan Nilai harapan :

Cuaca Hasil Prob NH Hasil Prob NH


Hujan 300 0,15 45 75 0,15 11,25
Berawan 250 0,55 137,5 150 0,55 82,5
Terang 100 0,30 30 400 0,30 120
212,5 213,75

Berdasarkan perhitungan nilai harapan, strategi yang di ambil oleh penjaja adalah
Es krim karena memberi harapan penghasilan yang lebih besar
Ukuran Maksimin dan Maksimak

Cuaca Kue Es krim


Hujan 300 75
Berawan 250 150
Terang 100 400
Minima 100 75
Maksima 300 400

 Ukuran Maksimak : Strategi yang mak diantara yang maksimal =Eskrim


 Ukuran Maksimin : Strategi yang digunakan adalah menghindari perolehan
yang minimal =Kue

Ukuran Setara Kepastian :

Adalah kegiatan dimana sejumlah uang menyebabkan pengambilan keputusan


merasasamaapakahmelaksanakankegiatantersebutdisatupihakdanmenerima uang
dipihak lain. Jadi keputusan adalah jual kue karena lebihpasti

Ukuran menggunakan koefisien Variasi Kue

:
Hasil NH Deviasi Deviasi2 Prob D2 Tertimbang
300 212,5 87,5 7.656,25 0,15 1.148,4375
250 212,5 37,5 1.406,25 0,55 773,4375
100 212,5 112,5 12.656,25 0,30 3.796,8750
Varian 5.718,75
Deviasi Standar = Varian = 75,622
Koefisien Variasi = DS/NH = 0,356

Es Krim :
Hasil NH Deviasi Deviasi2 Prob D2 Tertimbang
75 213,75 - 138,75 19.251,5625 0,15 2.887,7344
150 213,75 -63,75 4.064,0625 0,55 2.235,2344
400 213,75 186,25 34.689,0625 0,30 10.406,7188
Varian 15.529,6876

Deviasi Standar = Varian = 124,618


Koefisien Variasi = DS/NH = 0,583
Jadi kesimpulan akan pilih Kue dengan koef. Variasi 0,356 sebab penyimpangan
terhadap nilai yang diharapkan akan lebih kecil sehingga resiko yang ditanggung
rendah
Kesimpulan :
Dari ukuran keputusan memberikan informasi keputusan yang berbeda, yaitu
keputusan jual Es Krim dan juga keputusan jual Kue. Dengan demikian ukuran
mana yang akan dipilih tergantung :
 Frekuensi (rata-rata) seorang menghadapi putusankhusus
 Besaran untung-untungan perludiperhatikan
 Sikap mengambil keputusan pada resiko dan ketidakpastian

Seorang manajer cenderung menggunakan hati nurani dan memilih jual Es krim
karena orang dapat menahan lapar tetapi tidak dapat menahan haus. Disinilah
penting dan perlunya informasi lain yang diperlukan.
Informasi lain yang diperlukan meliputi :
 Permintaan terhadapproduk
 Penawaran faktorproduksi
 Teknologiproduksi

Informasi ini diperlukan untuk mengambil keputusan tentang produk dan faktor
produksi yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan yaitu
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan
TEORI PERMINTAAN

Permintaan diartikan sebuah kebutuhan yang didukung dengan daya beli


(purchasing power) jadi tanpa didukung dengan daya beli hanyalah suatu keinginan
belaka

Dalam ekonomi manajerial analisis yang dikembangkan adalah memahami


karekteristik permintaan pasar suatu perusahaan

Fungsi permintaan pasar akan suatu produk :


Menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta (Qx) dengan semua
faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut

Variabel yang mempengaruhi permintaan :


 Variabel strategis : harga barang yang bersangkutan, advertensi, kualitas,
desain barang, salurandistribusi
 Variabel konsumen : Pendapatan konsumen, selera, harapan harga dimasa
mendatang
 Variabel pesaing : harga barang pesaing (subtitusi & komplementer),
advertensi promosi pesaing, saluran distribusi pesaing, kualitas dan desain
pesaing,
 Variabel lainnya : kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, cuaca & iklim,
sosial budaya, hukum, perekonomian secara makrodsb

Dari variabel di atas dapat di kelompokkan menjadi 2 :


 Variabel terkontrol (controllable variable), yaitu variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan seperti varibelstrategis
 Variabeltakterkontrol(uncontrollablevariable),yaituvariabelyangtidakdapat
dikendalaikan oleh perusahaan atau selain variabelstrategis

Fungsi Permintaan :

Qx =f(hargax,hargabaranglain,priceexpectation,pendapatan
konsumen,selera,preferensikonsumen,biayaiklandll)

Fungsi permintaan mobil :

Qm = a1 P + a2 Y + a3 N +a4 C + a5I

Dimana :
Qm = Jumlah permintaanmobil
P = price (hargarata-rata)
Y =Pendapatankonsumenrata-rata
N = jumlahpenduduk
C = indeks tersedianyakredit
I = biaya iklan

Setelah data diolah:

Qm =-3P+1,5Y+0,05N+1.500C+0,05I

Keterangan :
 Permintaan mobil akan turun sebanyak 3 unit untuk setiap kenaikan harga rata-
rata sebesar Rp. 1juta
 Permintaan akan naik sebanyak 1,5 unit untuk setiap kenaikan pendapatan
disposable rata-rata sebesar Rp. 1juta
 Permintaan akan naik 0,05 unit untuk setiap tambahan penduduk sebanyak 1
orang
 Permintaan akan naik sebesar 1.500 unit jika indeks ketersedian kredit naik
sebesar 1point
 Permintaan akan naik sebesar 0,05 unit untuk setiap Rp. 1 juta yang digunakan
untuk biayaiklan

Estimasi permintaan industri mobil


Variabel Independen Estimasi var Parameter Estimasi permintaan
independen pada total (Unit)
tahun yad
Harga rata-rata Rp. 9.000.000 -3 - 27.000.000
Pendapatan disposable Rp. 17.000.000 1,5 25.500.000
Jumlah penduduk 100.000.000 0,05 5.000.000
Indeks kredit 3 1.500 4.500
Pengeluaran iklan Rp. 100.000.000 0,05 5.000.000
Permintaan total 8.504.500

Kurva permintaan :
Dengan menganggap pendapatan, penduduk, indek kredit dan biaya iklan tetap, maka
kurva permintaan dapat digambarkan sbb :

Qm = - 3 P + 1,5 (17.000.000) + 0,05(100.000.000) + 1.500(3) +0,05


(100.000.000)
= - 3 P + 25.500.000 + 5.000.000 + 4.500 + 5.000.000

Qm =35.504.500–3P
P =11.834.400–Qm
P (juta/mobil)

11,8

0 35,5 Q(juta/thn)

Kebijakan manajerial :
 Perusahaan harus mempunyai informasi yang baik tentang fungsi permintaan
akan produk yang dipengaruhi oleh variabel-varibelnya agar dapat membuat
keputusan operasional yang efektif dalam jangka pendek atau jangkapanjang

Elastisitas :
 Persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan
nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan sebesar 1 persen atau
disebut derajatkepekaan

Formula elastisitas :

Q I
Elastisitas titik (Iklan) =  . 
I Q

Q/I = turunan partial fungsi permintaan pada varibeliklan

Dari contoh di atas:


 Turunan pertama I dari fungsi permintaan Q (Q/I)= 0,05 dan Biaya iklan pada
tingkat permintaan 8.504.500 unit mobil sebesar Rp. 100.000.000, maka
elastisitas iklan tersebut sbb:

EI = 0,05(100.000.000/8.504.500)
= 0,58
Artinya :
 Menunjukkan 1 persen perubahan biaya iklan akan menyebabkan perubahan
jumlah mobil yang diminta sebesar 0,58 persen (elastisitas yang positifartinya
kenaikan biaya iklan menybabkan kenaikan permintaanmobil)
Elastisitas Busur lebih akurat :

jQ I2+ I1
Elastisitas busur (Iklan) =  . 
jI Q2+ Q1

Misalkan :
Biaya iklan diturunkan dari Rp. 100.000.000 menjadi Rp. 50.000.000, maka dapat dihitung
elastisitas busur iklan sbb:
Qm =-3(9.000.000)+1,5(9.000.000)+0,05(17.000.000)+1.500(3)+
0,05 (100.000.000)
= 8.504.500
Qm =-3(9.000.000)+1,5(9.000.000)+0,05(17.000.000)+1.500(3)+
0,05 (50.000.000)
= 6.004.500

jQ I2+I1
Elastisitas busurIklan =  .
jI Q2+Q1

- 2,5 jt 50 jt + 100 jt
Elastisitas busur Iklan =  . 
- 50 jt 6.004.500 + 8.504.500

= 0,52
Artinya :
 Jadi perubahan biaya iklan rata-rata sebesar 1 persen dalam kisaran 50 jt
menjadi 100 jt akan menyebabkan perubahan permintaan mobil sebesar 0,52
persen

Elastisitas Harga :

Q P
Etitik(harga) =  . 
P Q

jQ P2+ P1
E busur (harga) =  . 
jP Q2+ Q1
Elastisitas Pendapatan :

Q Y
Etitik (pendpt) =  . 
Y Q

jQ Y2+ Y1
E busur (pendpt) =  . 
jY Q2+ Q1

Elastisitas Silang : yang berubah hargapesaing

Qy Px
E titik (silang) =  . 
Px Qy

PRAKIRAAN PERMINTAAN

 Estimasi permintaan (penaksiran permintaan), merupakan proses untuk


menemukan nilai dari koefisien-koefisien fungsi permintaan akan suatu produk
pada masakini
 Forcasting permintaan (prakiraan yad permintaan), merupakan proses
penemuan nilai-nilai permintaan pada periode waktu yang akandatang

Metode penaksiran permintaan :


 Metode langsung, metode yang langsung melibatkan konsumen misalkan
melalui wawancara, survey, pasar simulasi, eksperimen pasarterkendali
 Metode tidak langsung, metode yang dilakukan dengan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upaya untuk menemukan
hubungan statistik antara variabel dependen dengan variabel independen,
misalkan dilakukan dengan metode korelasi sederhana, analisis regresi
berganda

Teknik Pengukuran Permintaan :

 Metode ratio rantai : menentukan jumlah permintaan dengan cara membagi


dalam unsur yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan atas faktor yang
berpengaruh terhadapproduk

Contoh :
 Jumlah pendudukwilayah tertentu = 1.000.000orang
 Incomeperkapita = Rp.20.000
 Konsumsi = 50%
 Konsumsimakanan kecil = 10% darikonsumsi
 Kacang-kacangan = 5 % dari kons. mknkecil

Maka permintaan untuk kacang-kacangan dapat ditentukan dengan formulasi =


1.000.000 x Rp. 20.000 x 50% x 10% x 5% = Rp. 50.000.000
Artinya dari 1.000.000 orang yang income perkapita Rp. 20.000 dikonsumsikan
makanan kecil kacang-kacangan sebesar Rp. 50.000.000

Konsumsi berdasarkan ratio rantai


Pendapatan perkapita Rp. 20.000
Total pendapatan dari 1.000.000 orang Rp. 20.000.000.000
Untuk konsumsi (50%) Rp. 10.000.000.000
Untuk konsumsi makanan kecil (10%) Rp. 1.000.000.000
Untuk konsumsi kacang-kacangan (5%) Rp. 50.000.000

Metode Peramalan (forcasting)


 Metodeperamalanpermintaan:metodemovingaverage,timeseries,metode
regresi korelasi,dll

Contoh : Metode movingaverage

Permintaanprodukwisatadijogja
Growth
Tahun Wisatawan (%)
1995 7.000.000
1996 7.500.000 7,14
1997 7.600.000 1,33
1998 8.000.000 5,26
1999 8.200.000 2,50
2000 8.800.000 7,32
2001 9.200.000 4,55
2002 9.500.000 3,26
2003 9.000.000 -5,26
2004 9.000.000 0,00
2005 9.500.000 5,56
2006 9.800.724 3,17
2007 10.071.986 2,77
2008 10.365.204 2,91 Moving Average
2009 10.642.581 2,68
Timer Series
2010 10.929.253 2,69

Metode trend linier :

Y = a + bX
Dimana :
Y
a =
N
XY
b =
X2

Tahun X Wisatawan (Y) 2


X XY
1995 -5 7.000.000 25 (35.000.000)
1996 -4 7.500.000 16 (30.000.000)
1997 -3 7.600.000 9 (22.800.000)
1998 -2 8.000.000 4 (16.000.000)
1999 -1 8.200.000 1 (8.200.000)
2000 0 8.800.000 0 -
2001 1 9.200.000 1 9.200.000
2002 2 9.500.000 4 19.000.000
2003 3 9.000.000 9 27.000.000
2004 4 9.000.000 16 36.000.000
2005 5 9.500.000 25 47.500.000
0 93.300.000 110 26.700.000

Y 93.300.000
a = = = 8.481.818
N 11
XY 26.700.000
b =  = =242.727,27
X2 110

Sehingga persamaan :

Y =8.481.818+242.727,27 X

Prediksi tahun 2006 :

Y = 8.481.818 + 242.727,27(6)
= 9.938.181
Metode regresi :
Berikut data dari perusahaan ABC tentang data penjualan dan biaya iklan sbb:
Iklan(X) Sales(Y)
No. (Ratusan) (Ribuan) XY X2 Y2
1 9 15 135 81 225
2 19 20 380 361 400
3 11 14 154 121 196
4 14 16 224 196 256
5 23 25 575 529 625
6 12 20 240 144 400
7 12 20 240 144 400
8 22 23 506 484 529
9 7 14 98 49 196
10 13 22 286 169 484
11 15 18 270 225 324
12 17 18 306 289 324
jumlah 174 225 3414 2792 4359
rerata 14,5 18,75

nXY –(X)(Y) (12)(3414) –(174)(225)


b =  =  = 0,56
nX2 - (X)2 (12) (2792) –(174)2

a = Y bar – bXbar = 18,75–(0,56)(14,5) =10,58

sehinggapersamanaanregresi:

Y = 10,58 + 0,56X

Bila tahap berikutnya dikeluarkan biaya iklan Rp. 10.000 maka penjualan perusahaan
sebesar :

Y = 10,58 + 0,56(10.000)
= …..
TEORIPERILAKUKONSUMEN

Mengapa mempelajarikonsumen
Karena perilaku konsumen akan mempengaruhi hasil usaha perusahaan melalui
permintaan yang diciptakan. Kemudian permintaan konsumen akan menentukan
macam dan jumlah produk yang harus dihasilkan dengan biaya dan harga jual
tertentu

Pendekatan perilaku konsumen :


1. Pendekatan marginal utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa
kepuasan konsumen (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau
satuanlain(bersifatcardinal)sepertimengukurberatbadandansebagainya.
2. Pendekatan indifference curve, pendekatan ini tidak memerlukan adanya
anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Jadi anggapan yang
diperlukanadalahtingkatkepuasankonsumenbisadikatakanlebihtinggiatau
lebih rendah tanpa berapa ukurannya (bersifatordinal)
3. Pendekatan atribut, pada teori sebelumnnya asumsi yang diperhatikan adalah
terhadap produknya, sekarang berdasarkan pada asumsi bahwa perhatian
konsumen bukan pada produk secara fisik saja tetapi lebih pada atribut produk
yangbersangkutan.

Teori Marginal Utility


Dalam teori ini berlaku hukum Gossen, bahwa semakin banyak suatu barang yang
dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari
setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun (law of diminishing
marginal return). Dalam teori ini konsumen akan selalu berusaha mencapai
kepuasan total yang maksimal dalam membeli atau mengkonsumsibarang.

Kepuasan Maksimal
Untuk memaksimalkan kepuasan, seorang konsumen akan meminta atau
mengkonsumsi barang sedemikian rupa sehingga kepuasan marginal dari barang
A yang konsumnsi dibagi dengan harga barang A itu sama dengan kepuasan
marginal barang B yang dikonsumsi dibagi dengan harga barang B tersebut, dan
seterusnnya.

MUA MUB
------------- =--------------= danseterusnya
PA PB

MU = Marginal utility
P = Hargabarang
A,B = Macam barang yangdikonsumsi
Makna managerial :
Dari persamaan tersebut diketahui bahwa seorang akan merasakan kepuasan
maksimal jika persamaan tersebut menunjukkan sama dengan ( = ).

Misalkan jika harga barang A dinaikkan, maka :

MUA MUB
<
PA PB

Dari persamaan tersebut tidak lagi menunjukkan sama dengan ( = ), sehingga


kepuasan konsumen tidak lagi maksimal, maka konsumen melakukan reaksi akan
mengurangi konsumsi barang A dan MUAmeningkat, sehingga persamaan kembali:

MUA MUB
=
PA PB

Dan konsumen kembali memperoleh kepuasan maksimal.


Dengan demikian ketika terjadi perubahan harga barang maka konsumen
melakukan penyesuaian atau merubah pola konsumsinya sehingga kepuasan
maksimal konsumen menjadi tujuan utama konsumen.

Teori Indifference Curve


Teori ini menggambarkan suatu tingkat kepuasan yang sama diatas kombinasi dua
jenis barang yang saling memberikan subtitusi kegunaan bagi konsumen. Artinya
dua jenis barang subtitusi ini jika salah satu dikurangi jumlahnya dalam porsi
seimbang sepanjang diimbangi dengan pertambahan pada barang yang lain maka
kepuasan konsumen tetap atau kurang lebih sama jumlahnya. Hal ini tampak pada
kurva indiferen berikut ini :

Barang Y

Posisi IC menunjukkan selera konsumen, apakah


lebih suka barang X atau Y
IC2

IC1
0 BarangX
Dan dalam teori ini mengasumsikan bahwa konsumen mempunyai budget
tertentu yang ditunjukkan dalam Budget Line (BL) berikut :

Barang Y

I/Py

Dimana :
I = Budgetkonsumen
P = Hargabarang
x,y =Barang

BL
0 I/Px BarangX

Kepuasan Maksimal :
Konsumen akan memperoleh kepuasan masksimal jika ia menggunakan seluruh
anggarannya untuk membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa dimana garis
anggaran (BL) bersinggungan dengan salah satu kurva indifenennya (IC)

Barang Y

I/Py

Dimana :
I = Budgetkonsumen
Y1 E P = Harga barang
IC2 x,y =Barang
IC1
BL
0 X1 I/Px BarangX

Makna managerial :
Dari gambar tersebut dapat dipahami bahwa :
1. Jika harga barang yang dihadapi konsumen mengalami perubahan, maka
konsumen akan merubah pola konsumsinya. Pengetahuan ini relevan dengan
penentuan harga jual oleh managerperusahaaan
2. Jika penghasilan konsumen mengalami perubahan, maka konsumen akan
merubah pola konsumsinya melalui bergesernyaBL
3. Jika selera konsumen terhadap suatu barang berubah, maka juga merubah pola
konsumsi karena posisi kurva IC berubah. Analisis ini dapat digunakan untuk
melihat dapak dari periklanan terhadap selerakonsumen.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen dalam membeli dan


mengkonsumsi barang atau jasa ditentukan oleh :
1. Nilai obyektif dari barang tersebut dalam memenuhi kepuasan maksimal
konsumen
2. Budget atau daya beli yang dimilikikonsumen
3. Harga per unit barang atau jasa dipasar

Pendekatan Atribut :
Teori ini pertama dikembangkan oleh Kelvin Lancester (1966), yang menyatakan
bahwa pada pada teori sebelumnnya asumsi yang diperhatikan adalah terhadap
produknya, sekarang berdasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen bukan
pada produk secara fisik saja tetapi lebih pada atribut produk yang bersangkutan.

Atribut barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau
pemilikan barang, contoh atribut mobil : keamanan, kenyamanan, privacy,
prestice, pengangkutan.

Jadi konsumen mendapatkan kepuasan dari mengkonsumsi atribut, tetapi atribut


didapatkan dari membeli barang. Maka produk adalah alat menyampaikan atribut
dalam proseskonsumsi.

Contoh :
Atribut dan harga makan di 6 restoran
Restoran Harga Derajad Atribut Ratio Makan
perporsi Nyaman Lezat Nyaman/Lezat per $
($) 100
A 22,22 89 22 4,05 4,50
B 25,00 94 50 1,88 4,00
C 27,30 76 86 0,88 3,66
D 26,47 57 90 0,63 3,78
E 18,95 18 72 0,25 5,28
F 19,74 10 77 0,13 5,07

Misal :
Anggaran konsumen sebesar $ 100 maka dari restoran A mendapat :
 Satuan atribut kenyamanan sebesar : 4,5 x 89 =400,5
 Satuan atribut kelezatan sebesar : 4,5 x 22 = 99 dan seterusnya sampai restoran
F, maka dapat di buat garis batas efisiensisbb:
Kenyamanan
A
B
400,5
C

Garis batas efisiensi

99 Kelezatan

Garis Batas Efisiensi : adalah sebagai batas luar dan merupakan kombinasi atribut
yang dapat dicapai konsumen dengan batas anggaran tertentu

Kepuasan Konsumen :
Dengan berdasarkan asumsi rasionalitas, maka konsumen akan mengambil
keputusan memilih restoran yang ditunjukkan oleh titik singgung antara kurva
batas efisiensi dan salahsatu kurva indiferennya (IC), seperti berikut :

Kenyamanan
A
B
400,5
C

YT
E
Y1
F IC3
Y2 IC2
Garis batas efisiensi
IC1
99 Z1Z2 ZT Kelezatan
Jadi pilihan konsumen adalah akan membeli atau datang ke :
 Restoran D maka dia mendapatkan satuan Y1kenyamanan, dan Z1kelezatan
 Restoran E maka dia mendapatkan satuan Y2kenyamanan, dan Z2kelezatan
 Atau secara total konsumen mendapatkan total kenyamanan YTdan total
kelezatanZT
TEORI PERILAKU PRODUKSI
Membahas tindakan produsen dalam memproduksi barang-barang dengan
mengkombinasikan input-input faktor produksi sedemikian rupa sehingga biaya
per satuan output yang dihasilkan serendah-rendahnya atau disebut least cost
input combination (LCC)

Ada dua bagian dalam teori produksi :


1. Teori produksi dari segi teknis, yaitu hubungan antara input dengan output
yang dikenal dengan fungsi produksi Qx =f(X,Y)
2. Teori produksi dari segi biaya, yaitu hubungan antara otuput dengan biaya
yang dikenal dengan fungsi biaya C = f(Q)

Teori Produksi :
1. Pendekatansatufaktorinputvariabel
2. Pendekatan dua faktorinput variabel

Pendekatan satu faktor input variabel (jangka pendek)


Fungsi produksi ini mendasarkan diri pada hukum penambahan hasil yang
semakin berkurang (law of diminishing return), yaitu bila satu macam input
variabel ditambah penggunaan sedang input lain tetap, maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input itu, mula-mula naik dan
sesudah mencapai tingkat tertentu kemudian turun
Ada tiga konsep output :
1. Total product (TP) = f(L)
2. MarginalProduct(MP)=TP’(DerivasiTP)=jTP/jL
3. Average Product (AP) = TP/L
Contoh:
Misal terdapat fungsi produksi : Q = 42 L + 18 L 2 – L3
Tanah TK (L) TP MP AP
(tetap)
1 1 59 75 59
1 2 148 102 74
1 3 261 123 87
1 4 392 138 98
1 5 535 147 107
1 6 684 150 114
1 7 833 147 119
1 8 976 138 122
1 9 1107 123 123
1 10 1220 102 122
1 13 1391 3 107
1 14 1372 -42 98
1 15 1305 -93 87
TP
C (law of diminishing total return)

TP
B (law of diminishing average return)

A (law of diminishing marginal return)

0 6 9 13 L

MP, AP

MPL MPT

AP

TahapI Tahap II TahapIII

0 6 9 13 L

Kebijakan Managerial :

Seorang manager akan berusaha mempruduksi barang sedemikian rupa biayaper


satuan output yang rendah (LCC), yaitu:
1. Tahap I : tidak rasional, dimana MPLpositif dan MPTnegatif
2. Tahap III : tidak rasional dimana MPLnegatif dan MPTpositif
3. Tahap II : tahap rasional, karena baik penggunaan input L variabel mapun
input tanah variabel memberikan MP yang positif atau
MPLpositif dan MPTpositif. Artinya seorang manager akan
memproduksi dengan jumlah input variabel yang terletak di
daerah tahap II, sehingga akan didapatkan output hasil
produksi per satuan dengan biaya yang rendah(LCC)
Pendekatan dua faktor input variabel (jangka panjang)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang berdemensi jangka panjang, yang
menggunakan dua jenis input variabel dan saling mengganti dan digantikan dalam
penggunaannya untuk menghasilkan output tertentu atau disebut ISOQUANT

Konsep Isoquant
Berbagai kombinasi dan komposisi dua input yang dapat menghasilkan output
sama jumlahnya

Contoh :
Kombinasi Labor Mesin
A 6 1
B 3 2
C 2 3
D 1 6

Capital

3
2
Q =200
1
Q = 100
0 1 2 3 6 Labor

Kombinasi Optimal : yaitu komposisi dua input yang akan dipergunakan dan
dibiayai untuk dapat menghasilkan output yang setinggi-tingginya. Untuk
menjawab persoalan ini perlu informasi budget, yang dikenal dengan konsep
ISOCOST

Konsep Isocost :
Berbagai kombinasi dan komposisi dua input yang dapat digunakan dalam proses
produksi dengan biaya yang sama

C=aL+bK
Dimana :
C =budgetperusahaan(misal1000)
A =hargapersatuanL(misal100)
B = harga persatuan K (misal 100)

Makafungsibudget:1000=100L+100K

Capital

10

C = 100L +100K

10 Labor

Keseimbangan Produsen :
Keseimbangan produsen terjadi jika budget line bersinggungan dengan salah satu
garis isoquant nya, yaitu terletak di titik B sehingga dengan kombinasi input
capital sebesar K dan labor sebesar L maka didapatkan hasil optimal sebesar
output tertentu

Capital

K B

Q2

Q1
L Labor

TitikOptimal(B)tersebutdipastikanterletakdidalamgarisbatasefisiensi(GBE), seperti
berikut ini:
Grs BatasEfisiensi
Capital

K3 B Q=200
AQ=100
K2 C

K1
0
L L2 L3 Labor

Misalkan :
 Titik A : dengan kombinasi input K2 dan L2 menghasilkan Q = 200 (dalam GBE)
 Titik C: dengan kombinasi input K2 dan L3 mengashilkan Q= 100 (luarGBE)
 Artinya walaupun L2 ditambah penggunaanya menjadi L3 tetapi justru Q yang
dihasilkan turun menjadi 100, sehingga kombinasi yang ideal terletak didalam
garis batas efisiensi(GBE)

Soal Latihan :

1. Diketahui fungsi produksi sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:


Q = L2 + 10 LK + K2 dan fungsi biayanya adalah TC = 5 L + 20 K, dari data
tersebut berapa output maksimal yang dapat diproduksi perusahaan jika
anggaran sebesar $ 1.150. dan berapa jumlah modal (K) dan tenaga kerja (L)
yang harus digunakan perusahaanteresebut.

Jawab :
 Rumusan masalah:
Max: Q = L2 + 10 LK + K2
Batasan: 1.150 = 5 L + 20K

 Metode Lagrange:
Z = L2 + 10 LK + K2 + (1150 – 5L – 20 K)

 Derivasi partial : =0
Z/L = 2 L + 10 K –5 =0
Z/K= 10 L + 2 K –20 =0
Z/= 1150 – 5 L – 20 K = 0

 Metode Eliminasi:
2 L + 10 K – 5  = 0 [x4] 8 L + 40 K – 20  =0
10 L + 2 K – 20  = 0 [x1] 10 L + 2 K – 20  =0
-
- 2L + 38 K =0
2L = 38 K
L = 19 K
 Metode Subtitusi:
1150 – 5 L – 20 K =0
1150 – 5 ( 19 K) – 20 K =0
1150 – 95 K – 20 K =0
1150 = 115 K
K = 10
Sehingga L = 190

Dan output maksimal :


Q = L2 + 10 LK +K2
= (190)2 + 10 (190)(10) + 102
= 36100 + 19.000 + 100
= 55.200

2. Jika diketahui fungsi produksi dengan 2 input variabel K dan L sebagaiberikut


:
Q = 40 L + 150 K – L2 – K2, dan besarnya dana yang tersedia oleh perusahaan $
4.400 dengan harga input adalah $ 20/L dan $ 50/K. Dari data tersebut carilah
kombinasi penggunaan input yang optimal dan besar produksinya.
(DIKERJAKAN DIKUMPULKAN)
3. Diketahui fungsi produksi perusahaan Q = 10 K 0,25 . L 0,75 dan harga input K dan
L masing-masing sebesar $ 4 dan $ 2. Jika perusahaan ingin memaksimalkan
produksi, berapa K dan L yang digunakan perusahaan dalam
prosesproduksinyajikapengusahahanyamemilikianggaransebesar$2.000.

Jawab :
 Rumusan masalah:
Max: Q = 10 K 0,25 . L0,75
Batasan: 2.000 = 4 K + 2L

 Metode Lagrange:
Z = 10 K 0,25 . L 0,75 + (2.000 – 4 K – 2 L)

 Derivasi partial : =0
Z/K= 2,5 K- 0,75 . L 0,75 –4 =0
Z/L = 7,5 K 0,25 . L - 0,25 -2 =0
Z/= 2000 – 4 K – 2L =0

 Metode Eliminasi:
2,5 K- 0,75 . L 0,75 –4 =0
7,5 K 0,25 . L - 0,25 –2 = 0[x2]

2,5 K- 0,75 . L 0,75 –4 =0


15 K 0,25 . L - 0,25 –4 =0
-
2,5 K- 0,75 .L0,75 = 15 K 0,25 . L -0,25

2,5 L 0,75/K0,75 = 15 K 0,25/ L0,25

2,5 L 0,75.L0,25 = 15 K 0,25 . K0,75

2,5L = 15K

L = 6K

 Metode Subtitusi:
2000 – 4 K –2L =0
2000 – 4 K – 2 (6 K) =0
16K =2000
K =125
Jadi L =750

Sehingga Q = 10 K 0,25 . L0,75


= 10 (125) 0,25 . (750)0,75
= .........

4. Diketahui Fungsi produksi perusahaan Q = 10 K 0,25 . L 0,75 dan harga input K


dan L masing-masing sebesar $ 4 dan $ 2. Dari data tersebut berapa K dan L
yang akan digunakan perusahaan dalam proses produksinya jika perusahaan
menghendaki output yang dihasilkan sebesar 2000 unit, dan tujuan
perusahaan adalah minimalisasibiaya.

Jawab :
 Rumusan masalah:
Min: C =4K+2L
Batasan: 2.000 = 10 K 0,25 . L0,75

 Metode Lagrange:
Z = 4 K + 2 L + (2.000 – 10 K 0,25 . L 0,75)
 Derivasi partial:
Z/L = 2 – 7,5 K0,25 . L -0,25 . =0
Z/K= 4 – 2,5 K -0,75 . L 0,75. =0
Z/=2000–10K0,25.L0,75 =0

 Metode Eliminasi:
2 – 7,5 K0,25 . L -0,25. = 0[x2]
4 – 2,5 K -0,75 . L 0,75. =0

4 – 15 K0,25 . L -0,25. =0
4 – 2,5 K -0,75 . L 0,75. =0
-
15 K0,25 . L -0,25. = 2,5 K -0,75 . L 0,75 .

15 K0,25 /L0,25 = 2,5. L 0,75 / K0,75

2,5L = 15K
L = 6K

Metode Subtitusi :
2000 – 10 K 0,25 .L0,75 =0
2000 – 10 K 0,25 . (6K) 0,75 =0
2000 – 10 K 0,25 . 3,8 . K 0,75=0
2000 –38K =0
K =52,6
Jadi L = 6(52,6)
L =315,6

SehinggaCmin = 4 K + 2L
= 4 (52,6) + 2 (315,6)
= ......

5. Jika diketahui fungsi produksi dengan dua input K dan L adalah Q = 10 K 0,75 .
L0,25danbesarnyadanayangtersediaadalah$2.000,sertahargainputmasing-
masing adalah $ 4 per K dan $ 2 per L. Dari data tersebut carilah kombinasi
penggunaan input yang optimal dan berapa besarnyaproduksi

Jawab :
 Rumusan masalah:
Max: Q = 10 K 0,75 . L0,25
Batasan: 2.000 = 4 K + 2L

 Metode Lagrange:

28
Z = 10 K 0,75 . L 0,25 + (2.000 – 4 K – 2 L)

29
 Derivasi partial : =0
Z/K= 7,5 K- 0,25 . L 0,25 –4 =0
Z/L = 7,5 K 0,75 . L - 0,75 -2 =0
Z/= 2000– 4 K –2L =0

 Metode Eliminasi:
7,5 K- 0,25 . L 0,25 –4 =0
2,5 K 0,75 . L - 0,75 –2 = 0[x2]

7,5 K- 0,25 . L 0,25 –4 =0


5 K 0,75 . L - 0,75 –4 =0
-
7,5 K- 0,25 .L0,25 = 5 K 0,75 . L -0,75

7,5 L 0,25/K0,25 = 5 K 0,75/ L0,75

7,5L0,25.L0,75 = 5 K 0,75 . K0,25

7,5L = 5K

K = 1,5L

 Metode Subtitusi:
2000 – 4 K –2L =0
2000 – 4 (1,5L) – 2 L =0
2000 – 6 L –2L =0
8L =2000
L =250
Jadi K = 1,5(250)
K =375

Sehingga Q = 10 K 0,75 . L0,25


= 10 (375) 0,75 . (250)0,25
= .........
SRTUKTUR PASAR
Pasar Persaingan Sempurna ( Perfect Competiton)

Karakteristik :
1. Jumlah penjual dan pembeli sangatbanyak.
2. Jenis barang yang dijual belikan bersifathomogen.
3. Terdapat Free Barrier to Entry, bebas keluar masukpasar.
4. Terdapat informasi yang sempurna tentangharga.

Implikasi :
Karena jumlah penjual banyak, maka produsen atau penjual tidak dapat mempengaruhi
harga, sehingga harga bersifat tetap. Dengan demikian kurva demand berbentuk horizontal,
atau harga ditentukan oleh pasar (price taker).
Contoh :

Harga X Jumlah Y TR AR MR
Rp. 10 5 50 10 -
10 6 60 10 10
10 7 70 10 10
10 8 80 10 10
10 9 90 10 10
10 10 100 10 10

Keterangan :
TR : P . Q
AR : TR / Q
MR : ATR / AQ

P
TR

10
D = AR = MR (Horisontal)

Q
0 Q1
Penentuan Laba Max pada Persaingan Sempurna (PS)

TC
P TR

0 Q
Q*

Laba max tercapai pada saat TR > TC dengan jarak terjauh antara TR dan TC dititik A dan
B, sehingga :
Slope TR = Slope TC
TR TC
Q  Q
MR = MC
Keadaan laba murni Pasar Sempurna :
TR TC

MC
P
MR = MC
AC
* A
P
D = AR = MR
C B

0 Q
Q*
Laba murni terjadi pada keadaan dimana P*diatas titik minimal dari
AC: TR =OQ*AP*
TC = OQ*BC
Laba
CBAP*
Keadaan Rugi Pasar Sempurna :

MC
P
AC AC = AFC +AVC
A
C MR = MC
AFC
AVC
P*
B D = AR = MR

AVC

0 Q
Q*

Laba negatif (rugi) terjadi dimana TR < TC, pada saat harga jual (P*) dibawah titik
minimalAC
Sehingga: TR =OQ*BP*
TC =OQ*AC
Rugi = P*BAC

Dalam keadaan seperti gambar tersebut apakah perusahaan masih tetap operasi atau
berhenti ?
Jawab : Walaupun perusahaan menderita rugi sebesar P*BAC , namun lebih bak tetap
operasi. Sebab ketika masih tetap operasi perusahaan dapat menutup biaya variabel (VC)
dan sebagian biaya tetapnya (FC), atau pada saat harga P *biaya AVC dapat dibayar dan
AFC sebagian terbayarkan.
Tetapi jika tidak operasi, maka perusahaan tetap harus menanggung beban biaya tetapnya.
Okey!!!
Keadaan Laba Normal Pasar Sempurna
P
MC

AC

P*
D = AR = MR
MR = MC

0 Q* Q

 Harga jual P*tertetap pas pada titik minimal AC sehingga, TR = TC, artinya perusahaan
tidak untung dan tidak rugi. Maka disebut labanormal.
 Mengapa dikatakan laba normal:
Sebab dalam struktur biaya produksi sudah diperhitungkan biaya implisit dan biaya
eksplisit.
 Biaya implisit adalah : Biaya yang seharusnya diperhitungkan dan dibayarkan oleh
perusahaan tetapi tidak dilakukan pembayaran. Contoh : biaya sewa rumah sendiri,
tenaga kerja sendiri yang tidakdibayar.
 Biaya eksplisit adalah : Biaya yang sungguh – sungguh dibayar oleh perusahaan.
Contoh : Bahan baku, tenaga kerja, dan lain –lain.
 Jadiketika TR TC
Sedang TC = Biaya Implisit + Biaya Eksplisit
Dan biaya implisit : tidak dibayar oleh perusahaan
Maka : TR TC berjumlah positif ( + ) ada laba normal.

Keadaan Tutup Usaha (Shut down point)


Keadaan dimana perusaan harus berhenti / tutup usaha, karena keadaan dimana perusahaan
baik operasi atau tidak, tetap harus menanggung biaya tetap totalnya (FC).
P

A AC
C
AFC
AVC
P*
B D = AR =MR
AVC Shut Down Point

0 * Q
Q

Jadi TR =OQ*BP* Keadaan Shut down point terjadiketika harga jual


TC = OQ AC P*terletak persis pada titik terendah AVC sehingga FC
Rugi penuh harus ditanggung.
P*BAC

PASAR MONOPOLI
Karakteristik :
1. Dipasar hanya terdapat satu penjual/ produsen, sehingga dapat mengontrol hargajual.
2. Terdapat Barrier to Entry yang sangat kuat, artinya perusahaan lain yang akan masuk
terdapat hambatan atau susah bersaing denganmonopolist.
Sebab terjadinya monopoli :
1. Dikarenakan penguasaan bahanbaku
2. Dikarenakan penguasaan hakpatent
3. Dikarenakan penguasaan hak dari pemerintah, dan lain –lain.
TR
Contoh
Q
Px Qx TR MR AR
8 0 0 7 8
7 1 7 5 7
6 2 12 3 6
5 3 15 1 5
4 4 16 -1 4
3 5 15 -3 3
2 6 12 -5 2
1 7 7 1
Gambar

P
16 -

TR

8-

4- D,AR

0 4 MR 8 Q

Penentuan Laba Maksimum :

P
TC
A

TR
B

0 Q
Q*

Jadi laba Maksimum terdapat pada saat di titik A dan B


Atau Slope A = SlopeB
Slope TR = Slope TC
TR TC
Q  Q
MR =MC
Keadaan Laba Maksimum :

P
Jadi TR = OQ*AP*TC =OQ*BC
Laba CBAP*

MC

A AC
P*

C
B
MR=MC AR
MR
0 Q* Q

Kerugian Masyarakat :
MC

Harga Monopoli Harga PS G


P* F MR = MC (Persaingan Sempurna)
P D, AR, MR) Persaingan Sempurna
AC

C E

AR
MR = MC (Monopoli)
MR
0 Q* Q1 Q

Dengan adanya monopoli maka masyarakat dirugikan (Social Loss) sebesar EFG, yaitu
perbedaan antara berkurangnya TR dan berkurangnya TC apabila monopolist mengurangi
produksi dari Q1 ke Q*sehingga harga naik dari P (Persaingan Sempurna) ke
P*(monopolist).
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi kerugian yang diderita masyarakat (Social Loss).
1) Dilakukan pajak untuk monopolist:
- Pajak Lumpsum Pajak yang besarnya tidak berhubungan denganproduksi
- PajakSpesifik Pajak yang besarnya berhubungan denganproduksi
2) Pembatasan harga jual (Ceiling Price /

hargatertinggi)Ad. 1. PajakLumpsum
MC DenganpajakLumpsum tersebutberdampak
biayatotal
pada
(TC)yang
AC1 JadiAC
A meningkat.
P*
AC bergeser ke AC1.Sehingga
C1 B laba monopolistberkurang
C P*
D dari semulaC DA
AR menjadi C1B A P*
MR
0 Q*

MC1 Dengan Pajak Spesifik maka


MC
berdampak pada TC dan MC
yang meningkat jadi AC
AC1
P1 bergeser ke AC1dan MC
P* AC
bergeser ke MC1sehingga laba

C1 monopoli berkurang walaupun


C Q*ke Q1yang menaikkan harga
AR
dari P*ke P1
MR
0 Q1Q*
Ad. 2 Pembatasan harga sesuai harga Pasar Sempurna

MC

AC
P*
P1 MR,AR PS

Batas Harga

AR
MR
0 Q* Q

Jadi pemerintah membatasi harga maksimum yang berlaku sebesar harga persaingan
sempurna (PS) pada P1bukan P*sehingga masyarakat dapat menikmati harga lebih rendah
dari harga monopoli pada P*. Sehingga laba monopoli berkurang.

PASAR OLIGOPOLI
Karakteristik:
1. Sering terjadi perang harga antara perusahaan (sekitar 10 perusahaan) terutama untuk
harga yang turun obralharga.
2. Harga bersifat tegar untuk naik, tetapi tidak tegar untuk turun, karena bila dinaikkan
maka produsen lain tidak mengikuti sehingga produsen tersebut dapat kehilangan
konsumen.
Contoh : Di Indonesia yang mendekati pasar ini untuk sekarang adalah perusahaan –
perusahaan industri penerbangan yang berlomba – lomba untuk
menurunkan harga jual tiket pesawat.
Implikasi :
Karena terdapat ketegaran harga untuk naik dan tidak untuk turun, maka pasar
oligopoli tersebut mempunyai kurva demand yang patah, yang satu landai dan yang satu
lagi tidak landai / lebih tegak (kurang elastis). Artinya untuk kurva yang landai (elastis)
tersebut perusahaan peka terhadap perubahan harga untuk naik atau naik sedikit akan
kehilangan banyak konsumen. Tetapi jika harga diturunkan yang berada pada kuvademand
yang tidak elastis, maka perusahaan tidak banyak atau segera mendapatkan konsumen
karena perusahaan lain juga ikut menurunkan harga.

Elastis

Kurva
Kurva yang MR (BC) yang tegak menunjukkan bahwa oligopoli dapat berbeda biaya p
patah
(dapat MC
sama)
P*A

AC

C B

C Tidak elastis
D2
D1
0 Q* MR2
MR1

Kurva Demand (D) dan kuva MR yang digunakan dengan garis tebal, sehingga kurva
D tampak patah dan kurva MR ada yang tegak lurus (BC).

KARTEL
Terjadi jika dua atau lebih perusahaan bergabung menjadai satu. Arinya mereka
bersekongkol untuk mengontrol quota produksi sehingga dapat menciptakan harga, seperti
halnya model monopoli.

MC

A MCA B MCB

ACA

P* P* P*
MR = MC
C C ACB D
MR
0 QA 0 0 Q gabungan
QB
o Dua perusahaan A dan B bergabung membentuk kartel sehingga penentuan
labamaksimumtejadipadaMR=MCgabunganjikaditariklurusmakadapat
menentukan Quota produksi untuk perusahaan Adi QAdan perusahaan B di QBdan
harga yang terjadi sama harga pada P*.
o Jadi jumlah Q yang dihasilkan oleh masing – masing perusahaan diatur oleh kartel
demikian pula harga barang yang bersangkutan. Dan laba yang diperoleh masing –
masing perusahaan dapat berbeda – beda tergantung biaya produksi masing – masing
perusahaan. Jika biaya produksi rendah maka lebih menguntungkan dan sebaliknya.

DISKRIMINASI HARGA PASAR MONOPOLI

 Penerapanhargayangberbedapadaduapasaryangberbedatingkatelastisitas
permintaannya. Tujuannya untuk memperluas pasar dan meningkatkan
keuntunganperusahaan
 Diskriminasi harga derajadI

10
9
8 D

5 8 11 Q

Jadimisalkankonsumenmembeli8makaharusmembayar: a.5
x 10 = Rp50
b. 3x9 = Rp 27, sehingga total Rp77

 Diskriminasi derajadII
PAM daerah dengan tarif sebagai berikut :

<1000M3 Harga : Rp 2 per M3


1000 – 1500 M3 Harga : Rp 3 per M3
1500< Harga : Rp 4per M3

Jika konsumen memakai 2500 M3, maka harus membayar : a.


1000x2 =2000
b. 500x3 =1500
c. 1000x4 = 4000, sehingga total = Rp7.500

 Diskriminasi derajadIII
P
MC

Pa
Pb

Da Db DG
MRa MRb MRG

Keterangan :
Pada pasar A mempunyai kurva demand yang kurang elastis, sehingga
harga yang diterapkan agak tinggi. Pada pasar B mempunyai kurva demand
yang elastis sehingga harga yang diterapkan lebihrendah

SOAL DISKRIMINASI HARGA:

1. Misalkan diketahui pada dua pasar yang berbeda:


a. Pasar A mempuyai fungsi demand Q1 = 120 – 10P1
b. PasarBmemunyaifungsidemandQ2=120–20P2 Dan
fungsi biaya perusahaan TC = 20 + 2Q
Dari data tersebut : tentukan tingakt harga (P) dan quantitas (Q) barang
yang dijual di pasar A dan pasar B untuk memaksimalkan laba MR = MC

Jawab :

Q1 = 120 – 10P1 Q2 = 120 – 20P2


120 – Q1 120 – Q2
P1 = P2 =
10 20
1 1
= 12 - Q1 =6- Q2
10 10
120 – Q1 120 – Q2
TR1 =P1.Q1 = Q1 TR2 =P2.Q2 = Q2
10 20
1 1
= 12 Q1 - (Q1)2 = 6 Q2 - (Q2)2
2 10 2 20
MR1 = 12 - Q1 MR2 = 6 - Q2
10 20

MR1 =MC MR2 =MC

2 2
12 -Q1 =2 6 - Q2 =2
10 20
1 1
 Q1 =10  Q2 =4
5 10
Q1 =50 Q2 = 40
1 1
P1 = 12 - Q1 P2 = 6 - Q2
10 20
1 1
P1 = 12 -  (50) P2 = 6 - (40)
10 20
= 12 – 5 =6–2
P1 =7 P2 =4

Sehingga Laba :

= TR – TC
= (50 x 7) + (40 x 4) – 20 + 2 (90)
= 510 – 200
= 310

Bagaimanajikaperusahaantidakmelakukandiskriminasi: Q

= Q1 +Q2
= 120 – 10 P + 120 – 20 P
= 240 – 30 P
240 - Q
= 
30
1
P = 8 - Q
30
TR = P.Q
1 MR = MC
= 8 -Q .Q 1
30 8 - Q =2
15
1
= 8Q - Q 2 Q =90
30
1 1
MR = 8 - Q P = 8 - (90)
15 30
P =5

Sehingga keuntungan tanpa diskriminasi :

= TR – TC
= (5 x 90) – 20 + 2(90)
= 450 – 200
= 250

Anda mungkin juga menyukai