BAB V-BR
BAB V-BR
mengadakan
4. Studi Kepustakaan
pelaksanaan penelitian.
Pada awal penelitian, kuesioner yang disiapkan sejumlah 100 buah untuk
Dari 80 kusioner tersebut diperoleh data awal mengenai jenis kelamin dan
Kecamatan Leitimur Selatan (lihat lampiran 3), sesuai Tabel 5.1 adalah
didominasi oleh kaum laki-laki dengan total (49,43 %) dan kaum perempuan
Tabel 5.1
Jenis Kelamin Wisatawan yang Menikmati Pariwisata di Kecamatan
Leitimur Selatan
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 43 49,43
Perempuan 37 40,57
Jumlah 80 100
Sumber : data diolah
pengelompokan tingkatan usia adalah sebagai berikut usia yang paling sering
yang terkecil adalah pada usia ≤ 25 tahun dengan nilai sebesar (20 %).
Tabel 5.2
Pengelompokan Wisatawan Berdasarkan Usia
Pengelompokan umur Jumlah %
≤ 25 16 20
26 – 35 23 28,75
36 -50 27 33,75
≥ 50 17 21,25
Sumber : data diolah
Tabel 5.3
Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah Orang %
PNS 21 26,25
Swasta 18 22,50
Pedagang 13 16,25
Mahasiswa 14 17,50
POLRI/TNI 6 7,50
Pensiunan 10 12,50
80 100
Sumber : data diolah
(7,50%).
Selanjutnya, akan ditampilkan pendapat responden yang menikmati
pariwisata diKecamatan Leitimur Selatan. Pada Tabel 5.4 dibawah ini wisatawan
menyatakan indah dan tidak ada responden yang menyatakan amat tidak indah
Tabel 5.4
Pendapat Wisatawan Mengenai Tempat Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Indah 62 77,50
Indah 18 22,50
Tidak Indah - -
Sangat Tidak Indah - -
80 100
Sumber : data diolah
(48,75 %) dan sisanya 11 responden yang menyatakan sangat tidak baik (13,75
%).
Tabel 5.5
Pendapat Wisatawan Mengenai Fasilitas Pendukung Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 1 1,25
Baik 29 36,25
Tidak Baik 39 48,75
Sangat Tidak Baik 11 13,75
80 100
Sumber : Data diolah
tentang lokasi pariwisata diKecamatan Leitimur Selatan (lihat lampiran 3). Pada
Tabel 5.6 dibawah ini wisatawan yang menikmati pariwisata di Kecamatan
Tabel 5.6
Pendapat Wisatawan Tentang informasi Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 1 1,25
Baik 23 28,75
Tidak Baik 41 50,25
Sangat Tidak Baik 15 18,75
80 100
Sumber : data diolah
lampiran 3). Pada Tabel 5.7 dibawah ini wisatawan yang menikmati pariwisata di
Tabel 5.7
Pendapat Wisatawan Mengenai Kualitas Pelayanan Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 13 16,25
Baik 55 68,75
Tidak Baik 12 15
Sangat Tidak Baik - -
80 100
Sumber : data diolah
transportasi dan jalan pada lokasi pariwisata diKecamatan Leitimur Selatan (lihat
lampiran 3). Pada Tabel 5.8 dibawah ini pendapat wisatawan yang menikmati
pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan tentang infrastruktur transportasi dan
Tabel 5.8
Pendapat Wisatawan Mengenai Infrastruktur Transportasi dan Jalan Di
Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 1 1,25
Baik 17 21,25
Tidak Baik 39 48,25
Sangat Tidak Baik 23 28,75
80 100
Sumber : data diolah
pada lokasi pariwisata diKecamatan Leitimur Selatan (lihat lampiran 3). Pada
tidak baik.
Tabel 5.9
Pendapat Wisatawan Mengenai Kebersihan Lokasi Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 1 1,25
Baik 17 21,25
Tidak Baik 39 48,25
Sangat Tidak Baik 23 28,75
80 100
Sumber : data diolah
Tabel 5.10
Pendapat Wisatawan Mengenai Kebersihan Lokasi Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 48 59,50
Baik 32 40,50
Tidak Baik - -
Sangat Tidak Baik - -
80 100
Sumber : data diolah
Leitimur Selatan (lihat lampiran 3). Pada Tabel 5.11 dibawah ini pendapat
Tabel 5.11
Pendapat Wisatawan Mengenai Pengelolaan Lokasi Wisata
Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 1 1,25
Baik 11 13,75
Tidak Baik 57 71,25
Sangat Tidak Baik 11 13,75
80 100
Sumber : data diolah
Leitimur Selatan (lihat lampiran 3). Pada Tabel 5.12 dibawah ini pendapat
Tabel 5.12
Pendapat Wisatawan Mengenai Campurtangan Swasta dalam
Pengelolaan Lokasi Wisata Di Kecamatan Leitimur Selatan
Pendapat Wisatawan Jumlah %
Sangat Baik 48 59,50
Baik 32 40,50
Tidak Baik - -
Sangat Tidak Baik - -
80 100
Sumber : data diolah
yang berada pada posisi 2°57' LU-3°16'LU dan 98°33'BT- 99°27'BT dengan
Memiliki luas wilayah Kecamatan Leitimur Selatan dengan Luas 50,5 km2,
100 m dari permukaan laut (dpl). Sebagian wilayah Kecamatan Leitimur Selatan
sangat rentan terhadap banjir dan tanah longsor, karena wilayah ini sebagian
Propinsi Maluku. Objek wisatanya adalah wisata pantai yang sangat indah
dengan hamparan pasir putih yang terletak di sepanjang pesisir pantai, wisata
Jarak dari Kota Ambon yang merupakan ibukota dari Propinsi Maluku yaitu
laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. Oleh
karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung
bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur
atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang
berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada
bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur
berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa
oleh seorang Camat yang berada dalam koordinasi langsung dari Walikota
Kecamatan Letimur Selatan memiliki luas sebesar 50,5 km2 yang terbagi
Tabel 5.13
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Negeri/Desa di
Kecamatan Leitimur Selatan tahun 2012
Jumlah Kepadatan
Luas penduduk Penduduk
No Nama Negeri/Desa
(km2) (jiwa) (jiwa/km2).
1. Hatalai 7,70 1037 135
2. Naku 5,00 689 138
3. Kilang 6,38 903 142
4. Ema 6,27 835 133
5. Hukurilla 4,28 651 152
6. Leahari 4,83 646 134
7. Rutong 4,57 832 182
8. Hutumuri 11,47 3986 348
Jumlah 50,5 9579 1364
Sumber: Leitimur Selatan Dalam Angka, Tahun 2012
5.1.3.4.1. Kependudukan
wilayah tertentu dan merupakan proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas dan
Jumlah penduduk (2012) mencapai 9.579 jiwa. Sampai saat ini hanya
terdapat satu suku dan ras yang mendiami kecamatan Leitimur Selatan yang
Menurut data Kecamatan Leitimur Selatan dalam Angka pada tahun 2012
negeri Hutumuri yakni 3.986 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit
Tabel 5.14
Jumlah Penduduk Kecamatan Leitimur Selatan Tahun 2012
No Negeri Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Hatalai 479 558 1037
2 Naku 342 347 689
3 Kilang 453 450 903
4 Ema 410 425 835
5 Hukurilla 335 316 651
6 Leahari 343 306 649
7 Rutong 407 429 832
8 Hutumuri 1976 2010 3986
Sumber: Kecamatan Leitimur Selatan Dalam Angka Tahun 2012
9.579 jiwa, yang terdiri dari laki-laki adalah 4.734 jiwa (49,42%) dan untuk
5.1.3.4.2. Pendidikan
tersedia mulai dari tingkat TK sampai SMU.Terdiri dari TK 2 unit, SD Negeri ada
8 unit, SD Yayasan 1 unit, SMP Negeri 3 unit dan SMU Negeri 1 unit (lihat
lampiran 2).
memiliki tingkatan pendidikan yang bervariasi mulai dari tidak sekolah sampai
mempunyai arti penting dalam rangka memetakan potensi sumber daya manusia
berusia lima tahun ke atas yang terbanyak adalah lulusan SMU (Sekolah
Menengah Umum), yakni sejumlah 3.964 orang. Jumlah penduduk yang tamat
perguruan tinggi/akademi untuk Strata 2 merupakan kelompok terkecil, yakni
dengan jumlah 20 orang, tamat akademi Strata 1/D-IIV adalah 436 orang, tamat
D-III sejumlah 120 orang, tamat D-I/II adalah 92 orang (lihat lampiran 2).
Tabel 5.15
Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Leitimur Selatan
TK/Blm
No Negeri S-2 S-1/D-IV D-III D-I/II SMU SLTP SD Jumlah
Sekolah
1 Hatalai 1 52 12 7 393 143 97 188 893
2 Naku 4 23 5 8 208 177 85 106 616
3 Kilang 0 27 6 4 243 265 120 178 843
4 Ema 0 26 5 5 117 316 93 100 662
5 Hukurilla 3 3 12 6 186 118 93 111 532
6 Leahari 1 27 5 3 123 135 96 107 497
7 Rutong 1 46 10 9 305 184 119 124 798
8 Hutumuri 10 232 65 50 1389 1067 402 688 3703
Jumlah 20 436 120 92 3964 2405 1105 1602
Sumber: Kecamatan Leitimur Selatan Dalam Angka 2012
5.1.3.4.3. Kesehatan
Tabel 5.16
Prasarana Kesehatan di Kecamatan Leitimur Selatan Tahun 2012
Jenis Jumlah
Puskesmas 1
Puskesmas Pembantu 8
Puskesdes 2
Puskesmas Rawat Inap 1
Jumlah 12
Sumber : Kecamatan Leitimur Selatan dalam Angka, Tahun 2012
5.1.3.4.4. Agama
dengan total (99,6 %), yang beragama Katolik (0,3 %), yang beagama Islam
0,063 %, yang beragama Hindu (0,037 %) dan kegiatan keagamaan selalu rutin
didukung oleh sarana peribadatan yang tersedia. Ada terdapat 9 buah gereja dan
Tabel 5.17
Penganut Keagamaan di Kecamatan Leitimur Selatan Tahun 2012
Kepercayaan Jumlah
Kristen Protestan 9537
Kristen Katolik 32
Islam 6
Hindu 1
Jumlah 9576
Sumber : Kecamatan Leitimur Selatan dalam Angka, Tahun 2012
5.1.3.4.5. Perekonomian
seperti kelapa, pala, cengkih, durian, manggis dan yang lainnya yang menjadi
yang lain pula. Pusat kegiatan perdagangan jual beli hasil pertanian/perkebunan,
perdagangan.
kerja dengan mata pencaharian terbesar adalah sebagai PNS yakni sebesar (4,1
%) dan yang terkecil adalah sebagai karyawan BUMD sebesar (0,02 %). Secara
Tabel 5.18
Klasifikasi Tingkat Pekerjaan
Negeri
Hatalai Naku Kilang Ema Hukurilla Leahari Rutong Hutumuri Jumlah
Pekerjaan
Belum/Tidak
bekerja 372 220 341 268 247 216 264 1435 3363
Mengurus
Rumah Tangga 122 109 196 149 105 130 167 820 1798
Pelajar/
Mahasiswa 234 187 181 189 186 185 225 996 2383
Pensiunan 23 2 6 2 2 5 20 70 130
PNS 67 22 19 11 29 19 41 230 408
TNI/POLRI 1 2 1 0 2 2 6 18 32
Petani/Perkebun 140 126 187 164 114 136 126 475 1468
Nelayan 1 9 3 0 19 1 1 43 77
Karyawan 31 21 6 11 6 16 13 107 209
Swasta
Pedagang 1 3 3 4 7 3 2 5 28
Wiraswasta 4 2 5 1 1 2 4 9 28
Karyawan
BUMN 0 1 0 0 0 0 0 3 4
Karyawan
BUMD 1 0 0 0 0 0 0 1 2
Karyawan 1 2 1 2 4 6 3 2 21
Honorer
Anggota DPRD 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Sumber: Kecamatan Leitimur Selatan Dalam Angka Tahun 2012
5.2 Analisa Data
Objek dan daya tarik wisata yang terdapat di Kawasan Wisata Kecamatan
Leitimur Selatan meliputi daya tarik wisata yang terdapat di delapan (8) negeri
mulai dari negeri Hatalai, Naku, Kilang, Ema, Hukurilla, Leahari, Rutong dan
Hutumuri. Daya tarik wisata unggulan di kawasan ini mencakup potensi sumber
butir penting yang kemudian diangkat sebagai tema pengembangan kawasan ini.
Industri kerajinan dari pohon kelapa, pohon titi dan anyaman dari bambu,yang
Ambon dan Propinsi Maluku sudah cukup terkenal ditingkat regional. Demikian
yakni minyak Cengkih dan minyak Pala yang sudah mulai dikenel ditingkat
nasional. Budaya Kecamatan Leitimur Selatan juga terlihat jelas pada negeri-
negeri adat yang ada dengan segundang cerita sejarah dan peninggalan sejarah
bergantung pada kegiatan pertanian. Kondisi ini tidak terlepas dari kesuburan
Sebagian dari potensi yang dimiliki oleh kawasan wisata ini telah
tradisional maupun alam atau panorama pantai nan indah yang ada di kawasan
ini. Potensi yang terdapat pada daya tarik wisata di kawasan wisata Leitimur
Selatan secara terinci akan dirangkum dalam penjelasan berikut (lihat lampiran
4).
Tabel 5.19
Potensi Pariwisata Kecamatan Leitimur Selatan
Objek Wisata Jenis Wisata Daya Tarik
Negeri Naku
Pantai Namasua Alam, Budaya Pantai
Rumah Tua Budaya Rumah adat
Air Terjun Erang Hukung Alam Air terjun
Baileuw Budaya Rumah adat
Batu Kapal Alam Panorama Alam
Peralatan Perang Budaya Peralatan sejarah
Goa/Liang Alam, Budaya Goa
Situs Sejarah Alam, Budaya Sumur dan Teung
Toto buang dan Cakalele Buatan, Budaya Musik dan Tarian
Agrowisata Alam Buah-buahan
Kerajinan dan makanan Kuliner Kerajinan dan makanan
Negeri Hatalai
Kerajinan Industri Souvenir
Katreji, Toto Buang Seni/Budaya Musik dan Tarian
Minuman, Makanan Kuliner Sopi,Kenari,Sageru
Agrowisata Alam Buah-buahan
Negeri Kilang
Pantai Namseri Alam, Budaya Pantai
Situs Sejarah Alam,Budaya Sumur
Toto buang dan Cakalele Buatan, Budaya Musik dan Tarian
Agrowisata Alam Buah-buahan
Negeri Ema
Pantai Namseri Alam, Budaya Pantai
Situs Sejarah Alam,Budaya Sumur
Toto buang dan Cakalele Buatan, Budaya Musik dan Tarian
Agrowisata Alam Buah-buahan
Minuman,Makanan Kuliner Sopi,Sageru,Emping
Hukurilla
Pantai Tihulessy dan
Alam Panorama pantai
waelaring
Situs Sejarah Budaya Batu palungku,batu anging
Kuliner Alam, Buatan Ikan bakar, colo-colo, papeda,
ikan kuah kuning
Taman Laut Alam Keindahan bawah laut
Leahari
Pantai Waeserissa Alam Panorama pantai
Tarian dansa tali Budaya Tarian
Kuliner Alam,Buatan Ikan bakar, colo-colo, papeda,
ikan kuah kuning
Taman Laut Alam Keindahan bawah laut
Rutong
Bak air Waililinita Alam,sejarah Panorama yang indah
Wisata Budaya Budaya Dansa tali,cakalele,round pisang
Agrowisata Alam,Buatan Nenas Rutong
Situs sejarah Sejarah Baileuw,batu minom aer
Objek Wisata Jenis Wisata Daya Tarik
Hutumuri
Pantai Lawena Alam, Budaya Pantai
Gereja Tua Budaya Tempat ibadah
Taman Laut Toisapu Alam Keindahan bawah laut
Benteng Raja Alam,sejarah Panorama Alam
Goa Gorom Alam,Budaya Goa
Tari Lenso Budaya Musik dan Tarian
Agrowisata Alam Buah-buahan
Sumber : (data: studi lapangan tahun 2012)
Kekuatan (Strenght)
a. Alamnya yang baik dan sangat strategis dengan posisi letak objek wisata
Banda.
b. Pemandangan yang khas dengan pantai atau laut yang indah, pasir putihnya
olahraga air, memancing dan menangkap ikan. Ini menjadi suatu mata
d. Potensi wisata sejarah yang dimiliki oleh masing-masing negeri mulai dari
cerita sejarah sampai peninggalan sejarahnya tidak dimiliki oleh kawasan lain
didukung oleh posisi wilayah yang berupa perbukitan dan hasil produk
f. Memiliki wisata alam berupa air terjun yang tidak dimiliki oleh daerah lain yang
g. Citarasa masakannya yang terkenal dengan makanan laut seperti ikan asap,
akan bakar, ikan kua kenari dan juga kerajinan tangan masyarakat setempat.
orang Maluku.
k. Kondisi iklim yang secara umum beriklim tropis dengan dua musim yang
berbeda.
Kelemahan (Weakness)
a. Permukaan pantai pasir dan perairan sekitar setiap tahunnya akan menjadi
c . Jarak yang jauh dari pusat Kota Ambon kemudian didukung oleh
kendaraan umum yang minim menyebabkan kawasan ini agak sulit di jangkau.
pengelompokan.
khusus wisata.
Berdasarkan hasil wawancara dan masukan atau saran dari responden yang
Peluang (Oppurtunity)
a. Jarak objek wisata terhadap pusat Kota yang agak jauh sehingga tidak
Leitimur Selatan dalam hal ini untuk jaringan telpon seluler saja.
sehari-hari.
Ancaman (Threat)
kawasan objek wisata seperti sosial budaya dan adat istiadat masyarakatnya.
g. Kondisi jalan belum dalam kondisi baik seluruhnya dan transportasi masih
terbatas dan belum ada terminal bus tempat berkumpulnya angkutan umum.
a. Matriks Internal
(lihat lahaman 36 poin b). Rating kekuatan dan kelemahan diperoleh dengan
bersangkutan (lihat halaman 36 poin c). Skor faktor internal diperoleh dari
Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka total skor faktor internal untuk
faktor kekuatan adalah sebesar 3,400 dan untuk faktor kelemahan adalah
b. Matriks Eksternal
bersangkutan (lihat halaman 36 poin c). Skor faktor eksternal diperoleh dari
perkalian antara bobot dan rating peluang dan ancaman. Hasil selengkapnya
Tabel 5.21
Evaluasi Faktor Eksternal
No Peluang Bobot Rating Skor
1 Jarak yang jauh sehingga udara tidak 0,150 3 0,450
tercemar
2 Rencana pengembangan oleh PEMDA 0,200 3 0,600
3 Tingginya presepsi dan apresiasi 0,150 4 0,600
wisatawan
4 Peraturan PerUndang-undangan 0,175 3 0,525
5 Jaringan listrik dan telpon seluler yang 0,175 3 0,525
memadai
6 Dukungan masyarakat sekitar 0,150 3 0,450
Jumlah Peluang 1,000 3,150
ANCAMAN
1 Jumlah wisatawan yang berfluktuasi 0,150 3 0,450
2 Persaingan antar daerah wisata lain 0,200 2 0,400
3 Pengaruh bagi kehidupan budaya dan 0,150 2 0,300
adat setempat
4 Tingkat pertumbuhan ekonomi yang 0,075 3 0,225
tidak stabil
5 Kondisi kehidupan politik yang tidak 0,075 3 0,225
stabil
6 Tingkat suku bunga pinjaman yang 0,100 3 0,300
tinggi
7 Kondisi infrastruktur jalan dan 0,250 2 0,500
kendaraan yang tidak memadai
Jumlah Ancaman 1,000 2,400
Posisi Faktor Eksternal 0,750
Sumber : Data diolah
Pada tahap pencocokan akan dilakukan analisa dengan mengunakan
Exsternal Matrix.
apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai
dengan organisasi tertentu yang sedang dikaji dan didasarkan pada sebanyak
dimensi yang ditunjukan dalam sumbu matriks SPACE, bergantung pada jenis
organisasi.
memerlukan penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara
kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya
digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor
total kekuatan tetap 3,400, skor total kelemahan menjadi –2,175 sedangkan skor
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari
faktor kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor
ancaman. Berpijak dari skor total ini, maka penentuan posisi Industri Pariwisata
Ubah Strategi
Strategi 0,375 Progresif
Kelemahan Kekuatan
2,175 IV 0,6125 II 3,400
Strategi Strategi
bertahan Diversifikasi
2,400
Ancaman
ini :
Tabel 5.22
Luasan Matrik dan Prioritas Strategi
Luas Prioritas
Kuadran Posisi titik Ranking Strategi
matriks
I (3,400 ; 3,150) 10,71 1 Progresif
IV (3,150;-2,175) -6,85 3 Bertahan
III (-2,175 ;-2,400) 5,22 4 Ubah Strategi
II (3,400 ; -2,400) -8,16 2 Diversifikasi
Sumber : data diolah
Dari pengolahan data untuk mengetahui luas matrik dan prioritas strategi
pada Tabel 5.21. Maka diperoleh hasil luas matriks terbesar pada kuadran I
dengan luas matriks 10,71, namun perlu diperhatikan juga bahwa luas matriks
pada kuadran II juga memiliki luas matriks yang cukup diperhitungkan yaitu 8,16.
Uraian mengenai posisi ranking luas matriks kuadran pada Tabel 5. antara lain :
Tiap strategi dalam peta analisa positioning dan evaluasi ini menunjukkan
maksimal.
Berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, maka dapat disusun analisis
disajikan pada Tabel 5.23. Hasil analisis SWOT ini digunakan sebagai
Tabel 5.24
Matrik Strategi Pengembangan Industri Pariwisata Kecamatan leitimur
Selatan berdasarkan Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
(Kode: S1, S2, S3, S4, S5, S6, (Kode: W1, W2,W3, W4, W5, W6,
S7, S8, S9, S10, S11, S 12, S W7, W8, W9, W10)
13, S 14,S 15)
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
(Opportunities) Perluasan akses dan Peningkatan kapasitas sumberdaya
(Kode: O1, O2, peningkatan kualitas pariwisata (W5, W9, W10 – O6)
O3, O4, O5, O6) dan infrastruktur pendukung Peningkatan system manajemen
(S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, (W1, W2, W4 – O2, O4)
S8, – O1, O2, O3, O4, O5, Peningkatan infrastruktur(W3, W5,
O6) W6, W7, W8 – O2, O3, O4, O5, O6)
Peningkatan kualitas SDM Peningkatan kesejahteraan (W9, W
(S9, S12, S13, S15 – O2, S3, 10- O2, O4, O6)
O6)
Peningkatan dan penguatan
system manajemen(S14 – O2,
O3, O4, O5, O6)
pendukung
Peningkatan infrastruktur
Peningkatan kesejahteraan
Peningkatan infrastruktur
Peningkatan kesejahteraan
Peningkatan kesejahteraan
membutuhkan penilaian intuitif yang baik. Secara khusus, kolom kiri QSPM
berisi informasi yang diperoleh secara langsung dari matriks IFE dan EFE. Di
catat bobot masing-masing yang diterima setiap faktor dalam matriks EFE dan
ditetapkan dengan cara meneliti faktor internal dan eksternal, dan bagaimana
peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat.
Matriks SWOT diatas maka didapatkan beberapa alternatif strategi yang dipilih
produk, setelah itu strategi progresif dengan Total Atractive Score 14,050
kemudian strategi penetrasi pasar dengan Total Atractiveness Score 13,350 dan
5.3. Hasil
pasar yang tinggi, sehingga apabila dikelola dan dipelihara dengan tepat
Selatan saat ini baru memiliki pangsa pasar kecil namun tetap tumbuh dan
air.
Leitimur Selatan ini disusun berdasarkan analisis metode SWOT dan QSPM.
Pengembangan Produk.
dan lain- lain) sehingga kawasan tersebut mendapat perhatian yang lebih
Leitimur Selatan.
Pasar.
yang
masih termasuk kawasan Leitimur Selatan
penyediaan infrastruktur.
sehingga kelemahan yang ada dapat dieliminasi dan ancaman yang akan
lebih lanjut sehingga lebih terarah, efektif, dan efisien. Penyusunan prioritas
hasil analisis sebelumnya yaitu analisis SWOT dan Analis QSPM yang
ini disusun berdasarkan hasil analisis dan digambarkan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 5.26
Prioritas Strategi berdasarkan Hasil Analisis
Prioritas Prioritas
No Matriks Prioritas III Prioritas IV
I II
1 Matriks Strategi Strategi
SPACE Progresif Diversifikasi
2 Matriks Strategi Strategi
SWOT Pengembangan Penetrasi
Produk Pasar
3 QSPM Strategi Strategi Strategi Strategi
Pengembangan Progresif Penetrasi Diversifikasi
Produk Pasar
Sumber : data diolah
5.4. Pembahasan
pada
Leitimur Selatan.
strategi
Dengandapat
diharapkan pertimbangan
mengatasitersebut program maupun
permasalahan pengembangan yang disusun
isu-isu strategis yang
hasil analisa di depan dan isu-isu strategis yang diperoleh, maka akan diperoleh
dilakukan hal ini disebabkan karena banyak sekali potensi yang dimiliki
yang belum terdata dengan baik sehingga baik itu pemerintah, investor
mau dikembangkan kalau saja potensi yang dimiliki saja tidak terdata
dengan baik.
industri pariwisata maka akan dilihat potensi apa yang masih dimiliki yang
4. Peningkatan infrastruktur
Jalan
Air bersih
wisata yang ada di kawasan wisata sudah ada fasilitas yang tersedia
akses tersebut.
MCK/Kamar Mandi
akses layanan ini untuk mandi, ganti dan lainnya. Sampai sejauh ini
kalaupun ada hanya cuma untuk beberapa sub kawasan yang baru
didalamnya.
1001
0010
jauh dari pusat kota maka perlu adanya hotel/penginapan yang bisa
sebagai bekal mereka, atau harus pergi ke kota lagi untuk mencari
souvenir khas.
Trasportasi
Trasportasi adalah hal penting juga, karena jarak yang jauh dari pusat
dijadikan kawasan industri pariwisata maka sumber daya manusia baik itu
berjalan dengan baik dalam artian adanya hubungan kerja sama yang
baik, baik itu dari pemerintah, mulai dari tingkat propinsi, kota, kecamatan
7. Peningkatan kesejahteraan
potensi yang dimiliki. Selain itu perlu adanya perhatian dari pemerintah
pengolahan minyak pala dan cengkeh, industri pengolahan jus pala dan
masyarakat.
5.5 Rekomendasi
kesimpulan berupa saran atau masukan bagi instansi terkait yang dapat
berikut:
Rekomendasi untuk Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
Selatan.
Leitimur Selatan.
Rekomendasi untuk Bappeda Propinsi Maluku dan Kota Ambon yaitu
dengan instansi atau lembaga lain yang terkait dan ikut terlibat dalam