Disusun Oleh:
D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Hasil analisis ekstraksi ciri menunjukkan rata-rata nilai entropi untuk setiap kanal adalah
0,4594 untuk kanal AF7 dan AF8, 0,4549 untuk kanal TP10, dan 0,4597 untuk kanal TP9.
Adanya nilai entropi pada kanal AF7 dan AF8 dapat mengindikasikan bahwa terdapat
proses berpikir, munculnya suatu perhatian bahkan motivasi dari responden terhadap
stimulus yang diberikan. Sedangkan nilai entropi pada TP10 dan TP9 dapat
mengindikasikan adanya proses memori secara episodik bahkan munculnya valensi
emosional dari responden terhadap stimulus yang diberikan.
2. adanya perbedaan respon antar responden. Responden 2,3,4,5 dan 8 memiliki nilai
entropi yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pada setiap kanal, sedangkan responden
1,3,6, dan 7 memiliki nilai entropi sedikit lebih rendah dari nilai rata-rata setiap kanalnya.
Hasil responden 2,3,4,5 dan 8 dapat mengindikasikan bahwa sebagian masyarakat Desa
Rawabogo memiliki minat yang tinggi terhadap pengembangan desa wisata di Desa
Rawabogo. Sedangkan sebagian lainnya memiliki minat yang rendah terhadap
pengembangan desa wisata di Desa Rawabogo.
3. Hasil kuesioner pun menunjukkan seluruh responden telah mengetahui bahwa Desa
Rawabogo telah ditetapkan sebagai desa wisata dan terdapat desa wisata lainnya baik
di Kabupaten Bandung maupun Indonesia. Responden pun memiliki ketertarikan
terhadappengembangan maupun informasi-informasi berkaitan dengan Desa Wisata
Rawabogo. Lalu, skor variabel emosi pun menunjukkan bahwa seluruh responden
tersebut merasa senang dengan dijadikannya Desa Rawabogo sebagai desa wisata.
4. Skor indikator untuk variabel konasi pun menunjukkan bahwa responden 1,2,3,4,5, dan
6 memiliki kemampuan dan kemauan untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan
desa wisata. Adapun responden 8 yang memberikan skor 3 pada pertanyaan indikator
kemampuan dan kemauan karena responden tersebut masih berstatus pelajar dan
merasa tidak yakin bahwa dia mampu untuk turut serta dalam pengembangan desa
wisata secarapenuh. Sedangkan penilaian dari responden 7 yang menunjukkan bahwa
dia mampu untuk turut terlibat, namun ragu dalam hal kemauan untuk terlibat karena
belum memiliki pengalaman dan belum melihat manfaat maupun bukti nyata dari
dijadikannya Desa Rawabogo menjadi sebuah desa wisata.
5. Secara keseluruhan berdasarkan skor total dan persentase skor yang didapatkan ukuran
minat responden 1, 2 dan 3 termasuk pada kategori minat sangat tinggi, sedangkan
responden 4,5,6,7, dan 8 termasuk dalam kategori minat tinggi.
6. Perbedaan antara hasil kuesioner dan hasil entropi didasarkan pada permasalahan
pengelolaan destinasi wisata di Desa Rawabogo yang dilakukan oleh perorangan tanpa
adanya koordinasi dengan pemerintah desa, pengelola desa wisata, dan masyarakat
yang menyebabkan masyarakat memiliki indikasi minat yang rendah pada
Pengukuran Minat Masyarakat Desa Rawabogo terhadap ... |
205
pengembangan
Acknowledge
Penulis mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Rawabogo yang telah berkenan
menjadi responden dari penelitian ini dan pemerintah Desa Rawabogo yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di Desa Rawabogo. Penulis pun mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Islam Bandung yang telah membiayai penelitian ini.
Daftar Pustaka
[1] Sidiq AJ, Resnawaty R. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat
Lokal Di Desa Wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Pros Penelit dan Pengabdi Kpd
Masy. 2017;4(1):38.
[2] Ma QG, Hu LF, Pei GX, Ren PY, Ge P. Applying neuroscience to tourism management:A
primary exploration of neurotourism. Appl Mech Mater. 2014;670–671:1637–40.
[3] Pamungkas MR, Indratno I. Persepsi Masyarakat Berbasis Neurosains di Desa Wisata
Rawabogo. 2021;38–46.
[4] Siswantara Y, Sugiarto BAT. RUMAH BUDAYA SEBAGAI RUANG PUBLIK UNTUK
MENGEMBANGKAN KEGIATAN KEPARIWISATAAN DI DESA WISATA RAWABOGO,
KECAMATAN CIWIDEY, KABUPATEN BANDUNG. Lemb Penelit dan Pengabdi Kpd Masy
Univ Katolik Parahyangan [Internet]. 2012;
Available from: http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/download/189/174
[5] Siddiq AM. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo
Ciwidey Kabupaten Bandung. 2013;
[6] Herdiana D. PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS
MASYARAKAT. Jumpa. 2019;6(1):63–86.
[7] Sunaryo B. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Gava Media; 2013.
[8] Solso R. Psikologi Kognitif (ed.8). Erlangga; 2007.
[9] Sardiman A. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada; 2003.
[10] Mahmud H. Psikologi Pendidikan. Pustaka Setia; 2010.
[11] Hertanto ACH, Nurdian Y. Kaitan Neurosains Neurobehavior Neuroplastisitas. 2019.
[12] Babiker A, Faye I, Mumtaz W, Malik AS, Sato H. EEG in classroom: EMD features to detect
situational interest of students during learning. Multimed Tools Appl.
2019;78(12):16261–81.
[13] Ramli ZFM, Wijayanto I, Hadiyoso S. DETEKSI KONDISI KONSENTRASI BERDASARKAN
SINYAL EEG DENGAN STIMULASI MENGHAFAL Al-QURAN DETECTION OF
CONCENRATION CONDITIONS BASED ON EEG SIGNALSWITH THE STIMULATION OF AL-
al.