Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH TENTANG KEDISPLINAN SISWA XI MIPA 3 SELAMA MASA

PANDEMI COVID 19

DISUSUN OLEH ;
NAMA : MARCELLO LIPPI WIJAYA
KELAS : XI MIPA 3

SMA NEGERI 1 SUNGAILIAT


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kedisplinan Siswa XI MIPA 3
Selama Masa Pandemi Covid-19”. Terimakasih kepada Ibu Sopiah S.PD selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Sungailiat yang telah membimbing dan
menugaskan saya dalam membuat karya ilmiah ini. Semoga dengan karya ilmiah ini, saya
mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan karya ilmiah.

Penulis
Sungailiat, 8 April 2021
Marcello Lippi Wijaya
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Pengertian Disiplin..............................................................,.......................3
2.2 Tujuan Disiplin..............................,..........................................,..................3
2.3 Cara meningkatkan kedisiplinan.................................................................4
2.4 Hasil Penelitian...........................................................................................4
2.5 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................6
PENUTUP..................................................,........,...........................,................7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................7
3.2 Saran....................................................................,......,...............................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................,......................9

ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sudah 1 tahun Corona telah menghantui tiap gerak aktivitas kita. Setelah
dinyatakan status Pandemi oleh WHO, Corona dengan nama Covid 19 menjadi makhluk
tak kasat mata, namun jika diabaikan akan menimbulkan bahaya bagi kehidupan kita.
Dengan adanya wabah ini maka segala aktivitas kita dibatasi dengan tujuan untuk
pencegahan penyebaran virus Corona meluas.

Segala aturan untuk membatasi aktivitas di luar rumah dibuat oleh Pemerintah.
Dengan tujuan yang sama agar tidak semakin banyak korban penyebaran virus ini. Dan
tentunya kita  tidak ingin semakin meningkatnya kematian karena Corona ini. Pemerintah
membuat himbauan tentang social distancing kemudian berubah menjadi physical
distancing, hingga kini diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh
Pemerintah.  Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB ini resmi
ditandatangani Presiden Jokowi pada Selasa, 31 Maret 2020.

Sikap Kedisplinan kita juga merupakan bentuk sikap peduli kita pada sesama.
Sikap disiplin juga salah satunya adalah taat pada aturan selama masa PSBB. Tidak
melakukan aktivitas di luar rumah, tidak berkumpul, tidak bepergian, tidak ibadah kecuali
di rumah saja. Sikap disiplin kita dapat membantu agar virus Corona tidak menyebar
semakin luas. Sikap kedisiplinan juga akan berbuah pada nilai sosial yang sangat tinggi
pada sesama kita. 

Masa pandemi covid 19 saat ini membuat individu harus lebih banyak untuk stay at
home (berada di rumah). Pembatasan fisik (physical distancing) dan pemberlakuan PJJ
(pembelajaran jarak jauh) menuntut individu untuk lebih memaksimalkan perlengkapan
gawai atau device elektronik dalam melakukan kontak sosial. Kondisi ini berpotensi
menimbulkan perilaku mager di masyarakat yang berkaitan dengan internet, seperti:
bermain media sosial, game online, mengecek surel, membaca berita terbaru, menonton
streaming video atau tayangan saluran televisi, dan berselancar di dunia maya.
Perilaku ‘mager’ bahkan tidak hanya berakibat pada kesehatan fisik, namun bisa
menyerang kesehatan mental. Pelaku sedentary lilfestyle berisiko tiga kali lipat mengalami
gejala depresi dibandingkan mereka yang banyak bergerak.
1
Mereka yang kurang gerak ini juga bisa mengalami masalah finansial karena harus
mengeluarkan lebih banyak uang untuk mengakses layanan kesehatan dan produktivitas kerja
terganggu jika sering sakit. (Yanurisa Ananta). Di sekeliling kita, kita bisa melihat banyak
sekali orang-orang yang kurang disiplin.....kalau disuruh apa, males. Kalau disuruh ini sama
orang tua, juga malas semenjak Covid-19 ini datang ke Indonesia.

Jadi, saya ingin meneliti sikap kedisplinan ini kepada teman kelas saya (XI MIPA 3)
agar saya bisa tahu seberapa besar sikap disiplin mereka. Apakah itu berpengaruh atau tidak
selama masa pandemi Covid-19 ini.
2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Disiplin

Kata ‘disiplin’ sendiri berasal dari bahas Latin yaitu ‘discipline’ yang
artinya latihan akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan
kepribadian. Sikap disiplin dapat muncul sebagai bentuk usaha kita dalam
memperbaiki diri sebagai individu yang taat akan aturan yang berlaku. Untuk
lebih lengkapnya, mari kita simak pengertian disiplin menurut para
ahli berikut ini.

 Suharsimi Arikunto (1980: 114). Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti


peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata
hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
 Siswanto (2001). Disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai , patuh, taat
terhadap peraturan-peraturan yangberlau, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila
ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
 Sanjaya (2005: 9). Disiplin adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai.

Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin yaitu suatu


rasa taat pada nilai yang dipercaya sebagai pertanggung jawaban individu. Tentu sikap ini
patuh pada pengendalian dan pengawasan.

2.2 Tujuan Disiplin

Menurut Ellen G White, tujuan disiplin di antaranya sebagai berikut:

 Pemerintah atas diri sendiri


 Menaklukkan kuasa kemauan
 Perbaiki kebiasaan-kebiasaan
 Menghancurkan benteng setan
 Menghormati kedua orang tua dan Ilahi
 Penurutan atas dasar prinsip, bukan paksaan

Sedangkan sikap disiplin yang diterapkan pada setiap siswa dalam proses belajar
agar setiap siswa dapat bersikap baik, positif, dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan.

3
2.3 Cara meningkatkan kedisplinan

Ada beberapa cara meningkatkan kedisplinan, yakni ;

- Disiplin di rumah ;

 Membantu orang tua


 Belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
 Merapikan kamar setelah bangun tidur
 Merapikan buku jika setelah belajar
 Tidur dan Bangun Tepat Waktu
 Dan sebagainya.

- Disiplin di sekolah ;

 Mengerjakan jadwal piket;


 Membuang sampah pada tempatnya;
 Izin terlebih dahulu ketika keluar kelas seperti ke kamar mandi contohnya;
 Tidak terlambat masuk kelas;
 Mengenakan atribut sekolah lengkap;
 Mengerjakan tugas;
 Mengumpulkan tugas tepat waktu;
 Rapi berpenampilan;
 Ikut upacara;
 Dan sebagainya.

2.4 Hasil Penelitian

Dengan metode angket lewat Google Formulir dari sampel sebanyak 10 siswa
kelas XI MIPA 3 di SMA Negeri 1 Bojongsoang, peneliti berhasil mengumpulkan data di
bawah ini
 Selama di rumah, selalu tepat waktu bangun tidurnya?
72,7% menjawab kadang-kadang
18,2% menjawab jarang
9,1% menjawab sering

 Merapikan tempat tidur setelah bangun tidur..


54,5% menjawab kadang-kadang
36,4% menjawab sering
9,1% menjawab jarang 4
 Mengerjakan tugas online tepat waktu...
72,7% menjawab sering
27,3% menjawab kadang-kadang

 Standby membantu orang tua...


54,5% menjawab sering
36,4% menjawab kadang-kadang
9,1% menjawab jarang

 Terbiasa membantu orang tua tanpa dipanggil...


63,6% menjawab belum terbiasa
36,4% menjawab sudah terbiasa

 Memilih bermain daripada membantu pekerjaan rumah?


63,6% menjawab tidak
36,4% menjawab iya

 Sudah menerapkan protokol kesehatan selama berada di luar rumah?


100% menjawab sudah

 Jika melihat teman yang tidak mematuhi protokol kesehatan, apa yang bisa lakukan
kepadanya?
81,8% menjawab menegurnya
18,2% menjawab tidak peduli

 Selalu membuang sampah pada tempatnya...


81,8% menjawab selalu
18,2% menjawab kadang-kadang

 Selalu tidur tidak sesuai waktu (begadang)


63,6% menjawab kadang-kadang
18,2% menjawab sering dan 18,2% menjawab jarang

2.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian di atas, peneliti dapat mengetahui bahwa tingkat


kedisiplinan tiap orang itu berbeda-beda. Tergantung masing-masing individu juga
mempengaruhi kedisiplinan. Sebelum pandemi dan sesudah pandemi pun kedisiplinan tidak
berubah. Hanya ada beberapa siswa yang kurang disiplin menurut angket yang mereka isi.
6

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pentingnya kedisiplinan terhadap kita itu sangat penting, yang pertama bisa
membentuk karakter kita, yang kedua bisa agar terbiasa mengatur waktu dan sikap kita saat
sedang berada di luar rumah, dan lain-lain. Secara keseluruhan, siswa di kelas peneliti (XI
MIPA 3 memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi.

3.2 Saran

Untuk meningkatkan kedisiplinan kita, ada banyak sekali upaya yang bisa kita
lakukan dengan mudah, yakni bangun selalu tepat waktu (pukul 5-6 pagi), tidur malam
maksimal pukul 10 malam, buang sampah pada tempatnya, membantu orang tua tanpa
dipanggil lagi, merapikan tempat tidur kita setelah bangun tidur, dan masih banyak lagi.
Dengan menerapkan kedisiplinan, maka kita akan menjadi manusia yang sadar di sekitar.
7
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.
Endaswara.. 2007. Metode, Teori, dan Teknik Penelitian Budaya. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Endaswara. 2012. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pelajar.
Handayani, Sri dkk. 2016. Buku Siswa Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Intermedia. 1994. Kancil yang cerdik. Yogyakarta: Intermedia.
Saptiawan, Hadi Tsna dan Sugihastuti. 2007. Gender dan Inferoritas Perempuan:
Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumber lain ;
Http://republika.co.id
Http://jagad.id
Http://wikipedia.org
8
LAMPIRAN
Hasil angket ;
Dokumentasi ;

Anda mungkin juga menyukai