Anda di halaman 1dari 2

Dedi

2040201055

Deskripsi Tentang Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman herba berbiji tunggal (monokotil). Jagung
adalah tanaman herba bergerombol yang kuat dan longgar dengan batang kasar dan tinggi
sekitar 0,63m. Tanaman jagung merupakan jenis tanaman semusim dengan umur ± 3 bulan
(Nuridayanti, 2011). Kedudukan taksonomi jagung adalah sebagai berikut: Kingdom: Plantae,
Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Monocotyledon, Ordo: Graminae,
Famili: Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L.

Tongkol muda adalah tongkol jagung yang dipanen saat masih sangat muda dan
sebelum biji terbentuk. Pada prinsipnya jagung muda dapat dibuat dari jenis jagung apa saja.
Namun, untuk mendapatkan hasil jagung muda yang tinggi, diperlukan jenis jagung khusus.
Jagung muda dipanen pada usia yang relatif muda, yaitu sebelum bulir dibuahi dan masih
lunak. Jagung muda memiliki umur produksi yang lebih pendek, sehingga lebih
menguntungkan bagi petani untuk ditanam dibandingkan jagung biasa. Baby corn tergolong
sayuran yang dimakan segar dengan atau tanpa cangkang atau dalam bentuk produk olahan
yang disajikan dalam kaleng kaleng.

Tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Sub

Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledone

Ordo : Graminae

Family : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.


Morfologi tanaman jagung Morfologi tanaman jagung adalah sebagai berikut:
a. Biji jagung individu datar dengan permukaan cembung atau cekung dan dasar runcing. Biji
terdiri dari tiga bagian, yaitu pericarp, endosperma, dan embrio. Pericarp, atau kulit, adalah
lapisan terluar yang disebut lapisan amplop. Endosperma merupakan lapisan sebagian atau
kedua sebagai cadangan makanan bagi biji. Biji jagung berkeping tunggal, berderet rapi
pada tongkolnya. Pada setiap tanaman jagung ada satu tongkol , kadang-kadang ada yang
dua. Setiap tongkol terdapat 10-14 deret biji jagung yang terdiri dari 200-400 butir biji
jagung.
b. Genotipe jagung bervariasi dalam panjang daun, lebar, ketebalan, sudut dan pigmentasi.
Lebar bilah dinilai sangat sempit (<5> 11cm)
c. Batang Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silindris dan terdiri
dari berbagai ruas dan ruas buku. Tingginya tergantung pada varietas dan tempat
penanaman, biasanya sekitar 60-250 cm.
d. Akar Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal, akar
adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari
radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di
ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua
atau tiga buku di atas permukaan tanah
e. Bunga Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki kelopak
atau sepal. Alat kelamin jantan dan betina juga terdapat pada bunga yang berbeda, oleh
karena itu disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan berada di ujung batang. Bunga
betina terdapat pada daun keenam atau kedelapan bunga jantan.
f. Rambut jagung Rambut jagung adalah stigma dan stigma dari buah Zea mays L., berupa
benang tipis, lembek, sedikit mengkilat, panjang 1025 cm dan diameter kurang lebih 0,
mm. Sutra jagung (sutra) merupakan perpanjangan saluran stilet ovarium matur pada
tongkolnya. Rambut jagung tumbuh hingga panjang 12 inci atau lebih, sehingga menonjol
dari ujung telinga. Panjang rambut jagung tergantung pada panjang telinga dan telinga.
g. Tongkol Tanaman jagung menghasilkan satu atau beberapa tongkol. Tongkol muncul dari
buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi tongkol. Pada tongkol
terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu tongkol terdapat 200-400 biji.

Anda mungkin juga menyukai