Khoirotul Najmi
P07539023126
Pengantar
Jagung (Zea mays ) adalah salah satu tanaman
pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi.
Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok,
sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.
Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak.
Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan
dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku
berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia. Jagung
merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di
bidang biologi dan pertanian. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi
objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya
teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini
tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari.
Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap
kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai
tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai.
Jagung memilikki nama latin Zea mays .Mungkin nama ini mengingatkan
kita pada tepung maizena, dan yang kita ketahui tepung tersebut memang berasal
dari jagung. Nama zea mays sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun
1939. Kata "zea" diambil dari bahasa Yunani yang berarti "padi-padian",
sedangkan kata "mays" merupakan kosakata orang Indian yaitu "mahiz" yang
merupakan sebuatan untuk jagung bagi orang Indian. Selain nama latinnya kita
juga perlu untuk mempelajari Klasifikasi ilmiahnya untuk mempermudah kita
mengenali lebih dalam tentang jagung dan jenis- jenisnya yang lain.
B. Batang (caulis)
Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya beruas-
ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal
dari buku-bukunya. Batang jagung termasuk batang
rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga. Batang jagung bulat (teres),licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus
C. Daun (folium)
Jagung memilikki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki helaian
daun (lamina),tangkai daun (petiolus),dan upih/pelepah daun (vagina). Bangun
daunnya adalah bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing (acutus),batang
daunnya seperti memeluk batang, tepi daun rata (integer),permukaan daun ada
yang licin (leavis) dan ada yang berambut.Berdasarkan susunan tulang daunnya
jagung termasuk bertulang sejajar atau lurus (rectinervis).Stomata pada daun
meilikki bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi sel-sel epiderm el epidermis
berbentu is berbentuk kipas, hal ini untuk menanggu ini untuk menanggulangi
defisi langi defisit air pada sel-sel daun.
B. Buah (fructus)
Buah pada jagung merupakan buah sejati tunggal yang kering yang hanya
mengandung satu biji dan biasanya kalau buah ini masak tidak pecah
(indehiscens). Buahnya termasuk buah padi (caryopsis),yang memilikki cirri
sebagai berikut : buah berdinding tipis mengandung satu biji dan kulit buah
berlekatan dengan kulit biji,dan kadang-kadang ada juga yang berlekatan dengan
bijinya.Kita juga seringkali tidak dapat membedakan buah dengan
bijinya.adi,sebenarnya yang kita sering sebut biji pada jagung sebenar sebenarnya
adalah buahnya.Bua adalah buahnya.Buah jagung meilikki daun-daun pel jagung
meilikki daun-daun pelindung bunga betin indung bunga betina yang tidak gugur
dan yang kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
c. Batang
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-250 cm (Paeru dan Dewi, 2017).
d. Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang
semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah (Subekti dkk., 2008).
e. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga
jantan (Paeru dan Dewi, 2017).
f. Rambut jagung
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala
putik buah Zea mays L., berupa benang-benang
ramping, lemas, agak mengkilat, dengan panjang 10-
25 cm dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut
g. Tongkol
Tanaman jagung menghasilkan satu atau beberapa tongkol. Tongkol muncul dari
buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi tongkol. Pada
tongkol terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu tongkol terdapat 200-
400 biji (Paeru dan Dewi, 2017).
Fisiologi Tumbuhan
a. Fotosintesis
Poaceae biasanya tumbuh di daerah yang intensitas sinar mataharinya tinggi
(panas dan matahari terik) sehingga akan banyak stomata yang dimilikki menjadi
menutup.Sehingga tumbuhan akan memfiksasi oksigen lebih besar daripada
karbondioksida dan menghasilkan senyawa organic 2-C pada akhir siklus bukan
PGA (3-C) sehingga tidak menghasilkan glukosa.Oleh karena itu tumbuhan
Mekanisme fotosintesisnya:
b. Respirasi
Manfaat Jagung
Selain enak dimakan jagung juga sering digunakan untuk pengobatan.Biasanya
digunakan untuk pengobatan.
Pada rambut atau tongkol muda:
1. Batu empedu.
2. Batu ginjal.
3. Busung air pada radang ginjal.
4. Busung perut.
5. Hepatitis.
Keterangan:
Penutup
Jagung memiliki 3 vegetatif yang penting yaitu: Akar batang dan daun,
kandungan gizi jagung banyak sekali sehingga jangung dimanffatkan untuk
pembuatan tepung serta membantu memelihara kesehatan tubuh dengan
mengkonsumsi rambut atau tongkol muda pada jangung dapat menghindari dari
penyakit radang kandung empedu, batu ginjal, hepatitis.
Daftar Bacaan
Paeru dan Dewi, 2017. Bertanam Jagung Unggul. Penerbar Swadaya Jakarta.
Subekti dkk., 2018. Morfologi Tumbuhan ,Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta.
Nuridayanti, 2019. Pengetahuan Bahan Pangan Nabati. Yogyakarata: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Moch. Agus Krisno Budiyono, 2018. Dasar-dasar ilmu Gizi. Universitas
Muhammadiyah Malang, Jakarta .
Suprapto Dan Marzuki, 2018. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Jagung (Zea Mays Saccharata Sturt).